Anda di halaman 1dari 62

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

MANAJEMEN ORGANISASI DAN


AKHLAK PEMIMPIN MUHAMMADIYAH
 Model kepemimpinan Rasulullah SAW telah
menjadi orientasi kepemimpinan dalam Islam
(leadership) hingga kini.
 Akhlak kepemimpinan Rasulullah SAW
berporos kepada 5 tambatan norma: IKHLAS,
SHIDDIQ, AMANAH, TABLIGH,
FATHONAH
 Akhlak kepemimpinan Muhammadiyah
didesain bagaimana pimpinan
Muhammadiyah mampu mengaktualisasikan 5
tambatan normatif tersebut dalam dirinya.
LANTAS BAGAIMANA AKHLAK
KEPEMIMPINAN MUHAMMADIYAH?
DASAR RUJUKAN

 Al-Qur’an dan al-Hadits mendudukkan


pemimpin untuk selalu berbuat kebaikan dan
tidak berbuat kerusakan:
1. Khalifah (Q.S. al-Baqarah (2): 30)
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat: “sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
mereka berkata: “mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui."
2. Imam (Q.S.al-Baqarah (2): 124), al-Anbiya (21): 72-
73: menjadi contoh (tauladan) dan ada/hadir (sebagai
penyelesai) di setiap diperlukan umat.

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan


beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim
menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan
menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata:
"(Dan saya mohon juga) dari keturunanku Allah berfirman:
"Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".
PEMIMIPIN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI

“Dan Kami telah memberikan kepadanya (Ibrahim) lshak dan


Ya'qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami), dan masing-
masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh. Kami telah
menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami
wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka
selalu menyembah”
3. Ulil Amri (QS. An-Nisaa’: 59)

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah


dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya.
‫)‪4. Ra’in (H.R. Muslim‬‬

‫‪ ,‬عن ابن عمر عن النبي صلى هللا عليه وسلم‪ :‬أنه قال‪ :‬أال كلكم راع‬
‫وكلكم مسؤول عن رعيته ‪ ,‬فاألمير الذى على الناس راع‪ ,‬وهو مسؤول‬
‫عن رعيته‪ ,‬والرجل راع على أهل بيته وهو مسؤول عنهم‪ ,‬والمرأة‬
‫راعيةعلى بيت بعلها وولده‪ ,‬وهي مسؤول عنهم‪ ,‬والعبد راع على مال‬
‫‪ .‬سيده‪ ,‬وهو مسؤول عنه أال فكلكم راع‪ ,‬وكلكم مسؤول عن رعيته‬
‫)رواه مسلم(‬
 Berdasarkan ayat dan hadits di atas, bahwa
sesungguhnya setiap orang itu menjadi pemimpin
terhadap lingkupnya masing-masing dengan penuh
tanggungjawab. Sedangkan pemimpin adalah orang
yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan
mengajak orang lain untuk diajak bersama mencapai
tujuan.
 Tanggungjawab pemimpin ada dua, yakni:
1. Bersifat Uluhiyah (tanggungjawab kepada Allah)
2. Bersifat Insaniyah (tanggungjawab kepada
manusia–yang dipimpin)
Belajar dari Abu Bakar RA
11 Pidato Abu Bakar RA
Setelah diangkat menjadi khalifah, Abu Bakar
RA memuji Allah, lalu berpidato:
“Wahai manusia, aku telah diangkat menjadi
pemimpin kamu, padahal aku bukanlah yang
terbaik di antara kalian semuanya. Untuk itu, jika
aku berbuat baik bantulah aku, dan jika aku
berbuat salah luruskan lah aku. Sifat jujur itu
adalah amanah, sedangkan kebohongan itu adalah
pengkhianatan. 'Orang lemah' di antara kalian aku
pandang kuat posisinya di sisiku dan aku akan
melindungi hak-haknya seizin Allah.
Pidato Abu Bakar RA
22
'Orang kuat' di antara kalian aku pandang
lemah posisinya di sisiku dan aku, seizin Allah
juga, akan mengambil hak-hak mereka (yang
diperoleh dengan jalan yang jahat untuk aku
kembalikan kepada yang berhak
menerimanya). Janganlah di antara kalian
meninggalkan perjuangan, sebab kaum yang
meninggalkan perjuangan akan ditimpakan
kehinaan oleh Allah SWT. Jangan pula
tersebar kekejian pada suatu kaum, karena
Allah akan menimpakan bencana secara
umum.
Pidato Abu Bakar RA
33
Patuhlah kalian kepadaku selama aku
mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Jika aku
durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya maka
tidak ada kewajiban bagi kalian untuk
mematuhiku. Kini marilah kita menunaikan
shalat, semoga Allah SWT melimpahkan
rahmat-Nya kepada kita semua.” (Ibn Hisyâm,
Sîrah, 4:240; Ibn Qutaibah, `Uyûn al-Akhbâr,
2:234).
Esensi khutbah Abu Bakar RA.di atas adalah: bahwa
seorang pemimpin itu harus memiliki sifat-sifat:

 Rendah hati
 Terbuka untuk dikritik
 Jujur dan memegang amanah
 Berlaku adil
 Komitmen pada perjuangan dan kebaikan
 Bersikap demokratis
 Berbakti dan mengabdi kepada Allah
 Beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin Muhammadiyah menurut ajaran Islam,
adalah sebagai berikut:
1. Ikhlas
2. Shiddiq
3. Amanah
4. Tabligh
5. Fathonah
IKHLAS
 Ikhlas berarti suci, murni, lurus dan tulus:
1. Mengacu kepada al-Qur’an dan al-Sunnah
2. Mencari ridha Allah SWT
 “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
Itulah agama yang lurus.” (Q.S. 98/ al-Bayyinah : 5)
 “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak
dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari
kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah
menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan
Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S.
22/al-Hajj : 37).
LANJUTAN IKHLAS
 Tanda-tanda Ikhlas
1. Bila memperoleh keberhasilan bersyukur kepada Allah, karena
ikhtiarnya berbarengan dengan pertolongan Allah.
“dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.S.
14/Ibrahim : 7)
2. Bila belum meraih keberhasilan tidak berputus asa, dan juga
tidak mencari-cari kesalahan dan atau mengkambing hitamkan
fihak lain. “Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah
berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus
asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari
rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (Q.S. 12/Yusuf : 87)
LANJUTAN IKHLAS
3. Mengembangkan kebersamaan, persatuan dan kesatuan atas dasar
persaudaraan yang sejati.
“dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,
Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara.” (Q.S. 3/Ali Imran :
103).
4. Bila disanjung tidak takabbur, melainkan mengembalikan kepada
kemuliaan dan kebesaran Allah semata. Sebaliknya jika dicerca dan
dikritik, tidak marah, akan tetapi dijadikan sebagai alat untuk koreksi
diri tentang benar tidaknya kritikan itu. Jika benar untuk perbaikan
dan jika tidak benar diterima sebagai ujian dalam kehidupan.
“dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya
berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong;
dan apabila Dia ditimpa kesusahan niscaya Dia berputus asa.(Q.S.
17/al-Isra’ : 83)
LANJUTAN IKHLAS
5.Melaksanakan berbagai kebajikan tanpa merasa
jadi beban yang memberatkan, sehingga
dilakukannya dengan penuh kesadaran dan
keajegan.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala
(dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia
mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya.” (Q.S. 2/al-Baqarah : 286)
‫‪SHIDDIQ‬‬

‫ِهَّللا ‪‬‬ ‫َع ْن َع ْب ِد ِهَّللا ْب ِن َع ْم ٍر و َأَّن َر ُسوَل‬


‫َص َّلى هَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َقاَل ‪َ :‬أْر َب ٌع ِإَذ ا ُك َّن‬
‫ِفيَك َفَال َع َلْي َك َم ا َفاَت َك ِم َن الُّد ْن ـَي ا‪ِ ,‬ح ْف ُظ‬
‫َأَم اَن ٍة َو ِص ْد ُق َح ِد يٍث َو ُح ْس ُن َخ ِلـيَقٍة َو ِع َّفٌة‬
‫ِفي ُط ْه ٍر * رواه أحمد الحديث نمرة‬
 “Dari Abdullah bin Amr, sesungguhnya Rasulullah SAW
berkata: “Empat sifat yang bila terdapat dalam diri kamu
maka kamu tidak akan tertimpa apa yang membuatmu
tertinggal dalam kehidupan dunia (dengan kata lain: kamu
akan memperoleh kemajuan dalam kehidupan dunia), yaitu:
menjaga amanah, berkata jujur, perangai yang baik, dan
kehati-hatian (agar senantiasa) dalam kesucian.” Hadis
riwayat Ahmad dalam Musnad Ahmad), hadis no. 6365.
‫‪AMANAH‬‬

‫َع ْن َأِبي َذ ٍّر َقاَل ‪ُ :‬قْلُت َي ا َر ُسوَل ِهَّللا َأَال‬


‫َت ْس َت ْع ِم ُلِني‪َ ,‬قاَل ‪َ :‬فَض َر َب ِبَي ـِدِه َع ـَلى‬
‫َذ‬ ‫َأ‬
‫َم ْن ِك بِـي‪َّ ,‬م اَل ‪َ :‬ي ا َب ا ٍّر ِإ َك‬
‫َّن‬ ‫َق‬ ‫ُث‬
‫َض ِع يٌف َوِإَّن َه ا َأَم اَن ُة َو ِإَّن َه ا َي ْو َم اْلِقَي اَم ِة‬
‫ِخ ْز ٌي َو َن َد اَم ٌة ِإَّال َم ْن َأَخ َذ َه ا ِبَح ِّقَه ا‬
‫َو َأَّد ى اَّلِذ ي َع َلْي ِه ِفيَه ا * رواه مسـلم‬
‫فى كتاب اإلمارة الحديث نمرة‬
 “Dari Abu Dzarr r.a., dia berkata: “Aku bertanya: ‘Ya
Rasulullah, mengapa engkau tidak memperkerjakan aku
(memberiku sebuah jabatan)?’ Lanjutnya: ‘Maka
(Rasulullah) menepuk pundakku dengan tangannya dan
kemudian berkata: ‘Wahai Abu Dzarr, sesungguhnya
engkau lemah, dan sesungguhnya jabatan itu amanah, ia
adalah nista dan penyesalan di Hari Kemudian, kecuali
yang menerimanya dengan hak (sesuai aturan mainnya),
dan menunaikan kewajibannya.’” Hadis riwayat Muslim
dalam (Shahih Muslim) bab Jabatan, hadis no. 3404.
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya
Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat” (an-Nisaa’: 58).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu
mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui” (al-Anfal: 27)
 “Sesungguhnya kebenaran (kejujuran) itu
mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu
mengantarkan kepada syurga. Dan sesungguhnya
seseorang yang benar-benar bersikap jujur hingga
dicatat di sisi Allah sebagai “shiddiq”. Dan
sesungguhnya kedustaan mengantarkan kepada
kedurhakaan, dan kedurhakaan mengantarkan
kepada neraka. Dan sesungguhnya seseorang yang
benar-benar berdusta, maka akan dicatat di sisi
Allah sebagai “kadzab”. (H.R. Bukhari dan Muslim
dari Abdullah bin Mas’ud)
 Q.S. Al-Taubah/9: 119
Q.S. AN-NISAA’(4): 69
Q.S. AL-HASYR (59): 8
 Seorang pemimpin harus memiliki
character, yakni integritas, kejujuran,
respek dan kepercayaan yang konsisten.
 Seorang pemimpin harus menjauhkan diri
dari tindakan dusta, melakukan
kebohongan publik. Sekali berbohong akan
hilanglah kepercayaan dari yang dipimpin.
TABLIGH
 Esensi dari tabligh adalah menyampaikan
kebenaran, dakwah amar makruf nahi munkar
kepada siapa saja dan dimana saja, dengan
cara-cara yang santun, simpatik, menyejukkan
sehingga kebenarana yang disampaikan
mudah diterima.
 Q.S. Ali Imran/3: 104, 110
 Q.S. Al-Nahl/16: 125
FATHONAH
 Ciri pemimpin yang fathonah (cerdas) adalah:
1. Pikiran/ide/gagasannya mudah dipahami dan
dilaksanakan.
2. Pikiran/ide/gagasannya komprehensif.
)‫ُأِِِم ٍر َنا ان نكلم الناس على قدر عقولهم (رواه مسلم‬
)‫خاطبوا الناس على قدر عقولهم (محمد عبده‬
Cepat dan tepat memberikan solusi terhadap .3
problem yang dihadapi umat atau masyarakat
LANJUTAN:
FATHONAH

4. Memiliki kecerdasan emosional yakni tidak


marah, pandai berkomunikasi, menghormati
dan mencermati pembicaraan orang lain.
Selalu mengecek kebenaran setiap informasi.
5. Kecerdasan mengambil setiap peluang yang
ada dalam rangka kemajuan lembaga yang
dipimpinnya/umat/bangsa/negara.
6. Memiliki ketenangan jiwa—composure—nafs
al-muthmainnah, suatu kemampuan untuk
memberikan reaksi dan emosi yang tepat dan
konsisten, terutama dalam menghadapi situasi
kritis.
‫ٰي َأُّيَه ا ٱَّلِذ يَن آَم ُنوْا ِلَم َت ُقوُلوَن َم ا َال َت ْف َع ُلوَن‬
‫َك ُبَر َم ْق تًا ِع نَد ٱِهَّلل َأن َت ُقوُلوْا َم ا َال َت ْف َع ُلوَن‬
‫ِإَّن ٱَهَّلل ُيِحُّب ٱَّلِذ يَن ُيَقاِتُلوَن ِفي َس ِبيِلِه َص ّفًا‬
‫َك َأَّن ُهم ُبْن َي اٌن َّمْر ُص وٌص‬
Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu
mengatakan apa yang tidak kamu lakukan. Amat besar
kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa
yang tidak kamu lakukan. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan
(organisasi), seakan mereka itu bangunan yang kokoh
(Al-Shaff (61) : 2-4)
‫َأَت ْأُمُر وَن ٱلَّن اَس ِبٱْلِبِّر َو َتْن َسْو َن َأْن ُفَس ُك ْم َو َأْنُتْم َتْت ُلوَن‬
‫َ ٱْلِك َت اَب َأَفَال َت ْع ِقُلون‬

Apakah kamu menyuruh orang supaya berbuat baik,


sedangkan kamu melalaikan diri kamu sendiri, padahal
kamu membaca Kitab. Apakah kamu tidak memakai
akalmu? (Al-Baqarah (2) : 44)
“Leadership is the capacity to
translate vision
into reality”
(Warren G. Bennis)
“Leadership appears to be the art of getting others to
want to do something that you are convinced should
be done”

“Kepemimpinan adalah seni untuk meminta orang


lain melakukan sesuatu yang kita lakukan”

(Vance Packard)
DIMENSI KEPEMIMPINAN ISLAM
 Dimensi Tanggung Jawab
 QS Al-Baqarah:30
 QS Al-An’am: 165

 Dimensi Kekuasaan
 QS Ali ‘Imron: 26
 Dimensi Amanah
 QS Annisa’: 58
AL-BAQARAH:30
AL-AN’AM: 165
ALI IMRAN: 26
AN-NISAA’: 58
FILM JENDERAL SOEDIRMAN
DIMENSI KEPEMIMPINAN ISLAM
 Dimensi Kecakapan
 QS Ali Imron’: 159
 Dimensi kesinambungan
 QS Annisa’: 9
ALI IMRAN: 159
To be persuasive (berpengaruh) we must be
believable; to be believable we must be credible; to
be credible, we must be truthfull

Untuk menjadi orang yang berpengaruh, kita harus bisa


dipercaya; untuk bisa dipercaya, kita harus kredibel; untuk
menjadi kredibel, kita harus jujur

(Edward R. Murrow)
‫َّلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفي َر ُس وِل ٱِهَّلل ُأْس َو ٌة َح َس َن ٌة ِّلَم ن َك اَن َيْر ُج و ٱَهَّلل َو ٱْلَيْو َم‬
‫ٱآلِخَر َو َذ َك َر ٱَهَّلل َك ِثيرًا‬

Sesungguhnya kamu mempunyai dalam diri Rasulullah teladan


yang baik bagi orang yang mendambakan (bertemu) dengan Allah
dan Hari Akhir, dan yang ingat kepada Allah sebanyak-nanyaknya.
(Al-Ahzab (33) : 21).
KEPEMIMPINAN RASULULLAH

Siddiq
Amanah
Tabligh
Fathonah
KUALIFIKASI PEMIMPIN

Kompetensi

Karakter
PROFIL PIMPINAN DAN KADER
MUHAMMADIYAH
 Kompetensi keberagamaan
 Kemurnian aqidah
 Ketekunan beribadah
 Keikhlasan
 Shidiq
 Amanah
 Berjiwa gerakan
PROFIL PIMPINAN DAN KADER
MUHAMMADIYAH

 Kompetensi akademis dan intelektual


 Semangat tajdid (berkemajuan)
 Fathonah
 Istiqamah
 Etos
belajar/bekerja
 Moderat
Thomas Alfa Edison dalam proses
menciptakan bola lampu gagal 9999
kali. “Aku tidak gagal, aku berhasil
membuktikan bahwa 9.999 jenis
bahan mentah itu tidak bisa dipakai.
Aku akan meneruskan percobaan ini
sampai menemukan bahan yang
cocok”.
PROFIL PIMPINAN DAN KADER
MUHAMMADIYAH

 Kompetensi sosial kemanusiaan


 Kesalehan
 Kepedulian sosial
 Suka beramal
 Keteladanan
 Tabligh
 Percaya Diri
== KETELADANAN ==

KH. AR. Fahrudin (Cerita)

Film:
Panglima Besar Jenderal Soedirman
PROFIL KH. AHMAD DAHLAN

1. Kebaikan pribadinya menonjol, sifat-sifatnya terpuji


2. Berani memulai sesuatu yang baru
3. Berani merubah sesuatu yang salah menjadi benar dan
berjuang untuk mempertahankannya
PROFIL KH. AHMAD DAHLAN

4. Ikhlas dalam beribadah dan berkorban sampai menyentuh


hati orang-orang di sekelilingnya. Banyak orang ikut
berjuang dan berkorban
5. Sedikit bicara, banyak bekerja. Tidak banyak wacana, yang
penting bekerja dan beramal
6. Menerjemahkan ayat al-Quran dan Hadits ke dalam
tindakan nyata dan diatur dalam organisasi
PESAN K.H.AHMAD DAHLAN YANG DISAMPAIKAN OLEH
NYI AHMAD DAHLAN SAAT BERBARING SAKIT

 Hendahlah kamu jangan  Jangan Jubriya (‘ujub-kibir-


sekali-kali menduakan riya).
pandangan Muhammadiyah  Dengan ihlas murni hatinya,
dengan perkumpulan lain. kalau sedang berkembang
 Jangan sentimen, jangan sakit harta, pikiran dan tenaga.
hati kalau menerima celaan  Harus bersungguh- sungguh
dan kritikan. hati dan tetap tegak
 Jangan sombong, jangan pendiriannya (jangan was-
berbesar hati kalau me nerima was).
pujian.
Nasrun min Allah wa Fathun Qariib

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai