,عن ابن عمر عن النبي صلى هللا عليه وسلم :أنه قال :أال كلكم راع
وكلكم مسؤول عن رعيته ,فاألمير الذى على الناس راع ,وهو مسؤول
عن رعيته ,والرجل راع على أهل بيته وهو مسؤول عنهم ,والمرأة
راعيةعلى بيت بعلها وولده ,وهي مسؤول عنهم ,والعبد راع على مال
.سيده ,وهو مسؤول عنه أال فكلكم راع ,وكلكم مسؤول عن رعيته
)رواه مسلم(
Berdasarkan ayat dan hadits di atas, bahwa
sesungguhnya setiap orang itu menjadi pemimpin
terhadap lingkupnya masing-masing dengan penuh
tanggungjawab. Sedangkan pemimpin adalah orang
yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan
mengajak orang lain untuk diajak bersama mencapai
tujuan.
Tanggungjawab pemimpin ada dua, yakni:
1. Bersifat Uluhiyah (tanggungjawab kepada Allah)
2. Bersifat Insaniyah (tanggungjawab kepada
manusia–yang dipimpin)
Belajar dari Abu Bakar RA
11 Pidato Abu Bakar RA
Setelah diangkat menjadi khalifah, Abu Bakar
RA memuji Allah, lalu berpidato:
“Wahai manusia, aku telah diangkat menjadi
pemimpin kamu, padahal aku bukanlah yang
terbaik di antara kalian semuanya. Untuk itu, jika
aku berbuat baik bantulah aku, dan jika aku
berbuat salah luruskan lah aku. Sifat jujur itu
adalah amanah, sedangkan kebohongan itu adalah
pengkhianatan. 'Orang lemah' di antara kalian aku
pandang kuat posisinya di sisiku dan aku akan
melindungi hak-haknya seizin Allah.
Pidato Abu Bakar RA
22
'Orang kuat' di antara kalian aku pandang
lemah posisinya di sisiku dan aku, seizin Allah
juga, akan mengambil hak-hak mereka (yang
diperoleh dengan jalan yang jahat untuk aku
kembalikan kepada yang berhak
menerimanya). Janganlah di antara kalian
meninggalkan perjuangan, sebab kaum yang
meninggalkan perjuangan akan ditimpakan
kehinaan oleh Allah SWT. Jangan pula
tersebar kekejian pada suatu kaum, karena
Allah akan menimpakan bencana secara
umum.
Pidato Abu Bakar RA
33
Patuhlah kalian kepadaku selama aku
mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Jika aku
durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya maka
tidak ada kewajiban bagi kalian untuk
mematuhiku. Kini marilah kita menunaikan
shalat, semoga Allah SWT melimpahkan
rahmat-Nya kepada kita semua.” (Ibn Hisyâm,
Sîrah, 4:240; Ibn Qutaibah, `Uyûn al-Akhbâr,
2:234).
Esensi khutbah Abu Bakar RA.di atas adalah: bahwa
seorang pemimpin itu harus memiliki sifat-sifat:
Rendah hati
Terbuka untuk dikritik
Jujur dan memegang amanah
Berlaku adil
Komitmen pada perjuangan dan kebaikan
Bersikap demokratis
Berbakti dan mengabdi kepada Allah
Beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin Muhammadiyah menurut ajaran Islam,
adalah sebagai berikut:
1. Ikhlas
2. Shiddiq
3. Amanah
4. Tabligh
5. Fathonah
IKHLAS
Ikhlas berarti suci, murni, lurus dan tulus:
1. Mengacu kepada al-Qur’an dan al-Sunnah
2. Mencari ridha Allah SWT
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
Itulah agama yang lurus.” (Q.S. 98/ al-Bayyinah : 5)
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak
dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari
kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah
menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan
Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S.
22/al-Hajj : 37).
LANJUTAN IKHLAS
Tanda-tanda Ikhlas
1. Bila memperoleh keberhasilan bersyukur kepada Allah, karena
ikhtiarnya berbarengan dengan pertolongan Allah.
“dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.S.
14/Ibrahim : 7)
2. Bila belum meraih keberhasilan tidak berputus asa, dan juga
tidak mencari-cari kesalahan dan atau mengkambing hitamkan
fihak lain. “Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah
berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus
asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari
rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (Q.S. 12/Yusuf : 87)
LANJUTAN IKHLAS
3. Mengembangkan kebersamaan, persatuan dan kesatuan atas dasar
persaudaraan yang sejati.
“dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,
Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara.” (Q.S. 3/Ali Imran :
103).
4. Bila disanjung tidak takabbur, melainkan mengembalikan kepada
kemuliaan dan kebesaran Allah semata. Sebaliknya jika dicerca dan
dikritik, tidak marah, akan tetapi dijadikan sebagai alat untuk koreksi
diri tentang benar tidaknya kritikan itu. Jika benar untuk perbaikan
dan jika tidak benar diterima sebagai ujian dalam kehidupan.
“dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya
berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong;
dan apabila Dia ditimpa kesusahan niscaya Dia berputus asa.(Q.S.
17/al-Isra’ : 83)
LANJUTAN IKHLAS
5.Melaksanakan berbagai kebajikan tanpa merasa
jadi beban yang memberatkan, sehingga
dilakukannya dengan penuh kesadaran dan
keajegan.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala
(dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia
mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya.” (Q.S. 2/al-Baqarah : 286)
SHIDDIQ
(Vance Packard)
DIMENSI KEPEMIMPINAN ISLAM
Dimensi Tanggung Jawab
QS Al-Baqarah:30
QS Al-An’am: 165
Dimensi Kekuasaan
QS Ali ‘Imron: 26
Dimensi Amanah
QS Annisa’: 58
AL-BAQARAH:30
AL-AN’AM: 165
ALI IMRAN: 26
AN-NISAA’: 58
FILM JENDERAL SOEDIRMAN
DIMENSI KEPEMIMPINAN ISLAM
Dimensi Kecakapan
QS Ali Imron’: 159
Dimensi kesinambungan
QS Annisa’: 9
ALI IMRAN: 159
To be persuasive (berpengaruh) we must be
believable; to be believable we must be credible; to
be credible, we must be truthfull
(Edward R. Murrow)
َّلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفي َر ُس وِل ٱِهَّلل ُأْس َو ٌة َح َس َن ٌة ِّلَم ن َك اَن َيْر ُج و ٱَهَّلل َو ٱْلَيْو َم
ٱآلِخَر َو َذ َك َر ٱَهَّلل َك ِثيرًا
Siddiq
Amanah
Tabligh
Fathonah
KUALIFIKASI PEMIMPIN
Kompetensi
Karakter
PROFIL PIMPINAN DAN KADER
MUHAMMADIYAH
Kompetensi keberagamaan
Kemurnian aqidah
Ketekunan beribadah
Keikhlasan
Shidiq
Amanah
Berjiwa gerakan
PROFIL PIMPINAN DAN KADER
MUHAMMADIYAH
Film:
Panglima Besar Jenderal Soedirman
PROFIL KH. AHMAD DAHLAN