Anda di halaman 1dari 8

Kaum muslimin,

Rasulullah ‫ ﷺ‬telah meninggal dunia 15 abad silam. Kita tak


berjumpa dengan beliau, tapi kita berima kepada beliau. Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬telah menyampaikan risalah secara sempurna.
Telah menunaikan amanat dari Allah ‫ﷻ‬. Dan telah berjihad di
jalan-Nya dengan sebenar-benarnya.

Para sahabat Nabi berjumpa dengan Nabi Muhammad. Beliau


bergaul dan mendidik mereka, maka wajar apabila Nabi Muhammad
‫ ﷺ‬cinta kepada mereka. Bagaimana dengan kita? Yang tak
pernah berjumap dengannya. Akankah beliau mencintai kita?
Bagaimana caranya?

Dicintai Nabi ‫ ﷺ‬adalah kedudukan yang tinggi. Jika Allah ‫ﷻ‬


memberi kita taudik sehingga kita bisa sampai di kedudukan tersebut,
sungguh demi Allah, kita menjadi orang yang sukses dan beruntung.
Siapa di antara kita yang tidak ingin termasuk orang-orang yang
sukses karena mendapatkan kecintaan beliau. Dan Nabi ‫ﷺ‬
menginginkan kebaikan untuk seluruh umatnya. Bahkan beliau sangat
bahagia apabila menyaksikan umatnya berbahagia.

‫ ُك ُّل‬: ‫َعْن َأِبي ُه َر ْيَر َة َر ِض َي الَّلُه َعْنُه َأَّن َرُسْو َل اِهلل َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬
‫ِهلل‬ ‫ِت‬
‫ َمْن‬: ‫ َيا َرُسْو َل ا َو َمْن َيْأَبى؟ َقاَل‬:‫ َقاُلْو ا‬،‫ُأَّم ي َيْد ُخ ُلْو َن اْلَج َّنَة ِإَّال َمْن َأَبى‬
‫ َو َمْن َعَص اِني َفَق ْد َأَبى‬،‫َأَطاَعِني َدَخ َل اْلجَّنَة‬.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah ‫ﷺ‬


bersabda, “Semua ummatku akan masuk surga, kecuali yang
enggan.” Para sahabat bertanya, “Siapa yang enggan itu?”
“Barangsiapa yang mentaatiku pasti masuk Surga, dan barangsiapa
yang mendurhakaiku, maka sungguh ia telah enggan.”, jawab beliau.
(HR. al-Bukhari dan Ahmad).

Umatnya adalah kesayangannya jika kita berpegang pada ajaran


yang beliau bawa. Suatu hari Nabi ‫ ﷺ‬pernah duduk bersama para
sahabatnya. Kemudian bersabda,

« ‫صلى اهلل عليه‬- ‫ َقاَل َفَق اَل َأْص َح اُب الَّنِبِّى‬.» ‫َو ِد ْدُت َأِّنى َلِق يُت ِإْخ َو اِنى‬
‫ِن َّلِذ‬ ‫ِب ِك‬
‫ َأَو َلْيَس َنْح ُن ِإْخ َو اَنَك َقاَل « َأْنُتْم َأْص َح ا ى َو َل ْن ِإْخ َو ا ى ا يَن‬-‫وسلم‬
‫» آَمُنوا ِبى َو َلْم َيَر ْو ِنى‬.

“Aku rindu ingin bertemu dengan saudara-saudaraku.” Para shahabat


berkata, “Bukankah kami saudara Anda?” Beliau ‫ ﷺ‬menajwab,
“Kalian adalah para shahabatku, tetapi saudara-saudaraku adalah
orang-orang yang telah beriman kepadaku dan belum bertemu
denganku.” (HR. Ahmad).

Bayangkan dan renungkan! Nabi ‫ ﷺ‬itu mencintai Anda. Rindu


berjumpa dengan Anda. Karena itu hendaknya Anda menempuh 8
jalan ini agar mendapatkan kecintaannya.

Pertama: Mengingat Allah dalam segala keadaan.

Seorang muslim yang berharap kecintaan Nabi ‫ ﷺ‬kepadanya,


hendaknya senantiasa berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaan.
Kemudian menjauhi hal-hal yang rendah yaitu perbuatan dosa.
Seperti adu domba, ghibah, dusta. Dan juga menjauhi perbuatan
yang sia-sia seperti merokok, narkoba, minum khamr, dll. Jika Anda
benar-benar mencintai Nabi, apakah Anda sanggup meletakkan rokok
di mulut Anda di hadapan Rasulullah ‫ ?ﷺ‬Dan beliau melihat Anda
melakukan hal itu.

Kedua: Bershalawat kepadanya.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya


bershalawat kepada Nabi adalah cara minimal menunaikan hak
beliau. Berterima kasih kepada Allah atas nikmat diutusnya Nabi.
Padahal Nabi lebih berhak dengan sesuatu yang lebih. Karena
kedudukan beliau. Akan tetapi Allah Yang Maha Suci, dengan
kemulian-Nya, ridha kepada para hamba-Nya melakukan sesuatu
yang mudah sebagai bentuk terima kasih dan penunaian hak Nabi.”

Di antara kalimat yang paling dicintai oleh Nabi ‫ ﷺ‬adalah yang


diucapkan oleh Abu Hamid as-Sa’idi. Ia berkata, “Orang-orang
bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana kami
bershalawat kepada Anda?’ Beliau ‫ ﷺ‬menjawab, ‘Ucapkanlah:

، ‫ َك َم ا َص َّلْيَت َعَلى آِل ِإْبَر اِه يَم‬،‫الَّلُه َّم َص ِّل َعَلى ُمَح َّم ٍد َو َأْز َو اِج ِه َو ُذِّر َّيِتِه‬
‫ َك َم ا َباَر ْك َت َعَلى آِل ِإْبَر اِه يَم ِإَّنَك‬،‫َو َباِر ْك َعَلى ُمَح َّم ٍد َو َأْز َو اِج ِه َو ُذِّر َّيِتِه‬
‫َح ِم يٌد َم ِج يٌد‬
“Ya Allah limpahkan shalawat atas Muhammad, istri-istrinya, dan
keturunannya sebagaimana Engkau telah melimpahkannya atas
keluarga Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad, istri-istrinya, dan
keturunannya sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga
Ibrahim. Sungguh Engkau Maha Terpuji dan Mulia.” (Muttfaqun
‘Alaih).

Ketiga: Bersuci secara sempurna.

Seorang muslim yang dicintai Rasulullah adalah mereka yang suka


menyucikan diri. Suci secara jasmani dan rohani. Nabi ‫ ﷺ‬bersuci
dari segala hal yang najis dan kotor. Beliau adalah seoarang yang
suci badannya, pakaiannya, rumahnya, lisannya, tempat makannya.
Beliau tidak memakan kecuali makanan yang baik. Karena beliau
‫ ﷺ‬mengetahui, Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali
yang baik. Dan Rasulullah ‫ ﷺ‬adalah teladan dalam hal-hal
tersebut.

‫ نظيف‬،‫ َج َو اد يحب الجود‬،‫ كريم يحب الكرم‬،‫إن اهلل طّيٌب يحب الطّيب‬
‫ وال تشبهوا باليهود‬،‫يحب النظافة؛ فنِّظفوا أفنيتكم‬

“Sesungguhnya Allah itu baik dan menyukai yang baik, Allah itu
bersih dan mencintai kebersihan, Allah itu Maha Pemberi dan
mencintai sifat suka memberi, Allah itu Maha Pemurah dan menyukai
kedermawanan. Maka bersihkanlah halaman rumahmu dan terasmu,
janganlah meniru orang Yahudi.” (HR. at-Turmudzi dari Saad bin Abi
Waqqash).

Keempat: Bersikap lembut, tenang, dan memiliki rasa malu.


Ummul Mukmini, Aisyah radhiallahu ‘anha, mengabarkan kepada kita
suatu teladan istimewa dari Rasulullah ‫ﷺ‬. Dari Aisyah radhiallahu
‘anha Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

‫إذَا أَر اَد اهلل بِأْه ِل َبْيٍت َخ ْيًر ا أْدَخ َل َعَلْيِه ُم الِّر ْفَق‬
“Jika Allah menghendaki suatu keluarga kebaikan maka Allah
memasukkan kepada mereka sikap lemah lembut.” (HR. Ahmad).

Dari sini, kita bisa memahami, apabila kita berkendara, maka jangan
kebut-kebutan. Karena beliau ‫ ﷺ‬yang Anda cintai juga bersabda,

‫ والَعجلة من الشيطان‬،‫األناة من اهلل‬

“Ketenangan itu dari Allah. Dan ketergesa-gesaan itu dari setan.”

Kelima: Kepribadian yang kuat (strong personality).

Sesungguhnya berpegang teguh dengan agama dan mendekatkan


diri kepada Allah adalah salah satu cara menjadikan seseorang
memiliki pribadi yang tangguh. Dan muslim yang kuat itu lebih baik
dari muslim yang lemah. Kekuatan yang datang dari kuatnya
keimanan dan berpegang teguh dengan agama.

Cara lainnya, untuk menjadi pribadi yang tangguh seseorang bisa


mencari teladan yang shaleh. Kemudian ia meneladaninya. Dan
sebaik-baik teladan adalah Rasulullah ‫ ﷺ‬dan para sahabatnya.
Lihatlah Usamah bin Zaid radhiallahu ‘anhu. Ia memimpin pasukan
besar saat berusia 17 tahun atau 18 tahun.
Keenam: Menjaga shalat.

Sesungguhnya yang pertama kali dihisab dari seorang hamb adalah


shalat. Sebagaimana sabda Rasulullah ‫ﷺ‬,

” ‫ِإَّن َأَّو َل َم ا ُيَح اَس ُب ِبِه الَعْبُد َيْو َم الِق َياَم ِة ِم ْن َعَم ِلِه َص اَل ُتُه َفِإ ْن َص َلَح ْت‬
‫ِإْن َف َد ْت َق ْد َخ ا َخ َفِإ ِن ا َق ِم َفِر َض ِتِه‬
‫ْنَت َص ْن ْي‬ ‫َب َو َسَر‬ ‫َفَق ْد َأْفَلَح َو َأْنَج َح َو َس َف‬
‫ اَنَظُر ْو ا َه ْل ِلَعْبِد ي ِم ْن َتَطُّو ٍع ؟ َفُيْك َم ُل ِبَه ا‬: ‫َش ْي ٌء َقاَل الَّر ُّب َتَباَر َك َو َتَعاَلى‬
” : ‫ َو ِفي ِر َو اَيٍة‬. ” ‫َم ا اْنَتَق َص ِم َن الَف ِر ْيَض ِة ُثَّم َيُك ْو ُن َس اِئُر َعَم ِلِه َعَلى َذِلَك‬
‫ ” ُثَّم الَّز َك اُة ِم ْثُل َذِلَك ُثَّم ُتْؤ َخ ُذ اَألْع َم اُل َح َسَب َذِلَك‬.
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada
hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan
mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya
rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari
shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah
apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka
shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang
kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”

Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti


itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.” (HR. Abu
Daud, Ahmad, Hakim, dan Baihaqi).

Apa yang akan Anda katakan kepada Allah ‫ ﷻ‬ketika Dia bertanya
kepada Anda tentang shalat Anda? Tidakkah Anda tahu bahwa Nabi
‫ ﷺ‬mengenal umatnya pada hari kiamat dengan bekas wudhu
mereka? Bagaimana keadaan seseorang ketika hari kiamat terjadi, ia
tidak memiliki tanda tersebut? Tanda yang menjadi ciri khas umat
Muhammad ‫ﷺ‬. Shalat adalah ketenangan hati dan jiwa. Dan Nabi
‫ ﷺ‬telah bersabda kepada Bilal:

‫أِر ْح نا بها يا بالل‬

“Buat kami istirahat dengan shalat wahai Bilal.”

Ketujuh: Memakan yang halal.

Ini adalah sifat yang agung di zaman yang manusia begitu terpaut
hatinya dengan harta. Imam Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan,
“Sesungguhnya memakan makanan halal adalah kebiasaan dan gaya
hidupnya Rasulullah dan para sahabatnya.”

Memakan makanan yang halal menimbulkan kenikmatan dalam


bermunajad kepada Allah ‫ﷻ‬. Seseorang akan tunduk dan merasa
butuh kepada-Nya. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan dalam
tafsirnya bahwa mengonsumsi makanan halal menolong seseorang
untuk beramal. Hal itu beliau katakan ketika menafsirkan firman Allah
‫ﷻ‬:

‫ي‬‫ا َأُّي ا الُّر ُك ُلوا ِم الَّطِّي اِت اْع ُلوا اِل ا ۖ ِإِّني ِب ا ُلوَن َعِل‬
‫ٌم‬ ‫َم َتْعَم‬ ‫َن َب َو َم َص ًح‬ ‫َي َه ُس ُل‬
“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS:Al-Mu’minuun | Ayat: 51).
Kedelapan: Menghidupkan Sunnah beliau ‫ﷺ‬.

Wahai para pemuda, jadilah Anda orang-oranga yang menghidupkan


Sunnah di zaman sekarang ini. Zaman dimana pemuda-pemuda
dipengaruhi oleh bintang film, penyanyi, atlet, dan orang-orang gaya
hidup glamor. Hendaknya kita merasa bangga dengan menghidupkan
Sunnah Nabi kita. Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu mengatakan,

‫ِب‬ ‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ِل‬


‫َقاَل ي َرُس وُل الَّل َص َّلى الَّلُه َعَلْي َو َس َّلَم َيا ُبَنَّي ِإْن َقَد ْر َت َأْن ُتْص َح‬
‫ِل ِم‬ ‫ِل‬ ‫ٍد‬ ‫ِغ‬ ‫ِف‬ ‫ِس‬
‫َو ُتْم َي َلْيَس ي َقْلِبَك ٌّش َأِلَح َفاْفَعْل ُثَّم َقاَل ي َيا ُبَنَّي َو َذ َك ْن‬
‫َأ َّبِني َك اَن ِعي ِفي اْل َّنِة‬ ‫ِن‬ ‫ِت‬ ‫ِت‬
‫َج‬ ‫َم‬ ‫ُس َّن ي َو َمْن َأْح َيا ُس َّن ي َفَق ْد َأَح َّب ي َو َمْن َح‬
Rasulullah ‫ ﷺ‬berkata kepadaku: “Wahai, anakku! Jika kamu
mampu pada pagi sampai sore hari di hatimu tidak ada sifat khianat
pada seorang pun, maka perbuatlah,” kemudian beliau ‫ ﷺ‬berkata
kepadaku lagi: “Wahai, anakku! Itu termasuk sunnahku. Dan
barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka ia telah
mencintaiku. Dan barangsiapa yang telah mencintaiku, maka aku
bersamanya di Surga”. (HR at Tirmidzi).

‫ َف ِني ِإَّياُك ِب ا ِف ِه ا ِم‬،‫ا َك ا ِلي َلُك ِفي الُق آِن ال َّنِة‬


‫ْر َو ُس َو َن ْع َو ْم َم ْي َم َن‬ ‫َب َر ُهلل َو ْم‬
‫ َأُقْو ُل َه َذ ا الَق ْو َل ؛ َو َأْس َتْغُفُر اَهلل ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر‬،‫اآلَياِت َو الِح ْك َم ِة‬
‫ْغِف َلُك ِإَّن الَغُف ال ِح‬ ‫ ال ِلِم ِم ُك ِّل َذْنٍب َفا ْغِف‬.
‫ْي‬
‫َو ْو ُر َر ُم‬ ‫ُه‬ ‫ُه‬ ‫ُه‬
‫ْس َت ُر ْو َي ْر ْم‬ ‫ُمْس ْيَن ْن‬

Anda mungkin juga menyukai