Anda di halaman 1dari 3

KHOTBAH ZAKARIA 9 : 9 – 17

Syalom,
Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus, karena senantiasa menuntun
dan memberkati kehidupan kita. Kasih dan penyertaan Tuhan selalu
menjadi milik bagian kita semua, sehingga saat ini kita boleh
memasuki Masa Raya Adven. Kata Adven ini berasal dari kata Latin,
Adventus yang berarti kedatangan. Oleh karena itu, Masa raya
Adven yang akan kita maknai dalam 4 Minggu adalah masa
pengharapan, masa penantian dan persiapan untuk menyambut
kedatangan Yesus Kristus. Dan di Minggu ini, kita berada di perayaan
Minggu Adven I, yang dapat kita maknai sebagai harapan, karena kita
semua menantikan kedatangan Mesias yaitu Yesus Kristus dengan
penuh sukacita dan harapan.
Kedatangan Mesias sudah diwartakan oleh para Nabi terdahulu. Hal
ini pula yang boleh kita saksikan dalam pembacaan kita saat ini,
dimana kedatangan Mesias sudah dinubuatkan oleh Nabi Zakaria.
Di masa itu, umat Yehuda sedang mengalami keterpurukan karena
penindasan bangsa lain yaitu Babel dan Persia. Mereka harus hidup
dalam tekanan bangsa lain, yang tidak berdaya untuk dilawan. Hal ini
membuat kehidupan umat Yehuda menjadi hilang pengharapan.

Maka Nabi Zakaria terpanggil untuk membangkitkan semangat hidup


umat Yehuda dengan menubuatkan akan datangnya Sang Raja Besar,
yang adil dan jaya, yang akan memerintah dengan lemah lembut dan
damai sejahtera, yang kekuasaannya sampai ke ujung bumi. Berita
nubuat yang membangkitkan pengharapan baru. Pengharapan akan
datangnya pertolongan Tuhan untuk memulihkan hidup mereka,
terbebas dari segala bentuk penderitaan hidup.

Oleh karena itu, umat Yehuda harus bersorak-sorai dengan nyaring.


Bersorak-sorak menjadi simbol ungkapan bahagia dan syukur atas
sesuatu yang akan datang, yaitu kedatangan Raja Kekal yang adil dan
jaya.
Kedatangan Raja Damai menjadi harapan besar bagi umat Yehuda
untuk membebaskan mereka dari keterpurukan hidup. Pengharapan
untuk membebaskan mereka dari semua bentuk penderitaan hidup.
Padahal kedatangan Raja Damai itu, belum diketahui kapan
waktunya. Tetapi umat Yehuda tetap diajak untuk bersorak-sorak.
Maka seruan untuk bersorak-sorak dengan nyaring adalah wujud
kegembiraan dan sukacita yang dialami oleh umat Yehuda.
Nubuatan ini semakin memberi “Pengharapan akan Keselamatan”,
sebagaimana tema renungan kita saat ini. Bahwa umat Yehuda akan
dilindungi, mereka akan diberkati, karena janji pemulihan oleh Tuhan
bagi umatNya pasti digenapi. Tuhan setia pada janjiNya, kasih
setiaNya selau dinyatakan bagi umat Tuhan menurut kehendakNya.
Kendati hidup dalam penderitaan, umat Yehuda diajak untuk
bersorak-sorak menantikan datangnya Raja Damai.
Apa yang dialami oleh umat Yehuda pada masa itu, tentunya tidak
kita alami dan rasakan saat ini. Tetapi, sebagaimana mereka
menantikan kedatangan Mesias untuk memulihkan kehidupan
mereka, kita pun saat ini, sementara menantikan kedatangan Mesias
untuk membaharui hidup kita. Kita sementara menantikan
kedatangan Mesias untuk membaharui dan menyelamatkan kita dari
dosa.
Kalau saat ini, hidup kita harus mengalami penderitaan dan
pergumulan hidup, janganlah kita menjadi putus asa dan hilang
pengharapan. Penderitaan hidup terkadang membuat kita merasa
Tuhan tidak perduli dengan kita. Kegagalan hidup sering membuat
kita kecewa. Tetapi, Firman Tuhan saat ini mau mengingatkan dan
menguatkan kita, bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia
sangat peduli dengan kita, Dia pasti memberikan solusi terbaik
menurut maksud dan kehendakNya. Jangan pernah hilang
pengharapan akan pertolongan Tuhan.
Pengharapan akan Keselamatan memberi arti bahwa Tuhan akan
selalu menyertai dan memberkati hidup kita. Bersukacitalah sambil
selalu menantikan keselamatan dari Tuhan. Tetaplah percaya dan
berharap hanya kepada Tuh
an. AMIN

Anda mungkin juga menyukai