Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISi

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerjaan dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian Pimpinan terhadap lsu Eksternal dan Internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. ldentifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang
B.2. Rencana tindakan (sasaran program) B.3.
Standar dan peraturan perundangan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi C.3.
Kepedulian C.4.
Komunikasi
C.5. lnformasi terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
0.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
0.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan Evaluasi
E.2. Tinjauan Manajemen
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
1, GAMBARAN UMUM PROJECT

Nama Pekerjaan : Penanganan Abrasi Pantai Muara Kuala Kecamatan


Samboja

Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara

Kontrak No./Tanggal : P.305/DPU/SDA/600.1.4.1/7/2023

Nama Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Kutai Kartanegara

Unit Kerja Pelaksana : PT. ARAFAH ENERGI, KSO


Kegiatan

Penanggung Jawab :
Kegiatan

Alamat : Pantai Muara Kuala -Kec.Samboja -Kab.Kutai


Kartanegara

Nama Penyedia Jasa : PT. ARAFAH ENERGI, KSO

Cara Pembayaran :

Nilai Kontrak : Rp. 55.634.068.000,00,-

Sumber Dana : APBD KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Tanggal Mulai : 13 Juli 2023

Tanggal Selesai : 31 Desember 2023


Waktu Pelaksanaan Kotrak : 6 (Enam) Bulan

Jenis Kontrak :
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerjaan dalam Keselamatan Konstruksi

A.1. Kepedulian Pimpinan terhadap lsu Eksternal dan Internal


Pimpinan ARAFAH ENERGI, KSO memberikan bukti perlibatannya pada pengembangan
dan penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya dengan jalan :
1. Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan
pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan, K3, undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
2. Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3.
3. Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan
hingga sasaran mutu dan K3 unit-unit kerja yang mendukungnya.
4. Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen,
yang pelaksanaannya diatur dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM).

Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan MK3, berupa surat keputusan yang
mencakup :
1. Maksud dan Tujuan Perusahaan.
2. lkrar Perlibatan untuk Memenuhi persyaratan dan terus menerus
memperbaiki Sistem Manajemen K3.
3. Tersedianya Kerangka Kerja untuk menetapkan dan meninjau Sasaran
MK3.
4. Kebijakan MK3 ini dikomunikasikan, dipahami dalam Organisasi dan
didokumentasikan.
5. Pelaksanaan Tinjauan pada waktu terjadwal, sehingga dapat dilakukan
penyesuaian terus-menerus
A. 2 Komitmen Keselamatan Konstruksi

Dalam rangka pengadaan PEMBANGUNAN PENANGANAN ABRASI MUARA KUALA


KECAMATAN SAMBOJA pada Kelompok Kerja Pemilihan 99 Pemerintah Daerah Kabupaten
Kutai Kartanegara berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya
Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Kesematan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.
.
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Di dalam membuat Rencana Keselamatan Konstruksi, PPK memberikan identifikasi awal dan
penyedia harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran berdasarkan
identifikasi awal tersebut.

B.1. ldentifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang

Penyusunan ldentifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang sesuai


format pada table 1 (terlampir)
TABEL. 1 IDENTIFIKA SIB AHAYA, PENILAI AN RISIKO, PENG ENDALI AN DAN PELUANG ( IBRP)

DISKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO


NO. PERSYARATAN PENGENDALIAN AWAL PENGENDALIAN
KETERANGAN
PEMENUHAN PERATURAN KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT LANJUTAN KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT

URAIAN IDENTIFIKASI JENIS GKINAN AHAN RESIKO RESIKO GKINAN AHAN RESIKO RESIKO
PEKERJAAN BAHAYA BAHAYA ( F) (A) (FxA) (TR) ( F) (A) ( F xA) (TR)
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 PEKERJAAN Terjatuh di laut/sunga (Cedera ringan Akan disediakan peralatan Melakukan Pelatihan 3 4 12 3 Menggunakan 2 3 6 2 Cheklist:
CORRUGATED pada saat pekerjaan hingga berat) kerja yang sesuai standard; Kepada (Besar) Perlengkapan (Sedang)
CONCRETE SHEET pemancangan Akan disediakan safety Pekerja/Menggunakan Keselamatan 1 Set, "Ada"
PILE sesuai standard kerja Rambu peringatan dan Pengadaan Rambu atau
(sepatu bot/ sepatu Barikade/ Peringatan "TidakAda"
safety, sarung tangan, Menggunakan Bahaya dilokasi
rompi, masker, kaca mata
helm, APD yang sesuai Menyediakan
Pekerjaan,
safety dll); Personel Ahli K3
Perlengkapan Konstruksi /
P3K;

Rambu peringatan ditempat yang mudah terlihat.


B.2. Rencana Tindakan (Sasaran Khusus & Program Khusus)
Penyusunan Rencana Tindakan (Sasaran & Program) sesuai format pada table
2 (terlampir)
T ABEL. 2 SASARA N KHUSUS DAN PROGRA M KHUSUS

Pengendalian Resiko
Sasaran Program
No ( Sesuai Kolom Tabel 6 IBRP) Jadwal Bentuk Indikator
Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Penanggung Jawab
Pelaksanaan Monitoring Pencapaian
I 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Melakukan Pelatihan Tersedianya Lulus Test dan PEKERJAAN CORRUGATED Rambu Peringatan, Sebelum memulai Check list 100% Ahli K3 Konstruksi /
Petugas K3
Kepada Pekerja I Instruksi Kerja / Paham mengenai CONCRETE SHEET PILE SDM Sesuai bekerja harus sudah Sesuai
Menggunakan Rambu Tersedia Metodenya system Kebutuhan, Masker, lengka p dan terjaga Standard
peringatan dan Barikade / Seluruh keselamatan lalu• Sepatu Safety, Helm, selama kegiatan
I Menggunakan APD Lokasi lintas serta Kaca mata, Sarung hingga
yang sesuai diberikan Pekerjaan Tangan pekerjaan
rambu dan
peringatan PEKERJAAN selesai
barikade sesuai CORRUGATED
Standard CONCRETE
SHEET PILE &
Zero
Incidance
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan

No Pengendalian Risiko Peraturan Perundangan & Persyaratan Lainnya Pasalsesuaidengan


pengendalian Risiko

1. Penggunaantenaga UU nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Pasal 1 ayat (6)
kerja yang
berkompeten

2. Kewajiban UU nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal86


perusahaan
melindungi pekerja

3. Standar keamanan, UU nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi Pasal59


keselamatan,
kesehatan,

Keberlanjutan (K4)

4. Penerapan sistem Peraturan pemerintah RI no 50 Tahun 2012 Pasal 1,pasal5(ayat1)


manajemen
keselamatan dan
kesehatan kerja

5. Pelaporan dan Peraturan Menteri Tenaga kerja Nomor 03 Tahun Pasal2,pasal6


pemeriksaan 1998
kecelakaan

6. Pekerja yang Kepres no 22 Tahun 1993 Penyakit yang timbul Pasal 2


menderita penyakit akibat hubungan kerja
akibat hubungan
kerja berhak
mendapat jaminan
7. Pembentukan unit Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Np 186 Tahun Pasal3
penanggulangan 1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
kebakaran ditempat kerja
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
Direktur Perusahaan memastikan ketersediaan Sumber Daya Manusia dengan
keterampilan khusus, infrastruktur, teknologi, keuangan dan kompetensi yang
dibutuhkan untuk menerapkan Sistem Manajemen K3
C.2. Kompetensi
Perusahan terus meningkatkan SOM yang berkompetensi melalui pelatihan
SMK3 serta membangun kinerja dilapangan dengan prinsip zero accident.
C.3. Kepedulian
Bentuk kepedulian perusahaan terhadap tenaga kerjanya berupa memberikan
pengendalian Resiko terhadap indentifikasi bahaya yang akan terjadi dalam keselamatan
kerja dan selalu memonitoring Sasaran dan program K3 yang telah dibentuk dalam
perusahaan.
C.4. Komunikasi
Menciptakan komunikasi yang baik tentang tata cara menerapkan Keselamatan
Konstruksi dalam lingkup kerja agar seluruh tenaga kerja selalu mengutamakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
TABEL. 3 JADWAL PROGRAM
KOMUNIKASI

No Jenis Komunikasi PIC


Waktu
Pelaksanaan
1. lnduksi Keselamatan Ahli K3 Konstruksi / Petugas Setiap Pagisebelum
Konstruksi (Safety K3: mulai kerja
Induction) Prosedur dan/atau petunjuk kerja induksi
Keselamatan Konstruksi (safety induction) Memuat
prosedur dan/atau petunjuk kerja lnduksi
Keselamatan Konstruksi (safety induction) yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Jawab Keselamatan Konstruksi dan
Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. lnduksi
Keselamatan Konstruksi (construction safety
induction) dilakukan untuk pekerja baru/pekerja yang
dipindah tugaskan, tamu, pemasok, dan pihak-pihak
terkait pada pelaksanaan pekerjaan yang akan
masuk ke dalam area Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi.
Untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah
tugaskan dijelaskan mengenai komitmen dan
kebijakan keselamatan konstruksi, risiko dan bahaya
yang dihadapi dalam melakukan pekerjaan,
pengendalian risiko yang dapat dilakukan serta
program penerapan SMKK pada Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi.
Untuk tamu, pemasok, dan pihak-pihak terkait
dijelaskan mengenai peraturan Keselamatan
Konstruksi yang berlaku di lokasi pekerjaan, prosedur
evakuasi dalam keadaan darurat, dan
menjelaskan
area-area yang
berbahaya.
2. Pertemuan Pagi Hari Ahli K3 Konstruksi / Petugas menyampaikan
(Safety Morning) K3: masalah-masalah
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan tentang Keselamatan
pagi hari (safety morning) yang ditandatangani oleh Konstruksi secara
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan umum pada
Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Pertemuan pelaksanaan
pagi hari (safety morning) diikuti oleh seluruh pekerja konstruksi hari itu.
setiap pagi sebelum pekerjaan dimulai untuk
Setiap Pagi sebelum mulai kerja
3. Pertem uan Kelom pok Ahli K3 Konstruksi / Petugas Setiap Hari
Kerja K3:
(Toolbox m eeting) Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan
kelompok kerja (toolbox meeting) yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi. Pertemuan kelompok kerja
(toolbox meeting) diikuti oleh kelompok pekerja
sebelum pekerjaan dimulai untuk menyampaikan
masalah masalah tentang Keselamatan Konstruksi
secara khusus pada pelaksanaan konstruksi yang
akan dilakukan. 2 x 1 minggu
4. Rapa! Keselamatan Ahli K3 Konstruksi / Petugas
Konstruksi K3:
(Construction safety Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapa!
meeting) Keselamatan Konstruksi (construction safety
meeting) yang ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Rapa! Keselamatan
Konstruksi (construction safety meeting) dipimpin
oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi
dan/atau Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi
dan diikuti oleh seluruh Kepala Unit
Kerja.

C.5. lnformasi Terdokumentasi


Selalu menyampaikan informasi Keselamatan konstruksi yang terdokumentasi
dalam ruang lingkup pekerjaan agar tercipta kedisiplinan dalam menjalankan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1. Perencanaan Operasi


Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung jawab Kegiatan SMK3 yang diluangkan dalam
Struktur Organisasi K3 beserta Uraian Tugas
2. Upayakan pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh
Tabel 2
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh
Tabel 2.
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada
contoh Tabel lndentifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3 dan Penanggung Jawab.

ORGANISASI K3

PENANGGUNG JAWAB K3

1---------------------------------T------------------------------l
Emergency/ P3K Kebakaran
Kedaruratan

Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk


menjamin peran, tanggung jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk
memfasilitasi SMMK3 yang efektif.
TABEL ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAA N (JOB SAFETY ANALISYS)
Nama Pekerja : (lsi nama pekerja)

Nama paket Pekerjaan : PEMBANGUNAN PENANGANAN ABRASI MUARA KUALA KECAMATAN SAMBOJA

Tanggal Pekerjaan

Alat pelindung diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Helm/Safety Helmet

2. Sepatu/Safety Shoes ✓

3. Sarung Tangan/Safety Gloves ✓

4. Rompi Keselamatan/Safety ✓
Vest
5. Masker Pernafasan/Respiratory ✓

6. Ost

No. Urutan Langkah Pekerjaan Indentifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab

1 PEKERJAAN Terjatuh di laut/sungai Melakukan Pelatihan Ahli K3 Konstruksi


CORRUGATED CONCRETE pada saat pekerjaan Kepada / Petugas K3
SHEET PILE pemancangan
Pekerja/Menggunakan
Rambu peringatan dan
Barikade/Menggunakan
APD yang sesuai
D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

1. TUJUAN
Untuk memastikan semua personil ARAFAH ENERGI, KSO dapat memahami terhadap Kesiagaan &
Tanggap Darurat sehingga dapat bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu
keadaan darurat terjadi.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dapat diterapkan untuk seluruh aktivitas dan proses yang relevan dengan operasional Kantor Pusat dan
Cabang

3. DEFINISI
Keadaan darurat adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan dimana terjadi bahaya atau kecelakaan dengan tingkat
yang besar atau fatal yang tidak dapat diduga sebelumnya atau mendadak seperti kebakaran, banjir, gempa
bumi, tumpahan, tumpahan minyak atau bahan kimia dalam jumlah besar dll, yang membahayakan
keselamatan terhadap manusia, property, lingkungan dan memerlukan tindakan penyelamatan segera.
4. PROSEDUR

4.1 KESIAGAAN & TANGGAP DARURAT


Menyusun rencana kesiagaan dan tanggap darurat yang berisi informasi yang diperlukan untuk mengatasi
suatu keadaan darurat / emergency.

1. Rencana kesiagaan dan tanggap darurat dilaksanakan sebagai berikut :

1.1 Minimal berisi hal-hal sebagai berikut :

a. Pengenalan keadaan darurat : jenis dan prakiraan dampaknya. b.


Pengkajian akibat / dampak dan menyiapkan pencegahannya. c. Prosedur
penanggulangan keadaan darurat.
d. Sistem komunikasi dalam keadaan darurat.
e. Struktur organisasi yang bertanggung jawab jika terjadi keadaan darurat. f. Tata cara
pemberitahuan keadaan darurat
g. Petunjuk komunikasi : Nama, lnstansi, Alamat, Nomor telpon Pejabat terkait. h. Peta
situasi dalam keadaan darurat.
i. Program evakuasi dalam keadaan darurat. j. Peta
daerah aman untuk evakuasi.
k. Peta tempat / titilk berkumpul (muster point/ centre point/ assembly point). I.Program
pelatihan keadaan darurat.
m. Pengakhiran keadaan darurat dan tindak lanjut. n.
Program pemulihan dari kondisi darurat.

1.2 Mengantisipasi kejadian-kejadian yang dapat diklasifikasikan sebagai keadaan tindak darurat,
yang paling mungkin terjadi terjadi antara lain sebagai berikut :
a. Kebakaran atau ledakan. b. Gempa bumi.
c. Banjir.
d. Tumpahan minyak atau bahan kimia berbahaya lainnya dalam jumlah besar.

2. Membuat gambar / denah umum yang memperlihatkan tata letak (layout) semua peralatan
kesiagaan & tanggap darurat. Jalur evakuasi, daerah aman dan tempat untuk berkumpul
(muster are) dan di pasang didaerah yang strategis dan mudah dilihat.
3. Menyusun petunjuk penggunaan peralatan yang berkaitan dengan keadaan darurat.
4. Menjelaskan tata cara evakuasi dalam keadaan darurat.
5. Menetapkan kewenangan dan tanggungjawab petugas yang ditunjuk sebagai penanggung
jawab dalam keadaan darurat sebelum pejabat yang berkompoten tiba di lokasi mengambil
alih tanggung jawab. Semua pegawai termasuk pengunjung harus mengikuti komando yang
diberikan oleh petugas tersebut. Apabila ada perubahan petugas maka daftar petugas harus
direvisi dan disampaikan ke Tim P2K3 atau Unit MK3.
6. Mendistribusikan rencana kesiagaan & tanggap darurat ke semua petugas terkait dan
Unit Usaha / Unit Kerja
7. Memberikan pelatihan kesiagaan dan tanggap darurat terutama pada keadaan darurat yang
paling memungkinkan terjadi di kantor / lokasi pekerjaan.
8. Mengevaluasi keefektifan dari rencana kesiagaan dan tanggap darurat setelah
dilakukan pelatihan secara periodik dan simulasi serta setelah terjadinya suatu kondisi
darurat yang sesungguhnya.
9. Merevisi prosedur jika memang diperlukan.

4.2 SKENARIO KONDISI DARURAT


1. Kesiagaan & Tanggap Darurat Kebakaran
a. Memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
menghadapi kondisi darurat akibat kebakaran.
b. Menyusun prosedur tindak darurat untuk keadaan kebakaran.
c. Pegawai atau orang yang pertama kali yang mengetahui / melihat kebakaran segera
mengambil APAR yang terdekat dan berusaha memadamkan api sambil berteriak
memberitahukan kepada karyawan lainnya untuk segera melaporkan adanya
kebakaran kepada Unit MK3 atau petugas yang ditunjuk.
d. Membunyikan alarm atau tanda bahaya secara terus menerus dengan jeda disertai
dengan pemberitahuan adanya kebakaran melalui pengeras suara.
e. Memberitahukan kepada petugas pemeliharaan / teknisi untuk memadamkan
aliran listrik yang tidak dibutuhkan.
f. Memberitahukan kepada semua pegawai termasuk tamu atau pengunjung untuk menuju
kedaerah yang aman dengan cara memberikan komando :
► Tidak boleh panik.
► Berkumpul bersama-sama membentuk kelompok-kelompok kecil.
► Tinggalkan tempat kerja sesuai arah peta daerah aman untuk evakuasi.
► Jangan buru-buru sewaktu menuju daerah aman dan sewaktu menuruni
tangga darurat.
g. Jika api tidak bisa dipadamkan oleh team pemadam kebakaran internal, maka
bisa menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran.
h. Menghubungi pejabat yang berkompeten, untuk segera datang ke lokasi
kejadian dan mengambil alih kendali
► Mengupayakan penyelamatan antara lain : Mencari sumber penyebab
bahaya dan melakukan tindakan pengamanan.
► Melokalisir lokasi bahaya.
► Memberikan pertolongan pertama.
i. Menghubungi pihak kepolisian dan lembaga / lnstansi yang terkait sehubungan
dengan kebakaran yang terjadi.;
STRUKTUR UNIT KESELAMATAN KONSTRUKSI

Pimpinan UKK

Nama

Pimpinan UKK Pimpinan UKK Pimpinan


UKK
Nama Nama Nama

Petugas P3K Petugas P3K Komunikasi Petugas Peran Kebakaran Anggota UKK Anggota UKK Anggota UKK

Nama Nama Nama Nama Nama Nama Nama


E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1. Pemantauan dan Evaluasi


Pemantauan dan Evaluasi dilakukan mengacu pada kegiatan yang sedang
dilaksanakan pada Perencanaan Operasi Keselamatan Konstruksi, berdasarkan upaya
pengendalian pada bagian B (Perencanaan Keselamatan Konstruksi) sesuai dengan point
B.2. Tabel 2 Rencana tindakan (sasaran & program).
Bulan Ke-
No Kegiata PIC
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
lnspeksi Keselamatan Ahli K31
Konstruksi Petu as K3
Patroli Ahli K31
Keselamatan Petu as K3
2 Konstruksi Ahli K31
Petugas K3
3 Audit Internal

E.2. Tinjauan Manajemen


Tinjauan Manajemen dilakukan untuk memastikan bahwa metodologi untuk identifikasi
bahaya dan penilaian risiko K3 mempertimbangkan :
1. Lingkup, Karakteristik, waktu dan bersifat proaktif.
2. Tersedianya lnformasi mengenai :
a. ldentifikasi bahaya
b. Klasifikasi Resiko K3
c. Resiko K3 yang akan dihilangkan atau diminimalkan
3. Pengalaman Operasi dan kemampuan pengendalian resiko K3 yang ada.
4. lnformasi tentang :
a. Persyartan-persyaratan fasilitas dan peralatan
b. Persyaratan Pelatihan
c. Persyaratan pengembangan pengendalian Resiko
d. Persyaratan pemantauan & pengukuran untuk memastikan efektifitas
implementasi

Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di PEMBANGUNAN


PENANGANAN ABRASI MUARA KUALA KECAMATAN SAMBOJA, telah mencakup / menjamin hal-hal
tentang :
1. Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai
2. Dapat mengidentifikasi sumber-sumber/potensi bahaya
3. Melaksanakan metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus untuk material yang
memerlukan penanganan khusus, bongkar muat)

E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi


Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi dilakukan dengan cara Pemantauan, evaluasi
dan Peninjauan Manajemen dengan maksud tercapainya tujuan / sasaran K3 yaitu :
1. Menjamin agar pada pelaksanaan proyek tidak terjadi kecelakaan & penyakit akibat kerja.
2. Menjamin produktifitas tidak terganggu.
3. Menuju kondisi nol kecelakaan (Zero Accident).

Anda mungkin juga menyukai