(RKK)
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP SESUAI
JKN KRIS
DAFTAR ISI
dalam rangka pengadaan Pekerjaan PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP SESUAI JKN
KRIS pada POKJA UKPBJ RSJ-KA 70 PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KALIMANTAN
TENGAH berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya
Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:
I. Umum
1. Mobilisasi dan Demobilisasi - Alat terguling saat mobilisasi - Luka berat 1. UU. No.1 Th. 1970 3 5 15 Besar NA NA NA NA
- Kecelakaan lalu lintas saat - Luka Berat 2. UU No.02 Th. 2017 Petunjuk kerja, Pengawasan, NA NA NA NA Risiko Dapat diterima
3 5 15 Besar Administrasi :
mobilisasi ataupun saat Rambu-rambu K3 dan APD
demobilisasi 3. Permen PU No.21 Th. 2019
1. Pekerjaan Struktur - Tertimpa bekisting/ skafolding - Luka Berat 1. UU. No.1 Th. 1970 3 5 15 Besar NA NA NA NA
1 Memberikan pengarahan dan 1 Tersedianya Instruksi Kerja / Tersedia 1 Pekerja Lulus Test dan 1 Penyuluhan dan sosialisasi 1 Tenaga K3. Pelaksanaan Melakukan inspeksi 1 Semua pekerja telah Pimpinan
pelatihan kepada pekerja Metodenya / Seluruh Lokasi diberikan Paham mengenai system bahaya kecelakaan kerja Program K3 akan dan evaluasi secara mematuhi standar perusahaan dan
rambu peringatan dan barikade sesuai keselamatan Kerja sebelum bekerja dan 2 Bahan / Peralatan K3 keselamatan kerja dan
dilakukan selama rutin terhadap kondisi Penanggung jawab
2 Pengkondisian lokasi kerja lebih standard penanganan K3 dalam penanganan peraturan lainnya yang
korban. pekerjaan dan cara kerja telah ditetapkan K3 yang ditunjuk
nyaman untuk pekerja dalam 2 Tidak ada kecelakaan kerja
melaksanakan pekerjaan /meminimalisir terjadinya
berlangsung berbahaya dan pada setiap periode
2 Memaksimalkan penerapan elemen 2 Pelatihan keahlian dalam 3 Alat PelindungDiri
Menggunakan tenaga kerja SMK3 Terdiri dari : kecelakaan kerja pengoperasian alat. (APD). cheklist waktu yang
3
dengan kondisi sehat a. Pelatihan 4 Rambu kerja 2 Dapat meminimalkan ditentukan
b. Sistem Pelatihan 3 Memenuhi Sasaran K3 3 Peningkatan SDM dan /peringatan. tingkat resiko akibat
4 Memberi APD pada pekerja c. Penyusunan KebutuhanPelatihan lainnya sesuai yang Perlengkapan K3 untuk 5 Mesin dan Peralatan kecelakaan kerja
d. Menentukan Tujuan danSasaran disyaratkan terkait SMK3 penanganan korban. serta perlengkapan selama pekerjaan
Mematuhi petunjuk kerja serta Pelatihan
e. Membuat RencanaPembelajaran dalam pekerjaan konstruksi. kerja yangbaik dan berlangsung.
5
penggunaan peralatan yang benar f. Model Pelaksanaan Pelatihan 4 Penerapan aturan- aturan layak untuk digunakan.
4 Terhindar dari terpaparnya dalam pelaksanaan pekerjaan.
6 Mencegah dan mengendalikan 3 Memastikan Setiap pekerja memakai Covid- 19 dan penyakit 3 Terlaksananya
timbulnya penyakit akibat kerja APD menular lainnya 5 Perlindungan khusus terhadap Protokol kesehatan
baik fisik maupun psikis, Covid-19. pencegahan dan
peracunan, infeksi dan penularan 4 Semua pekerja wajib memakai APD 5 Terhindar dari terpaparnya penanganan Covid- 19
yang sesuai dengan bahaya dan Covid- 19 dan penyakit 6 Menetapkan Standar saat melaskanakan
resiko pekerjaannya masing- masing menular lainnya Operasional Prosedur, pekerjaan konstruksi.
7 Memasang rambu-rambu
peringatan Pelaksanaan pekerjaan sesuai
5 Mencegah Cidera berulang, dengan kondisi tempat kerja
Mencegah dan mengendalikan Tersedianya Instruksi Kerja / Tersedia dan lokasi, Pengawasan
8
timbul atau menyebar luasnya Metodenya / Seluruh Lokasi diberikan pelaksanaan setiap pekerjaan.
suhu, kelembaban, debu, rambu peringatan dan barikade sesuai
standard
B.3. Standar dan peraturan perundangan
Adapun beberapa referensi peraturan dn perundang-undangan dan persyaratan K3 yang akan kami
taati dan patuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan konstruksi ini sesuai dengan tipe/jenis
pekerjaan/kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan, sebagai berikut :
- UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
- UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
- UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
- UU No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
- UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
- PP No. 14 Tahun 1993 Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
- PP No. 74/2001 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
- Perpres No. 16 Tahun 2018 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
- Permenaker No 1/1980 Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
- Permenaker No.04/1987 Panitia Pembina K3 Serta Tatacara Penunjukkan Ahli K3
- Permenaker No.03/1998 Tatacara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan
- Kepmenkes No. 1405/2002 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
- Permen PU No. 05/PRT/M/2014 Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang PU
- Permen PUPR No.14 Thn 2020 Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedi
2. Anggaran Biaya
Anggaran yang dialokasikan untuk program keselamatan dan kesehatan kerja. Pada pekerjaan ini
C.2. Kompetensi
- Menyediakan tenaga ahli yang berkompeten dalam pelaksanaan pengelolaan K3 sebagai bagian dari
tim K3
- Menyediakan pelatihan, kursus dan pengetahuan kepada pengelola K3 dan pekerja untuk
peningkatan Kompetensi dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
C.3. Kepedulian
Sebagai bentuk kepedulian kami dalam pelaksanaan K3, harus dilakukan oleh perusahaan dengan cara:
1. Menunjuk, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung juwab di
bidang K3
2. Menunjuk sumber daya manusia yang berwenang untuk bertindak dan menjelaskan kepada semua
tingkatan manajemen, pekerja/buruh, kontraktor, subkontraktor, dan pengunjung meliputi:
- Memastikan bahwa SMK3 telah diterapkan dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan oleh setiap
lokasi dan jenis kegiatan
- Pengurus harus mengenali kemampuan tenaga kerja sebagai sumber daya yang berharga dan dapat
ditunjuk untuk menerima pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dalam menerapkan dan
mengembangkan SMK3
3. Membuat prosedur untuk memantau dan mengkomunikasikan setiap perubahan tanggung jawab
dan tanggung gugat yang berpengaruh terhadap sistem dan program K3;
4. Memberikan reaksi secara cepat dan tepat terhadap kondisi yang menyimpang atau kejadian-
kejadian lainnya.
5. Menyiapkan Anggaran Biaya
C.4. Komunikasi
Secara rutin melaksanakan sosialisasi dan berkomunikasi kepada tenaga kerja terkait pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Jadwal Program Komunikasi
2. Pemenuhan akan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya kemudian memberlakukan kepada
seluruh pekerja.
3. Menetapkan sasaran dan tujuan dari kebijakan K3 yang harus dapat diukur, menggunakan
satuan/indicator pengukuran, sasaran pencapaian dan jangka waktu.
4. Menggunakan indikator kinerja sebagai penilaian kinerja K3 sekaligus menjadi informasi keberhasilan
pencapaian SMK3.
5. Menetapkan sistem pertanggungjawaban dan saran untuk pencapaian kebijakan K3.
6. Keberhasilan penerapan dan pelaksanaan SMK3 memerlukan suatu proses penerancanaan yang
efektik dengan hasil keluaran (output) yang terdefinisi dengan baik serta diukur.
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
Keadaan darurat dapat terjadi kapan saja tanpa bisa diduga. Keadaan darurat umumnya bisa terjadi karena
sebab alami seperti banjir, gempa bumi, angin puting beliung, atau akibat dari keterlibatan manusia, misalnya
kebakaran, bahan kimia, tumpahan zat beracun, atau kegagalan struktur bangunan. ISO 45001
memastikan organisasi siap untuk menangani semua keadaan darurat melalui perencanaan respons yang
memadai.
Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk perencanaan tanggap darurat adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi keadaan darurat: Langkah pertama menuju perencanaan tanggap darurat adalah
mengidentifikasi semua situasi darurat yang mungkin dihadapi organisasi selama jam kerja atau setelah
jam kerja. Pertimbangkan lokasi perusahaan, sifat pekerjaan perusahaan, mesin atau bahan kimia yang
digunakan, dibuat, atau disimpan di dalam lokasi. Buat daftar semua potensi keadaan darurat yang
mungkin dihadapi perusahaan. Lakukan penilaian risiko yang terkait dengan keadaan darurat ini.
2. Identifikasi persediaan / sumber daya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat: Anda perlu
menilai kemampuan tempat kerja Anda saat ini untuk merespons keadaan darurat. Ini termasuk sumber
daya internal dan eksternal, persediaan medis atau lainnya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan
darurat. Anda mungkin dapat mengendalikan beberapa keadaan darurat dengan kontrol proaktif, seperti
mengurangi sumber pengapian. Selain kontrol proaktif, identifikasi kontrol reaktif seperti saluran
komunikasi, bantuan medis, generator, peralatan pemadam kebakaran, dan lain-lain yang mungkin
diperlukan saat keadaan darurat terjadi.
3. Buat rencana tanggap darurat: Rencana Tanggap Darurat yang tepat perlu dibuat setelah keadaan
darurat dan mekanisme tanggapan mereka diidentifikasi. Ini akan mencakup prosedur untuk menangani
keadaan darurat, lokasi dan instruksi untuk fasilitas darurat, prosedur evakuasi, alarm dan fasilitas
darurat.
4. Komunikasikan dan Latih pekerja / pemangku kepentingan yang relevan tentang tanggap
darurat: Begitu Rencana Tanggap Darurat dibuat, penting untuk mengkomunikasikan rencana tersebut
kepada semua pekerja / pemangku kepentingan yang relevan. Anda perlu melatih pekerja untuk
menangani situasi darurat. Latihan darurat yang sering dapat dilakukan untuk mendidik pekerja dari
waktu ke waktu.
5. Evaluasi dan revisi prosedur tanggap darurat: Prosedur tanggap darurat harus dievaluasi setelah
latihan atau setelah keadaan darurat dihadapi. Jika perlu, prosedur darurat ini harus diubah atau
direvisi berdasarkan hasil pengujian atau latihan.
ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY ANALYSIS)
PEKERJA : CV. GADING PERSADA
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP SESUAI JKN KRIS
TANGGAL PEKERJAAN : ....... 2023 S/d ....... 2023
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan : Pekerjaan Struktur
No. Jenis Alat Pelindung Diri Ceklist No. Jenis Alat Pelindung Diri Ceklist No. Jenis Alat Pelindung Diri Ceklist
1 Helm/Safety Helmet √ 5 Rompi Keselamatan/Safety Vest √ 9 Tali pengaman/Safety Belt √
2 Sepatu/Safety Shoes √ 6 Pelindung ketinggian/Full Body Harness √ 10 Pelindung Wajah/Face Shield
3 Sarung Tangan/Safety Gloves √ 7 Kacamata Pengaman/Safety Glasses √ 11 Baju kerja Las/Appron
4 Masker Pernafasan/Respiratory √ 8 Penutup Telinga/Ear Mufs 12 Jaket Pelampung (Life Vest);
- Pekerjaan Struktur - Tertimpa bekisting/ skafolding - Memberikan pengarahan dan pelatihan kepada pekerja Penanggung Jawab K3
0 - Pengkondisian lokasi kerja lebih nyaman untuk pekerja
dalam melaksanakan pekerjaan.
- Tertusuk paku - Menggunakan tenaga kerja dengan kondisi sehat.
0 - Memberi APD pada pekerja
- Memastikan para pekerja mematuhi petunjuk kerja serta
penggunaan peralatan yang benar
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat
-
kerja baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan
- penularan
- Penanganan pertama korban kecelakaan
- Asuransi Kesehatan Kerja
- Dirujuk ke Rumah Sakit atau fasilitas Kesehatan lainnya
untuk penanganan lebih lanjut
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan evaluasi
- Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3.
- Bekerja sama dengan Puskesmas atau Rumah sakit di wilayah lokasi pekerjaan untuk Melakukan
pemeriksaan Secara Berkala Terhadap Tenaga Kerja
- Hasil pemeriksaan Secara Berkala Terhadap Tenaga Kerja di laporkan untuk memantauan dan evaluasi
kinerja K3
- Jadwal Inspeksi dan Audit
- Memuat jadwal pelaksanaan inspeksi, patrol keselamatan