Tahun Belakang Munas Pembuatan Pembuatan Berdasarkan Statistik Energi Indonesia Pembuatan biobriket pada Melihat pengaruh Penelitian ini perlu Martynis, Elmi Biobriket Dari biobriket disebutkan bahwa potensi energi biomassa di penelitian ini menggunakan variasi ukuran partikel dilanjutkan karena Sundari, Ellyta Limbah dengan Indonesia cukup besar, mencapai 434.008 GWh. metode tak terkarbonisasi dan bentuk biobriket kuat tekan briket Sari Cangkang memanfaatkan Salah satu jenis potensi biomassa yang belum dengan menggunakan perekat terhadap mutu briket yang dihasilkan 2012 Kakao limbah biomassa tergarap adalah limbah cangkang kakao. Limbah campuran tepung kanji. yang meliputi nilai belum dengan nilai tersebut apabila tidak dimanfaatkan akan Perbandingan bahan baku dan kalor, kadar air, kuat memenuhi standar kalor yang menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat perekat yaitu 1:1. Peralatan tekan dan laju mutu dan tinggu dengan merusak ekosistem lingkungan. Di Sumatera yang digunakan adalah ayakan, pembakaran dan karakteristik waktu Barat potensi cangkang kakao yang dapat gelas ukur, pengaduk, hot kualitas nyala biobriket briket untuk penyalaan yang dijadikan bahan bakar 30.250 ton bahan kering plate, baskom, cetakan yang dihasilkan. rumah tangga cukup lama. per tahun (Statistik Dinas Perkebunan SUMBAR, biobriket, Oven, Bomb Indonesia. 2009). Bahan bakar dari cangkang kakao ini Calorimeter, Furnace, 1 cukup fleksibel untuk dapat dicetak dalam desikator, Strenght Test. berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan kebutuhan. Nilai kalor yang terkandung dalam cangkang kakao telah memenuhi spesifikasi bahan bakar yaitu 4060 kal/gram (Statistik Energi Indonesia, 2004), dengan demikian cangkang kakao dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan biobriket. Keunggulan biobriket dibandingkan arang biasa diantaranya menghasilkan panas pembakaran yang cukup tinggi, memiliki masa bakar yang jauh lebih lama, porositas dapat diatur untuk memudahkan pembakaran. 2 Muhammad Pengaruh Pemanfaatan Potensi keberlimpahan energi terbarukan di Mendapatkan biobriket dari Penggunaan metode 1.Dibutuhkan Reza Huseini, Variasi ampas kopi yang Indonesia adalah bauran sumber biomassa, ampas kopi dengan perlakuan HTC pada parameter Ericha Indriani Temperatur berpotensi Munawar dan Subiyanto (2014) memperkirakan hidrotermal pada variasi pengkonversian pengukuran Marjuki, Deri Pengolahan mengandung biomassa yang tersebar di Indonesia mampu temperatur tertentu terhadap biomassa menjadi control agar Iryawan, Tri Hidrothermal racun bai menyumbang elektrifikasi sedikitnya 434.000 nilai kalor dan kualitas biobriket biobriket. terpenuhi Standar Yuni Ampas Kopi lingkungan GW hal ini cukup setara dengan produksi minyak yang dihasilkan. (SNI 8021 : 2014) Hendrawati Terhadap seperti kafein, mentah sebesar 255 juta barel. Kopi adalah salah 2. Perlu dikaji 2018 Yield Energi tanin, dan satu produk utama dari negara tropis. Indonesia variabel Untuk Bahan polifenol. termasuk kedalam produsen kopi terbesar penambahan Baku keempat di dunia hingga saat ini (ICO,2018). aquades ataupun Pembuatan Konsumen utama kopi adalah orang dewasa. zat kimia lain Biobriket Namun seiring dengan perkembangan zaman, (asam ataupun kebiasaan mengonsumsi kopi menjadi gaya basa) hidup kaum milenial. Tingginya tingkat konsumsi dalam perlakuan public menyebabkan banyaknya gerai kopi di HTC. Indonesia, tanpa disadari ini menjadi potensi 3. Perlu adanya masalah baru karena limbah yang berasal dari pengujian jenis gerai ini. Kopi yang diseduh akan meninggalkan perekat lain agar sisa ampas. Ampas kopi dapat menjadi racun hasil analisa nilai bagi lingkungan karena mengandung kafein, kadar zat abu dan tanin, dan polifenol. Hidrotermal karbonisasi zat mudah (HTC) merupakan teknologi yang menjanjikan menguap lebih untuk mengubah limbah biomassa menjadi optimal. biochar (biofuel, biobriket, bioadsorben dan lainnya) dikarenakan dapat meningkatkan produk menjadi homogen, serta kalor tinggi dan brittel. 3 Christian Pengaruh Sumber energi Penelitian tentang aplikasi biomass telah Metode penelitian diawali Waktu penyalaan briket Waktu penyalaan Auren, Teng Komposisi, alternatif yang dilakukan, tentang studi pengembangan bahan dengan melakukan studi lebih mudah karena briket terpengaruh Sutriso, dan Ukuran dapat bakar briket untuk rumah tangga dan industri. literatur yang digunakan dipengaruhi oleh kuat oleh kekuatan Willyanto Partikel, serta diperbaharui di Bahan baku yang digunakan daun almon, abu sebagai referensi dalam tekan pencetakan tekan briket, Anggono Tekanan Indonesia cukup kayu dan serabut kelapa. Briket dibuat dengan melakukan suatu percobaan. biobriket. semakin besar 2017 Limbah Biji banyak, di ukuran 6x3x3 inch, kemudian material tersebut Studi literatur yang digunakan kekuatan tekan Alpukat dan antaranya direkatkan menggunakan material perekat berupa jurnal dan buku. briket maka briket Durian adalah biomassa seperti tepung beras, tepung maizena, tepung Setelah melakukan studi akan semakin sulit terhadap atau bahan- tapioka dll. Hasil pengujian proximate analysis literatur, dilakukan pemilihan 2 dinyalakan. Karakteristik bahan limbah ditunjukkan bahwa briket dengan bahan daun material limbah biji buah- Briket organik. almond kadar karbon 18,7 %. Nilai tersebut lebih buahan yang sesuai dengan Beberapa tinggi dari serabut kelapa dan lebih kecil dari karakteristik briket. Material biomassa yang bubuk kayu. Sedangkan ultimate analysis yang dipilih berupa limbah biji memiliki potensi memiliki unsur 42.5% C, 3.8% H, 1.1% N2, 0.35% alpukat dan durian dan yang cukup S, 31.4% O dan porositas 25.23%. Nilai kalori menggunakan perekat tepung besar adalah briket dari bubuk kayu, daun almon dan serabut kanji yang divariasikan. limbah kayu, kelapa yaitu 4654 kcal, 4237 kcal dan 4146 kcal. sekam padi, Selain itu keuntungan briket tersebut memiliki jerami, ampas panas yang cukup untuk kebutuhan rumah tebu, daun tangga, mudah untuk dinyalakan, tidak pisang, berbahaya, membangkitkan sedikit abu-abu, dan tempurung disarankan untuk proses masak . kelapa, cangkang sawit, kotoran ternak, dan sampah kota. Biomassa dapat diolah dan dijadikan sebagai bahan bakar alternatif, contohnya dengan pembuatan biobriket. 4 Andri Saleh1, Analisis Adapun Berdasarkan penelitian terdahulu, maka Metodologi yang dilakukan Pemanfaatan biji salak Tidak Dr. Rika, M.Sc Perancangan permasalahan disimpulkan bahan baku biji salak sangat pada penelitian ini adalah studi menjadi bahan baku mengedepankan 2018 Bio Briket Biji ini ditinjau dari potensial untuk dikembangkan dalam skala UKM. pendahuluan berupa observasi pembuatan biobriket kualitas biobriket Salak limbah rumah Untuk itu pada penelitian ini Design for dan masalah-masalah serta dengan yang dihasilkan, Menggunaka tangga maupun Manufacturing diyakini metode yang dapat studi literature dari teori buku mengedepankan hanya memandang n Bisnis Usaha Kecil digunakan sebagai acuan untuk pengembangan dan beberapa jurnal. konsep pengembangan sisi ekonomi saja. Model Kanvas Menengah yang briket skala kecil dan menengah. DFM bisnis yaitu secar DFM berasal dari merupakan suatu proses perancangan produk (Design For olahan yang Manufacturing) buah salak. bertujuan untuk memudahkan proses perakitan. Limbah Design for Manufacturing berkaitan desain merupakan produk dalam semua aspek dari proses buangan yang manufaktur dalam rangka untuk dihasilkan dari mengoptimalkan suatu proses kemampuan manufaktur dari desain awal produksi baik (Ulrich, industri 2001). maupun domestik (rumah tangga), dimana kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis (Badan Pusat Statistik Padangsidimpua n, 2016). Rosdiana Pembuatan Di daerah Variabel penelitian yang Penambahan aspal Moeksin, Biobriket Dari Sumatera dilakukan adalah : pada pembuatan Nabila Campuran Selatan, pada 1) Temperatur pada proses biobriket untuk Zarwan, dan Tempurung tahun 2013, karbonisasi. meningkatkan nilai Muhammad Kelapa Dan produksi 2) Komposisi pencampuran kalor Alhusary Cangkang Biji tempurung kulit tempurung kelapa dan 2015 Karet kelapa dan cangkang biji karet. cangkang biji 3) Penambahan aspal untuk karet sebesar menambah nilai kalor 60.620 ton dan 1.122.005 ton. Berdasarkan data tersebut, 5 produktivitas bahan tersebut di Indonesia khususnya Sumatera Selatan cukuplah banyak dan berpotensi menjadi bahan baku biobriket sebagai energi alternatif di Indonesia. 6 Lisa Mariati, Pembuatan Konsep Gambut di Indonesia mencapai 20,6 juta hektar Metode penelitian ini Pemanfaatan bahan Hanya Yusbarina Biobriket Dari pemanfaatan yang tersebar di sumatera 35%, Kalimantan 32%, menggunakan metode baku pembuatan menggunakan 2015 Gambut Dan gambut sebagai Sulawesi 3%, dan papua 30% . Riau mempunyai karbonisasi, serta penggunakan biobriket yang beberapa variasi Ampas Tebu energi alternatif lapisan gambut terdalam di dunia, yaitu larutan tepung kanji sebagai mengandung karbon, saja dalam Sebagai bahan bakar mencapai 16 meter terutama di wilayah Kuala perekat biobriket hemiselulosa, selulosa penelitian. Sumber didasarkan pada Kampar.Gambut merupakan tahap awal menuju dan lignin yang cukup Contohnya bisa Belajar kandungan ke pembentukan batu bara moderate rank ke tinggi sehingga dapat menggunakan Materi Ilmu bahan organik high rank, namun masih dibutuhkan durasi menghasilkan biobriket variasi Kimia Dan (kadar karbon) waktu yang sangat lama (memakan waktu jutaan yang bernilai kalor Peranannya yang cukup tahun lagi). Gambut sudah semenjak lama tinggi juga. tinggi dari diketahui dapat dimanfaatkan sebagai sumber gambut dan energi. Kandungan karbonnya terbentuk dari memiliki nilai hemiselulosa 1,95%, selulosa 10,61%, dan lignin kalor gambut 63,99% yang ada didalam gambut kering murni sebesar [9].Selain gambut ada bahan yang dapat 4654 cal/gram. digunakan sebagai biobriket yaitu ampas tebu. Kandungan Ampas tebu adalah hasil samping dari proses karbonnya ekstraksi (pemerahan) cairan tebu. Limbah terbentuk dari ampas tebu mempunyai peluang untuk hemiselulosa dimanfaatkan secara optimal sebagai energi 1,95%, selulosa alternatif yang bermanfaat bagi kebutuhan 10,61%, dan masyarakat dan ramah terhadap lingkungan. lignin 63,99% Ampas tebu di kota Pekanbaru ditemukan dalam yang ada jumlah yang cukup banyak dan belum didalam gambut dimanfaatkan. kering .Selain gambut ada bahan yang dapat digunakan sebagai biobriket yaitu ampas tebu. 7 Iwan Pembuatan Dalam Plastik memiliki nilai kalor yang tinggi sehingga Metode yang digunakan pada Menggunakan perekat Menimbulkan bau Hastiawan, Briket Dari pembuatan berpotensi meningkatkan nilai kalor dari briket penelitian ini yaitu limbah plastik PET yang pada pembakaran Haryono, Evy Limbah briket limbah bambu. Seiring dengan perkembangan menggunakan teknik berpengaruh tehadap bersumber pada Ernawati, Bambu ini, teknologi teknologi, kebutuhan akan plastik terus karbonisasi dan menggunakan waktu penyalaan dan plastik PET. Atiek Rostika Dengan yang dapat meningkat. Data BPS tahun 2014 adhesive PET sebagai perekat nilai kalor pada Noviyanti, Memakai dimanfaatkan dan 2015 menunjukkan terjadi peningkatan biobriket biobriket Diana Adhesive Pet untuk mengolah plastik impor Indonesia sebesar 8,15%. Jumlah Rakhmawaty Plastik Di limbah bambu tersebut diperkirakan akan meningkat pada Eddy, Rukiah, Desa ini adalah proses tahun-tahun selanjutnya. Sebagai dan Yati B. Cilayung, karbonisasi. konsekuensinya, peningkatan limbah plastik Yuliyati Jatinangor Terdapat tidak dapat terelakkan. Pemanfaatan limbah 2018 bahan plastik merupakan upaya menekan pembuangan tambahan lain plastik seminimal mungkin dan dalam batas yang berfungsi tertentu menghemat sumber daya dan sebagai perekat mengurangi ketergantungan bahan baku impor. (binder) yaitu Empat jenis limbah plastik yang populer dan laku plastik PET. di pasaran yaitu polyethylene Terephtalate Plastik memiliki (PET/PETE), High Density nilai kalor yang Polyethylene (HDPE), Low Density Polyethylene tinggi sehingga (LDPE) dan Polypropylene (PP). berpotensi meningkatkan nilai kalor dari briket limbah bambu. Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data BPS tahun 2014 dan 2015 menunjukkan terjadi peningkatan plastik impor Indonesia sebesar 8,15%. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat pada tahun- tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastik tidak dapat terelakkan. Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya