Anda di halaman 1dari 6

LAMPIRAN

PERJANJIAN BEASISWA SOBAT BUMI INTAKE 2023

1. DEFINISI
Seluruh istilah pada Perjanjian dan Lampiran Perjanjian ini, harus diinterpretasikan
atau dimaknai sebagai berikut:
a. Beasiswa Sobat Bumi adalah beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa
berprestasi secara akademik, aktif berorganisasi atau kegiatan sosial-
kemasyarakatan, serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
b. Penerima Beasiswa adalah mahasiswa yang membutuhkan dukungan biaya
pendidikan dan biaya penunjang pendidikan (biaya hidup) yang telah memenuhi
ketentuan penerima beasiswa dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Yayasan
Pertamina.
c. Bantuan Biaya Pendidikan adalah biaya yang diberikan kepada penerima
beasiswa untuk bantuan/subsidi/ penggantian pembayaran biaya Sumbangan
Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) atau Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan atau
sebutan lainnya.
d. Bantuan Biaya Hidup adalah biaya yang diberikan kepada penerima beasiswa
untuk bantuan/subsidi uang saku dalam rangka menunjang proses belajar.
e. Bantuan Aksi Sobat Bumi adalah biaya yang diberikan kepada penerima
beasiswa untuk melaksanakan aksi sesuai dengan arahan dari PIHAK
PERTAMA.
f. Hari Kalender adalah kurun waktu 24 (dua puluh empat) jam secara terus-
menerus yang dimulai pada pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 00.00 WIB
pada hari berikutnya.
g. Hari Kerja adalah semua Hari Kalender kecuali hari Sabtu, hari Minggu dan hari
libur nasional Republik Indonesia.
h. Kesengajaan Dan/Atau Kelalaian adalah tindakan yang dimaksudkan untuk
melanggar atau tidak dipenuhinya suatu kewajban berdasarkan Perjanjian,
peraturan perundangan, atau kepatutan.

2. KORESPONDENSI
2.1. Semua surat-menyurat atau pemberitahuan yang berhubungan dengan
pelaksanaan Perjanjian akan dibuat secara tertulis dan disampaikan melalui
surat resmi dengan alamat sebagai berikut:
PIHAK PERTAMA:
Gedung Pertamina Foundation (R-8), Jalan Sinabung II, Terusan Simprug Raya,
Kawasan Universitas Pertamina, Simprug, Jakarta Selatan 12220
Telp : (021)-29054409
Email: sekretaris@pertaminafoundation.org

Paraf PIHAK PERTAMA Paraf PIHAK KEDUA


Fungsi PMLO Fungsi Legal

1
PIHAK KEDUA:
Alamat sesuai dengan yang tercantum dalam identitas diri yang diberikan PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
2.2. Apabila terjadi perubahan alamat dari masing-masing PIHAK sebagaimana
tercantum pada ayat (1), maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara
tertulis kepada PIHAK lain selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah
perubahan alamat dimaksud berlaku efektif.
2.3. Setiap pemberitahuan atau komunikasi akan dialamatkan kepada PIHAK yang
bersangkutan dan dianggap telah diterima apabila, (i) jika menggunakan kurir,
maka telah dianggap diterima apabila telah dikirimkan dan dibuktikan dengan
tanda terima, (ii) jika dikirim dengan email, maka telah dianggap diterima apabila
sudah terdapat konfirmasi dari PIHAK yang dikirimkan.

3. KERAHASIAAN DAN JAMINAN


PARA PIHAK sepakat untuk menjamin bahwa baik selama proses pelaksanaan dan
setelah berakhirnya Perjanjian, untuk merahasiakan dan tidak akan memberikan dan
menyebarkan data maupun dokumentasi serta kesimpulan yang diperoleh dan/atau
didapat oleh masing-masing PIHAK kepada PIHAK lain baik dalam bentuk foto copy
maupun dalam bentuk apapun kecuali ditentukan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan persetujuan tertulis dari PARA PIHAK.

4. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK


4.1. Mematuhi seluruh peraturan yang diberlakukan dan atau yang akan diberlakukan
oleh PIHAK PERTAMA dan seluruh ketentuan pada kampus PIHAK KEDUA.
4.2. Mematuhi dan melaksanakan seluruh ketentuan yang diatur dalam Perjanjian.
4.3. Menghadiri dan berpartisipasi dalam kegiatan dan aktivitas program pembinaan
yang diselenggarakan oleh PIHAK PERTAMA dalam bentuk berbagai aktivitas
yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA (termasuk namun tidak terbatas pada
kegiatan Aksi Sobat Bumi, Gathering Offline atau Online (apabila ada), Pelatihan
dan Webinar serta kegiatan lain yang diselenggarakan oleh PIHAK PERTAMA
dan PT Pertamina (Persero)).
4.4. Kegiatan dan aktivitas sebagaimana dimaksud dalam ayat (4.3) wajib diikuti oleh
PIHAK KEDUA tanpa terkecuali dan wajib menyerahkan absen atau dokumen
pendukung yang dimintakan oleh PIHAK PERTAMA. Apabila PIHAK KEDUA
terbukti tidak mengikuti kegiatan dan aktivitas sebagaimana dimaksud pada ayat
(4.3) tanpa alasan yang sah dan dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA, maka
PIHAK PERTAMA dapat memberikan sanksi berupa penangguhan pembayaran
beasiswa sebagaimana dimaksud pada pasal 6 Perjanjian .
4.5. Kegiatan dan aktivitas program pembinaan sebagaimana yang ditentukan dalam
ayat (4.3) khususnya Aksi Sobat Bumi, PIHAK KEDUA diwajibkan berpartisipasi
secara aktif minimal dua kali dalam satu tahun. Keikutsertaan dalam aksi
tersebut akan mempengaruhi penilaian dalam evaluasi beasiswa.

Paraf PIHAK PERTAMA Paraf PIHAK KEDUA


Fungsi PMLO Fungsi Legal

2
5. JANGKA WAKTU
Beasiswa akan diberikan selama 24 (dua puluh empat) bulan atau 4 (empat) semester
yang mulai berlaku sejak bulan Januari Dua Ribu Dua Puluh Tiga hingga program
beasiswa berakhir yaitu bulan Desember Tahun Dua Ribua Dua Puluh Empat, untuk
selanjutnya disebut Jangka Waktu Perjanjian, (untuk selanjutnya disebut Jangka Waktu
Perjanjian)

6. PENUNDAAAN BEASISWA
6.1 Beasiswa milik PIHAK PERTAMA akan ditunda atau ditangguhkan
pembayarannya oleh PIHAK PERTAMA apabila PIHAK KEDUA:
a. PIHAK KEDUA melakukan cuti semester selama Jangka Waktu Beasiswa.
b. PIHAK KEDUA mendapatkan Indeks Prestasi (IP) dibawah 3,0 (tiga koma
nol).
c. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya atau tanpa alasan yang
sah sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian.
6.2 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6.1) akan dibayarkan kembali
oleh PIHAK PERTAMA dengan ketentuan sebagai berikut:
a. PIHAK KEDUA sudah tidak dalam keadaan cuti dan masih memenuhi syarat
sebagai penerima beasiswa.
b. PIHAK KEDUA pada semester berikutnya dapat membuktikan kepada PIHAK
PERTAMA mendapatkan Indeks Prestasi minimal 3.0 (tiga koma nol).
c. PIHAK KEDUA telah melaksanakan segala kewajibannya dan mendapatkan
persetujuan dari PIHAK PERTAMA untuk dibayarkan.

7. PENGAKHIRAN PERJANJIAN
7.1 Beasiswa akan berakhir apabila:
a. Jangka Waktu Perjanjian telah berakhir.
b. Dinyatakan telah menyelesaikan pendidikannya/dinyatakan telah lulus pada
jenjang diploma atau dinyatakan lulus ujian skripsi dan/atau telah menempuh
maksimal 8 (delapan) semester pada jenjang Strata Satu (S1) atau Jenjang
Diploma 4 (D4) atau Jenjang Diploma 3 (D3) (sesuai dengan jenjang
pendidikan PIHAK KEDUA).
c. PIHAK KEDUA tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa di Perguruan Tinggi di
tempat Penerima Beasiswa terdaftar untuk pertama kalinya menerima
beasiswa, yang disebabkan antara lain:
1) Meninggal dunia.
2) Terpaksa mengundurkan diri atau tidak dapat melanjutkan pendidikannya
karena mutasi mahasiswa, kondisi fisik/psikis, penyakit yang dideritanya
atau karena alasan lain.
7.2 Beasiswa akan dihentikan secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA, apabila
PIHAK KEDUA:

Paraf PIHAK PERTAMA Paraf PIHAK KEDUA


Fungsi PMLO Fungsi Legal

3
a. Terbukti telah memalsukan informasi yang dimuat dalam formulir pendaftaran,
registrasi atau dalam dokumen yang dilampirkan.
b. Memalsukan dokumen-dokumen sehubungan dengan pembuatan dan
pelaksanaan Perjanjian , termasuk namun tidak terbatas pada dokumen surat
tanda lulus belajar, keterangan biaya pendidikan, dan transkrip nilai.
c. Dikeluarkan atau diberhentikan sebagai mahasiswa oleh Perguruan Tinggi
tempat dimana PIHAK KEDUA terdaftar.
d. Mendapat beasiswa lain selama Jangka Waktu Perjanjian.
e. Terlibat dalam kegiatan penyalahgunaan dan pengedaran obat-obatan
terlarang.
f. Kesalahan berat atau perbuatan kriminal lainnya.
g. Melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan visi dan misi PIHAK
PERTAMA termasuk namun tidak terbatas di bidang lingkungan hidup, politik,
suku, agama, ras dan antar golongan.
7.3 Dalam hal PIHAK KEDUA tidak memenuhi syarat sebagai penerima beasiswa,
PIHAK PERTAMA berhak menghentikan beasiswa PIHAK KEDUA serta
menunjuk kampus PIHAK KEDUA untuk memberikan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
7.4 PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan Pasal
1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam hal pengakhiran Perjanjian.

8. ADENDUM
8.1 Hal-hal lain yang tidak atau belum diatur dalam Perjanjian akan disepakati oleh
PARA PIHAK dan akan diatur lebih lanjut dalam Adendum yang merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian .
8.2 Setiap penambahan/perubahan terhadap isi Perjanjian hanya dapat dilakukan
atas persetujuan tertulis dari PARA PIHAK.
8.3 Apabila salah satu PIHAK menghendaki adanya penambahan/perubahan dalam
Perjanjian , maka PIHAK yang bersangkutan harus memberitahukan secara
tertulis terlebih dahulu kepada PIHAK lainnya dalam waktu selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal penambahan/perubahan dimaksud
berlaku efektif.

9. BANTUAN BEASISWA
9.1 PIHAK PERTAMA memberikan bantuan atau subsidi atau penggantian biaya
atas Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) atau Uang Kuliah Tunggal
(UKT) kepada PIHAK KEDUA setiap semester.
9.2 PIHAK PERTAMA memberikan bantuan Biaya Hidup kepada PIHAK KEDUA
setiap bulannya.
9.3 PIHAK PERTAMA memberikan bantuan Biaya Aksi Sobat Bumi kepada PIHAK
KEDUA 1 (satu) kali dalam setahun.
9.4 Bantuan capacity building atau dalam bentuk lain yang diselenggarakan oleh
PIHAK PERTAMA.

Paraf PIHAK PERTAMA Paraf PIHAK KEDUA


Fungsi PMLO Fungsi Legal

4
9.5 Beasiswa berupa Bantuan Pendidikan, Biaya Hidup,dan Aksi Sobat Bumi akan
diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan cara transfer
ke rekening PIHAK KEDUA.
9.6 Ketentuan dan tata cara penyaluran beasiswa tunduk dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di PIHAK PERTAMA.

10. FORCE MAJEURE / KEADAAN KAHAR


10.1. PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas kegagalan atau
keterlambatan dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian, yang
disebabkan oleh hal-hal di luar kemampuan yang wajar dari PARA PIHAK dan
bukan disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian salah satu PIHAK yang
selanjutnya dalam Perjanjian disebut “Keadaan Kahar”.
10.2. Yang dimaksud dengan “Keadaan Kahar” adalah suatu keadaan yang terjadi
diluar kemampuan PARA PIHAK yang menyebabkan terhambatnya pelaksanaan
Perjanjian, seperti banjir, gempa bumi, topan/badai, petir dan bencana alam
lainnya, pandemi sebuah penyakit, kebakaran, epidemik, perang, perang
saudara, huru-hara, tindakan terorisme, kebijakan / peraturan yang dikeluarkan
pemerintah, putusan pengadilan, blokade, dan pemogokan tetapi tidak termasuk
pemogokan oleh tenaga kerja PIHAK KEDUA atau mitra kerjanya.
10.3. PIHAK yang mengalami “Keadaan Kahar” harus memberitahukan PIHAK lainnya
secara tertulis dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak terjadinya “Keadaan
Kahar”, disertai dengan bukti pendukung dari pejabat yang berwenang atau bukti
pendukung lainnya (foto atau berita surat kabar). Pemberitahuan tertulis kepada
PIHAK lainnya dapat dilakukan dengan cara komunikasi tercepat yang tersedia,
dengan merinci keadaan yang dipercayai PIHAK tersebut merupakan “Keadaan
Kahar” serta perkiraan jangka waktu berlangsungnya “Keadaan Kahar” dan
perkiraan jangka waktu perbaikan untuk memperoleh persetujuan dari PIHAK
lainnya.
10.4. PIHAK yang mengalami “Keadaan Kahar” harus melakukan usaha semaksimal
mungkin untuk mengatasi dampak “Keadaan Kahar” tersebut dan meminimalisasi
kerugian yang ditimbulkan.
10.5. PIHAK yang menerima pemberitahuan tersebut dapat menyetujui pemberitahuan
mengenai “Keadaan Kahar” dengan memberi tanggapan atau jawaban tertulis
kepada PIHAK lainnya paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya
pemberitahuan dan apabila PIHAK yang menerima pemberitahuan tidak
memberikan tanggapan atau jawaban dalam tenggang waktu tersebut dianggap
menyetujui terjadinya “Keadaan Kahar”.
10.6. Apabila pemberitahuan “Keadaan Kahar” ditolak oleh PIHAK lainnya, PARA
PIHAK akan meneruskan kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam
Perjanjian. Jika pemberitahuan atas “Keadaan Kahar” tersebut disetujui oleh
PIHAK lainnya, PARA PIHAK dengan iktikad baik akan membuat Adendum
untuk mengubah jadwal penyelesaian Pekerjaan, dengan memperhitungkan
setiap keterlambatan yang disebabkan oleh “Keadaan Kahar”.
10.7. PARA PIHAK dapat bersepakat untuk mengakhiri Perjanjian apabila terjadi
“Keadaan Kahar” melebihi 30 (tiga puluh) hari kalender. Dalam hal masing-
masing PIHAK tidak dapat menuntut ganti rugi atau kompensasi kepada PIHAK
lain dalam bentuk apapun juga, kecuali pemenuhan hak dan kewajiban sampai
dengan terjadinya “Keadaan Kahar”.

Paraf PIHAK PERTAMA Paraf PIHAK KEDUA


Fungsi PMLO Fungsi Legal

5
11. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
11.1. Setiap perselisihan yang timbul terkait dengan pelaksanaan Perjanjian terlebih
dahulu akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah dalam waktu
60 (enam puluh) hari kalender setelah diterimanya surat pemberitahuan
mengenai adanya perselisihan dari salah satu pihak kepada pihak lainnya.
11.2. Dalam hal perselisihan dimaksud dalam ayat (1) tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan
tersebut dengan melibatkan pimpinan tertinggi PIHAK PERTAMA dan pimpinan
universitas PIHAK KEDUA.

12. KEBERLAKUAN HUKUM


Perjanjian diinterpretasikan, ditafsirkan dan diberlakukan berdasarkan serta tunduk
pada ketentuan hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia

Paraf PIHAK PERTAMA Paraf PIHAK KEDUA


Fungsi PMLO Fungsi Legal

Anda mungkin juga menyukai