Untuk mengendapkan kotoran berupa pasir atau lumpur kasar. Kotoran yang
tersebut.
Lumpur atau padatan tersuspensi akan mengendap di bagian ini. Waktu tinggal di
dalam bak pengedap awal adalah 24 jam, dan lumpur yang telah mengendap
Untuk mengontrol debit air limbah, bila melebihi kapasitas, air limbah disimpan
Reaktor (RBC)
Untuk mengendapkan lumpur dari RBC. Air limpasan (over flow) dari bak
pengendap akhir relatif sudah jernih. Lumpur yang mengendap di dasar bak
dipompa ke bak pemekat lumpur bersama-sama dengan lumpur yang berasal dari
- Bak khlorinasi
Untuk membunuh mikro-organisme patogen, Coli dan virus yang ada dalam air.
Mengumpulkan lumpur dari bak pengendap awal maupun bak pengendap akhir,
kemudian di pekatkan dengan cara didiamkan sekitar 25 jam, lalu lumpur yang
telah pekat dipompa ke bak pengering lumpur atau ditampung pada bak tersendiri
1. oksidasi
2. nitrifikasi
3. denitrifikasi
Hal ini dijabarkan sebagai berikut. Bahan organik terkandung dalam limbah lalu mengambil oksigen
sehingga ada reaksi antara bahan organik, O2 dan nutrien (biasanya sudah terkandung pada limbah)
dalm proses metabolisme lalu dihasilkan NH3, CO2, C5h7HO2 (sel baru) yang terlepas ke udara.
selain pada proses diatas ada respirasi endogenesis untuk mendapatkan energi yakni:
pada nitrifikasi limbah memiliki polutan yang mengandung amoniak NH4 yang baunya sangat
menyengat. dengan reaksi sebagai berikut:
Pada tahap preliminary, air limbah yang berisi zat-zat beracun serta kontaminan lainnya dimasukkan ke
dalam bak pengendap awal. Bak pengendap awal ini disebut juga dengan tangki pengendapan primer,
yang terhubung langsung dengan perangkat yang mengalirkan limbah ke atas media filter.
Di dalam tangki ini, limbah akan melakukan pengendapan pertamanya, meninggalkan partikel besar
serta kasar di bagian bawah tangki. Setelah itu limbah dengan partikel yang lebih halus masuk ke dalam
perangkat dosis (yang akan membagi ukuran limbah sesuai dengan pipa berlubang di atas media filter).
Setelah limbah melalui perangkat yang membagi limbah dalam dosis tertentu, limbah akan diteteskan di
atas media penyaring. Biasanya debit air limbah yang melalui perangkat ini jauh lebih kecil dari volume
tangki pengendapan awal.
Di dalam tangki Trickling Filter, terdapat media-media berukuran selaras yang berjumlah ribuan dan
disusun dengan kedalaman sekitar 0,8 meter hingga 2,5 meter (tergantung kebutuhan). Media
penyaring bisa berupa bebatuan, plastik, hingga kayu-kayuan.
Nah, pada permukaan media tersebut terdapat mikroorganisme pengurai yang akan mengurangi jumlah
BOD/COD limbah. Ketika zat pencemar yang terkandung dalam limbah bersentuhan secara langsung
dengan mikroorganisme tersebut, terjadilah proses penguraian.
Jika Anda sulit membayangkannya, kami berikan analogi sekali lagi : sebuah pemotong apel.
Ketika ingin makan apel, tentu saja Anda tidak bisa menelannya bulat-bulat, bukan? Anda harus
memotong atau minimal menggigit apel tersebut. Seperti itulah peran dari media Trickling Filter, yaitu
memecah zat yang terkandung dalam limbah menjadi lebih kecil / lebih sedikit.
Bak Pengendap Akhir
Setelah melalui proses panjang meneteskan limbah ke atas media penyaring, limbah cair yang telah
terurai akan dimasukkan dalam bak pengendap akhir / tangki sedimentasi terakhir. Di dalam tangki ini,
limbah akan diendapkan untuk terakhir kalinya, dan industrial waste siap dialirkan ke tempat lain tanpa
menyebabkan kerusakan lingkungan.