Anda di halaman 1dari 4

PLC

MATERI 1
Pengolahan limbah cair bertujuan untuk mengurangi atau menstabilkan zat-zat pencemar
sehingga saat dibuang tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan.

MATERI 2
Sumber Limbah cair : cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, perdagangan, perkantoran,
industri maupun tempat umum lainnya

MATERI 3
• Karakteristik limbah cair dapat dilihat dari fisik, kimia, dan biologi.
Parameter fisika dan kimia limbah cair : suhu, padatan, bau, warna, kekeruhan, pH, BOD, COD,
TSS, TDS, dan logam berat.
Parameter biologis limbah cair : jumlah bakteri, virus, dan parasit.
• Pengolahan limbah cair bertujuan untuk mengurangi atau menstabilkan zat-zat pencemar
sehingga saat dibuang tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan.

MATERI 4
Penyakit yg ditimbulkan dari limbah cair : Salmonellosis, Shigellosis, Keracunan makanan
stafilokokus, Infeksi kulit, Tetanus, Diare, Methemoglobinemia, Hepatitis, Kolera, Tipes.

MATERI 5
• Pengolahan Air Limbah :
1. Pengolahan Fisika : prinsip fisika seperti penyaringan, sedimentasi, dan flotasi.
2. Pengolahan Kimia : penggunaan bahan kimia untuk menghilangkan kontaminan dari air
limbah.
3. Pengolahan Biologi : penggunaan mikroorganisme untuk menghilangkan kontaminan dari air
limbah.

MATERI 6
• Tahap pengolahan primer (primary treatment) bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan
yang tampak, yang umumnya termasuk karakteristik fisika.
• Tahap pengolahan sekunder (secondary treatment) bertujuan untuk menghilangkan
bahan-bahan organik terlarut.
• Tahap pengolahan tersier (tertiary treatment) bertujuan untuk menghilangkan bahan yang
sifatnya spesifik untuk limbah tertentu.

MATERI 7
• Tahap pengolahan primer (primary treatment) bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan
yang tampak, yang umumnya termasuk karakteristik fisika. Tahap ini juga diperlukan sebagai
tahap persiapan untuk menuju pada pengolahan tahap berikutnya. Unit pengolah limbah secara
fisika, misalnya screening, grit chamber, removal, sedimentasi, dan pemisah minyak/lemak.

MATERI 9
Prinsip pengelolaan dan pengolahan limbah cair dan kotoran manusia adalah sebagai berikut:
1) Prinsip mengurangi (reduce): menggunakan air secukupnya, menghindari buang air
sembarangan
2) Prinsip menggunakan kembali (reuse): memanfaatkan air cucian untuk menyiram tanaman,
mengolah kotoran manusia menjadi pupuk kompos
3) Prinsip mendaur ulang (recycle): mengolah air limbah menjadi biogas, membuat kerajinan dari
kertas bekas
4) Prinsip pemulihan (recovery): yaitu memulihkan kualitas lingkungan yang tercemar, misalnya
melakukan penjernihan air
5) Prinsip pembuangan (disposal): yaitu membuang limbah cair dan kotoran manusia yang tidak
dapat dimanfaatkan lagi, misalnya menggunakan septictank.

MATERI 10
-Uji perkolasi : untuk mengetahui daya resap tanah terhadap air
-dilakukan sebelum saluran atau sumur peresapan dari septik tank dibangun agar dapat
diperkirakan luas peresapan nya.
-Uji perkolasi dilakukan dengan cara membuat lubang di lokasi yang akan digunakan sebagai area
resapan

-langkah-langkah melakukan uji perkolasi:


1) Tentukan lokasi dan jumlah lubang yang akan digunakan untuk uji perkolasi
2) Rendam lubang dengan air hingga jenuh
3) Lakukan pengujian dengan mengisi lubang dengan air hingga tingkat tertentu
4) Ukur penurunan permukaan air setiap 5 menit selama 30 menit
5) Hitung laju perkolasi (P) dengan rumus: P = t/h,
t : waktu penurunan air dalam menit
h : ketinggian penurunan air dalam cm
Hitung rata-rata laju perkolasi dari semua lubang
6) Hitung daya resap tanah dengan rumus: R = 1440 / P,
P : rata-rata laju perkolasi dalam menit per cm
R : daya resap tanah dalam liter per m2 per hari
7) Hitung luas bidang resapan (A) dengan rumus: A = Q / R,
Q : debit air limbah yang dihasilkan dalam liter per hari
R : daya resap tanah dalam liter per m2 per hari 2
8) Hitung panjang pipa resapan (L) dengan rumus: L = A/B,
A : luas bidang resapan dalam m2
B : lebar pipa resapan dalam m2

MATERI 11
-Jamban skala rumah tangga : jamban yang digunakan secara pribadi oleh satu keluarga atau satu
rumah tangga
-Untuk menghitung jamban sederhana dan sehat skala rumah tangga, Anda perlu mengetahui :
1) Jenis jamban yang akan dibangun
Sistem kering : jamban yang tidak menggunakan air untuk membawa kotoran manusia, seperti pit
latrine atau jamban lubang resapan.
Sistem basah : jamban yang menggunakan air untuk membawa kotoran manusia, seperti aqua
privy atau jamban tangki septik
2) Kriteria jamban yang sehat : tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau dan tinja tidak
dapat dijamah oleh serangga, cukup penerangan, lantai kedap air, luas ruangan cukup, ventilasi
cukup baik.
3) Ukuran jamban yang sesuai dengan standar :
luas lantai minimal 1 x 1 m
luas lubang jongkok 80 x 70 cm
jarak lubang penampungan kotoran minimal 10 meter dari sumur air minum
4) Volume jamban yang dapat menampung kotoran manusia selama periode tertentu, misalnya 2
tahun.
Rumus Volume jamban : V = N x Q x P
V : volume jamban dalam meter kubik
N : jumlah pengguna jamban
Q : jumlah kotoran manusia per orang per hari dalam liter
P : periode penggunaan jamban dalam hari.
CONTOH: untuk jamban yang digunakan oleh 5 orang selama 2 tahun, dengan asumsi Q = 0,5 liter,
maka volume jamban yang dibutuhkan adalah: V = 5 x 0,5 x 2 x 365 = 1825 liter atau 1,825 meter
kubik.
-Jamban tangki septik: jamban yang menggunakan bak kedap air sebagai tempat penampungan
kotoran manusia
-Jamban aqua privy: jamban yang menggunakan bak berisi air sebagai tempat penampungan
kotoran manusia

MATERI 12
-Jamban skala komunal : jamban yang digunakan secara bersama-sama oleh sekelompok
masyarakat yang tinggal di kawasan padat penduduk
-jamban komunal untuk mengatasi masalah sanitasi dan kesehatan yang disebabkan oleh
kebiasaan buang air besar sembarangan, seperti di sungai, rawa.
-Volume jamban yang dapat menampung kotoran manusia selama periode tertentu, misalnya 2
tahun. Rumus Volume jamban V = N x Q x P
CONTOH : untuk jamban yang digunakan oleh 45 orang selama 2 tahun, dengan asumsi Q = 0,5
liter, maka volume jamban yang dibutuhkan adalah: V = 45 x 0,5 x 2 x 365 = 16425 liter atau
16,425 meter kubik.

MATERI 13
-Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) : saluran yang digunakan untuk membuang dan
mengumpulkan air buangan dari kamar mandi, tempat cuci, dapur (bukan dari jamban) untuk
pedesaan
-SPAL dapat terdiri dari tanah galian atau pipa dari semen atau paralon
-Prosedur SPAL
1. Perencanaan : Tentukan lokasi dan ukuran SPAL yang akan dibuat.
2. Pembuatan lubang : Buat lubang dengan kedalaman sekitar 150cm dan lebar sekitar 1 meter.
3. Pemasangan pipa : Pasang pipa PVC dengan diameter sekitar 4 inci di dalam lubang. Pipa ini
akan menjadi saluran masuk dan keluar air limbah.
4. Pemasangan batu kerikil dan ijuk : Isi lubang dengan batu kerikil dan ijuk hingga setinggi sekitar
30 cm dari dasar lubang. Batu kerikil ini akan menjadi filter pertama untuk menghilangkan
kotoran kasar dari air limbah.
5. Penutupan lubang : beri tulangan besi pada lubang sebagai alat tutup atas, kemudian tutup
lubang dengan papan lalu disemen hingga permukaan tanah sejajar dengan permukaan sekitar.
Tanah ini akan menjadi filter terakhir untuk menghilangkan kotoran halus yang masih tersisa dari
air limbah.

MATERI 14
-Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) : suatu sistem yang dirancang untuk memproses sisa
proses produksi baik berupa cairan biologis maupun kimia, sehingga layak & aman dibuang ke
lingkungan.
-IPAL bertujuan untuk mengolah air limbah dari berbagai jenis penggunaan, seperti limbah dari
toilet, wastafel, shower, dan lain-lain.

MATERI 15
IPAL secara berurutan terdiri dari : 1. Inlet, Screen, 2. Bak Pengendap Awal, 3. Bak Anaerob
Biofilter, 4. Bak Aerob Biofilter, 5. Bak Pengendap Akhir, 6. Kolam Indikator, 7. Bak Klorinasi, 8.
Flow Meter, 9. Outlet.
1. Screen (saringan) berfungsi untuk menyaring sampah berukuran besar.
2. Bak Pengendapan Awal berfungsi mengendapkan lumpur berupa padatan terlarut dan
tersuspensi
3. Bak Anaerob berfungsi sebagai tempat untuk menguraikan bahan organik yang terdapat dalam
air limbah.
4. Bak Aerob berfungsi sebagai tempat untuk menguraikan bahan organik yang terdapat dalam
air limbah.
5. Bak Pengendapan Akhir berfungsi mengendapkan lumpur berupa padatan terlarut dan
tersuspensi yang terdapat pada air limbah setelah melalui bak aerob.
6. Kolam Indikator berfungsi sebagai indikator bahwa kualitas air limbah sudah dapat dinyatakan
layak atau tidak untuk kehidupan biota air seperti jenis ikan.
7. Bak Klorinasi berfungsi untuk membunuh bakteri patogen yang terdapat pada air limbah.
8. Flow Meter, berupa meteran air yang berfungsi mengukur jumlah air limbah yang di buang ke
lingkungan.
9. Outlet, berupa pipa 2 inchi untuk membuang air limbah yang disedot oleh pompa hisap dari
bak klorinasi.

Anda mungkin juga menyukai