PENGENDALIAN PENCEMAR
UDARA
Penanganan Limbah Industri Pangan (8)
Pencemaran Udara
Bentuk pencemar udara: Gas & Partikulat
Pembakaran (Insinerasi)
mempergunakan proses oksida panas untuk
menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat didalam
polutan. Hasil pembakaran berupa (CO2) dan (H2O).
Pengolahan Limbah Gas
Pengolahan limbah gas secara biologis dapat diaplikasikan
untuk merombak polutan yang bersifat toksik, korosif, dan
odor intensif
Contoh: amonia, amina, fenol, formaldehid, hidrogensulfida,
ketone, danasam-asamlemak.
Limbah gas dapat berasal dari berbagai jenis industri
misalnya industri penyamakan kulit, industri tapioka, industri
karet, peternakan, dll.
Proses pengolahan limbah gas secara biologis dapat
dilakukan di dalam instalasi biofilter, biowasher,
atau trickling filter.
Di dalam biofilter, gas yang akan dibersihkan
dialirkan melalui media basah (lembab) yang
ditumbuhi mikroorganisme. Dengan demikian, bahan
polutan dapat diabsorpsi dan dirombak secara
biologis.
Pengendap Gravitasi
Alat pengendap ini hanya digunakan untuk
membersihkan udara kotor yang ukuran partikelnya
relatif cukup besar, sekitar 50 u atau lebih.
Cara kerja alat, yaitu dengan mengalirkan udara kotor
ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga
pada waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-
tiba (speed drop), partikulat akan jatuh terkumpul di
bawah akibat gaya beratnya sendiri (gravitasi).
Kecepatan pengendapan tergantung pada dimensi
alatnya.
Pengendap Siklon
Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya
sentrifugal dari udara / gas buangan yang sengaja
dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon
sehingga partikel yang relatif “berat” akan jatuh ke
bawah.
Ukuran partikel / debu / abu yang bisa diendapkan oleh
siklon adalah antara 5 u – 40 u. Makin besar ukuran debu
makin cepat partikel tersebut diendapkan.
Filter Basah
Nama lain dari filter basah adalah Scrubbers atau Wet
Collectors.
Prinsip kerja filter basah adalah membersihkan udara
yang kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian
atas alt, sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah
alat.
Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air, maka
debu akan terikut pada semprotan air dan turun ke
bawah.
Electrostatic Precipitator
Alat pengendap elektrostatik ini menggunakan arus searah (DC) yang
mempunyai tegangan antara 25 – 100 kv.
Alat pengendap ini berupa tabung silinder di mana dindingnya diberi
muatan positif, sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang
merupakan pusat silinder, sejajar dinding tabung, diberi muatan
negatif.
Adanya perbedaan tegangan yang cukup besar akan menimbulkan
corona discharga di daerah sekitar pusat silinder. Hal ini
menyebabkan udara kotor seolah – olah mengalami ionisasi.
Kotoran udara menjadi ion negatif sedangkan udara bersih menjadi
ion positif dan masing-masing akan menuju ke elektroda yang sesuai.
Kotoran yang menjadi ion negatif akan ditarik oleh dinding tabung
sedangkan udara bersih akan berada di tengah-tengah silinder dan
kemudian terhembus keluar.
Filter udara
Cerobong dipasangkan filter dengan ukuran pori
tertentu agar partikulat tidak ikut keluar bersama udara
bersih
Pengendali pencemar udara
berbentuk partikulat
a. Gravitational Settler, Settling Chamber
d. Electrostatic Presipitator
e. Fabric Filter
Limbah Padat
Penimbunan Terbuka
Non Compostable
Daging, ikan, tulang, produk susu dan sisa makanan berlemak
tidak dapat dikomposkan.
Bahan-bahan yang mengandung air juga perlu dihindari karena
dapat mempertinggi kadar air pada kompos.
Kecepatan proses pengomposan
Karakteristik bahan baku
V) Pematangan
VI) Pengayakan
Konsep 3R
Reduce, Reuse, Recycle
Referensi
1. Penanganan Limbah Industri Pangan (Betty SLJ,
Winiati PR)
2. Chemistry for Environmental Engineering and Science
(Sawyer, McCarty, Parkin)