Penokohan :
Dikisahken seekor pria yang memiliki keluarga bahagia yang hidup tenteram.
Kekayaannya saaangat baaanyak, berhektar-hektar tanah, rumah dimana-mana,
dan berjuta-juta mantan. Jenenge bapak Ismail, dia sukses seperti sekarang ini
karena kerja kerasnya. Tetapi saat ini Ia mengalami kebangrutan. Pada suatu detik,
dia bertemu dengan seorang pemuda yang gagah, tamvan dan ruvawan yang
bernama Ismail Sialudin. Semakin lama mereka menjalin hubungan yang semakin
dekat (cieeee). Bagaimanakah kelanjutannya? Mari kita simak bersama di KTP.
Gatot : Halo.
Ismail : Waalaikum salam. Oh, bapake Gatot.. Monggo monggo, silahkan masuk,
mari duduk (Senyum ramah). Buu…
Ismail : Ini ada bapake Gatot, tolong buatken kopi ya buk. Buat bapak juga.
Ibu : Eh, Gatot? Gatot mana ya saya lupa?
Ismail : Itu lho bu… yang punya kebun berhektar hektar, yang bisa nggandain
mantan, eh uang. Dia ini asisten juragan di Padepokan.
Ibu : Oh, iyo, iyo. Saya ingat kita pernah ketemu dikantor bapak.
Tiba-tiba anak bapak Ismail yang bernama Mirna datang menghampiri. Obrolan
mereka membuat Mirna penasaran.
Ibu : Eh, Mirna. Ini ada teman bapak, salam dulu dong.
Gatot : Ini anak ibu yang waktu itu, ya? Namanya siapa?
Ibu : Namanya Mirna, Pak. Dia anak kami satu-satunya. Mirna, tolong buatkan
kopi ya buat Bapak dan Pak Gatot. Ibu mau ke rumah sebelah sebentar. Saya
tinggal dulu ya pak.
Sembari menunggu Mirna, Bapak Gatot dan Ismail bercerita soal bisnis mereka
dengan nada bicara yang sedikit mencurigakan dan suara pelan.
Ismail : Tentu saja mau lah Juragan. Saya bener bener lagi butuh duit nih.
Gatot : Pokoknya tenang aja, ente pasti untung banyak. Besok kita berdua
berangkat ke Padepokan. Jangan lupa siapin modal ente. Ente punya berapa?
Gatot : Cukup segitu. Yang penting ente bawa apa yang bisa ente jadiin modal.
Gatot : Wah, wah, sopan sekali anak bapak ini. Nama panjangnya Mirna apa?
(sambil memegang cangkir dan meminumnya)
Mirna : Mirnaaa…
Mirna : Tentu saya kasih, Pak. Saya kan Wayang Mirna. (Sambil senyum-senyum
ga jelas)
Gatot : (Meminum kopi dan langsung berdiri) Saya mau pulang dulu, besok jangan
lupa bawa modalnya. Assalamualaikum. (Tergesa-gesa dan dia pulang begitu saja)
Ismail : Mirna… Mirna… Bercanda jangan begitu toh, rekan bapak jadi pulang.
Kemudian, Ibu Mampusawaroh kembali lagi sehabis dari rumah tetangga sebelah.
Pak Ismail pun menceritakan rencana untuk pergi ke Padepokan. Istrinya kaget
meski akhirnya dia pun merestui suaminya untuk pergi dengan alasan bisnis.
Sesampainya Gatot dan Ismail di Padepokan mereka langsung menemui bos yang
bernama Dimas Kenjong Muil Pribadi. Dimas Kenjong sedang duduk di
singgasananya. Bagaimana kelanjutannya? Silahkan saksikan ceritanya.
Asyiikk…
Orang-orang pikir
Asyiikk…
Dimas : Ada apa gerangan anda Gatot datang ke sini? (Sambil menatap Gatot)
Gatot : Mohon terima dia untuk menjadi pengikut kita, Wahai Dimas Kenjong.
(Sambil memohon)
Ismail : Yakin.
Dimas : Deal?
Ismail : Deal.
Gatot : Asyik dong… Apdet status dulu, aku dapat komisi wkwkwkwkwk.
Namun tak disangka-sangka, ternyata dua orang dari pengikut Dimas Kenjong
tersebut adalah seorang mata- mata sekaligus teman Mirna. Mereka pun langsung
memberitahu Mirna tentang ayahnya yang baru saja menjadi pengikut Dimas
Kenjong.
Listerine : Baiklah (Mengeluarkan handphone). Halo, Mir, apa ayahmu menjadi salah
satu pengikut Dimas Kenjong?
Mirna : Ya, aku setuju. Aku akan kesana, kau memang sobatku yang terbaik.
Listerine : Aku sudah mengajak Mirna yang ayahnya menjadi pengikut Dimas
Kenjong. Apa yang harus kita lakukan sekarang, Sersan?
Listerine : Baiklah kalau begitu, kita dan Mirna akan menyelidiki dan menemukan
bukti tentang kasus ini.
Polisi : Sekarang?
Polisi : Ya sudah.
Gatot : Ya sekarang lah (dengan nada agak kesal). Jadi, siapa yang mau
menemani saya?
Listerine : Saya bersedia.
BAGIAN 4 [Perumahan]
Di lain tempat, sebuah rumah tak jauh dari padepokan, ada dua orang rekan yang
sedang berbincang dengan Gatot dan Listerine.
Gatot : Assalamualaikum nona –nona yang cantik. Saya disini mengajak kalian
untuk hidup bahagia bersama saya.
Gatot : Oh bukan, maksud saya, saya ingin mengajak kalian bahagia dengan
menjadi pengikut Dimas Kenjong.
Listerine : Dimas Kenjong adalah orang tersakti didunia dan dia mempunyai sebuah
kesaktian untuk menggandakan uang.
Malangnye : Kau orang cakap ape? Gandeke duit? Amboiiiii tak percayelah.
Apesawati : Cukup! Gatot, cukup! Saya masih ragu untuk bergabung dengan kalian.
Malangnye : Ape kau punye bukti kalau Dimas Kenjong boleh gandeke duit tu?
Apesawati : Tidak!
Mereka pun pergi menuju Padepokan untuk menemui Dimas Kenjong. Dimas
Kenjong pun menyetujui mereka untuk menjadi pengikutnya. Sementara itu di
Padepokan, Mirna, Detektif Listerine dan Polisilen sudah berkumpul, mereka
merencanakan strategi untuk membongkar kasus ini.
Polisi : Nah sekarang Mirna sudah ada disini, bagaimana kalau kita memulai
rencana kita?
Mirna : Apa yang harus kita lakukan sekarang ? Ayahku telah tertipu oleh Gatot
dan memberikan uang 60 juta kepadanya.
Listerine : Nah Mirna, bagaimana kalau kita ajak Apesawati untuk bekerja sama
bersama kita?
Mirna : Maksudmu Apesawati yang baru-baru ini menjadi pengikut Dimas Kenjong
itu?
Listerine : Iya.
Mirna : Memangnya dia mau bekerja sama dengan kita? Dia ‘kan telah menjadi
pengikut Dimas Kenjong itu artinya dia percaya kepada Dimas Kenjong.
Polisi : Awalnya dia ragu untuk menjadi pengikut Dimas Kenjong. Dari gelagatnya,
sudah dapat dipastikan dia itu seperti tidak ingin menjadi pengikutnya.
Polisi : Setelah itu, kita harus bicara langsung dengan Dimas Kenjong.
Akhirnya setelah berdiskusi dengan Apesawati, Apesawati pun setuju untuk ikut
bekerja sama. Malam itu, mereka pun langsung melaksanakan rencana mereka.
Saat mereka hendak bertemu dengan Dimas Kenjong, tanpa sengaja Polisilen dan
Apesawati mendengar pembicaraan antara Dimas Kenjong dengan Gatot.
Dimas : Gausah pake tapi tapian, lakukan saja! Setelah itu aku akan
mengumpulkan mereka semua malam ini.
Apesawati : Benar sekali! Lebih baik kita tunggu saat Dimas Kenjong beraksi nanti
malam. Dan akan kita ungkap semuanya.
Malam pun tiba. Mata-mata Dimas Kenjong sudah tidak sabar menanti aksi untuk
membongkar kepalsuan yang selama ini terjadi.
Dimas : Hai para pengikutku! Malam ini, saya akan memberikan uang yang selama
ini kalian inginkan. (Sambil mengambil uang dari balik jubahnya)
Semua pengikut : Waaah! (terpana) Kita bisa kaya jika seperti ini.
Kami tertipu
Kami terjebak
Ismail : Coba biar kulihat (sambil melihat uangnya dengan teliti). Benar! Ini palsu.
Malangnye : Dasar Kenjong sialan! Jadi selame ini kau tipu kite orang?
Ismail : Kau kemanakan uang ku selama ini? Aku mau kamu ganti semuanya.
Mereka pun ricuh dan mulai menghajar Dimas Kenjong. Namun anehnya Dimas
Kenjong nampak tenang-tenang saja. Hal itu tentu membuat pengikut-pengikutnya
heran.
Listerine : Nah, sebenarnya saya adalah mata-mata yang telah lama mencurigai
bisnis ilegal ini (tampak hening karna yang lain diam tak menyangka). Saya disini
tidak bekerja sendiri, saya di temani oleh seseorang yaitu…
#CJR – Eaaa
Hey, kamu!
Berbadan gentong
Monyong
Ismail : Kalo gitu kita arak keliling dunia biar dia malu!
Dimas Kenjong dan Gatot yang merasa panik, mencoba untuk melarikan diri dengan
kebingungan. Namun Polisilen menghentikannya Dimas Kenjong, sementara Gatot
berhasil melarikan diri.
Dimas : Aaaah!
Mantab jiwa!
#D’Masiv – Membunuhku
Para pengikut Dimas Kenjong melepas jubah mereka dengan kesal, lalu mengobrak-
abrik segala isi ruangan dan membiarkan mayat Dimas Kenjong tergeletak tanpa
merasa bersalah. Hati mereka kecewa dengan apa yang telah Dimas Kenjong
perbuat selama ini. Sementara Ismail bertemu kembali dengan keluarganya
walaupun hartanya tak kembali. Namun dari semua itu kejadian yang sebenarnya
adalah…
Dimas : (Dimas berdiri dan menatap tubuhnya sendiri) Mereka tak tau jika aku telah
menggandakan nyawa diriku sendiri wkwkwkwk. Aku akan melanjutkan bisnis ini di
tempat lain bahkan kalau perlu alam lain.
TAMAT