Anda di halaman 1dari 6

Laporan Akhir

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Pengembangan Intake Dan Jaringan Air Minum
Sumber Air Kali Jernih – Distrik Skanto Kabupaten Keerom

BAB -3
KONDISI AIR MINUM EKSISTING
3.1. UMUM

Sistem Penyediaan Air Minum eksisting di Kabupetan Keerom terdiri dari sistem perpipaan
dan non perpipaan. Sistem penyediaan air minum perpipaan yang telah ada dan jaringan
perpipaannya masih dikerjakan yaitu dengan memanfaatkan Mata Air Gudang Garam yang
berada di Kampung/Desa Arso IV di Distrik Skanto dengan pengaliran secara gravitasi dari
mulai bangunan penangkap air baku yang berupa broncaptering yang kemudian dialirkan ke
reservoir yang selanjutnya dialirkan ke masyarakat, Sistem penyediaan air minum Gudang
Garam ini rencananya akan melayani Desa ,Arso IX, Arso III dan XII. Sistem non perpipaan
pada umumnya dikelola secara individu oleh masyarakat yang pada umumnya tidak
dilayanai oleh perpipaan, bangunan non perpipaan ini berupa sumur gali, sistem
penampungan air hujan (PAH) , pompa dan lain-lain. Sistem air minum yang telah ada di
Kabupaten Keerom dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel.3.1. Sistem Air Bersih Eksisting

Sumber Air Kampung/Desa Keterangan

Sumur Bor Arso IV Tidak berfungsi


Sumur Bor Arso VIII Tidak berfungsi
Sumur Bor Arso XI Tidak berfungsi
Sumur Bor Arso VII Tidak berfungsi
Sumur Bor Arso IX Tidak berfungsi
Sumur Bor Arso XII Tidak berfungsi
Sumur Bor Arso XIII Tidak berfungsi
Sumur Bor Arso V Berfungsi dibangun 2010
Sumber; Hasil survey lapangan,2012

PT.HASTA TEKNIK KONSULTAN 3-1


Laporan Akhir
Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Pengembangan Intake Dan Jaringan Air Minum
Sumber Air Kali Jernih – Distrik Skanto Kabupaten Keerom

Dari data yang ditampikan pada tabel 3.1 diatas kondisi sumur bor yang ada tersebut
sebagian besar tidak berfungsi karena tidak ada airnya dan peralatan lainnya seperti pompa
dan bangunan penampung air sudah rusak dan tidak terawat.

3.2. KONDISI SISTEM AIR MINUM EKSISTING DISTRIK ARSO

Hampir di setiap rumah penduduk di Distrik Arso ditemukan penggunaan sumur


gali/dangkal dengan kedalaman antara 4 – 7 meter untuk keperluan air bersih yang
digunkan untuk kegiatan sehari-hari seperti mandi, cuci peralatan dapur, pakaian ,cuci
kendaraan dan sekaligus untuk membersihkan sistem sanitasi mereka. Secara visual
sumber air sumur penduduk kelihatan jernih tapi masyarakat tidak berani untuk
mengkonsumsi sebagai air minum karena banyak mengandung kapur yang bisa ditemui
ketika masyarakat memasak air tersebut berbentuk kerak yang menempel pada alat
pemanas air tersebut. Kondisi tersebut bukan pada sumur gali saja bahkan air dari sumur
bor pun banyak mengandung kapur dengan kedalaman 15 – 20 meter, sehingga penduduk
untuk mengkonsumsi air minum dengan membeli air isi ulang dengan harga Rp.7000 –
Rp.8000 dengan pemakaian 2 – 3 galon per minggunya. Bahkan sebagian masyarakat ada
yang menggunakan air hujan dengan membuat penampungan air hujan (PAH) yang
digunakan sebagai air bersih karena sumur gali yang ada kualitasnya kurang baik banyak
mengandung kadar besi dan mangan yang berwana kuning kecoklatan.

Gambar.3.1. Gambar3.2.
Sumur dangkal/gali penduduk dengan Penampung Air Hujan (PAH) dan sumur bor
kedalaman 3 – 5 meter di Kampung Arso IX di Perumahan Swakarsa

PT.HASTA TEKNIK KONSULTAN 3-2


Laporan Akhir
Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Pengembangan Intake Dan Jaringan Air Minum
Sumber Air Kali Jernih – Distrik Skanto Kabupaten Keerom

Gambar.3.3. Gambar.3.4.
Penampung Air Hujan (PAH) di Kampung Bak Air (Reservoir) yang tidak digunakan di
Arso Kota Kampung Arso II

Gambar.3.5. Gambar.3.6.
Usaha Isi Ulang (air galon) Individu di Air isi ulang (galon) yang digunakan
Kampung Arso VI penduduk untuk air minum

Sumber: Hasil survey lapangan,2012

PT.HASTA TEKNIK KONSULTAN 3-3


Laporan Akhir
Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Pengembangan Intake Dan Jaringan Air Minum
Sumber Air Kali Jernih – Distrik Skanto Kabupaten Keerom

3.3. KONDISI SISTEM AIR MINUM EKSISTING DISTRIK SKANTO

Sarana air bersih yang ada di Distrik Skanto adalah sistem perpipaan sistem gudang garam
yang mengambil air baku dari mata air yang dibangun melalaui dua tahap yaitu tahap I yang
dibangun pada tahun 2009 dan tahap II pada tahun 2010 yang melayani Kampung/Desa
Arso IV. Penangkap air baku berupa bangunan broncapteringdengan konstruksi beton
dengan debit pengambilan air baku sebesar 18 liter/detik, dari bangunan penangkap mata
air tersebut air dialirkan secara gravitasi masuk ke bak penampung air/reservoir I dengan
kapasitas 35 m3 yang kemudian air tersebut melalui pipa transmisi air baku yang terdiri dari
tiga pipa , air dialirkan ke reservoir II dengan kapasitas sebesar 270 m 3. Air dari reservoir
tersebut kemudian dialirkan secara gravitasi kedaerah pelayanan dengan pipa GIP diameter
250 mm. Namun sistem tersebut tidak berfungsi dengan baik yang diakibatkan adanya
penyumbatan di beberapa titik yang mengganggu sistem pengaliran ditambah lagi ada
pemasangan pipa distribusi baru sehingga sistem ini tidak difungsikan sementara.

Dikampung Arso III, Arso IX dan Arso XII belum tersedia sarana air bersih perpipaan, untuk
memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat setempat memanfaatkan air hujan, sumur
dangkal, sumur bor, mata air dan sungai. Sumur merupakan sumber utama air baku untuk
kebutuhan air masyarakat setempat, sumur dangkal ini umumnya dibuat/digali sendiri
dengan menggunkan cangkul dan sekop hingga memperoleh air dan kedalaman sumur
tersebut bervariasi tergantung pada kondisi sumur mulai dari 3 – 10 meter. Untuk
mengambil air sumur tersebut masyarakat menggunakan tali timba dan pompa. Sebagai
sumber air baku penduduk sumur-sumur tersebut memiliki keterbatasan yaitu pada saat
kemarau panjang sebagian besar sumur mengalami kekeringan. Masyarakat di Distrik
Skanto untuk memenuhi kebutuhan air minum dengan membeli air isi ulang Rp.7000 –
Rp.8000. Sistem gudang garam dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

Gambar.3.7. Skematik Sistem Air Minum Eksisting Gudang Garam


PT.HASTA TEKNIK KONSULTAN 3-4
Laporan Akhir
Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Pengembangan Intake Dan Jaringan Air Minum
Sumber Air Kali Jernih – Distrik Skanto Kabupaten Keerom

Gambar.3.8. Gambar.3.9.
Bangunan Penangkap Mata Air Reservoir Sistem Gudang Garam
Gudang Garam (Arso IV)

PT.HASTA TEKNIK KONSULTAN 3-5


Laporan Akhir
Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Pengembangan Intake Dan Jaringan Air Minum
Sumber Air Kali Jernih – Distrik Skanto Kabupaten Keerom

Gambar.3.10. Gambar.3.11.
Air yang keluar dari bangunan broncaptering Pipa Outlet dari Reservoir dengan diameter
yang bocor/rusak 250 mm (10”)

Gambar.3.12. Gambar.3.13.
Penampungan Air Hujan (PAH) Sumur Dangkal (Penduduk) kedalaman
5 meter

Sumber: Hasil survey lapangan konsultan,2012

PT.HASTA TEKNIK KONSULTAN 3-6

Anda mungkin juga menyukai