Penerapan Teknologi Pengolahan Limbah Minyak Goreng Menjadi Sabun Melalui Konsep
Produk Ramah Lingkungan di Desa Mlajah, Kecamatan Bangkalan
1 Ekonomi Pembangunan; Universitas Trunojoyo Madura ; Jl Raya Telang Kamal Bangkalan Kode Pos 69162;
2 Manajemen; Universitas Trunojoyo Madura ; Jl Raya Telang Kamal Bangkalan Kode Pos 69162;
2 Ekonomi syariah; Universitas Trunojoyo Madura ; Jl Raya Telang Kamal Bangkalan Kode Pos 69162;
* Korespondensi: e-mail@melvianalevia@gmail.com;
Abstrak : Minyak goreng merupakan kebutuhan sehari-hari bagi ibu rumah tangga untuk memasak. Masyarakat Desa Mlajah,
Kecamatan Bangkalan, setidaknya menghasilkan limbah rumah tangga setiap harinya salah satunya limbah minyak goreng (Minyak
Jlantah). Limbah minyak goreng jika tidak dikelola dengan baik akan membuat lingkungan menjadi kotor dan dapat mencemari air
dan tanah. Dalam hal ini perlu upaya memberikan pengetahuan berupa inovasi dalam pemanfaatan limbah minyak goreng
menjadi sebuah produk sabun dengan konsep ramah lingkungan. Hasil survei awal yang dilakukan kebanyakan masyarakat di Desa
Mlajah membuang limbah minyak kesungai dan tanah serta dijaikan bahan untuk membakar sampah. Maka dari iu tujuan yang
akan di-capai adalah mengembangkan kelompok masyarakat yang mandiri dengan memberikan keterampilan tentang
pemanfaatan limbah minyak jlantah menjadi sabun dan memberikan pendampingan tentang peluang ekonomis dari produk yang
dihasilkan dimasa yang akan datang. Metode yang digunakan adalah sistem pengolahan limbah berbasis bebas limbah dan pelatihan
dari kelompok pengabdian masyarakat UTM yang memiliki keilmuan serta pengalaman dalam pengolahan limbah minyak jlantah
menjadi sabun.
PENDAHULUAN
Merriam-Webster mendefinisikan limbah sebagai “refuse from places of human or animal habitation.”, “The World Book
Dictionary” mendefinisikan limbah sebagai "useless or worthless material; stuff to be thrown away." Sayangnya, kedua definisi tersebut
memiliki arti yang luas dan tidak mengakui sampah sebagai sumber daya. Zero Waste America mendefinisikan limbah sebagai "a
resource that is not safely recycled back into the environment or the marketplace". Definisi ini mempertimbangkan nilai limbah
sebagai sumber daya, serta ancaman yang tidak aman bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Berbicara tentang limbah bukanlah masalah baru karena masalah limbah ini merupakan implikasi dari pertumbuhan -
perkembangan jumlah rumah tangga, rumah tangga yang melakukan kegiatan industri skala rumah tangga dan juga perusahaan
penghasil produk. Penyumbang limbah terbesar salah satunya adalah kegiatan domestik, dimana diperkirakan setiap rumah tangga/
penduduk di Indonesia dapat menghasilkan sampah sebanyak 0,52 kg/jiwa/hari (Jambeck et al (2015) dalam Intan et al., 2022) Dalam
aktivitas sehari-hari, penggunaan minyak goreng tidak bisa dihindari. Tingkat konsumsi minyak goreng di Indonesia sendiri
mencapai 2,5 juta ton lebih per tahun (Hanung et al., 2019).
Jumlah konsumsi minyak goreng terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 jumlah konsumsi
minyak goreng mencapai 1,83 juta ton dan mengalami peningkatan sebesar 7,44% pada tahun 2017 hingga 2,63 juta ton. Pada tahun
2019 dan 2020, jumlah konsumsi minyak goreng diprediksikan mencapai 8,87 dan 9,11 kg/kapita/tahun. Berdasarkan uraian tersebut,
limbah minyak jelantah juga semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah konsumsi minyak goreng. Minyak jelantah
atau waste cooking oil (WCO) merupakan limbah cair yang berasal dari minyak goreng bekas pakai baik dari kegiatan rumah tangga
maupun dari industri yang telah digunakan berulang kali. Minyak goreng memiliki senyawa yang bersifat karsinogenik dan akan
mengalami perubahan fisik dan kimia ketika telah digunakan berulang kali (Erna dan Wiwit, 2017 dalam Astri et al., 2022). Minyak
jelantah merupakan salah satu limbah yang dapat merusak kelestarian lingkungan jika dibuang langsung tanpa adanya pengolahan
yang baik.
Kelurahan Mlajah berada di kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Indonesia. Sebagian besar penduduknya
setidaknya menghasilkan limbah rumah tangga setiap harinya salah satunya limbah minyak goreng (minyak jlantah). Perlu kita
ketahui bahwa kebanyakan penduduk di RW 06 RT 02 Kelurahan Mlajah merupakan ibu rumah tangga. Kebutuhan ibu rumah
tangga dalam proses pengolahan raw food menjadi makanan yang dimasak membutuhkan bahan pendukung seperti minyak goreng,
margarin, namun pada umumnya masyarakat dalam proses penggorengan makanan menggunakan minyak goreng.
Penggunaan minyak goreng sangat melimpah sehingga menyebabkan minyak jelantah (minyak jelantah) meningkat,
namun kesadaran masyarakat masih minim tentang bahaya penggunaan minyak jelantah untuk menggoreng lagi, selain itu sisa
minyak jelantah dalam jumlah besar dimana masyarakat sering membuang sisa minyak bekas tersebut saja. hanya di mesin pencuci
piring, sehingga tindakan ini akan mencemari lingkungan yang tidak bersih. Permasalahan tersebut dapat diatasi untuk mengurangi
pencemaran lingkungan, kita melakukan diversifikasi minyak jelantah ke dalam produk rumah tangga seperti sabun cuci berbasis
limbah minyak jelantah.
Konsep produk ramah lingkungan adalah produk berorientasi pasar yang menyebabkan degradasi lingkungan minimal
dan produksinya terkait dengan proses pengembangan produk terstruktur dengan mempertimbangkan dampak yang dapat
ditimbulkannya terhadap lingkungan sepanjang siklus hidupnya. Pengenalan produk ramah lingkungan kepada masyarakat sangat
diperlukan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah minyak jelantah
dengan mengolahnya menjadi sabun. Metode yang digunakan adalah sistem pengolahan limbah berbasis bebas limbah. Konsep
bebas limbah terdiri dari pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang (3r mengurangi, menggunakan kembali, mendaur
ulang). Kegiatan ini di fokuskan kepada ibu rumah tangga agar bisa memiliki keterampilan untuk membuat sebuah produk yang
bernilai ekonomis.
METODE
Kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Kelompok Ibu Rumah Tangga Melalui Pembentukan Industri RumahAn Sabun Cuci
Berbahan Dasar Limbah Minyak Goreng di desa Mlajah dilakukan dengan metode penyuluhan langsung, yaitu penyuluhan
dilakukan dengan bertemu langsung secara langsung antara pemateri dan masyarakat, serta melakukan proses diskusi dengan
masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap utama, yaitu:
(a) Sabun cuci dibuat menggunakan NaOH sebagai reaktan dan wewangian untuk memberikan penampilan yang baik.
(b) Kegiatan pelatihan masyarakat. Pelatihan dan pendampingan bagi mitra diprioritaskan untuk:
1) memberikan informasi potensi ekonomi limbah minyak jelantah (minyak goreng) ke dalam produk sabun cuci piring;
2) memperkenalkan pelaksanaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pelatihan keterampilan teknis untuk
pengolahan limbah minyak jelantah (minyak goreng) bekas menjadi produk sabun cuci piring;
3) pelatihan keterampilan dan pendampingan dalam upaya pengendalian pencemaran air dan tanah; dan
4) memberikan materi wawasan kewirausahaan terkait pemanfaatan limbah minyak jelantah (minyak goreng) sebagai
bahan baku pembuatan produk bernilai ekonomis.
Journal of Economic Community Service, ISSN 2988-5329 (online) Vol.1 No.2 3
2. 175 ml air
3. 500 ml minyak jelantah yang telah dimurnikan dengan arang. (Masukkan arang ke dalam minyak goreng, tunggu 24 jam,
lalu saring)
4. Wewangian tergantung selera, bisa menggunakan wewangian apa saja
5. Pewarna opsional
6. Wadah plastik, wadah aluminium tidak diperbolehkan
7. Sarung tangan
8. Topeng
9. Metode Stirrer
Tahapan Pembuatan :
1. Gunakan masker dan sarung tangan terlebih dahulu
2. Tuang 175 ml air ke dalam wadah plastik
3. Masukkan 80 g soda kaustik ke dalam air, aduk sampai larut
4. Diamkan sekitar 10 menit sampai soda kaustik dingin (pastikan benar-benar dingin)
5. Setelah dingin, tambahkan 500 ml minyak jelantah yang telah dimurnikan dan disaring
6. Aduk, tambahkan aroma agar baunya sesuai selera
7. Tambahkan pewarnaan (opsional)
8. Aduk semua bahan sampai mengental sekitar 30 menit (jika menggunakan pengaduk otomatis, proses pengadukan akan
lebih cepat)
9. Masukkan ke dalam cetakan yang telah dilumuri minyak
10. Tunggu hingga sabun berubah warna menjadi merah selama 2-5 hari
Gambar 3. Warga antusias Berpartisipasi dalam Sosialisasi Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah
Hasil kegiatan sosialisasi dapat diamati langsung setelah kegiatan berlangsung. Para peserta kegiatan antusias dan
merespon positif kegiatan sosialisasi tersebut. Limbah harian yang selalu dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga setiap harinya bisa
menjadi hal yang sangat inovatif ketika sampah tersebut dapat diubah menjadi kerajinan tangan yang dapat digunakan untuk
kegiatan sehari-hari. Hasil kerajinan lilin dari minyak jelantah yang dibuat dalam kegiatan ini dibawa pulang dan dipraktikkan
kembali menggunakan bahan-bahan yang sudah tersedia di rumah.
Journal of Economic Community Service, ISSN 2988-5329 (online) Vol.1 No.2 6
KESIMPULAN
Program sosialisasi dan pembuatan sabun dari minyak jelantah ini cukup menarik dan juga sangat langka. Dari program
sosialisasi dan pembuatan sabun dari minyak jelantah, sebagian besar warga khususnya Kepala RT 02 rw 06 Desa Mlajah sangat
mengapresiasi dan kagum dengan hasil pembuatan sabun dari minyak jelantah. Selain mampu mengurangi jumlah limbah minyak
jelantah, kegiatan ini juga dapat mengolah limbah yang tidak berguna menjadi barang yang bermanfaat. Pembuatan sabun dari
minyak jelantah juga diharapkan dapat menjadi produk khas masyarakat Desa Mlajah. Artinya jika Anda tertarik untuk memiliki
sabun dari minyak jelantah, maka hanya dapat ditemukan di Desa Mlajah, Kabupaten Bangkalan dan tidak dapat ditemukan di
daerah lain. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan pemanfaatan minyak jelantah untuk pembuatan sabun yang
kami lakukan bagi warga Desa Mlajah secara keseluruhan dapat diserap oleh masyarakat, sehingga dapat membuka wawasan
masyarakat untuk berkreasi dalam mengelola sampah. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi iburumah tangga untuk
mengembangkan keterampilan untuk menghasilkan produk ramah lingkungan yang memiliki nilai ekonomis. Beberapa
permasalahan yang dihadapi antara lain warga tidak terbiasa melakukan kegiatan sampingan untuk mengelola limbah, sehingga
diperlukan motivasi dan edukasi yang lebih aktif untuk membiasakan warga dengan kegiatan positif menggunakan sampah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Agustine, D., Nurlatifah, I., & Sujana, D. (2022). Pelatihan Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah
Rumah Tangga. 6(2), 452–459.
2. Aini, D. N., Arisanti, D. W., Fitri, H. M., & Safitri, L. R. (2020). Pemanfaatan Minyak Jelantah Untuk Bahan Baku Produk Lilin
Ramah Lingkungan Dan Menambah Penghasilan Rumah Tangga Di Kota Batu. Warta Pengabdian, 14(4), 253.
https://doi.org/10.19184/wrtp.v14i4.18539
3. Anisa, Y., & Rahmawati, I. (2022). Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci dari Minyak Jelantah di Kampung Lampion Malang. 4(1), 188–197.
4. Arda, M., Andriany, D., & Manurung, Y. H. (2020). Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga Kota Medan. Prosiding Konferensi Nasional Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi (KNEMA) 2020, 1177, 1–12.
5. Astri, R., Fachrul, M. F., Hendrawan, I. D., & Setiati, R. (2022). Penyuluhan dan Pelatihan Pemanfaatan Minyak Jelantah menjadi. 2(2),
142–148.
6. Ferdian, A. (2020). Analisis Strategi Pengolahan Sampah Menggunakan Teknik Matriks Analisis Swot Di Kabupaten Luwu. Jurnal
I La Galigo, 3(1), 17–23.
7. Hanjarvelianti, S., & Kurniasih, D. (2020). Pemanfaatan Minyak Jelantah dan Sosialisasi Pembuatan Sabun Dari Minyak Jelantah
Pada Masyarakat Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit-Mempawah. Jurnal Buletin Al-Ribaath, 15(2), 26.
https://doi.org/10.29406/br.v17i1.1878
8. Hasibuan, B., Ratnasari, L., & Gusdini, N. (2022). Pelatihan Pembuatan Sabun Dari Minyak Jelantah Sebagai Upaya Peningkatan
Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan. 3(2), 182–188.
9. Intan, D. R., Lubis, W., Harahap, W. U., & Ginting, L. N. (2022). Daur Ulang Limbah Minyak Goreng Sebagai Bahan Baku Sabun.
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 456–462. http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/martabe/article/view/5042
10. Irfandi, A., Veronika, E., & Azteria, V. (2021). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGELOLA LIMBAH MINYAK
JELANTAH TAHUN 2021 Universitas Esa Unggul
11. Kewirausahaan, D. P. (2022). Jurnal Abdiraja. 5.
12. Khudlori, R., & Setyawan, D. (2021). Pembuatan Sabun Menggunakan Minyak Jelantah Guna Mengurangi Pencemaran Lingkungan. 89–
97.
13. Kusumaningtyas, R. D., & Qudus, N. (2019). Penerapan Teknologi Pengolahan Limbah Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun
Cuci Piring Untuk Pengendalian Pencemaran Dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Abdimas, 22(2), 201–208.
14. Mas’adi, M., Aji Priyano, A., & Nurhadi, A. (2020). Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Strategi Pengelolaan Sampah Pada
Journal of Economic Community Service, ISSN 2988-5329 (online) Vol.1 No.2 7