Anda di halaman 1dari 168

❖ Proses baca meter dilakukan melalui Aplikasi Catat Meter Terpusat (ACMT)

❖ Pembacaan meter dilakukan menggunakan handphone yang sudah terinstall aplikasi ACMT
❖ Hasil baca meter dapat ditampilkan pada back office ACMT
❖ Untuk proses verifikasi dan pengesahan baca meter oleh pegawai PLN, menu
pada aplikasi ACMT dapat diakses melalui AP2T
❖ Data pelanggan ACMT merupakan data yang di download dari AP2T
❖ User AP2T yang dapat mengakses ACMT adalah
- SPV TE Rayon (ADMIN_CMT)
- SPV TE Area (ADMIN_IMEI_CMT)
- User Area (ADMIN)_)
- User Wilayah / Distribusi
AP2T (ADMIN_CMT) ACMT (ADMIN_VENDOR/PENGAWAS) ACMT (PETUGAS BACA METER)

Setting Download DPM


Pembacaan Meter
Pembacaan AP2T
No

Verifikasi Kirim Data Hasil


No
Hasil Baca Baca Meter

Yes

Kirim Data Hasil


Verifikasi
Verifikasi

Yes

Pengesahan

Proses Billing AP2T


• Login Aplikasi AP2T

➢ Masukkan Username
➢ Masukkan Password
➢ Masukan Enkripsi AP2T
➢ Klik “Login” untuk masuk kedalam AP2T
➢ Masuk ke halaman utama AP2T
CATAT METER TERPUSAT

➢ Pilih Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat


➢ Pilih Pencatatan Meter
➢ Pilih Catat Meter Terpusat
❖ Merupakan proses setting awal pembacaan meter oleh SPV TE Rayon
❖ Setting pembacaan dilakukan maksimal H-1 dari jadwal baca.
• Setting Hari Baca : Penentuan tanggal awal dan jumlah hari untuk proses
pembacaan meter
• Setting Batas Daya : Penentuan daya minimal dan daya maksimal yang akan
dicatat oleh petugas terhadap pelanggan
• Setting Jam Nyala : Penentuan batas jam nyala DLPD
Merupakan proses download data pembacaan meter dari data DPM AP2T ke aplikasi catat meter terpusat
milik PLN (ACMT)
❖ Proses download dilakukan oleh Admin Vendor pada ACMT (Aplikasi Catat
Meter Terpusat)
❖ Admin_CMT (SPV TE) wajib melakukan inisiasi DPM ulang untuk pelanggan
yang mengalami kegagalan pada saat proses inisiasi.
❖ Data yang di download adalah data keseluruhan pelanggan AP2T
❖ Vendor baca meter wajib melakukan ambil rekap DPM AP2T sebagai
monitoring jumlah pelanggan yang akan di download pada aplikasi baca meter
❖ Proses download DPM dilakukan H-1 dan H-2 sebelum hari baca
❖ Proses download DPM dapat dilakukan lebih dari 1 kali apabila terdapat pelanggan
baru yang proses peremajaannya setelah proses download DPM dilakukan
❖ Merupakan proses pembacaan angka stand pada kwh meter pelanggan yang
dilakukan oleh petugas baca meter.
❖Petugas baca meter bertugas untuk mencatat data berupa Data Stan, Data Foto,
Data Kode Pesan, dan Data Koordinat
❖ Petugas baca meter terdiri dari petugas vendor dan petugas pegawai PLN.
❖ Pegawai PLN dapat mencatat angka stand meter untuk pelanggan tarif ganda yang
proses pembacaanya tidak diberikan kepada petugas baca meter pihak ke tiga
(vendor)
❖ Pengiriman data hasil baca meter dilakukan secara real time ke database ACMT
selama perangkat/handphone terkoneksi dengan internet
❖ Untuk pembacaan secara offline data tersimpan di dalam handphone dan dikirimkan
ketika handphone terkoneksi dengan internet
❖ Pengiriman data dapat dilakukan dengan handphone yang bersangkutan atau dengan
handphone lain
❖ Proses verifikasi dilakukan setelah adanya pengiriman data dari petugas baca meter ke
back office ACMT
❖ Proses verifikasi pembacaan meter meliputi
• Data Stan
• Data Foto
• Data Kode Pesan
❖ User Admin_CMT dapat melakukan verifikasi terhadap hasil baca
pelanggan tarif ganda yang dilakukan oleh petugas baca meter vendor atau petugas
pegawai PLN
❖ Tindak lanjut pada proses verifikasi pelanggan tarif tunggal adalah
- Sesuai - Baca Ulang
- Tidak Sesuai - Hitung Rata-rata
❖ Tindak lanjut pada proses verifikasi pelanggan tarif ganda adalah
- Sesuai - Baca Ulang
- Tidak Sesuai
❖ Kirim data merupakan proses pengiriman data hasil baca meter oleh petugas dan
hasil verifikasi pengawas dari ACMT ke AP2T (Role SPV TE)
❖ Kirim data dilakukan oleh admin vendor baca meter
❖ Kirim data dapat dilakukan setelah dilakukan proses verifikasi “Sesuai” oleh
pengawas atau admin vendor.
❖ Verifikasi yang dilakukan oleh ADMIN_CMT merupakan verifikasi setelah adanya
proses kirim dari ACMT ke AP2T yang dilakukan admin vendor.
❖ Proses verifikasi meliputi proses verifikasi pelanggan dengan pemakaian lebih dari
2000 Jam Nyala dan memverifikasi hasil baca pelanggan sesuai kebutuhan user.
Berfungsi untuk melakukan pengesahan terhadap hasil
dari transaksi pembacaan meter oleh vendor baca meter
yang terdiri dari pengesahan stan meter, update RBM,
update koordinat dan hitung rata-rata
❖ Pengesahan dilakukan untuk proses pengiriman data
dari ACMT ke AP2T.
❖ Pengesahan data dilakukan oleh user AP2T SPV TE Rayon
❖ Data dapat dikembalikan ke aplikasi baca meter
(admin vendor) jika belum disahkan oleh SPV TE.
STAND METER

❖ Pengesahan Stand Meter merupakan proses kirim data hasil verifikasi oleh admin
vendor dan pengawas ke AP2T oleh SPV TE
❖ Pengesahan stand meter dapat dilakukan setelah dilakukan proses kirim oleh admin
vendor dari ACMT ke AP2T (Role SPV TE)
❖ Pengesahan dilakukan per hari baca
❖ Pengesahan data ACMT ke AP2T hanya dapat dilakukan 1 kali
❖ Data hasil pengesahan akan update posting 1 pada fungsi 2 AP2T
STAND METER

Tampilan Halaman Pengesahan Stan Meter


UPDATE RBM

❖Pengesahan update RBM merupakan proses pengesahan atas penataan RBM yang dilakukan oleh
vendor baca meter untuk di update ke AP2T
UPDATE KOORDINAT

❖ Pengesahan update kordinat merupakan proses pengesahan data koordinat hasil


pembacaan meter oleh petugas untuk di update ke AP2T
HITUNG RATA-RATA

❖ Pengesahan hitung rata-rata merupakan proses perhitungan kwh rata-rata dalam


kurun waktu tertentu yang merupakan pengajuan dari admin vendor
❖ Pengesahan hitung rata-rata dilakukan dikarenakan vendor baca meter tidak dapat
melakukan proses pembacaan meter ke pelanggan tertentu
❖ Hitung rata-rata dilakukan oleh SPV TE Rayon
STAND
METER

RBM
PENGESAHAN AP2T

Koordinat

Hitung
Rata-Rata
FUNGSI-II FUNGSI-III MONITORIN
OLAP
ACMT
MONITORING
Kode Posting
DPM DOWNLOAD
HASIL PENGESAHAN SUPLAI DIL
STAND METER
Kode Posting 0
Validasi :
1. Pemakaian > 720 jam nyala
SUPLAI STAND 2. Periode baca melintas bulan (> tanggal 1)
INISIALISASI 3. Pemakaian kVArh >= pemakaian kWh
4. Stan kini = stan lalu (pemakaian kWh nol)

0 1

HITUNG
UPLOAD STAND
REKENING
METER/ENTRI/AMR
Validasi Flag DPP :
1. Role ADMINF23 level Rayon :

Validasi :
1 K 2 Pemakaian <= 720 jam nyala
2. Role MANAJER level Rayon :
Pemakaian > 720 jam nyala
1. Pemakaian > 720 jam nyala HITUNG KWH DAN Periode baca melintas bulan (>tanggal 1)
2. Periode baca melintas bulan (> tanggal 1) DLPD Pemakaian kVArh >= pemakaian kWh
FLAG DPP Stan kini = stan lalu (pemakaian kWh nol)
3. Pemakaian kVArh >= pemakaian kWh
2. Role MANAJER level Area
4. Stan kini = stan lalu (pemakaian kWh nol) 2 Pemakaian kWh > 2000 jam nyala
3 Pemakaian kVArh > 2 kali pemakaian kWh

K
3

AP2T
BLTH REK N+1
P2APST
1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter
2. Klik (+) Menu Upload File Stan Meter
3. Pilih Upload File Stan Ini

4. Pilih Bulan dan Tahun Proses Rekening


5. Pilih Kode Proses
6. Pilih Tipe Upload
7. Browse untuk mengambil file yang akan di-upload.
8. Setelah berhasil mengambil file, klik Upload Data.

Keterangan kolom sebelah kanan: merupakan


keterangan format file yang bisa di-upload ke sistem.

Setelah Proses Upload Stan Meter, kode posting pada


monitoring DPM bernilai 1 (satu)
Pada Grid monitoring paling kanan terdapat informasi jumlah data yang di-upload, jumlah data yang berhasil, dan jumlah data
yang gagal. Bila dalam satu file upload terdapat beberapa record yang gagal, maka tidak akan menggagalkan keseluruhan data
dalam file upload tersebut.

Kriteria Data Gagal upload:


•Unit UP tidak sesuai dengan Unit User
•DPM tidak ditemukan di AP2T.
•Stan kosong (NULL).
•Posting DPM tidak sesuai. Maksimal posting DPM adalah 1.
•Format file tidak sesuai.
•Salah Kode Jenis Upload Stan (File Stan Lalu dan File Stan Ini).
•Tanggal Baca Kosong (NULL)
Klik 2x pada jumlah data yang gagal, akan
tampil detail data yang gagal.

Upload file stan meter dapat dilakukan lebih dari 1x dengan nama file yang berbeda, dan selama
idpel yang di-upload belum posting 2 di Monitoring DPM.
Digunakan untuk memasukkan data stan meter per pelanggan.
1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter
2. Klik (+) Menu Entri
3. Pilih Entri Stan Meter

4. Pilih Bulan dan Tahun Proses Rekening


5. Masukkan idpel, tekan tombol Enter. Akan tampil
nama dan tarif daya pelanggan.
6. Masukkn Tanggal Baca
7. Masukkan Stan Akhir. Penulisan nilai stan terdiri dari
12 digit angka eksak, dan 6 digit angka desimal.
Pemisahan desimal menggunakan tanda titik (.)
8. Klik Simpan. Setelah proses simpan maka pemakaian
kWh akan otomatis terhitung (kode posting 2).
Monitoring DPM:
Tanggal Baca
Jika periode baca melintas bulan, yakni tanggal baca > tanggal 1,
kVArh > kWh
Jika pemakaian kVArh > pemakaian kWh, terdapat validasi:
terdapat validasi:

Jam Nyala Pemakaian kWh = 0


Jika pemakaian kWh melebihi 720 jam nyala, terdapat validasi: Jika stan kini = stan lalu, sehingga pemakaian kWh 0, terdapat validasi:
Digunakan untuk menghitung pemakaian kWh dan DLPD.
1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter
2. Klik (+) Menu DLPD – Stan Meter
3. Pilih Hitung kWh dan DLPD

4. Pilih Bulan Rekening Proses Billing


5. Pilih Kode Proses
6. Klik Proses

Setelah Proses Hitung kWh dan DLPD, kode posting


pada monitoring DPM bernilai 2 (dua).
1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter
2. Klik (+) Menu Koreksi Stan
3. Pilih Koreksi Stan Meter

4. Pilih Bulan Rekening Proses Billing 6. Masuk ke tab Koreksi


5. Masukkan idpel, tekan tombol Enter. Akan 7. Ubah nilai Stan Akhir
tampil detil data pelanggan. 8. Klik Simpan. Pada saat simpan, data pemakaian
kWh akan terhitung secara otomatis
Tanggal Baca kVArh > kWh
Jika periode baca melintas bulan, yakni tanggal baca > tanggal 1, Jika pemakaian kVArh > pemakaian kWh, terdapat validasi:
terdapat validasi:

Jam Nyala Pemakaian kWh = 0


Jika pemakaian kWh melebihi 720 jam nyala, terdapat validasi: Jika stan kini = stan lalu, sehingga pemakaian kWh 0, terdapat validasi:
➢ a. Koreksi DLPD Fungsi 2/3 dapat dilakukan rayon terhadap pelanggan maksimal tiga bulan berturut-turut.

➢ b. Setelah kondisi a, koreksi bulan berikutnya harus dilakukan oleh role user Manajer Rayon. Setelah dikoreksi oleh
Manajer Rayon, user rayon dengan role ADMIN F23 bisa melakukan koreksi DLPD lagi untuk bulan berikutnya, dst.
Monitoring DPM berguna untuk pengecekan terhadap status stan yang telah masuk ke DPM (Daftar
Pembacaan Meter) Fungsi II, untuk selanjutnya dilakukan analisa dan evaluasi DLPD.
1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter
2. Klik (+) Menu Monitoring
3. Pilih Monitoring DPM

1. Pilih Unit UPI


2. Pilih Unit AP
3. Pilih Unit UP
4. Pilih Bulan dan Tahun rekening
5. Klik Tampil
➢ Kode Posting 0 → Data telah dilakukan proses
inisialisasi stan meter.

➢ Kode Posting 1 → Data telah dilakukan proses


entri/upload stan meter.

➢ Kode Posting 2 → Data telah dilakukan proses


hitung kWh.

➢ Kode Posting 3 → Data telah masuk ke Layanan III


dan telah dilakukan suplai stan pada Layanan III.

Klik 2x pada jumlah data untuk menampilkan detail


data:
1. kWh
Maksimum > 720
Jam Nyala

2. Stan
6. Normal
Mundur

DLPD
Prioritas
5.
3. kWh
Rekening
nol
Pecahan

4. Jam
Nyala < 60
Jam Nyala
DLPD Tanggal Baca (Periode Baca Melintas Bulan) DLPD Pemakaian kWh > 50% Rata-Rata 3 Bulan

DLPD Jenis Mutasi DLPD Pemakaian kVArh


DLPD FKM (Faktor Kali Meter)
1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter
2. Klik (+) Menu Upload File Stan Meter
3. Pilih Upload File Stan Ini

4. Pilih Bulan dan Tahun Proses Rekening


5. Pilih Kode Proses
6. Pilih Tipe Upload
7. Browse untuk mengambil file yang akan di-upload.
8. Setelah berhasil mengambil file, klik Upload Data.

Keterangan kolom sebelah kanan: merupakan


keterangan format file yang bisa di-upload ke sistem.

Setelah Proses Upload Stan Meter, kode posting pada


monitoring DPM bernilai 1 (satu)
Pada Grid monitoring paling kanan terdapat informasi jumlah data yang di-upload, jumlah data yang berhasil, dan jumlah data yang gagal. Bila dalam satu file upload
terdapat beberapa record yang gagal, maka tidak akan menggagalkan keseluruhan data dalam file upload tersebut.

Kriteria Data Gagal upload:


•Unit UP tidak sesuai dengan Unit User
•DPM tidak ditemukan di AP2T.
•Stan kosong (NULL).
•Posting DPM tidak sesuai. Maksimal posting DPM adalah 1.
•Format file tidak sesuai.
•Salah Kode Jenis Upload Stan (File Stan Lalu dan File Stan Ini).
•Tanggal Baca Kosong (NULL)
Klik 2x pada jumlah data yang gagal, akan
tampil detail data yang gagal.

Upload file stan meter dapat dilakukan lebih dari 1x dengan nama file yang berbeda, dan selama
idpel yang di-upload belum posting 2 di Monitoring DPM.
Digunakan untuk memasukkan data stan meter per pelanggan.
1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter
2. Klik (+) Menu Entri
3. Pilih Entri Stan Meter

4. Pilih Bulan dan Tahun Proses Rekening


5. Masukkan idpel, tekan tombol Enter. Akan tampil
nama dan tarif daya pelanggan.
6. Masukkn Tanggal Baca
7. Masukkan Stan Akhir. Penulisan nilai stan terdiri dari
12 digit angka eksak, dan 6 digit angka desimal.
Pemisahan desimal menggunakan tanda titik (.)
8. Klik Simpan. Setelah proses simpan maka pemakaian
kWh akan otomatis terhitung (kode posting 2).
Monitoring DPM:
Tanggal Baca
Jika periode baca melintas bulan, yakni tanggal baca > tanggal 1,
kVArh > kWh
Jika pemakaian kVArh > pemakaian kWh, terdapat validasi:
terdapat validasi:

Jam Nyala Pemakaian kWh = 0


Jika pemakaian kWh melebihi 720 jam nyala, terdapat validasi: Jika stan kini = stan lalu, sehingga pemakaian kWh 0, terdapat validasi:
Digunakan untuk menghitung pemakaian kWh dan DLPD.
1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter
2. Klik (+) Menu DLPD – Stan Meter
3. Pilih Hitung kWh dan DLPD

4. Pilih Bulan Rekening Proses Billing


5. Pilih Kode Proses
6. Klik Proses

Setelah Proses Hitung kWh dan DLPD, kode posting


pada monitoring DPM bernilai 2 (dua).
1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter
2. Klik (+) Menu Koreksi Stan
3. Pilih Koreksi Stan Meter

4. Pilih Bulan Rekening Proses Billing 6. Masuk ke tab Koreksi


5. Masukkan idpel, tekan tombol Enter. Akan 7. Ubah nilai Stan Akhir
tampil detil data pelanggan. 8. Klik Simpan. Pada saat simpan, data pemakaian
kWh akan terhitung secara otomatis
Tanggal Baca kVArh > kWh
Jika periode baca melintas bulan, yakni tanggal baca > tanggal 1, Jika pemakaian kVArh > pemakaian kWh, terdapat validasi:
terdapat validasi:

Jam Nyala Pemakaian kWh = 0


Jika pemakaian kWh melebihi 720 jam nyala, terdapat validasi: Jika stan kini = stan lalu, sehingga pemakaian kWh 0, terdapat validasi:
➢ a. Koreksi DLPD Fungsi 2/3 dapat dilakukan rayon terhadap pelanggan maksimal tiga bulan berturut-turut.

➢ b. Setelah kondisi a, koreksi bulan berikutnya harus dilakukan oleh role user Manajer Rayon. Setelah
dikoreksi oleh Manajer Rayon, user rayon dengan role ADMIN F23 bisa melakukan koreksi DLPD lagi untuk
bulan berikutnya, dst.
Monitoring DPM berguna untuk pengecekan terhadap status stan yang telah masuk ke DPM (Daftar
Pembacaan Meter) Fungsi II, untuk selanjutnya dilakukan analisa dan evaluasi DLPD.
1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter
2. Klik (+) Menu Monitoring
3. Pilih Monitoring DPM

1. Pilih Unit UPI


2. Pilih Unit AP
3. Pilih Unit UP
4. Pilih Bulan dan Tahun rekening
5. Klik Tampil
DLPD Tanggal Baca (Periode Baca Melintas Bulan) DLPD Pemakaian kWh > 50% Rata-Rata 3 Bulan

DLPD Jenis Mutasi DLPD Pemakaian kVArh


DLPD FKM (Faktor Kali Meter)
Setting kode proses berfungsi untuk mengaktifkan kode proses billing di Fungsi III.

1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening


2. Klik (+) Menu Manajemen
3. Pilih Setting Kode Proses

4. Pilih Bulan Rekening Proses Billing


5. Pilih Kelompok Proses
6. Klik Set Kelompok
Suplai DIL berfungsi untuk mengangkat data DIL untuk proses billing, sekaligus menutup proses peremajaan
DIL bulan tersebut. Setelah suplai DIL dilakukan, bulan mutasi menjadi N+1.
1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening
2. Klik (+) Menu Manajemen
3. Pilih Suplai DIL

4. Pilih bulan dan tahun rekening


5. Pilih Kode Proses-Kelompok
6. Klik Proses. Setelah Proses selesai, tampil jumlah
record yang berhasil dan gagal.

Setelah Proses Suplai DIL, kode posting pada


Monitoring Tagihan Listrik (OLAP) bernilai 0
(nol).
Suplai Stan berfungsi untuk mengangkat data Stan dan perhitungan kWh dari Fungsi II ke Fungsi III. Setelah Suplai Stan dilakukan,
kode posting pada monitoring DPM menjadi 3, dan menutup proses koreksi stan meter dan hitung kWh pada Fungsi II.
1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening
2. Klik (+) Menu Manajemen
3. Pilih Suplai Stan

4. Pilih bulan dan tahun rekening


5. Pilih Kode Proses-Kelompok
6. Klik Proses. Setelah Proses selesai, tampil jumlah record yang
berhasil dan gagal

Setelah Proses Suplai Stan, kode posting pada


Monitoring OLAP bernilai 1 (satu).
Saat simpan Suplai Stan, jika data
pemakaian pelanggan masuk ke kategori
salah satu/beberapa kondisi sebagai
berikut, maka akan muncul pesan
warning/peringatan.

1. Pemakaian > 720 jam nyala


2. Periode baca melintas bulan ( > tanggal 1)
3. Pemakaian kVArh >= pemakaian kWh
4. Stan kini = stan lalu (pemakaian kWh nol)
Untuk melihat detil idpel yang terkena
validasi, klik 2x pada jumlah data :

Jika sudah yakin dengan data stan tersebut, maka user harus mengisi kolom “Alasan” dan meng-klik tombol “Ya”.
Jika belum yakin dengan data stan, maka klik tombol “Tidak”, dan lakukan koreksi stan pada Fungsi II.
Proses Final Rekening berfungsi untuk menghitung rupiah Pemakaian Tenaga Listrik (PTL).
1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening
2. Klik (+) Menu Hitung Rekening
3. Pilih Proses Final Rekening

4. Pilih bulan dan tahun rekening


5. Pilih Kode Proses-Kelompok
6. Klik Proses. Tampil jumlah record yang berhasil dan gagal
dilakukan Hitung Rekening.
Setelah Proses Final Rekening (Hitung Rekening), kode
posting pada Monitoring OLAP bernilai 2 (dua).
1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening
2. Klik (+) Menu Koreksi Billing
3. Pilih Koreksi Billing Stan Ini

4. Pilih bulan dan tahun proses rekening


5. Masukkan idpel, klik Enter
6. Lakukan koreksi pada stan akhir
7. Klik Simpan.

Pada saat Simpan, rekening pelanggan tersebut


akan otomatis dihitung ulang. Pada kolom
sebelah kanan akan tampil hasil perhitungan
setelah koreksi.
Klik “uncheck” pada checkbox “Proporsional sesuai
tanggal pemakaian”, kemudian entrikan stan tanggal 1.

Setelah selesai melakukan entri stan tanggal 1,


klik “Simpan”.
Pemakaian
kWh melebihi
720 jam nyala

Periode baca
➢ a. Koreksi DLPD Fungsi 2/3 dapat dilakukan rayon Validasi
melintas
terhadap pelanggan maksimal tiga bulan berturut- Koreksi 3
bulan, yakni
turut. Bulan
tanggal baca
Berturut-turut Validasi > tanggal 1
➢ b. Setelah kondisi a, koreksi bulan berikutnya harus
dilakukan user Manajer Rayon. Setelah dikoreksi
pada Menu
Manajer Rayon, user rayon dengan role Admin F23 Koreksi
bisa melakukan koreksi DLPD lagi untuk bulan
berikutnya, dst Billing

Stand kini =
stand lalu, Pemakaian
sehingga kVArh >
menghasilkan pemakaian
pemakaian kWh
kWh nol
Fungsi Flag DPP:
➢ Pengesahan terhadap rekening yang sudah dihitung setelah dianggap benar dan wajar,
➢ Pengiriman sorek ke P2APST,
➢ Menginisialisasi DPM bulan berikutnya (N+1) di Fungsi II.
1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening
2. Klik (+) Menu Hitung Rekening
3. Pilih Flag DPP

4. Pilih bulan dan tahun rekening


5. Pilih Kode Proses-Kelompok
6. Klik Proses.

Setelah Proses selesai, tampil jumlah record


yang berhasil dan gagal.
Pemakaian > 720
jam nyala
Bila seluruh kondisi
tagihan normal
Terdapat ledakan
sampai dengan 720 Stan kini
jam nyala, flag DPP Periode pemakaian kWh > 2000
= stan jam nyala
dilakukan oleh Role baca
lalu
user Admin F23. melintas Terdapat ledakan
(pemakai
bulan ( > pemakaian kVArh > 2 kali
an kWh
tanggal 1)
nol) pemakaian kWh

Pemakaian kVArh
>= pemakaian kWh

Saat dilakukan posting billing 3 (flag DPP) oleh


Kondisi Tagihan Normal Kondisi Tagihan Tidak Normal Manajer Rayon, dan masih terdapat tagihan
tidak wajar dengan kondisi sebagai berikut:
Flag DPP harus dilakukan
Manajer Rayon. . Flag DPP harus dilakukan
Manajer Area
Kondisi terdapat Tagihan tidak wajar tetapi wewenang pengesahan masih di Level Manajer Rayon
• Pemakaian > 720 jam nyala
• Periode baca melintas bulan ( > tanggal 1)
• Pemakaian kVArh >= pemakaian kWh
• Stan kini = stan lalu (pemakaian kWh nol)
Jika sudah yakin dengan data tersebut, maka
user mengirim Permohonan Approval Flag DPP ke
Manajer Rayon dengan meng-klik tombol
“Permohonan Approval Manajer Rayon”. Jika
belum yakin dengan data stan, maka klik tombol
“Koreksi”, dan lakukan koreksi billing pada Fungsi
III.

Setelah pengiriman Permohonan Approval Flag


DPP ke Manajer Rayon, akan terkirim notifikasi
berupa email ke Manajer Rayon agar melakukan
Flag DPP:
➢ Terdapat ledakan pemakaian kWh > 2000 jam nyala
➢ Terdapat ledakan pemakaian kVArh > 2 kali pemakaian kWh

Jika sudah yakin dengan data tersebut, maka Manajer


Rayon mengirim Permohonan Approval Flag DPP ke
Manajer Area dengan meng-klik tombol “Permohonan
Approval Manajer Area”. Jika belum yakin dengan data
stan, maka klik tombol “Koreksi”, dan lakukan koreksi billing
pada Fungsi III.

Setelah pengiriman Permohonan Approval Flag DPP ke


Manajer Area, akan terkirim notifikasi berupa email ke
Manajer Area agar melakukan Flag DPP:
Jika dari Manajer Area, tagihan tidak wajar masih lolos dan sudah di-flag DPP (posting 3), maka akan terkirim email
notifikasi ke GM, MB Niaga Wilayah, MS DIVDISPP dan KDIVDIS berisi data pemakaian tidak wajar tersebut.
Monitoring Tagihan Listrik (OLAP) berguna untuk pengecekan terhadap status penghitungan rekening
pada Fungsi III, untuk selanjutnya dilakukan analisa dan evaluasi DLPD.
1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening
2. Klik (+) Menu Monitoring
3. Pilih Monitoring Tagihan Listrik (OLAP)

1. Pilih Unit UPI


2. Pilih Unit AP
3. Pilih Unit UP
4. Pilih Bulan dan Tahun rekening
5. Klik Tampil
➢ Kode Posting 0
Data telah dilakukan proses suplai DIL.

➢ Kode Posting 1
Data telah dilakukan proses suplai Stan.

➢ Kode Posting 2
Data telah dilakukan proses hitung Rekening.
Pada proses ini sudah menghasilkan rupiah
tagihan listrik.

➢ Kode Posting 3
Data telah dilakukan Flag DPP.

Klik 2x pada jumlah data untuk menampilkan detail data:


Ketentuan Rollback (Pemunduran Kode Posting Billing)
•Dapat dilakukan di Fungsi II dan III selama belum dilakukan posting 3 Flag DPP.
•Setelah proses rollback, status billing dikembalikan ke Fungsi II dengan kode posting 1, artinya unit bisa melakukan upload ulang
file stan meter dan koreksi stan di Fungsi II.
•User yang berwenang melakukan rollback adalah role user Admin F23 level UPI.
1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening
2. Klik (+) Menu Hitung Rekening
3. Pilih Rollback Proses Final Rekening

4. Pilih UNITAP
5. Pilih UNITUP
6. Pilih Bulan Tahun Rekening
7. Pilih Kode Proses – Kode Kelompok
8. Isi kolom Alasan
9. Klik Proses

Setelah Proses selesai, tampil jumlah record yang


berhasil dan gagal dilakukan Proses Rollback.
Sebelum Proses Rollback:
Billing Rayon berada pada Fungsi 3 dengan kode posting 2 (hitung rekening).
Proses Rollback:

Setelah Proses Rollback:


Billing dikembalikan ke Fungsi 2 dengan kode
posting 1.
Artinya unit dapat melakukan upload ulang file
DPM.
Setelah dilakukan proses Rollback, akan terkirim notifikasi ke Manajer Rayon, Manajer Area dan DM Administrasi
Niaga Wilayah/Distribusi yang bersangkutan.
Upload Piutang Baru Sorek digunakan untuk membukukan piutang baru (sorek) hasil flag DPP Fungsi III
Penghitungan Rekening ke fungsi Pembukuan Piutang AP2T.

1. Klik (+) Menu Pembukuan, Penagihan dan


Waskit
2. Klik (+) Menu Pembukuan Piutang
3. Pilih Upload Piutang Baru (SOREK) (11)

4. Pilih Unit UPI, Unit AP, Unit UP


5. Pilih Bulan Tahun Rekening
6. Pilih Kode Proses-Kelompok
7. Klik Upload

Note :Proses Upload Sorek harus dilakukan pada


Bulan N sesuai Bulan N Rekening terbit agar
Saldo Piutang tidak tertambah pada Bulan N-1
dan Tul I-01 tidak terikut Bulan Rekening yg
belum saatnya terbit
1. Klik (+) Menu Pembukuan, Penagihan dan Waskit
2. Klik (+) Menu Monitoring
3. Pilih Monitoring Upload Sorek

4. Pilih Unit UPI, Unit AP, Unit UP


5. Pilih Bulan Tahun Rekening
6. Klik Tampil.

Pada grid akan ditampilkan status upload sorek, jumlah data yang berhasil, dan jumlah data yang gagal.
1. Klik Penghitungan Rekening+Koreksi
rekening+Koreksi Rekening
2. Masukkan Idpel kemudian Klik Enter
3. Klik Pending Request
4. Klik Cek Respon
5. Masukkan Perubahan/Koreksi data, baik itu
Rupiah maupun kWh
6. Klik Hitung jika ingin Menghitung Secara
Billing Sistem
7. Klik Hitung Rupiah jika hanya ingin
menghitung Rupiahnya saja.
8. Klik Simpan
1. TMP Pascabayar dan Prabayar

35% x Biaya Beban Pemakaian / 20% x Biaya Beban Pemakaian /


Rekening Minimum untuk konsumen Gol Rekening Minimum untuk konsumen Gol
Tarif dikenakan PenyesuaianTTL ( Tarif Tarif yang tidak dikenakan PenyesuaianTTL (
adjustment) Tarif adjustment)

Ketentuan Perhitungan
➢ Kompensasi TMP bulan (n) dihitung 20% terhadap Biaya Beban Pemakaian /
Rekening Minimum untuk konsumen Gol Tarif yang tidak dikenakan PenyesuaianTTL ( Tarif adjustment) pada bulan (n) saat terjadi
realisasi TMP.
➢ Kompensasi TMP bulan (n) dihitung 35% terhadap Biaya Beban Pemakaian /
Rekening Minimum untuk konsumen Gol Tarif yang dikenakan PenyesuaianTTL ( Tarif adjustment) pada bulan (n) saat
terjadi realisasi TMP.
➢ Kompensasi TMP dipotong ke Rupiah PTL (netto) pada bulan rekening saat kompensasi .
➢ Upload/Entri Kompensasi TMP dilakukan sebelum proses Suplai DIL
➢ Role untuk melakukan upload/Entri kompensasi TMP adalah dengan Role ADMIN_TMP dan Proses pengesahan dengan Role
Manager Rayon

2. TMP Tarif Layanan Khusus


Sesuai PKS antara Direksi dengan Pelanggan Tarif Layanan Khusus (Premium/PKS/dsb)
Upload TMP Paska Bayar : Format File Upload TMP Pascabayar: idpel + blth

Input TMP Paska Bayar per Pelanggan :

1. Klik Add
2. Masukkan Idpel kemudian Tekan Enter
3. Pilih Bulan Rekening dan tahun yang akan diberikan TMP
4. Pilih Flag Discount, berdasarkan Rupiah atau beban (RM)
5. Masukkan Rupiah atau Prosentasenya
6. Berikan keterangan Jenis Diskon
7. Pilih Kode Diskon
8. Klik Save
Upload TMP Prabayar: Format File Upload TMP Prabayar:
Idpel1
Idpel2

Entri Per Pelanggan:


1. Klik Tambah
2. Masukkan Idpel kemudian Tekan Enter
3. Klik Simpan
1. Masukkan idpel, tekan enter. Tampil data pelanggan.
2. Pilih bulan rekening yang akan dikenakan Kompensasi TMP.
3. Masukkan rupiah diskon yang telah dihitung manual.
4. Masukkan nomor BA kompensasi dari unit.
5. Klik Save.

Input Kompensasi TMP Layanan Khusus dengan Role Manajer


Rayon dan Proses pengesahan dilakukan oleh Role DM
Pemasaran
➢ Pelanggan Prabayar, Pembatalan tidak dapat dilakukan jika sudah sampai proses
pengesahan
➢ Untuk Paska Bayar, Pembatalan dilakukan sebelum dilakukan Pengesahan (dan sebelum
posting billing=2)
➢ Menu yang digunakan sama yaitu Upload TMP Paska Bayar, hanya saja format file yang
diupload berbeda
➢ Format file Pembatalan pelanggan pascabayar: idpel+1
Contoh :
➢ Pengesahan dilakukan oleh Role Manajer.

➢ Pengesahan TMP Paskabayar sebelum posting billing 2.

Ketentuan:
▪ Pengesahan dilakukan oleh Role user MANAGER
▪ Dilakukan Setelah Upload File
▪ Dilakukan Sebelum Proses Billing posting 2 (Sebelum Hitung Rekening)
▪ Jika Pengesahan dilakukan Setelah Proses Billing posting 2,
maka PENGESAHAN TMP GAGAL.

➢ Pengesahan TMP Prabayar


Pengesahan Kompensasi TMP Tarif Layanan Khusus (oleh Role DM Pemasaran UPI)
Validasi :
•Pelanggan yang berhak ikut adalah tarif Industri atau Bisnis
•Mempunyai data di atas 200 kVA

1. Klik tab Entry.


2. Klik Tombol Add.
3. Masukkan ID Pelanggan, tekan Enter, tampil informasi pelanggan berupa nama, alamat, tarif, daya, unit UP.
Tipe Skema akan otomatis terisi Skema 4 (Program Insentif bagi Pelanggan yang Bersedia Beralih ke
Pembangkit Sendiri).
4. Masukkan nama pemohon, alamat pemohon, dan jabatan sebagai dasar pembuatan BA.
5. Klik Save
Sehubungan dengan telah meluasnya penggunaan Energi
Fotovoltaik, yaitu energi listrik yang dibangkitkan dari tenaga
surya melalui Pembangkit Sel Fotovoltaik, maka PLN sangat
berkepentingan agar dapat memanfaatkan kelebihan Energi
Fotovoltaik dari pelanggan guna meningkatkan bauran energi
terbarukan dalam menghasilkan tenaga listrik

AP2T sebagai aplikasi pelayanan pelanggan PT PLN


mengakomodir perhitungan dan pemantauan offset energi
fotovoltaik milik pelanggan yang masuk ke sistem tenaga listrik
PLN


Koreksi Billing Stand Fotovoltaik terdiri dari
2 tab:
1) Tab Data Export untuk mengisikan
stand meter export dari PLN ke
pelanggan
2) Tab Data Import untuk mengisikan
stand meter import pelanggan
Fotovoltaik termasuk stand cabut
pasang dan stand proporsional jika ada
mutasi atau pecah TTL



Perubahan/penambahan fitur pada AP2T sebagai berikut.
1. Menu Pasang Baru, Perubahan Tarif/Daya, Pasang Kembali ditambahkan pilihan produk Layanan Khusus dengan KDPT
A dan B.
a. Kode pembeda tarif (kdpt) A diperuntukkan bagi pelanggan PKS dengan model perhitungan B to B yang sederhana,
dan telah diketahui Tarif (Rp per kWh dan Rp per kVArh) serta besaran nilain E-Min / RM.
b. Kode pembeda tarif (KDPT) B diperuntukkan bagi pelanggan PKS dengan model perhitungan B to B yang kompleks,
melibatkan banyak parameter dan variabel.
2. Penambahan menu Pelanggan PKS Premium, dengan fasilitas:
a. Entri pelanggan Layanan Khusus tarif LI4, LI3, LB3 KDPT A oleh role ADMIN_SAR level UPI
b. Pengesahan pelanggan Layanan Khusus tarif LI4, LI3, LB3 KDPT A oleh role DM_Pemasaran level UPI
3. Penambahan menu Koreksi Billing PKS untuk mengakomodir perhitungan rekening pelanggan Layanan Khusus dengan
KDPT B.




Entri Pelanggan PKS







➢ Filter berdasarkan Unitupi, unitap, unitup:
➢ Filter berdasarkan idpel :











Mekanisme pendaftaran layanan khusus kWh import :

➢ Calon konsumen mendaftar sebagai pelanggan I non pelanggan .


Jika memilih sebagai pelanggan maka secara default metode pembayaran
akan ditagihkan bersamaan dengan tagihan rekening.
Namun metode pembayaran dapat diubah menjadi pembayaran melalui
nomor Register.
➢ Jika memilih non pelanggan maka secara default metode pembayaran
akan ditagihkan melalui Nomor Register
➢ Mengisi identitas calon konsumen
➢ Mengisi Nomor Berita Acara kerjasama/ Nomor Perjanjian
➢ Mengisi ldentitas kWh Meter
➢ Mengentri stand awal kwh Meter Exim baik LWBP, WBP dan kVArh
➢ Mencetak Surat Persetujuan Pelanggan kWh Import
➢ Pendaftaran Layanan Khusus KWh Import hanya bisa di -entry oleh user
dengan role ADMIN_SAR level UPI (Distribusi/Wilayah}.
1. Klik Tambah
2. Pilih Pelanggan
3. Masukkan ID Pelanggan
4. Klik Cari atau tekan enter
5. Masukkan ldentitas Pelanggan
6. Pilih Titik Transaksi
7. Masukkan No. BA I Perjanjian (harus diisikan)
8. Masukkan Tanggal BA I Perjanjian
9. Pilih Metode Pembayaran
a. Untuk pelanggan pascabayar metode
pembayaran di default REKENING, tetapi
masih diperbolehka n untuk memilih metode
pembayaran NON TAG LIS
b. Untuk pelanggan prabayar metode
pembayaran hanya mela lui NON TAGLIS
10. Masukkan data-data kWh Meter exim
11. Klik Simpan
1. Klik Tambah
2. Pilih Non Pelanggan
3. Pilih Area/Cabang dan pilih Rayon/Ranting
4. Masukkan ldentitas Non Pelanggan
5. Pilih Pemda
6. Pilih Titik Transaksi
7. Masukkan No. BA I Perjanjian (Harus diisikan)
8. Masukkan Tanggal BA I Perjanjian
9. Metode Pembayaran sudah terdefault NON TAGLIS
10. Masukkan data-data kWh Meter
11. Klik Simpan
12. Klik Cetak BA
BA persetujuan permohonan pemakaian tenaga listrik PT PLN (Persero) oleh penyedia tenaga listrik Non PT PLN (Persero) untuk metode pembayaran
NON TAGLIS/No Register.
➢ Tarif yang dikenakan adalah Tarif Layanan Khusus
yang berlaku di Tarif Tenaga Listrik (TIL)
➢ Tanpa dikenakan batas energi minium (Emin)
➢ Faktor Pengali N = 1,5
➢ Pemakaian Kelebihan daya reaktif (kVarh)
dikenakan dalam hal faktor daya rata rata setiap
bulan kurang dari 0,85 dengan tarif sesuai
pemakaian kVArh yang berlaku pada tarif lndustri
dengan daya tersambung yang setara .
➢ Masukkan IDPEL kWh Import (Exim),
kemudian tekan "ENTER",
➢ Masukkan data-data Stand Meter
➢ Klik tombol Hitung

Catatan :

Entri stand pada Menu Perhitungan kWh


Import harus dilakukan penginputan setiap bulannya
oleh user dengan role ADMINF23 atau ADMIN_ SAR
1. Masukkan IDPEL kWh Import yang akan disahkan,
kemudian tekan "ENTER“ Data akan muncul pada form
Perhitungan Tagihan kWh Import
2. Klik tombol pengesahan
3. Akan keluar infomasi ji ka data berhasil disahkan
4. Klik tombol Cetak SPH
Rincian Tagihan pemakaian kWh import ada la h seperti
gambar di bawah ini

Pengesahan tagihan pemakaian kWh import dilakukan oleh


user level UPI (Wilayah/Distribusi) dengan role DM_PEMASARAN
Hitung tagihan kWh Import Pelanggan Ganti Meter
tidak jauh berbeda dengan perhitungan tagihan kWh
Import untuk kondisi normal. Yang membedakan
adalah pada Menu Perhitungan Tagihan kWh Import
pada Tab Stand Cabut/Pasang, data stand
Cabut/Pasang otomatis terisi sesuai data stand
Cabut/Pasang yang telah diinputkan pada saat Ganti
kWh Meter pada Menu Pendaftaran Pelanggan kWh
Import
1. Masukkan IDPEL kWh Import, kemudian tekan
"ENTER",
2. Masukkan data-data Stand Meter
3. Klik tombol Hitung
Catatan : Pada Tab Stand
Cabut/Pasang data stand sudah
terisi sesuai dengan stand
cabut/pasang yang diinputkan
pada Menu Pendaftaran
Pelanggan kW h Meter yang
melakukan Ganti kWh Meter.
Koreksi Perhitungan Tagihan kWh Import

1. Klik (+) Menu Pelayanan Pelanggan


2. Klik (+)Menu Non Rekening
3. Klik (+) Menu KWh Import
4. Pilih Koreks i PerhitunganTagihan kWh Import
1. Masukkan IDPEL kWh Import (Exim),
kemudian tekan "ENTER".
2. Masukkan data - data Stand akhir jika
ada perubahan
3. Klik Tombol Hitung
Untuk pengesahan koreksi perhitungan tagihan
kWh import :

1. Masukkan IDPE L kWh Import (Exim), kemudian


tekan "ENTER".
2. Klik Tombol Pengesahan
Hasil cetak rincian tagihan kWh import
setelah dikoreksi.

➢ Penetapan tagihan selalu dengan


metode pembayaran Non Taglis atau
melalui Nomor Register
Menampilkan data Monitoring pelanggan kWh Import :

1.Pilih Area/Cabang
2.Pilih Ranting/Rayon Monitoring Rekap Cube untuk Pelanggan kWh Import
3.Pilih Bulan Tahun Rekening
4.Klik Tampil
Surat Direksi No 0161/AGA.01.01/DITKEU/2019, tanggal 28 Februari 2019

➢ Program "Promo LWBP 2019" adalah program pemberian diskon sebesar 30% atas tambahan pemakaian diatas
pemakaian rata-rata normal pada pukul 23.00-08.00 diatas kwh baseline dan berlaku sampai dengan pemakaian
bulan Desember 2020.

➢ Program Promo LWBP 2019 hanya dapat diikuti oleh pelanggan I3 dan I4.

➢ Khusus pelanggan I3dan I4 yang berlangganan Layanan Khusus Premium Silver/Gold/Platinum diberikan tambahan
diskon LWBP sebesar 5 % dari diskon LWBP 30% menjadi 33,5%.

➢ KWH Meter Elektronik yang terpasang di Pelanggan harus disetting tambahan agar dapat mengukur dan merekam
data pemakaian energi pada pukul 23.00-08.00 (waktu setempat).

➢ Kwh Baseline merupakan batas pemakaian kwh LWBP-1 (pkl 23.00 s.d 08.00) rata-rata normal bulanan yang harus
dicapai untuk mendapatkan tarif diskon LWBP.
Surat Direksi No 0161/AGA.01.01/DITKEU/2019, tanggal 28 Februari 2019

➢ Pelanggan menandatangani kesepakatan program ini yang dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan yang tidak
terpisahkan dari SPJBTL.

➢ Kwh meter elektronik yang terpasang di pelanggan harus disetting tambahan agar dapat mengukur dan merekam
data pemakaian energi pada pkl 23.00 s.d 08.00 (waktu setempat).

➢ Apabila kwh total bulanan dibawah atau sama dengan Rekening Minimum maka dikenakan tagihan sebesar Rekening
Minimum.

➢ Apabila pelanggan berkeinginan mengakhiri keikutsertaan sebelum durasi program berakhir, maka pelanggan wajib
memberitahukan maksimal pada tgl 10 setiap bulan berjalan.
Pemakaian Rata-rata Normal Bulanan
Bagi plg kurang dari 3 bln, dasar perhitungan pemakaian
Pelanggan Baru KWH rata-rata normal pada pukul 23.00-08.00.
Pelanggan I3 = 100 jam * daya tersambung
Pelanggan I4 = 120 jam * daya tersambung

Pelanggan Eksisting Kwh baseline dipilih berdasar pemakaian tertinggi dari


history kwh LWBP-1 dalam 3 bulan kondisi normal

Pelanggan Eksisting yang pemakaiannya selalu dibawah RM

Dihitung dari jamnyala rata-rata LWBP * 9/20 * daya


Tidak ada historis data
tersambung

Menggunakan rata-rata pemakaian yang ada di Berita


Pelanggan Mutasi Daya Acara Kesepakatan
Pemakaian kurang dari 100 JN utk I3 dan 120 JN utk I4

i. Plg I3 baseline : 100 JN x Daya Tersambung (kVA)


ii. Plg I4 baseline : 120 JN x Daya Tersambung (kVA)
Pelanggan Eksisting

124
Pelanggan AP2T - PP
(Unit)

Start

Permohonan Data DIL

Tidak
Tarif I3, I4

Ya

Laporan Pelanggan
Entri Pelanggan
Promo LWBP 2015
Promo LWBP 2015

BA Kesepakatan Cetak BA
Program Promo LWBP Kesepakatan Billing Pelanggan
2015 Program Promo Promo LWBP 2015
LWBP 2015

Invoice

End
Proses pendaftaran pelanggan Promo LWBP
2019 :
Klik (+) Menu Penghitungan Rekening
Klik (+) Menu Data Pelanggan
Klik Menu Pelanggan Promo LWBP 2019

1. Klik Tab “List” untuk melakukan Entri data


pelanggan yang akan mengikuti Program Promo
LWBP 2019.
2. Klik Filter kemudian Entri ID Pelanggan lalu tekan
enter
Proses Entri pelanggan Promo LWBP 2019 :
1. Entri Rata-rata LWBP 23:00-08
2. Tanggal BA
3. Nama Pemohon
4. Alamat Pemohon
5. Jabatan Pemohonan
6. Nama Perusahaan
Pencarian Pelanggan Promo LWBP 2019
A = LWBP
E = LWBP Promo G = LWBP Non Promo
B = LWBP 23.00-08.00
B>D B<D E>0 E=0
C = LWBP Non 23.00-08.00

D = Rata-rata LWBP
E=B-D E=0 G=A-E G=A

F = Rp LWBP Promo H = Rp LWBP Non Promo


F = E * 70% * Rp. Kwh LWBP H = G * Rp. Kwh LWBP
I = Rp. WBP
K = Rp Pemakaian Kwh
J = Rp KVARH K = (F + H) + I + J

K > RM K < RM

L = Rp PTL yang dibayar


bulan N L=K L = RM

Rp Tagihan = Rp Tagihan =
L + PPJ + Materai 129
RM + PPJ + Materai
KDPT KETERANGAN KDPT_2 KETERANGAN
A PKS PREMIUM KDPT A 1 Meter
B PKS PREMIUM KDPT B 2 PEMKWH 720 JamNyala
C PKS TBG 3 PEMKWH 375 JamNyala
D KWS KIIC/GIIC/SCI TM 5 Pelanggan tarif tunggal, tetapi meter kWh nya masih ganda
E PKS INTERNUX 6 LWBP : WBP (5:1) Pelanggan yg belum dipasang meter kWh tarif ganda
G PKS SMARTFREN 7 LWBP : WBP(5:2) Pelanggan yg belum dipasang meter kWh tarif ganda
H PKS XL AXIATA 9 LWBP : WBP (8:1) Pelanggan yg belum dipasang meter kWh tarif ganda
I LS3K BRONZE A R3 dihitung R1 450VA
J LS3K SILVER B R3 dihitung R1 900VA
L KWS KIIC/GIIC/SCI TR C R3 dihitung R1 1300VA
M LI2-SILVER D R3 dihitung R1 2200VA
N LS3-SILVER Z Menghilangkan kode menjadi tarif tanpa kode pembeda / perbandingan
O LS3-BRONZE M KOMERSIAL ( LWBP, WBP, KVARH X 1.75 )
Y PKS KWS KJIE TM N Non Komersial Rata2 Sambung <= 900 ( LWBP, WBP, KVARH X 1.01 )
O Non Komersial Rata2 Sambung > 900 ( LWBP, WBP, KVARH X 1.5 )
JNS_MUTASI_KOREKSI KETERANGAN KDPPJ KETERANGAN
A Penyambungan Baru Spasi, tidak diperhitungkan PPJ
B Perubahan Nama D untuk perhitungan PPJ berdasarkan Daya & Tarif
C Perubahan Alamat F untuk perhitungan PPJ berdasarkan Tarif
D Perubahan Tarif K untuk perhitungan PPJ berdasarkan kWh
E Perubahan Daya P untuk perhitungan PPJ berdasarkan Prosentase
F Biaya Penyambungan & Uang Jaminan Langganan R untuk perhitungan PPJ berdasarkan Rupiah (dalam tabel)
G Angsuran T untuk perhitungan PPJ berdasarkan kWh & Tarif
H Pengaturan Fungsi TUL 2-3-5 Y untuk perhitungan PPJ berdasarkan Daya
I Biaya Pemakaian Peralatan Z untuk menghilangkan kode pelanggan yang diperhitungkan PPJ menjadi tidak diperhitungkan PPJ
J Alat Pengukur dan Pembatas
K Faktor Kali Meter
L Sumber Tenaga Listrik dan Ciri Penyalurannya
M Lokasi Desa
N Pemutusan Rampung, data pelanggan masih di DIL
O Pemutusan Rampung, data pelanggan keluar dari DIL
P Pasang Kembali eks mutasi N
S Pindah UnitUP (tidak termasuk PDL TUL94)
KOGOL NAMAGOLONGAN KDANGS KETERANGAN

0 UMUM 1 Biaya Penyambungan (BP)

1 ABRI 2 Biaya Keterlambatan (BK)


3 Uang Jaminan Langganan (UJL)
2 pemerintah non ABRI
4 KWH / Tagihan Susulan (TS)
3 PEMDA
5 PRR telah dihapus
4 BUMN/BUMD
6 PRR
8 P2TL
9 Invetasi / PFK
7 TS BONGKAR LPB
KDAM KETERANGAN
KDPEMBMETER KETERANGAN A Abunemen
A METER AMR M Meter
P SISTEM PRABAYAR
E METER ELEKTRIK/ELEKTRONIK
MUTASI KODE KETERANGAN
M METER MEKANIK/MANUAL M MUTASI
L PLC K KOREKSI
KODE KETERANGAN URUTAN DLPD
A KWH SJN (PASANG BARU) 1
B KWH SJN (TANPA STAND) 2
G KWH SJN (GANTI METER) 3
J REKENING PECAHAN 4
M KWH MAKSIMUM 5
L STAND METER MUNDUR 6
K KWH NOL 7
E KWH Naik (>RATA-RATA 50%) 8
C Jam Nyala < 60 JAM 9
D KWH Turun (< RATA-RATA 50%) 10
N KWH NORMAL 11
POSTINGBILLING F2 KETERANGAN POSTINGBILLING F3 KETERANGAN
0 PROSES SUPLAI DIL SUDAH DILAKUKAN 0 INISIALISASI
1 PROSES SUPALI STAND METER SUDAH DILAKUKAN 1 UPLOAD STAND
2 PROSES HITUNG REKENING SUDAH DILAKUKAN 2 HITUNG KWH/DLPD
3 PROSES SAH REKENING SUDAH DILAKUKAN 3 SUPLAY STAND
FJN KETERANGAN KONSTANTA
N ( pengusahaan > 17 JAM, faktor = 1 ) Biaya Beban = 100% 1
L ( pengusahaan >6 S/D < 14 JAM, faktor = 0,8 ) Biaya Beban = 80% 0.8
M ( pengusahaan >14 S/D 17 JAM, faktor = 0,9 ) Biaya Beban = 90% 0.9
S ( pengusahaan <= 6 JAM, faktor = 0,5 ) Biaya Beban = 50% 0.5
Z NORMAL 1
NORMAL SPASI 1

KDDISKON KETERANGAN FLAGDISKON


BEBAN RPDISKON TERHADAP BIAYA BEBAN (RPBEBAN) PROSENTASE
RPDISKON TERHADAP BIAYA PEMAKAIAN KWH
KWH (RPPEMKWH) PROSENTASE
BBNKWH RPDISKON TERHADAP RPBEBAN + RPPEMKWH PROSENTASE
PTL RPDISKON TERHADAP RPPTL PROSENTASE

KDBPT KETERANGAN
B Pelanggan yang diperhitungkan Biaya Pemakaian Trafo (berdasarkan daya tersambung)
Z Tidak dikenapakan Trafo
SPASI ( Tidak dikenakan Trafo )
TARIF GOLTARIF KETERANGAN ID_PEMANFAATAN KETERANGAN
B1 B BISNIS KECIL P PUBLIK
B2 B BISNIS SEDANG B BISNIS
B3 B BISNIS BESAR R RUMAH TANGGA
C C CURAH S SOSIAL
I1 I INDUSTRI KECIL I INDUSTRI
I2 I INDUSTRI SEDANG L LAYANAN KHUSUS
I3 I INDUSTRI
I4 I INDUSTRI
M M
P1 P GEDUNG PEMERINTAH
P2 P GEDUNG PEMERINTAH
P3 P LAMPU PENERANGAN JALAN
R1 R RUMAH TANGGA KECIL
R2 R RUMAH TANGGA SEDANG
R3 R RUMAH TANGGA BESAR
S1 S SOSIAL
S2 S SOSIAL
S3 S SOSIAL
T T TRAKSI
L L MULTIGUNA
01
01
01
01
Blank tampilan pada back office ACMT

➢ Logout lalu login dan Clear cache browser

© PHI
Pada proses login, terjadi gagal dan muncul notifikasi
“51540.dhani = Device Tidak Terdaftar / Tidak Sesuai”

➢ Terjadi apabila user petugas login pada lain HP


➢ User petugas harus login pada 1 HP.
➢ Untuk dapat login kembali, User admin_imei_cmt wajib
melakukan reset imei untuk mengupdate imei petugas menjadi
null dan siap untuk proses login selanjutnya.

© PHI
➢ Proses reset imei pada admin_imei_cmt

➢ Imei user petugas harus di reset agar dapat login pada HP yang baru

© PHI

Anda mungkin juga menyukai