Anda di halaman 1dari 24

SMART METERING

METER ENERGI
• Fungsi Meter Energi umumnya adalah untuk mengukur
transaksi energi antara utility dengan pelanggan.
PERUBAHAN METER
PERBANDINGAN METER KONVENSIONAL
DAN METER CERDAS
MANFAAT PENGGUNAAN METER CERDAS
Manfaat bagi Pemasok energi dan
Manfaat bagi semua Manfaat bagi Pelanggan
operator jaringan
Jangka Pendek Biaya meter yang rendah dan Pelayanan pelanggan yang lebih baik Penghematan energi sebagai hasil
pembacaan meter yang lebih teliti dengan skema harga yang vaiabel dari informasi yang diterima

Mengurangi susut dengan Memfasilitasi pengintegrasian DG Penagihan yang teratur dan teliti
mengetahui kecurangan dan beban yang fleksibel
danpencurian lebih mudah

Jangka panjang Mengurangi permintaan pada saat Suplai energi yang lebih andal dan Penyederhanaan pembayaran atas
beban puncak melalui program DSI mengurangi keluhan pelanggan hasil DG
dan mengurangi biaya penyediaan
tenaga listrik waktu beban puncak

Perencanaan yang lebih baik dari Memanfaatkan infrastruktur ICT Pembayaran tambahan atas manfaat
pembangkitan, jaringan dan untuk mengontrol DG secara remote, sistem yang lebih luas
pemeliharaan reward untuk pelanggan dan biaya
yang lebih rendah bagi perusahaan
utility
Mendukung sistem operasi real time Memfasilitasi penggunaan kendaraan Memfasilitasi adopsi automatisasi
sampai ke level distribusi listrik, pompa panas, dengan peralatan untuk kenyamanan hidup
meminimalkan pertumbuhan dengan biaya energi yang rendah
permintaan waktu puncak.

Memungkinkan penyediaan layanan


lain seperti komunikasi video dan
broadband
KUNCI UTAMA METER CERDAS
• Smart Metering terdiri dari:
– smart meters,
– two-way communication network,
– Meter Data Management system (MDM),
– HAN (Home Area Network).
• Dalam mengintegrasikan meter cerdas ke operasi dan
manajmeen power system diperlukan sistem antarmuka
(interface) ke :
– Load Forecasting system,
– Outage Management System (OMS),
– Customer Information System (CIS)
PRINSIP KERJA METER ELEKTRO MEKANIK
• Meter elektromekanik memiliki piringan aluminium yang berputar dan
counter mekanis yang menghitung putaran piringan.
• Piringan ditempatkan di antara dua kumparan yaitu kumparan tegangan
dan kumparan arus dari beban.
• Kumparan arus menghasilkan medan magnet FIdan kumparan tegangan
menghasilkan medan magnet FV .
• Gaya yang terjadi pada piringan merupakan interaksi antara induksi arus
eddy dengan FI dan medan magnet FV yang menghasilkan torsi. Torsi
tersebut menghasilkan daya.
• Jumlah putaran piringan di gunakan untuk menggerakkan peralatan
penghitung mekanis yang menunjukkan konsumsi energi.
SMART METER

Analogue to
Signal Signal Digital
Computation Communication
Acquisition Conditioning Conversion
(ADC)
SIGNAL ACQUISITION
• Fungsi inti smart meter adalah memperoleh paramter sistem dan secara
terus menerus melakukan perhitungan dan mengirim data.
• Parameter yang diperlukan adalah magnitude dari tegangan dan arus
dengan sudut antara tegangan dan arus. Parameter lainnya yang juga
terkait dengan arus dan tegangan yaitu Power Factor, Daya aktif dan
reaktif, Total Harmonic Distortion (THD).
• Sensor arus mengukur arus yang mengalir ke beban, sedangkan sensor
tegangan mengukur tegangan pada titik suplai.
SIGNAL CONDITIONING

• Signal conditioning mempersiapkan sinyal


input untuk tingkat berikutnya yaitu Analogue
to Digital Converter (ADC). Pada tahap ini
termasuk penambahan/pengurangan,
penguatan dan filtering
ANALOGUE TO DIGITAL CONVERSION

• Sinyal arus dan tegangan yang diperoleh dari


sensor didigitasi yang diproses menggunakan
software metering. Multiplexer diperlukan
untuk mengirim sinyal kembali ke ADC.
COMPUTATION
• Computation merupakan proses penghitungan dari beberapa
input yang terbagi atas operasi arithmatic, data waktu,
penyiapan data untuk perlengkapan komunikasi ke output,
penyimpanan data, kondisi yang perlu diperhatikan seperti
biaya penagihan dan pelanggaran.
• Untuk memenuhi kebutuhan arithmatic digunakan Digital
Sensor Processor.
OPERASI ARITHMATIK YANG DIBUTUHKAN
PADA COMPUTATION
Parameter diperlukan Tipe Operasi

Instantaneous Voltage Multiplication


instantaneous Current Multiplication
Peak Voltage/Current Comparison
System frequency Zero detection, Fourier Analysis
RMS Voltage/Current Multiplication
Phase Displacement Zero detection, comparison
Power factor Trigonometric function
Instantaneous apparent power Multiplication
Instantaneous real power Multiplication
Instantaneous reactive power Multiplication
Energy use/production Integration
Harmonic Voltage distortion Fourier analysis
Total harmonic distortion Multiplication and addition
INPUT/OUTPUT DAN COMMUNICATION
• Smart meter memiliki display yang memberikan informasi
dalam bentuk teks dan grafik yang mudah dipahami
pelanggan.
Display tersebut umumnya menggunakan Light Emitting
Diodes (LED) dan Liquid Crystal Displays (LCD) yang murah dan
konsumsi listriknya rendah.
• Smart meter juga dilengkapi dengan key-pad atau touch
screen yang memudahkan pelanggan melakukan interaksi
dengan meter.
• Smart meter juga dilengkapi dengan alat komunikasi baik
melalui kawat (misalnya PSTN, PLC) maupun tanpa
kawat/wireless.
COMMUNICATION INFRASTRUCTURE
• WIDE AREA NETWORK (WAN)
• NEIGHBOURHOOD AREA NETWORK (NAN)
• HOME AREA NETWORK (HAN)

HAN

WAN NAN
HOME AREA NETWORK
• HOME AREA NETWORK(HAN) merupakan sistem yang terintegrasi antara
smart meter, in-home display, micro generation, smart appliances, smart
sockets dan fasilitas HVAC (Heating, Ventilation and Air Condition) serta
electric vehicle.
• HAN menggunakan komunikasi dengan atau tanpa kawat dan networking
protocol untuk meyakinkan bahwa interoperability tetap terjaga antara
peralatan dengan smart meter
NEIGBOURHOOD AREA NETWORK
• Fungsi utama dari NAN adalah mentransfer data pemakaian dari smart
meter.
• NAN juga memfasilitasi diagnostic messages, firmware upgrade dan real-
time messages dalam mendukung power system.
• Teknologi komunikasi yang digunakan untuk NAN didasarkan atas volume
pengiriman data
DEMAND SIDE INTEGRATION (DSI)
• Demand-Side Integration (DSI) merupakan suatu kumpulan pengukuran beban dan
pembangkit lokal untuk mendukung operasi jaringan dan mengembangkan
kualitas power supply.
• DSI dapat membantu investasi pada infrastruktur baru dengan mengurangi
permintaan beban puncak.
• DSI bergantung kepada kemampuan dan informasi yang tepat sampai ke
pelanggan, lama dan ketepatan waktu atas waktu dari respon permintaan, kinerja
dar infrastruktur ICT,metering, otomatisasi peralatan dan harga.
• Terdapat 3 hal dalam DSI yaitu :
– Demand Side Management (DSM) : yaitu upaya perusahaan listrik
mempengaruhi pelanggan pengguna listrik.
– Demand Response (DR) : suatu mekanisme mengelola permintaan dengan
merespon untuk mensupplai listrik/
– Demand Side Participation (DSP) merupakan serangkaian strategi yang
digunakan pada pasar listrik yang kompetitip dengan partisipas pelanggan
untuk memperoleh keuntungan ekonomi,sistem sekuriti dan lingkungan
LOAD SHIFTING
4
3,5
3

Beban (kW)
2,5
2
1,5
1
0,5

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Waktu

• Load shifting yaitu memindahkan sebagian beban dari waktu beban


puncak ke waktu yang memiliki beban rendah, misalnya tengah malam.
VALLEY FILLING
4
3,5
3

Beban (kW)
2,5
2
1,5
1
0,5

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Waktu

• Valley filling adalah program penambahan beban baru pada


saat beban rendah.
PEAK CLIPPING

• Peak Clipping adalah program menurunkan beban puncak


dengan mengurangi pemakaian pada saat beban puncak. Ini
terutama dilakukan pada saat terjadi kekurangan daya.
ENERGY EFFICIENCY PROGRAM

• Energy Efficiency Program adalah program


menurunkan pemakaian energi secara
menyeluruh
IMPLEMENTASI DSI
4 ON PEAK PRICE
3,5
3
2,5
2
TIME OF USE PRICING 1,5
1
0,5 OFF PEAK PRICE
SKEMA TARIF

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

4
3,5
3
2,5
2
REAL TIME PRICING 1,5
1
0,5

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

4 CRITICAL PRICE
3,5
3 ON PEAK PRICE
2,5
CRITICAL PEAK PRICING 2
1,5
1
0,5 OFF PEAK PRICE

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Anda mungkin juga menyukai