https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 26-32
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
HUBUNGAN FAKTOR RESIKO USIA, PENGETAHUAN, DAN KEBIASAAN
MEROKOK TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER
ABSTRAK
Latar Belakang: Salah satu penyakit tidak menular yaitu penyakit jantung koroner. Penyakit jantung
koroner adalah kondisi jantung bekerja tidak secara nornal yang memiliki salah satu gejala nyeri
dada sebelah kiri. Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang tertinggi yang mnyebabkan
kematian dari penyakit diabetes melitus, penyakit pernafasan kronis, kanker dengan jumlah 17,9
jiwa.Tujuan: Diketahuinya hubungan faktor resiko usia, pengetahuan dan kebiasaan merokok
terhadap kejadian penyakit jantung Koroner. Metode: Desain penelitian ini kuantitatif yang bersifat
survey deskriptif dengan pendekatan “Cros sectional. Tehnik Sampel menggunakan accidental
samping, dengan jumlah sampel 42 responden. Menggunakan uji statistik chi-square. Hasil: Ada
hubungan signifikan antara faktor resiko usia, pengetahuan dan kebiasaan merokok terhadap kejadian
penyakit jantung koroner. Saran: Adanya program penyuluhan dari pihak puskesmas sebanyak 2
minggu sekali untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam upaya mengurangi angka
kejadian penyakit jantung koroner
ABSTRACT
Background: One of the non-communicable diseases is coronary heart disease. Coronary
heart disease is a condition where the heart does not work normally which has one symptom
of left chest pain. Coronary heart disease is the highest disease that causes death from
diabetes mellitus, chronic respiratory disease, cancer with a total of 17.9 people. Objective:
The aim of this study is to know the relationship of risk factors age, knowledge and smoking
habits to the incidence of coronary heart disease in the working area of the Puskesmas.
Palembang. Methods: Quantitative research method which is a descriptive survey with a
cross-sectional approach. The population of this study amounted to 140 respondents. The
sample technique uses accidental side, with a total sample of 42 respondents. Using the chi-
square statistical test. Results: There is a significant relationship between age, knowledge
and smoking habits on the incidence of coronary heart disease in the working area of
Puskesmas X Palembang. Suggestion: There is an extension program from the puskesmas
once every 2 weeks to increase public knowledge in an effort to reduce the incidence of
coronary heart disease in the working area of Puskesmas X Palembang.
26
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 26-32
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
27
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 26-32
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
variable independen diukur dan dikumpulkan (0,05), maka ada hubungan yang bermakna
secara bersamaan (Notoadmodjo, 2010). antara variabel dependen dan variabel
Populasi dalam penelitian adalah orang yang independen dan jika p value ≥ α (0,05) maka
pernah menderita penyakit jantung coroner tidak ada hubungan yang bermakna antara
berjumlah 140 responden. Tehnik Sampel variabel dependen dan variabel independen.
menggunakan accidental samping, dengan
jumlah sampel 42 responden. Tempat Penelitian HASIL PENELITIAN
di Puskesmas Gandus Palembang. Waktu Analisa Univariat
penelitian dilakukan pada bulan Juli 2022. Analisis ini untuk mengetahui distribusi
Analisa bivariat untuk melihat hubungan frekuensi dan persentase dari tiap variabel
antara variabel independen dan variabel independen (usia, pengetahuan, dan kebiasaan
dependen. Analisa statistik secara bivariat pada merokok) serta variabel dependen penyakit
penelitian ini menggunakan uji Chi Square Test. jantung coroner. Data distribusi frekuensi dalam
Dengan kemudian α (0,05). Jika p value ≤ α bentuk tabel 1.
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Penyakit Jantung Koroner, Usia, Pengetahuan
dan Kebiasaan Merokok
No Variabel Frekuensi Persentase (%)
1 Penyakit Jantung Koroner
Berat 20 47,6
Sedang 12 28,6
Ringan 10 23,8
2 Usia
< 40 tahun 12 28.6
> 40 tahun 30 71,4
3 Pengetahuan
Kurang Baik 25 89,3
Baik 17 10,7
4 Kebiasaan Merokok
Merokok 28 66,7
Tidak Merokok 14 33,3
Total 42 100
Berdasarkan Tabel 1. Menunjukkan bahwa baik, dan 28 responden (66,7%) memiliki
sebanyak 20 responden (47,6%) menderita kebiasaan merokok.
penyakit jantung koroner berat, 30 responden
(71,4%) berusia lebih dari 40 tahun, 25
responden (89,3%) memiliki pengetahuan kurang
28
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 26-32
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
Tabel 2
Hubungan Faktor resiko Usia Terhadap kejadian Penyakit Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner Total OR
No Usia Berat Sedang Ringan p-value
n % N % N % n % 5,31
1 < 40 th 6 30 3 25 3 30 12 100
2 > 40 th 14 70 9 75 7 70 30 100 0,002
Jumlah 20 12 10 42
Berdasarkan Tabel 2. Menunjukkan bahwa resiko usia dengan kejadian penyakit jantung
ada hubungan yang signifikan antara faktor koroner dengan nilai p value:0,002.
Tabel 3
Hubungan Faktor Resiko Pengetahuan Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner
P– OR
Penyakit Jantung Koroner
Tingkat Total value
No Berat Sedang Ringan
Pengetahuan
n % n % n % n %
1 Kurang Baik 12 60 7 58,3 6 60 25 100 11,21
0,001
Baik 8 40 5 41,7 4 40 17 100
2
Jumlah 20 12 10 42
Berdasarkan Tabel 3. Menunjukkan bahwa pengetahuan dengan kejadian penyakit
ada hubungan yang signifikan antara jantung koroner dengan nilai p value:0,002.
Tabel 4
Hubungan Faktor resiko Kebiasaan MerokokTerhadap kejadian Penyakit Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner Total p-value OR
No Kebiasaan Berat Sedang Ringan
Merokok n % n % n % n % 4,42
1 Merokok 13 65 8 66,7 7 70 28 100 0,001
Tidak Merokok 7 35 4 33,3 3 30 14 100
2
Jumlah 20 12 10 42
Berdasarkan Tabel 4. Menunjukkan bahwa resiko usia dengan kejadian penyakit jantung
ada hubungan yang signifikan antara faktor koroner dengan nilai p value:0,002.
resiko kebiasaan merokok dengan kejadian Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
penyakit jantung koroner dengan nilai p Rulandani, dkk (2015), ada hubungan
value:0,001. signifikan faktor usia terhadap kejadian
penyakit jantung koroner dengan nilai p
PEMBAHASAN
value: 0,028. Penelitian ini didukung oleh
Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa ada
teori Hasudungan (2017) Usia merupakan
hubungan yang signifikan terhadap faktor
lamanya hidup atau ada sejak dilahirkan atau
29
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 26-32
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
diadakan. Penumpukan lemak pada jaringan Penyakit Jantung Koroner di Desa Pandes
sudah berangsur sejak usia belasan tahun, Tasikmadu Karangnyar.
sehingga pada usia lebih dari 40 tahun Peningkatan angka penderita Jantung
memungkinkan penyempitan pembuluh Koroner tiap tahun disebabkan adanya
darah sudah menimbulkan keluhan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
(Darmawan, 2012). faktor resiko penyakit jantung koroner
Faktor usia juga berkaitan dengan sehingga kurangnya upaya masyarakat
kadar kolesterol, yaitu kadar kolesterol total dalam melakukan pencegahan penyakit
meningkat seiring bertambahnya usia. (Indrawati,2014).
Kandungan lemak yang berlebihan pada Berdasarkan asumsi peneliti yaitu
dinding pembuluh darah hiperkolesterol pengetahuan merupakan suatu pemahaman
dapat menyebabkan kolesterol menumpuk di seseorang tentang pencegahan penyakit
dinding pembuluh darah, sehingga terjadi jantung koroner sehingga dapat mengubah
penyempitan pembuluh darah, meningkatkan perilaku seseorang dalam upaya mencegah
tekanan darah dan menyebabkan penyakit penyakit jantung koroner dengan pola hidup
jantung koroner (Lannywati Ghani, 2016). sehat seperti makanan yang mengandung
Berdasarkan hasil penelitian, penelitian serat, menghindari stress, berolah raga dan
terkait dan teori maka peneliti berasumsi mengurangi makanan yang mengandung
bahwa dengan bertambahnya usia responden kolesterol.
beresiko lebih besar untuk menderita Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa
penyakit jantung koroner. Hal ini ada hubungan yang signifikan terhadap
dikarenakan terjadinya perubahan secara faktor resiko Kebiasaan merokok terhadap
fisiologis jantung, otot jantung lebih kejadian penyakit jantung koroner dengan
menebal dan perubahan pada pembuluh nilai p value:0,001. Hasil penelitian ini
darah. sejalan dengan penelitia Djunaidi (2014)
Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikasi kebiasaan
ada hubungan yang signifikan terhadap merokok terhadap penyakit jantung koroner.
faktor resiko Tingkat pengetahuan terhadap Seseorang yang merokok akan
kejadian penyakit jantung koroner dengan menghirup asap dari pembakaran rokok yang
nilai p value:0,001. Penelitian ini sejalan menyebabkan berkurangnya kadar oksigen
dengan hasil penelitian Diyono dan yang masuk sehingga mendorong jantung
Ambarwati (2017) adanya hubungan untuk bekerja lebih berat.Merokok dapat
siqnifikan pengetahuan dengan pencegahan meningkatkan kolesterol dan asam lemak
30
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 26-32
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
bebas yang mengakibatkan pembuluh darah KESIMPULAN
di jantung mengalami penyempitan Ada hubungan signifikan antara
(Shoufian,2016). faktor resiko usia, pengetahuan dan
Berdasarkan asumsi peneliti yaitu faktor kebiasaan merokok terhadap kejadian
resiko kebiasaan merokok mempunyai penyakit jantung koroner
hubungan untuk terjadinya penyakit jantung SARAN
koroner. Kandungan dalam rokok memompa Adanya program penyuluhan dari
jantung untuk bekerja lebih keras sehingga pihak puskesmas sebanyak 2 minggu sekali
lama kelamaan dapat menyebabkan penyakit untuk meningkatkan pengetahuan
jantung koroner. masyarakat dalam upaya mengurangi angka
kejadian penyakit jantung koroner.
DAFTAR PUSTAKA.
Diyono, Nisma Ayu Ambarwati.(2017). Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Upaya
Pencegahan Penyakit Jantung Koroner (Pjk) Di Desa Pandes Tasikmadu Karangnyar.
“Kosala” Jik. Vol. 5 No. 1 Mei 2017.
Djunaidi , Bahrun Indrawan. 2014. Hubungan Usia dan Merokok pada Penderita Penyakit
Jantung Koroner di Poli Penyakit Dalam RS MHPalembang. Syifa’MEDIKA, Vol. 5
(No.1), September 2014.
Kumar P., 2012. Coronary Artery Disease Clinical Medicine Eight Edition, International Edition,
Spain. 723-724.
MOH, National Institut of Health Research and Development, Center for Community
Empowerment, Health Policy and Humanites 2015. Indonesia: Sample Registration
System 2014. NIHRD Library Cataloguing in Publication Dat.
Majid, A. 2017. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Kardiovaskular. Jakarta:
Pustaka Baru Press.
31
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 26-32
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
Saesarwati, D. and Satyabakti, P. (2016). Analisis Faktor Risiko Yang Dapat Dikendalikan Pada
Kejadian PJK Usia Produktif. Jurnal PROMKES, 4(1), p. 22. doi:
10.20473/jpk.v4.i1.2016.22-33.
Shoufiah R.2016. hubungan faktor resiko dan karakteristik penderita dengan kejadian penyakit
jantung koroner.Mahakam journal.
Yuliani, F., Oenzil, F., Iryani, D. 2014. Hubungan Berbagai Faktor Risiko Terhadap Kejadian
PJK Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(1), pp.37–40.
32