PELATIHAN 6 LANGKAH SKRINING RISIKO PENYAKIT JANTUNG PADA
KADER KESEHATAN
Judul PELATIHAN 6 LANGKAH SKRINING RISIKO PENYAKIT
JANTUNG PADA KADER KESEHATAN Nama Jurnal Jurnal ADIMAS Volume Dan Halaman Vol. 7, No. 1, Halaman 43-49 Tahun 2023 Penulis Ma'ruf, H., Sulastri,. Link Download https://journal.umpo.ac.id/index.php/adimas/article/view/5676 Reviewer Rafika Yudding Tanggal Review 10 NOVEMBER 2023 Latar Belakang World Health Organization (WHO) pada tahun 2019 menyebutkan bahwa dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia 17,9 juta (32%) disebabkan oleh akibat penyakit kardiovaskuler. Hasil profil kesehatan Kota Depok yang menyatakan bahwa penyakit jantung merupakan 4 besar penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit di Kota Depok pada tahun 2020. Permasalahan Pemahaman petugas kesehatan masyarakat mengenai risiko penyakit jantung masih kurang. Masalah utamanya adalah para petugas kesehatan ini tidak memahami risiko yang terkait dengan penyakit jantung, yang merupakan masalah besar bagi kesehatan masyarakat. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang risiko penyakit jantung dan cara melakukan skrining risiko penyakit jantung melalui penyuluhan dan pelatihan menggunakan tools 6 langkah skrining risiko penyakit jantung. Sumber Data Data Primer ● Pengisian kuosioner data demografi oleh kader kesehatan. Dan pengisian kuosioner prestest oleh peserta. Metode Penelitian Analisis pretest-posttest menggunakan uji statistik Wilcoxon. Objek Penelitian Pelatihan pada kader kesehatan. Hasil Penelitian Berdasarkan pelatihan yang telah dilakukan didapatkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan kader kesehatan dalam risiko penyakit jantung. Kader kesehatan juga mampu melakukan skrining risiko penyakit jantung melalui tools 6 langkah skrining risiko penyakit jantung secara mandiri. Rencana tindak lanjut kepada kader adalah kader mampu melakukan skrining. risiko penyakit jantung kepada masyarakat RW 21 kelurahan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Rencana program kedepan adalah pengembangan tools 6 langkah skrining risiko penyakit jantung melalui aplikasi digital yang dapat digunakan oleh semua masyarakat. Kelebihan Penelitian Adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan kader kesehatan tentang risiko penyakit jantung setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan skrining penyakit jantung. Kekurangan Penelitian ini tidak mencakup tindak lanjut jangka panjang untuk Penelitian menilai pengetahuan dan keterampilan berkelanjutan dari petugas kesehatan masyarakat dalam melakukan pemeriksaan risiko penyakit jantung. Tindak lanjut jangka panjang akan memberikan wawasan berharga mengenai retensi dan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan. Diskusi/ Rekomendasi Disarankan untuk mengatasi keterbatasan tersebut dengan melakukan tindak lanjut jangka panjang untuk menilai pengetahuan dan keterampilan berkelanjutan dari petugas kesehatan masyarakat dalam melakukan pemeriksaan risiko penyakit jantung . REVIEW JURNAL
HUBUNGAN KONSUMSI OBAT DIABETES DENGAN PENYAKIT
JANTUNG KORONER
Judul HUBUNGAN KONSUMSI OBAT DIABETES DENGAN PENYAKIT
JANTUNG KORONER. Nama Jurnal JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI Volume Dan Vol. 4, No. 3, Halaman 3708-3713 Halaman Tahun 2023 Penulis Naim, A. Link Download https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/17584/14014 Reviewer Rafika Yudding Tanggal Review 10 NOVEMBER 2023 Latar Belakang Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi yang berakibat munculnya penyakit lainnya. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit dengan kejadian tertinggi yang menjadi komplikasi pada penderita diabetes melitus dan penyakit jantung koroner merupakan yang paling tinggi. Permasalahan Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang kasusnya terus meningkat setiap tahun. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsumsi Penelitian obat diabetes dengan penyakit jantung koroner. Sumber Data Data Sekunder ● Menggunakan data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang 5 tahun 2014. Metode Analisis data yang digunakan merupakan analisis inferensial bivariat. Penelitian Analisis ini dilakukan untuk menganalisis hubungan dua variabel, yaitu variabel outcome dan variabel eksposur. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square, yaitu uji yang digunakan untuk menguji hipotesis hubungan yang signifikan antara kondisi diabetes melitus dan kejadian penyakit jantung. Objek Pasien penyakit jantung konorer. Penelitian Hasil Penelitian Konsumsi obat diabetes berhubungan dengan penyakit jantung koroner. Penderita diabetes melitus perlu menepati jadwal konsumsi obat sehingga gula darah dapat terkontrol dan terhindar dari komplikasi seperti penyakit jantung. Kelebihan Kelebihan dari penelitian ini adalah penggunaan desain studi cross-sectional Penelitian analitik kuantitatif dari data sekunder Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang 5 tahun 2014, yang memungkinkan peneliti untuk menganalisis hubungan antara konsumsi obat diabetes dengan penyakit jantung koroner pada responden yang merupakan bagian dari survey longitudinal yang berkelanjutan. Kekurangan Penelitian ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat Penelitian memengaruhi hubungan antara konsumsi obat diabetes dan penyakit jantung koroner, seperti faktor gaya hidup, faktor genetik, dan faktor lingkungan. Diskusi/ Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang menggunakan desain studi Rekomendasi longitudinal untuk memperkuat hubungan sebab akibat antara konsumsi obat diabetes dan penyakit jantung koroner. Selain itu, penelitian lanjutan juga sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi hubungan antara konsumsi obat diabetes dan penyakit jantung koroner, seperti faktor gaya hidup, faktor genetik, dan faktor lingkungan REVIEW JURNAL
Prediksi Resiko Penyakit Kardiovaskular Pada Lansia Yang Mengonsumsi Caffeine
Judul Prediksi Resiko Penyakit Kardiovaskular Pada Lansia Yang
Mengonsumsi Caffeine. Nama Jurnal Indonesian Journal of Biomedical Science dan health Volume Dan Halaman Vol. 2, No. 7, Halaman 14-22 Tahun 2022 Penulis Dewi, R., Syaifulloh, M. Link Download https://e-journal.ivet.ac.id/index.php/IJBSH/article/view/2408/1724 Reviewer Rafika Yudding Tanggal Review 11 NOVEMBER 2023 Latar Belakang Indonesia saat ini dihadapkan dengan banyak tidak menular yang semakin meningkat. Penyakit tidak menular salah satunya adalah penyakit Cardiovaskular (CVD) yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah. Pralansia dan lansia merupakan kelompok usia yang rentan terkena penyakit CVD. Permasalahan Konsumsi kafein telah dikaitkan dengan berbagai masalah kardiovaskular karena kemampuannya melemahkan efek vasodilator adenosin dan menginduksi efek inotropik dan kronotropik positif, yang secara tidak langsung dapat menyebabkan CVD. Tujuan Penelitian Untuk megetahui prediksi penyakit CVD pada Lansia yang mengonsumsi caffeine. Sumber Data Data Primer ● Pengambilan data menggunakan kuosioner. Metode Penelitian Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif dengan pengambilan sampel menggunakan teknik cross sectional didapatkan sampel sebanyak 34 orang. Objek Penelitian Lansia yang mengonsumsi caffeine. Hasil Penelitian Prediksi Resiko Penyakit Kardiovaskular Pada Lansia Yang Mengonsumsi Caffeine didapatkan hasil Kopi merupakan jenis caffeine yang paling banyak dikonsumsi yaitu ada 19 orang (55,9%), selanjutnya ada 27 orang (79,4%) mengonsumsi caffeine 1-2x sehari, serta paling banyak mengonsumsi caffeine dengan jumlah 1-2 cup perhari paling banyak yaitu ada 25 orang (73,5%). Penelitian selanjutnya, lebih menggali hubungan atau pengaruh caffeine terhadap penyakit-penyakit degeneratif maupun efek samping yang timbul dari caffeine. Kelebihan Penelitian Metodologinya yang komprehensif, yang melibatkan penggunaan kuesioner dan pemeriksaan kesehatan untuk memprediksi risiko CVD menggunakan grafik prediksi risiko WHO/ISH. Studi ini juga memberikan wawasan berharga mengenai karakteristik populasi lansia, termasuk pola konsumsi kafein dan profil demografis mereka. Kekurangan Penelitian ini kurang membahas faktor perancu potensial yang dapat Penelitian mempengaruhi hubungan antara konsumsi kafein dan prediksi penyakit kardiovaskular (CVD) pada lansia. Faktor-faktor seperti pola makan secara keseluruhan, tingkat aktivitas fisik, dan kebiasaan gaya hidup lainnya dapat mempengaruhi hasil namun tidak dibahas secara menyeluruh dalam penelitian ini. Diskusi/ Rekomendasi Disarankan agar penelitian di masa depan mempertimbangkan untuk mengatasi faktor perancu potensial seperti pola makan secara keseluruhan, tingkat aktivitas fisik, dan kebiasaan gaya hidup lainnya yang dapat memengaruhi hubungan antara konsumsi kafein dan prediksi penyakit kardiovaskular (CVD) pada lansia. DOKOMENTASI KEHADIRAN