Anda di halaman 1dari 9

NAMA : RAFIKA YUDDING

NIM : 220305500014

KELAS : C/02
MATA KULIAH : PATOFISIOLOGI PENYAKIT

DOSEN PENGAMPU : ANDI A M DZULKIFLI,SKM., M.Kes.

Meriview 3 jurnal terkait penyakit kardiovaskular

REVIEW JURNAL

PELATIHAN 6 LANGKAH SKRINING RISIKO PENYAKIT JANTUNG PADA


KADER KESEHATAN

Judul PELATIHAN 6 LANGKAH SKRINING RISIKO PENYAKIT


JANTUNG PADA KADER KESEHATAN
Nama Jurnal Jurnal ADIMAS
Volume Dan Halaman Vol. 7, No. 1, Halaman 43-49
Tahun 2023
Penulis Ma'ruf, H., Sulastri,.
Link Download https://journal.umpo.ac.id/index.php/adimas/article/view/5676
Reviewer Rafika Yudding
Tanggal Review 10 NOVEMBER 2023
Latar Belakang World Health Organization (WHO) pada tahun 2019 menyebutkan
bahwa dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia 17,9 juta (32%)
disebabkan oleh akibat penyakit kardiovaskuler. Hasil profil kesehatan
Kota Depok yang menyatakan bahwa penyakit jantung merupakan 4
besar penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit di Kota
Depok pada tahun 2020.
Permasalahan Pemahaman petugas kesehatan masyarakat mengenai risiko penyakit
jantung masih kurang. Masalah utamanya adalah para petugas
kesehatan ini tidak memahami risiko yang terkait dengan penyakit
jantung, yang merupakan masalah besar bagi kesehatan masyarakat.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader
kesehatan tentang risiko penyakit jantung dan cara melakukan skrining
risiko penyakit jantung melalui penyuluhan dan pelatihan
menggunakan tools 6 langkah skrining risiko penyakit jantung.
Sumber Data Data Primer
● Pengisian kuosioner data demografi oleh kader kesehatan. Dan
pengisian kuosioner prestest oleh peserta.
Metode Penelitian Analisis pretest-posttest menggunakan uji statistik Wilcoxon.
Objek Penelitian Pelatihan pada kader kesehatan.
Hasil Penelitian Berdasarkan pelatihan yang telah dilakukan didapatkan bahwa adanya
peningkatan pengetahuan yang signifikan kader kesehatan dalam
risiko penyakit jantung. Kader kesehatan juga mampu melakukan
skrining risiko penyakit jantung melalui tools 6 langkah skrining risiko
penyakit jantung secara mandiri. Rencana tindak lanjut kepada kader
adalah kader mampu melakukan skrining. risiko penyakit jantung
kepada masyarakat RW 21 kelurahan Pancoran Mas, Depok, Jawa
Barat. Rencana program kedepan adalah pengembangan tools 6
langkah skrining risiko penyakit jantung melalui aplikasi digital yang
dapat digunakan oleh semua masyarakat.
Kelebihan Penelitian Adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan kader kesehatan
tentang risiko penyakit jantung setelah dilakukan penyuluhan dan
pelatihan skrining penyakit jantung.
Kekurangan Penelitian ini tidak mencakup tindak lanjut jangka panjang untuk
Penelitian menilai pengetahuan dan keterampilan berkelanjutan dari petugas
kesehatan masyarakat dalam melakukan pemeriksaan risiko penyakit
jantung. Tindak lanjut jangka panjang akan memberikan wawasan
berharga mengenai retensi dan penerapan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dari pelatihan.
Diskusi/ Rekomendasi Disarankan untuk mengatasi keterbatasan tersebut dengan melakukan
tindak lanjut jangka panjang untuk menilai pengetahuan dan
keterampilan berkelanjutan dari petugas kesehatan masyarakat dalam
melakukan pemeriksaan risiko penyakit jantung .
REVIEW JURNAL

HUBUNGAN KONSUMSI OBAT DIABETES DENGAN PENYAKIT


JANTUNG KORONER

Judul HUBUNGAN KONSUMSI OBAT DIABETES DENGAN PENYAKIT


JANTUNG KORONER.
Nama Jurnal JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI
Volume Dan Vol. 4, No. 3, Halaman 3708-3713
Halaman
Tahun 2023
Penulis Naim, A.
Link Download https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/17584/14014
Reviewer Rafika Yudding
Tanggal Review 10 NOVEMBER 2023
Latar Belakang Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan
komplikasi yang berakibat munculnya penyakit lainnya. Penyakit kardiovaskuler
merupakan penyakit dengan kejadian tertinggi yang menjadi komplikasi pada
penderita diabetes melitus dan penyakit jantung koroner merupakan
yang paling tinggi.
Permasalahan Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang kasusnya terus
meningkat setiap tahun.
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsumsi
Penelitian obat diabetes dengan penyakit jantung koroner.
Sumber Data Data Sekunder
● Menggunakan data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS)
gelombang 5 tahun 2014.
Metode Analisis data yang digunakan merupakan analisis inferensial bivariat.
Penelitian Analisis ini dilakukan untuk menganalisis hubungan dua variabel, yaitu variabel
outcome dan variabel eksposur. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square,
yaitu uji yang digunakan untuk menguji hipotesis hubungan yang signifikan
antara kondisi diabetes melitus dan kejadian penyakit jantung.
Objek Pasien penyakit jantung konorer.
Penelitian
Hasil Penelitian Konsumsi obat diabetes berhubungan dengan penyakit jantung koroner. Penderita
diabetes melitus perlu menepati jadwal konsumsi obat sehingga gula darah
dapat terkontrol dan terhindar dari komplikasi seperti penyakit jantung.
Kelebihan Kelebihan dari penelitian ini adalah penggunaan desain studi cross-sectional
Penelitian analitik kuantitatif dari data sekunder Indonesian Family Life Survey (IFLS)
gelombang 5 tahun 2014, yang memungkinkan peneliti untuk menganalisis
hubungan antara konsumsi obat diabetes dengan penyakit jantung koroner pada
responden yang merupakan bagian dari survey longitudinal yang berkelanjutan.
Kekurangan Penelitian ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat
Penelitian memengaruhi hubungan antara konsumsi obat diabetes dan penyakit jantung
koroner, seperti faktor gaya hidup, faktor genetik, dan faktor lingkungan.
Diskusi/ Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang menggunakan desain studi
Rekomendasi longitudinal untuk memperkuat hubungan sebab akibat antara konsumsi obat
diabetes dan penyakit jantung koroner. Selain itu, penelitian lanjutan juga
sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi
hubungan antara konsumsi obat diabetes dan penyakit jantung koroner, seperti
faktor gaya hidup, faktor genetik, dan faktor lingkungan
REVIEW JURNAL

Prediksi Resiko Penyakit Kardiovaskular Pada Lansia Yang Mengonsumsi Caffeine

Judul Prediksi Resiko Penyakit Kardiovaskular Pada Lansia Yang


Mengonsumsi Caffeine.
Nama Jurnal Indonesian Journal of Biomedical Science dan health
Volume Dan Halaman Vol. 2, No. 7, Halaman 14-22
Tahun 2022
Penulis Dewi, R., Syaifulloh, M.
Link Download https://e-journal.ivet.ac.id/index.php/IJBSH/article/view/2408/1724
Reviewer Rafika Yudding
Tanggal Review 11 NOVEMBER 2023
Latar Belakang Indonesia saat ini dihadapkan dengan banyak tidak menular yang
semakin meningkat. Penyakit tidak menular salah satunya adalah
penyakit Cardiovaskular (CVD) yang berkaitan dengan jantung dan
pembuluh darah. Pralansia dan lansia merupakan kelompok usia yang
rentan terkena penyakit CVD.
Permasalahan Konsumsi kafein telah dikaitkan dengan berbagai masalah
kardiovaskular karena kemampuannya melemahkan efek vasodilator
adenosin dan menginduksi efek inotropik dan kronotropik positif, yang
secara tidak langsung dapat menyebabkan CVD.
Tujuan Penelitian Untuk megetahui prediksi penyakit CVD pada Lansia yang
mengonsumsi caffeine.
Sumber Data Data Primer
● Pengambilan data menggunakan kuosioner.
Metode Penelitian Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif dengan
pengambilan sampel menggunakan teknik cross sectional didapatkan
sampel sebanyak 34 orang.
Objek Penelitian Lansia yang mengonsumsi caffeine.
Hasil Penelitian Prediksi Resiko Penyakit Kardiovaskular Pada Lansia Yang
Mengonsumsi Caffeine didapatkan hasil Kopi merupakan jenis
caffeine yang paling banyak dikonsumsi yaitu ada 19 orang (55,9%),
selanjutnya ada 27 orang (79,4%) mengonsumsi caffeine 1-2x sehari,
serta paling banyak mengonsumsi caffeine dengan jumlah 1-2 cup
perhari paling banyak yaitu ada 25 orang (73,5%). Penelitian
selanjutnya, lebih menggali hubungan atau pengaruh caffeine terhadap
penyakit-penyakit degeneratif maupun efek samping yang
timbul dari caffeine.
Kelebihan Penelitian Metodologinya yang komprehensif, yang melibatkan penggunaan
kuesioner dan pemeriksaan kesehatan untuk memprediksi risiko CVD
menggunakan grafik prediksi risiko WHO/ISH. Studi ini juga
memberikan wawasan berharga mengenai karakteristik populasi
lansia, termasuk pola konsumsi kafein dan profil demografis mereka.
Kekurangan Penelitian ini kurang membahas faktor perancu potensial yang dapat
Penelitian mempengaruhi hubungan antara konsumsi kafein dan prediksi
penyakit kardiovaskular (CVD) pada lansia. Faktor-faktor seperti pola
makan secara keseluruhan, tingkat aktivitas fisik, dan kebiasaan gaya
hidup lainnya dapat mempengaruhi hasil namun tidak dibahas secara
menyeluruh dalam penelitian ini.
Diskusi/ Rekomendasi Disarankan agar penelitian di masa depan mempertimbangkan untuk
mengatasi faktor perancu potensial seperti pola makan secara
keseluruhan, tingkat aktivitas fisik, dan kebiasaan gaya hidup lainnya
yang dapat memengaruhi hubungan antara konsumsi kafein dan
prediksi penyakit kardiovaskular (CVD) pada lansia.
DOKOMENTASI KEHADIRAN

Anda mungkin juga menyukai