Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN ANTARA VITAMIN D DAN PROFIL

LIPID PASIEN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK

TESIS

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan


memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
gelar

Oleh:

A
123

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stroke, adalah suatu penyakit serebrovaskular yang banyak dijumpai di


masyarakat dan dapat mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan.
Stroke dapat dikategorikan menjadi iskemik, hemoragik, dan subarachnoid.
Menurut Trial Org 10172 in Acute Stroke Treatment (TOAST) penyabab stroke
iskemik dibagi menjadi kardioemboli, oklusi pembuluh darah kecil, aterosklerosis
arteri besar, dan stroke dengan etiologi yang tidak diketahui.(1)
Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa
terdapat lebih dari 12,2 juta kasus baru stroke setiap tahunnya. Dimana lebih dari
7,6 juta kasus adalah stroke iskemik. Stroke memiliki angka mortalitas yang
tinggi dimana Enam setengah juta orang meninggal diakibatkan oleh stroke setiap
tahunnya dan sekitar 6% dari seluruh kematian akibat stroke terjadi pada
masyarakat berusia 15-49 tahun.(2)
Stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia.
Dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, Indonesia memiliki
angka kematian akibat stroke tertinggi berdasarkan usia dan jenis kelamin
(193,3/100.000) Prevalensi stroke sebesar 0,0017% di pedesaan Indonesia dan
0,022% di perkotaan Indonesia. Dalam studi Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS), prevalensi keseluruhan penyakit stroke adalah 10,9/1.000.000,
dengan angka kejadian terendah di Papua (4,9/100.000.000) dan tertinggi di
Kalimantan Barat 14.7/1.000.000).(3)
Dalam studi multisenter terhadap 5.411 pasien stroke yang dirawat di
rumah sakit, kejadian stroke akibat perdarahan subarachnoid sebanyak 3,3%,
perdarahan intraserebral 29,6%, dan stroke iskemik 67,1%. Di antara mekanisme
terjadinya stroke iskemik didapatkan bahwa, aterosklerosis arteri besar mencakup
59,6%, penyakit pembuluh darah kecil 26,7%, kardioemboli 2,1%, etiologi lain
yang diketahui 0,9%, dan etiologi yang belum ditentukan 9,8%.(3) Berdasarkan
data RISKESDAS tahun 2018 ditemukan bahwa prevalensi terjadinya stroke di
Provinsi Aceh adalah sebesar 7,8% dimana sebanyak 0,75% wanita dan 0,81%
pria. Berdasarkan data tersebut didapatkan juga angka kepatuhan kontrol ulang ke
fasilitas pelayanan kesehatan hanya sebesar 41,0%.(4)
Saat ini, terdapat berbagai penelitian yang menyatakan bahwa profil lipid,
termasuk lipid tradisional dan non-tradisional telah dikonfirmasi sebagai prediktor
independent terjadinya kejadian kardiovaskular.(5) Angka kejadian obesitas yang
meningkat pesat dan komplikasi yang terkait telah menjadi masalah kesehatan di
seluruh dunia.(6) Berdasarkan World Stroke Organization (WSO) indeks massa
tubuh yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stroke.(2)
Hubungan timbal balik antara status mikronutrien dan obesitas serta
meningkatnya jumlah komplikasi terkait telah diselidiki dalam beberapa dekade
terakhir. Ironisnya individu dengan obesitas mengalami defisiensi mikronutrien,
termasuk defisiensi vitamin D, meskipun kelebihan gizi dan penyerapan energi
yang berlebihan berkontribusi terhadap obesitas.(6)
Vitamin D merupakan hormon yang larut dalam lemak, yang diproduksi
sebagai respons terhadap paparan sinar ultraviolet dan memainkan peran penting
di berbagai organ, termasuk jaringan skeletal dan nonskeletal. Kekurangan
vitamin D berpotensi menyebabkan kadar insulin tidak mencukupi dengan
mengganggu sintesis dan sekresi insulin serta mempercepat perkembangan
terjadinya diabetes tipe 2, obesitas, dan sindrom metabolik.(6)
Berbagai penelitian menyatakan bahwa individu dengan defisiensi vitamin
D cenderung memiliki profil lipid yang buruk. Kadar 25-hidroksivitamin D
(25(OH)D) serum yang rendah juga terbukti berhubungan dengan resistensi
insulin. Berbagai studi epidemiologi menyatakan bahwa defisiensi vitamin D telah
dikaitkan dengan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, infeksi, dan bahkan
kanker. Peningkatan kadar serum kolesterol juga dikaitkan dengan peningkatan
terjadinya penyakit kardiovaskular.(7) Sebuah laporan meta-analisis menyatakan
bahwa vitamin D dapat membantu mengurangi bahaya penyakit kardiovaskular
dan gangguan kognitif, sebagai efek nonskeletalnya pada tubuh (Zhou R. et al.,
2018). Laporan sebelumnya juga menyatakan adanya efek neuroprotektif dari
vitamin D dan senyawanya dengan mempengaruhi integritas sawar darah otak.(8)
Namun apakah profil lipid dapat dijadikan indikator utama pencegahan
stroke masih menghadapi ketidakpastian yang cukup besar. Misalnya, penelitian
oleh Tirschwell DL dkk. menemukan bahwa peningkatan kadar kolesterol dan
penurunan kadar High Desity Lipoprotein (HDL) dikaitkan dengan peningkatan
risiko stroke iskemik. Shahar E dkk. menyatakan bahwa kadar kolesterol darah
tidak berhubungan dengan stroke dan juga penyakit jantung coroner (PJK). Oleh
karena itu, peran profil lipid pada aspek status stroke dan penilaian risiko juga
perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut(5).
Laporan terbaru mengenai hubungan antara vitamin D dengan risiko
terjadinya stroke masih belum dapat disimpulkan. Sebuah penelitian menunjukkan
kadar vitamin D yang tidak mencukupi dapat meningkatkan risiko terjadinya
stroke (Zhou R. et al., 2018) sementara beberapa penelitian tidak menunjukkan
pengaruh kadar vitamin D sebagai faktor risiko stroke (Perna et al., 2013; Skaaby
dkk., 2014).(8) Dikarenakan adanya hasil penelitian yang tidak konsisten, kami
bermaksud melakukan penelitian untuk menilai hubungan vitamin D dengan
profil lipid pada pasien dengan stroke iskemik

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan


masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana gambaran Kadar Vitamin D pada pasien Stroke Iskemik di
Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin, Banda Aceh?
2. Bagaimana gambaran Profil Lipid pada pasien Stroke Iskemik di Rumah
Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin, Banda Aceh?
3. Apakah terdapat hubungan Vitamin D dan Profil Lipid pada pasien Stroke
Iskemik di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin, Banda Aceh?
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Mengetahui hubungan Vitamin D dan Profil Lipid pada pasien Stroke
Iskemik di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin, Banda Aceh.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah :
1) Mengetahui gambaran Kadar Vitamin D pada pasien Stroke Iskemik di
Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin, Banda Aceh
2) Mengetahui gambaran Profil Lipid pada pasien Stroke Iskemik di Rumah
Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin, Banda Aceh

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan
Vitamin D dan Profil Lipid pada pasien Stroke Iskemik di Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh, serta sebagai dasar ilmiah pendekatan
ilmu dan kepustakaan.

1.4.2 Manfaat Praktis


1) Bidang Praktisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan
dan acuan untuk memberi tindakan pencegahan dan tatalaksana stroke iskemik
berdasarkan kadar Vitamin D dan Profil Lipid pasien.
2) Bidang Masyarakat, penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi
mengenai dampak vitamin D dan profil lipid pada risiko terjadinya stroke
iskemik
3) Bagi pelayanan kesehatan, penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi
atau pertimbangan dalam pengembangan upaya pencegahan dan
penanggulangan risiko stroke iskemik berdasarkan kadar Vitamin D dan Profil
Lipid.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan


rancangan cross sectional.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Saraf Rumah Sakit Umum
Daerah dr.Zainoel Abidin, Banda Aceh
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama bulan. (Lampiran 1). Pengambilan data
penelitian dilakukan mulai.
3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi Penelitian


Populasi dari penelitian ini adalah pasien stroke iskemik yang berobat di
Ruang Rawat Inap Saraf Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin, Banda
Aceh.
3.3.2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian merupakan bagian dari populasi yakni pasien
stroke iskemik yang berobat di Ruang Rawat Inap Saraf Rumah Sakit Umum
Daerah dr.Zainoel Abidin, Banda Aceh yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
3.3.3. Kriteria sampel
Adapun kriteria dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
Kriteria inklusi :
1. Pasien yang didiagnosis Stroke Iskemik dalam 24 jam setelah masuk rawat
inap
2. Pasien yang memiliki hasil CT-scan untuk konfirmasi diagnosis
3. Berusia
4. Bersedia menjadi responden penelitian
Kriteria eksklusi :
1. Terdiagnosis Transient Ischemic Attack (TIA)
2. Sedang mengkonsumsi antibiotic dalam
3. Terkena infeksi dalam 2-3 minggu sebelum masuk RS
4. Memiliki Riwayat penyakit neurodegenratif seperti Alzheimer, Parkinson,
perdarahan serebral maupun trauma kepala
5. Pasien dengan Riwayat penyakit katup jantung, kardiomiopati, dan penyakit
jantung bawaan
6. Data medis yang tidak lengkap
7. Gangguan hati dan ginjal kronis
8. Pasien dengan suplementasi Vitamin D sebelum terkena stroke
9. Pasien yang sudah didiagnosis osteoporosis

3.3.4. Teknik pengambilan sampel


Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan pada penelitian ini
adalah Non Random (Non Probability) Sampling dengan metode Accidental
Sampling, yaitu pengambilan responden yang kebetulan tersedia pada tempat
sesuai dengan konteks penelitian.
3.3.5. Besar Sampel
Besar sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan Rumus
Slovin :
N
n=
1 + N.e2
dimana : n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Prosentase (%), toleransi ketidaktelitian karena kesalahan
dalam pengambilan sampel (10%)
Jumlah populasi pada penelitian ini adalah ??. Berdasarkan rumus Slovin
tersebut, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah :

n=
1 + 394 (10 %)2
394
n= = 79.55≈ = 80 responden
4,94

3.3.6. Kerangka Konsep


Variabel Independen Variabel Dependen

Vitamin D
Stroke Iskemik

Profil Lipid

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini Vitamin D dan Profil Lipid sebagai variabel
independen dan nilai risiko osteoporosis sebagai variabel dependen.
Tabel 3. 1 Alat, hasil, cara dan skala ukur variabel penelitian
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Penelitian
Vitamin D Kadar vitamin D Berdasarkan Ordinal
serum (25- Endocrine
hydroxy vitamin Society
D) diukur dengan Guidelines
menggunakan dibagi menjadi :
metode? 1. optimal :
Sampel darah kadar 25(OH)D
yang diambil >75 nmol/l.
adalah dari 2. Kurang :
sampel puasa pagi kadar 25(OH)D
setelah 24 jam antara 50 dan
masuk RS.(7) 75 nmol/l,
3. Defisiensi :
kadar 25(OH)D
<50 nmol/l
4. Defisiensi
berat : kadar
25(OH)D <25
nmol/l.(9)
Profil Lipid Analisis profil mg/dL Rasio
lipid darah
dilakukan di
laboratorium RS
bersertifikat
dengan
Autoanalyzer
Olympus AU640
(Olympus, Kobe,
Jepang). meliputi:
Kolesterol Total,
Trigliserida (TG),
High Density
Lipoprotein
(HDL) dan Low
Density
Lipoprotein
(LDL). (5)
Stroke CT-scan Stroke Iskemik 1.Aterosklerosis Nominal
Iskemik adalah suatu arteri besar
peristiwa stroke 2.Kardioemboli
yang 3.Oklusi
didiagnosis pembuluh darah
dengan adanya kecil
trombosis atau 4.Stroke akibat
emboli dengan CT penyebab lain
scan. Klasifikasi yang diketahui
stroke dilakukan 5.Stroke akibat
berdasarkan penyebab lain
kriteria TOAST. yang tidak
(8) diketahui.(8)
Definisi operasional dari setiap variabel independen tersebut sebagai
berikut:
1. Vitamin D juga dikenal sebagai 25-hidroksivitamin D [25(OH) D] merupakan
hormon yang larut dalam lemak, terutama diproduksi sebagai respons terhadap
paparan sinar ultraviolet dan memainkan peran penting karena pengaruhnya
terhadap metabolisme pada tulang dan homeostatis kalsium.(6,8)
2. Profil Lipid adalah pengukuran lipid rutin meliputi: Kolesterol Total,
Trigliserida (TG), High Density Lipoprotein (HDL) dan Low Density Lipoprotein
(LDL). Pengukuran kandungan lipid menggunakan sampel darah puasa
minimal 12 jam.(5)
3. Stroke Iskemik berdasarkan WHO Multinational Monitoring of Trends and
Determinants in Cardiovascular Disease (MONICA) yaitu kasus dengan
kejadian etiologi non-vaskular yang signifikan, termasuk gangguan serebral
local dan global yang berlangsung lebih dari 24 jam, dan kasus stroke yang
berlangusng kurang dari 24 jam dikarenakan adanya pembedahan ataupun
kematian. Stroke Iskemik merupakan stroke yang ditandai dengan adanya
thrombosis atau emboli.(5)
3.5 Alat dan Bahan Penelitian

Pada penelitian ini digunakan alat dan bahan penelitian berupa :


1. Alat pengukur Vit D
2. Alat Pengukur profil lipid
3. CT-scan kepala non kontras
3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1. Jenis dan Sumber Data


Jenis data pada penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan
pengukuran kadar serum Vitamin D dan profil lipid pada pasien stroke. Data
diagnosis stroke diambil dari rekam medis dan hasil CT-scan.
3.6.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan
dan merekapitulasi hasil pemeriksaan kemudian melakukan pengolahan data.
3.7 Prosedur Penelitian

1. Peneliti mengurus surat izin penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin, Banda Aceh.
2. Peneliti meminta data pasien stroke iskemik di Ruang Rawat Inap Saraf
Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
3. Menggolongkan data pasien menurut kriteria inklusi dan eksklusi untuk
menentukan sampel penelitian.
4. Peneliti meminta persetujuan dari subjek penelitian untuk menjadi responden
dalam penelitian dengan menandatangani lembar informed consent (Lampiran
3).
5. Peneliti mengambil data CT scan kepala pasien dengan diagnosis stroke
iskemik.
6. Mengambil sampel darah puasa pasien
7. Melakukan pengukuran kadar serum Vitamin D dan profil lipid di
laboratorium
8. Mengukur tinggi badan responden dengan alat ukur tinggi badan
9. Peneliti menggolongkan nilai serum vitamin D, profil lipid, dan stroke
iskemik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
10. Hasil yang didapatkan dari data selanjutnya dikumpulkan, diolah, dan
dianalisis.

3.8 Analisis Data

3.8.1 Analisis Univariat


Analisa univariat dilakukan untuk mendeskripsikan data dari setiap
variabel dependen dan variabel independen. Hasil analisis berupa distribusi
frekuensi dan persentase dari setiap variabel. Data yang diperoleh dapat disajikan
dalam bentuk tabel, grafik, dan sebagainya.

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :


fl
P= x 100 %
n
Keterangan :
P = Persentase
fl = Frekuensi teramati
n = Jumlah sampel

3.8.2 Analisis Bivariat


Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang mungkin saling
berkaitan. Variabel bebas (independen) yaitu kadar vitamin D dicari hubungannya
dengan variabel dependen (terikat) yaitu stroke iskemik. Variabel bebas
(independen) yaitu profil lipid dicari hubungannya dengan variabel dependen
(terikat) yaitu stroke iskemik Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan
uji statistic Pearson dan spearman Rank Correlation Test. Rumus yang digunakan
untuk menghitung korelasi Pearson adalah sebagai berikut :

Nilai r terletak antara – 1 sampai 1 (− 1 ≤ r ≤ ).


Jika r = −1 berarti antara variabel X dan Y terdapat hubungan linier (garis
lurus) yang negatif (berlawanan arah , jika nilai variabel X bertambah besar maka
nilai variabel Y akan bertambah kecil, dan sebaliknya jika nilai variabel X
bertambah kecil maka nilai variabel Y akan bertambah besar) dan sempurna
(semua pasangan nilai X, Y berada pada suatu garis lurus).
Jika r = 0 berarti tidak ada hubungan garis lurus antara variabel X dan Y.
Akan tetapi, mungkin saja antara X dan Y terdapat hubungan yang berbentuk
bukan garis lurus, misalnya hubungan kuadratik.
Jika r = + 1 berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat hubungan
linier (garis lurus) yang positif (searah, yaitu jika nilai variabel X bertambah besar
maka nilai variabel Y akan bertambah besar, dan demikian juga jika nilai variabel
X bertambah kecil maka nilai variabel Y akan bertambah kecil) dan sempurna
(semua pasangan nilai X, Y berada pada garis lurus).
Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi spearman adalah
sebagai berikut :
2
6Σd
rs= 2
n(n −1)
rs = koefisien korelasi spearman
n = jumlah sampel penelitian
d2 = Total kuadrat selisih antara ranking

Batas kemaknaan () = 0,05 digunakan untuk melihat hasil kemaknaan


perhitungan statistik
1. Jika p value  0,05 maka tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kedua
variabel.
2. Jika p value  0,05 maka terdapat korelasi yang signifikan antara kedua
variabel.

Makna nilai korelasi spearman


1. Jika r = 0,00 - 0,20 : tidak ada hubungan
2. Jika r = 0,21 - 0,40: korelasi rendah
3. Jika r = 0,41 - 0,60 : korelasi sedang
4. Jika r = 0,61 - 0,80: korelasi tinggi
5. Jika r = 0,81 - 1,00 : korelasi sempurna
DAFTAR PUSTAKA

1. Channing Hui; Prasanna Tadi; Laryssa Patti. Ischemic Stroke. StatPearls Pub
Treasure Isl [Internet]. 2022; Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499997/

2. World Stroke Organization. Global Stroke Fact Sheet 2022 Purpose : Data
sources : Vol. 13, World Stroke Organization (WSO). 2022.

3. Venketasubramanian N, Yudiarto FL, Tugasworo D. Stroke Burden and Stroke


Services in Indonesia. Cerebrovasc Dis Extra. 2022;12(1):53–7.

4. Tim Riskesdas 2018. Laporan Provinsi Aceh RISKESDAS 2018. 2019.

5. Zheng J, Sun Z, Zhang X, Li Z, Guo X, Xie Y, et al. Non-traditional lipid profiles


associated with ischemic stroke not hemorrhagic stroke in hypertensive patients:
Results from an 8.4 years follow-up study. Lipids Health Dis. 2019;18(1):1–9.

6. Huang X, Yang Y, Jiang Y, Zhou Z, Zhang J. Association between vitamin D


deficiency and lipid profiles in overweight and obese adults: a systematic review
and meta-analysis. BMC Public Health [Internet]. 2023;23(1):1–13. Available
from: https://doi.org/10.1186/s12889-023-16447-4

7. Giri R, Rai R, Verma S, Verma R. Correlation between vitamin D and carotid


artery intima media thickness in patients with ischemic stroke. Int J Adv Med.
2016;4(6):398–401.

8. Miao H, Zhu H, Luan X, Huang G, Chen M, Yuan Z, et al. Risk Factors of


Vitamin D Deficiency in Chinese Ischemic Stroke Patients: A Cross-Sectional
Study. Front Aging Neurosci. 2021;12(January):1–8.

9. Park KY, Chung PW, Kim YB, Moon HS, Suh BC, Won YS, et al. Serum
Vitamin D Status as a Predictor of Prognosis in Patients with Acute Ischemic
Stroke. Cerebrovasc Dis. 2015;40(1–2):73–80.

Anda mungkin juga menyukai