Anda di halaman 1dari 3

KONSELING FARMASI

KLINIK PERTAMEDIKA
IHC BEKASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/FAR/03/2022 00 1/3

Ditetapkan oleh
Kepala Klinik Pertamina IHC Bekasi
Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 17 AGUSTUS 2022

Dr. Yoffi Gustia

PENGERTIAN Konseling Farmasi adalah kegiatan aktif apoteker dalam


memberikan layanan kefarmasian kepada pasien dengan
mengeksplorasi pemahaman pasien terkait obat, dan bertujuan
meningkatkan kepatuhan pasien terhadap penggunaan obat.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan


konseling farmasi.

KEBIJAKAN Kegiatan aktif apoteker dalam memberikan layanan kefarmasian


kepada pasien dengan mengeksplorasi pemahaman pasien terkait
obat, dan bertujuan meningkatkan kepatuhan pasien terhadap
penggunaan obat sehingga diperlukan prosedur penanganan sesuai
dengan SK Kepala Klinik Pertamedika IHC Bekasi Nomor _ Tahun
2022 tentang Pedoman Pelayanan Farmasi di Klinik Pertamedika
IHC Bekasi.

PROSEDUR 1. Petugas memberi tanda “konseling” dengan tinta merah pada


ujung kiri atas resep pasien yang akan dikonseling.
2. Petugas menginformasikan kepada apoteker yang bertugas
bahwa ada pasien yang memerlukan konseling.
3. Petugas menyiapkan dengan segera (cito) perbekalan farmasi
sesuai prosedur yang berlaku.
4. Petugas menyerahkan perbekalan farmasi kepada apoteker.
5. Apoteker mempelajari profil terapi dan penyakit pasien yang akan
konseling.
6. Apoteker mengisi kartu konseling secara lengkap.
7. Form konseling berisi informasi tentang:
a. Identitas Pasien: Nama pasien - Nomor rekam medis- Eselon -
Tgl. Lahir - No. Telepon - Ruang / No. Kamar - DPJP (Dokter
Penanggung Jawab Pasien) / Diagnosis - Riwayat Penyakit
pasien.
b. Identitas Resep: Tanggal resep - Nama dokter yang menulis
KONSELING FARMASI
KLINIK PERTAMEDIKA
IHC BEKASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/FAR/03/2022 00 2/3

resep dan poliklinik / ruang rawat - Nomor resep - Nama obat -


Jumlah obat - Aturan pakai - Obat yang dibawa pasien saat
masuk rawat inap (nama obat dan aturan pakai).
c. Catatan / masalah yang dihadapi pasien.
d. Apoteker yang memberikan konseling.
8. Apoteker melakukan identifikasi pasien, dengan menanyakan:
a. Nama lengkap.
b. Tanggal lahir.
9. Apoteker memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan konseling.
10. Apoteker konseling menilai tingkat pemahaman pasien tentang
obat yang diberikan dan kebutuhan informasi yang harus dipenuhi
dengan mengajukan pertanyaan terbuka (3 pertanyaan utama) :
a. Bagaimana penjelasan dokter tentang obat Anda ?
b. Bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai obat Anda ?
c. Bagaimana penjelasan dokter tentang efek yang diharapkan
dari obat ini ?
11. Apoteker memberikan informasi tentang obat dengan teknik show
and tell (menunjukkan dan menjelaskan) :
a. Nama obat dan jumlah.
b. Indikasi terapi.
c. Aturan pakai.
d. Cara minum / cara penggunaan alat (dapat menggunakan alat
bantu poster/video/alat peraga).
e. Durasi terapi.
f. Kemungkinan efek samping dan interaksi yang signifikan.
g. Cara penyimpanan.
h. Kemungkinan pengaruh obat terhadap pola hidup / pola
makan.
12. Apoteker melakukan tahap pengujian / verifikasi dengan teknik fill
in the gaps untuk memastikan bahwa pasien memahami dengan
baik informasi yang diberikan selama konseling dengan :
a. Menanyakan tentang pemakaian.
b. Meminta pasien untuk menceritakan atau memeragakan
ulang.
c. Mengulangi hal-hal yang penting.
d. Mengoreksi saat teridentifikasi penerimaan informasi yang
salah.
KONSELING FARMASI
KLINIK PERTAMEDIKA
IHC BEKASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/FAR/03/2022 00 3/3

13. Apoteker memberi kesempatan kepada pasien untuk bertanya


mengenai hal-hal yang belum dimengerti.
14. Apoteker memberi kesimpulan dan penutup dengan
mengucapkan salam dan ucapan “semoga lekas sembuh”.
15. Petugas menyimpan kartu konseling ke dalam kotak “Konseling”.
16. Petugas melaporkan jumlah pasien yang diberikan konseling
selama satu bulan maksimal setiap tanggal 10 kepada Kepala
Klinik

UNIT TERKAIT  Farmasi

Anda mungkin juga menyukai