Anda di halaman 1dari 27

BAHAN AJAR

FLUIDA STATIS

Pendahuluan
Fenomena fluida statis (fluida tak bergerak) berkaitan erat dengan tekanan hidrostatis. Dalam fluida statis
dipelajari hukum-hukum dasar yang berkaitan dengan konsep Tekanan Hidrostatis sala satunya adalah
Hukum Pascal. Hukum Pascal diambil dari nama penemunya yaitu Blaise Pascal (1623-1662) yang berasal
dari Perancis.
Pada saat menyelam, semakin masuk kedalam air, telinga kita akan semakin sakit. Mengapa demikian ? hal itu disebabkan
semakin kedalam tekanan zat cair akan semakin dan menekan gendag telinga semakin kuat. Tekanan zat cair akan semakin
besar dan menekan gendang telinga semakin kuat. Tekanan didalam Zat cairtak megalir yang disebabkan oleh pengaruh
gravitasi yang disebut dengan Tekanan Hidrostatis.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia
menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang
melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau
melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia
setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Setiap fluida selalu memberikan tekanan pada semua benda yang bersentuhan dengannya. Air yang
dimasukan ke dalam gelas akan memberikan tekanan pada dinding gelas. Demikian juga seseorang yang
mandi dalam kolam renang atau air laut, air kolam atau air laut tersebut juga memberikan tekanan pada
seluruh tubuh orang tersebut.
Peta Konsep

Fluida
Tekanan Hidrostatis memiliki

Memenuhi Fluida Statis

Hukum pokok Di atur oleh


hidrostatis

Hukum Archimedes Hukum Pascal


Menyatakan Menyatakan

adanya adanya

Gaya Angkat Pesawat Tekanan diteruskan ke


segala arah

Contoh Contoh

Hydrometer kapal laut Dongkrak hidrolik


Kapal selam Pompa hidrolik
Balon udara Rem hidrolik
A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari

4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statik, berikut
presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Pengetahuan :

3.3.1 Menjelaskan pengertian fluida statis, tekanan hidrostatis, hukum pascal, hukum
archimedes, tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.
3.3.2 Memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis, hukum pascal, hukum archimedes,
tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas untuk menyelesaikan persoalan fisika.
3.3.3 Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan hidrostatis, hukum pascal, hukum
archimedes, tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.
3.3.4 Mengamati peristiwa terapung, melayang, dan tenggelam pada benda
3.3.5 Merumuskan contoh penerapan tekanan hidrostatis, hukum pascal, hukum archimedes,
tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupan sehari-hari
3.3.6 Mendiskripsikan konsep Viskositas

Sikap
Menunjukkan sikap disiplin, jujur, teliti, bertanggung jawab dan bekerja sama.
Keterampilan :
4.3.1 Mempresentasikan fluida statis, tekanan hidrostatis, hukum pascal, hukum archimedes,
tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.
4.3.2 Merancang percobaan sederhana berdasarkan LKPD tentang fluida statis, tekanan
hidrostatis, hukum pascal, hukum archimedes, tegangan permukaan, kapilaritas dan
viskositas.

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, tanya jawab dan belajar kontekstual peserta didik mampu mengamati,
memahami, memformulasikan, merumuskan, mempresentasikan, serta merancang konsep
fluida statis, tekanan hidrostatis, hukum pascal, hukum archimedes, tegangan permukaan dan
kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari dengan teliti, tekun, kreatif, mandiri, serta
bertanggung jawab.

E. Materi

FLUIDA STATIS
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Fluida mencakup zat cair dan zat gas
karena zat cair dan zat gas dapat mengalir. Fluida dibagi menjadi 2 bagian
yaitu:
- Fluida Statis
- Fluida Dinamis
Fluida statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau
fluida dalam keadaan bergerak tetapi dengan kecepatan konstan. Contohnya air di
danau, air dalam bak, dan lain-lain. Sedangkan fluida dinamis adalah fluida yang
berada dalam fase bergerak, contohnya air yang keluar dari kran, air terjun dan
lain-lain. Pada bagian ini akan dibahas secara spesifik tentang fluida statis.

Gambar I : air didanau

Gambar 1 : air laut Gambar 2 : air dalam bak


A. TEKANAN
Tekanan selalu terkait dengan gaya.
Tekanan yang besar selalu dihasilkan oleh gaya
yang besar dan sebaliknya. Namun pengertian
tekanan tidak hanya sampai disini. Terdapat
perbedaan hasil tekanan yang diberikan oleh benda
yang memiliki ujung runcing/tajam dengan benda
yang memiliki ujung tumpul. Perhatikan gambar
disamping tekanan yang diberikan kedua ujung
paku terhadap sebuah balok kayu
Dari sini terlihat bahwa luas permukaan yang dikenai gaya juga berpengaruh terhadap
tekanan. Luas permukaan yang tajam menghasilkan tekanan yang lebih besar daripada luas
permukaan yang tumpul. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa tekanan
sebanding dengan gaya dan berbanding terbalik dengan luas permukaan.

F
P=
A

Keterangan:
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang tekan (m2)
P = tekanan (N/m2 atau pascal disingkat P)
Dari rumus di atas dapat dihitung tekanan dengan mudah. Misalnya orang yang beratnya
800 N berdiri dengan kedua kakinya. Jika luas permukaan kedua kakinya adalah 400 cm 2, maka
tekanan orang tersebut terhadap tanah adalah:
800
P= P= 40.000 N/m2
0,04

Jika orang tersebut berdiri dengan salah satu kakinya, beratnya tidak berubah
tetapi luas penampangnya menjadi setengahnya. Dengan demikian tekanannya
menjadi dua kali lipatnya atau 40.000 N/m2.
Fisika Disekitar Kita
Bagaimana caranya menyeberang sungai melalui sebuh papan tipis?
Gambar 5.a menunjukan seorang pemuda yang berencana untuk menyeberang sungai melalui sebuah
papan tipis yang digunakan sebagai jembatan. Jika ia berjalan melintasi papan tersebut maka papan akan
patah (Gambar 5.b). Besar tekanan yang diberikan pemuda itu ketika berjalan di atas papan adalah P = ,
dengan w adalah berat badan pemuda itu dan A adalah luas penampang telapak kakinya yang menekan
papan. Dapatkah pemuda itu selamat sampai di seberang sungai? Agar dapat selamat, pemuda itu harus
mengurangi tekanan tubuhnya dengan cara memperbesar luas penampang bagian tubuhnya yang menekan
papan (Gambar 5.c). Jika ia menyeberang dengan cara merobohkan badannya sepanjang papan dan
bergerak pelan-pelan maka kemungkinan ia akan tiba di seberang dengan selamat. Mengapa demikian?
Sebab luas penampang A sekarang menjadi lebih luas sehingga tekanan pada papan menjadi lebih kecil.

Sumber: Asas-
Asas Fisika
Gambar 5 Tekanan dapat diperkecil dengan cara memperluas bidang tekan
1. TEKANAN HIDROSTATIS

Zat cair dalam wadah selalu tertarik ke bawah karena adanya gaya gravitasi. Adanya
gaya tarik ke bawah ini menyebabkan adanya tekanan zat cair pada dasar wadahnya. Tekanan
zat cair yang hanya disebabkan oleh gaya beratnya sendiri disebut tekanan hidrostatis.
Sekarang akan dihitung besarnya tekanan dalam zat cair yang massa
jenisnya ρ konstan. Perhatikan Gambar 3.
Sebuah titik dalam zat cair yang terletak pada kedalaman h
dari permukaan zat cair mengalami gaya berat zat cair yang ada di
atasnya. Gaya berat tersebut terbagi secara merata pada luas
h penampang A sehingga menghasilkan tekanan hidrostatis, yaitu:
F berat fluida
P= =
Gambar 3 Titik A luas
dalam zat cair pada
kedalaman h dan ρ . A .h . g
P=
luas penampang A. A
P= ρ. g . h

Jadi rumus tekanan hidrostatis adalah:

Ph = ρ g h

Tekanan Mutlak
2.
Pada lapisan atas zat cair bekerja tekanan
atmosfer. Atmosfer adalah lapisan udara yang
Po h
menyelimuti bumi. Di permukaan laut tekanan
atmosfer bernilai 1 x 105 Pa.
Perhatikan Gambar 7. Tekanan pada
Pada permukaan zat permukaan zat cair adalah Po. Maka tekanan mutlak
cair bekerja tekanan atau tekanan total yang dialami titik pada kedalaman
atmosfer Po.
h adalah:

P = Po + ρ g h
Keterangan:
P = tekanan total/tekanan mutlak (Pa atau N/m2)
Ph = tekanan hidrostatis (Pa atau N/m2)
Po = tekanan atmosfer (1 atm = 1 x 105 Pa)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
h = kedalaman (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Konversi satuan tekanan yang sering digunakan antara lain:


1 atm = 1 bar = 1 x 105 Pa
1 atm = 76 cmHg = 1 x 105 Pa

76 cmHg adalah tinggi raksa pada tabung barometer (alat pengukur tekanan udara) ketika
diukur pada ketinggian permukaan laut. Jadi tekanan udara di permukaan laut sama dengan 1
atmosfer (1 atm). Setiap kenaikan 100 m dari permukaan laut, tekanan udara berkurang sebesar
1 cmHg.
Tabel 1 Massa jenis beberapa zat cair

No Nama Fluida Massa Jenis (ρ)

1. Air 1000 kg/m3

2. Minyak goring 800 kg/m3

3. Alkohol 800 kg/m3

4. Air laut 1030 kg/m3

5. Raksa 13.600 kg/m3

6. Spiritus 800 kg/m3

7. Minyak tanah 900 kg/m3

8. Bensin 900 kg/m3


Contoh Soal
1. Suatu titik di dasar danau memiliki kedalaman 0,02 km. Jika massa jenis air
3 2
danau 1 g/cm , percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s dan tekanan atmosfer
di atas permukaan air laut sebesar 1 atm. Tentukan :
a. Tekanan hidrostatis di titik tersebut

b. Tekanan total di titik tersebut

Penyelesaian:
Diketahui: h = 0,02 km = 20 m
ρ = 1 g/cm3 = 1000 kg/m3 g = 10 m/s2
5
Po = 1 atm = 1 x 10

Ditanya: a. Ph...?

b. P....?

Jawab:

a. Ph = ρ g h b. P = Po + ρ g h
Ph = 1000. 10. 20 P = 1 x 105 + 2 x 105
Ph = 2 x 105 Pa P = 3 x 105 Pa

3. Hukum Pokok Hidrostatika

Hukum pokok hidrostatika menyatakan “semua titik yang terletak pada bidang datar
yang sama di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan (mutlak) yang sama”. Hukum
pokok hidrostatika dapat digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan
pipa U (Gambar 8).
Zat cair pertama yang sudah diketahui massa jenisnya (ρ 1) dimasukkan dalam pipa U,
kemudian zat cair kedua yang akan dicari massa jenisnya (ρ2) dituangkan pada kaki yang lain
setinggi h2. Adapun h1 adalah tinggi zat cair pertama diukur dari garis batas kedua zat cair.
Berdasarkan hukum pokok hidrostatika, maka :
=

P1 = P2
ρ1 g h1 = ρ2g.h2
ρ1 h 1 = ρ2 h 2

Keterangan
P1 = tekanan di titik 1 (Pa)
P2 = tekanan di titik 2 (Pa)
ρ1 = massa jenis zat cair 1 (kg/m3)
ρ2 = massa jenis zat cair 2 (kg/m3)
h1 = ketinggian zat cair 1 (m)
h2 = ketinggian zat cair 2 (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Contoh Soal
1. Jika ketinggian minyak h2 adalah 30 cm, massa jenis minyak adalah 0,8 gr/cm 3
dan massa jenis air adalah 1 gr/cm3, tentukan ketinggian air (h1)!
Penyelesaian:
Diketahui: ρ1 = 1 gr/cm3
ρ2 = 0,8 gr/cm3
h2 = 30 cm
Ditanya: h1...?
Jawab: P1 = P2
ρ1 h1 = ρ2 h2
h1 = 0,8. 30
h1 = 24 cm

= 0,24 m

B HUKUM PASCAL
Telah dipelajari bahwa tekanan bergantung pada
kedalaman dan nilai Po, sehingga penambahan tekanan
pada permukaan pastilah diteruskan ke segala arah
dalam fluida. Hal ini diamati oleh Blaise Pascal yang
kemudian menyimpulkannya dalam Hukum Pascal
Sumber:www.google.com
yang menyatakan: Gambar 5 Prinsip kerja
Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam Dongkrak hidrolik

ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan


sama besar
1

Pascal menyatakan bahwa tekanan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke
segala arah dengan sama besar, maka pada pengisap besar yang luas penampangnya A2 bekerja
gaya ke atas P2. Gaya yang seimbang dengan ini adalah gaya F2 yang bekerja pada pengisap 2
dengan arah ke bawah. Karena tekanan pada kedua pengisap sama besar, maka:
P1=P2
F1 F 1
=
A1 A1

Contoh Soal
Sebuah mobil yang beratnya 8.000 N akan diperbaiki bagian bawahnya.
Mobil tersebut diangkat dengan alat pengangkat mobil. Piston kecil pada
alat pengangkat mobil itu diberi gaya sebesar 200 N. Jika luas
penampang piston kecil 5 cm2, berapakah luas penampang piston besar?

Pembahasan
Diketahui:
F1 = 8.000 N
A1 = 5 cm2 = 5 x 10-4 m2
F2 = 200 N
Ditanya:
A2 = ...?
Jawab:
F1 : A1 = F2 : A2
A2 = (F2 : F1 ) x A2
= (8.000 : 200) x 5 x 10 -4
= 40 x 5 x 10 -4
=200 x10-2 m2
Jadi, luas penampang piston besar adalah 0,2 m2.
PRINSIP ARCHIMEDES
Benda yang dicelupkan ke dalam zat cair beratnya akan terasa lebih ringan jika
dibandingakan dengan berat benda di udara. Ketika benda tersebut berada dalam fluida, benda
tersebut akan memperoleh gaya apung dari fluida. Gaya apung adalah gaya tekan ke atas fluida
terhadap sebuah benda yang terdapat dalam fluida tersebut. Gaya apung udara lebih kecil
daripada gaya apung zat cair sehingga berat benda di udara lebih besar daripada beratnya di zat
cair.

Gambar 6. Pengaruh gaya angkat fluida pada berat benda

Fa = wud – ws

Keterangan
Fa = gaya apung/gaya ke atas/ (N)
wud = berat benda di udara (N)
ws = berat benda di dalam zat cair/berat semu (N)

Konsep gaya apung ini kemudian diteliti oleh seorang ilmuwan bernama Archimedes.
Archimedes mengaitkan antara gaya apung yang dialami benda dengan volume zat cair yang
dipindahkan oleh benda ketika benda dicelupkan di dalam zat cair.
Gaya apung terjadi karena tekanan pada fluida bertambah terhadap kedalaman. Dengan
demikian tekanan ke atas pada permukaan bawah benda yang dibenamkan lebih besar dari
tekanan ke bawah pada permukaan atasnya. Untuk melihat efek ini, perhatikan sebuah balok
dengan ketinggian h yang ujung atas dan bawahnya memiliki luas A dan terbenam seluruhnya

dalam fluida dengan massa jenis


ρf , sepertiditunjukkan pada Gambar 7.
F a=F 2 −F1
F a= ρf gh 2 A−ρf gh1 A
F a= ρf gA (h2−h1 )
F a= ρf gAh
Gambar 7. Menghitung gaya
apung
Secara matematis Prinsip Archimedes dapat
dirumuskan sebagai berikut:

Fa = ρf Vg
Keterangan:
Fa = gaya apung/gaya ke atas/gaya Archimedes (N)
ρf = massa jenis fluida (kg/m3)
V = Ah volume balok (m3)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Karena
ρf ρf Vg = mfg merupakan berat fluida yang
adalah massa jenis fluida, hasil kali
mempunyai volume yang sama dengan dengan volume balok. Dengan demikian, gaya apung
pada balok sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh balok. Hal ini merupakan penemuan
Archimedes dan disebut prinsip Archimedes :

“Jika benda dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida, maka benda tersebut
akan memindahkan fluida yang volumenya sama dengan volume benda yang tercelup”

Gambar di samping memperlihatkan gelas


berpancur berisi penuh zat cair sampai
dipancurannya, dan didekatnya terdapat
sebuah gelas ukur. Ketika sebuah benda
berbentuk balok dimasukkan kedalam gelas
berpancur, permukaan zat cair naik dan zat
cair memancar ke gelas ukur. Berat zat cair
yang terdapat dalam gelas ukur inilah yang
dimaksud dengan “ berat zat cair yang
dipindahkan”
Gambar 8. Zat cair yang dipindahkan (Sumber: bagifisika.com)
Terapung, Melayang dan Terapung
Ketika benda dimasukkan zat cair maka ada dua gaya arah vertikal yang bekerja pada
benda. Gaya pertama adalah berat benda yang arahnya ke bawah. Gaya kedua adalah
gaya angkat Archimedes yang arahnya ke atas.

Gambar 9. Peristiwa mengapung, tenggelam dan melayang


Sumber: www.bagifisika.com
a. Terapung
Ketika sebuah benda terapung di permukaan fluida, maka ada bagian benda yang tercelup

dan ada bagian yang di luar fluida. ∑ F=0


F a=wb
ρf gV c= ρb gV b
ρb
V c= Vb
ρf
Gambar 10. Terapung
Sumber : Humaidi.H
Volume benda yang tercelup lebih kecil daripada volume benda total, maka syarat benda
mengapung : massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair (ρ benda < ρzat cair) dan
gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair pada benda.

b. Melayang
Benda dikatakan melayang bila posisi benda berada di tengah-tengah fluida atau benda tidak
berada di dasar atau permukaan fluida.
F a=wb
ρf gV c= ρb gV b
ρb =ρ f

Gambar 11. Melayang


Sumber : Humaidi.H
Jadi, benda yang dimasukkan ke dalam fluida melayang jika massa jenis benda sama dengan
massa jenis zat cair (ρbenda = ρzat cair) dan gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair
pada benda.

c. Tenggelam
Benda dikatakan tenggelam jika benda berada di dasar zat cair. Hal ini dapat terjadi jika
ρb ¿ ρ fluida ¿
massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat cair ( enda ) dan gaya berat
benda lebih besar daripada gaya ke atas zat cair pada benda.

Gambar 12. Tenggelam


Sumber : Humaidi.H

Contoh Soal :

1. Sebuah batu dimasukkan dalam sebuah gelas berpancur berisi air. Ternyata air yang keluar
20 cm3. Jika g = 980 cm/s2, hitunglah:
a) Volume batu
b) Berat air yang dipindahkan
c) Gaya keatas yang dialami batu

Penyelesaian:
a) Ketika batu dimasukkan dalam sebuah gelas berpancur, batu akan tenggelam, sehingga
volume air yang keluar sama dengan volume batu.
V batu = V air yang keluar = 20 cm3
b) Berat air yang dipindahkan adalah berat air yang keluar
Wair yang dipindahkan = Vair keluar . ρ . g
= 20 . 1 . 980 (dalam satuan cgs)
= 19600 dyne
c) Gaya keatas yang dialami batu sama dengan berat zat cair yang dipindahkan
FA = Wair yang dipindahkan = 19600 dyne

2. Diketahui berat sebuah benda di udara 100 N, sedangkan bila ditimbang dalam air beratnya 50N.
Massa jenis benda tersebut adalah …
Dik : W = 100 N
W’ = 50N
ρair = 1000 kg /m3, g = 9,8 m/s2

Dit :
ρb ……?
Jawab :
Besar gaya ke atas : Fa = W-W’
= 100 N -50N =50N
Karena W> Fa, maka benda tenggelam . Dengan demikian volum benda (Vb) sama dengan
volum zat cair yang dipindahkan (Vf)
Fa = ρf Vbf g

3. Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah benda yang terapung pada zat cair yang massa
jenisnya 1200 kg/m3.
Bila diketahui bagian A adalah 1/5 dari benda, maka massa jenis benda tersebut ialah ...
Penyelesaian :
Dik : ρf = 1200 kg/m3
V benda yang tidak tercelup = 1/5
V benda tercelup = 1-1/5 = 4/5
VBT = 4/5 VB
Dit : ρB = ... ?
Jawab:
ρB VB = ρf VBT
ρB VB = (1200 kg/m3) 4/5 VB
ρB = 960 kg/m3

TEGANGAN PERMUKAAN

Apa yang
menyebakan
nyamuk tidak
tenggelam ketika
hinggap di
permukaan air?

Gambar 13. Nyamuk hinggap diperrmukaan air


(http://fismath.com/contoh-peristiwa-tegangan-permukaan-dalam-kehidupan-sehari-hari/)

Tegangan Permukaan Zat Cair


Kita tahu bahwa diantara partikel-partikel zat sejenis terdapat gaya tarik-menarik yang
dinamakan kohesi. Di bawah permukaan zat cair, tiap partikel zat cair ditarik oleh gaya yang
sama pada segala arah oleh partikel-partikel di dekatnya. Akibatnya, resultan gaya yang berkerja
pada artikel sama dengan nol. Pada permukaan zat cair, tiap partikel ditarik oleh partikel-partikel
terdekat yang berada di samping dan di bawahnya namun tidak ditarik oleh partikel di atasnya.
Akibatnya ada resultan gaya berarah ke bawah yang bekerja pada lapisan-lapisan atas zat cair.
Resultan gaya ini menyebabkan lapisan-lapisan atas seakan-akan tertutup oleh hamparan
selaput elastik yang ketat. Selaput ini cenderung menyusut sekuat mungkin. Inilah yang disebut
sebagai tegangan permukaan. Dimana tegangan permukaan merupakan gejala dimana zat cair
memiliki kecenderungan untuk menegang, sehingga seolah-olah zat cair tersebut seperti
diselubungi membran elastik ketat yang diregangkan pada permukaan cairan. Penyebab capung
tidak tenggelam ketika hinggap diatas permukaan air adalah karena ringannya capung sehingga
tidak bisa memecah tegangan permukaan zat cair.

Formulasi Tegangan Permukaan

Misalkan, sebuah kawat memiliki panjang sebesar d terapung di atas permukaan zat cair.
Kemudian pada permukaan zat cair bekerja gaya sebesar F yang tegak lurus dengan kawat,
sehingga tegangan permukaan dapat diformulasikan sebagai berikut:
dimana:
γ = tegangan permukaan (N/m)
F
γ=
d F = gaya tegangan permukaan (N)
d = panjang permukaan dimana gaya itu bekerja (m)

Oleh karena itu, secara formulasi, tegangan permukaan dapat didefinisikan sebagai per
satuan panjang yang bekerja pada permukaan yang tegak lurus dengan kawat.
Pada gambar, sebuah kawat dibengkokkan sehingga
membentuk huruf U, dan seutas kawat kedua
dimodifikasi agar dapat bergerak pada kaki-kaki kawat
U, dan dicelupkan pada permukaan air sabun. Kita
misalkan kawat kedua memiliki panjang sebesar l.
Larutan sabun yang menyentuh kawat kedua memiliki
dua permukaan, sehingga gaya tegangan permukaan
(sumber :fisikadiana.blogspot.com)
bekerja sepanjang 2l. maka, secara matematis, tegangan permukaan dapat diformulasikan
sebagai berikut:

F dimana:
γ=
2l 1
l= d
2
Tegangan permukaan bukanlah gaya, melainkan gaya per satuan panjang, sehingga satuan
tegangan permukaan adalah N/m.

Tabel 2. Nilai Hasil Pengukuran Tegangan Permukaan


Cairan T (oC) Tegangan Permukaan (N/m)
Air Raksa 20 0,44
Etil Alkohol 20 0,023
Air 20 0,072
Benzena 20 0,029
Air Sabun 20 0,025

Penerapan Tegangan Permukaan Dalam


Kehidupan Sehari-hari
Tegangan permukaan air berhubungan dengan kemampuan air membasahi benda. Makin
kecil tegangan permukaan air, makin baik kemampuan air untuk membasahi benda, dan ini
berarti kotoran-kotoran pada benda lebih mudah larut dalam air. Prinsip inilah yang banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan fisika sehari-hari. Tegangan permukaan air dipengaruhi oleh
suhu. Makin tinggi suhu air, makin kecil tegangan permukaan air, dan ini berarti makin baik
kemampuan air untuk membasahi benda. Karena itu, mencuci dengan air panas menyebabkan
kotoran pada pakaian lebih mudah larut dan cucian menjadi lebih bersih.
Contoh dalam keseharian dapat dilihat pada itik yang berenang di air. Itik dapat berenang di air
karena bulu-bulunya tidak basah oleh air. Jika air diberi detergen, tegangan permukaan air
berkurang dan itik yang berusaha berenang, bulu-bulunya akan basah oleh air. Akibatnya, itik
akan tenggelam.
Antiseptik yang dipakai untuk mengobati luka, selain memiliki daya bunuh kuman yang
baik, juga memiliki tegangan permukaan yang rendah, sehingga antiseptik dapat membasahi
seluruh luka. Jadi, alkohol dan hampir semua antiseptik memiliki tegangan permukaan yang
rendah.

Meniskus
Pengertian meniskus adalah sifat kelengkungan zat cair pada sebuah tabung reaksi. Jadi
zat cair tersebut dimasukan ke dalam tabung
reaksi maka akan terbentuk pada bagian atas
permukaannya apakah cekung ataukah
cembung.

Gambar 14. Meniskus


(http://fismath.com/pengertian-meniskus-cekung-dan-meniskus-cembung-beserta-contohnya/)

1. Meniskus Cekung
Contoh meniskus cekung adalah apabila air berada di dalam tabung reaksi maka pada
permukaannya akan berbentuk cekung. Air juga akan membasahi dinding kaca. Peristiwa
meniskus cekung ini terjadi apabila gaya kohesi lebih kecil daripada gaya adhesinya. Jadi
gaya adhesinya yang lebih besar antara air dan kaca sehingga air tersebut membasahi dinding
kaca.

2. Meniskus Cembung
Contoh meniskus cembung adalah apabila air raksa berada di dalam tabung reaksi maka pada
permukaannya akan berbentuk cembung. Air raksa tidak membasahi dinding kaca. Peristiwa
meniskus cembung ini terjadi apabila gaya kohesi air raksa lebih besar daripada gaya
adhesinya. Jadi gaya adhesi antara kaca tabung reaksi dengan air raksa lebih kecil
dibandingkan dengan gaya kohesi air raksanya.

Kapilaritas
Zat cair yang membasahi dinding (misalnya air) akan naik dalam pipa kapiler (tabung
dengan diameter relatif kecil). Gejala ini disebut dengan gejala kapilaritas, yang disebabkan oleh
gaya kohesi dari tegangan permukaan dengan gaya adhesi antara zat cair dengan tabung kaca.
Gejala kapilaritas dapat berupa gejala kapilaritas naik dan gejala kapilaritas turun. Gejala
kapilaritas naik terjadi apabila sudut kontak permukaan zat cair dengan dinding wadah kurang
dari 90°, dan sebaliknya jika sudut kontak lebih dari 90° akan menyebabkan gejala kapilaritas
turun. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gejala kapilaritas naik terjadi ketika meniscus
cekung, dan gejala kapilaritas turun terjadi karena meniskus cembung.

2 γcosθ
h=
rρg

Peristiwa Kapilaritas dalam Kehidupan Sehari-hari

Gejala kapilaritas dapat mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah
peristiwa naiknya air dan garam garam mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Gejala
kapilaritas teraplikasi pada naiknya minyak tanah dari wadah ke sumbu kompor. Obat nyamuk
elektrik juga merupakan salah satu contoh pemanfaatan gejala kapilaritas. Selain
menguntungkan, gejala kapilaritas juga merugikan, contohnya pada peristiwa merembesnya air
ke dinding rumah pada saat hujan.

Viskositas
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang merupakan gesekan antara
molekul – molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir, dapat
dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir
dikatakan memiliki viskositas yang tinggi. Viskositas suatu fluida adalah sifat yang
menunjukkan besar dan kecilnya tahan dalam fluida terhadap gesekan.
Fluida yang mempunyai viskositas rendah, misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap
gesekan yang lebih kecil dibandingkan dengan fluida yang mempunyai viskositas yang lebih
besar .
Contoh Soal
1. Sebatang kawat dibengkokkan seperti huruf U. Kemudian kawat kecil PQ yang bermassa 0,2 gram dipasang dalam
kawat tersebut. Kemudian kawat tersebut dicelupkan ke dalam cairan sabun dan diangkat vertikal sehingga ada
lapisan tipis sabun di antara kawat tersebut. Ketika ditarik ke atas kawat kecil mengalami gaya tarik ke atas oleh
lapisan sabung. Agar terjadi keseimbangan, maka pada kawat kecil PQ digantungkan benda dengan massa 0,1 gram.
Jika panjang kawat PQ = 10 cm dan nilai gravitasi 9,8 m/s 2, berapa tegangan sabun tersebut?

Pembahasan:
Diketahui :
mk = 0,2 gram = 2 x 10-4 kg
L = 10 cm = 10-1 m;
mb = 0,1 gram = 1 x 10-4 kg
g = 10 m/s2
Ditanya : γ?
γ = F/d = F/2l
F = wk + wb
= mkg + mbg
= (2 x 10-4)10 + ( 1 x 10-4)10
= 2 x 10-3 + 1 x 10-3
= 3 x 10-3
γ = F/2l
γ = 3 x 10-3/ 2x 10-1
= 1,5 x 10-2 N/m.
Jadi besarnya tegangan permukaan adalah 1,5 x 10-2 N/m.
2. Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan ke dalam air secara vertikal sudut
kontaknya 600. jika tegangan permukaan air adalah 0,5 N/m, maka tentukanlah kenaikan air
dalam tabung.
Dik : d = 0,4 cm (r = 0,2 cm)
θ = 600
γ = 0,5 N/m
Dit : h?
Penyelesaian :
2γ cosθ
h=
ρ. g.r
2(0,5)cos600
h= 3
10 .10 .(2.10−3 )
1
2(0,5)( )
2
h=
20
h=0, 025 m
h=2,5 cm
Jadi, kenaikkan air dalam tabung adalah 2,5 cm.
Soal Latihan :

1. Seekor ikan berada pada kedalaman 15 meter di bawah permukaan air.


Jika massa jenis air 1000 kg/m3 , percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekanan udara luar
105 N/m, tentukan :
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan

2. Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!
Jika luas penampang pipa besar adalah 250 kali luas penampang pipa kecil dan tekanan cairan
pengisi pipa diabaikan, tentukan gaya minimal yang harus diberikan anak agar batu bisa
terangkat!

3. Gambar disamping menunjukkan sebuah tabung U yang berisi zat cair dan diberi piston (berat
dan gesekan diabaikan). Agar pengisap tetap setimbang, maka tentukan gaya yang harus
diberikan pada tabung pertama. Diketahui A1 dan A2 berturut-turut adalah 30 cm2 dan 900 cm2.

4. Sebuah benda bermassa 10 kg dan massa jenisnya 5 gr/ cm3 dicelupkan seluruhnya kedalam air
yang massa jenisnya 1 gr/cm3. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, gaya ke atas yang di alami
benda adalah
5. Sebuah kubus perak dengan volume 125 cm3 saat ditimbang di udara memiliki berat 10 N.
Setelah kubus perak tersebut dicelupkan seluruhnya ke dalam minyak, ternyata beratnya menjadi
9 N. Jika g sebesar 10 ms-2, massa jenis minyak sebesar
6. Sepotong balok kayu mengapung diatas air dengan 75% volumenya tenggelam di dalam air. Bila
volume balok itu 5000cm3 maka (dalam kilogram) massa balok kayu itu adalah
7. Gambar di samping melukiskan suatu kawat berbentuk U yang ditutup dengan kawat AB yang
dapat bergerak bebas yang kemudian dimasukkan ke dalam larutan sabun. Setelah kawat
diangkat dari larutan sabun ternyata kawat dapat setimbang setelah pada kawat digantungkan
beban seberat 10-3 N, jika panjang kawat AB = 10 cm dan berat kawat AB = 5.10 -4 N, berapakah
besar tegangan permukaan selaput sabut tersebut?

8. Sebuah pipa kapiler dimasukkan ke dalam bak berisi minyak tanah. Tegangan permukaan
minyak tanah = 10-4 N/m. Jari-jari pipa kapiler = 1 mm. Jika massa jenis minyak tanah = 0,8
gr/m3 dan g = 10 m/s2, serta sudut kontaknya 20 derajat, maka hitunglah kenaikan permukaan
minyak tanah dalam pipa kapiler!

Daftar Pustaka
Indarti, dkk. 2016. Buku Siswa Fisika untuk SMA/MA XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam. Surakarta: Mediatama
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Zaelani, Ahmad dkk. 2012. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisika Untuk SMA/MA.
Bandung: Yrama Widya
Wahono, Edi. 2013. Big Bank Soal + Bahas Fisika SMA/MA Kelas 1, 2, & 3. Jakarta: Wahyu
Media
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta
http://www.bagifisika.com/2016/08/pembahasan-hukum-archimedes.html
http://cpengertian.blogspot.co.id/2013/01/contoh-soal-tegangan-permukaan-dan.html

https://rumushitung.com/2013/09/22/tegangan-permukaan-zat-cair/

spektra.unsiq.ac.id/index.php/spek/article/download/18/pdf

Anda mungkin juga menyukai