Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM PELAYANAN

PENANGGULANGAN HIV/AIDS
RSUS HARAPAN SEHAT

Rumah Sakit Umum Swasta Harapan Sehat – Meulaboh


Jl. Sisingamangaraja , Desa Gampa Meulaboh
Aceh Barat 23615 Tel/Fax : 06557551735 - 085260859947
Email : rsusharapansehat@gmail.com

KABUPATEN ACEH BARAT


PROVINSI ACEH
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

A PENDAHULUAN 1
B LATAR BELAKANG 2
C TUJUAN 3
D KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 4
E CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN. 5
F SASARAN. 6
G SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN 7
I PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA 8
J PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 8

2
PROGRAM PELAYANAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS 2021

RSUS HARAPAN SEHAT MEULABOH

A. PENDAHULUAN
Penyebaran virus HIV/AIDS di Jawa Timur semakin mengkhawatirkan, seperti
tidak mengenal batasan umur. Virus mematikan ini menyasar berbagai lapisan
masyarakat dan strata social, mulai anak-anak, remaja, mahasiswa, lelaki dan
perempuan dewasa sampai ibu rumah tangga masuk dalam datar panjang para
penderita.

Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Provinsi Jatim menyebut sampai


dengan Juli 2017 jumlah pengidap AIDS mencapai 17.750 orang dan HIV sebanyak
36.881. Seks bebas masih menjadi penyebab utama tingginya penyebaran Human
Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS). Dua
pengidap tertinggi berdasarkan pekerjaan yaitu wiraswasta dan ibu rumah tangga.

Data Dinas Kesehatan Kota Malang menunjukkan jumlah ODHA di wilayah itu
mencapai angka 3.800 orang pada September 2017 ini. jumlah penderita HIV/AIDS
di kota Malang duduki peringkat tertinggi kedua di Jawa Timur, setelah Surabaya.
Detailnya, jumlah penderita baru pada tahun 2016 mencapai 316 orang, dan hingga
September 2017 ini mencapai 219 orang.

Masalah HIV bukan lagi masalah kesehatan semata akan tetapi telah menjadi
masalah sosial yang sangat kompleks. Upaya pencegahan dan penanggulangannya
memerlukan pendekatan dan diselenggarakan oleh berbagai pihak. Pemerintah
berperan sebagai pemimpin upaya pencegahan dan penanggulangan HIV / AIDS baik
di pusat maupun di daerah. Menyelenggarakan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV / AIDS ini mengharuskan adanya koordinasi yang baik sejak
perencanaan sampai evaluasinya. Memperhatikan kecenderungan epidemik HIV /
AIDS dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, upaya pencegahan dan
penanggulangan di Indonesia akan memakan waktu yang cukup lama.

Oleh sebab itu upaya pencegahan dan penanggulangan HIV / AIDS harus dapat
dijamin kesinambungannya sangat ditentukan oleh komitmen politik, kepemimpinan
yang kuat dan tersedianya dana yang terus menerus, perawatan, sarana dan prasaran
yang digunakan. Manajemen secara terarah dan terorganisir guna kelancaran tugas

3
dan ptimalisasi kerja dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
terutama setiap Unit pelayanan, maka diperlukan suatu program kerja atau kerangka
acuan program kerja penanggung jawab program. Dimana suatu kegiatan yang
terprogram, terperinci dan berstrategi dalam setiap kegiatanyang dipimpin dapat
mencapai tujuan umum dan khusus sesuai dengan program kerja tersebut.

B. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit merupakan salah satu saran untuk memberikan layanan kesehatan
kepada masyarakat yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat sebagai tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal, oleh karena itu Rumah Sakit di tuntun untuk memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan dengan standar yang ditetapkan. Dengan memberikan
pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dengan faktor resiko IDU dan penunjang
di Rumah Sakit.

Tenaga yang professional mempunyai kedudukan yang penting dalam


menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan. Memberikan pelayanan berdasarkan
pendekatan bio-psikososial-spiritual merupakan pelayanan yang dilaksanakan secara
berkala dan berkesinambungan. Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang
telah disusun, implementasi kinerja dilakukan dan dilaksanakan oleh sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi dan kepentingan.
Penurunan kinerja pelaksana akan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan.

Didalam organisasi Rumah sakit pengelola program adalah pimpinan yang


langsung membawahi pelaksana, yang merupakan suatu unsur proses dalam
manajemen Rumah Sakit. Pimpinan program sebagai manajerial harus dapat
menjamin mutu pelayanan yang diberikan oleh pelaksana dalam memberikan
pelayanan dan mementingkan kenyamanan pasien. Kemampuan manajerial yang
harus dimiliki oleh pimpinan program antara lain : perencanaan, pengorganisasian,
pergerakan dan pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dan evaluasi. Dari
beberapa fungsi beberapa fungsi manajerial pimpinan program yang harus dijalankan
adalah bagaimana melakukan suatu perencanaan yang dituangkan ke dalam program
kerja pimpinan program dalam usaha meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan
dalam pencapaian target program.

4
C. TUJUAN
1. Umum :
Menurunkan angka kesakitan HIV
2. Khusus :
a. Memberikan pelayanan konseling yaitu memberikan pengertian dan
pemahaman tentang HIV/AIDS secara komprehensif sehingga dapat
bekerjasama dalam upaya pencegahan, penatalaksanaan dan penanganan
dampak psikosoial terhadap kasus HIV/AIDS. Serta melakukan perawatan
dan dukungan pengobatan bagi pasien yang terdiagnosa HIV AIDS.

b. Mencegah terjadinya penularan HIV/AIDS, menghambat laju


perkembangan infeksi HIV/AIDS dalam tubuh ODHA, mengurangi dampak
psikososial akibat HIV/AIDS dikalangan anggota TNI, PNS berserta
keluarga, dan melakukan perawatan, dukungan dan pengobatan bagi
penderita HIV AIDS.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Menyusun program kerja tahunan • Membuat anggaran dan pembiayaan
• Membuat laporan setiap bulan

2 Mengadakan pertemuan / rapat • Mengadakan rapat bersama Tim


Triwulan guna membahas masalah yang ada
terkait dengan pelaksanaan tugas


Melakukan pencatatan, pelaporan,
evaluasi, analisa serta tindak lanjut
dari masalah yang ditemukan

3 Mengajukan pendidikan dan • Membuat rekapitulasi tenaga


pelatihan untuk meningkatkan berdasarkan teknis pelatihan yang
kualitas SDM pernah diikuti serta tahun terakhir
mengikuti

5
• Membuat daftar pengajuan calon-
calon nama yang akan mengikuti
pendidikan atau pelatihan
berdasarkan tugas masing-masing.

4 Menyusun dan merencanakan • Membuat kebutuhan tenaga tiap


kebutuhan tenaga dan sarana tahun
prasarana yang belum terdukung
• Membuat kebutuhan sarana dan
prasarana setiap tahun (Untuk
kebutuhan APD OK, Obsgyn pada
pasien dengan HIV)

5 Sosialisasi dengan jejaring internal • Melakukan koordinasi dengan unit


(IGD, Watlan, Watnap) terkait sehubungan dengan
pelayanan unit VCT.
• Membagikan formulir Konseling
dan Testing ke Unit IGD, Watlan,
Watnap
6 Mengawasi dan mengevaluasi • Mengontrol dan melihat secara
kegiatan dalam usaha langsung pelaksanaan kegiatan tugas
penanggulangan HIV/AIDS
masing-masing Tim tiap 6 bulan
• Mengadakan evaluasi program

7 Membuat MOU dengan Menindak lanjuti


RS Rujukan HIV pelaksanaan MOU

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Menyusun program kerja tahunan. Menyusun program kerja tahunan diantaranya
adalah mengalokasikan anggaran dan pembiayaan sehubungan dengan program
tersebut.
2. Mengadakan pertemuan / rapat rutin yang diadakan tiap triwulan. Melaporkan semua
kegiatan yang sudah dan belum dilaksanakan serta melaporkan perkembangan
pasien dalam waktu 3 bulan.
3. Mengajukan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM.
Bekerjasama dengan instaldik dan dinas kesehatan untuk mengikuti pelatihan dan
pendidikan sehubungan dengan HIV/AIDS untuk mengembangkan kualitas SDM.

6
4. Menyusun dan merencanakan kebutuhan tenaga dan sarana prasarana yang belum
terdukung. Kebutuhan penambahan tenaga dan penambahan sarana prasarana di
evaluasi tiap tahun.
5. Sosialisasi dengan jejaring internal RS. Berkoordinasi dengan unit terkait
sehubungan dengan pelayanan VCT. Bahwa dalam jejaring pasien HIV tidak
ditawarkan lagi melainkan wajib diperiksakan. Sosialisasi untuk pengisian formulir
KTIP.
6. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dalam usaha penanggulangan HIV/AIDS
dengan mengadakan evaluasi program.
7. Membuat MOU dengan RS sehubungan dengan rujukan
pasien HIV.
Menindaklanjuti pelaksanaan rujkan ke RS yang dituju

F. SASARAN
Pelaksanaan program pelayanan penannggulangan Th 2021 bidang HIV / AIDS
pada dasarnya berhasil apabila :

1. Menurunnya hingga tidak ada infeksi HIV baru.


2. Menurunnya hingga tidak adanya kematian yang disebabkan oleh keadaan yang
berkaitan dengan AIDS.
3. Tidak ada lagi diskriminasi terhadap ODHA.
4. Meningkatnya kualitas hidup ODHA.
5. Berkurangnya dampak sosial ekonomi dari penyakit HIV dan AIDS pada individu,
keluarga dan masyarakat.

G. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN 2021

No Kegiatan Sasaran Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des
1 Mengadakan Bagian terkait v v v v
pertemuan/ Rapat
Rutin
2 Mengajukan SDM
pendidikan v v
dan pelatihan
untuk
meningkatkan
kualitas SDM

7
3 Menyusun dan Bagian terkait
merencanakan v
kebutuhan tenaga
dan sarana
prasarana

4 Sosialisasi Jejaring v v v v
dengan jejaring internal (IGD,
internal Watlan,
Watnap)
5 Mengevaluasi Jumlah v v v v
Kegiatan pasien, hasil
pelayanan
6 Membuat MOU RS terkait v
rujukan pasien

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

Pembuatan evaluasi kegiatan penyelenggaraan program pelayanan


penanggulangan HIV/AIDS dilakukan setiap tahun.

I. PENCATATAN , PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Laporan setiap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulannya ke Dinas
Kesehatan Propinsi dan Daerah.
2. Laporan hasil evaluasi kegiatan dilakukan di akhir bulan.

Direktur RSUS Harapan Sehat Meulaboh

dr. Herdianta

Anda mungkin juga menyukai