Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA TAHUN 2022

TIM PENANGGULANGAN HIV/AIDS

RSI MASYITHOH
JL. A. YANI NO. 6 – 7 BANGIL 67153 PASURUAN
– JAWA TIMUR
TELP. 0343 – 741018 FAX. 0343 – 742425

2022
PROGRAM KERJA
PENANGGULANGAN HIV-AIDS
DI RSI MASYITHOH BANGIL

A. PENDAHUALUAN
Masalah HIV-AIDS bukan lagi masalah kesehatan semata akan tetapi telah menjadi
masalah sosial yang sangat kompleks. Upaya pencegahan dan penanggulangannya
memerlukan pendekatan dan diselenggarakan oleh berbagai pihak. Pemerintah berperan
sebagai pemimpin upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS baik di pusat maupun
di daerah. Menyelenggarakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS ini,
mengharuskannya adanya koordinasi yang baik sejak perencanaan sampai evaluasinya.
Memperhatikan kecenderungan epedemi HIV-AIDS dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, upaya pencegahan dan penanggulangan di Indonesia akan memakan
waktu yang cukup lama.
Oleh sebab itu upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS harus dapat dijamin
kesinambungannya sangat ditentukan oleh komitmen politik, kepemimpinan yang kuat dan
tersedianya dana yang terus-menerus, perawatan sarana dan prasarana yang digunakan.
manajemen secara terarah dan terorganisir, guna kelancaran tugas dan optimalisasi kerja
dalam upaya meningkatan mutu pelayanan rumah sakit terutama setiap unit pelayanan maka
diperlukan suatu program kerja atau kerangka acuan program kerja penanggungjawab
program. Di mana suatu kegiatan yang terprogram, terinci dan berstrategi dalam setiap
kegiatan yang dipimpin dapat mencapai tujuan umum dan khusus sesuai dengan program
kerja tersebut.

B. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sebagai tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, oleh karena
itu rumah sakit dituntun untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
yang ditetapkan. Dengan memberikan pelayanan VCT, PMTCT dan penunjang di rumah
sakit.
Tenaga yang professional mempunyai kedudukan yang penting dalam menghasilkan
kualitas pelayanan kesehatan. Memberikan pelayanan berdasarkan pendekatan bio-psiko-

2
sosial-spiritual merupakan pelayanan yang dilaksanakan secara berkala dan
berkesinambungan. Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun,
implementasi kinerja dilakukan dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan, kompetensi, motivasi, dan pentingan. Penurunan kinerja pelaksanaakan
mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan.
Di dalam organisasi rumah sakit pengelola program adalah pimpinan yang langsung
membawahi pelaksana, yang merupakan suatu unsur proses dalam manajemen rumah sakit.
Pimpinan program sebagai manajerial harus dapat menjamin mutu pelayanan yang diberikan
oleh pelaksana dalam memberikan pelayanan dan mementingkan kenyamanan pasien.
Kemampuan manajerial yang harus dimiliki oleh pimpinan program antara lain: Perencanaan,
pengorganisasian, pengerakan dan pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dan evaluasi.
Dari beberapa fungsi manajerial pimpinan program yang harus dijalankan adalah bagaimana
melakukan suatu perencanaan yang dituangkan ke dalam program kerja pimpinan program
dalam usaha meningkatkan kwalitas dan mutu pelayanan dalam pencapaian target program.

C. TUJUAN
Tujuan umum:
Tercapainya usaha pencegahan dan mengurangi resiko penularan HIV dan AIDS,
meningkatkan kualitas hidup ODHA, dengan memberikan pelayanan VCT dan
PMTCT.
Tujuan khusus:
a. Meningkatkan fungsi pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT).
b. Meningkatkan fungsi pelayanan Antiretroviral Therapy (ART) melalui
kerjasama dengan rumah sakit yang ditunjuk.
c. Meningkatkan fungsi pelayanan oportunistik (IO)
d. Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan factor resiko Injection
Drug Use (IDU).
e. Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang yang meliputi pelayanan gizi,
laboratorium dan radiologi, pencatatan dan pelaporan.
f. Meningkatkan pelayanan PITC dan PMTCT

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Kegiatan pokok
1. Menyusun program kerja tahunan
3
2. Mengadakan pertemuan rutin
3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan SDM
4. Menyusun dan merencanakan kebutuhan tenaga sarana dan prasarana
5. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dalam usaha penanggulangan HIV-AIDS
b. Rincian kegiatan
1. Menyusun program kerja
a. Membuatan anggaran dan pembiayaan
b. Membuat laporan setiap bulan
c. Membuat jadwal kegiatan konselor
2. Mengadakan pertemuan rutin dua bulanan
a. Mengadakan rapat bersama Tim guna membahas masalah yang ada terkait
dengan pelaksanaan tugas
b. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa serta tindak lanjut dari
masalah yang ditemukan
3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan SDM
a. Membuat rekapitulasi tenaga berdasarkan teknis pelatihan yang pernah
diikuti serta tahun terakhir mengikuti.
b. Membuat daftar pengajuan calon-calonnama yang akan mengikuti
pendidikan atau pelatihan berdasarkan tugas masing-masing.
4. Menyusun dan merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
a. Membuat kebutuhan tenaga tiap tahun
b. Membuat kebutuhan sarana dan prasarana setiap tahun
5. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dalam usaha pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS
a. Mengontrol dan melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan tugas
masing-masing tim tiap 6 bulan.
b. Mengadakan evaluasi Program

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Membuat TIM Penangulangan HIV-AIDS
2. Rapat TIM
 Menyusun kegiatan yang direncanakan
 Melaksanakan kegiatan dan evaluasi
3. Melakukan audit
4
F. SASARAN
1. Menyusun Program kerja pencatatan dan pelaporan pada bulan Desember 2022
2. Mengadakan pertemuan Rutin 2 kali dalam 1 tahun pencatatan dan pelaporan pada
bulan Desember 2022
3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk SDM pencatatan dan pelaporan pada
bulan Desember 2022
4. Mengusulkan dan merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana pencatatan dan
pelaporan bulan Desember 2022

G. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN

Jenis Kegiatan 2022


No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Meningkatkan fungsi x
pelayanan Voluntary
Counseling and Testing
1
(VCT).
Meningkatkan fungsi x
pelayanan Antiretroviral
Therapy (ART) melalui
2
kerjasama dengan rumah
sakit yang ditunjuk.

Meningkatkan fungsi x
pelayanan oportunistik
(IO)
3
Meningkatkan fungsi
x
pelayanan pada ODHA
dengan factor resiko
4
Injection Drug Use
(IDU).

5
Meningkatkan fungsi X
pelayanan penunjang
5
yang meliputi pelayanan
gizi, laboratorium dan
radiologi, pencatatan dan
pelaporan.
Meningkatkan pelayanan
PITC dan PMTCT
6

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Pembuatan evaluasi kegiatan penyelenggaraan penangulangan HIV/AIDS di RSI
Masyithoh dilakukan setiap enam bulan sekali.
2. Pelaporan kasus HIV direkap setiap bulan dengan melaporkan secara online ke
SIHA (Sistem Informasi HIV/AIDS).

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Laporan setiap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap enam bulan ke bagian
Pelayanan Medis.
2. Laporan hasil evaluasi kegiatan dilakukan diakhir tahun

Mengetahui,
Bangil, 4 Januari 2022

Direktur RSI Masyithoh Bangil Ketua Tim HIV/AIDS

DR.dr.H.Handayanto, MM dr. Junaedi Hasmi A

6
7

Anda mungkin juga menyukai