Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM KERJA

TIM PONEK RSI MASYITHOH

BANGIL

TAHUN 2019

TIM PONEK

RSI MASYITHOH BANGIL

Jl.A.Yani No.06 67153 Bangil Telp. (0343) 741016


A. PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) di Indonesia masih tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Menurut
SDKI tahun 2010, AKI di Indonesia adalah 125/100.000 kelahiran hidup, sedangkan
AKB adalah 35/1000 kelahiran hidup. Disamping itu, indeks pembangunan manusia
di Indonesia berada pada urutan ke 107 dibanding dengan bangsa lain dan selama 5
tahun terakhir ini mengalami perbaikan namun snagat lambat. Saat ini Provinsi Jawa
Timur menduduki urutan kedua tertinggi untuk AKI dan AKB di Indonesia. Di RSI
Masyithoh pada tahun 2018 ada 0 kematian ibu dan 2 kematian neonatal.
Pada KTT Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2000 disepakati
bahwa terdapat 8 tujuan pembangunan MDGs (Millenium Development Goals) pada
tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang
terkait dengan kesehatan ibu dan bayi, yaitu :
1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita menjadi 23/1000 kelahiran
hidup.
2. Mengurangi angka kematian ibu menjadi 102/100.000 kelahiran hidup

Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat dicapai apabila
dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama kematian
tersebut yang didukung kebijakan dan system yang efektif dalam mengatasi berbagai
kendala yang timbul selama ini.

Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti


BBLR (40,4%), Asfiksia (24,6%) dan Infeksi (10%). Hal tersebut kemungkinan
disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk, dan mengobati.
Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan oleh perdarahan (25%), infeksi (15%),
pre eklamsia-eklamsia (15%), persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian bayi
mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan
perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu dalam bentuk PONEK di
Rumah Sakit dan PONED pada tingkat Puskesmas.

Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam
pelayanan kedaruratan obstetric dan neonatal yang sangat berperan dalam
menurunkan angkia kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK
adalah tersedianya tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi prasarana, sarana, dan
manajemen yang handal. Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu tenaga
kesehatan memerlukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan perubahan perilaku dalam pelayanan kepada pasien.

B. LATAR BELAKANG

Pada tahun 2019 AKI dan AKB di RSI Masyithoh Bangil sudah mengalami
penurunan dibanding tahun sebelumnya. Namun demikian masih memerlukan upaya
yang maksimal agar AKI dan AKB di RSI Masyithoh Bangil terus dapat ditekan dari
tahun ke tahun.

Pada tahun 2018 di RSI Masyithoh ada 1 kematian ibu dan 4 kematian bayi dan
tahun 2019 menurun menjadi 0 kematian ibu dan 2 kematian bayi.

C. TUJUAN
 Peningkatan kualitas pelayanan PONEK dalam rangka menurunkan AKI dan
AKB di RSI Masyithoh Bangil.
 Peningkatan kualkitas jejaring rujukan dari Puskesmas PONED, bidan di desa,
bidan praktek mandiri (BPM) ke RS PONEK.

D. KEGIATAN
1. Meningkatkan sistem rujukan.
2. Memastikan bahwa pasien rujukan mendapat stabilisasi dari Puskesmas PONED.
3. Memastikan pasien rujukan dengan pendampingan.
4. Audit Maternal Perinatal (AMP) dengan metode terkini.
5. Pembinaan Tim PONEK ke Tim PONED se-Kota Bangil.
E. SASARAN

Sasaran kegiatan ini adalah seluruh petugas kesehatan di semua bagian dari
PONED dan Rumah Sakit PONEK.
Keterangan :
Numerator
Demunerator

jumlah kematian persalinan karena pre eklamsi dalam 1 bulan x 100% = 0%


jumlah persalinan dengan pre eklamsi dalam 1 bulan

Bangil, 14 Mei 2019


Ka. Instalasi Al Wiladah

drg. Sti Fatimah

Keterangan :Numerator
Demunerator

Jumlah bayi baru lahir dengan asfiksia yang berhasil ditangani dalam 1 bulan x 100% = 5 x 100% = 100%
jumlah seluruh bayi asfiksia yang ditangani dalam 1 bulan 5

Bangil, 14 Mei 2019


Ka. Instalasi Al Wiladah

drg. Sti Fatimah


Jumlah bayi baru lahir dengan asfiksia yang berhasil ditangani dalam 1 bulan x 100% = 5 x 100% = 100%
jumlah seluruh bayi asfiksia yang ditangani dalam 1 bulan 5

Bangil, 14 Mei 2019


Ka. Instalasi Al Wiladah

drg. Sti Fatimah

Jumlah BBLR 1500 gr - 2500 gr yang berhasil ditangani dalam 1 bulan x 100% = 6x100% = 100%
Jumlah BBLR 1500 gr - 2500 gr yang ditangani dalam 1 bulan 6
Bangil, 14 Mei 2019
Ka. Instalasi Al Wiladah

drg. Sti Fatimah


jumlah pasien persalinan dalam 1 bulan 47

Bangil, 14 Mei 2019


Ka. Insatalasi Al Wiladah

drg. Sti Fatimah


Demunerator

jumlah persalinan dengan pre eklamsi dalam 1 bulan 6

Bangil, 14 Mei 2019


Ka. Instalasi Al Wiladah

drg. Sti Fatimah

Jumlah bayi baru lahir dengan asfiksia yang berhasil ditangani dalam 1 bulan x 100% = 5 x 100% = 100%
jumlah seluruh bayi asfiksia yang ditangani dalam 1 bulan 5

Bangil, 14 Mei 2019


Ka. Instalasi Al Wiladah

drg. Sti Fatimah


Jumlah BBLR 1500 gr - 2500 gr yang berhasil ditangani dalam 1 bulan x 100% = 15x100% = 100%
Jumlah BBLR 1500 gr - 2500 gr yang ditangani dalam 1 bulan 15
Bangil, 14 Mei 2019
Ka. Instalasi Al Wiladah

drg. Sti Fatimah


F. JADWAL KEGIATAN

NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Audit
Maternal
Perinatal            
(AMP)
tingkat
Kabupaten
2 Audit
Maternal
Perinatal   
Intern RSI
Masyithoh
Bangil
3 Laporan
           
Kegiatan
PONEK
4 Rapat Rutin   
Tim PONEK
5 Pembinaan
Tim PONEK 
ke Tim
PONED

G. BIAYA
Biaya yang diperlukan dalam kegiatan ini meliputi :
 Mengikuti Audit Maternal Perinatal Tingkat Kabupaten
Pembiayaan dari Dinas Kesehatan.
 Pembinaan Tim PONEK, PONEK ke PONED
2 orang x 2 x Rp. 150.000,- : Rp. 600.000,-
 Rapat Koordinasi Tim
Snack 20 x 3 x Rp. 8000,- : Rp. 480.000,-
Makan 20x 1 x Rp. 19.000,- : Rp. 380.000,-
 Audit Maternal Perinatal Intern RSI Masyithoh
Pembicara 2 orang x Rp. 150.000,- : Rp. 600.000,-
Snack 20 x 2 x Rp. 150.000,- : Rp. 320.000,-

H. EVALUASI
Tim PONEK memonitor proses pelaksanaan kegiatan dan mengevaluasi efektivitas
kegiatan. Rapat evaluasi dilaksanakan setiap triwulan.

I. PELAPORAN
Pelaksanaan kegiatan pelayanan Obstetric dan Neonatal di RSI Masyithoh Bangil
dilaporkan kepada Direktur RSI Masyithoh Bangil melalui Kepala Bidang Pelayanan
Medik setiap bulan juga laporan ke Kepala Dinas Kesehatan Kota Bangil melalui
Kepa Bidang Pelayanan KIA.

Bangil, 30 Maret 2019

Sekretaris PONEK Ketua PONEK,

( Ety Diana S, SST,M.Kes ) ( Dr.dr. Edy Mustofa, Sp.OG (k))

Direktur
RSI Masyithoh Bangil

(Dr.dr.H. Handayanto,MM)
PROGRAM KERJA

PENYELENGGARAAN PONEK

BANGIL

TAHUN 2019

TIM PONEK

RSI MASYITHOH BANGIL

Jl.A.Yani No.06 67153 Bangil Telp. (0343) 741016


A. KETENAGAAN

Jumlah Jumlah yang Dipilih


Posisi
No Kategori Tenaga yang
Ketenagaan Resultasi APN PONEK
Ada
Jam Kerja on
1 Dokter Obgyn 2 site, diluar jam 
kerja on call
Jam Kerja on
2 Dokter Anak 4 site, diluar jam 
kerja on call
Jam Kerja on
3 Dokter Anastesi 1 site, diluar jam 
kerja on call
On Site
dimasing-,asing
ruang kerja
4 Bidan 12 
(VK,12
bidan………,
IBS Peristi)
On site di
masing-masing
5 Perawat 12 ruang kerja 
(IBS, IGD, dan
Peristi)
6 Perawat Anastesi 3 On Site di IBS 
7 Dokter Umum 6 On Site di IGD 
8 Residen Obgyn 2 On Site 

Keterangan :
 0. orang bidan pelatihan sosialisasi Puskesmas PONED dengan RS PONEK tahun
2018 (sertifikat tidak ada).
 1 Orang bidan pelatihan Kegawatdaruratan Obsetri dan Neonatal tahun 2018 dan
2019 (sertifikat ada)
 2 orang bidan dan 6 orang perawat pelatihan PPGD tahun 2019.
1) Pendidikan dan pelatihan
a. Sosialisasi
b. Pelatihan Internal
c. Pelatihan Eksternal
d. Pendidikan
2) Evaluasi
Dari jumlah dokter, perawat dan bidan belum cukup.,Karena adanya
penambahan ruangan antara lain, ruangan HCU (High Care Unit), VK
IGD, Ruang Pemulihan dan Ruang Observasi..

B. FASILITAS PELAYANAN
1. Ruang Pelayanan

No. Nama Ruangan Keterangan


1 Fasilitas cuci tangan dan cuci bilas Ada, dengan fasilitas air yang memadai
Area resusitasi dan stabilisasi (Ruang
2 Tersedia
Pemulihan)
Unit perawatan khusus ibu / kasus
3 Tersedia
eklamsia (Ruang HCU)
4 Unit perawatan intensif ibu Tersedia ruangan (Ruang Observasi di VK
5 Isolasi Infant di VK IGD Tersedia
6 Ruang Persiapan Tersedia

2. Perlengkapan Alat

Jumlah Jumlah
No. Nama Barang yang yang Keterangan
Tersedia Berfungsi
1. Tempat tidur ibu 14 TT 14 TT
2. Incubator transport Tidak ada Tidak ada
3. Syiringe pump Tidak ada Tidak ada
4. Radian warmer 2 buah 2 buah
5. Isi kotak resusitasi 1 kotak 1 kotak
6. Ambubag 2 buah 2 buah
7. Alat penghisap lendir 2 buah 2 buah
8. Vacum set Tidak ada Tidak ada
9. Pasokan oksigen tabung 4 buah 4 buah
10. Oksigen sistem pipa (central) Tidak ada Tidak ada
11. Pemantau detak jantung 2 buah 2 buah
12. Timbangan bayi 1 buah 1 buah
13. Lampu emergency 2 buah 2 buah
14. Stetoskop 3 buah 3 buah
15. USG 1buah 1 buah
16. Emergency mobile 1 buah 1 buah

C. KINERJA PRODUKTIVITAS

Kinerja tim PONEK ini kami lampirkan dalam bentuk laporan pelayanan kematian
maternal perinatal dan sistem rujukan.

D. KINERJA MUTU
1. Indikator Mutu
Indikator pelayanan mutu PONEK adalah turunnya Angka Kematian Ibu dan
Bayi (AKI dan AKB) sesuai dengan program MDG’s.
a. Meningkatkan sistem rujukan.
b. Memastikan bahwa pasien rujukan mendapat stabilisasi dari Puskesmas
PONED.
c. Memastikan pasien rujukan dengan pendampingan.
d. Audit Maternal Perinatal (AMP) dengan metode terkini.
e. Pembinaan Tim PONEK ke Tim PONED -Kota Bangil.
2. Statistik Pelayanan
a. Pelayanan Maternal

Jumlah persalinan tahun 2019 2019


Kematian Ibu Jumlah Ratio (%)
- PEB / Eklamsia 0 0%
- Perdarahan 0 0%
- HIV / AIDS 0 0%
- Kardiomyopati post partum 0 0%
- TB Paru 0 0%
- Persalinan dengan tindakan pervaginaan (VE) 0 0%
- Angka Seksio Secaria 0 0%
- Kesesuaian diagnosis pre dan post operasi 0 0%

Analisis :

Berdasarkan paparan profil persalinan tahun 2019, untuk kasus kematian ibu,
perdarahan menduduki urutan pertama. Yang sebelumnya tahun 2018 eklamsia
mendapat tempat teratas.

Hal ini dimungkinkan pada kasus perdarahan, focus identifikasi pengenalan


tanda pre syok yang harus dibenahi, ketersediaan bank darah yang belum optimal,
serta resiko anemia di ANC perlu dibenahi.

Pre eklamsia dengan komplikasi di tahun 2019, jika perjalanan kasus


memberat, memang dilakukan rujukan ke Rumah Sakit Tipe A agar pengelolaan
lebih komprehensif. Sehingga dimungkinkan angka kematian ibu di RSI Masyithoh
karena pre eklamsia berkurang. Mengingat manajemen definitive untuk kasus ini
belum sepenuhnya diketahui pasti.

b. Pelayanan Perinatal

Jenis Jumlah Lahir di Rujukan Rujukan Rujukan Jumlah


No.
Penyakit Kasus RSI PKM Bidan Dokter Kematian
1. BBLR 21 21 0 0 21 2
2. Asfiksia 15 15 0 0 15 1
3. Infeksi 2 2 0 0 2 0
4. Hipotermi 2 2 0 0 2 0
Kel.
5. 0 0 0 0 0 0
Kongenital
Jumlah 40 40 0 0 40 3

Analisis :
Tingginya angka prematur meningkat angka kematian bayi di RSI Masyithoh.

Perlu peningkatan sarana dan prasarana serta tenaga kesehatan untuk pengelolaan bayi
BBLR dan premature agar mendapatkan hasil dan outcome dalam menurunkan Angka
Kematian Bayi (AKB).

Metode kanguru (Kanguru Mother Care) untuk disosialisasikan kepada ibu dengan
bayi BBLR.

E. RENCANA TINDAK LANJUT


a. Meningkatkan sistem rujukan dengan SI JARI EMAS.
b. Memastikan bahwa pasien rujukan sudah mendapat stabilisasi dari Puskesmas
PONED.
c. Memastikan bahwa pasien rujukan ada pendampingan.
d. Meningkatkan SDM dengan adanya mengikuti pelatihan-pelatihan.
e. Meningkatkan AMP dengan metode terkini.
f. Pembinaan Tim PONEK ke Tim PONED se-Kota Bangil.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Audit Maternal
Perinatal
1 X X X X
(AMP) tingkat
Kota/Kabupaten
Audit Maternal
Perinatal interm
2 X X X X
RSI Masyithoh
Bangil
Laporan
3 kegiatan X X X X X X X X X X X X
PONEK
Rapat rutin Tim
4 X X X X
PONEK
Pembinaan Tim
5 PONEK ke Tim X X
PONED

Ketua Tim PONEK Bangil, 21 Mei 2019


RSI Masyithoh Direktur RSI Masyithoh

Dr.dr.Edy Mustofa Spog(K) …Dr.dr.H.Handayanto MM


………………………….)
…………………………

Anda mungkin juga menyukai