Persaingan yang semakin tajam timbul dari perkembangan teknologi dan globalisasi
memaksa setiap organisasi (perusahaan) berupaya menciptakan keunggulan-keunggulan
kompetitif (competitive advantage) yang bisa menjamin kelangsungan hidup dan
berkelanjutan (sustainable), sulit untuk ditiru (immutability) dan perkembangan perusahaan
jangka panjang (longtime life cycle). Bila tidak segera menonjolkan keunggulan, sangat sulit
bagi perusahaan dalam memenangkan persaingan bisnis. Dari beberapa faktor sumber daya
perusahaan meliputi physical capital resources, organizational capital resources, human
capital resources; maka human capital resources atau sumber daya manusia yang kini diakui
penting dan menjadi fokus banyak perusahaan (Barney, 1991 dalam Kartiningsih, 2007).
Sejalan dengan hal tersebut, peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi
sangat urgen dan perlu dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan dalam
rangka meningkatkan kemampuan dan profesionalisme. Sasaran dari pengembangan kualitas
sumber daya pegawai adalah untuk meningkatkan kinerja operasional pegawai dalam
melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Selain itu, kualitas sumber daya pegawai yang
tinggi akan bermuara pada lahirnya komitmen yang kuat dalam penyelesaian tugas-tugas
rutin sesuai tanggung jawab dan fungsinya masing-masing secara lebih efisien, efektif, dan
produktif.
Berbagai studi menunjukkan bahwa tenaga kesehatan / medis merupakan kunci utama
dalam keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Menurut international
confederation of midwives (ICM) yang dianut dan diadopsi oleh organisasi bidan diseluruh
dunia, dan diakui oleh WHO dan federation of international gynecologist obstetrition(FIGO)
dijelaskan bahwa bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan
yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi
untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik
bidan.
Sebagai salah satu tenaga medis di RSUP Dr M. Djamil Padang yang telah
terakreditasi internasional oleh KARS, bidan dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di rumah sakit. Diseminasi
merupakan tindak inovasi yang disusun dan disebarannya berdasarkan sebuah perencanaan
yang matang dengan pandangan jauh ke depan baik melalui diskusi atau forum lainnnya yang
sengaja diprogramkan, sehingga terdapat kesepakatan untuk melaksanakan inovasi, maka dari
itu program kerja Diseminasi ilmu diambil sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan bidan dalam memberikan pelayanan di IRNA A Kebidanan
Anak RSUP Dr M. Djamil Padang. .
Tujuan