Artikel ini memuat tentang hasil penelitian perubahan sosial di wilayah kecamatan Pamotan,
yang telah kami lakukan pada tanggal 16 September 2023.
Kami melakukan penelitian perubahan sosial ini di Desa Pamotan, Ringin, serta desa Jape
Perubahan sosial adalah perubahan budaya kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu
secara terus temerus
kami melakukan penelitian perubahan sosial yang memuat arsitektur rumah, fashion,
kendaraan, perabotan rumah tangga, serta keadaan lingkungan desa Pamotan zaman dulu
dan zaman sekarang
1. ARSITEKTUR RUMAH
Kami telah melakukan penelitian dan pengamatan rumah-rumah warga yang ada di wilayah
desa Pamotan, Ringin dan Jape, dan rata-rata rumah warga yang kami lihat sebagian besar
terbuat dari tembok dengan arsitektur zaman sekarang. Namun juga masih bisa kita temukan
rumah warga yang terbuat dari kayu.
Bahkan di wilayah pedesaan seperti Ringin dan Jape sekarang sudah banyak rumah warga
yang menggunakan tembok, hal ini terjadi karena mungkin rumah dengan bangunan tembok
dianggap masyarakat lebih bagus, lebih adem dan lebih kokoh, hal tersebut bisa terjadi
karena perkembangan zaman.
Saat penelitian di desa Japerejo, kami menemukan rumah warga yang terbuat dari kayu,
tampak rumah tersebut masih seperti rumah- rumah warga zaman dulu. Dan setelah kita
tanyakan, ternyata rumah tersebut milik Bapak Yasir warga desa Japerejo RT.02 RW.01
berikut ini adalah foto rumah Bapak Yasir :
Tampak rumah model Limasan milik warga Desa Japerejo RT.02 RW.01
Bisa kita lihat, rumah Bapak Yasir tersebut masih tetap berdiri di tengah-tengah rumah warga
lain yang sudah mengalami perubahan akibat perkembangan zaman.
Hal ini terjadi karena perubahan zaman, dan perubahan pola pikir masyarakat. Rata-rata
masyarakat sekarang membangun rumah tembok karena rumah tembok dianggap lebih kuat,
kokoh, dan lebih sejuk.
Dan saat kami melakukan pengamatan di desa Pamotan, kami melihat pemukiaman di Desa
Pamotan ini lebih padat ketimbang pemukiman di wilayah Desa Ringin dan Japerejo, hal ini
bisa dimungkinkan karena memang Desa Pamotan ini adalah pusat interaksi dan menjadi
salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Rembang yang dianggap sudah mulai maju,
ditandai dengan banyaknya sumber mata air, adanya pasar, sinar matahari yang cukup, dan
wilayahnya masih luas.
Tampak rumah warga di Dukuh Sambikalung Desa Pamotan yang tampaknya sudah
tersentuh model rumah zaman sekarang
Perkembangan zaman membuat lingkungan dan kebiasaan warga di suatu daerah juga
berubah.
Dulu di siang hari para warga biasanya berbincang bincang di depan rumah dengan
tetangganya untuk mengisi waktu luang, seiring dengan perkembangan zaman, sekarang
warga lebih suka berdiam dirumah menyalakan TV atau memainkan ponselnya sebagai
hiburan, hal tersebut bisa dibuktikan dalam foto diatas, yang memperlihatkan suasana Dukuh
Sambikalung di siang hari yang sepi.
2. FASHION
Fashion menurut Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta adalah segala sesuatu yang
dikenakan pada tubuh, baik dengan maksud melindungi tubuh maupun memperindah
penampilan tubuh.
fashion/baju yang dipakai masyarakat zaman dulu dan sekarang sudah berbeda, baik itu baju
sehari-hari sampao bajuseragam sekolah. Hal tersebut menandai perubahan sosial juga
berpengaruh terhadap pakaian masyarakat.
Bisa kita lihat foto dibawah ini yang menggambarkan pakaian Mbah Katimah warga desa
Japerejo :
Tampak seseorang tengah berdiri didepan genuk, dengan memakai pakaian ala kuno yaitu
jarik dan kebaya
(Narasumber : Mbah Katimah, alamat : Japerejo RT.03 RW.01
Pemotret : Lailatul Fitriyah Minggu, 17 September 2023
Pakaian yang dipakai Mbah Katimah masih seperti pakaian zaman dahulu, yaitu
menggunakan jarik, dan kebaya. Setelah kita melakukan wawancara dengan Mbah Katimah,
beliau mengatakan bahwa dirinya sehari-hari memang selalu menggunakan pakaian dengan
style jarik dan kebaya.
Hal tersebut bisa terjadi lewat kebiasaan, dari dulu mbah Katimah selalu menggunakan style
jarik dan kebaya seperti yang orang tua beliau kenakan, dan kebiasaan itu masih mbah
Katimah terapkan di zaman modern seperti sekarang ini.
Tampak seorang remaja tengah duduk diatas kayu dengan memakai fashion ala anak milenial
dan memakai tas
(Foto milik : Lailatul Fitriyah, warga Desa Japerejo RT.03 RW.01)
Tampak foto seorang remaja milenial yang menggunakan style kekinian. Style zaman
sekarang sudah mengalami perubahan, mulai dari baju hingga rok/celana yang dikenakan.
Dulu, masyarakat menggunakan pakaian sehari harinya dengan menggunakan jarik dan
kebaya seperti yang digunakan Mbah Katimah, namun zaman sudah mengalami perubahan ,
hampir semua masyarakat zaman sekarang tidak ada yang menggunakan jarik ataupun
kebaya di kegiatan sehari harinya, kecuali memang warga yang sudah sepuh seperti mbah
katimah. Biasanya masyarakat sekarang menggunakan jarik dan kebaya saat acara-acara
tertentu saja, seperti karnaval, memperingati hari kartini, atau saat acara kondangan di
pernikahan saja.
Hal ini menunjukkan bahwa perubahan sosial juga berdampak pada style atau fashion yang
dikenakan masyarakat.
Namun, peralatan masak (dapur) zaman dahulu dan sekarang sudah sangat berbeda. Contoh
saja dapur mbah Katimah di foto berikut :
Tampak genuk yang berukuran cukup besar berada didalam pawon seorang warga dan
disekitarnya terdapat perabotan-perabotan rumah tangga lainnya.
Tampak sebuah dapur (pawon) tempat mencuci piring milik salah satu warga di Desa
Japerejo, pada gambar tersebut memperlihatkan sebuah tempat untuk mencuci piring,
disampingnya terdapat genuk, tempat menampung air dan diatasnya terdapat gayung untuk
mengambil air dari genuk tersebut, biasanya warga setempat menamainya dengan
nama Siwur atau Jebor.
DAPUR WARGA ZAMAN SEKARANG YANG SUDAH MENGALAMI PERUBAHAN
Tampak dapur warga Dukuh Gelanggang Desa pamotan yang sudah tersentuh perubahan
zaman, dengan model dapur zaman sekarang
(Dapur milik Ibu Choriyah warga Dukuh Gelanggang RT:01 RW:08 Desa Pamotan,
Pemotret : Ulfatun Naja Minggu, 17 September 2023)
Dari gambar diatas bisa kita lihat, tampak sebuah dapur yang sudah mengalami perubahan,
baik dari tempat untuk mencuci piring ataupun alat untuk memasak seperti kompor, dahulu
warga memasak menggunakan kayu bakar, seiring dengan perkembangan zaman warga
sekarang tidak lagi menggunakan kayu untuk memasak, namun menggunakan gas.
Tidak hanya itu, masih banyak lagi peralatan memasak yang berubah seiring dengan
perkembangan zaman, contohnya seperti penghalus makanan yang dulunya menggunakan
cobek (ulek-ulek) sekarang menggunakan blander, dandang untuk menanak nasi sekarang
sudah ada majikom dan lain sebagainya
Tampak sebuah alat penghalus makanan bernama blander berwarna biru milik warga Dukuh
Sridadi Desa Pamotan
(Blander milik Ibu Wasringah, RT:02 RW:13 Dukuh Sridadi, Desa Pamotan
pemotret : Wati Indra Lestari)
Tak hanya peralatan dapur saja yang berubah, peralatan rumah tangga lainnya juga banyak
sekali yang berubah, misalnya sumur.
Di zaman sekarang sulit untuk menemukan sumur dengan kerekan timba, namun kami
menemukan alat sanyo dan kran untuk mengambil air dari sumur yang tentu lebih cepat dan
anti ribet.
(Sanyo dan Kran milik Bapak Qushoyin, warga dukuh Gelanggang, RT.01 RW.08 Desa
Pamotan
Pemotret : Ulfatun Naja).
Sekarang warga tak perlu lagi repot-repot untuk mengambil air dari sumur dengan
menggunakan tali dan timba atupun menggunakan pompa, sekarang sudah ada sanyo dan
kran yang tentunya lebih praktis, cepat dan tidak membuang banyak tenaga.
Seiring berkembangnya zaman, sekarang masyarakat lebih memilih cara-cara yang praktis
untuk memasak. Hal itu termasuk perubahan sosial yang terjadi karena perkembangan
zaman.
Suasana lingkungan juga dapat berubah seiring dengan berkembangnya zaman, semakin
baik kondisi lingkungan suatu daerah, maka semakin ramai pula daerah tersebut.
Di pengamatan kami mengenai perubahan sosial masyarakat ini kami memiliki ide untuk
membandingkan suasana desa Pamotan tempo dulu dan sekarang.
Karena kami tidak memiliki foto Desa Pamotan tempo dulu, maka kami mencarinya dari
internet, dan berikut adalah suasana Desa Pamotan tempo dulu :
Tampak suasana Desa Pamotan di area depan Masjid Al-Amin Pamotan yang nampak masih
sepi, belum dilintasi banyak kendaraan.
Tampak suasana Desa Pamotan yang masih sepi, dan belum terlalu banyak mengalami
perubahan. Masih sedikit kendaraan yang melintas di depan Masjid Al Amin Pamotan, dan
terlihat di foto tersebut ruko yang ada di Desa Pamotan belum dibangun.
Tampak suasana Desa Pamotan tepatnya di area depan Masjid Al-Amin Pamotan yang
nampak sudah ramai, ditandai dengan banyaknya kendaraan baik itu truk, montor,
mobil.
(Foto di area depan masjid Al Amin Pamotan
Pemotret : Ulfatun Naja)
Dari foto diatas, tampak suasana di area depan Masjid Al-Amij Pamotan yang terlihat lebih
ramai dibandingkan Pamotan tempo dulu, itu menandakan bahwa Desa Pamotan sudah
mengalami perubahan sosial, dari yang awalnya tidak begitu ramai sekarang menjadi ramai.
Ditandai dengan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang di jalan tersebut.
Jadi, kesimpulannya Desa Pamotan, Ringin dan Japerejo sudah mengalami perubahan sosial
dari waktu ke waktu. Hal ini ditandai dengan berubahnya arsitekur rumah warga, fashion yang
dikenakan warga, perlatan yang digunakan warga, hingga suasana Desa yang juga mulai
ramai.
Dan itulah hasil dari pengamatan perubahan sosial yang telah kami lakukan, mohon kritik dan
saran untuk artikel kami, terimakasih.