Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN UMUM JUMPA BAKTI GEMBIRA

PALANG MERAH REMAJA


PALANG MERAH INDONESIA KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2023
A. Latar Belakang
PALANG MERAH INDONESIA (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di
Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI tidak memihak golongan
politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya
juga tidak melakukan pembedaan, tetapi mengutamakan korban yang paling
membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya. Dalam melaksanakan aksi
kemanusiaannya, PMI selalu memegang teguh 7 (tujuh) Prinsip Dasar Gerakan Internasional
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yaitu Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan,
Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan dan Kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada
di 34 Provinsi dan 408 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan
dan di 3 Kota serta 21 Kabupaten di Sulawesi Selatan.
Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas
kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi
Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958
melalui UU No 59. Sebagai perhimpunan nasional yang sah, PMI berdiri berdasarkan
Keputusan Presiden No 25 tahun 1950 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya
organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui
Keputusan Presiden No 246 tahun 1963. Kemudian diperkuat melalui Undang-undang No. 1
Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 Tahun 2019
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Kepalangmerahan.
Dalam melaksanakan kegiatan kepalangmerahan, PMI tidak terlepas dari peran dan tugas
relawan (KSR-TSR-PMR). Di Indonesia, PMR berjumlah lebih dari 750.000 orang. Khusus di
Sulawesi Selatan jumlah relawan PMI telah mencapai lebih dari 12.000 orang, yang salah
satu bagiannya adalah anggota PMR sebanyak 10.459 orang (sumber data: mis.pmi.or.id;
pertanggal 6 September 2022)
Salah satu strategi pembinaan dan pengembangan PMR yang dikemas untuk melakukan
evaluasi dan pembinaan serta mempertemukan para anggota PMR untuk bersama-sama
memantau dan mengevaluasi pembinaan yang telah dilaksanakan PMI, sekaligus merancang
peran dan kegiatan PMR untuk mendukung dan melaksanakan program peningkatan
organisasi dan pelayanan PMI adalah Jumpa Bakti Gembira Palang Merah Indonesia Tingkat
Kabupaten Soppeng Tahun 2023.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dengan melibatkan perwakilan PMR dari
seluruh Kabupaten Soppeng. Acara tersebut dikemas sedemikian rupa sehingga dapat
menjadi sebuah ajang pertemuan bagi para anggota PMR di Soppeng, sehingga diharapkan
melalui kegiatan ini anggota PMR dapat memperluas jejaring mereka dari berbagai segi
diantaranya budaya, pendidikan, serta minat dan bakat.
Selain itu, anggota PMR juga akan dilibatkan dalam perancangan peran dan kegiatan
mereka dimasa yang akan datang guna mendukung program peningkatan organisasi dan
pelayanan PMI.

B. Dasar Kegiatan
1. Undang-undang No. 1 tahun 2018, tentang Kepalangmerahan
2. Undang-Undang No. 40 tahun 2009, tentang Kepemudaan
3. Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2019, tentang Penyelenggaraan Undang-undang
Kepalangmerahan
4. Anggaran Dasar dan anggaran Rumah Tangga PMI
5. Program Kerja PMI Kabupaten Soppeng Tahun 2023

C. Nama Kegiatan
"Jumpa Bakti Gembira Palang Merah Remaja Tingkat Kabupaten Soppeng Tahun 2023”

D. Waktu dan Tempat


Tanggal 5 – 8 Oktober 2023 di Waesuru, Desa Umpungeng, Kecamatan Lalabata,
Kabupaten Soppeng.
E. Tujuan
Umum :
“Meningkatkan karakter kepalangmerahan serta peran anggota PMR dalam penerapan
Tri Bakti PMR dan sebagai Pendidik Sebaya, melalui pendekatan keterampilan hidup.”
Khusus :
1. Memberikan wadah kepada PMR untuk belajar menjalankan perannya sebagai
Pendukung Sebaya, Model Sebaya dan Pendidik Sebaya (peer support, peer educator,
peer leadership).
2. Mengarahkan peserta untuk mampu mengaplikasikan Tujuh Prinsip Dasar Gerakan
Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memberikan wadah bagi remaja untuk berperan dalam menyampaikan ide-ide,
merencanakan, melaksanakan, dan terlibat dalam pengambilan keputusan serta
monitoring evaluasi.
4. Menyamakan pemahaman antar Pengurus, Staf, dan Relawan dalam proses pembinaan
dan pengembangan PMR.
F. Hasil yang diharapkan
1. Tersedianya akses keterlibatan anggota PMR dalam proses pengambilan keputusan dan
kepemimpinan PMI, sebagai pengakuan dan penghargaan kepada PMR.
2. Tersedianya hasil evaluasi sebagai proses pembinaaan dan pengembangan PMR untuk
memperkuat peningkatan karakter remaja.
3. Proses pembinaan dan pengembangan PMR dapat dipahami oleh semua jajaran SDM
(Sumber Daya Manusia) PMI.

G. Tema
“PMR AKTIF, PARTISIPATIF DAN BERPRESTASI”

H. Logo
I. Alur Kegiatan
Jumpa Bakti Gembira merupakan kegiatan inti PMR. Dalam pencapaian tujuan Jumpa Bakti
Gembira semua komponen untuk mencapai tujuan perlu disinergikan antar PMR, Pengurus,
Staf dalam GEMBIRA sebagai kegiatan pendukung.

Gembira
Bakti
1. Parade Budaya
1. Bakti Masyarakat 2. Jumbara Got Talent
2. Bakti Lingkungan 3. Youth In Action
Jumpa
3. Media Sosial & 4. Wahana
1. Youth Station Mading Kontingen Kepalangmerahan
2. Jurnalistik Remaja
3. Kewirausahaan Sosial
4. Remaja Tangguh /
Life Skill Station
5. Forpis Talk Corner

J. Sasaran
1. Anggota PMR (Mula, Madya, Wira)
2. Pembina PMR
3. Pelatih PMI dan atau Fasilitator PMR
4. Staf PMI yang membidangi Pembinaan PMR
5. Pengurus PMI yang membidangi Pembinaan PMR
6. Unit PMR/Sekolah
7. Forpis (Forum PMR)
8. Masyarakat
K. Panitia
1. Panitia pelaksana terdiri dari unsur Pengurus dan Staf PMI Kabupaten Soppeng,
PMI Kecamatan dan Relawan PMI Kabupaten Soppeng dan Forpis dengan
penjabaran tugas masing-masing.
2. Penetapan Panitia Jumpa Bakti Gembira PMR di semua tingkatan ditetapkan
melalui Surat Keputusan Pengurus PMI Kabupaten Soppeng.

L. Fasilitator
1. Terdiri dari PMI Provinsi Sulawesi Selatan, PMI Kabupaten Soppeng dan tenaga
ahli sesuai kompetensi dan jenis kegiatan. Yang bertugas mengklarifikasi apa
yang sudah dilakukan oleh peserta sebagai proses pembelajaran, dari kegiatan
yang dilakukan peserta.
2. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing fasilitator akan diuraikan melalui
rapat teknis kegiatan.

M. Kontingen
1. Komposisi kontingen
Setiap Unit PMR/Sekolah mengirimkan kontingen dengan aturan sbb :
a. PMR Mula : 10 Orang Peserta (Putra/Putri/Campuran)
b. PMR Madya : 10 Orang Peserta (Putra/Putri/Campuran)
c. PMR Wira : 10 Orang Peserta (Putra/Putri/Campuran)
d. Pembina PMR : 2 Orang Per Unit
e. Bina Damping : 2 Orang Per Unit
Komposisi peserta pria dan wanita ditentukan oleh setiap kontingen dengan
mempertimbangkan keseimbangan akses keterlibatan, peran, minat,
kompetensi dan kesetaraan gender.
2. Kriteria
a. Peserta adalah anggota PMI yang akan terlibat langsung diseluruh proses
Jumpa, Bakti Gembira PMR
1) Anggota Palang Merah Remaja (PMR)
 Anggota PMR (Mula, Madya, Wira)
 Terdaftar di MIS/Siamo (Optional)
 Melampirkan Fotocopy Kartu Tanda Anggota (KTA)
 Sehat Jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat
 Mendapat mandat dari Unit/Sekolah, yang dibuktikan dengan surat
tugas.
 Membawa 2 Lembar Foto diri ukuran 4 X 6 cm (Foto Berwarna terbaru
berlatar belakang merah)
 Telah mengikuti Orientasi PMR

b. Pimpinan Kontingen
1) Unsur Guru yang ditunjuk oleh Sekolah
 Diupayakan Wakasek Kesiswaan
 Sehat Jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat
 Mendapat mandat dari Unit/Sekolah, yang dibuktikan dengan surat
tugas.
 Membawa 2 Lembar Foto diri ukuran 4 X 6 cm (Foto Berwarna terbaru
berlatar belakang merah)
2) Tugas Pimpinan Kontingen adalah bertanggung jawab terhadap proses
persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh Unit/Sekolah
3) Peran Pimpinan Kontingen adalah berperan sebagai perwakilan dari
Unit/Sekolah dalam kegiatan Jumpa Bakti Gembira
c. Pendamping Kontingen
1) Pendamping Kontingen adalah Pembina dan Bina Damping PMR dari Unsur
Guru/Pegawai yang ditunjuk oleh Unit/Sekolah dengan ketentuan :
 Pembina PMR Mula, Madya dan Wira masing-masing putra dan putri
 Bina Damping PMR Mula, Madya dan Wira masing-masing putra dan
putri
 Sehat Jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat
 Mendapat mandat dari Unit/Sekolah, yang dibuktikan dengan surat
tugas.
 Membawa 2 Lembar Foto diri ukuran 4 X 6 cm (Foto Berwarna terbaru
berlatar belakang merah)
2) Membantu pimpinan kontingen memfasilitasi setiap peserta agar dapat
melaksanakan peran dan tanggung jawab sesuai minat dan kompetensi
masing-masing, sehingga mendukung pencapaian tujuan pembinaan dan
pengembangan anggota PMR.
d. Peninjau dan Penggembira
Setiap kontingen dapat mengirimkan Peninjau dan Penggembira dengan
ketentuan sebagai berikut :
 Maksimal tiap kontingen 10 orang.
 Peninjau dan Penggembira hanya dapat mengamati jalannya setiap
Kegiatan Jumpa, Bakti dan Gembira
 Penggembira membawa Kartu Tanda Anggota PMI
 Peninjau dan Penggembira tidak diperkenankan menempati tenda resmi
peserta
 Peninjau dan Penggembira boleh menempati lokasi yang ditentukan oleh
Panitia di sekitar lokasi Jumbara.

N. Atribut dan Perlengkapan


1. Seragam
a. Seragam Upacara; pembukaan dan penutupan

Pada saat Upacara Pembukaan: Pakaian seragam kontingen berupa seragam


sesuai pedoman seragam yang berlaku (warna baju putih dan celana biru
dongker), sepatu hitam.
b. Kostum Kegiatan
(Terlampir Desain Kaos Kegiatan)
Pada saat kegiatan harian : Pakaian resmi (kaos) kegiatan
Seragam dan kostum kegiatan disiapkan oleh masing-masing kontingen

2. Tanda pengenal peserta kegiatan Jumpa Bakti Gembira


a. Peserta (anggota PMR, Forpis, ketua kontingen dan pendamping)
b. Peninjau dan Penggembira
c. Panitia
d. Fasilitator
3. Tanda pengenal kendaraan
a. Kendaraan angkutan peserta
b. Kendaraan Panitia
c. Kendaraan Pendukung Jumpa Bakti Gembira
d. Kendaraan Undangan

4. Bentuk, ukuran dan warna


Bentuk, ukuran, dan warna tanda pengenal Jumpa Bakti Gembira ditentukan
oleh Panitia.

5. Ketentuan pemakaian
a. Tanda pengenal diberikan oleh panitia, seluruh kontingen wajib melaporkan
semua anggota kontingennya (Peserta Aktif, Pendamping, Penggembira,
Peninjau dan Pimpinan Kontingen)
b. Tanda pengenal wajib dipakai selama kegiatan berlangsung.
c. Panitia berhak mempertanyakan keabsahan kehadiran di area Jumpa Bakti
Gembira bila tidak mengenakan tanda pengenal.
d. Panitia berhak untuk mengeluarkan seseorang/kendaraan dari area bila tidak
dapat membuktikan keikutsertaannya dalam kegiatan Jumpa Bakti Gembira.

6. Perlengkapan Pribadi dan Kontingen


a. Membawa tenda dan peralatan untuk mendirikan tenda (palu, tali tambang,
dan lain-lain)
b. Membawa peralatan penerangan (kabel, lampu, stok kontak dan lain-lain)
c. Membawa peralatan masak
d. Membawa perlengkapan pendukung untuk kebersihan tenda dan lokasi
kemah (seperti cangkul, linggis, sekop, parang dan lain-lain)
e. Membawa seragam PMI
f. Membawa peralatan ibadah, peralatan mandi
g. Membawa jaket, raincoat
h. Membawa pakaian olahraga.
i. Membawa obat-obatan pribadi
j. Membawa peralatan untuk keperluan kegiatan Jumpa, Bakti, Gembira.
O. Perkemahan
1. Administrasi Perkemahan
a. Akomodasi; setiap kontingen mendirikan tenda sesuai dengan kaveling yang
diundi pada saat pendaftaran ulang di lokasi.
b. Untuk menempati kaveling, setiap kontingen mendaftarkan diri di
lokasi perkemahan dan mendapat bukti Surat Penempatan Kavling (SPK) yang
dikeluarkan oleh Panitia Perkemahan (Koordinator Lapangan).
c. Kontingen yang akan meninggalkan arena perkemahan sehubungan
dengan berakhirnya acara Jumpa Bakti Gembira, bertanggung jawab atas
kebersihan kaveling yang ditempatinya dengan bukti surat rekomendasi untuk
meninggalkan perkemahan dan rekomendasi tersebut untuk syarat
mengambil Piagam Jumpa Bakti Gembira
d. Setiap kontingen akan mendapatkan kaveling dengan ukuran 8 x 10 m.
Nomor kaveling sesuai dengan hasil undian yang dilakukan saat daftar ulang.

2. Pengaturan Perkemahan
a. Struktur Perkemahan
Semua Peserta Jumpa Bakti Gembira berada dalam satu kesatuan struktur
perkemahan tertinggi, yaitu Kampung. Warga Kampung akan diatur sesuai
dengan jenjang, yaitu sbb :
1) Perkemahan Jumpa Bakti Gembira merupakan satu kesatuan
tempat perkemahan yang disebut "Kampung Remaja".
2) Kampung dibagi menjadi 3 (tiga) cluster, yaitu Cluster “dr.
Joehanna”, Cluster “dr. Marzuki” dan Cluster “dr. Sitanala”
b. Aparat Perkemahan
1) Kampung dipimpin oleh seorang Kepala Kampung.
2) Cluster dipimpin seorang Ketua Cluster.
3) Penentuan Aparat perkemahan menyesuaikan dengan
Manajemen Penampungan.
4) Aparat perkemahan, sesuai jenjangnya bertangung jawab kepada
Koordinator Bidang Perkemahan dan Perlengkapan.
5) Aparat perkemahan akan mengikutsertakan peserta, sebagai bagian
dari kegiatan Gembira-Persahabatan (Kepemimpinan).
6) Ketua di masing- masing cluster, dipilih dari peserta
c. Kehidupan sehari-hari
1) Tata Cara Perkemahan
a. Seluruh tata cara perkemahan disesuaikan dengan acara kegiatan
sehari-hari dan hanya dapat diubah oleh panitia.
b. Segala pemberitahuan dan pengumuman, baik untuk peserta maupun
Panitia Pelaksana, harus melalui pusat informasi yang dikoordinir
oleh panitia yang membidangi.
c. Segala kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi peserta
dilayani dan disampaikan melalui jalur perkemahan.
2) Kegiatan
a. Kegiatan Perkemahan dimulai pk. 05.00 s.d. 22.30 WITA yang
dinyatakan dengan bunyi sirine.
b. Sebelum pukul 08.00 dan pukul 17.00 WITA setiap warga
perkemahan wajib melaksanakan kegiatan rutin. Kegiatan tersebut
dilaksanakan di tingkat cluster, dan kegiatan selanjutnya
dilaksanakan sesuai jadwal.
c. Untuk mengikuti kegiatan, peserta wajib menyerahkan kartu
kegiatan kepada petugas yang bersangkutan
d. Setiap Peserta berhak memperoleh tanda mengikuti kegiatan
berupa paraf petugas dan cap/stempel pada kartu kegiatan, setelah
mengikuti salah satu kegiatan pada saat itu juga. Hal ini merupakan
penilaian keaktifan

P. Fasilitas dan
Arena
1. Keamanan
a. Keamanan perkemahan kontingen menjadi tanggung jawab masing-
masing kontingen PMI Kabupaten/Kota.
b. Warga perkemahan (peserta, penggembira dan peninjau, tamu) wajib
menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh arena perkemahan.
c. Jam malam diberlakukan mulai pkl 24.00-04.00 WITA , Peserta di harapkan
dapat menjaga keamanan dan ketertiban.
d. Peserta dilarang membuat kekacauan dan kegaduhan dalam semua
kegiatan, selama Jumpa Bakti Gembira berlangsung.
2. Kebersihan
a. Kebersihan perkemahan, MCK, maupun lingkungan perkemahan Jumpa
Bakti Gembira menjadi tanggung jawab setiap peserta.
b. Panitia menyediakan Air, MCK dan Tempat Penampungan Sampah di
lokasi perkemahan.
c. Panitia akan melakukan pemantauan terhadap kebersihan perkemahan
(lokasi kaveling, MCK, dan lokasi perkemahan).
3. Sumber Penerangan
a. Panitia akan menyiapkan 1 (satu) titik sumber arus listrik di setiap kaveling.
b. Lampu penerangan diperoleh dari genset atau instalasi listrik yang dialirkan
ke semua sektor penting

4. Kesehatan
a. Panitia menyediakan Pos Kesehatan Jumpa Bakti Gembira, tetapi
diharapkan kontingen membawa obat-obat sederhana yang dibutuhkan bagi
pesertanya dan diharapkan menjaga kesehatan masing masing.
b. Sistem Rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat akan di lakukan
apabila Pos Kesehatan Jumpa Bakti Gembira tidak mampu menangani
peserta yang sakit dan timbulnya kasus penyakit yang menimbulkan outbreak.
Panitia akan menfasilitasi rujukan, dengan sepengetahuan Kepala Kampung /
Ketua cluster, sedangkan administrasi keuangan dapat diselesaikan sendiri
oleh kontingen ybs.
5. Pelayanan Konsumsi
Pelayanan Konsumsi peserta Jumpa Bakti Gembira (termasuk peninjau) dikelola
oleh masing masing kontingen termasuk biaya dan peralatan.
6. Tempat Ibadah
a. Panitia menyediakan tempat ibadah yang berlokasi tidak jauh dari
tempat pelaksanaan Jumpa Bakti Gembira.
b. Peserta dapat memanfaakan Tempat Ibadah yang tersedia, atau dapat
dilakukan di tenda masing masing.
c. Peserta wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan ketertiban ditempat
ibadah dan sekitarnya.
d. Peserta wajib menghormati peserta lain yang sedang melakukan ibadah.
7. Tamu
a. Kunjungan tamu wajib melapor ke Sekretariat Panitia
b. Di luar jam berkunjung yang telah ditetapkan, peserta dilarang menerima
tamu kecuali ada ijin khusus dari Panitia/Aparat Perkemahan
8. Kedai/Pasar/Warung
Bahan makanan dan kebutuhan sehari hari dapat di beli di
kedai/pasar/warung yang terdapat di sekitar perkemahan.
9. Alat Transportasi
Transportasi kontingen dari daerah asal ke lokasi perkemahan menjadi
tanggung jawab dari seolah/unit masing-masing
Q. Larangan dan Sanksi
1. Larangan
a. Merusak kelestarian alam.
b. Merusak tanaman/pepohonan/gedung diperkemahan dan sekitarnya.
c. Mengganggu ketertiban dan keamanan di lokasi kegiatan maupun di
tengah masyarakat.
d. Menggunakan narkotika, obat terlarang dan meminum minuman beralkohol.
2. Pemberlakuan Sanksi
a. Sanksi diberlakukan kepada peserta yang dengan sengaja atau tidak
sengaja melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia.
b. Sanksi hanya dijatuhkan oleh Koordinator Bidang Perkemahan dan
Lapangan melalui sidang Aparat Perkemahan.

3. Jenis Sanksi
a. Peringatan Lisan.
b. Pernyataan Tertulis.
c. Tidak berhak menerima Piagam.
d. Tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan selama Jumpa Bakti Gembira
berlangsung.
e. Dicabut haknya sebagai peserta.
f. Dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

R. Penutup
Pedoman Umum Jumpa Bakti Gembira PMR Palang Merah Indonesia Kabupaten
Soppeng Tahun 2023 ini disusun sebagai acuan PMI Kabupaten Soppeng dan
S e k o l a h / Unit PMR di Kabupaten Soppeng dalam mensukseskan pelaksanaan
Jumpa Bakti Gembira.
Hal teknis akan dijabarkan lebih detail pada Petunjuk Teknis Jumpa Bakti Gembira
PMR Palang Merah Indonesia Kabupaten Soppeng Tahun 2023.
Implementasi Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Jumpa Bakti Gembira
memerlukan komitmen dan niat serta rasa tanggungjawab dari seluruh unsur-unsur
PMI, baik Pengurus, Staf maupun Relawannya terhadap pola pengembangan
kapasitas PMR di Kabupaten Soppeng. Seluruh pihak diharapkan dapat memahami
dan mendalami serta menjabarkannya kedalam kerangka acuan atau lainnya yang
lebih operasional dengan harapan agar kerangka pola pembinaan PMR yang sudah kita
bangun dapat kita laksanakan sesuai dengan harapan dan panduan yang ada. Sekali
lagi apabila hal ini dilaksanakan secara benar sesuai dengan visi dan misi PMI, maka
peran Relawan, khususnya PMR di masa mendatang dalam meningkatkan mutu
pelayanan PMI akan lebih baik lagi dan hal ini secara tidak langsung memberi dampak
positif bagi pencitraan organisasi PMI.

PMR Berbuat lebih banyak dan melayani dengan hati


Siamo Tutty Fratelly
Semua Sama dan Bersaudara

Anda mungkin juga menyukai