Anda di halaman 1dari 23

Kata Pengantar

Dengan menyembut nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan baik.

Untuk itu, kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua anggota kelompok
yang telah melaksanakan tugasnya sebaik mungkin. Namun, tidak lepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan. Baik dari segi penyusun bahasanya, maupun segi
lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka, kami membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami. Sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini apabila ada kesalahan maupun ketidak puasan dari para pembaca.

Daftar Isi
Bab I

Pendahuluan............................................................................................................................

Kata Penghantar.......................................................................................................................

Daftar Isi...................................................................................................................................

Pendahuluan.............................................................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................................................

B. Rumusan
Masalah....................................................................................................................................

C. Tujuan ..................................................................................................................................

Bab II

Pembahasan.............................................................................................................................

A. Kewirausahaan Budi Daya Unggas........................................................................................

B. Jenis-jenis Unggas
Pedaging....................................................................................................................................

1. Ayam bukan ras.................................................................................................................

2. Ayam ras pedaging (broiler)........

3. Itik......................................................................................................................................

4. Burung puyuh.....................................................................................................................

C. Produk Budidaya Ternak Unggas Pedaging.............................................................................

D. Sarana dan Peralatan Budi Daya Unggas Pedaging.................................................................

1. Kadang.................................................................................................................................

2. Peralatan lainnya.................................................................................................................

E. Bibit dan Pakan Budidaya Unggas Pedaging.............................................................................

1. Bibit.......................................................................................................................................
2.Pakan..........................................................................................................................................

F. Obat-obatan, Vitamin, dan Hormon Pertumbuhan Unggas Pedaging......................................

G. Cara Memelihara Unggas Pedaging...........................................................................................

1. Pemeliharaan secara ekstensif...............................................................................................

2. Pemeliharaan secara semi intensif.........................................................................................

3. Pemeliharaan secara intensif..................................................................................................

H. Teknik Budidaya Unggas Pedaging................................................................................................


1. Penyediaan kandang..................................................................................................................

2. Penyediaan bibit.............................................................................................................................

3. Penyediaan pakan.......................................................................................................................

4. Pemeliharaan...............................................................................................................................

5. Panen...........................................................................................................................................

6. Pasca Panen..................................................................................................................................

I. Perencanaan Wirausaha Budidaya Unggas Pedaging.........................................................................

1. Menentukan jenis ternak yang akan dibudidayakan......

2. Menentukan lokasi kandang..........................................................................................................

3. Menentukan skala usaha yang akan dibuat...................................................................................

Bab III

Penutupan ..............................................................................................................................................

A. Kesimpulan..........................................................................................................................................

B. Saran....................................................................................................................................................

Daftar Pustaka

Pendahuluan
A.Latar Belakang

Indonesia adalah merupakan salah satu negara yang berpenduduk besar sehingga kebutuhan
pangan yang dibutuhkan pun cukup tinggi. Usaha pemenuhan kebutuhan pangan ini sering menjadi
persoalan bagi Bangsa Indonesia. Kebutuhan pangan tersebut pun akan meningkat seiring
pertambahan jumlah penduduk di Indonesia. Usaha pemenuhan pangan harus dilakukan secara
serius sehingga ketahanan pangan bagi bangsa Indonesia dapat terwujud. Menurut Undang-Undang
RI Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan bahwa ketahanan pangan adalah suatu kondisi di mana
setiap individu dan rumah tangga memiliki akses secara fisik, ekonomi, dan ketersediaan pangan
yang cukup, aman, serta bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan seleranya bagi
kehidupan yang aktif dan sehat. Terdapat tiga pilar utama dalam ketahanan pangan, yaitu:
ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, distribusi pangan yang lancar dan merata, serta
konsumsi pangan yang aman dan berkecukupan gizi bagi seluruh individu masyarakat.

Agar kebutuhan pangan bagi individu atau keluarga dapat terpenuhi maka pangan harus tersedia
dan terdistribusi dengan baik dari produsen hingga ke pasar konsumen menjadi persyaratan yang
utama untuk ketercapaian ketahanan pangan. Di antara ketiga pilar ketahanan pangan, usaha untuk
meningkatkan produksi pangan mendapat perhatian lebih banyak. Setelah dapat meningkatkan
produksi pangan, maka tahap berikutnya adalah mendistribusikan pangan yang dihasilkan. Sebaran
wilayah produksi pangan dan wilayah konsumsi sangat luas sehingga distribusi pangan sangat
penting agar pangan dapat diperoleh oleh konsumen. Distribusi pangan tidak terlepas dari aspek
pemasaran.

Nah untuk memenuhi kebutuhan pangan yang ada di Indonesia salah satunya adalah kebutuhan
protein, dapat dilakukan tindakan pembudidayaan hewan-hewan pedaging. Adapun pembudidayaan
hewan pedaging ini antara lain seperti pembudidayaan unggas pedangging. Mengapa unggas
pedangging sih? Hal itu karena, survei membuktikan bahwasanya pembudidayaan unggas
pedangging lebih banyak diminati oleh para produsen penyedia bahan pangan protein. Hal tersebut
terjadi karena pada pembudidayaan unggas pedaging waktu, tempat, dan biaya yang di perlukan
sayang efisien dan lebih menguntungkan. Hal tersebut lah yang menjadi alasan mengapa banyak
produsen bahan pangan protein yang lebih memilih membudidayakan unggas pedangging dari pada
hewan pedaging lainnya.

B. Rumusan Masalah
a) Apa itu unggas pedaging?

b) Apa sih bedanya unggas pedagng dengan sumber protein lainnya?

c) Apa itu kewirausahaan bidang budidaya unggas pedaging?

d) Apa saja sih hewan yang tergolong unggas pedaging?

e) Apa saja sih produk yang dihasilkan dari budidaya unggas pedaging?

F ) Apa saja sarana dan prasarana yang diperlukan dalam budidaya unggas pedaging?

g) Bagaimana cara membudidayakan unggas pedaging?

h) Bagaimana dan apa saja tehnik budidaya unggas pedaging?

I ) Bagaimana cara memanage jalannya pembudidayaan unggas pedaging?

C. Tujuan

a) Memahami apa itu unggas pedaging

b) Perbedaan unggas pedaging dengan sumber protein lainnya

c) Memahami apa itu kewirausahaan unggas pedaging

d) Mengetahui hewan-hewan apa saja yang tergolong unggas pedaging

e) Mengetahui apa saja produk dari unggas pedaging

f) Mengetahui apa saja sarana dan prasaranadiperlukan dalam pembudidayaan unggas

pedaging.

g) Memahami cara membudidayakan unggas pedaging

h) Mengetahui dan memahami teknik yang digunakan dalam pembudidayaan unggas pedaging

i)ara memanage jalannya pembudidayaan unggas pedaging

Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Indonesia adalah merupakan salah satu negara yang berpenduduk besar sehingga kebutuhan
pangan yang dibutuhkan pun cukup tinggi. Usaha pemenuhan kebutuhan pangan ini sering menjadi
persoalan bagi Bangsa Indonesia. Kebutuhan pangan tersebut pun akan meningkat seiring
pertambahan jumlah penduduk di Indonesia. Usaha pemenuhan pangan harus dilakukan secara
serius sehingga ketahanan pangan bagi bangsa Indonesia dapat terwujud. Menurut Undang-Undang
RI Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan bahwa ketahanan pangan adalah suatu kondisi di mana
setiap individu dan rumah tangga memiliki akses secara fisik, ekonomi, dan ketersediaan pangan
yang cukup, aman, serta bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan seleranya bagi
kehidupan yang aktif dan sehat. Terdapat tiga pilar utama dalam ketahanan pangan, yaitu:
ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, distribusi pangan yang lancar dan merata, serta
konsumsi pangan yang aman dan berkecukupan gizi bagi seluruh individu masyarakat.

Agar kebutuhan pangan bagi individu atau keluarga dapat terpenuhi maka pangan harus
tersedia dan terdistribusi dengan baik dari produsen hingga ke pasar konsumen menjadi persyaratan
yang utama untuk ketercapaian ketahanan pangan. Di antara ketiga pilar ketahanan pangan, usaha
untuk meningkatkan produksi pangan mendapat perhatian lebih banyak. Setelah dapat
meningkatkan produksi pangan, maka tahap berikutnya adalah mendistribusikan pangan yang
dihasilkan. Sebaran wilayah produksi pangan dan wilayah konsumsi sangat luas sehingga distribusi
pangan sangat penting agar pangan dapat diperoleh oleh konsumen. Distribusi pangan tidak terlepas
dari aspek pemasaran.

Nah untuk memenuhi kebutuhan pangan yang ada di Indonesia salah satunya adalah
kebutuhan protein, dapat dilakukan tindakan pembudidayaan hewan-hewan pedaging. Adapun
pembudidayaan hewan pedaging ini antara lain seperti pembudidayaan unggas pedangging.

Mengapa unggas pedangging sih? Hal itu karena, survei membuktikan bahwasanya
pembudidayaan unggas pedangging lebih banyak diminati oleh para produsen penyedia bahan
pangan protein. Hal tersebut terjadi karena pada pembudidayaan unggas pedaging waktu, tempat,
dan biaya yang di perlukan sayang efisien dan lebih menguntungkan. Hal tersebut lah yang menjadi
alasan mengapa banyak produsen bahan pangan protein yang lebih memilih membudidayakan
unggas pedangging dari pada hewan pedaging lainnya.

B. Rumusan Masalah

a) Apa itu unggas pedaging?

b) Apa sih bedanya unggas pedagng dengan sumber protein lainnya?

c) Apa itu kewirausahaan bidang budidaya unggas pedaging?

d) Apa saja sih hewan yang tergolong unggas pedaging?

e) Apa saja sih produk yang dihasilkan dari budidaya unggas pedaging?

f ) Apa saja sarana dan prasarana yang diperlukan dalam budidaya unggas pedaging?

g) Bagaimana cara membudidayakan unggas pedaging?

h) Bagaimana dan apa saja tehnik budidaya unggas pedaging?

i ) Bagaimana cara memanage jalannya pembudidayaan unggas pedaging?

C. Tujuan

a) Memahami apa itu unggas pedaging

b) Perbedaan unggas pedaging dengan sumber protein lainnya

c) Memahami apa itu kewirausahaan unggas pedaging

d) Mengetahui hewan-hewan apa saja yang tergolong unggas pedaging

e) Mengetahui apa saja produk dari unggas pedaging

f) Mengetahui apa saja sarana dan prasaranadiperlukan dalam pembudidayaan unggas


pedaging.

g) Memahami cara membudidayakan unggas pedaging

h) Mengetahui dan memahami teknik yang digunakan dalam pembudidayaan unggas

pedaging

i) Cara memanage jalannya pembudidayaan unggas pedaging


Bab II

Pembahasan

A. Kewirausahaan Budidaya Unggas Pedaging

Kewirausahaan Dari Sebuah Bidang Budidaya Unggas. Menurut Undang-undang Republik


Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar
manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang
dijamin di dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen
dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki sumber daya alam dan
sumber pangan yang beragam, Indonesia seharusnya mampu memenuhi kebutuhan pangannya
secara berdaulat dan mandiri.

Pemenuhan kebutuhan pangan dengan cara memproduksi pangan sendiri adalah lebih penting
daripada hanya mengimpor pangan dari negara asing.Kewirausahaan Dari Sebuah Bidang Budidaya
Unggas sendiri telah membuka peluang berwirausaha bidang budidaya. Peluang wirausaha di
bidang budidaya unggas pedaging sangat besar karena daging adalah pangan pokok sebagai salah
sumber utama protein dan lemak hewani bagi masyarakat.

Saat ini tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan semakin besar. Jumlah penduduk yang
terus bertambah perlu diiringi dengan usaha meningkatkan produksi pangan. Budidaya ternak
unggas menjadi salah satu usaha untuk memproduksi pangan, khususnya daging.

Sebagai contoh, konsumsi daging ayam pada tahun 2012 mencapai 53% dari konsumsi daging di
Indonesia, sedangkan sisanya berasal dari sapi, domba, kelinci, dan ternak lainnya. Konsumsi daging
diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Peningkatan
konsumsi daging unggas juga didorong oleh harga daging unggas yang lebih terjangkau, disukai
konsumen semua umur, mudah didapat, penyerbarannya mencakup seluruh wilayah Indonesia,
serta dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan.

Peluang Kewirausahaan Dari Sebuah Bidang Budidaya Unggas pedaging sangat besar karena
kebutuhan daging unggas untuk memenuhi nutrisi masyarakat sangat tinggi. Hal ini menjadikan
wirausaha di bidang budidaya ternak unggas pedaging sangat menarik. Agar kamu dapat melakukan
wirausaha di bidang usaha ternak unggas pedaging, maka terlebih dahulu kamu harus mengenal
jenis unggas dan teknik budidaya unggas pedaging.

Dalam berwirausaha, hal penting yang harus diperhatikan adalah pemasaran produk yang
dihasilkan. Sebelum memulai wirausaha, terlebih dahulu kamu harus memahami pemasaran produk
budidaya yang dihasilkan.

B. Jenis-jenis Unggas Pedaging

1. Ayam bukan ras

Ayam buras (bukan ras) disebut juga ayam kampung Perawatannya relatif mudah, beradaptasi baik
dengan lingkungan, mampu memanfaatkan limbah sebagai pakan dan harga jual cukup tinggi.

Ayam ras merupakan istilah lain dari ayam negeri. Ayam ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
ayam ras pedaging (ayam broiler) dan ayam petelur (ayam layer). Ayam petelur biasanya diternakan
untuk diambil telurnya dan pasti ayam betina. Sedangkan ayam pedaging diternakan untuk diambil
dagingnya.

Ayam ras disebut juga ayam negeri (ayam broiler) dan ayam buras adalah istilah untuk ayam
kampung. Ayam ras memang sengaja diternakkan dan diberi pakan dengan frekuensi yang teratur.
Terkadang, pakan ternaknya pun diracik secara khusus agar ayam terpelihara dengan baik.7 Mei
2015

2. Ayam ras pedaging (broiler)


Di Indonesia terkenal dua istilah, yaitu ayam ras dan ayam buras/kampung. Ayam ras merupakan
ayam yang berasal dari induk atau nenek moyang yang diimpor dari luar, sedangkan ayam buras
merupakan ayam kampung yang induk atau nenek moyangnya berasal dari Indonesia.

Ayam broiler akan berproduksi optimal pada suhu 18 - 21ºC. Ayam broiler pada periode stater
kebutuhan suhunya mulai 29 - 35ºC, dan pada periode finisher membutuhkan suhu 20ºC.

Ciri-ciri lengkap untuk mendefinisikan ayam broiler ialah memiliki ukuran badan yang relatif besar,
padat, kompak, berdaging penuh, produksi telur rendah, bergerak lamban, tenang dan mengalami
dewasa kelamin yang lambat.

Kandang ayam broiler yang dibuat bertingkat, dengan ukuran lebar 1 meter, panjang 20 meter, dan
tinggi 60 cm. Sehingga pada saat pemeliharaan dapat menampung jumlah populasi ayam yang
banyak dilahan terbatas.

Nah ayam broiler ini juga dapat di percepat pertumbuhannya. Adapun cara meningkatkan bobot
ayam broiler dengan cepat sebagai berikut:

•Pilihlah Bibit / DOC Berkualitas.

•Mengetahui Standar Bobot Ayam Broiler.

•Perhatikan Jenis Pakan serta Cara Pemberiannya.

•Mengatur Kebersihan serta Manajemen Kandang.

•Berikan Suplemen Tambahan.

3. Itik

itik adalah nama umum untuk beberapa spesies burung dalam famili Anatidae. Platipus adalah
mamalia langka dengan bentuk tubuh layaknya bebek. Hewan ini memiliki fisik unik layaknya bebek,
dengan paruh dan kaki berselaput. Itik umumnya adalah burung akuatik yang sebagian besar
berukuran lebih kecil dibandingkan kerabatnya, angsa dan angsa berleher pendek, dan dapat
ditemukan pada perairan air tawar maupun air laut.

Makanan yang itik makan pun bervariasi, seperti rumput, tanaman air, ikan, serangga, amfibi kecil,
cacing, dan moluska kecil. Itik penyelam dan itik laut mencari makanan di kedalaman air.

Nah dalam merawat itik juga ada tata caranya, adapun caranya sebagai berikut:
•Mengelompokkan itik berdasarkan ukurannya, untuk mencegah itik yang besar menyakiti itik yang
lebih kecil.

•Menempatkan itik pada kandang yang bersih.

•Membersihkan kandang itik dengan rutin.

•Memastikan bahwa itik tidak kekurangan makanan dan minuman.

•Mengobati itik jika terkena penyakit.

4. Puyuh

Puyuh adalah nama untuk beberapa genera dalam familia Phasianidae. Burung ini berukuran
menengah. Burung puyuh dari Dunia Baru dan puyuh kancing tidak berkerabat dekat namun nama
mereka memiliki perilaku dan karakteristik fisik yang mirip. Burung puyuh adalah unggas daratan
yang kecil namun gemuk.

Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”,
merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan
terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternak
semenjak akhir tahun 1979.

Pada dasarnya, burung puyuh memakan biji-bijian, namun juga sering ditemui burung puyuh
memakan serangga dan mangsa lain yang berukuran kecil.

Secara ilmiah, burung puyuh dikelompokan dalam kelas dan taksonomi zoologi sebagai berikut :
Kingdom : Animilia Filum : Chordata Class : Aves Familia : Phanasianidae Ordo : Galliformes Genus :
Coturnix Spesies : Coturnix. Burung puyuh merupakan kekayaan plasma nutfah. Lama penetasan
telur puyuh berkisar antara 19-21 hari.

C. Produk Budidaya Unggas Pedaging

Produk budidaya unggas pedaging dapat dikonsumsi dengan cara digoreng, digulai, dan
dipanggang atau diolah menjadi berbagai bahan cepat saji atau dicampur dengan bahan makanan
lainnya. Contoh bahan makanan cepat saji yang menggunakan daging ayam sebagai bahan baku
adalah sosis, nugget, burger, dan rolade.

Ayam adalah unggas utama sebagai pedaging. Hasil budidaya ayam pedaging terdiri atas karkas
dan non karkas. Karkas adalah tubuh ayam setelah dipotong dikurangi dengan kepala, kaki, darah,
bulu, dan organ dalam, sedangkan non karkas (offal) adalah bagian tubuh ayam yang layak dan tidak
layak dimakan. Bagian darah dan bulu ayam biasanya dibuang, namun saat ini dapat diolah menjadi
pakan atau pupuk.

Ayam pedaging dapat dipasarkan dalam bentuk:

a)Ayam utuh: ayam yang telah dipotong dan dipisahkan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ
dalamnya

b)Ayam potong: ayam utuh yang dipotong sesuai dengan bagian tubuh ayam.

c)Ayam tanpa tulang: daging ayam sudah dipisahkan dari tulangnya, seperti ayam fillet dan ayam
giling fillet. Harga ayam yang difillet dan digiling lebih mahal daripada harga ayam utuh.

Potongan ayam terdiri terdiri atas:

a)Kepala: nilai ekonomis bagian kepala rendah. banyak digunakan untuk membuat hidangan di
restoran, misalnya soup.

b)Sayap: banyak digunakan oleh restoran cepat saji. Pada bagian sayap, lebih banyak mengandung
tulang daripada daging, namun harganya murah dan mudah menyajikannya maka sangat disukai
oleh konsumen

c)Dada: terdiri atas dada tanpa tulang dan fillet serta kandungan proteinnya sangat tinggi. Bagian
fillet lebih mahal daripada dada tanpa tulang.

d)Paha: terdiri dari paha atas dan paha bawah. Sangat diminati oleh konsumen

e) Kaki: banyak digunakan untuk membuat soup

f) Punggung: bagian ini lebih banyak mengandung tulang sehingga cocok untuk dijadikan soup atau
bahan pembuat kaldu untuk dicampur dengan bahan makanan lainnya.

Kadang-kadang ayam pedaging potong dipasarkan berdasarkan bagian tubuh ayam, misalnya bagian
paha, bagian dada, bagian sayap, atau bagian kepala.

Selain produk utama, dihasilkan produk sampingan dari ayam pedaging, seperti kepala, ceker, hati-
ampela-usus ayam, dan kulit ayam. Semua jenis produk sampingan dapat dijual bersama dengan
produk utama atau dijual terpisah. Selain itu, produk sampingan ayam pedaging adalah berupa
kotoran ayam yang dapat dijadikan pupuk kandang atau pupuk organic. Tak jauh berbeda dengan
ayam, produk unggas pedaging lainnya yang di konsumsi juga serupa dengan yang telah di jelaskan
di atas.

D. Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Pedaging

1. Kandang

Kandang adalah bangunan yang berfungsi untuk melindungi ternak dari iklim buruk, seperti hujan,
panas, dan angin. Kandang memberikan lingkungan pertumbuhan yang sesuai untuk unggas karena
unggas dapat terhindar dari stress dan pemberian pakan lebih efisien. Kandang juga dapat
melindungi unggas dari serangan pemangsa dan mempermudah pengendalian hama dan penyakit
unggas. Fungsi kandang sangat ditentukan oleh cara memelihara sarana dan peralatan untuk
budidaya unggas pedaging.

Kandang juga ditujukan untuk memberikan tempat tinggal yang nyaman bagi unggas untuk
tumbuh dan berkembang serta bertelur. Kandang memudahkan pemeliharaan unggas, seperti
memberikan pakan dan obat-obatan.

2. Peralatan lainnya

Selain kandang dibutuhkan juga peralatan Sarana Dan Peralatan Untuk Budidaya Unggas Pedaging
seperti di bawah ini:

a) Tempat bertengger: tempat bertengger diperlukan untuk tempat ayam beristirahat

b) Tempat makan, minum dan grit. Tempat makan dan minum harus tersedia dalam jumlah yang
cukup. Dapat terbuat dari bambu, alumunium atau bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak
berkarat.

E. Bibit dan Pakan Budidaya Unggas Pedaging

1. Bibit

Bibit unggas pedaging dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit unggas. Misal untuk ayam, bibit
yang digunakan yang digunakan disebut DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari. Bibit unggas
pedaging sebaiknya berasal dari pembibitan pedaging sesuai standar yang telah ditetapkan dalam
SNI 01.4868.1-1998, yaitu memiliki berat badan minimal 37 g/ekor untuk ayam.

2. Pakan
Pakan Ayam Pedaging Terbaik merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh para peternak
ayam yang akan diberikan kepada hewan ternaknya.Pakan ini sendiri harus sudah memenuhi
persyaratan untuk digunakan sebagai pakan ternak.

Memerhatikan pakan ayam pedaging terbaik merupakan salah satu bentuk persiapan untuk
menghasilkan ayam pedaging yang berkualitas dan juga bernutrisi. Untuk dapat memaksimalkan
daging ayam yang berkualitas, yang dapat kita lakukan sebagai peternak ayam adalah teliti dalam
menentukan pakan ternak, seperti kita harus mengetahui jenis makanan seperti apa yang efektif
bagi ayam.

F. Obat-obatan, Vitamin, dan Hormon Pertumbuhan Unggas Pedaging

Dalam pembudidayaan unggas pedaging tidak hanya diperlukan kandang dan peralatan lainnya.
Bahan kimia seperti obat-obatan, vitamin, dan hormon pertumbuhan juga di perlukan dalam
pembudidayaan unggas pedaging. Obat-obatan dan vitamin berfungsi untuk menyembuhkan serta
menjaga imun unggas pedaging dari penyakit, sedangkan untuk hormon pertumbuhan berfungsi
untuk mempercepat pertumbuhan unggas pedaging yang dibudidayakan untuk mencapai target
pasar. Adapun obat-obatan, vitamin, maupun hormon pertumbuhan yang diperlukan dalam
pembudidayaan unggas pedaging sebagai berikut:

a) NEOBRO

Neobro merupakan salah satu rekomendasi vitamin ayam broiler agar ayam broiler cepat besar.
Neobro merupakan salah satu suplemen pakan yang mengandung kandungan asam amino dan
multivitamin yang dapat memenuhi nutrisi ayam broiler. Biasanya neobro digunakan pada umur
ayam dari 0-9 minggu. Untuk umur ayam 0-6 minggu membutuhkan 1 gram/2 Liter air atau 1 gram/1
kg ransum. Untuk umur ayam 6-9 minggu membutuhkan 1 gram/3 Liter air atau 1 gram/1,5 kg
ransum. Neobro juga memiliki beberapa manfaat, diantaranya:

•Dapat membantu melengkapi kebutuhan vitamin dan asam amino yang dibutuhkan ayam broiler
untuk pertumbuhan

•Dapat meningkatkan efisiensi ransum serta membuat ayam lebih cepat besar dan sehat

•Dapat mencegah adanya stress dan serangan penyakit karena neobro dapat meningkatkan daya
tahan tubuh ayam broiler
•Sangat direkomendasikan sebagai vitamin untuk pertumbuhan seekor ayam broiler

b) Viterna

Viterna merupakan vitamin untuk penggemuk hewan-hewan ternak, salah satunya adalah ayam
broiler. Viterna ini merupakan vitamin ternak yang dikeluarkan oleh PT Natural Nusantara yang
digunakan untuk meningkatkan produktivitas peternakan yang ada di Indonesia. Manfaat viterna
yang dibutuhkan oleh ayam broiler ini banyak sekali, diantaranya:

•Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ayam

•Dapat menurunkan angka FCR, sehingga dapat menurunkan proporsi biaya pakan

•Dapat meningkatkan kualitas daging ternak dengan mengurangi kandungan kolesterol

•Dapat meningkatkan daya taha tubuh untuk menghindari adanya serangan penyakit

•Dapat mengurangi bau pada kotoran pada ayam dan kotoran tersebut lebih kering sehingga dapat
menurunkan populasi lalat yang mengerubungi kotoran tersebut

•Meningkatkan nafsu makan

•Dapat memacu enzim-enzim pencernaan hewan ternak

Berdasarkan manfaat tersebut, maka viterna menjadi salah satu rekomendasi vitamin terbaik untuk
diberikan ke ayam broiler agar cepat besar dan sering digunakan oleh para peternak ayam broiler.

c) Masamix Bro Premix

Masamix merupakan salah satu suplemen pemicu yang digunakan untuk memacu pertumbuhan
ayam broiler. Masamix ini murni memiliki kandungan asam amino, enzim, dan asam organik. Dosis
yang dianjurkan menggunakan masamix bro premix ini adalah sebesar 2,5 kg – 5 kg. Masamix Bro
Premix ini juga memiliki manfaat yang bermanfaat untuk ayam broiler, diantaranya:

•Mempercepat dan merangsang pertumbuhan

•Meningkatkan kualitas ransum

•Mencegah defisiensi vitamin dan asam amino

•Dapat menambah nafsu makan


•Dapat meningkatkan efisiensi penggunaan ransum

•Dapat menurunkan FCR

d) Biozyme Broiler

Biozyme merupakan salah satu suplemen khusus untuk ternak ayam broiler yang dapat digunakan
untuk meningkatkan konversi protein pakan menjadi protein otot agar ayam dapat tumbuh lebih
cepat.

Biozyme mengandung crude protease (enzim pencernaan) dan inducer tirosin (hormon
pertumbuhan) sebagai pemacu pertumbuhan AGP pada pakan ternak ayam broiler. Dosis yang
digunakan untuk menggunakan biozyme broiler adalah 1 ml/ 1 Liter air diberikan sekitar 4-6 jam
setiap hari.

Biasanya 1 botol biozyme, dapat digunakan untuk 1000 ekor ayam. Hal tersebut membuat para
peternak dapat menghemat biaya pengeluaran karena biozyme dapat digunakan untuk 1000 ekor
ayam broiler. Adapun beberapa manfaat biozyme broiler, diantaranya:

•Mengurangi bau kotoran pada kandang ayam broiler

•Pengganti AGP pakan ternak ayam broiler

•Meningkatkan kemampuan untuk menyerap nutrisi yang ada

•Membantu melancarkan proses pencernaaan

e) Vitabro

Vitabro merupakan salah satu suplemen vitamin ayam broiler yang baik untuk pertumbuhan ayam
broiler dan juga murah. Vitabro ini lebih dianjurkan digunakan untuk para ayam broiler jantan.

Dosis yang digunakan vitabro harus sesuai yang dianjurkan, karena jika melebihi dosis yang
dianjurkan dapat menjadi racun untuk ayam broiler. Manfaat vitamin vitabro ini adalah:

•Menambah nafsu makan

•Merangsang pertumbuhan ayam broiler

•Mencegah adanya stress dan avitaminosis


•Membantu proses pembentukan tulang

f)Biotogold Microgen

Biotogold Microgen merupakan salah satu suplemen vitamin yang digunakan untuk meningkatkan
sistem imun dan pertumbuhan ayam broiler.

Kandungan probiotik pada biotogold microgen special nutrisi untuk ayam pedaging. Kandungan
tersebut diantaranya phaleria macrocarpa, avicennia maria, zingiber officinale, curcuma sp,
lactobacillus sp, rhodopseudomonas sp, actinomycetes, yeast/saccharomyces, streptococcus, dan
lactococcus. Biotogold microgen mempunyai beberapa manfaat penting untuk ayam broiler,
diantaranya:

•Meningkatkan pertumbuhan bobot pada ayam

•Meningkatkan metabolisme nutrien

•Meningkatkan imunitas tubuh

•Meningkatkan kecernaan nutrisi pakan

•Meningkatkan index prestasi broiler

Nah, dengan mengetahui apa saja rekomendasi obat-obatan, vitamin dan hormon pertumbuhan
unggas pedaging tersebut, maka kamu dapat menggunakan beberapa rekomendasi vitamin ayam
tersebut untuk digunakan agar ayam broiler maupun unggas pedaging lainnya yang kalian miliki
memiliki kualitas yang baik dan cepat besar. Dengan begitu, keuntungan pembudidayaan unggas
pedaging akan menjadi lebih maksimal.

G. Cara Memelihara Unggas Pedaging

Pemeliharaan unggas pedaging tidak sembarang. Nah untuk pemeliharaan unggas pedaging ini
dibedakan menjadi tiga jenis yaitu pemeliharaan secara ekstensif, pemeliharaan secara semi intensif,
dan pemeliharaan secara intensif. Adapun maksud dan perbedaan ketiga cara pemeliharaan
tersebut sebagai berikut;

1. Pemeliharaan secara ekstensif

Unggas dipelihara dengan cara dilepas dan dikandangkan hanya pada malam hari saja sehingga
kandang berfungsi sebagai tempat istirahat dan tidur di malam hari dan bertelur untuk unggas
petelur.
2Pemeliharaan secara semi intensif

Unggas dipelihara dengan cara dilepas dan dikandangkan sehingga sebagian pakan disediakan oleh
peternak dan sebagian lagi dicari sendiri oleh unggas. Kandang berfungsi sebagai tempat istirahat
dan bertelur serta tempat makan.

3) Pemeliharaan secara intensif

Pemeliharaan unggas dengan cara dikurung terus menerus dalam kandang sehingga semua pakan
unggas dipenuhi peternak. Kandang berfungsi sebagai tempat istirahat, makan dan minum,
berterlur, serta tempat pengobatan. Semua aktivitas unggas yang dipelihara secara intensif
dilakukan dalam kandang.

H. Teknik Budidaya Unggas Pedaging

Dalam pembudidayaan unggas pedaging tidak sembarang, ada tahapan-tahapan yang harus
dilakukan agar pembudidayaan unggas pedaging tersebut dapat terkendali supaya pembudidaya
tidak mengalami kerugian maupun hal-hal lainnya yang tak diinginkan. Adapun teknik/ tahapan
dalam pembudidayaan unggas pedaging adalah sebagai berikut:

1. Penyedian Kandang

Kandang untuk melindungi unggas petelur dari hujan dan pas. Selain itu juga mencegah unggas
untuk kabur dari ladang.

2.Penyediaan Bibit

Bibit ayam dapat dibeli pada penyedia bibit. Untuk mengurangi resiko, dapat menggunakan bibit
yang sudah agak besar

3.Penyediaan Pakan

Pakan yang biasa digunakan adalah pakan pelet. Sedangkan untuk menghemat biaya bisa juga
menggunakan dedak, jagung, bungkil, dan tepung tulang.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan unggas pedaging meliputi pemberian pakan, pemberian minum dan pengendalian
penyakit.

5. Panen

Masa dimana kita dapat memanen dari budidaya unggas petelur. Hasil yang dipanen dari ayam
petelur adalah telur ayam.
6.Pasca Panen

Kegiatan pasca panen budidaya unggas petelur meliputi penyortiran dan pembersihan telur.

I . Perencanaan Wirausaha Budidaya Unggas Pedaging

Nah tak hanya teknik/ tahapan pembudidayaan unggas pedaging yang harus diperhatikan.
Perencanaan wirausaha budidaya unggas pedaging juga harus di perhatikan agar teknik dan
tahapan-tahapan yang ditetapkan dapat dijalankan dengan baik. Adapun perencanaan wirausaha
budidaya unggas pedaging adalah sebagai berikut:

1. Menentukan jenis ternak yang akan dibudidayakan

Nah dalam membudidayakan suatu unggas pedaging, mula-mula kita harus menentukan unggas
pedaging apasih yang akan kita budidaya? Mengapa demikian? Nah hal ini karena nantinya dalam
pembudidayaan tersebut kita tidak salah dalam hal pemeliharaan. Sebagai contoh, kita ingin
membudidayakan itik nah lingkungan yang kita harus sediakan itu haruslah berair. Hal ini dapat
mempengaruhi pertumbuhan dari itik tersebut. Jangan pulak kita mau membudidayakan itik tapi
lingkungan yang kita buat seperti lingkungannya ayam, ya gak nyambung. Makanya itulah perlunya
perencanaan dalam hal menentukan jenis unggas pedaging yang mau kita budidayakan.

2. Menentukan lokasi kandang

Nah, sudah jelas kan sebagai yang telah dijelaskan di atas? Bahwasanya lokasi kandang itu harus
sesuai dengan unggas yang kita budidaya. Inilah perlunya perencanaan budidaya unggas pedaging
dalam menentukan lokasi kandang, jangan pulak kita melihara ayam tapi di peliharanya di atas
kandang apung di danau! Itu ayam apa bebek?

3. Menentukan skala usaha yang akan dibuat

Nah tak hanya lokasi dan jenis unggas saja yang direncanakan, menentukan skala usaha yang akan
dibuat juga sangat diperlukan. Hal ini bertujuan agar kita dapat menentukan sebesar apa skala pasar
yang akan kita tembus, supaya dalam penyediaan permintaan pasar kita dapat memenuhinya.
Jangan pulak skala pasar yang kita targetkan itu skala internasional tapi persediaan permintaan
pasar yang kita sediakan tak mencukupi permintaan pasar internasional.
Bab III

Penutupan

A. Kesimpulan

Nah dari makalah yang telah dilampirkan di atas dapat kita simpulkan bahwasanya dalam
pembudidayaan unggas pedaging ini diperlukan perencanaan yang amat sangat matang. Segala
aspek harus kita perinci baik-baik agar kita sebagai produsen bahan pangan unggas pedaging tidak
mengalami kerugian.

B. Saran

Saran kami sebagai pihak yang telah menyusun makalah diatas:

1. Kami harap bagi kalian siapa saja yang ingin membudidayakan unggas pedaging untuk tujuan
usaha, hendaklah kalian memikirkan secara matang unggas apa, bagaimana cara perawatannya, dan
keperluan pembudidayaan lainnya yang tidak dapat kami sebutkan, sesuai atau tidak dengan banget
uang yang kalian miliki. Jangan sampai ketika persiapan kalian sudah hampir selesai namun
semuanya terbatalkan karena masalah anggaran. Itu sama saja kalian buang-buang biaya dan juga
tenaga serta emosi.

2. Diharapkan kalian juga memilih unggas pedaging yang ingin kalian budidayakan sesuai dengan
permintaan pasar. Di pasar sekarang unggas pedaging apa yang lebih banyak diminati? Hal ini
bertujuan agar usaha kalian dapat berkembang dengan pesat.
Nah sekiranya hanya inilah saran yang dapat kami berikan, mohon maaf apabila ada kesalahan
dalam hal penulisan yang kiranya tidak berkenan di hati para pembaca. Kami juga berterima kasih
atas perhatian kalian. Sekalian lagi kami ucapakan terima kasih sebanyak banyaknya.

Daftar Pustaka

Https:

Anda mungkin juga menyukai