142 Penyutradaraan PDF
142 Penyutradaraan PDF
SMK/MAK
jilid 1
Penyutradaraan
Bambang Wahyudi
Idi Tri Setiawan
Sudirman
PENYUTRADARAAN
REDAKSIONAL
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Bambang Wahyudi
Idi Tri Setiawan
Sudirman
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor:
-
Desain Sampul
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Indah Mustika Ar Ruum
Ratna Murni Asih
Apfi Anna Krismonita
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................... ix
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU............................................................................. x
PETA KONSEP BUKU.............................................................................................. xi
BAB I KONSEP PENYUTRADRAAN........................................................................... 1
A. Pengertian................................................................................................................. 4
B. Macam-Macam Penyutradaraan........................................................................... 5
C. Peran, Tugas Dan Wewenang Seorang Sutradara............................................ 6
D. Penyutradaraan Televisi Dan Film....................................................................... 7
E. Aspek-Aspek Teknis Penyutradaraan Televisi Dan Film................................. 8
F. Komunikasi Bahasa Verbal Dan Non Verbal Penyutradaraan Televisi Dan
Film.......................................................................................................................... 12
BAB II ANALISIS NASKAH, HUNTING LOKASI, PROSES CASTING, DAN READING..... 18
A. Pengertian Dan Macam-Macam Naskah.......................................................... 20
B. Macam-Macam Naskah....................................................................................... 27
C. Hunting Dan Survey Lokasi................................................................................ 32
D. Hal Teknis Yang Perlu Dilakukan Saat Recce.......................................... 33
E. Proses Casting...................................................................................... 35
F. Proses Reading..................................................................................... 38
BAB III BLOCKING PEMAIN, BLOCKING KAMERA, DAN BLOCKING MICROPHONE..... 47
A. Pengertian dan Blocking Pemain..................................................................... 49
B. Blocking Kamera................................................................................................... 50
C. Blocking Microphone.......................................................................................... 54
D. Jenis-Jenis Microphone Berdasarkan Kebutuhan......................................... 56
BAB IV REHEARSAL DAN PRODUCTION MEETING................................................... 67
A. Penerapan Proses Rehearsal............................................................................. 68
B. Penerapan Production Meeting........................................................................ 70
BAB V PENGARAHAN KRU, PEMAIN, DAN PENGISI ACARA..................................... 77
A. Tugas Dan Peran Kru............................................................................................ 78
B. Tugas Dan Peran Pemain Film........................................................................... 86
C. Tugas Dan Peran Pengisi Acara......................................................................... 88
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku ini merupakan buku pelajaran Penyutradaraan yang diharapkan dapat
menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan
dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan
mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum
benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing
saling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda
belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk
mempelajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami
kesulitan memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan
teman atau guru anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebuut adalah:
PETA KONSEP
PETA KONSEP BUKU
BUKU
BAB I KONSEP
PENYUTRADARAAN
BAB
KONSEP PENYUTRADRAAN
I
BAB I KONSEP PENYUTRADRAAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Macam-macam Penyutradaraan
KONSEP PENYUTRADARAAN
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Televisi, dan film, ketika kita mendengar kata itu pasti langsung teringat dengan
sebuah benda berupa kamera. Ibarat seorang pelukis, filmmaker memang bisa
dikatakan sebagai seorang seniman juga namun meraka mencoba melukis dengan
sinar. Produksi film merupakan sebuah pekerjaan kolaboratif antar individu yang
mengerahkan kemampuan di bidang masing-masing dengan taste yang berbeda pula.
Mulai dari pekerjaan di dept. kamera, art, lighting, dll.
Dengan kemajuan teknologi dibidang elektronika komunikasi dan komputer
sangat mendukung kemajuan dalam teknologi informasi. Hal ini sangat membantu
mempercepat dan memperluas jangkauan arus informasi. Media informasi televisi
merupakan media yang sangat efektif karena kandungan informasi yang ada dalam
televisi (gambar) jauh lebih besar dari pada media lainnya, baik media cetak maupun
radio. Dengan demikian siaran televisi memiliki arti dan fungsi yang sangat penting
untuk penyampaian informasi. Demikian pula masyarakat perlu mendapatkan
informasi yang benar tentang kehidupan dan kemajuan negaranya sebagai upaya
melakukan pendidikan politik masyarakat. Informasi yang berupa hiburan yang
diwujudkan dalam bentuk pengembangan kesenian, budaya, dan pendidikan. Hal ini
dapat mendukung dalam mencerdaskan bangsa serta untuk membendung masuknya
budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia. Informasi
yang berupa entertainment juga sangat diperlukan dalam membawa bangsa mampu
memasuki kehidupan yang lebih modern.
PENDAHULUAN
Ditinjau dari format film yang diproduksi sebagai informasi yang akan
disampaikan kepada penonton film dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
diantaranya adalah : film cerita, film, drama keluarga, film komedi, film dokumenter,
film action/laga dan sebagainya. Berbagai format film tersebut tidak berbeda dengan
format program televisi, baik penemuan gagasan, sinopsis, treatment, skenarionya
maupun dalam pengambilan gambar/shotingnya. Yang berbeda adalah pada jenis
kamera, bahannya dan proses produksinya serta editingnya meskipun ada bebrapa
hal yang sama.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
1. Sejarah Sutradara
Dalam terminologi Yunani Sutradara (director) disebut Didaskalos
yang berarti guru dan pada abad pertengahan diseluruh Eropa istilah yang
digunakan untuk seorang sutradara dapat diartikan sebagai master. Istilah
sutradara seperti yang dipahami dewasa ini baru muncul pada jaman George
II. Seorang bangsawan (duke) dari Saxe-Meiningen yang memimpin sebuah
grup teater dan menyelenggarakan pementasan keliling Eropa pada akhir
tahun 1870 – 1880.
Dengan banyaknya jumlah pentas yang harus dilakukan, maka
kehadiran seorang sutradara yang mampu mengatur dan mengharmonisasikan
keseluruhan unsur artistik pementasan dibutuhkan. Meskipun demikian,
produksi pementasan teater Saxe-Meiningen masih mengutamakan kerjasama
antar pemain dengan giat berlatih untuk meningkatkan kemampuan berakting
mereka (cohen, 1994: 440).
Model penyutradaraan seperti yang dilakukan oleh George II
diteruskan pada masa lahir dan berkembangnya gaya realisme. Andre Antoine
di Perancis dengan teater Libre serta Stansilavsky di Rusia adalah dua sutradara
berbakat yang mulai menekankan idealisme dalam setiap produksinya. Max
Reinhart mengembangkan penyutradaraan dengan mengorganisasi proses
latihan para aktor dalam waktu yang panjang. Gordon Craig merupakan
seorang sutradara yang menanamkan gagasannya untuk para aktor/aktris
sehingga ia menjadikan sutradara sebagai pemegang kendali penuh sebuah
pertunjukan teater (Waluyo dalam Santosa, 2008: 117). Berhasil atau tidaknya
sebuah pertujukan teater mencapai takaran artistik yang diinginkan sangat
tergantung kepiawaian sutradara. Dengan demikian sutradara menjadi salah
satu elemen pokok dalam teater modern. Oleh karena kedudukannya yang
tinggi, maka seorang sutradara harus mengerti dengan baik hal-hal yang
berhubungan dengan pementasan.
MATERI PEMBELAJARAN
B. Macam-Macam Penyutradaraan
Sebagai seorang pemimpin, sutradara harus mempunyai pedoman yang pasti
sehingga bisa mengatasi kesulitan yang timbul. Menurut Harymawan (1993) ada
beberapa tipe sutradara dalam menjalankan penyutradaraannya, yaitu :
1. Sutradara Konseptor
Seorang sutradara yang menentukan pokok penafsiran dan menyarankan
konsep penafsirannya kepada pemain dan pekerja artistik yang lain. Pemain
dan pekerja artistik dibiarkan mengembangkan konsep itu secara kreatif,
tetapi tetap terikat kepada pokok penafsiran tersebut. Ia akan mengarahkan
atau mengontrol jalannya proses latihan agar tidak melenceng dari konsep
awala yang telah ditentukan.
2. Sutradara Diktator
Seorang sutradara yang mengharapkan pemain dicetak seperti dirinya sendiri
tidak ada konsep penafsiran dua arah. Ia mendambakan seni sebagai dirinya,
sutradara tipe ini biasanya sangat detil dan selalu mencari kesempurnaan. Ia
tidak akan mentolerir satu kesalahan kecil sekalipun. Semua yang ada diatas
panggung harus benar-benar sesuai dengan yang ia inginkan. Karya teater
yang dihasilkan kemudian memang adalah karyanya sehingga pendukung
pementasan yang lain baik itu pemain atau pekerja artistik hanyalah pembantu
usahanya semata.
3. Sutradara Koordinator
Seorang sutradara yang menempatkan diri sebagai pengarah atau yang
mengkoordinasikan segenap pemain dengan konsep pokok penafsirannya,
bahkan ia juga mengkoordinasikan semua unsur yang terlibat. Peran utamanya
lebih sebagai pengawas proses yang memastikan proses kerja itu memang
benar-benar berlangsung dan semua bekerja sesuai tugasnya. Meskipun
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Selain itu tentu saja masih banyak hal yang harus dipelajari dalam hukum
komposisi. Apa yang kami uraikan di atas hanyalah dasar sinematografi.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
4) Kontinuiti art
Kontiniti yang perlu dijaga dalam art antara lain wardrobe, make up,
property, setting.
d. Filming Technique
Adalah tata cara pengambilan gambar. Dikenal 2 macam sistem
yang sering dipakai :
1) Master scene
Adalah teknik pengambilan gambar dimana pertama kali kita
mengambil satu master shot (biasanya Long Shot) utuh dengan
seluruh adegan pada scene itu, setelah itu kemudian mengambil
close up tokoh, 2 shotnya, over shouldernya dan shot-shot lain yang
dibutuhkan saja.
2) Triple Take
Adalah teknik pengambilan gambar yang hanya mengambil shot-shot
yang dibutuhkan saja sesuai dengan story board ataupun shot list.
e. Progresi Dramatik Gambar
Adalah sebuah penekanan terhadap kejadian, emosi, gesture,
mimik pemain melalui format gambar yang berbeda. Yang perlu menjadi
bahan pertimbangan di sini adalah shot dengan ukuran seberapa yang
kita butuhkan untuk sebuah adegan? Tidak ada aturan baku dalam hal ini,
namun yang paling penting adalah gambar mampu menghasilkan vibrasi
emosi dan sampai kepada penonton.
F. Komunikasi Bahasa Verbal Dan Non Verbal Penyutradaraan Televisi Dan Film
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak mungkin untuk tidak berkomunikasi
bahkan ketika nada diam pun anda tetap berkomunikasi dengan orang lain, karena
diam anda juga akan diterjemahkan maknanya, oleh orang yang ada disekitar
anda. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Kebahagian
keluarga, penghargaan dari msyarakat, kemampuan mendidik anak, kesuksesan
di dunia kerja maupun bisnis dll, sangat ditentukan oleh kemampuan komunikasi
yang baik. Itulah sebabnya memahami cara komunikasi yang baik dan efektif akan
meningkatkan kualitas hidup secara signifikan.
Kondisi psikologi dan mental yang prima dan ekselen, sangat diperlukan
dalam berkomunikasi. Karena dalam komunikasi, dibutuhkan suasana hati yang
tepat, untuk mendapatkan hasil seperti yang anda inginkan. Anda tidak mungkin
melakukan persuasi dengan baik ketika suasana hati anda sedang kacau bukan ?
Itulah sebabnya anda harus menjaga agar kondisi psikologi dan mental anda
dalam kondisi yang tepat ketika berkomunikasi dengan orang lain. Dalam khasanah
ilmu Neuro Linguistic Programming, kondisi psikologi mental yang ekselen adalah
state yang diperlukan untuk sukses di berbagai bidang. Suasana hati adalah hal
yang sangat penting untuk diperhatikan, suasana hati yang positif, semangat dan
antusias sangat berpengaruh dalam bentuk komunikasi bahasa yang baik. Teknik
visualisasi adalah salah satu cara yang mampu mengubah suasana hati dan bentuk
komunikasi yang baik.
Teknik visualisasi ini biasanya digunakan oleh seorang sutradaradalam
mempengaruhi perasaan melalui hasil karya filmnya. Para sutradara sangat
mahir mempermainkan suasana hati para penikmat film, caranya adalah dengan
mamanipulasi apa yang anda dengar dan apa yang anda lihat. Untuk membuat
anda merasa takut, volume suara akan dibesarkan sambil memberikan efek
khusus pada layar di waktu yang tepat. Apabila sutradara ingin membuat anda
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
A. PETUNJUK KERJA
1. Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2. Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik
ketubuh (tersengat listrik)
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum (jobsheet).
4. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan dan pastikan
dalam kondisi baik.
5. Laporkan kemajuan kepada guru/instruktur apabila sudah selesai
mengerjakan jobsheet.
6. Matikan & rapikan komputer apabila hasil telah diperiksa oleh guru/
instruktur.
B. TUJUAN
Siswa mampu menyajikan hasil dari proses pemahaman peran, tugas dan
wewenang seorang sutradara dalam memainkan peran berdasarkan casting
yang telah ditentukan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Seperangkat PC / Netbook.
2. Aplikasi tayangan sebagai referensi dalam memainkan peran
3. Tata pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod)
4. Kamera profesional sebagai alat rekam
D. PERSIAPAN KERJA
1. Nyalakan komputer sesuai dengan prosedur (SOP),
2. Cek dan jalankan aplikasi yang digunakan untuk menampilkan tayangan
referensi
3. Lakukan perbaikan apabila terjadi error pada aplikasi yang digunakan
4. Cek tata pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod)
5. Cek dan jalankan kamera
6. Lakukan proses perekaman pada object peran
7. Simpan file hasil perekaman pada local disk C,
8. Buatlah folder nama dan kelas contoh (Bambang Wahyudi_XI PFPT)
didalam drive local disk C.
LEMBAR PRAKTIKUM
CONTOH SOAL
CAKRAWALA
Produser Film
Sumber : keepo.me
Produser film memiliki tugas untuk mengawasi jalannya produksi film,
hingga memberikan proyek film pada pihak-pihak yang terlibat. Produser harus
memastikan visi, suara serta integritas film tetap berjalan. Bahkan terkadang
produser mengeluarkan biaya sendiri untuk memastikan produksi film berjalan
sesuai rencana.
Produser selalu aktif pada keseluruhan proses produksi sebuah
film. Produser aktif dalam memunculkan ide, mengembangkannya hingga
mengaplikasikannya. Tapi tidak menutup kemungkinan ide juga bisa muncul dari
orang lain seperti sutradara atau penulis naskah. Produser film lah yang memulai,
mengkoordinasikan, mengatur produksi film mulai dari mendatangkan pihak
kunci seperti staf kamera, fotografi dan sebagainya. Produser juga menentukan
sumber biaya hingga bagaimana film tersebut akan di ditribusikan.
Intinya, produser film lah yang mengatur bungkus dari sebuah film lalu
sutradara lah yang mengerjakan isinya atau film itu sendiri. Produser memiliki
kontrol umum pada keseluruhan proyek film serta memberikan tanggung jawab
pada sutradara. Produser adalah pihak yang mengurus keuangan serta produksi
film selama produksi masih berlangsung setiap harinya.
Berikut ini tugas-tugas dari produser yang berbeda dengan sutradara :
a. Memilih penulis naskah
b. Menjadi supervisor dalam hal proses development
c. Menentukan sutradara, co-produser, desain produlsi hingga sinematografinya
d. Berpartisipasi dalam melihat lokasi syuting dan menentukan
e. Menyetujui beberapa hal terkait script syuting, biaya serta jadwal produksi
f. Berkonsultasi dengan orang-orang kreatif, komposer, staff efek visual dan
sutradara film
g. Menyetujui laporan pengeluaran
h. Menangani pemasaran serta distribusi dari film yang diproduksi
Jadi dapat disimpulkan jika produser adalah pembuat keputusan pada sebuah
pembuatan atau produksi sebuah film. Ia yang menentukan apa genre filmnya,
ia yang menentukan bagaimana jalannya produksi film, dan bisa dikatakan ia
seperti Tuhan dalam proses pembuatan film.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab pertama ini, anda tentu menjadi paham tentang konsep
penyutradaraan televisi dan film. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada
bab pertama ini, mana yang menurut anda paling sulit dipahami? Coba anda
diskusikan dengan teman amaupun guru anda, karena konsep penyutradaraan
televisi dan film ini akan menjadi pondasi dari materi-materi yang akan dibahas
di bab-bab selanjutnya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Macam-macam Naskah
PROSES CASTING DAN PROSES READING
ANALISIS NASKAH, HUNTING LOKASI,
Proses Casting
Proses Reading
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Produksi sebuah program video dan televisi selalu dimulai dari ide atau gagasan
yang kemudian dituangkan kedalam sebuah naskah atau script. Naskah merupakan
sebuah landasan yang diperlukan untuk membuat sebuah program video dan televisi
apapun bentuknya. Ada banyak tahapan dalam produksi film. Dimulai dengan
menggodok ide menjadi cerita lalu menuliskannya menjadi naskah. Setelah naskah
selesai, tahap pengembangan (development) selesai dan tahap praproduksi dimulai.
Disini para kru mulai dari penata kamera (director of photography), penata suara,
penata artistik, produser pelaksana, dsb. Ada satu tahapan penting lain selain dari
pada penyiapan dan pengembangan ide atau gagasan dalam produksi yang sebaiknya
mulai kamu terapkan pada proses produksi, yaitu Recce (dibaca reki).
Dalam perkembangannya industri film dan televisi semakin terus berkembang
dari masa ke masa. Perkembanganya pun tidak hanya sebatas cerita dan genre saja
tetapi juga pada penggunaan teknologinya juga semakin berkembang.
MATERI PEMBELAJARAN
Sumber : https://jogiesuaduon.com/2016/04/26/modul-penyiaran-tv/
MATERI PEMBELAJARAN
2. Fungsi Naskah
Sebuah naskah mempunyai peran sentral dalam produksi sebuah
program video dan televisi. Fungsi naskah dalam produksi program video dan
televisi adalah sebagai berikut :
a. Konsep dasar (basic concept)
b. Arah (direction)
c. Acuan (reference)
MATERI PEMBELAJARAN
d. Penulisan sinopsis
e. Penulisan treatment
f. Penulisan naskah
g. Review naskah
h. Finalisasi naskah
Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televisi
dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau cerita nyata dan
rekaan/fiksi. Banyak sekali sumber ide yang dapat dijadikan inspirasi untuk
menulis sebuah script video dan televisi. Misalnya, novel cerita nyata dan lain-
lain. Film JFK merupakan contoh film yang digali dari peristiwa terbunuhnya
salah seorang presiden termuda di Amerika Serikat. Oliver Stone, penulis
sekaligus sutrdara menggunakan banyak sumber informasi untuk membuat
film tersebut sehingga dapat bertutur secara objektif.
Profesi seorang scriptwriter (penulis naskah) sesungguhnya hal
yang sangat menantang dan menyenangkan. Keahlian tersebut tidak banyak
dimiliki oleh setiap orang, apalagi jika seorang tersebut tidak hobi membaca
buku, memonton acara televisi dan film serta menulis catatan atau buku. Maka
dari itu untuk menjadi seorang penulis naskah, pertama orang tersebut adalah
suka membaca dan menulis, menonton acara televisi dan film adalah proses
berikutnya setelah akan dan ingin menjadi penulis naskah. Tahapan menulis
untuk program televisi dan film jelas beda, dimana letak perbedaannya antara
naskah program televisi drama, non drama, berita, dan olah raga.
Riset sangat diperlukan setelah anda menemukan sebuah ide yang
akan dibuat menjadi sebuah program. Riset dalam konteks ini adalah suatu
upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi dapat berupa buku, koran,
atau bahkan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi
informasi yang akurat tentang isu atau substansi yang akan ditulis.
Setelah memahami hasil riset atau informasi yeng terkumpul, anda
dapat membuat kerangka atau outline dar informasi yang akan anda tuangkan
menjadi script.
Outline pada umunya berisi garis besar informasi yang akan anda tulis
menjadi sebuah script. Berikutnya adalah membuat sinopsis atau deskripsi
singkat mengenai program yang akan anda tulis. Sinopsis dan outline akan
membantu memfokuskan perhatian anda pada pengembangan ide yang telah
and pilih sebelumnya. Penulis sinopsis harus jelas sehingga dapat memberi
gambaran tentan isi program video atau televisi yang akan dibuat.
Menulis naskah harus didasarkan pada rencana yang telah dibuat
yang meliputi outline, synopsis, dan treatment. Seorang penulis harus
memiliki kreatifitas dalam mengembangkan treatment menjadi sebuah
naskah. Treatment yang ditulis dengan baik merupakan fondasi yang kokoh
yang diperlukan untuk menulis sebuah naskah. Sebuah treatment harus berisi
deskripsi yang jelas tentang lokasi, waktu, pemain, adegan dan property
yang akan direkam ke dalam program video. Treatment juga menggambarkan
MATERI PEMBELAJARAN
tentang sistematika atau sequence program video atau televisi yang akan
diproduksi.
Penulis sebuah naskah harus didasarkan pada treatment yang dibuat,
walaupun dalam menulis naskah penulis dapat melakukan perubahan, tapi
sebaiknya perubahan yang dilakukan tidak merupakan perubahan yang
bersifat substantif. Perubahan sebaiknya bersifat kreatif dan tidak mengubah
substansi program. Oleh karena itu treatment harus kokoh dan jelas, dalam
menulis seorang penulis harus memperhatikan kaidah-kaidah penulisan
naskah yang benar.
Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk melihat
kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya. Draf naskah
harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi program (content expert)
dan ahli media (media specialist). Finalisasi naskah merupakan langkah akhir
sebelum naskah diserahkan kepada produser dan sutradara untuk diproduksi.
Naskah final ini merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang
diberikan oleh content expert dan ahli media.
4. Bentuk Program
Bentuk program dapat diartikan sebagai suatu pendekatan yang
digunakan untuk menyampaikan informasi atau isi program kepada pemirsa
(audience). Bentuk program yang digunakan untuk menayangkan program
video dan televisi sangat beragam yaitu:
a. Drama
b. Dokumenter
c. Talk show
d. Demo
e. Musikal
f. Quiz
g. Features
a. Drama
Inti dari sebuah program video dan televisi berbentuk drama adalah adanya
konflik dari orang – orang yang terlibat (pelaku) di dalamnya. Program
berbentuk drama biasanya dimulai dengan mengenalkan karakter dari
orang – orang yang terlibat di dalamnya yang kemudian diikuti dengan
konflik yang dibangun secara dramatik yang melibatkan para pelaku
tersebut. Konflik ini biasanya diselesaikan pada akhir cerita. Penyelesaian
konflik pada akhir cerita dapat berupa happy ending atau sebaliknya
MATERI PEMBELAJARAN
b. Dokumenter
Dokumenter adalah program yang bercerita tentang suatu peristiwa yang
telah berlangsung sebelumnya. Contoh film dokudrama yang kita kenal
adalah Jalanan yang digarap oleh sutradara Daniel Ziv, Pearl Harbour
karya Jerry Bruckheimer dan JFK yang ditulis dan di sutradarai oleh Oliver
Stone. Film tersebut merupakan contoh-contoh film yang dikemas dengan
menggunakan bentuk dokumenter.
c. Talk Show
Program talk show adalah program yang menampilkan pembicara,
biasanya lebih dari satu orang untuk membahas suatu tema atau topik
tetentu. Program dengan format talk show biasanya dipandu oleh seorang
moderator. Agar program talk show dapat menarik perhatian audience
maka pembicara yang terlibat didalam program harus memiliki latar
belakang yang berlainan, pro dan kontra terhadap topik yang dibahas.
MATERI PEMBELAJARAN
d. Demo
Contoh program berbentuk demo adalah program masak memasak atau
membuat kue dan tips otomotif. Program demo biasanya membahas
resep atau cara yang dipraktikan secara prosedural, tahap demi tahap.
Melalui program berbentuk demo pemirsa/penonton dapat mempelajari
dan menerapkan suatu keterampilan (skill).
e. Musikal
Program musikal merupakan program yang menampilkan acara musik dan
tarian sebagai hiburan. Tentunya anda sering melihat program musikal
yang ditayangkan dis stasiun televisi. Banyak kemasan program yang
digunakan oleh produser televisi untuk menayangkan program musikal.
MTV program misalnya selalu menayangkan klip-klip video musik dari
penyanyi terkenal untuk pemirsa kaum muda.
MATERI PEMBELAJARAN
f. Kuis
Bentuk program lain yaitu kuis, saat ini kita dapat melihat banyak sekali
program televisi yang berbentuk kuis. Program berbentuk kuis biasanya
berisi tantangan yang melibatkan pesertanya atau bahkan pemirsa
untuk menjawab tantangan tersebut. Peserta yang berhasil menjawab
tantangan akan memperoleh reward (hadiah) sebagai imbalan. Contoh
program berbentuk kuis yang sangat dikenal salah satunya yaitu Berpacu
dalam melodi yang mengharuskan kontestan atau peserta menebak judul
atau pencipta sebuah lagu berdasarkan penggalan nada yang dimainkan.
Sekarang ini banyak kuis interaktif yang memberi kesempatan audience
terlibat langsung dengan program yang ditayangkan.
g. Feature
Feature merupakan program yang berisi segmen-segmen yang dikemas
dalm bentuk penyajian yang bervariasi, sebuah program berbentuk feature
biasanya membahas suatu topik yang menarik dengan menggunakan
beberapa bentuk penyajian atau pendekatan program.
MATERI PEMBELAJARAN
B. Macam-Macam Naskah
Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa suatu film dan program televisi
diproduksi sesuai naskah yang telah ditulis oleh penulis naskah. Atau dengan kata
lain naskah adalah embrio dari suatu film dan program televisi. Berikut adalah
beberapa contoh naskah yang berangkat dari sebuah ide atau gagasan sebelum
menjadi naskah final.
MATERI PEMBELAJARAN
1. Breakdown script
Sumber : https://misteridigital.wordpress.com/2007/10/01/201/
MATERI PEMBELAJARAN
2. Outline script
Sumber:https://www.academia.edu/3854843/OUTLINE_NASKAH_FILM_DOKUMENTER_pupuk?auto=download
MATERI PEMBELAJARAN
3. Treatment script
Sumber : https://www.slideshare.net/muchlispasaribu/akom-bsi-disain-produksi-d
MATERI PEMBELAJARAN
4. Draf script
Tabel 2.5 Draf Script
Sumber : https://www.scribd.com/document/384866227/Storyline-doc
MATERI PEMBELAJARAN
5. Rundown script
Tabel 2.6 Rundown Script
Sumber : https://www.scribd.com/document/355102032/rundown-Talk-Show
MATERI PEMBELAJARAN
Recce (dibaca reki) adalah proses mengunjungi atau survey lokasi, setelah
produser pelaksana atau produser atau manajer lokasi menemukan lokasi
yang sesuai dengan kebutuhan cerita dan telah disetujui oleh sutradara, maka
rombongan kru akan akan segera melakukan survey lokasi tersebut. Biasanya kru-
kru yang dibutuhkan hadir di recce adalah sutradara, produser pelaksana, manajer
lokasi, penata kamera, penata artistik, dan penata suara.
Recee berguna untuk menentukan hal teknis di lapangan. Dari sisi kreatif
tentu apa saja yang ditulis di naskah tidak sepenuhnya sesuai dengan kondisi
di lapangan. Oleh karena itu tim kreatif perlu melakukan beberapa penyesuaian
di lapangan agar cerita tetap dapat tersampaikan sesuai kebutuhan. Sementara
dari tim manajemen, kedatangan di lokasi berguna untuk memperhatikan hal-hal
teknis di lapangan seperti menentukan ruang ganti, ruang rias, kamar kecil, video
village (monitor sutradara) dan sebagainya. Berikut adalah hal-hal yang perlu
dilakukan saat recce.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Dari beberapa hal diatas itulah alasan mengapa recce itu penting. Jadi jangan
sampai lupa untuk melakukan recce terlebih dahulu sebelum syuting, untuk
meminimalisir resiko atau menghindari kekacauan karena kurangnya persiapan
saat hari pengambilan gambar atau proses produksi.
E. Proses Casting
Dalam sebuah produksi film, dikenal sebuah proses yang bernama
casting. Namun apakah kita sudah cukup memahami pengertian dan seluk beluk
proses dibaliknya. Untuk itu kita harus bisa lebih memahami tentang pengertian
dan proses casting dalam sebuah produksi film. Proses casting dilakukan di tahap
praproduksi atau setelah naskah dinyatakan selesai. Asisten sutradara akan mem-
breakdown naskah tersebut dan salah satu elemen yang di breakdown adalah
karakter. Dari breakdown tersebut diketahuilah karakter apa saja yang dibutuhkan
dalam peran.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
tersebut. Ketika sebuah skenario dikatakan selesai, itu bukan berarti selesai dalam
arti sesungguhnya. Proses reading bisa sebagai tempat untuk menguji naskah
skenario, dengan mendengar mereka para aktor membaca seolah pengambilan
gambar yang sesungguhnya.
Proses reading tidak selalu dihadiri oleh sutradara, bahkan cukup dipandu
oleh acting coach. Dalam banyak kasus di Indonesia banyak juga sutradara
yang memang tidak mewajibkan proses reading bersama pemainnya. Umumnya
sutradara lebih senang memberikan masukan tentang karakter melalui dialog
intens dengan pemain. Tapi memang lebih baik jika sutradara hadir dalam proses
reading.
Di beberapa negara proses reading tidak selalu baku juga. Industri film
Bollywood diketahui tidak mewajibkan proses reading bersama. Karena
menganggap sebagai seorang aktor sudah semestinya mereka memahami peran
yang diminta. Sutradara akan berdiskusi langsung dengan aktor. Namun sedikit
berbeda dengan di Hollywood, kadang kala proses reading tidak dilakukan
dengan aktor, tapi dengan menyewa orang untuk membaca skenario tersebut.
Layaknya focus group discussion, namun ada juga yang memang meminta proses
reading dilakukan dengan aktor sungguhan walau mereka belum dikontrak untuk
memerankan spesifik peran tersebut.
Sebagai contoh dalam proses reading film #3 Srikandi terdapat beberapa hal
yang bisa kita pahami dan pelajari. Pertama sutradara, penulis dan acting coach
lebih banyak mendengar, dan tidak melakukan interupsi ketika mereka membaca.
Ini untuk membayangkan mereka sedang menonton sebuah teater secara
lengkap. Kedua selalu merekam kegiatan ini, sehingga dapat di dokumentasikan
untuk mendengar atau melihat proses ini. hal ini juga lebih baik dari pada kita
sibuk mencatat karena menulis bisa menghilangkan momen yang seharusnya kita
dengar atau lihat.
Ketiga jangan biarkan aktor berimprovisasi, karena tujuan dari reading ini adalah
untuk mengidentifikasi kesalahan, sehingga bisa diperbaiki apa yang telah ditulis.
Dan selanjutnya keempat setelah reading, biarkan aktor mengomentari karakter,
dialog, dan cerita, ajukan pertanyaan terbuka serta petanyaan spesifik. Karena
para aktor kemungkinan besar akan memiliki lebih banyak pertanyaan untuk kita.
LEMBAR PRAKTIKUM
A. PETUNJUK KERJA
1. Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2. Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik
ketubuh (tersengat listrik)
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum (jobsheet).
4. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan dan pastikan
dalam kondisi baik.
5. Laporkan kemajuan kepada guru/instruktur apabila sudah selesai
mengerjakan jobsheet.
6. Matikan & rapikan komputer apabila hasil telah diperiksa oleh guru/
instruktur.
B. TUJUAN
Siswa mampu menyajikan hasil dari proses pemahaman peran, tugas dan
wewenang seorang sutradara dalam memainkan peran berdasarkan casting
yang telah ditentukan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Seperangkat PC / Netbook.
2. Aplikasi tayangan sebagai referensi dalam memainkan peran
3. Tata pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod)
4. Kamera profesional sebagai alat rekam
D. PERSIAPAN KERJA
1. Nyalakan komputer sesuai dengan prosedur (SOP),
2. Cek dan jalankan aplikasi yang digunakan untuk menampilkan tayangan
referensi
3. Lakukan perbaikan apabila terjadi error pada aplikasi yang digunakan
4. Cek tata pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod)
5. Cek dan jalankan kamera
6. Lakukan proses perekaman pada object peran
7. Simpan file hasil perekaman pada local disk C,
8. Buatlah folder nama dan kelas contoh (Bambang Wahyudi_XI PFPT)
didalam drive local disk C.
E. SOAL / PROSES DAN KETENTUAN KERJA
1. Buatlah sebuah karya video produksi untuk program acara non drama
(talk show) dengan format durasi 10 menit.
2. Dan buatlah outline script serta treatment script untuk video produksi
tersebut.
F. HASIL KERJA & WAKTU PENYELESAIAN
1. Laporkan hasil praktikum apabila sudah selesai sebelum waktu yang
ditentukan.
2. Setelah dinyatakan selesai matikan komputer (shut down) dan
rapikan tempat praktikum anda.
3. Rapihkan pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod).
4. Matikan juga kamera setelah selesai melakukan perekaman casting
peran.
.:: SELAMAT MENGERJAKAN ::.
CONTOH SOAL
Jelaskan apa yang dimaksud dengan recce?dan jelaskan juga mengapa recce itu
penting?
Jawab :
1. Recce (dibaca reki) adalah proses mengunjungi atau survey lokasi, setelah
produser pelaksana atau produser atau manajer lokasi menemukan lokasi
yang sesuai dengan kebutuhan cerita dan telah disetujui oleh sutradara,
maka rombongan kru akan akan segera melakukan survey lokasi tersebut.
Biasanya kru-kru yang dibutuhkan hadir di recce adalah sutradara, produser
pelaksana, manajer lokasi, penata kamera, penata artistik, dan penata suara.
2. Karena recee berguna untuk menentukan hal teknis di lapangan. Dari sisi
kreatif tentu apa saja yang ditulis di naskah tidak sepenuhnya sesuai dengan
kondisi di lapangan. Oleh karena itu tim kreatif perlu melakukan beberapa
penyesuaian di lapangan agar cerita tetap dapat tersampaikan sesuai
kebutuhan. Sementara dari tim manajemen, kedatangan di lokasi berguna
untuk memperhatikan hal-hal teknis di lapangan seperti menentukan
ruang ganti, ruang rias, kamar kecil, video village (monitor sutradara) dan
sebagainya.
CAKRAWALA
Clapper Board
Bagaimana cara menggunakan claper board? Apa sih fungsinya? Hal ini
merupakan salah satu pertanyaan yang cukup sering ditanyakan. Tidak jarang
orang menganggap clapper atau sering juga disebut slate hanya untuk keren-
kerenan saja. Tidak banyak yang tahu betapa pentingnya papan mungil yang satu
ini dalam proses produksi film.
CAKRAWALA
a. Judul film
Untuk memudahkan penyimpanan dan pemindahan data dan supaya tidak
tertukar dengan project-project lain, maka penting sekali untuk mencatat
judul film dibagian atas clapper board.
b. Slate
Nomor slate adalah urutan nomor gambar tersebut diambil. Dimulai dari
nomor 1 dan akan bertambah teus hingga semua gambar berhasil terambil.
Misalkan jika ada nomor 376 di dalam kolom slate, maka itu artinya gambar
tersebut adalah gambar ke 376 yang diambil selama syuting.
c. Scene
Kolom ini menjelaskan scene berapa yang sedang diambil, kolom ini akan di
isi sesuai naskah. Jadi jika kita ingin mengambil scene 9 di naskah, maka tulis
angka 9 pada kolom tersebut.
d. Shot
Setiap scene terdiri dari pecahan-pecahan shot. Jumlanya tentu beragam
tergantung kebutuhan sutradara. Terkadang terdapat adegan yang hanya
membutuhkan 1 shot panjang, namun bisa jadi lebih dari 10, maka angka-
angka inilah yang dicatat dikolom shot.
e. Take
Setiap shot akan diambil berulang-ulang sampai sutradara merasa cukup
puas dengan yang diambil. Jadi selama sutradara belum merasa puas dengan
shot yang sedang direkam, maka jumlah take akan bertambah terus.
f. Nama Sutradara
Nama sutradara dicatat untuk informasi saat post-production.
g. Nama DOP (Director Of Photography)
Nama DOP juga dicatat untuk informasi saat post-production.
h. Tanggal Syuting
Biasanya film pendek diambil selama 3-6 hari, mungkin kurang mungkin
lebih. Sementara film panjang bisa menghabiskan 2 minggu sampai 1 bulan,
juga mungkin kurang bisa lebih. Biasanya data yang direkam akan berjubel,
tanggal syuting penting untuk dicatat pada clapper board untuk pendataan
setelah syuting direkam.
i. Card
Di era digital, media perekaman banyak menggunakan kartu, mulai dari
SD Card, CF Card, hingga SSD. Satu kartu hanya bisa merekam jumlah shot
tertentu, maka selama syuting kita akan berhadapan dengan banyak sekali
kartu. Maka penting untuk mencatatnya di clapper board, agar pendataan
akan semakin mudah.
j. Day / Night
Kadang adegan malam tidak selalu diambil malam hari, sebaliknya adegan
siang mungkin saja direkam malam hari. Oleh karena itu penting pula untuk
mencatat apakah adegan tersebut berlatar malam atau siang sesuai dengan
naskah.
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Produksi sebuah program video dan televisi selalu dimulai dari ide atau
gagasan yang kemudian dituangkan kedalam sebuah naskah atau script.
Naskah merupakan sebuah landasan yang diperlukan untuk membuat sebuah
program video dan televisi apapun bentuknya.
2. Naskah adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan,
tempat, keadaan, dan dialog yang disusun dalam konteks struktur dramatik
untuk menjadi acuan dalam proses produksi. Produksi sebuah program video
dan televisi selalu dimulai dari ide atau gagasan yang kemudian dituangkan
kedalam sebuah naskah atau script. Naskah merupakan sebuah landasan
yang diperlukan untuk membuat sebuah program video dan televisi apapun
bentuknya.
3. Sebuah program video dan televisi diproduksi berdasarkan naskah yang
dikembangkan oleh penulis naskah. Penulis naskah banyak memberikan
warna terhadap sebuah program video dan televisi. Penulis naskah jugalah
yang memilih format program, sesuai dengan materi sajian. Jadi dengan kata
lain seorang penulis naskah adalah seorang profesional yang memilih dan
menentukan format sebuah program video dan televisi.
4. Sebuah naskah pada umumnyadigunakan sebagai dokumen yang dapat
mengarahkan sutradara dan kerabat kerja (crew) dalam bekerja menyelesaikan
produksi progam video dan televisi. Naskah sebuah program video dan televisi
berisi beberapa informasi tentang adegan yang melibatkan aktor, setting dan
property. Sutradara dan kerabat kerja perlu mematuhi isi dan alur cerita yang
terdapat dalam sebuah naskah.
5. Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televisi dapat
diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau cerita nyata dan
rekaan/fiksi. Banyak sekali sumber ide yang dapat dijadikan inspirasi untuk
menulis sebuah script video dan televisi. Misalnya, novel cerita nyata dan lain-
lain. Film JFK merupakan contoh film yang digali dari peristiwa terbunuhnya
salah seorang presiden termuda di Amerika Serikat. Oliver Stone, penulis
sekaligus sutradara menggunakan banyak sumber informasi untuk membuat
film tersebut sehingga dapat bertutur secara objektif.
RANGKUMAN
6. Riset sangat diperlukan setelah anda menemukan sebuah ide yang akan
dibuat menjadi sebuah program. Riset dalam konteks ini adalah suatu upaya
mempelajari dan mengumpulkan informasi dapat berupa buku, koran, atau
bahkan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi
informasi yang akurat tentang isu atau substansi yang akan ditulis.
7. Ada banyak tahapan dalam produksi film. Dimulai dengan menggodok
ide menjadi cerita lalu menuliskannya menjadi naskah selesai, tahap
pengembangan (development) selesai dan tahap praproduksi dimulai.
Disini para kru, mulai dari penata kamera (director of photography), penata
suara, penata artistik, produser palaksana, dan sebagainya, mulai dipanggil
dan dipekerjakan. Terdapat satutahapan penting dalam praproduksi yang
sebaiknya mulai ditetapkan didalam produksi, yaitu recce.
8. Recee berguna untuk menentukan hal teknis di lapangan. Dari sisi kreatif tentu
apa saja yang ditulis di naskah tidak sepenuhnya sesuai dengan kondisi di
lapangan. Oleh karena itu tim kreatif perlu melakukan beberapa penyesuaian
di lapangan agar cerita tetap dapat tersampaikan sesuai kebutuhan. Sementara
dari tim manajemen, kedatangan di lokasi berguna untuk memperhatikan hal-
hal teknis di lapangan seperti menentukan ruang ganti, ruang rias, kamar kecil,
video village (monitor sutradara) dan sebagainya.
9. Dalam sebuah produksi film, dikenal sebuah proses yang bernama casting.
Namun apakah kita sudah cukup memahami pengertian dan seluk beluk proses
dibaliknya. Untuk itu kita harus bisa lebih memahami tentang pengertian dan
proses casting dalam sebuah produksi film. Proses casting dilakukan di tahap
praproduksi atau setelah naskah dinyatakan selesai. Asisten sutradara akan
mem-breakdown naskah tersebut dan salah satu elemen yang di breakdown
adalah karakter. Dari breakdown tersebut diketahuilah karakter apa saja yang
dibutuhkan dalam peran.
10. Terdapat dua cara proses casting atau pencarian peran biasanya dilakukan.
Pertama dengan melakukan screen test. Kedua dengan melakukan audisi
terbuka atau open casting.
11. Dari penjelasan proses casting diatas artinya, Casting merupakan proses
pemilihan aktor yang sesuai dengan karakter dan peran dalam sebuah skenario
atau naskah film. Untuk itu kita juga perlu memahami beberapa jenis-jenis
casting yang biasa diterapkan oleh para pelaku industri film, yang diantaranya
yaitu casting by type, casting by ability, dan casting to emotional temperament.
12. Sebelum memasuki proses pengambilan gambar atau produksi, biasanya
sutradara dan penulis naskah atau skenario akan meminta proses reading
bersama aktor yang sudah terpilih. Ini penting, untuk mendengarkan secara
langsung tentang peran yang akan dimainkan, termasuk interpretasi aktor
tentang peran tersebut. Ketika sebuah skenario dikatakan selesai, itu bukan
berarti selesai dalam arti sesungguhnya. Proses reading bisa sebagai tempat
untuk menguji naskah / skenario, dengan mendengar mereka para aktor
membaca seolah pengambilan gambar yang sesungguhnya.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Penempatan atau peletakan sebuah kamera yang mengarah kepada suatu objek
sesuai dengan tuntutan naskah atau storyboard yang dibuat. Peletakan ini akan
membentuk sebuah arah pandang antara lain : frontal adalah penempatan kamera
tepat didepan objek itu berarti gambar yang dihasilkan adalah objek berada ditengah
frame, sedang profile adalah penempatan kamera menyamping dari objek seperti
layaknya wayang kulit.
Salah satu hal yang paling membuat frustasi dari pekerjaan seorang sutradara
adalah teknik blocking. Jika seorang sutradara tidak memahami konsep blocking dan
pementasan, dan mereka juga tidak tahu bagaimana berbicara bahasa aktor, mereka
akhirnya hanya akan membuang-buang waktu pengambilan gambar yang berharga
dan hilang.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
dokumentasi, aktor dan para kerabat kerja untuk membuat suatu keputusan teknis
yang kreatif.
Seorang cameraman harus benar-benar ahli dalam pengambilan suatu
gambar baik itu video film atau pun televisi. Dalam membuat film dokumenter
dan berita, seorang campers sering kali diminta untuk memfilmkan peristiwa
yang tak terekam ataupun tercatat. Campers juga harus memiliki pengetahuan
teknik untuk mengambil, serta harus memberikan pesan yang jelas jangan sampai
penonton bertanya-tanya apa topik atau tema perhatian dari sebuah gambar
yang ditampilkan. Cameraman juga harus mempunyai kemampuan pemahaman
tentang editing audio maupun video, karena agar gambar yang diambil bisa
terlihat dengan baik dan bagus serta berkualitas. Tentunya seorang campers juga
harus mempunyai kemampuan dalam bidang kamera, seperti mampu memahami
pengaturan dan memaksimalkan fungsi dari kamera tersebut. Selain dari pada
itu salah satu hal yang utama adalah kemampuan komunikasi yang baik, karena
campers biasanya harus berdiskusi terlebih dahulu dalam pengambilan gambar.
Kamera angle atau sudut penempatan kamera juga memegang peranan
yang sangat penting pada sinematografi. Bagaimanapun juga sebuah video film
dan televisi dibentuk oleh beberapa banyak shot yang membutuhkan penempatan
kamera ditempat yang terbaik bagi penonton untuk megikuti cerita dalam film,
maka dari itu seorang campers jangan malas untuk bergerak dalam mengambil
gambar. Penempatan angle yang terbaik tentu saja bisa memperkuat dramatis
sebuah film, karena angle kamera ini adalah mata penonton melihat informasi
visual dan juga berarti seberapa besar area yang kita gunakan dalam sebuah shot.
Penempatan sudut kamera akan memposisikan penonton lebih dekat dengan
action yang ada dalam video film dan televisi , misalnya dengan teknik close up
dan lain sebagainya.
Terdapat suatu aturan yang harus anda pahami dari angle kamera, yaitu
aturan 180” atau garis imajiner (180” rule). Sangat tidak boleh arah pengambilan
angle kamera bersilangan, karena akan menimbulkan disorientasi penonton,
harus 180” (satu busur derajat) walaupun ada over shoulder tapi tetap 180” rule
yang dipakai.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Seorang campers tidak hanya dituntut untuk bisa mengambil sebuah gambar,
tapi juga campers harus bisa mengambil gambar seperti apa yang dibutuhkan.
Berikut beberapa tugas penting dari seorang campers :
1. Terampil mengoperasikan kamera untuk mengambil sebuah video dengan
berbagai kondisi lingkungan baik didalam maupun diluar studio.
2. Mengikuti instruksi director atau sutradara untuk memperoleh gambar yang
sesuai dengan script atau naskah yang telah dibuat.
3. Seorang campers harus bisa memberikan saran untuk pengambilan gambar
yang baik.
4. Bertanggung jawab selama syuting live dari awal hingga akhir program.
5. Harus bertanggung jawab apabila kamera terjadi masalah atau gangguan
6. Mampu bekerjasama dengan para kru yang lain.
MATERI PEMBELAJARAN
C. Blocking Microphone
Untuk video film maupun televisi, suara yang jernih sama pentingnya dengan
gambar yang bagus. Audio yang kurang baik dapat mengganggu konsentrasi saat
menonton video film atau pun televisi. Penggunaan alat-alat perekam suara yang
terpisah dari kamera dapat menjadi pilihan untuk menjaga kualitas audio, maka dar
itu audio menjadi salah satu aspek yang sangat penting saat memproduksi video.
Dan yang dimaksud berupa audio disini adalah berupa alat rekam (microphone).
Pada dasarnya, microphone terdiri dari dua jenis, yaitu mic condenser dan mic
dynamic. Dari dua jenis microphone tersebut tentunya memiliki peranan tersendiri
dalam pemakaian saat produksi video film dan televisi.
MATERI PEMBELAJARAN
alasannya karena sensitivitasnya terhadap suara yang keras dan ketahanan alat
ini lebih rentan rapuh dari pada microphone dynamic. Kita juga bisa menemukan
alat ini, bahkan sering digunakan sebagai drum overheads mic, sebagai pengeras
suara pada acara musik orkestra, dan paduan suara.
2. Mic Dynamic
Berikutnya mic dynamic adalah microphone yang memiliki jangkauan luas. Jika
anda pernah menonton konser musik rock dimana terkadang sang vokalis dari
grup band tersebut tak jarang sampai membanting microphone, sebenarnya
mereka menggunakan microphone dynamic. Dibanding dengan mic condenser,
microphone jenis ini jauh lebih tahan banting. Karena sangat tahan terhadap
kelembaban dan kondisi menantang lainnya, hal inilah yang menjadi alasan
mengapa jenis microphone yang satu ini mejadi pilihan yang paling sempurna
untuk konser diatas panggung. Akan tetapi meski tahan banting mic dynamic
umumnya tidak terlalu akurat, karena alat tersebut memiliki respon frekuensi
terbatas yang membuatnya sangat cocok digunakan untuk menahan tingkat
tekanan suara yang tinggi (sound pressure level). Misalnya untuk drum, bunyi
gitar yang keras, dan sebagainya.
MATERI PEMBELAJARAN
2. Lavalier Microphone
Lavalier microphone atau yang biasa dikenal juga sebagai clip-on, adalah
microphone berukuran kecil yang biasanya digunakan untuk siaran berita dan
acara televisi lainnya. Jenis microphone yang satu ini dirasa efektif, karena
tangan anda tidak perlu repot-repot memegang mic kamera.
Cara menggunakannya pun sangat mudah, cukup tempel atau jepit microphone
MATERI PEMBELAJARAN
tersebut di bagian kerah baju, dasi, atau pun pada bagian pakaian lainnya. Dan
pastikan jarak microphone tersebut tidak terlalu jauh dari mulut talent atau
pembicara. Meskipun ukurannya kecil, tetapi microphone lavalier ini memiliki
kualitas yang tidak kalah dengan jenis microphone lainnya. Kualitas suara
yang di dapat sangat mendukung untuk proses rekaman, apa lagi jika anda
sering kali melakukan syuting diluar ruangan.
3. Mic Condenser
Seperti yang telah dijelaskan diatas, mic condenser adalah jenis microphone
yang mampu mengubah suara akustik atau gelombang suara menjadi sinyal
digital. Jenis microphone yang satu ini sering kali menjadi pilihan yang tepat
untuk anda apabila menginginkan proses produksi video film dan televisi
dalam ruangan contohnya studio, karena dijamin suara anda akan terdengar
nyaring tanpa perlu takut suara lain (noise) masuk ke dalam rekaman.
4. Shotgun mic
Directional microphone atau dikenal sebagai shotgun mic biasanya digunakan
untuk menangkap sumber suara dari arah yang anda inginkan. Microphone
jenis ini dapat mengeliminasi suara dari arah lain, shotgun mic juga dapat
digunakan untuk merekam ambience (suara latar). Sesuai dengan namanya,
bentuk dan cara menggunakan microphone ini mirip seperti shotgun atau
senapan. Dalam penggunaan microphone ini anda cukup mengarahkan ke
sumber suara targetnya untuk mendapatkan hasil suara yang stabil. Karena
cara pengambilannya yang searah, suara yang terbaik adalah suara yang tepat
berada didepan microphone. Sedangkan ketika sumber suara dipindahkan
kesamping atau ke belakang, suara akan terdengar jauh dan tidak nyaring.
Kelebihan dari jenis microphone ini adalah bentuk dan ukurannya yang simpel
kemudian anda bisa langsung memasangkannya ke beberapa jenis kamera,
contohnya kamera DSLR sebagai mic eksternal. Hal ini pula yang membuat
shotgun mic menjadi pilihan banyak para sineas atau filmmaker dalam
produksi video film dan televisi.
MATERI PEMBELAJARAN
5. Boompole
Jika anda memutuskan untuk menggunakan shotgun mic, tetapi jarak antara
shotgun mic dengan talent terlalu jauh, solusinya anda dapat menggunakan
boompole. Karena apabila anda mengarahkan microphone secara langsung
dengan jarak yang sangat dekat dengan talent maka akan mengakibatkan
anda masuk kedalam frame alias gambar menjadi bocor. Boompole adalah
tiang yang digunakan untuk membuat microphone lebih dekat dengan talent
saat produksi video film dan televisi. Tiang ini dapat dipanjangkan atau
dipendekkan sesuai kebutuhan syuting, yang mana dibagian ujung tiang
tersebut terdapat penjepit atau sekrup yang digunakan untuk memasang
microphone, contohnya shotgun mic.
LEMBAR
LEMBARPRAKTIKUM
PRAKTIKUM
A. PETUNJUK KERJA
1. Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2. Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik
ketubuh (tersengat listrik)
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum (jobsheet).
4. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan dan pastikan
dalam kondisi baik.
5. Laporkan kemajuan kepada guru/instruktur apabila sudah selesai
mengerjakan jobsheet.
6. Matikan & rapikan komputer apabila hasil telah diperiksa oleh guru/
instruktur.
B. TUJUAN
Siswa mampu menyajikan hasil dari proses pemahaman peran, tugas dan
wewenang seorang sutradara dalam memainkan peran berdasarkan casting
yang telah ditentukan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Seperangkat PC / Netbook.
2. Aplikasi tayangan sebagai referensi dalam memainkan peran
3. Tata pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod)
4. Kamera profesional sebagai alat rekam
D. PERSIAPAN KERJA
1. Nyalakan komputer sesuai dengan prosedur (SOP),
2. Cek dan jalankan aplikasi yang digunakan untuk menampilkan tayangan
referensi
3. Lakukan perbaikan apabila terjadi error pada aplikasi yang digunakan
4. Cek tata pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod)
5. Cek dan jalankan kamera
6. Lakukan proses perekaman pada object peran
7. Simpan file hasil perekaman pada local disk C,
8. Buatlah folder nama dan kelas contoh (Bambang Wahyudi_XI PFPT)
didalam drive local disk C.
E. SOAL / PROSES DAN KETENTUAN KERJA
1. Buatlah sketsa bentuk floor plan untuk blocking kamera pada program
video talkshow.
2. Dan buatlah video sketsa adegan bebas dengan bentuk blocking kamera
sebagai berikut :
a. Eye frog kamera
b. Eye level kamera
c. Low angle kamera
d. High angle kamera
F. HASIL KERJA & WAKTU PENYELESAIAN
1. Laporkan hasil praktikum apabila sudah selesai sebelum waktu yang
ditentukan.
2. Setelah dinyatakan selesai matikan komputer (shut down) dan rapikan
tempat praktikum anda.
3. Rapihkan pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod).
4. Matikan juga kamera setelah selesai melakukan perekaman casting
peran.
.:: SELAMAT MENGERJAKAN ::.
CONTOH SOAL
Jelaskan apa yang dimaksud dengan blocking pemain? Dan sebutkan 4 unsur
agar bloking dapat dianggap benar!
Jawaban:
Blocking adalah kedudukan tubuh pada saat diatas panggung ataupun saat
adegan film dalam frame kamera. Dan yang dimaksud blocking yang benar
adalah blocking tersebut harus :
a. Seimbang
b. Utuh
c. Bervariasi
d. Memiliki titik pusat perhatian.
CAKRAWALA
CAKRAWALA
2. Transisi Wipe
Jika dissolve adalah jenis transisi yang memberikan kesan halus hingga
transisinya tak disadari, maka transisi wipe adalah kebalikannya. Transisi
wipe tidak bersifat gradual, terdapat garis yang jelas menghapus gambar
sebelumnya dan digantikan oleh gambar berikutnya. Wipe memiliki beragam
bentuk mulai wipe dari kiri ke kanan, kanan ke kiri, atas ke bawah, bawah ke
atas hingga transisi wipe berbentuk lingkaran yang makin kecil. Selain itu ada
juga berbentuk bintang, berlian, dan garis searah jarum jam. Jenis transisi
wipe yang masih populer digunakan sampai sekarang adalah invisible wipe,
biasanya diterapkan ketika kamera bergeser untuk perpindahan adegan atau
lokasi. Tipe wipe ini dipasangkan dengan teknik match cutting yaitu teknik
yang mencocokkan perpindahan satu gambar dengan gambar sesudahnya.
3. Transisi Cutaway
Seperti namanya, cutaway adalah teknik editing yang memasukkan gambar
lain di satu adegan yang sama dan masih berhubungan dengan action
karakter secara singkat lau kembali lagi ke gambar sebelumnya. Contohnya
ketika karakter tokoh sedang berada di dalam rumah lau telepon berdering.
CAKRAWALA
Cutaway-nya adalah telepon yang sedang berdering, lalu kembali lagi ke
karakter. Umumnya transisi cutaway diterapkan untuk menyesuaikan tempo
dari adegan utama serta untuk menampilkan versi yang berbeda dari gambar
utama. Cutaway juga bisa digunakan untuk menambal gambar-gambar yang
tidak diinginkan atau yang salah dari gambar utama.
4. Transisi Split
Transisi split atau dikenal juga dengan istilah L Cut, awal mulanya dapat
ditelusuri hingga ke jaman analog. Untuk melakukan proses editing ini,
strip gambar dipotong dan hanya menyisakan strip audio. Potongan ini
membentuk “L” sehingga disebut L Cut. Hasil dari transisi L Cut ini adalah
gambar dengan audio yang berbeda, ataupun sebaliknya. Dengan teknik ini
biasanya dilakukan eksperimentasi, serta pembuat video film dan televisi
dapat lebih fleksibel untuk menyatukan gambar dan audio yang diinginkan.
CAKRAWALA
5. Transisi Fade
Umumnya terdapat dua jenis fade yaitu fade in dan fade out. Gambar yang
perlahan muncul secara gradual disebut dengan fade in. Sebaliknya, gambar
yang perlahan menghilang disebut fade out. Transisi fade in dan fade out ini
biasanya digunakan untuk menandai awal atau akhir. Bisa juga diletakan
ditengah-tengah jika adegan mengalami beat. Tidak seperti dissolve, gambar
yang diberi transisi fade tidak bertumpuk dengan gambar lain, oleh karena itu
dibutuhkan background color. Terdapat dua warna yang biasanya digunakan
sebagai background, yaitu hitam dan putih. Fade in atau fade out ke hitam
jauh lebih umum daripada fade in atau fade out ke putih.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Salah satu hal yang paling membuat frustasi dari pekerjaan seorang sutradara
adalah teknik blocking. Jika seorang sutradara tidak memahami konsep blocking
dan pementasan, dan mereka juga tidak tahu bagaimana berbicara bahasa
aktor, mereka akhirnya hanya akan membuang-buang waktu pengambilan
gambar yang berharga dan hilang.
2. Blocking adalah kedudukan tubuh pada saat diatas panggung ataupun saat
adegan film dalam frame kamera. Dan yang dimaksud blocking yang benar
adalah blocking tersebut harus seimbang, utuh, bervariasi dan memiliki titik
pusat perhatian. Teknik ini biasanya menjadi tolak ukur seorang aktor atau
aktris dalam adegan film maupun pementasan teater.
3. Pengertian blocking menurut Livingston (1969: 54) ialah penempatan pemain
dipanggung, diusahakan antara pemain yang satu dengan yang lainnya tidak
saling menutupi sehingga penonton tidak dapat melihat pemain yang ditutupi.
4. Blocking yang menghasilkan komposisi yang baik serta dinamis akan
membentuk sebuah adegan yang memiliki nilai dramatis atau dilebihkan
namun tetap natural. Seperti yang diungkapkan Nicholah T. Proferes (2006:
32) dalam menjelaskan sebuah pergerakan pemain untuk menghasilkan
efek dramatisasi ketika adanya pergerakan yang dinamis antara karakter,
kurangnya pergerakan yang dinamis serta karakter yang statis akan menjadi
tidak dramatis.
5. Cameraman atau juru kamera atau bisa juga disebut campers (camera person)
yaitu seseorang yang dapat mengambil suatu a atau videografer dengan cara
memakai alat kamera, seorang campers handal harus mengetahui angle foto
yang bagus agar kualitas foto yang diambil dapat telihat jelas dan tidak blur,
campers harus mengetahui pencahayaan yang bagus, dan arah mana yang
cocok untuk di shot. Juru kamera dapat bertanggung jawab dalam seluruh
adegan dari awal hingga akhir, seorang campers juga akan bekerjasama dengan
sutradara, dokumentasi, aktor dan para kerabat kerja untuk membuat suatu
keputusan teknis yang kreatif.
6. Kamera angle atau sudut penempatan kamera juga memegang peranan yang
sangat penting pada sinematografi. Bagaimanapun juga sebuah video film dan
televisi dibentuk oleh beberapa banyak shot yang membutuhkan penempatan
kamera ditempat yang terbaik bagi penonton untuk megikuti cerita dalam film,
maka dari itu seorang campers jangan malas untuk bergerak dalam mengambil
gambar. Penempatan angle yang terbaik tentu saja bisa memperkuat dramatis
sebuah film, karena angle kamera ini adalah mata penonton melihat informasi
visual dan juga berarti seberapa besar area yang kita gunakan dalam sebuah
shot.
7. Terdapat suatu aturan yang harus anda pahami dari angle kamera, yaitu aturan
180” atau garis imajiner (180” rule). Sangat tidak boleh arah pengambilan
angle kamera bersilangan, karena akan menimbulkan disorientasi penonton,
harus 180” (satu busur derajat) walaupun ada over shoulder tapi tetap 180”
rule yang dipakai.
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Saat proses produksi seorang campers harus memastikan beberapa hal yang
biasanya telah menjadi tugas dan tanggung jawabnya saat pengambilan gambar.
Termasuk salah satu hal yang harus diperhatikan adalah tentang (180” rule).
Tugas anda adalah mencari tahu tentang apakah 180” rule boleh dilanggar saat
pengambilan gambar, jika diperbolehkan berilah alasan tentang hal tersebut
serta berikan 3 contoh film yang melanggar 180” rule dalam pengambilan gambar.
Kerjakan disertai referensi dan gambar serta video pendukung, anda dapat
mengumpulkan melalui buku, internet, maupun sumber belajar lainnya. Tugas
dikerjakan dalam bentuk format yang telah disepakati dengan guru pengampu.
REFLEKSI
Setelah anda mempelajari bab ke tiga ini, pastinya anda menjadi paham dan
mengerti tetang teknik blocking pemain dalam proses produksi video film dan
televisi. Dan anda juga menjadi paham tentang blocking kamera baik itu dalam
angle kamera atau penempatan sudut kamera, serta tentang suatu aturan 180”
dalam pengambilan gambar. Selain dari pada itu anda juga menjadi lebih mengerti
tentang blocking microphone dalam pemakainnya khususnya saat produksi video
film dan televisi. Coba silahkan anda diskusikan dengan teman dan guru anda
agar konsep blocking yang ingin diterapkan dalam produksi video film dan televisi
anda menjadi baik dan matang.
BAB
REHEARSAL DAN PRODUCTION MEETING
IV
BAB IV REHEARSAL DAN PRODUCTION MEETING
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
REHEARSAL DAN PRODUCTION
KATA KUNCI
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
beberapa contoh kasus bahkan briefing tidak hanya pada masalah konten
saja,karena terkadang maslah teknis juga perlu diketahui oleh para
pemain.
c. Props
Property sebagai bagian dari tata artistik harus disiapkan pada saat
rehearsal. Namun untuk keperluan ini bisa saja menggunakan dummy.
d. Shot Arrangement
Pengaturan shot sudah bisa dilakukan pada saat rehearsal, selalu
mengecek area shot sesuai dengan yang telah direncanakan. Dengan
pengaturan shot ini juga bisa melihat apakah penataan artistik sudah
sesuai dengan yang diharapkan. Juga akan berkaitan dengan penataan
lighting.
e. Audio & Lighting
Sebagai bagian dari produksi audio visual, audio dan lighting harus
menjadi perhatian yang baik. Selalu mengecek apakah audio sudah
berjalan dengan benar, karena paling tidak ada dua masalah audio yang
harus diperhatikan. Pertama,audio yang ada di area studio tersebut
(misalnya acara musik). Kedua, audio yang akan dipakai sebagai output
acara.
3. Prosedur Rehearsal
Dalam berbagai tipe acara televisi hampir memiliki hal yang sama
ketika melakukan rehearsal. Tidak ada aturan mengenai berapa kali kegiatan
ini dilakukan, untuk acara yang besar kadang rehearsal dilakukan secara
parsial. Pada intinya rehearsal dilkakukan untuk membantu agar pada proses
pengambilan gambar nantinya bisa berjalan lancar. Rehearsal terakhir
dilakukan secara run trough, sesuai dengan rundown yang telah dibuat. Ada
dua jenis prosedur rehearsal yang dilakukan oleh pengarah acara :
a. Camera Blocking
Di sini director/ pengarah acara melakukan kontrol dari sebuah control
room. Di dalam control room sudah tersedia monitor dari seluruh kamera
serta monitor preview dan program, dengan demikian pengarah acara
bisa mengontrol penuh bagaimana kamera-kamera tersebut ditempatkan.
Dalam hal ini pengarah acara hanya akan “turun” ke lapangan /studio jika
ada hal yang dirasa sangat penting untuk diskusi langsung dengan crew.
b. Floor Blocking
Kebalikkannya dengan metode Camera Blocking, pada metode ini
pengarah acara mengontrol melalui monitor yang ada di studio. Dengan
demikian dia bisa mengatur langsung para pemain dan pengarah acara ke
control room pada saat taping.
MATERI PEMBELAJARAN
a. Shot
Jika tidak mendapatkan shot yang detail, maka caranya dengan
menggeser subjek atau menggeser posisi kamera atau dengan melakukan
zoom in. Begitu juga kalau ada set yang kurang pas posisinya, set tersebut
bisa digeser agar bisa dishoot dengan komposisi yang baik.
b. Pemain
Jika pemain keluar dari posisi dalam framming maka hal yang bisa
dilakukan adalah dengan memberi ”marking” pada lantai. Dan memberi
arahan agar pengisi acara/pemain agar tidak keluar dari marking yang
sudah dibuat. Pemain terkadang salah arah kamera, hal ini bisa diatasi
dengan meminta floor manager untuk memberi cue agar pemain
menghadap pada kamera yang diinginkan. Jika banyak terjadi kesalahan
pada dialog, gunakan cue card, prompter, dan alat bantu lainnya. Jika
terjadi kesalahan lain? Ya tentu saja dilakukan retake. Tapi hal ini hanya
berlaku pada metode taping, tidak untuk acara langsung.
c. Desain Set
Desain serta property harus diperhatikan dengan seksama. Kadang
property tertentu tidak terlalu jelas atau bahkan memmantulkan cahaya
yang berlebihan. Untuk mengatasi hal ini dengan mengatur tata cahaya,
memcarai sudut pengambilan lain, mengecat kembali properti tersebut,
atau dengan menyemprot properti tersebut dengan dulling spray. Masalah
lain dalam property adalah warna serta tone yang kurang bagus, hal ini
juga bisa diatasi dengan penataan lighting atau dengan memodifikasi
background.
Gambar 4.2
Sumber: raindance.org
MATERI PEMBELAJARAN
atau rapat yang dilakukan untuk membahas pembuatan film atau produksi
film.
MATERI PEMBELAJARAN
Creative deck akan makin efektif dan efisien ketika sudah rapi,
lengkap, dan terstruktur. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat kru
film tidak sedikit. Dengan banyaknya konsep yang sudah dibuat tentunya
anda berharap seluruh kru dapat paham, sehingga dapat terjalin kerjasama
yang sehat dan baik.
c. Tempat Yang Kondusif
Pemilihan tempat itu jadi penting buat menunjang keefektifan
Production Meeting anda. Pilihlah tempat yang sejuk dan memiliki suhu
yang pas. Jika Production Meeting dilakukan di luar ruangan anda harus
pilih tempat yang cukup teduh dan sejuk sehingga kru yang turut dalam
Production Meeting bisa merasa nyaman. Selain itu, anda pilihlah tempat
yang tidak terlalu ramai. Agar para kru yang terlibat dalam Production
Meeting tetap fokus menyimak. Jika anda melakukan Production
Meeting di tempat yang ramai, baik ramai orang di tempat itu atau lalu
lalang kendaraan, tentunya anda dan kru juga akan terdistraksi banyak
hal. Production Meeting di tempat yang ramai juga akan memerlukan
tenaga ekstra untuk mengeluarkan suara yang keras sehingga tim yang
turut serta dalam rapat akan memperhatikan anda. Jadi, jangan sampai
salah pilih tempat.
d. Persiapkan Poin-Poin Tambahan
Buatlah poin-poin topik pembahasan sebelum Pre Production Meeting
dimulai. Sebelum PRODUCTION MEETING dilaksanakan, alangkah lebih
baiknya seluruh kepala per divisi mencatat poin-poin pembahasan yang
akan dijelaskan. Hal ini dilakukan agar tidak ada poin yang terlewat untuk
didiskusikan bersama dan saat topik pembahasan tidak melenceng dari
tujuan awal. Karena pada dasarnya dalam pembuatan film, antara divisi
satu dengan yang lainnya memerlukan kerjasama serta komunikasi yang
baik.
Poin-poin pembahasan juga tidak boleh dilewatkan seorang
produser, karena seorang produser nantinya akan membuat kebutuhan
budget masing-masing divisi. Dalam poin-poin pembahasan bisa juga
ditambahkan pertanyaan dan konfirmasi antar kru agar tidak terjadi
miskomunikasi saat proses syuting berlangsung. Selain itu, poin-poin
pembahasan di dalamnya termasuk juga laporan perkembangan per
divisi, misalnya kru sutradara sudah ditahap casting, kru artistik sudah
melalui tahap mencari properti, dan lain sebagainya.
e. Pemilihan Waktu Meeting
Pemilihan waktu meeting juga berpengaruh pada mood kru. Anda
bisa melakukan Production Meeting di jam-jam setelah makan siang dan
selesai di sore hari. Karena jika anda memilih waktu terlalu pagi, mungkin
bisa jadi ada beberapa kru yang keberatan karena harus menyelesaikan
tugas rumah tangga, atau tugas lainnya. Begitu juga dengan pemilihan
waktu meeting yang terlalu malam, karena malam hari adalah waktu untuk
beristirahat dan juga tidak baik untuk kesehatan. Demi kerjasama yang
baik dan kondusif, anda juga perlu memperhatikan kesehatan mereka,
salah satunya dengan memilih waktu meeting yang tepat.
LEMBAR
LEMBARPRAKTIKUM
PRAKTIKUM
A. PETUNJUK KERJA
1. Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2. Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran
listrik ketubuh (tersengat listrik)
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum (jobsheet).
4. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan dan pastikan
dalam kondisi baik.
5. Laporkan kemajuan kepada guru/ instruktur apabila sudah selesai
mengerjakan jobsheet.
6. Matikan & rapikan komputer apabila hasil telah diperiksa oleh guru/
instruktur.
B. TUJUAN
Siswa mampu menyajikan hasil dari proses pemahaman proses Rehearsal
dan Production Meeting.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Seperangkat PC / Netbook.
2. Aplikasi editing (Adobe Premiere Pro)
3. Tata pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod)
4. Kamera profesional sebagai alat rekam
D. PERSIAPAN KERJA
1. Nyalakan komputer sesuai dengan prosedur (SOP),
2. Cek dan jalankan aplikasi yang digunakan untuk mengedit video
3. Lakukan perbaikan apabila terjadi error pada aplikasi yang digunakan
4. Cek tata pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod)
5. Cek dan jalankan kamera
6. Lakukan proses perekaman pada object peran
7. Simpan file hasil perekaman pada local disk D,
8. Buatlah folder nama dan kelas contoh (Bambang Wahyudi_XI PFPT)
didalam drive local disk D
E. SOAL / PROSES DAN KETENTUAN KERJA
Buatlah iklan layanan masyarakat tentang pentingnya kebersihan
lingkungan. Dalam tahap pra produksi lakukan proses:
1. Rehearsal
2. Production Meeting di kelas
F. HASIL KERJA & WAKTU PENYELESAIAN
1. Laporkan hasil praktikum apabila sudah selesai sebelum waktu yang
ditentukan.
2. Setelah dinyatakan selesai matikan komputer (shut down) dan rapikan
tempat praktikum anda.
3. Rapihkan pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod).
4. Matikan juga kamera setelah selesai melakukan perekaman casting
peran.
.:: SELAMAT MENGERJAKAN ::.
CONTOH SOAL
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Proses Rehearsal dan Production Meeting merupakan proses yang sangat penting
dalam pra produksi. Setelah anda melakukan praktik membuat iklan layanan
masyarakat, kesulitan apa yang anda temukan didepartemen anda dalam proses
rehearsal dan Production Meeting dan bagaimana cara mengatasinya?
REFLEKSI
Setelah anda mempelajari bab ini, tentunya sekarang anda paham dengan
proses rehearsal dan proses production meeting, tetapi mungkin masih ada
beberapa materi yang kurang anda pahami.silhkan diskusikan materi yang kurang
anda pahami dengan teman sekelas anda atau guru anda. Materi dalam bab
ini sangat penting dalam keberhasilan proses produksi baik untuk non-drama
maupun drama.
BAB
PENGARAHAN KRU, PEMAIN, DAN PENGISI ACARA
V
BAB V PENGARAHAN KRU, PEMAIN, DAN PENGISI ACARA
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENGARAHAN KRU, PEMAIN,
KATA KUNCI
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5.1
Sumber: diction.id
Ada beberapa faktor pendukung untuk membuat suatu film, faktor ini
tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Faktor tersebut antara lain :
1. Dana atau uang
Dana atau uang didalam dunia perfilman sangat penting untuk
mendukung terciptanya sebuah film. Jika pembuatan film kekurangan
materi, dana atau uang, maka dapat dipastikan film tersebut akan gagal
tayang.
2. Pemeran
Didalam pembuatan film, fpemain film kedua yang paling penting
adalah pemeran. Pemeran sering juga kita sebut sebagai artis, aktris,
pemain film, atau peran pembantu. Jika tidak ada pemeran, siapa yang
memerankan alur cerita?
3. Lokasi pembuatan
Fpemain film ketiga adalah lokasi pembuatan, bisa indoor ataupun
outdoor. Lokasi pembuatan film biasanya tergantung cerita yang akan
difilmkan.
4. Tempat Penayangan
Tempat penayangan adalah tempat yang akan dijadikan sebagai
media untuk menayangkan film ketika film tersebut selesai dibuat. Tempat
penayangan bisa stasiun TV ataupun Bioskop.
MATERI PEMBELAJARAN
5. Jaringan
Jaringan yang kami maksud adalah koneksi yang dimiliki sebelum,
saat atau setelah pembuatan film. Jaringan diperlukan terutama ketika
membuat film-film dengan lokasi yang berada diluar negeri atau yang
menceritakan tentang sejarah suatu negara.
6. Kru Film
Kru film memiliki tugas dan fungsi yang paling banyak serta tingkat
keberhasilan pembuatan film berada ditangan para kru film.
Kru film adalah sekelompok orang yang dipekerjakan perusahaan
produksi untuk membuat suatu film atau gambar bergerak.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
8) Lead man
Lead Man bertugas untuk mengepalai seluruh kru set pembuatan film
9) Set Dresser
Set dresser adalah orang yang bertugas untuk mengatur segala
kelengkapan dekorasi, mulai dari karpet, taplak meja, gagang pintu
hingga seluruh bagian kecil dari dekorasi yang akan terlihat dalam
film.
10) Props Master
Props master bertugas untuk mengepalai orang-orang yang akan
membuat properti besar, seperti pembuatan panggung, mesin,
elektronis, dan sebagainya
MATERI PEMBELAJARAN
11) Armourer
Armourer adalah orang yang bertugas untuk membuat perlengkapan
senjata, misalnya pistol, senapan otomatis dan sebagainya.
12) Koordinator Konstruksi
Koordinator Konstruksi memiliki tugas untuk mengawasi setiap
pembangunan set atau lokasi yang akan tampil pada pembuatan
film. Tugas lainnya adalah melakukan pembelian atau penyewaan
material, mengevaluasi pekerjaan tukang hingga menentukan waktu
pembuatan properti.
13) Head Carpenter
Head Carpenter atau kepala tukang kayu adalah orang yang bertugas
untuk menjadi kepala tukang kayu.
14) Key Scenic Artist
Orang dengan jabatan Key Scenic Artist bertugas untuk mengawasi
dan bertanggung jawab atas setiap penampilan luar dari set lokasi
yang digunakan dalam pembuatan film, seperti warna cat, warna kayu,
batu-batuan, kaca atau logam dan sabagainya.
15) Greensman
Greensman adalah orang atau kru sebagai ahli tanaman hijau didalam
pembuatan film yang bertugas untuk mengatur setiap dekorasi yang
membutuhkan tanaman hijau. Pada jabatan ini biasanya dibagi lagi
kedalam beberapa bagian seperti Greensmaster, Greens Supervisor,
pekerja dan lainnya. (baca juga : Konsep Pooling dalam Jaringan
Komunikasi Data)
16) Make Up Artist
Make Up Artist bertugas untuk membuat setiap artis pemeran dalam
film terlihat menawan sesuai dengan peran yang dimilikinya. Jika artis
berperan sebagai orang tua, maka make up artist harus membuatnya
terlihat seperti orang tua atau jika artis memerankan seseorang
dengan wajah buruk, maka make up artis harus mampu membuatnya.
17) Hairdresser
Hairdresser atau penata rambut, bertugas untuk menata rambut
artis mulai dari gaya, bentuk, warna hingga panjang atau pendeknya
rambut sesuai dengan kebutuhan pembuatan film.
18) Costume Designer
Costume Designer atau perancang busana adalah orang yang bertugas
untuk menyiapkan segala jenis kebutuhan mengenai kostum atau
pakaian yang akan digunakan artis, mulai dari rancangan hingga
pembuatan kostum.
19) Costume Supervisor
Costume Supervisor adalah orang yang bekerja dengan Costume
Designer. Tugasnya adalah untuk membantu setiap pekerjaan
Costume Designer, mengelola costume yang sudah jadi, mengawasi
permintaan costume, merekrut orang-orang yang bekerja pada bagian
costume hingga menghitung anggaran dan kebutuhan lain yang
diperlukan.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
6) Loader
Kru film dengan posisi loader bertugas untuk mengisi dan mengecek
kesiapan memory, kaset atau film pada setiap kamera sebelum
digunakan. Kru film Loader langsung berhubungan dengan asisten
camera 1. (baca juga : Keuntungan dan Kerugian Komunikasi Tertulis)
7) Digital Imaging Technician (DIT)
Digital Imaging Technician (DIT) bertugas untuk melakukan editing
atau manipulasi gambar menggunakan teknik digital demi terciptanya
kombinasi gambar yang sesuai dengan kebutuhan film. DIT langsung
berhubungan dengan Director of Photography (DOP).
8) Motion Control Technician
Motion Control Technician memiliki tugas untuk mengontrol setiap
pergerakan alat bantu kamera, seperti stand kamera, roll kamera dan
sebagainya agar efek yang dihasilkan sesuai kebutuhan.
9) Production Sound Mixer
Produstion Sound Mixer adalah orang yang menjadi pimpinan didalam
divisi suara. Tugasnya adalah bertanggung jawab atas kegiatan
perekaman suara dalam pembuatan film, menentukan peralatan
perekaman suara yang akan dipakai, hingga melakukan mixing atau
pencampuran suara untuk menghasilkan efek yang dibutuhkan.
10) Boom Operator
Boom Operator adalah kru film dengan jabatan sebagai asisten
dari Production Sound Mixer dan bertugas untuk mengawasi setiap
pergerakan peralatan perekam suara didalam pembuatan film. Selain
itu, kru yang menjadi Boom Operator bertugas untuk mengatur dan
menempatkan setiap alat perekaman pada set atau lokasi pengambilan
adegan secara tersembunyi dan tidak terlihat oleh kamera.
11) Utility Sound Technician(UST)
Kru film dengan bagian Utility Sound Technician(UST) bertugas untuk
mengawasi dan mengurusi setiap hal yang berhubungan dengan
kabel-kabel perekam suara yang bekerja sama dengan Boom Operator.
d. Bagian Grip, Lighting, dan Editor
1) Key Grip
Key Grip bertugas untuk menjadi kepala kru dalam divisi set operasi
yang bekerjasama dengan DOP. Tujuannya adalah untuk membuat
atau mengatur setiap posisi lighting sesuai kebutuhan.
2) Best Boy Grip
Best Boy Grip adalah asisten dari Key Grip. Tugasnya adalah untuk
mengawasi dan mengatur transportasi yang akan membawa atau
memindahkan bagian-bagian grip dalam pembuatan film.
3) Dolly Grip
Dolly Grip adalah kru film yang bertugas untuk menjalankan dan
menggerakkan dolly kamera.
4) Gaffer
Gaffer adalah kru film yang bertugas untuk menjadi kepala divisi
perlistrikan yang akan mengatur setiap keperluan listrik bagi
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5.2
Sumber: lokadata.id
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5.3
Sumber: kaskus.co.id
MATERI PEMBELAJARAN
d. Reporter
Wartawan televisi yang mencari berita untuk disiarkan kadang juga
muncul di layar televisi melaporkan beritanya.
e. Stuntman
Orang yang berprofesi sebagai pemeran pengganti dalam pembuatan
sinetron atau film untuk adegan-adegan berbahaya atau adegan yang
sulit dilakukan oleh pemeran. Para stunt man ini adalah profesional
yang terlatih dan sudah memperhitungkan risiko dan bahaya yang akan
dilakukan.
f. Master of Ceremony (MC)
Pembawa acara di dalam pertemuan resmi atau acara program televisi
bertindak sebagai pembawa acara dan pengatur acara dalam rangka
pelancaran jalannya acara atau pertemuan tersebut.
g. Host
Seorang yang menjadi pembawa acara suatu acara tertentu. Host biasanya
identik dengan acara yang dibawakan, biasanya untuk program nondrama.
h. Video Jocky (VJ)
Pembawa acara atau host acara musik yang menampilkan video klip dalam
program tersebut.
i. Aktor/ Aktris
Pemeran pelaku pria/wanita yang meme-rankan watak atau karakter
orang lain dalam suatu sinetron atau drama.
j. Partisipan (participant)
Orang yang dilibatkan dalam suatu program televisi untuk memberikan
dukungan agar program tersebut mendapat dukungan dalam
mempresentasikan konsep sesuai yang diharapkan, misalnya program
kuis yang hanya melibatkan beberapa peserta, untuk kemeriahan program
tersebut dihadirkan puluhan bahkan ratusan audience dalam proses
produksinya. Audience inilah disebut partisipan.
k. Extras
Orang yang dipekerjakan sebagai pemain latar, misalnya sebagai salah
satu orang dalam kerumunan dalam adegan drama di jalan.
l. Figuran
Pemeran pemain pendukung untuk memper-kuat atau menunjang
keberadaan tokoh dalam menciptakan suasana dan jalinan peristiwa
dramatik dalam suatu drama, sandiwara, dan film.
m. Cameo
Seseorang yang terkenal dari kalangan selebritis, politikus, atlet,
musisi, atau lainnya, yang muncul dalam program televisi atau film.
Kemunculannya tidak lama, karena perannya tidak penting sehingga
kadang tidak ada dialog. Pemunculannya hanya sebagai sosok spesial.
n. Body Double
Orang yang menggantikan pemeran dalam suatu adegan. Biasanya
dalam adegan intim yang tidak mampu atau tidak bersedia dilakukan
oleh pemeran, atau ada bagian tubuh tertentu si pemeran yang tidak
menghasilkan gambar sebagaimana dikehendaki, sehingga harus diganti
MATERI PEMBELAJARAN
oleh orang lain. Karena itu si pengganti harus tampak seperti sang
pemeran secara fisik, misalnya tinggi dan postur tubuh.
MATERI PEMBELAJARAN
merupakan hal strategis yang tidak berdiri sendiri, dia dipengaruhi atau
berhubungan dengan berbagai hal atau pihak yang berkepentingan. Berikut
beberapa hal yang menjadi pertimbangan pemilihan pengisi acara:
a. Format Program
Format program adalah perencanaan dasar dari suatu konsep acara
televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang
akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan
tujuan dan target pemirsa acara tersebut.32 Program dengan format
berita dan format komedi, pemilihan pengisi acaranya akan jauh berbeda,
demikian juga dengan format program lainnya seperti musik, magazine,
reality show, dan lainnya.
Karakter format program ibarat sebuah rumah, sedangkan pengisi
acara adalah perabot dalam rumah tersebut. Rumah dengan konsep
etnik, perabotnya pun sebaiknya dengan konsep etnik. Kalau berbeda,
maka rumah tersebut tidak pas (maching) tidak klop, karena karakternya
berbeda. Demikian juga dengan format program televisi dan pengisi
acaranya.
Format program dengan format drama komedi akan sulit mencapai
hasil yang diinginkan jika pengisi acaranya tidak tepat dalam pemilihan.
Meskipun dengan naskah yang bagus, dan sutradara/ produser terbaik.
b. Sponsorship
Kepentingan sponsorship (client) tidak bisa dikesampingkan begitu
saja, karena sponsor yang membiayai program sehingga diproduksi.
Meskipun tanpa ada perjanjian atau permintaan secara tertulis dari
sponsor. Stasiun televisi harus tahu keinginan sponsor atas pengisi acara
program yang disponsori.
Produksi program yang disponsori salah satu brand, maka stasiun
televisi dan pihak sponsor akan bersama-sama menentukan susunan
program termasuk pengisi acara. Namun kadang keinginan sponsor
yang lebih dominan, posisi stasiun televisi melayani sponsor yang
mempercayakan stasiunnya sebagai media promo brand sponsor.
c. Populer
Populer adalah salah satu komoditas jualan dari pengisi acara,
semakin populer dia akan semakin tinggi honor yang didapatkan dan
semakin banyak pihak yang berkepentingan kepadanya. Demikian juga
dengan stasiun televisi, akan mem-buru pengisi acara yang populer untuk
menarik minat penon-ton untuk menyaksikan program yang disajikan.
Kepopuler pengisi acara (artist) ada dua macam:
1) Populer karena kemampuannya dalam suatu bidang yang
menghasilkan karya dan disukai penonton, biasanya akan lebih
permanen kepopulerannya.
2) Populer karena situasional menjadi populer karena faktor kondisi
dan situasi, atau bisa juga disebut mendadak terkenal, biasanya cepat
dilupakan oleh penonton karena bosan.
MATERI PEMBELAJARAN
d. Bakat
Bakat adalah keahlian yang dimiliki seseorang yang tidak dimiliki
oleh orang lain, karena program televisi akan selalu menampilkan hal-hal
yang baru dan unik, informatif, dan menghibur di antaranya orang-orang
berbakat dan ahli di bidang tertentu menjadi satu pilihan.
Televisi adalah media yang menampilkan orang-orang berbakat dan
terampil dalam mengekspresikan kemampuannya sebagai hiburan atau
pun informasi. Tetapi bakat saja tidak cukup, harus diikuti kerja keras
terus berlatih agar tetap selalu menjadi pilihan dalam bersaing dengan
orang berbakat lainnya.
e. Honor
Honor adalah upah sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada
pengisi acara atas keterlibatannya dalam program siaran dan merupakan
hasil kesepakatan antara pihak pengisi acara dan pihak stasiun atau PH.
Stasiun televisi adalah lembaga bisnis yang mencari keuntungan
disetiap kegiatannya, sehingga pertimbangan honor pengisi acara
sangat penting. Pengisi acara yang memasang honor selangit dengan
memanfaatkan popularitasnya dapat memperkecil ruang tampil di layar
televisi.
f. Waktu
Bagi artis yang populer setiap waktu penampilannya sangat
berharga. Artis memiliki manajemen adalah salah satu upaya untuk
mengatur waktunya dalam melayani semua pihak yang ingin melibatkan
dalam kegiatan atau programnya.
g. Pihak Lain
Aktor/ aktris adalah orang yang menjalin kerja sama dengan banyak
pihak. Aktor/ aktris sudah menjadi milik umum, siapa saja bisa melakukan
kerja sama dengannya. Untuk menjaga hubungan kerja dengan pihak lain,
setiap kegiatan yang dilakukan termasuk pemunculannya di layar televisi
harus memberikan hasil kerja yang maksimal.
Jika sudah ada kesepakatan dengan pihak lain, harus di ketahui pihak
yang akan melakukan kerja sama dengannya, agar dalam kerja sama yang
terjalin tidak melanggar kesepakatan yang sudah dilakukan pihak lain.
Stasiun televisi dan pengisi acara harus mengingatkan unsur-unsur yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, misalnya mengucapkan “tagline” sebuah
produk kompetitor di mana pihak pengisi acara menjalin kerja sama.
Beberapa stasiun televisi melakukan hubungan kerja sama permanen
dengan beberapa aktor/ artis (pengisi acara) dalam waktu tertentu yang
disebut artist full. Selama hubungan kerja sama belum selesai, pengisi
acara hanya dapat tampil di stasiun tersebut. Di stasiun lain untuk
sementara tertutup baginya.
MATERI PEMBELAJARAN
4. METODE PEMILIHAN
Jika seorang jurnalis dalam mencari bahan penulisannya harus mencari
narasumber yang dapat memberikannya informasi. Untuk mendapatkan
narasumber itu, harus dihubungi. Maka harus memiliki sumber kontak
personnya.
Bagi pekerja televisi khususnya reporter HP (handphone) sangatlah
penting karena bisa menyimpan ratusan dan ribuan contact person, alamat
dan profesi, yang dapat dihubungi segera dan secepatnya. Demikian juga pada
program, nondrama dan drama, para kreatif, produser, memiliki kontak para
selebritis (artis, profesional, aktivis LSM, seniman, dan pejabat pemerintahan
dan non-pemerintahan). Kontak ini harus selalu diupdate karena beberapa
selebritis sering mengganti nomor telepon atau menambah nomor teleponnya.
Ada beberapa metode yang lazim dilakukan untuk mendapatkan pengisi acara
untuk program siaran:
a. Kontak Langsung
Dengan memiliki nomor telepon merupakan cara yang mudah
dilakukan menghubungi langsung para pengisi acara. Meskipun pada
akhirnya soal skedul dan honor diserahkan kepada manajemen atau
manajernya. Beberapa pengisi acara memiliki manajer dari pihak keluarga;
orang tua, istri/ suami, atau sanak famili.
Namun ada beberapa pengisi acara belum atau tidak memiliki
manajemen, sehingga jadwal dan honor dapat diputuskan sendiri. Jika
seorang pengisi acara tidak memiliki manajemen, selain bisa menjelaskan
materi yang akan disajikan juga dapat bernegosiasi langsung tentang
honor yang dinginkan.
b. Promo
Promo adalah iklan pemberitahuan kepada khalayak atau masyarakat
luas untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang diiklankan, misalnya untuk
mencari peserta kuis, games, atau host program siaran. Promo dibuat
dengan mencantumkan tempat pendaftaran dan syarat-syaratnya.
Dengan semakin majunya teknologi telekomunikasi, promo dapat
dilakukan melalui SMS (Sort Massage Servicei, Whats App, Facebook, dan
Twitter). Disampaikan oleh petugas yang ditunjuk untuk menyebarkan
informasi tersebut.
c. Casting
Casting adalah proses pemilihan pengisi acara sesuai dengan
karakter atau peran yang akan diberikan pada program siaran. Casting
tidak hanya dilakukan pada calon pemeran yang belum terkenal, tetapi
juga kepada yang sudah terkenal, karena tidak semua pengisi acara
(celebrities) terkenal dapat memerankan karakter tertentu. Ada karakter
yang hanya dapat diperankan oleh orang-orang tertentu saja.
Untuk menjadi host program musik dan talk show dibutuhkan host
yang sesuai karakter program. Host program talk show tema bahasannya
seputar wanita karier, akan berbeda karakter host musik. Karena
perbedaan karakter tersebut, maka dilakukan casting untuk memilih host
sesuai dengan karakter program.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
5. HUBUNGAN KERJA
Menjadi orang terkenal (selebrities) berarti siap bekerja sama dengan
berbagai pihak; stasiun televisi, lembaga swasta, pemerintah, ataupun dengan
perorangan. Hubungan kerja dapat dilakukan dengan tertulis atau lisan saja.
Hubungan kerja dengan stasiun televisi dilakukan dengan surat perjanjian
kerja yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dapat dilakukan
perjanjian hubungan kerja dalam beberapa episode sekaligus, 1-13 episode
atau 1-26 episode, namun dapat juga dengan per episode saja.
Sering terjadi seorang pengisi acara yang dipercaya menjadi host atau
berperan dalam suatu program siaran, namun secara tiba-tiba menggantinya
padahal sudah menjadi icon program tersebut, atau dalam program sinetron
seorang aktor memerankan tokoh tertentu, lalu aktor tersebut diganti. Menjadi
pertanyaan mengapa terjadi pergantian tersebut. Berikut beberapa hal yang
dapat menyebabkan putusnya hubungan kerja tertulis maupun tidak tertulis.
a. Permintaan Sendiri
Permintaan sendiri pengertiannya di mana pengisi acara
mengundurkan diri atau meminta untuk tidak terlibat lagi dalam kegiatan
program. Permintaaan pengunduran diri dapat dilakukan dengan tertulis
ataupun secara lisan. Jauh hari sebelum kontrak kerjanya selesai atau
menyelesaikan dahulu seluruh kewajibannya.
Permintaan sendiri dilakukan karena beberapa hal, diantaranya
melanjutkan sekolah, alasan keluarga, alih profesi misalnya jadi politisi
atau fokus pada pelayanan umat di rumah Tuhan, menjadi pengkhotbah
atau pengabdi umat.
b. Progres Program
Program yang melakukan pergantian pengisi acara karena progres
program, khususnya rating program. Pada kasus ini, umumnya program
yang melibatkan, host atau presenter. Host dianggap roh, magnet
program. Program memiliki daya tarik karena kemampuan dan kelihaian
host. Program yang tidak mengalami progres program biasa melakukan
penggantian hos1-nya.
Pergantian host dilakukan dengan tujuannya agar program yang
tadinya tidak disukai penonton berharap menjadi disukai, atau paling
tidak memiliki penonton khusus yang dapat dipertahankan tidak pindah
ke channel program lain. Walaupun host bukan satu-satu penyebab baik
atau buruk program, tetapi dengan penggantian nost memberikan nuansa
baru tanpa mengubah format program.
c. Permintaan Pihak lain
Pergantian pengisi acara dapat terjadi karena ada desakan dari
pihak lain (stakeholder) yang berkepentingan dengan program tersebut,
misalnya pihak sponsor program, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat),
organisasi kemasyarakatan atau masyarakat umumnya.
Organisasi kemasyarakatan yang mendesak pergantian pengisi acara
dalam suatu program, biasanya berhubungan personaliti pengisi acara,
soal moral, etika, tindakan asusila, SARA, atau hal-hal yang melawan
MATERI PEMBELAJARAN
hukum.
Organisasi kemasyarakatan yang peduli pada tayangan televisi
merupakan sosial control sebagai bentuk sense of belonging, sense of
participation masyarakat dalam menjaga moral, etika, dan kedamaian
hidup berdampingan dalam keragaman, menghargai satu sama lainnya
dalam berbangsa dan bernegara.
d. Tidak Profesional
Tidak profesional dimaksudkan tidak melakukan kewajibannya
dengan benar dan bertanggung jawab. Pengisi acara yang tidak serius,
tidak disiplin, tidak tuntas menyelesaikan tanggung jawabnya akan
sangat mengganggu proses dan ritme kerja produksi, seperti kreativitas,
antusiasme kru dan pengisi acara lainnya.
Atau PD/ Sutradara dalam mengarahkan pengisi acara belum mampu
melakukan peran yang dibebankan kepadanya atau merasa dirinya lebih
pandai; lebih senior sehingga ogah-ogahan dan keberatan melakukan
retake alias sulit bekerja sama dengan tim produksi.
e. Kontrak
Kontrak kerja sama adalah kesepakatan kerja antara pengisi acara
dengan pihak penanggung jawab program siaran. Jika dalam kontrak kerja
disepakati 13 episode, maka hubungan kerja hanya 13 episode. Kalaupun
program siaran akan melanjutkan episode berikutnya akan dilakukan
kontrak kerja baru.
Kalau pengisi acara dalam mengerjakan kewajibannya dinilai baik
performanya, dan mendapat sambutan baik dari penonton, hubungan
kerja dapat dilanjutkan. Jika sebaliknya, penanggung jawab program
dapat saja menggantinya dengan wajah baru menggeser posisi pengisi
acara yang lama. Masa kontrak tergantung kesepakatan kedua belah pihak.
f. Permanen
Pengertian permanen jika terjadi halangan tetap, misalnya meninggal
dunia atau kesehatan terganggu sehingga tidak memungkinkan untuk
bekerja lagi, atau karena terlibat dalam pelanggaran penegakan hukum,
sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.
Maka secara otomatis hubungan kerja pun berakhir.
6. HUBUNGAN KEPERCAYAAN
a. Kepercayaan
Kepercayaan di dunia pertelevisian adalah sesuatu yang diagungkan
oleh semua pihak. Jika kepercayaan sudah tidak ada akan merugikan
semua pihak yang terlibat. Unsur kepercayaan ini dibuat dalam bentuk
kewajiban dan hak dalam bentuk kontrak atau ikatan kerja sama. Namun
perjanjian di atas kertas tidak sejalan dengan yang terjadi di lapangan.
Sering terjadi kerja sama tidak/ belum melalui proses penandatanganan
kontrak kerja. Hanya kesepakatan kepercayaan lewat telepon, SMS atau
pesan lainnya. Karena pekerjaan sudah berlangsung, pengisi acara terlibat
langsung dalam pekerjaan, hak dan kewajiban yang disampaikan lewat
telepon atau SMS namun bekerja sepenuh hati.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Beberapa talent terkenal sangat menjaga hubungan baik dengan
stasiun televisi, PH, para produser, dan kru lainnya. Bahkan tidak mematok
honor tinggi untuk tampil di stasiun televisi. Mereka sadar bahwa yang
membesarkan mereka adalah stasiun televisi. Semakin sering tampil di
layar televisi akan membuat mereka semakin populer. Dengan sendirinya
semakin banyak tampil di event off air di luar program televisi yang
membayarnya dengan honor yang tinggi.
LEMBAR PRAKTIKUM
A. PETUNJUK KERJA
1. Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2. Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran
listrik ketubuh (tersengat listrik)
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum (jobsheet).
4. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan dan pastikan
dalam kondisi baik.
5. Laporkan kemajuan kepada guru/ instruktur apabila sudah selesai
mengerjakan jobsheet.
6. Matikan & rapikan komputer apabila hasil telah diperiksa oleh guru/
instruktur.
B. TUJUAN
Siswa mampu menyajikan hasil dari proses pemahaman kru film dan pengisi
acara
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat kosmetik untuk tata rias
2. Tata pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod)
3. Kamera profesional sebagai alat rekam
4. Seperangkat PC
5. Aplikasi Editing Video (Adobe Premiere)
D. PERSIAPAN KERJA
1. Nyalakan komputer sesuai dengan prosedur (SOP),
2. Cek dan jalankan aplikasi yang digunakan untuk mengedit video
3. Lakukan perbaikan apabila terjadi error pada aplikasi yang digunakan
4. Cek tata pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod)
5. Cek dan jalankan kamera
6. Lakukan proses perekaman
7. Simpan file hasil perekaman pada local disk D,
8. Buatlah folder nama dan kelas contoh (Bambang Wahyudi_XI PFPT)
didalam drive local disk D
E. SOAL / PROSES DAN KETENTUAN KERJA
Buatlah kelompok untuk produksi program nondrama reality show tentang
pariwisata di daerah sekitar anda. Lakukan proses:
1. Pemilihan kru produksi
2. Casting host untuk program reality show
MATERI PEMBELAJARAN
CONTOH SOAL
Sebutkan dan jelaskan standar pedoman umum pemilihan pengisi acara untuk
host wanita!
Jawab :
1. Beauty (kecantikan)
Pengertian beauty tidak hanya terletak pada wajahnya, tetapi
mencakup secara keseluruhan (proporsional) bentuk tubuh dan tinggi.
Beauty bukan standar penilaian seorang juri model, tetapi visual untuk
kamera televisi; cantik, menarik, dan berkharisma.
2. Brain (kecerdasan)
Media televisi, tidak hanya cukup dengan gambar, tetapi juga dengan
audio, dialog, narasi, berkomunikasi dengan baik, memiliki kreativitas dan
inisiatif. Dengan memiliki brain, seorang wanita dapat dinilai, terlihat seksi,
bersahaja. Kecerdasan dapat memberikan inner beauty dalam dirinya.
3. Behavior (Tingkah laku)
Seseorang tidak hanya diukur dari kecantikan/ ketampanan dan
kepintaran, tetapi juga dengan tingkah lakunya. Program televisi adalah
media yang berhubungan dengan informasi, berhubungan dengan
kepercayaan, kalau dalam informasi tersebut tidak dilandasi dengan
kepercayaan maka tamatlah program tersebut.
CAKRAWALA
Era awal perfilman Indonesia ini diawali dengan berdirinya bioskop pertama
di Indonesia pada 5 Desember 1900 di daerah Tanah Abang, Batavia dengan nama
Gambar Idoep yang menayangkan berbagai film bisu.
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
Gambar 5.4
Sumber: id.wikipedia.org
Film pertama yang dibuat pertama kalinya di Indonesia adalah film bisu
tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradara Belanda
G. Kruger dan L. Heuveldorp. Saat film ini dibuat dan dirilis, negara Indonesia
belum ada dan masih merupakan Hindia Belanda, wilayah jajahan Kerajaan
Belanda. Film ini dibuat dengan didukung oleh aktor lokal oleh Perusahaan Film
Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember,
1926 di teater Elite and Majestic, Bandung.
Setelah sutradara Belanda memproduksi film lokal, berikutnya datang
Wong bersaudara yang hijrah dari industri film Shanghai. Awalnya hanya Nelson
Wong yang datang dan menyutradarai Lily van Java (1928) pada perusahaan
South Sea Film Co. Kemudian kedua adiknya Joshua dan Otniel Wong menyusul
dan mendirikan perusahaan Halimoen Film.
Sejak tahun 1931, pembuat film lokal mulai membuat film bicara. Percobaan
pertama antara lain dilakukan oleh The Teng Chun dalam film perdananya Boenga
Roos dari Tcikembang (1931) akan tetapi hasilnya amat buruk. Beberapa film yang
lain pada saat itu antara lain film bicara pertama yang dibuat Halimoen Film yaitu
Indonesia Malaise (1931).
Pada awal tahun 1934, Albert Balink, seorang wartawan Belanda yang tidak
pernah terjun ke dunia film dan hanya mempelajari film lewat bacaan-bacaan,
mengajak Wong Bersaudara untuk membuat film Pareh dan mendatangkan
tokoh film dokumenter Belanda, Manus Franken, untuk membantu pembuatan
film tersebut. Oleh karena latar belakang Franken yang sering membuat film
dokumenter, maka banyak adegan dari film Pareh menampilkan keindahan alam
Hindia Belanda. Film seperti ini rupanya tidak mempunyai daya tarik buat penonton
film lokal karena dalam kesehariannya mereka sudah sering melihat gambar-
gambar tersebut. Balink tidak menyerah dan kembali membuat perusahaan film
ANIF (Gedung perusahaan film ANIF kini menjadi gedung PFN, terletak di kawasan
Jatinegara) dengan dibantu oleh Wong bersaudara dan seorang wartawan pribumi
yang bernama Saeroen. Akhirnya mereka memproduksi membuat film Terang
Boelan (1934) yang berhasil menjadi film cerita lokal pertama yang mendapat
sambutan yang luas dari kalangan penonton kelas bawah.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
RANGKUMAN
harus dimiliki pemain film adalah Aktif Belajar, Aktif Mendengarkan, Berpikir Kritis,
Persuasi, Pemahaman Membaca, Kepekaan Sosial, Berbicara. Kemampuan yang
harus dimiliki pemain film adalah Koordinasi Tubuh, Koordinasi Angota Tubuh,
Pemahaman Lisan, Ekspresi Lisan, Kejelasan Berbicara, Pemahaman Pembicaraan,
Daya Tahan Tubuh
Pengisi acara adalah orang yang muncul dilayar televisi baik diarahkan
maupun tidak diarahkan dalam produksi program televisi. Artinya seluruh yang
muncul dilayar televisi, baik pada program drama, nondrama, maupun program
berita. Dalam program televisi yang dapat disebut sebagai pengisi acara terdiri
dari 1) Program nondrama : Performer, Master of Ceremony, Host, Video Jocky
(VJ), Partisipan, Extras. 2) Program Drama : Aktor/Aktris, Figuran, Extras, Cameo,
Double Body, Stunt Man. 3) Program Informasi : Presenter, Performer, Anchor,
Reporter. Untuk pemilihan pengisi acara khususnya host wanita untuk format
program musik, games dan lainnya. Ada standar pedoman umum pemilihan
pengisi acara yang harus diperhatikan yang sering disebut 3B yaitu Beauty
(kecantikan), Brain (kecerdasan), Behavior (Tingkah laku). Ada beberapa hal
yang menjadi pertimbangan pemilihan pengisi acara yaitu format program,
sponsorship, populer, bakat, honor, waktu, pihak lain. Ada beberapa metode
yang lazim dilakukan untuk mendapatkan pengisi acara untuk program siaran
yaitu kontak langsung, promo, casting, audisi, manajemen artis. Ada beberapa
hal yang dapat menyebabkan putusnya hubungan kerja tertulis maupun tidak
tertulis yaitu karena permintaan sendiri, progres program, permintaan pihak
lain, tidak profesional, kontrak, permanen. Sering terjadi kerja sama tidak/ belum
melalui proses penandatanganan kontrak kerja. Hanya kesepakatan kepercayaan
lewat telepon, SMS atau pesan lainnya. Moto my word is my bond, yang artinya
Ucapan saya adalah jaminan saya merupakan moto standar kerja di stasiun
televisi. Setiap ucapan menjadi kewajiban. Seperti diketahui, transaksi dalam
proses shooting atau live surat perjanjian yang mengatur hak dan kewajiban
biasa baru menyusul setelah pekerjaan selesai dalam bekerja seorang aktor/
aktris adalah para profesional yang bertanggung jawab atas kewajibannya. Jika
melanggar kesepakatan, bisa saja diblacklist dan akan sangat berpengaruh pada
perkembangan kariernya.
TUGAS MANDIRI
Pengisi acara merupakan hal yang paling penting dalam sebuah produksi. Ada
bermacam-macam pengisi acara, ada beberapa pengisi acara yang mempunyai
tugas yang sama yaitu membawakan suatu program acara, carilah perbedaan dari
host, presenter, anchor, MC, dan VJ!
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, anda tentu menjadi paham tentang tugas dan
peran kru film, pemain film dan pengisi acara. Dari semua materi yang sudah
dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut anda paling sulit dipahami? Coba
anda diskusikan dengan teman maupun guru anda.
BAB
PENGARAHAN CREW, PEMAIN, DAN PENGISI ACARA
VI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
AKAN PEMAIN DAN KAMERA
MENGORGANISIR KRU, GER-
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Broadcasting kru (crew) adalah sekelompok orang yang bekerja pada sebuah
perusahaan produksi penyiaran untuk tujuan produksi video film dan televisi.
Gambar 6.1 Contoh Struktur Posisi Jabatan Produksi Video Film dan Televisi
Sumber : https://www.slideshare.net/broadcastsmknpungging/crew-atau-awak-produksi
MATERI PEMBELAJARAN
A. Eksekutif Produser
Eksekutif produser tidak terlibat dalam proses produksi. Jabatan eksekutif
produser lebih sering diberikan pada private investor atau orang yang mendanai
jalannya proses produksi. Meskipun otoritas besar ada ditangan produser, eksekutif
produser berhak memastikan produksi video film dan televisi itu tepat dengan
jadwal tayangnya. Selain itu jabatan eksekutif produser juga bisa diberikan pada
orang yang terlibat pada ide awal pembuatan naskah (script).
B. Produser
Seorang yang mendesain sebuah produksi program acara sekaligus.bertanggung
jawab terhadap teknis eksekusi produksi program tersebut dan bertugas untuk
mengintegrasikan unsur-unsur pendukung produksi dalam sebuah produksi
program acara televisi dan bertanggung jawab terhadap aspek teknis maupun
estetis serta mampu menterjemahkan sebuah script sebuah program acara
kedalam pelaksanaan produksi program siaran.
MATERI PEMBELAJARAN
Produser sebagai orang yang memegang aspek bisnis dalam sebuah karya video
film dan televisi biasanya mempunyai production house atau rumah produksi,
lengkap dengan kru yang menangani kreatif, teknis, dan finansial. Seorang
produser biasanya terlibat kontrak dengan sebuah motion picture studio. Produser
juga harus terlibat dalam produksi video film dan televisi mulai dari membaca
naskah awal sampai promosi. Seorang produser mempunyai wewenang tertinggi
dan memimpin dewan komisaris suatu perusahaan. Produser bisa bekerja secara
independen atau dipekerjakan oleh studio untuk mengepalai sebuah projek.
C. Program Director / Pengarah Acara / Sutradara
Seorang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan
produksi satu mata acara siaran, menyutradarai program acara televisi, baik
untuk drama ataupun non drama dalam produksi single atau multi kamera. Syarat
seorang pengarah acara atau sutradara :
1. Memahami Type of program.
2. Menguasai Manajemen produksi.
3. Mendalami Sinematografi.
4. Mendalami Dramaturgi (seni komposisi dramatis).
5. Mampu menggunakan peralatan produksi dan dapat menterjemahkan gagasan
ke dalam eksekusi sebuah program acara televisi (menggabungkan hal teknis
dan seni).
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
produksi video film dan televisi yang terlibat dalam proses kreatif dari pra produksi,
produksi, dan paska produksi, baik untuk drama maupun non drama dengan lokasi
studio indoor maupun outdoor yang umumnya menggunakan sistem produksi
single atau multi kamera.
D. Production Switcher
Production switcher adalah seseorang yang bertanggung jawab pergantian gambar,
baik atas permintaan pengarah acara atau sesuai dengan shooting script yang
telah disusun sebelumnya. Dalam perkembangannya posisi ini sudah dirangkap
oleh pengarah acara. Pada produksi TV akan ditemukan editing dalam tiga bentuk :
1. Video switching in real time menggunakan production switcher (video mixer).
2. Post production video tape editing.
3. Film editing.
Untuk sebuah produksi video film dan televisi, rundown merupakan panduan
yang dijadikan acuan seorang program director dalam menjalankan sebuah acara
televisi. Rundown biasanya disusun oleh produser dan didiskusikan dengan
tim produksi. Format pembuatan rundown tidak mutlak, sangat tergantung dari
MATERI PEMBELAJARAN
karakteristik format acara televisi itu sendiri. Misalnya rundown format tayangan
berita agak berbeda dengan format rundown untuk acara non drama lainnya
(musik, kuis, talk show, dan sebagainya).
F. Cameraman
Cameraman atau juru kamera bertanggung jawab untuk semua aspek teknis dalam
proses pengambilan gambar. Cameraman harus bisa memastikan bahwa tidak ada
kesalahan saat pengambilan gambar. Berikut beberapa tugas cameraman dalam
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
1. Pra produksi
a. Menjadi koordinator teknis eksekusi tata artistik sejak persiapan hingga
menjelang dilaksanakannya perekaman gambar dan suara dilokasi yang
teah ditentukan.
b. Membuat breakdown dan jadwal kerja khusus bidang tata artistik.
c. Menyiapkan elemen-elemen material tata artistik lebih awal sesuai
dengan rancangan gambar kerja dari production designer sebagai kesiapan
menjelang syuting.
d. Bersama-sama menajer produksi dan asisten sutradara membuat jadwal
syuting.
2. Produksi
a. Menjadi koordinator teknis eksekusi tata artistik termasuk penanggung
jawab penyediaan segenap unsur tata artistik sesuai dengan tahapan
proses perekaman gambar dan suara.
b. Mengarahkan pelaksanaan kerja staf tata artistik dan menentukan kualitas
hasil akhir sebelum dan selama proses perekaman gambar dan suara.
3. Jenis Pekerjaan Art Director
a. Production Designer
Bekerjasama dengan produser dan sutradara untuk menentukan
bagaimana mereka melihat sebuah film, dengan pilihan warna, tekstur,
dan bahan-bahan yang menentukan dan berkontribusi terhadap nada
emosi/rasa/jiwa dari sebuah film. Designer produksi mengawasi pencarian
lokasi, desain set, mengawasi penyusun cetak biru seting bangunan dan
kostum.
b. Set Designer
Bertanggung jawab atas pelaksanaan gambar rinci dari set dan konstruksi
bagian-bagian dalam seting yang akan dibangun. Dapat mendeskripsikan
gambar dari produksi designer atau art director dan kemudian mengawasi
pembangunan kontruksi seting.
c. Construction Coordinator
Setelah menerima rencana set dari set designer, dan bertanggung jawab
untuk mengelola kru yang membangun set. Serta mengatur anggaran
pembangunan set dan memantau semua biaya ditetapkan.
MATERI PEMBELAJARAN
d. Set Decorator
Bekerjasama dengan perancang produksi (production designer) untuk
mencapai tampilan visual seindah mungkin. Serta menentukan set yang
akan dihiasi properti berupa furnitur, gorden, tekstur, dan lain sebagainya.
e. Property Master
Bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat yang
seharusnya pada saat dibutuhkan untuk suatu produksi, dan bertanggung
jawab untuk mempersiapkan anggaran property, untuk memilih property,
positioning property, dan memelihara semua property. Propertys adalah
barang-barang yang dibawa atau ditangani oleh aktor dan aktris, termasuk
makanan dan minuman, kantor atau perlengkapan rumah tangga, uang,
senjata, alat, mainan, permainan, dan sebagainya.
f. Costume Designer (Wardrobe)
Bertanggung jawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk
produksi. Orang yang bertanggung jawab untuk meneliti dan merancang
kostum dan yang menyertai aksesoris untuk para aktor dan aktris serta
mengawasi pembuatan pemasangan, akuisisi, dan penyewaan wardrobe.
g. Key Costumer
Orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara
maupun permanen untuk sebuah film. Seorang yang bertanggung jawab
kepada perancang kostum untuk pemilihan, akuisisi, sewa, dan perawatan
dari semua wardrobe, dan juga mempersiapkan kostum breakdown dan
selalu berkonsultasi dengan perancang kostum dan manajer produksi.
h. Key Make-Up Artist
Bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor dan aktris
agar sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting. Seorang
yang bertanggung jawab dengan aplikasi make-up para aktor, aktris, dan
figuran. Make-up artist juga bertanggung jawab untuk menyiapkan jadwal
make-up dan untuk mengawasi dan berkoordinasi dengan anggota lain
dari departemen make-up, termasuk asisten, body make-up artist, efek
khusus make-up dan penata rambut.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Menerapkan Penyutradaraan
dengan Pertimbangan Type Of Shot
KATA KUNCI
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
memiliki suasana tersendiri. Suara yang perlu dimasukkan adalah suara dari
hasil kegiatan tersebut, bukan suara yang berasal dari lagu. Hal tersebut
bertujuan agar kegiatan yang sedang dilakukan oleh subjek menjadi lebih
nyata. Contohnya, sebuah shot jalan raya. Mungkin tidak dapat memberikan
gambaran jalan begitu padat, macet, polusi, bising dan lain-lain, tetapi dapat
dipertegas suasana dengan suara klakson mobil, sempritan polisi, derungan
mesin mobil dan lain-lain.
5. Angle kamera (sudut pengambilan gambar)
Angle menunjukkan posisi penglihatan penonton dalam melihat
gambar-gambar dalam video. Sudut pengambilan gambar akan memberikan
kekuatan sebuah shot. Point of view ini akan menempatkan arah pandangan
mata penonton sehingga apabila arah ini salah maka penonton akan
mempunyai pandangan yang salah dari sebuah shot. Jika ini terjadi maka
seluruh elemen yang ada menjadi tidak berlaku lagi. Walaupun warna, suara
dan objek indah tetapi jika camera angle salah, arah pandang shot menjadi
gagal.
6. Continuity
Bisa disebut sebagai kontinuitas dari sambungan shot-shot yang
dapat melengkapi isi cerita maupun karya visual. kontinuitas memegang
peranan penting dalam menciptakan video yang dapat mengantarkan alur
yang jelas dan menarik. Kontinuitas berarti memelihara alur yang jelas dan
benar dari setiap shot maupun setiap scene dari suatu video. Potongan
gambar harus disiapkan sesuai dengan kontinuitas yang diinginkan. Ada lima
faktor kontinuitas yang harus diperhatikan pada saat shooting yaitu :
a. Contents continuity
Adalah kontinuitas atau kesinambungan gambar pada isi cerita
yang terangkum dalam sambungan berbagai shot. Contents continuity
bisa berbentuk benda (tata artistk, properti), sinar cahaya (tata cahaya),
wardrobe dan make-up
b. Movement continuity
Adalah kontinuitas atau kesinambungan gambar pada gerakan yang
direkayasa ataupun yang terjadi dengan sendirinya (natural ). Gerakan
dalam adegan diperankan oleh pemain dan figuran, sedangkan natural
merupakan gerakan yang terjadi karena faktor alam.
c. Position continuity
Adalah kontinuitas / kesinambungan gambar untuk blocking pemain,
posisi property (tata artistik) dan berbagai posisi lainnya yang disesuaikan
dengan komposisi gambar dalam berbagai sudut arah kamera.
d. Sound continuity
Adalah kontinuitas atau kesinambungan suara dalam gambar baik
yang bersifat direct sound (suara yang langsung direkam pada saat
shooting) maupun indirect sound (sound effect dan ilustrasi musik)
e. Dialoque continuity
Adalah kontinuitas atau kesinambungan dialog yang terwujud dalam
percakapan para pemeran sesuai dengan tuntutan cerita dan logika visual.
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 7.1
Sumber: plazakamera.com
Shot jenis ini diambil dari jarak yang sangat jauh, gambar yang dihaslakan
dari jenis shot ini adalah untuk menampilkan lokasi sebuah kejadian tetapi
tanpa harus memperlihatkan objek dengan jelas, Dengan demikian dapat
diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 7.2
Sumber : nofilmschool.com
Shot ini hampir sama dengan Extreme Long Shot akan tetapi di tipe shot ini
objek diperlihatkan agak jelas.
Gambar 7.3
Sumber : plazakamera.com
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 7.4
Sumber : sportstalkflorida.com
Gambar 7.5
Sumber : studiobinder.com
Pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat
hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas), pengambilan shot
ini bertujuan untuk memperlihatkan aktivitas objek.
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 7.6
Sumber : variety.com
Shot jenis ini di ambil dari bagian dada ke atas, jenis shot ini bertujuan
untuk memperlihatkan emosinya namun tetap menunjukan gerak-geriknya.
7. Close Up (CU)
Gambar 7.7
Sumber : studioantelope.com
Gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang
terlihat seperti hanya dari bagian bawah dagu sampai keatas kepala dan masih
menyisahkan ruang di atas kepala (headroom), gambar jenis ini bertujuan
untuk lebih menekankan sebuah ekspresi.
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 7.8
Sumber : quora.com
Pengambilan gambar jenis ini diambil dari sebatas dahi hingga dagu,
shot ini bertujuan untuk menunjukan detail dari ekspresi objek dengan
headroom terpotong.
Gambar 7.9
Sumber : freepik.com
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
A. PETUNJUK KERJA
1. Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2. Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik
ketubuh (tersengat listrik)
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum (jobsheet).
4. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan dan pastikan
dalam kondisi baik.
5. Laporkan kemajuan kepada guru/ instruktur apabila sudah selesai
mengerjakan jobsheet.
6. Matikan & rapikan komputer apabila hasil telah diperiksa oleh guru/
instruktur.
B. TUJUAN
Siswa mampu menyajikan hasil dari proses pemahaman kru film dan pengisi
acara
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat kosmetik untuk tata rias
2. Tata pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod)
3. Kamera profesional sebagai alat rekam
4. Seperangkat PC
5. Aplikasi Editing Video (Adobe Premiere)
D. PERSIAPAN KERJA
1. Nyalakan komputer sesuai dengan prosedur (SOP),
2. Cek dan jalankan aplikasi yang digunakan untuk mengedit video
3. Lakukan perbaikan apabila terjadi error pada aplikasi yang digunakan
4. Cek tata pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod)
5. Cek dan jalankan kamera
6. Lakukan proses perekaman
7. Simpan file hasil perekaman pada local disk D,
8. Buatlah folder nama dan kelas contoh (Bambang Wahyudi_XI PFPT)
didalam drive local disk D
E. SOAL / PROSES DAN KETENTUAN KERJA
Buatlah kelompok untuk produksi iklan dengan durasi 30 detik dengan
ketentuan sebagai berikut.
1. Setiap shot harus mempunyai motivasi dan informasi
2. Mempunyai lebih dari 4 jenis type of shot
F. HASIL KERJA & WAKTU PENYELESAIAN
1. Laporkan hasil praktikum apabila sudah selesai sebelum waktu yang
ditentukan.
2. Setelah dinyatakan selesai matikan komputer (shut down) dan
rapikan tempat praktikum anda.
3. Rapihkan pencahayaan dan stabiliser kamera (tripod).
4. Matikan juga kamera setelah selesai melakukan perekaman casting
peran.
.:: SELAMAT MENGERJAKAN ::.
CONTOHPEMBELAJARAN
MATERI SOAL
Ada berapa faktor kontinuitas yang harus diperhatikan pada saat shooting?sebutkan
dan jelaskan!
Jawaban:
Ada 5 macam yaitu:
a. Contents continuity
Adalah kontinuitas atau kesinambungan gambar pada isi cerita yang
terangkum dalam sambungan berbagai shot. Contents continuity bisa
berbentuk benda (tata artistk, properti), sinar cahaya (tata cahaya), wardrobe
dan make-up
b. Movement continuity
Adalah kontinuitas atau kesinambungan gambar pada gerakan yang
direkayasa ataupun yang terjadi dengan sendirinya (natural ). Gerakan dalam
adegan diperankan oleh pemain dan figuran, sedangkan natural merupakan
gerakan yang terjadi karena faktor alam.
c. Position continuity
Adalah kontinuitas / kesinambungan gambar untuk blocking pemain, posisi
property (tata artistik) dan berbagai posisi lainnya yang disesuaikan dengan
komposisi gambar dalam berbagai sudut arah kamera.
d. Sound continuity
Adalah kontinuitas atau kesinambungan suara dalam gambar baik yang
bersifat direct sound (suara yang langsung direkam pada saat shooting)
maupun indirect sound (sound effect dan ilustrasi musik)
e. Dialoque continuity
Adalah kontinuitas atau kesinambungan dialog yang terwujud dalam
percakapan para pemeran sesuai dengan tuntutan cerita dan logika visual.
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
TIGA FILM PERTAMA DUNIA
Gambar 7.10
Sumber: hai.grid.id
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
Ray Thompson telah membedah shot menjadi beberapa elemen yang terkandung
di dalamnya yang disebut “The Element Of The Shot” .Terdapat enam prinsip
dalam elements of the shot, yaitu :
1. Motivasi
2. Informasi
3. Komposisi
a. Framing ( pembingkaian gambar )
b. Illusion of depth (kedalaman dimensi gambar)
c. Subject or object ( subjek atau objek gambar )
d. Colour ( warna )
4. Suara
5. Angle kamera (sudut pengambilan gambar)
6. Continuity
a. Contents continuity
b. Movement continuity
c. Position continuity
d. Sound continuity
e. Dialoque continuity
Type of shots adalah teori umum yang berhubungan dengan framing,
namun type of shot lebih fokus pada pemilihan luas objek yang diambil serta
makna yang ingin disampaikan secara emosional mengenai suatu objek. Ada 9
macam shot types dalam pengambilan gambar yaitu:
1. Extreme long shot
2. Long shot
3. Full shot/ medium long shot
4. Knee shot
5. Medium shot
6. Medium close up
7. Close up
8. Big close up
9. Extreme close up
TUGAS MANDIRI
Setelah anda melakukan praktik membuat iklan dengan durasi 30 detik, kesulitan
apa yang anda temukan baik dalam proses pra produksi, produksi maupun pasca
produksi dan bagaimana cara anda mengatasinya?
REFLEKSI
Setelah anda mempelajari bab ini, tentunya sekarang anda paham dengan aspek
motivasi dan informasi tiap shot dan penyutradaraan dengan pertimbangan type
of shot, tetapi mungkin masih ada beberapa materi yang kurang anda pahami.
silahkan diskusikan materi yang kurang anda pahami dengan teman sekelas anda
atau guru anda. Materi dalam bab ini sangat penting dalam keberhasilan proses
produksi.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
http://mind8production.com/naskah-script-untuk-program-drama-televisi/ Jam
14.35 wib tanggal 02 feb 2020
https://bidamalva.wordpress.com/2011/12/13/bagaimana-menulis-naskah-
program-video-dan-televisi/ Jam 14.50 wib tanggal 02 feb 2020
https://id.wikipedia.org/wiki/Penulisan_skenario/ Jam 10.35 wib tanggal 25 feb
2020
https://studioantelope.com/apa-itu-recce/ Jam 10.50 wib tanggal 25 feb 2020
https://studioantelope.com/5-tips-mencari-lokasi-syuting/ Jam 11.05 wib tanggal
25 feb 2020
http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3715/1/14510160037-2019-
STIKOMSURABAYA.pdf Jam 14.25 wib tanggal 07 mar 2020
http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2753/1/14510160022-2018-COMPLETE.
pdf Jam 14.40 wib tanggal 07 mar 2020
https://studioantelope.com/casting-film-pengertian-dan-seluk-beluk-proses/ Jam
14.50 wib tanggal 07 mar 2020
https://studioantelope.com/6-tips-lolos-casting-film/ Jam 13.15 wib tanggal 14 mar
2020
http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-casting/ Jam 13.15 wib
tanggal 14 mar 2020
http://lppse-dikdas.blogspot.com/2011/11/menulis-naskah-untuk-video-tv.html
Jam 15.35 wib tanggal 24 mar 2020
https://dikiumbara.wordpress.com/author/dikiumbara/page/12/ Jam 15.50 wib
tanggal 24 mar 2020
https://issuu.com/download-bse/docs/media_tv_full Jam 16.10 wib tanggal 24 mar
2020
https://misteridigital.wordpress.com/2007/10/01/201/ Jam 09.10 wib tanggal 02
apr 2020
https://bacaterus.com/film-dokumenter-indonesia/ Jam 09.20 wib tanggal 02 apr
2020
https://3srikandi.wordpress.com/2017/05/21/bagaimana-proses-reading-itu/ Jam
09 40 wib tanggal 02 apr 2020
https://studioantelope.com/tahap-pra-produksi-film/ Jam 10.05 wib tanggal 15 apr
2020
https://www.backstage.com/magazine/article/table-reads-just-important-
auditions-12588/ Jam 10.20 wib tanggal 15 apr 2020
https://www.academia.edu/3854843/OUTLINE_NASKAH_FILM_DOKUMENTER_
pupuk?auto=download Jam 14.30 wib tanggal 01 jun 2020
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/DianaAmeliaBagti/praktik-feature-reportase-rtv-materi-
contoh-treatment Jam 14.45 wib tanggal 01 jun 2020
https://dikiumbara.wordpress.com/2012/06/27/membuat-film-pendek/ Jam 14.55
wib tanggal 01 jun 2020
https://www.scribd.com/document/384866227/Storyline-doc Jam 15.25 wib
tanggal 10 jun 2020
https://www.slideshare.net/muchlispasaribu/akom-bsi-disain-produksi-d Jam 15.40
wib tanggal 10 jun 2020
https://www.scribd.com/document/355102032/rundown-Talk-Show Jam 15.50 wib
tanggal 10 jun 2020
https://studioantelope.com/cara-menggunakan-clapper-board/ Jam 16.10 wib
tanggal 10 jun 2020
BIODATA PENULIS 1
Riwayat Pekerjaan :
1. PT. Amsecon Berlian Sejahtera (2008)
2. Guru Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, SMK
Muhammadiyah 1 Paguyangan ( 2009 - 2014 )
3. Guru Produktif Bidang Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, SMK
Muhammadiyah 1 Paguyangan (2009 – 2016)
4. Guru Produktif Simulasi dan Komukasi Digital, SMK Muhammadiyah 1
Paguyangan (2015 – sekarang)
5. Guru Produktif Bidang Produksi Film dan Program Televisi ( 2016 –
sekarang )
Riwayat Pendidikan :
1. Teknik Komputer D3, STMIK AKAKOM Yogyakarta (2007)
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 2
Riwayat Pekerjaan :
1. Guru Bimbigan Konseling, SMK Muhammadiyah 1
Paguyangan (2013 – sekarang)
2. Guru Produktif Bidang Produksi dan Program Televisi, SMK Muhammadiyah
1 Paguyangan (2015 – sekarang)
Riwayat Pendidikan :
1. Bimbingan Konseling S1, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (2011)
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 3
Riwayat Pekerjaan :
1. Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Paguyangan
(2012 - sekarang)
2. Guru Bimbingan Konseling, SMK Muhammadiyah 1
Paguyangan (2008 – 2009)
3. Waka Kurikulum, SMK Muhammadiyah 1 Paguyangan
(2011 – 2012)
4. Waka Sarana dan Prasarana, SMK Muhammadiyah 1 Paguyangan (2010 -
2011)
5. Guru Kewirausahaan, SMK Muhammadiyah 1 Paguyangan ( 2000 – sekarang )
Riwayat Pendidikan :
1. Administrasi Pendidikan S1, IKIP Negeri Yogyakarta.