MAKALAH PEMRASARAN
Judul Makalah : Perencanaan Ekowisata Seni Tari di Kabupaten Padang
Pariaman Provinsi Sumatera Barat
Pemrasaran / NIM : Muthia Widya Ananda / J3B118048
Pembahas / NIM : Kevin Hafiza Wira Kinantan / J3B118076
Hari / Tanggal : Jumat, 16 Juli 2021
Waktu : 08.00 – 09.00
Pembimbing : Dyah Prabandari, SP, M.Si
Disetujui Oleh
ABSTRAK
Kabupaten Padang Pariaman adalah kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, kabupaten ini
memiliki potensi sumberdayaseni tari yang melimpah mulai dari Tari Piring, Tari Indang, Tari Randai, Tari
Lilin, dan Tari Payung. Potensi seni tari yang dimiliki Kabupaten Padang Pariaman perlu dikembangkan agar
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan cara memanfaatkan sumberdaya seni tari dengan baik dan
benar. Metode yang digunakan dalam mencari responden dilakukan dengan cara wawancara dan membagikan
kuesioner secara langsung. Teknik yang digunakan untuk mencari responden yaitu teknik accidental sampling.
Salah satu cara untuk mengembangkan pemanfaatan potensi seni tari di Kabupaten Padang Pariaman adalah
dengan membuat perencanaan seni tari. Paket Wisata Seni Tari terbagi menjadi tiga yaitu Sahari di Piaman,
Piart Festival dan Piaman Menari.
Kata Kunci : Wisata Budaya, Potensi Wisata Budaya, Sumberdaya Seni Tari, Perencanaan Seni Tari.
2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tari tradisional adalah suatu tarian yang berasal dari masyarakat suatu daerah yang sudah turun-temurun
dan telah menjadi budaya masyarakat setempat. Tari tradisional dikelompokkan menjadi tiga yaitu tari klasik,
tari rakyat atau folklasik, dan tari kreasi baru. Tari klasik merupakan tari tradisional yang lahir di lingkungan
keraton, hidup dan berkembang secara turun temurun di kalangan bangsawan. Tari rakyat atau folklasik adalah
jenis tari tradisional yang lahir di kebudayaan masyarakat lokal, hidup dan berkembang sejak zaman primitif,
dan diturunkan secara turun-temurun. Tari kreasi baru merupakan tari klasik yang mengalami aransemen dan
dikembangkan sesuai perkembangan zaman, namun tetap mempertahankan nilai-nilai yang dimiliki
didalamnya, tari kreasi baru biasanya diciptakan oleh para pakar tari. (Alwi 2003).
Kabupaten Padang Pariaman memiliki berbagai potensi wisata seperti wisata kuliner, wisata sejarah,
wisata budaya hingga wisata buatan. Wisata budaya di Kabupaten Padang Pariaman merupakan wisata yang
paling sering diperlihatkan melalui berbagai kegiatan yang dibuat oleh Pemerintahan di Kabupaten Padang
Pariaman. Potensi yang dimiliki Kabupaten Padang Pariaman dalam bidang seni tari tradisional merupakan
peluang utama untuk diadakannya kegiatan wisata. Potensi seni tari yang berada di Kabupaten Padang
Pariaman yaitu Tari Piring, Tari Randai, Tari Rantak, Tari Indang, Tari Galombang, Tari Lilin, dan Tari
Payung. Seni tari yang menjadi ciri khas suatu wilayah perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya.
Perencanaan ekowisata seni tari tradisional di Kabupaten Padang Pariaman memiliki output sebagai
bentuk paket wisata seni tari dan merancang media promosi, sehingga memberikan informasi dan dapat
menarik minat pengunjung. Media promosi yang akan dibuat berupa visual dan audiovisual. Bentuk media
promosi yang akan dibuat berupa video dan poster, selain itu perencanaan ekowisata seni tari tradisional di
Kabupaten Padang Pariaman memiliki output berupa paket ekowisata seni tari tradisional di Kabupaten
Padang Pariaman.
B. Tujuan
Tujuan Tugas Akhir yang berjudul Perencanaan Ekowisata Seni Tari di Kabupaten Padang
Pariaman Provinsi Sumatera Barat yaitu sebagai berikut:
1. Identifikasi dan inventarisasi sumberdaya budaya seni tari di Kabupaten Padang Pariaman.
2. Identifikasi dan inventarisasi potensi seni tari unggulan untuk perencanaan wisata seni tari di Kabupaten
Padang Pariaman.
3. Menyusun perencanaan paket wisata seni tari di Kabupaten Padang Pariaman.
4. Menyusun media promosi visual dan audio visual.
3
5. Tari Randai Tarian Randai adalah salah satu tarian tradisional Indonesia yang unik berasal dari Sumatera
Barat, karena memiliki unsur gabungan beberapa seni yang berbeda dalam gerakan dan
informasinya.
6. Tari Piring Tari piring merupakan simbol masyarakat Minangkabau, di dalam paduan tari dalam
gerakan dasar tari piring terdapat gerakan silat minangkabau
7. Tari Indang Tari Indang adalah kesenian yang sangat kental dengan pengaruh budaya Islam di
Minangkabau dan merupakan manifestasi budaya mendidik melalui surau.
8. Tari Payung Tari Payung merupakan tarian tradisional dari Minangkabau, Sumatra Barat dengan
perlengkapan utama berupa payung.
9. Tari Rantak Tari Rantak sama dengan pancak silek khas dari Kabupaten Padang Pariaman.
10. Tari Lilin Tarian ini menggunakan properti berupa piring dan lilin yang nyala.
11. Tari Galombang Tari Galombang lebih merujuk pada penggambaran gerakan para penari. Gerakan yang
berawal dari aktivitas silat tersebut tercipta dari variasi gerak yang diibaratkan seperti
gelombang laut.
12. Sulaman Nareh Kerajinan sulaman tangan di Naras mempunyai produk-produk yang pada umumnya
memiliki peran penting dalam rangkaian kegiatan di Minangkabau yang berbau tradisi.
Kesenian di Kabupaten Padang Pariaman pada saat ini masih dilestarikan dan masih dilakukan oleh
kalangan masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman yang biasnya dilakukan disetiap kegiatan acara yang
diselenggarkaan.
B. Penilaian Sumberdaya Ekowisata
1. Karakteristik, Persepsi dan Kesiapan Pengelola
a. Karakteristik Pengelola
Data karakteristik pengelola yang didapatkan antara lain adalah jenis kelamin yang didominasi oleh
perempuan dengan persentase 67% dengan status pernikahan 57% sudah berada di jenjang pernikahan. Usia
responden berada di kisaran 36-50 tahun dengan persentase sebesar 57% dengan pendidikan terakhir adalah
4
sarjana sebesar 57%. Asal daerah pengelola di dominasi oleh Kota/Kabupaten Padang Pariaman dengan
presentase 43%.
b. Persepsi Pengelola
Persepsi pengelola dapat dilihat dari 4 indikator penilaian terhadap perencanaan ekowisata kesenian di
wilayah Kabupaten Padang Pariaman. Data persepsi pengelola terhadap perencanaan ekowisata seni tari dapat
dilihat pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 Persepsi Pengelola
No. Persepsi Rerata
Persepsi pengelola terhadap perencanaan ekowisata kesenian di Wilayah Kabupaten Padang Pariaman
cenderung setuju dengan indikator tertinggi adalah perencanaan ekowisata kesenian dengan nilai 6,6.
Perencanaan ekowisata seni tari memiliki skala indikator yang tinggi, hal ini dikarenakan pengelola sangat
setuju dengan adanya perencanaan ekowisata seni tari di Kabupaten Padang Pariaman agar seni tari yang
terdapat di Kabupaten Padang Pariaman dapat dilestarikan dan dapat dikembangkan oleh masyarakat sebagai
sumber wisata sehingga dapat menarik minat pengunjung.
c. Kesiapan Pengelola
Kegiatan ekowisata seni tari dapat terwujud dan bejalan dengan baik jika didorong dengan kesiapan
pengelola. Kesiapan pengelola dapat dilihat dari lima indikator penilaian terhadap perencanaan ekowisata seni
tari di Wilayah Kabupaten Padang Pariaman. Data kesiapan pengelola dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.
Tabel 3 Kesiapan Pengelola
No Standar Pelaksanaan Rerata
Kesiapan pengelola yang ditinjau dari empat aspek penilaian dalam perencanaan ekowisata seni tari
dapat disimpulkan bahwa pengelola cenderung siap atas segala hal yang berkaitan dengan standar pelaksanaan
kegiatan wisata. Penilaian tertinggi dalam kesiapan pengelola adalah memberikan peran layanan pendidikan
seni tari dengan nilai 6,3. Peran layanan Pendidikan seni tari memiliki nilai tertinggi, hal ini dikarenakan
pengelola akan memberikan peran layanan pendidikan seni tari kepada masyarakat yang masih melakukan
kegiatan pendidikan seni tari sebagai hal yang wajib dilakukan.
2. Karakteristik, Persepsi dan Kesiapan Instansi
a. Karakteristik Instansi
Data karakteristik dari responden instansi antara lain adalah jenis kelamin yang didominasi oleh
perempuan sebesar 57% dengan status pernikahan adalah sudah menikah sebesar 63%. Rentang usia responden
adalah berkisar anatara 36-45 tahun sebesar 56% dengan pendidikan terakhir didominasi oleh S1/S2/S3 sebesar
53%. Pendapatan perbulan responden mayoritas berkisar Rp. 2.000.000- Rp. 5.000.000 sebesar 50%.
b. Persepsi Instansi
Persepsi Instansi merupakan penilaian terhadap perencanaan ekowisata seni tari yang berada di Wilayah
Kabupaten Padang Pariaman. Persepsi instansi dapat dijadikan sebuah indikator penilaian mengenai
perencanaan dan kesiapan instansi dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 Persepsi Instansi
No Persepsi perencanaan ekowisata desa Rerata
1. Meningkatkan kesadaran wisata 6,5
2. Melindungi obyek sumberdaya 6.2
3. Membuat ekonomi berkelanjutan 5,9
5
Persepsi instansi yang tertinggi adalah meningkatkan kesadaran wisata dengan nilai 6,5 atau yang
berarti setuju. Meningkatkan kesadaran wisata seni tari kepada masyarakat membuat kesenian dan kebudayaan
di Kabupaten Padang Pariaman meningkat dengan adanya kegiatan wisata wisata berbasis budaya dan dapat
meningkatkan dan melestarikan seni tari yang terdapat di Kabupaten Padang Pariaman sehingga dapat dikenal
dikalangan luas.
c. Kesiapan Instansi
Kegiatan ekowisata seni tari dapat terwujud dan bejalan dengan baik jika didorong dengan kesiapan
pengelola. Kesiapan pengelola dapat dilihat dari lima indikator penilaian terhadap perencanaan ekowisata seni
tari di Wilayah Kabupaten Padang Pariaman dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5 Kesiapan Instansi
No Standar Pelaksanaan Rerata
1. Keamanan dan keselamatan 4.5
2. Persaingan usaha 5.5
3. Etika pelayanan 6
4. Kebersihan dan kenyamanan 6.3
Keterangan: (1) Sangat tidak termotivasi, (2) Tidak termotivasi, (3) Agak tidak termotivasu, (4) Biasa saja, (5) Agaktermotivasi, (6)
Termotivasi, (7) Sangat termotivasi.
Kesiapan instansi yang memiliki nilai tertinggi adalah kebersihan dan kenyamanan dengan nilai 6,3.
Menurut instansi kebersihan dan kenyamanan dapat mengundang dan membuat pengunjung yang datang
merasa nyaman, sehingga ada keinginan untuk kembali lagi untuk melakukan wisata, dan wisatawan akan
mendapatkan kesan yang indah dengan adanya kebersihan dan kenyamanan yang ada di Wilayah Kabupaten
Padang Pariaman.
3. Karakteristik, Persepsi dan Kesiapan Masyarakat
a. Karakteristik Masyarakat
Karakteristik masyarakat yang didapatkan dari 30 orang responden antara lain jenis kelamin yang di
dapat perempuan dengan persentase sebesar 60% dengan status pernikahan belum menikah sebesar 65%. Usia
didominasi rentang 21-30 tahun sebesar 67% dengan pekerjaan utama adalah pelajar atau mahasiswa sebesar
83% dan pendidikan terakhir adalah SMA/SMK sebesar 50%. Pendapatan perbulan masyarakat wilayah
Pariaman berada di Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 dengan persentase sebesar 67%.
b. Persepsi Masyarakat
Persepsi masyarakat yang dibutuhkan yaitu mengenai persepsi terhadap adanya kegiatan perencanaan
ekowisata seni tari, persepsi terhadap dampak dari tiga pilar ekowisata yaitu dampak ekologi, ekonomi dan
sosial budaya. Masyarakat setuju dengan adanya kegiatan perencanaan ekowisata kesenian dan dampak-
dampak positif, dan ikut serta untuk meminimalisir kemungkinan dampak negatif yang mungkin terjadi.
Persepsi masyarakat dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini.
Tabel 6 Persepsi Masyarakat
No Perencanaan Ekowisata Seni Tari Rerata
1 Adanya Perencanaan Ekowisata Kesenian 6
2 Perencanaan Rancangan Program Tahunan 6.1
3 Rancangan Media Promosi 6.2
4 Pengelolaan Ekowisata Kesenian 5,9
5 Perencanaan Rancangan Prograam Harian 4
Persepsi masyarakat di Wilayah Kabupaten Padang Pariaman setuju dengan kegiatan perencanaan
ekowisata seni tari yang akan dilaksanakan. Persepsi masyarakat yang mendominasi diantaranya ialah
perencanaan media promosi dengan nilai 6.2 atau setuju. Persepsi masyarakat dengan diadakannya media
promosi maka dapat mempromosikan sumberdaya wisata yang terdapat di Wilayah Kabupaten Padang
Pariaman dengan lebih baik khususnya pada potensi seni tari yang bertujuan untuk mengenalkan sumberdaya
wisata yang ada, dan menarik minat pengunjung untuk melakukan kegiatan wisata seni tari di Kabupaten
Padang Pariaman. Persepsi masyarakat dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini.
6
Aksesibilitas
Kelangkaan
Seasonalitas
Sensitivita s
Keindahan
Keunikan
Potensi Sumberdaya
No. Ekowisata Rata-
1. Tari Randai 6,7 6,3 6,3 5,3 7,0 6,0 7,0 6,3
2. Tari Piring 6,0 6,7 6,0 5,3 5,0 6,0 7,0 6,2
3. Tari Galombang 6,3 6,0 6,0 5,3 6,0 7,0 5,3 5,9
4. Tari Indang 6,2 7,0 6,0 5,3 5,0 6,0 6,0 5,9
5. Tari Payung 6,0 6,0 7,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,5
Tari Randai memiliki nilai tertinggi dengan nilai 6,3 dan dikenal unik oleh accecor dikarenakan tari
randai memiliki gerakan tarian dan filosofi serta makna dari tarian yang berbeda dari banyaknya tarian. Tarian
Randai memiliki berbagai macam tarian serta cerita yang dibawakan berbeda, Tarian Randai juga memadukan
gerakan dengan silek Minangkabau. Tari Randai dinilai agak langka oleh accecor. Penilaian ini di dapat karena
7
Tari Randai hanya dapat dijumpai di sanggar tertentu yang berada di Wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
Tari Randai memiliki gerakan yang sangat indah dikarenakan menggabungkan 3 kesenian yaitu seni tari, silek
dan seni drama. Tari Randai juga dinilai agak langka dalam seasonality karena tari ini memiliki gerakan yang
berbeda dari setiap cerita yang dibawakannya. Senisitivitas Tari Randai dinilai sensitif dikarenakan gerakan
tarian yang dibawakan berbeda menjadikan Tari Randai dinilai sensitif oleh accecor. Lokasi sanggar yang
terdapat Tari Randai biasa saja karena akses yang dilalui sangat mudah,sanggar Tari Randai terletak di nagari
pauah kambar Kabupaten Padang Pariaman, sanggar terletak di tepi jalan sehingga memudahkan untuk
ditemukan. Tari Randai memiliki fungsi sosial dikarenakan makna dari gerakan serta ceritayang dibawakan
berbeda, makna tarian dinilai berfungsi dalam adat istiadat Minangkabau.
C. Perencanaan Paket Ekowisata Seni Tari
a.Program Harian (Sahari di Piaman)
Konsep Program wisata ”Sahari di Piaman” memiiki konsep mempelajari mengenai tarian dan juga
melestarikannya. Tujuan dan sasaran program, program “Sahari di Piaman” Memiliki tujuan yaitu
memperkenalkan kesenian masyarakat Wilayah Kabupaten Padang Pariaman, sasaran dari kegiatan ini yaitu
remaja dengan jumlah 20 karena acara “Sahari di Piaman” merupakan acara yang memimiliki bentuk edukasi
sseni tari. Harga paket harian yaitu Rp. 200.000. Itinerarry program harian dapat dilihat pada tabel 9 berikut
ini.
Tabel 10 Program Harian
No Kegiatan Waktu(WIB) Keterangan Lokasi
1. Penjemputan 07.30-08.00 Penjemputan peserta Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
2. Penyambutan 08.00-08.30 Kata sambutan dari Sanggar
pengelola sanggar
3. Pengenalan tarian randai 08.30-09.30 Memperkenalkan tari Sanggar
randai kepada peserta
4. Mempelajari gerakan tarian 09.30-10.30 Peserta mempelajari tari Sanggar
randai
5. Menuju tempat latihan 10.30-11.00 Menuju tempat latihan tari Sanggar
6. Melihat proses latihan 11.00-12.00 Peserta melihat proses Sanggar
dan mengimplementasikannya latihan dan mengimplementasikannya
7. ISHOMA 12.00-13.00 Makan di Restoran Restoran
8. Melihat penampilan tabuik 13.00-14.00 Peserta melihat penampilan tabuik Sanggar
9. Melihat penampilan 14.00-14.30 Peserta melihat Sanggar
Saluang dangdut penampilan saluang
10. Penutupan acara dan foto bersama 14.30-15.00 Penutupan dan foto bersama Sanggar
14. Pameran kerajinan tangan 15.00-17.00 Pameran mengenai kerajinan tangan Pantai Gandoriah
yangdilakukan UKM yangterdapat di
Kota
Pariaman
15. Acara bebas 17.00-18.00 Acara bebas dan pembagian snack Pantai Gandoriah
16. ISHOMA 18.00-19.00 ISHOMA Pantai Gandoriah
17. Toko souvenir 19.00-20.00 Membeli oleh-oleh Toko souvenir
18. Kembali ke hotel 20.00-20.30 Kembali ke hotel Hotel minang
Hari Ketiga
19. Pengarahan 08.00-08.30 Pengarahan untuk nyebrang pulau Pantai Gandoriah
20. Nyebrang ke Pulau angso 08.30-09.30 Nyebrang pulau Pulau Angso Duo
duo
21. Foto bersama 09.30-10.00 Foto di Pulau Angso Duo Pulau Angso Duo
22. Kegiatan berenang 10.00-13.00 Berenang di Pulau Angso Duo Pulau Angso Duo
23. ISHOMA 13.00-14.00 ISHOMA Pulau Angso Duo
24. Siap-siap pulang 14.00-15.00 Siap-siap pulang Pulau Angso Duo
25. Nyebrang ke Pantai Gandoriah 15.00-16.00 Nyebrang ke Pantai Gandoriah Pantai Gandoriah
26. Membeli oleh-oleh 16.00-18.00 Membeli oleh-oleh Pantai Gondariah
27. ISHOMA 18.00-19.00 ISHOMA Pantai Gondariah
28. Penutupan 19.00-19.30 Penutupan Pantai Gondariah
29. Kembali ke hotel 19.30-20.00 Kembali ke hotel Hotel minang
A. Simpulan
1. Kabupaten padang pariaman memiliki sumberdaya kesenian yang menjadi dasar perencanaan ekowisata
seni tari. Potensi sumberdaya wisata unggulan memiliki 5 keunggulan tinggi yaitu, Tari Randai, Tari
Piring, Tari Indang, Tari Payung dan Tari Galombang.
2. Masyarakat berdasarkan data yang dikumpulkan, masyarakat Kabupaten Padang Pariaman memiliki
kisaran usia 20-30 tahun dengan pekerjaan paling banyak adalah mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa
ini berpenghasilan < Rp. 1.000.000. Masyarakat juga kebanyakan merupakan lulusan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Persepsi responden masyarakat terdiridari persepsi ekologi, ekonomi, sosial
budaya. Penilaian responden terhadap persepsi tersebut adalah cukup baik dengan nilai rerataa 6.
10
Masyarakat siap dengan adanya perencanaan ekowisata seni tari yang akan dilaksanakan di Wilayah
Kabupaten Padang Pariaman.
3. Karakteristik pengelola Kabupaten Padang Pariaman didominasi oleh kisaran usia sebagian besar 36-
50 tahun dengan status sudah menikah. Pendidikan terakhir sebagian besar sudah lulus Sarjana. Persepsi
pengelola untuk perencanaan yang dilakukan di Wilayah Kabupaten Padang Pariaman adalah setuju
dengan rataan 6 dan siap dengan adanya rancangan perencanaan pada wilayah tersebut dan merasa
setuju dengan adanya rancangan promosi yang dibuat berupa video promosi.
4. Karakteristik instansi Wilayah Kabupaten Padang Pariaman kebanyakan adalah perempuan dan
sebagian besar adalah berumur 36-45 tahun. Pendapatan perbulan berkisar Rp.2.000.000 – Rp.
5.000.000 dengan pendidikan teraakhir yang di dominasi oleh Sarjana. Persepsi instansi untuk
perencanaan ekowisata seni tari yang dilakukan adalah merasa setuju dengan adanya ekowisata seni
tari.Perencanaan ekowisata seni tari di Wilayah Pariaman menghasilkan tigaprogram yaitu program
harian yang bernama “Sahari di Piaman”, program ekowisata kesenian tahunan yang bernama “Piart”
dan program ekowisata tahunan atau festival yang bernama “Piaman Menari”.
5. Rancangan output atau media promosi yang dibuat dalam perencanaan ekowisata seni tari di Wilayah
Kabupaten Padang Pariaman. Rancangan output berupa audio visual yang dibuat yaitu video promosi
yang berdurasi 2 menit.
B. Saran
1. Sumberdaya seni tari di Kabupaten Padang Pariaman sebaiknya dikembangkan dan dikelola secara
terstruktur, oleh masyarakat maupun pemerintah daerah.
2. Upaya promosi wisata dan pembenahan infrastruktur serta aksebilitas perlu dilakukan guna
mengingkatkan daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke destinasi seni tari.
3. Pengunjung dapat turut membantu meningkatkan kualitas mutu seni tari di Kabupaten Padang Pariaman
dengan menjaga dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga budaya sekitar.