Anda di halaman 1dari 3

LATIHAN MODUL 1

1. Buatlah cerita pendek mengenai teknologi (maksimal 300 kata) dengan font:
Times New Roman, Font Size: 12
JAWAB :

TEKNOLOGI BERARTI MASA DEPAN

Langit malam ini berbintang, meski warna biru malam tak tampak di mataku. Sejauh mata
menatap, langit di atasku masih diselimuti awan. Menyebabkan warnanya seolah abu. Satu
yang belum berubah, kotaku, tempat aku dibesarkan, masih menyimpan sejuta keindahan,
juga sejuta kerinduan untuk seseorang yang tak pernah pulang.
***
Drrrrrdddrrrrr. Lamunanku tergugah oleh getaran sebuah benda asing yang entah sejak kapan
berada di saku kanan celanaku. Getarannya dalam saku menghasilkan suara teredam yang
aneh. Segera kusadari bunyi aneh itu berasal dari pagerku. Pesan singkat. Serasa dijejalkan
masuk dalam kotak sempit, aku diliputi rasa mual ketika membaca pesan singkat itu.
***
“Kak, tidak bisakah waktunya sedikit diperpanjang? Proyek yang sebelumnya pun belum
rampung.” ucapku dengan sedikit nada memelas.
“Coba dulu keduanya dikerjakan. Pekerjaan ini memang tidak mudah tapi satu bulan juga
tidak sebentar. Kan sekarang teknologi sudah canggih, kamu mau bikin desain juga tidak
harus menggambar manual di buku sketsa lagi.” Kak Andi mengutarakan pendapatnya.
Bingo! Kak Andi selalu tahu cara mematahkan alasan-alasanku.
Tidak pernah terpikir sebelumnya jika aku yang sejak dulu bercita-cita bekerja dalam bidang
IT akan mengambil jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota di institut teknik terbaik di negeri
ini, sekaligus bekerja mendesain tata letak wilayah. Entah dari sisi sebelah mana hal tersebut
punya keterkaitan. Aku masih memikirkan itu ketika rekan kerjaku duduk di hadapanku dan
memainkan iPad putih miliknya.
“Tuntutan kali ini apa?” tanyanya.
“High Speed Train, Coal-Fired Power Plant, dan Water Treatment Plant.” jawabku.
“Semuanya dalam satu wilayah?” tanyanya sambil sibuk mengetik dengan iPadnya.
“Menurutmu?” tanyaku.
“Ya, tentu saja. Meskipun aku tidak tahu sudah pernah dilaksanakan atau belum.”
“Teknologi terus berkembang. Dulu belum mampu, sekarang sudah mencakup segalanya.
Manusia bertambah kreatif, manusia terus berinovasi.” ucapku sambil berpikir mengenai
tugas baru yang harus kutangani.
“Betul! Sekarang kebanyakan orang memakai smartphone, tapi cuma kamu yang masih
membawa pager kemanapun.” ucap Reno menyindirku ditambah dengan senyumnya yang
jahil itu.
“Ngetik apa Ren?” tanyaku.
“Ngetik yang barusan kamu kasih tahu, rencana tata wilayah. Aplikasi penyimpan catatan. Di
iPad ada, di telepon selular juga ada, hanya di pagermu yang nggak ada.”
Mulai lagi kebiasaan anak ini, bisa dibayangkan setiap hari aku diganggu dengan hal-hal
semacam itu.
Kuabaikan ucapan Reno dan mulai mengamati peta wilayah proyek terbaru ini.
***
Pagi ini titik-titik air hujan turun dari langit yang tertutup warna kelabu. Aku segera berlari
dalam guyuran hujan menuju pangkalan ojek terdekat. Hari ini Bogor terasa lebih dingin dari
biasanya. Aku tidak membawa jaket maupun payung. Ramalan cuaca tidak selalu bisa
dipercaya.
Semalam aku memikirkan perkataan Reno tempo hari. Dan aku memutuskan untuk membela
diri jika bertemu dengannya nanti. Aku tak sabar menunggu perberdebatan antara seseorang
yang terlalu update teknologi dan seseorang yang dikira terbelakang dalam teknologi.
Perdebatan antara kawan.
Saat memasuki lobi kantor kulihat Reno sedang berdiri di depan meja resepsionis. Sepertinya
ia sedang mengecek surat masuk. Kutepuk bahu kanannya dari belakang.
“Aku ngerti kok tentang teknologi.” Kurasa ia bingung sepagi ini disodorkan kalimat seperti
itu. Terlihat dari dahinya yang mengerut.
“Buktinya?”
“Banyak Ren! Salah satunya yang tiap hari kelihatan di meja kerjaku, MacBook putih.
Bahkan cita-citaku adalah bekerja dalam bidang IT.” jawabku dengan mantap.
“Yas nih ya, yang aku nggak ngerti hanyalah kenapa kamu masih pakai pager ketika
operator providernya bahkan hampir tidak ada lagi. Lagian kamu mau pageran sama siapa?”
“Sama kantor. Kantor masih pakai kok.”
“Ya ampun Febriasyraf. Yasudah, terus towernya masih ada nggak?”
“Memang pakai tower?”
“Nah! Kita sama-sama nggak kenal dan nggak tahu tentang teknologi yang ini. Kita nggak
hidup di zamannya.”
“Memang. Tapi nggak harus begitu. Ketika ibu masih muda juga menggunakan pager.”
“Oke aku mengerti. Ini tentang rindu?”
“Ya.”
“Tapi sejauh apapun kamu terlibat dengan teknologi, itu tidak membuatmu meninggalkan
ibumu jauh di belakang.”
“Ya, aku tahu. Teknologi berarti masa depan.”
“Dan ibumu akan selalu berdoa agar kamu mempunyai masa depan yang cerah, yang baik,
yang hebat. Ibumu akan selalu berdoa, meski dari atas sana, dari sisi Tuhan.”
***
Jika kita mengetahui masa depan, mungkin sekarang kita sedang memperbaiki diri.
Teknologi berkembang seiring berputarnya bumi pada porosnya dan diperbaiki, disempurkan
atau bahkan tergantikan ketika akhirnya bumi telah melakukan satu putaran penuh
mengelilingi matahari.
Karena teknologi berarti masa depan. Masa yang tak kita ketahui. Hanya menjadikan diri kita
sosok yang lebih kreatif, intelek, lebih berusaha, terus berlari, terus berinovasi, meskipun kita
tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Teknologi berarti masa depan. Karena apa yang
kita lakukan demi masa depan adalah untuk membuat masa depan menjadi lebih baik, lebih
menyenangkan, lebih mudah, dan lebih hidup bagi hidup kita. Sama dengan definisi
teknologi itu sendiri. Teknologi berarti masa depan.

2. Buatlah rangkuman KeyTips yang digunakan untuk menjalankan Tab atau tombol
perintah (Command Buttons) pada Microsoft Word 2016 di computer Anda!
JAWAB :
3.Kenapa diperlukan Quick Access Toolbar, jelaskan alasan Anda sebagai pengguna
Microsoft Word 2016!
JAWAB : Karena memudahkan kita untuk menambah perintah lain sesuai keperluan
lain

Anda mungkin juga menyukai