Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SAINS DAN TEKNOLOGI (SAINS

CLUB)
SMPIT INSAN KAMIL KOTA BIMA
TAHUN 2020/2021

I. LATAR BELAKANG

Sains dan teknologi merupakan sebuah ekstrakulikuler yang menjadi wadah kreatifitas
siswa SMPIT INsan Kamil Selain itu ekstarakurikuler ini merupakan wadah untuk menyalurkan
ide atau inspirasi, minat, dan bakat. Yang diharapkan dapat menunjang kegiatan belajar. Dalam
melaksanakan aktifitas ilmiah untuk siswa-siswi yang mempunyai minat dan bakat yang belum
tersalurkan secara maksimal, dan dapat berguna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara serta
secara nyata dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan sains dan teknologi merupakan ajang untuk mencari bibit – bibit siswa berprestasi
dalam bidang MIPA sebagai peserta pada OSN tingkat kabupaten, propinsi, bahkan tingkat
nasional dan internasional.

II. DASAR HUKUM

1. Undang – undang Nomor 14 Tahun 2003 , tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan


Pendidikan .

4. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007, tentang Satandar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

III. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tujuan umum Program Sains adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta didik SMP di
bidang IPA Terpadu baik dalam bentuk pemahaman maupun analisis dan praktik sebagai salah
satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
2. Tujuan Khusus

a. Melihat pemahaman dan kemampuan peserta didik di bidang pembelajaran ilmu pengetahuan
alam sesuai standar mutu secara nasional,

b. Mengidentifikasi para peserta didik berprestasi dalam bidang MIPA Terpadu,

c. Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang berprestasi dalam bidang IPA Terpadu,

d. Menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir sistematis, kreatif dan


inovatif, sebagai bekal dalam kehidupan sehari – harinya,

e. Membangkitkan minat peserta didik untuk mencintai dan memupuk kegemaran terhadap mata
pelajaran IPA Terpadu,

f. Menanamkan sifat kompetitif yang sehat sejak dini,

g. Menanamkan kesadaran dan keberanian mencoba, belajar, menerapkansecara langsung dan


sekaligus bisa berprestasi secara optimal.

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu dan Tempat

Hari : sabtu

Waktu : 15.00 WIB – 17.00 WIB

Tempat : SMPIT Insan Kamil kobi

I. Pemimbing / Pelatih /Pembina: -

II. Program kegiatan

Adapun beberapa program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam sains club adalah sebagai
berikut:

a) Hidroponik

Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah
dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada
hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik
menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan
air yang terbatas.
1) Alat

· Baskom

· Gunting

· Selang

· Sterofoam

· Aerator

· Gelas Plastik

2) Bahan

· Pasir

· Arang

· Nutrisi

· Air

· Bibit tanaman (sawi, seledri, cabe, tomat, terong, selada)

3) Cara kerja

· Isi baskom menggunakan air yang telah diberi nutrisi

· Potong sterofoam sesuai dengan baskom yang telah disediakan

· Lubangi sterofoam sesuai dengan ukuran gelas Plastik

· Isi gelas menggunakan media tanam (sekam Padi, arang, Pasir) dan letakkan Pada
strerofoam yang sudah dilubangi.

· Tanamlah bibit tanaman kedalam gelas yang berisi media tanam.


Gambar 1 sketsa hidroponik

a) Roket Air

Roket air adalah sebuah pekerjaan / kerajinan tangan pelajaran fisika yang di buat dari bahan –
bahan sederhana yang dapat meluncurkan roket dengan peluncur sederhana dan dapat di
gunakan untuk mengukur / menghitung tekanan, jarak maksimum, gaya peluru, ketinggian dll.
Pada dasarnya, prinsip kerja roket air adalah roket yang terbuat dari bahan sederhana akan
meluncur bila roket diberi tekanan udara yang tinggi (dari pompa) dan di dalamya diberi sedikit
air (1/4 - 1/3 volume botol) untuk menghasilkan tenaga semburan yang lebih besar. Terlalu
banyak air juga akan mengurangi daya dorong. Sedangkan bila tidak menggunakan air botol
tetap bisa meluncur tetapi tidak bisa tinggi. Daya dorong akan lebih kuat lagi bila air dicampur
dengan soda atau sedikit sabun/deterjen/segala sesuatu yang bisa menghasilkan busa.

1) Alat

· Solder.

· Cutter / Silet & Gunting.

· Pompa angin.

2) Bahan

· Botol ( segala macam botol ukuran 1500 / 600 ml )

· Sterofoam / polyfoam ( gabus )

· Double tape
· Isolasi / lakban

· Kertas tebal ( karton / bc / ivory )

· Pipa ukuran :½ inch, ± 5 m, ¾ inch, ± ½ m, 1 inch, ± ½ m.

· Pipa sambungan, bentuk :Bentuk T ½ inch : 6 buahBentuk L ½ inch : 6 buah, bentuk tutup /
tutup pipa ½ inch : 1 buah

· Klep / dop ban sepeda pancal / sepeda motor.

· Kabel tis ukuran besar : ± 15 buah.

· Isarplas / lem pipa.

· Lem G / alteco.

· Pemberat, bisa memakai : bola tenis, kain bekas / yang lainnya.

· Penggaris.

· Bollpoint / spidol.

· Mur / paku.

· Stiker / isolasi berwarna / scotlet / cat.

3) Langkah-langkah membuat roket

· Siapkan botol, buang stiker botol, buang lingkaran biru pada leher / mulut botol, bersihkan
botol.

· Ukur keliling bagian di atas leher botol, bagi empat bagian sama rata tandai dengan
ballpoint (untuk panduan menempelkan sirip roket).

· Potong gabus menjadi segitiga tidak sama sisi ukuran 10.5 x 9.5 x 4 cm, sudut 90 derajat
sebanyak 4 buah, lapisi sirip dengan isolasi / scotlet agar tidak mudah pecah.

· Masing-masing tempeli dengan double tape pada bagian sisi terpanjang.

· Tempelkan di botol yang sudah ditandai dengan ballpoint. pastikan posisi sirip lurus ke atas
dan tidak miring (agar roket bisa meluncur dengan tegak ).

· Agar sirip menempel lebih kuat, lapisi dengan isolasi pada pertemuan antara gabus sirip
dengan botol pada setiap sisinya.
· Langkah selanjutnya membuat kerucut di ujung roket agar roket lebih dinamis kertas tebal
dibentuk kerucut, kertas di potong melingkar seperti busur dengan sudut ±180°, setelah
membentuk kerucut, rekatkan kertas dengan menggunakan lem / isolasi / lakban.

· Masukkan pemberat ke dalam kerucut, lalu tempelkan kerucut di pantat botol, pastikan
ujungnya / kerucut tidak menceng / miring terhadap botol dan tegak lurus sehingga dapat di
peroleh kesimbangan sempurna pada saat roket meluncur, lalu rekatkan kerucut terhadap botol
dengan menggunakan isolasi / lakban dengan sempurna dan kuat.

· Untuk mempercantik roket, anda dapat menggunakan isolasi berwarna / cat / scotlet ke
seluruh bagian roket sesuai dengan selera dan anda juga dapat menempelkan stiker agar terlihat
lebih menarik, dan yang pasti jangan memberi / menempeli aksesoris yang berat dan yang dapat
mengurangi keseimbangan roket, karena dapat mengurangi laju roket dan membuat roket
meluncur tidak seimbang.

4) Langkah – langkah membuat peluncur roket air

· Potong pipa ½ inch menjadi beberapa bagian ± 16 bagian, sesuaikan kira2 seperti gambar
atau dengan model peluncur roket sesuai dengan keinginan anda. Lihat gambar

· Potong pipa ¾ inch dengan panjang ± 5 cm.

· Potong pipa 1 inch dengan panjang ± 20 cm.

· Sambung pipa ½ inch sebanyak 15 buah dengan sambungan pipa T dan L ½ inch kemudian
rekatkan pipa dengan pipa sembungan menggunakan isarplas / lem pipa, seperti gambar atau
sesuai dengan keinginan anda.

· Lubangi tutup pipa ½ inch dengan menggunakan solder, kemudian rekatkan klep / dop ban
sepeda / sepeda motor / mobil, rekatkan klep / dop ban dari dalam tutup pipa dengan kuat dan
sempurna menggunakan lem alteco / lem G, pastikan tidak ngobos dan bocor. Sisakan 1 lubang
pipa sambungan T untuk pipa pengunci roket.

· Kemudian untuk pengunci roketnya, kita dapat memakai satu buah pipa ½ inch dngan
panjang ± 40 cm, lakban salah satu sisi tengah pipa beberapa kali kemudian isolasi dengan
double tip pipa di bawah pipa yang sudah di lakban, lalu tempelkan kabel tis di pipa yang sudah
di beri double tip secara melingkar di pipa, dan lakban kembali kabel tis agar dapat merekat
dengan erat.

· Kemudian untuk pengunci roket dan pengunci kabel tis, potong pipa ¾ inch dengan panjang
± 5 cm lubangi sedikit salah satu bagian tengah pipa untuk dapat memasukkan mur / paku dan
masukan ke dalam pipa ½ inch di bawah bagian kabel tis yang sudah di lakban, kemudian potong
pipa 1 inch dengan panjang ±20 inch, lubangi pipa bagian bawah membetuk huruf L cukup
panjang dengan solder, dan masukkan ke dalam pipa ½ dan ¾ inch yang sudah merekat. Lihat
gambar

· Untuk dapat mengunci dengan sempurna, pipa 1 inch yang sudah di lubangi sesuaikan
dengan lubang pipa ¾ inch, lalu masukkan mur / paku ke dalam lubang pipa ½ dan ¾ inch
kemudian rekatkan mur / paku ke lubang pipa ¾ inch dengan lem alteco / lem G, kemudian pipa
1 inch di coba untuk di tarik ke atas dan si turunkan kebawah, dan untuk mengunci roket dan
kabel tis pipa 1 inch yang semula berada di bawah di tarik ke atas kemudian di putar sesuai
lubang huruf L pada pipa, dan pipa akan dapat mengunci roket dengan sempurna. Lihat gambar.

· Setelah system pengunci selesi di buat, masukkan / rekatkan kembali pipa pengunci ke
sambungan T pada tatakkan peluncur / pipa yang sudah di rangkai. Dan masukkan / rekatkan
klep / dop ban pada salah satu pipa ½ inch yang tak mendapatkan sambungan pipa.

5) Langkah – langkah meluncurkanroket air

· Siapkan roket air dan peluncur roket.

· Isi botol dengan air ± 1/3 atau ¼ dari botol.

· Masukkan botol yang berisi air ke dalam pipa pengunci.

· Kunci botol dengan kebel tis,

· Untuk lebih kuat meluncurnya, tambah lagi pengunci, dengan menari pipa pengunci lain /
pipa ukuran 1 inch, kemudian tarik ke atas sampai dapat mengunci kabel tis dan mulut / leher
roket, lalu kunci roket dengan memutar pipa 1 inch ke arah sesuai dengan lubang L pada pipa 1
inch.

· Masukkan cup pompa angin terhadap klep / dop ban.

· Pompa roket air dengan sekuat tenaga.

· Dan roket akan dapat meluncur dengan sempurna.


Gambar 2 sketsa roket air

c) Praktikum Pembuatan Tape

Tapai atau tape adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan
berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Indonesia dan negara-negara tetangganya, substrat
ini biasanya umbi singkong dan beras ketan. Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran
beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae,
Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis
fibuligera, dan Pediococcus sp., namun tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai
hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak,
berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. (LKS terlampir)

d) Pengamatan Populasi

Dalam biologi, populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang
hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara sesamanya. Konsep
populasi banyak dipakai dalam ekologi dan genetika. Ekologiwan memandang populasi sebagai
unsur dari sistem yang lebih luas. Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas.
Selain itu, evolusi juga bekerja melalui populasi. Ahli-ahli genetika, di sisi lain, memandang
populasi sebagai sarana atau wadah bagi pertukaran alel-alel yang dimiliki oleh individu-
individu anggotanya. Dinamika frekuensi alel dalam suatu populasi menjadi perhatian utama
dalam kajian genetika populasi. (LKS terlampir)

e) Pengamatan Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah
penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme
eukariotik lainnya. Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi:
· Vakuola yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor sel dan
mengontrol pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.

· Dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan
disimpan oleh protoplasma di luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang
dibuat dari kitin, dan prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan.

· Plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap


sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang
digunakan oleh fungi.

· Plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang memberikan warna
hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis.

· Kelompok tumbuhan tidak berflagella (termasuk konifer dan tumbuhan berbunga) juga
tidak memiliki sentriol yang terdapat di sel hewan. (LKS terlampir)

VI. Materi/Metode/Media

· Materi yang digunakan disesuaikan dengan literatur KTSP dan pengembangannya

· Metode yang digunakan adalah Diskusi dan Ceramah bervariasi

· Media untuk menyampaikan materi berupa gambar dan LCD.


VII. PENUTUP

Demikaian program kegiatan Sains Club ini dibuat untuk mendapatkan perhatian dari pihak
sekolah dan dapat direalisasikan sesuai yang direncanakanKritik dan Saran sangat kami harapkan
untuk perbaikan kegiatan ekstra kurikuler Sains Club ini.

Kota Bima, 13 Juni 2020

Mengetahui, Mengetahui,

Kepala Sekolah Koor. Sains Club

Ust. Syukrillah

NIY.

Anda mungkin juga menyukai