Anda di halaman 1dari 7

UTS AMDAL

AFRADIANA KURNIWATI JUPIR

25000121183364

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2021
Soal 1

1. Perubahan pasal berapa saja dari UU 32 tahun 2009 oleh UU no 11 tahun 2020,
apa implikasi yang ditimbukan.
Jawaban : pasal 20, 24, 25,26,27,28, 32,34,
35,37,39,55,59,61,63,69,71,73,76,77,82,88,109,111
Implikasi yang ditimbulkan adalah
1) penghilangan wajib amdal dan menjadikan bagian kelayakan memotong
sinyalemen komisi Amdal sebagai sarang pemerasan
2) Didominasi oleh pemerintah pusat
3) Semangat otonomi daerah menjadi menurun
4) Komisi Amdal dihilangkan
5) Pembatasan peran serta masyarakat
6) Pengawasan kurang
7) Ancaman kerusakan lingkungan meningkat
8) Tim penilai kelayakan dibentuk di pusat yang menjadi beban di Pusat
9) Ketajaman penilaian berkurang karena dampak yang dirasakan lebih dirinci
oleh masyarakat
10) Ijin lingkungan tidak bias dibatalkan
11) Ada kepastian bagi Investor
12) Ada penistaan kekuatan masyarakat
13) Sangsi berubah dari denda pemulihan lingkungan menjadi administrative

2. Jelaskan Secara Skematis/ringkas Isi dari PermenLHK no 38 Tahun 2019


Bahwa PermenLHK No. 38 Tahun 2019 tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan
yang wajib memiliki Analisis mengenai dampak Lingkungan Hidup , dalam
peraturan Menteri ini mengatur :
 Jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal
Artinya Bahwa jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang memiiki
dampak penting serta berada dalam Kawasan lindung wajib dilakukan
Amdal
 Kategori Amdal untuk rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang tercantum
dalam Peraturan Perundang-undangan di bidang perizinan berusaha
terintegrasi secara elektronik
Artinya pengelompokkan kategori Amdal ditentukan berdasarkan kriteria
kompleksitas rencana Usaha dan/atau Kegiatan, dampak rencana Usaha
dan/atau Kegiatan terhadap lingkungan hidup, sensitifitas lokasi rencana
Usaha dan/atau Kegiatan; dan/atau, kondisi daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup di lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan
 Jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang dikecualikan dari kewajiban
memiliki Amdal
Artinya semua Rencana Usaha atau kegiatan yang berkaitan dengan
penelitian dan pengembangan tehnologi itu wajib UKL-UPL atau sesuai
ketentuan
 Proses penapisan jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib
memiliki Amdal
Artinya Untuk menentukan rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib
memiliki Amdal Pemrakarsa melakukan proses penapisan secara mandiri
dan/atau berdasarkan arahan dari instansi lingkungan hidup sesuai
kewenangannya dengan tahapan :
 Mengisi formulir informasi awal
 Menentukan lokasi rencana usaha/kegiatan

 Penambahan dan pengurangan jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan
wajib memiliki Amdal
 Artinya rencana Usaha atau kegiatan skala besar / kecil diusulkan secara
tertulis kepada Menteri oleh Menteri ,gubernur,Bupati/ walikota ,
kemudian Menteri melakukan evaluasi hasil usulan tersebut kemudian
menetapkan Rencana Usaha atau kegiatan yang wajib Amdal dan Rencana
atau kegiatan yang tidak wajib Amdal.

3. Jelaskan secara skematis/ringkas PP no 22 Tahun 2021


Tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Peraturan Menteri ini mengatur :

a. Persetujuan Lingkungan
Persetujuan lingkungan wajib dimiliki oleh setiap rencana usaha atau kegiatan
sebagai syarat dan menerbitkan Izin berusaha dan akan diberikan kepada
pelaku usaha dan atau instansi pemerintah, persetujuan ini dilakukan dengan
penyusunan Amdal dan Uji kelayakan lingkungan dan penyusunan Formulir
UKL-UPL. Setiap rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak terhadap
Lingkungan Hidup wajib memiliki: Amdal, UKL-UPL, atau SPPL.

b. Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air


Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air dilakukan terhadap air yang berada di
dalam Badan Air, Karakterisasi Badan Air dilakukan untuk mendapatkan
informasi: a. aspek hidrologi dan hrdrogeologi; b. aspek geologi; c. aspek
morfologi; C. aspek ekologl; e. aspek Mutu Air; f. aspek sumber pencenrar;
dan g. aspek pemanfaatan air.
Dari semua aspek ini dilakukan pemeriksaan sebagai rona lingkungan awal,
sehingga dapat diketahui perubahan setalah dibangun sebuah rencana usaha
atau kegiatan apakah memiliki dampak penting atau tidak. Hasil dari rona
lingkungan awal akan di bandingkan dengan hasil setelah ada rencana usaha
atau kegiatan kemudian di bandingkan dengan batu mutu Air,untuk
mengetahui tingkat pencemarannya.

c. Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara


Penvelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara meliputi:
Perencanaan,Pemanfaatan, pengendalian.
Dalam perencanaan yang dilakukan adalah menentukan sumber emisi, dan
mutu udara,jenis rencana Usaha atau kegiatan yang menghasilkan emisi dan
atau gangguan kemudian dilakukan penentuan baku mutu udara, sedangkan
dalam hal pengendaian dilakukan dengan pencegahan, penanggulangan dan
emulihan lingkungan akibat pencemaran

d. Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Laut


Penyelenggaraan Periindurrgan dan Perrgelolaan Mutu Laut bertujuan:
a) melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Pencemaran
dan/atau Kenisakan Laut;
b) menjarnin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian Mutu
laut
c) menjamin pemenuhan dar perlindungan hak atas Mutu Laut sebagai bagian
dari hak asasi manusia; dan
d) mencapai keserasian, keselarasan, dan kesermbangail Mutu Laut untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan
e. Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup

Upaya ini dilakukan untuk mengetahui kerusakan lingkungan hidup akibat


dari sebuah rencana usaha atau kegiatan dengan mebandingkan dengan baku
kerusakan lingkungan hidup

f. Pengelolaan Limbah B3 dan Pengelolaan Limbah non B3 adalah

Penetapan , pengurangan, penyimpanan,pengumpulan, pengangkutan ,


pengolahan, penimbunan limbah B3, dengan karakteristik limbah B3 ini
adalah mudah menyala,mudah meledak, reaktif, infeksius, korosif dan
beracun. Uji karakteristik limbah yang dilakukan terhadap rencana usaha dan
atau kegiatan untuk mengetahui jenis dan sumber Limbah B3 yang dihasilkan
sehingga dapat menentukan cara mengatasi masalah tersebut

g. Dana penjaminan untuk pemulihan fungsi Lingkungan Hidup


h. Sistem Informasi Lingkungan Hidup
i. pembinaan dan Pengawasan
j. Pengenaan Sanksi Administratif.
Sanksi administrative berupa teguran tertulis, paksaan pemerintah, denda
administratif, pembekuan ijin berusaha dan pencabutan ijin berusaha

4. Jelaskan Secara Skematis/ringkas substansi PP No 05 Tahun 2021


Tentang penyelenggaraan perijinan Berusaha berbasis Resiko

Semua rencana usaha atau kegiatan yang berbasis resiko dituangkan dalam
peraturan ini dari berbagai sektor yang ada, yang menjabarkan pengidentifikasian
kegiatan usaha, penilaian tingkat bahaya, penilaian potensi terjadinya bahaya,
penetapan tingkat Risiko dan peringkat skala usaha, dan penetapan jenis Perizinan
Berusaha, setelah semua ini dilakukan, maka wajib dilakukan evaluasi.
Dari Peraturan ini kita dapat mencocokkan dengan Rencana usaha dan atau
kegiatan yang sedang dibangun dari suatu daerah , termasuk resiko apa dan siapa
yang berwenang terhadap rencana usaha tersebut.

Soal No 2.

CV. Bahtera Sejahtera akan melakukan pembangunan Perumahan di Kabupaten Sukabumi.


Luas Lahan Rencana 34,95 ha. Merupakan Kawasan ekosistem padang ilalang, dengan
beberapa satwa dilindungi. Sebagai Ahli AMDAL saudara diminta memberikan masukan
terhadap rencana tersebut.

1. Regulasi apa saja yang digunakan untuk menentukan kajian lingkungan, jelaskan
1) PP No. 5 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan perijinan berusaha berbasis
resiko
2) PP no. 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan
Lingkungan Hidup
3) permenLHK no.38 tahun 2019 tentang Jenis Rencana usaha dan atau kegiatan
yang wajib memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Setelah mencocokan dengan PermenLHK no. 38 Tahun 2021 pembangunan ini
termasuk dalam Kategori C
2. Pemerintah pada tingkat mana yang akan melakukan sidang uji kelayakan
terhadap rencana tersebut.
Jawaban : Menteri
3. Dokumen apa saja yang harus disiapkan untuk kajian kelayakan lingkungan,
kegiatan tersebut
Jawaban : deskripsi awal, rona lingkungan , evaluasi dampak penting, Ka-Andal,
pelingkupan, Amdal, UKL-UPL, SPPL
4. Berikan ilustrasi keterkaitan antara rona lingkungan hidup, dampak potensial
hipotetik, isu pokok, kajian ANDAL, RKL dan RPL
a. Rona lingkungan awal adalah suatu kegiatan yag dilakukan untuk mengetahui
data awal dari komponen lingkungan , data rona lingkungan awal ini di ambil
langsung dilapangan dengan komponen yang diperiksa adalah :
 Fisik Kimia
 Biotik
 Social ekonomi dan budaya
 Kesehatan masyarakat

b. Dampak potensial Hipotetik merupakan penapisan ke dua yaitu dengan cara


identifikasi, ealuasi serta klasifikasi dan partisipas, dalam menentukan dampak
potensial hipotetik dilakukan dengan 2 metode yaitu Flow Chart dan Matrik,
setelah dibuat dalam 2 metode tersebut dilakukan evaluasi tentang dampak
penting sesuai keriteria Kepbadelda no 56 tahun 1994 yaitu :
1. Jumlah penduduk yang terkena dampak
2. Luas wlayah yang terkena dampak
3. Intensitas lama dampak
4. Banyak komponen lingkungan yang terkena dampak
5. Sifat kumulatif damapk
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
c. Issu Pokok
Dalam penentuan issu pokok ini diambil dari hasil evaluasi Dampak penting,
jika hasil verifikasi dampak penting terdapat 1 dampak penting maka itu
merupakan issu pokok

d. Kajian Andal merupakan kajian yang lebih cermat dan mendalam dari
kegiatan menyusun dokumen AMdal, kajian ini diperoleh dari menentukan
rencana usaha atau kegiatan kemudian selanjutnya rona lingkungan awal,
kemudian evaluasi dampak penting hipotetik yang selanjutnya menghasilkan
issu pokok, untuk rencana kegiatan yang memiliki dampak penting wajib
dilakukan Amdal
e. RKL dan RPK merupakan rencana pengelolaan lingkunga hidup dan rencana
pemantaun lingkungan hidup, RKL dan RPL ini dibuat untuk rencana usaha
yang tidak memiliki dampak penting.

Anda mungkin juga menyukai