Bab Iv (Fix Naskah)
Bab Iv (Fix Naskah)
a. Data berupa foto penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui yang
terjadi pada spesimen yang akan dilaksanakan pada perhitungan laju korosi dengan
membandingkan data awal dengan data sesudah pengujian. Berikut adalah gambar
atau foto yang diambil dari percobaan baik sebelum maupun sesudah dikorosikan :
2) Proses perendaman benda uji dalam larutan asam kuat H2SO4 dan basa
kuat KOH
(a) Gambar/foto perendaman benda uji :
Gambar 4.7 Kondisi Alumunium 2324 T3 dan Aluminium 2024 T3 pada saat
perendaman 15 hari dengan larutan H2SO4 dan KOH
Gambar 4.8 Kondisi Alumunium 2324 T3 dan Aluminium 2024 T3 pada saat
perendaman 10 hari dengan larutan H2SO4 dan KOH
Gambar 4.9 Kondisi Alumunium 2324 T3 dan Aluminium 2024 T3 pada saat
perendaman 10 hari dengan larutan H2SO4 dan KOH.
3) Benda uji setelah mengalami proses korosi :
a) Alumunium 2324 T3
Gambar 4.21 Kondisi Alumunium 2324 T3 setelah mengalami korosi selama 15 hari
pada larutan H2SO4 dan KOH
Gambar 4.22 Kondisi Alumunium 2324 T3 setelah mengalami korosi selama 10 hari
pada larutan H2SO4 dan KOH
Gambar 4.23 Kondisi Alumunium 2324 T3 setelah mengalami korosi selama 5 hari
pada larutan H2SO4 dan KOH
b) Alumunium 2024 T3
Gambar 4.24 Kondisi Alumunium 2024 T3 setelah mengalami korosi selama 15 hari
pada larutan H2SO4 dan KOH
Gambar 4.25 Kondisi Alumunium 2024 T3 setelah mengalami korosi selama 10 hari
pada larutan H2SO4 dan KOH
Gambar 4.26 Kondisi Alumunium 2024 T3 setelah mengalami korosi selama 5 hari
pada larutan H2SO4 dan KOH
b. Data berat awal dan akhir serta selisih berat benda uji :
1) Alumunium 2324 T3.
Tabel 4.1 Selisih berat Aluminium 2324 T3 pada larutan H2SO4 dan KOH.
25,322
H1 23,6305 1,6915
0
H2SO4 25,014
H2 23,4836 1,5309
5
1 15 Hari
24,528
K1 41,2356 -16,7072
4
KOH
24,768
K2 38,6244 -13,8564
0
24,592
H3 23,7993 1,7928
1
H2SO4
24,692
H4 23,8061 1,8863
4
2. 10 Hari
25,926
K3 38,1297 -12,2031
6
KOH
23,835
K4 36,2016 -12,2665
1
25,276
H5 24,8185 0,4584
9
H2SO4
25,189
H6 24,7212 0,4648
6
3 5 Hari
24,044
K5 26,8149 -2,7709
0
KOH
24,084
K6 26,9549 -2,8074
5
2) Alumunium 2024 T3.
Tabel 4.2 Selisih berat Alumunium 2024 T3 pada larutan H2SO4 dan KOH.
10,375
A1 9,2586 1,1164
0
H2SO4 10,336
A2 8,9253 1,0765
6
1. 15 Hari
10,001
B1 20,7264 -10,7246
8
KOH
10,268
B2 21,7072 -11,4392
0
10,281
A3 9,5323 0,7489
2
H2SO4
10,318
A4 9,3382 0,7299
3
2. 10 Hari
10,237
B3 19,2087 -8,9715
2
KOH
10,480
B4 19,8030 -9,3321
9
10,369
A5 9,9210 0,4485
5
H2SO4
10,353
A6 9,9140 0,4396
6
3. 5 Hari
10,529
B5 11,6452 -1,116
2
KOH
10,001
B6 11,7388 -1,7369
9
c. Data perhitungan luas spesimen benda uji. Sebelum menghitung laju korosi
dari masing-masing benda uji pada analisis data maka yang harus dilakukan adalah
menghitung terlebih dahulu luas permukaan benda yang kita uji dengan cara sebagai
berikut :
p : 5 cm
l : 7 cm
d : 0,2 cm
Keterangan :
Panjang : 5 cm
Lebar : 7 cm
Diameter : 0,2 cm
Jadi luas permukaan Alumunium 2324-T3 yang dipakai untuk
melaksanakan percobaan yaitu :
= (2 x 35) + (2 x 1) + (2 x 1,4)
= 70 + 2 + 2,8
= 74,8 cm2
2) Alumunium 2024 T3
p : 5 cm
l : 7 cm
d : 0,1 cm
Keterangan :
Panjang : 5 cm
Lebar : 7 cm
Diameter : 0,1 cm
Jadi luas permukaan Alumunium 2024 T3 yang dipakai untuk
melaksanakan percobaan yaitu :
= 70 + 1 + 1,4
= 72,4 cm2
17. Analisis Data. Setelah diperoleh data awal dari hasil pengamatan dan
perendaman yang dilakukan selama 10 hari dalam larutan HNO 3 dan KOH, maka dapat
dihitung laju korosi dengan perhitungan sebagai berikut :
a. Laju korosi pada Alumunium 2324 T3 :
1) 15 hari
2) 5 hari
(a) Sampel H5 pada asam kuat H2SO4 :
∆W = 0,4584 gram
A = 74,8 cm2
T = 5 hari = 120 jam
Sehingga laju korosinya :
Laju korosi (Cr) = KW ∕ D(A x T)
534 x 0,4584 g
Cr= Cr=0,0980 mpy
2,78 g /cm3 x 74,8 cm 2 x 120
1) 15 hari
a) Sampel A1 pada asam kuat H2SO4 :
∆W = 1,1164 gram
A = 72,4 cm2
T = 15 hari = 360 jam
Sehingga laju korosinya :
Laju korosi (Cr) = KW ∕ D(A x T)
534 x 1,1164 g
Cr= Cr=0.0822 mpy
2,78 g / cm3 x 72,4 cm2 x 360
2) 10 hari
a) Sampel A3 pada asam kuat H2SO4:
∆W = 0,7489 gram
A = 72,4 cm2
T = 10 hari = 240 jam
Sehingga laju korosinya :
Laju korosi (Cr) = KW ∕ D(A x T)
534 x 0,7489 g
Cr= Cr=0,0827 mpy
2,78 g / cm3 x 72,4 cm2 x 240
Berdasarkan hasil percobaan di atas maka dapat diambil laju korosi rata-rata hasil
percobaan pada beberapa sampel setelah perendaman selama 10 hari berdasarkan
perlakuan panas dan media uji korosi masing-masing :
Laju korosi
Laju Korosi
No Waktu Larutan Variabel rata-rata
(gr/ cm2sec)
(gr/ cm2sec)
H1 0,0120
1,14 x 10-2
H2SO4 H2 0,0109
1 15 Hari
K1 −0,1191
KOH -10,89 x 10-2
K2 −0,0988
H3 0,0848
H2SO4 8,98 x 10-2
H4 0,0948
2. 10 Hari
K3 −0,1305
KOH -13,08 x 10-2
K4 −0,1312
H5 0,0980
H2SO4 9,62 x 10-2
H6 0,0944
3 5 Hari
K5 −0,0591
KOH -4,5 x 10-2
K6 −0,0600
Perbandingan Laju Korosi (dikali 10-2)
15
10
0
15 Hari 10 Hari 5 Hari
-5
-10
-15
H2SO4 KOH
Laju korosi
Laju Korosi
No Waktu Larutan Variabel rata-rata
(gr/ cm2sec)
(gr/ cm2sec)
H1 0,0822
8 x 10-2
H2SO4 H2 0,0793
1 15 Hari
K1 -0,0740
KOH -7,9 x 10-2
K2 -0,0843
H3 0,0827
H2SO4 8,1 x 10-2
H4 0,0806
2. 10 Hari
K3 −0,0991
KOH -10,1 x 10-2
K4 −0,1031
H5 0,0992
H2SO4 9,8 x 10-2
H6 0,0 971
3 5 Hari
K5 -0,0246
KOH -3,1 x 10-2
K6 -0,0384
Perbandingan Laju Korosi (dikali 10-2)
15
10
0
15 Hari 10 Hari 5 Hari
-5
-10
-15
H2SO4 KOH
18. Pembahasan. Berdasarkan hasil uji korosi alumunium 2324 T3 dan alumunium
2024 T3 dan alumunium 7075-T6 terhadap larutan asam kuat H 2SO4 dan basa kuat KOH
terlihat hasil yang berbeda terhadap masing-masing spesimen. Disebabkan pengaruh media
larutan perendamnya. Maka dapat diketahui kualitas mana yang lebih baik. Berikut adalah
analisis-analisis terhadap beberapa hasil percobaan yang telah diperoleh :
a. Dari hasil uji korosi, seluruh benda uji yaitu Alumunium 2324 T3 dan Aluminium
2024 yang direndam di KOH larut dalam kurun waktu perendaman 15 hari, 10 hari,
dan 5 hari. Logam terkikis total dan tercampur dalam larutan basa kuat KOH di dalam
wadah pengujian.
b. Larutan basa kuat KOH memiliki sifat korosif yang sangat kuat dibandingkan
larutan asam kuat H2SO4. KOH yang tergolong basa kuat mampu melarutkan logam
alumunium dalam kurun waktu tertentu
d. Dari kedua jenis alumunium, alumunium 2324 T3 memiliki laju korosi yang
paling rendah dengan kata lain alumunium 2324 T3 paling tahan korosi dibandingkan
jenis alumunium 2024 T3.
Dari percobaan yang dilakukan dapat kita lihat bahwa tiap-tiap jenis alumunium alloy
series dengan penunjukan temper (“T”) masing-masing memiliki daya tahan terhadap korosi
dan besar laju korosi yang berbeda-beda.. Kondisi lingkungan yang asam maupun basa juga
mempengaruhi laju korosi alumunium, dibuktikan dalam uji korosi yang dilakukan dengan
cara perendaman alumunium dalam waktu 15 hari, 10 hari, dan 5 hari menggunakan larutan
asam kuat H2SO4 dan basa kuat KOH.