Anda di halaman 1dari 4

Naskah Drama

Menjelang Merdeka

1. Tokoh
1.) Soekarno : Tiyok
2.) Moh. Hatta : Wawan
3.) Sutan Syahrir : Putra
4.) Chairul saleh :
5.) Wikana :
6.) Soekarni :
7.) Fatmawati :
2. Setting
1.) Waktu : Agustus 1945
2.) Tempat : ruang tamu

Adegan 1
- Narasi dramatis tentang penjajahan (black out)
- Video Nagasaki dan Hiroshima di bom Sekutu, dan kekacauan perang di Jepang.
Menampilkan pasukan sekutu yang menyerang Jepang dan korban perang (black out)
- Sutan Syahrir duduk di kursi sambal memutar chanel radio lalu muncul berita
internasional tentang kekalahan Jepang
Sutan Syahrir : (setelah mendengarkan siaran radio berdiri tiba tiba) Ahhh…. Jepang
rupanya telah di habisi sekutu. Sepertinya ini bisa jadi kesempatan bagus. (berjalan
mondar mandir). Sebaiknya aku segera berembug dengan kawan-kawan. Perang memang
tidak pantas untuk kemanusiaan, namun kami sudah capek dengan penjajahan, kekalahan
Jepang adalah kabar baik (black out)
- Musik tegang
- Sutan Syahrir, Soekarno, Moh. Hatta di ruang tamu. Soekarno menyulut cerutu
dengan tergesa, dan Hatta menikmati tehnya. Fatmawati mondar manidr sambal
menggendong Guntur
Adegan 2
Sutan Syahrir : Bung, bagaimana tanggapan Bung Karno dan Bung Hatta mengenai hal ini.
Seperti yang sudah saya sampaikan tadi bahwa, kita harus segera mengumumkan
kemerdekaan. Ini momentum besar, Bung.
Hatta : (berdehem, melirik Soekarno) sambal minum teh dan membetulkan
kacamata
Soekarno : Saya dan Bung Hatta juga telah mendengarkan siaran berita dari BBC
bahwa tanggal 6 Agustus Hiroshima di bom sekutu lalu menyusul tanggal 9 giliran kota
Nagasaki. Jepang memang telah menyerah kalah. Tapi Syahrir, kita tak boleh gegabah. Ada
beberapa hal yang harus kita rundingkan.
Sutan Syahrir : Rundingkan dengan siapa Bung? Ini saat yang tepat unutk kita segera
Menyusun kemerdekaan. Kawan- kawan pemuda telah sepakat untuk mendorong
kemerdekaan secepat mungkin. Tunggu apa lagi?
Soekarno : Alangkah baiknya penyusunan kemerdekaan ini dibicarakan di depan PPKI
Sutan Syahrir: Membicarakan kemerdekaan negara dengan PPKI sama saja dengan anda
tidak mau meutuskan hubungan dengan Jepang. Saya tidak setuju!!! (berdiri menahan
marah)
Hatta : (mencondongkan badan ke Syahrir) Bung Syahrir, memang betul kita telah
muak dengan penjajahan. Sayapun sepakat dengan Bung, bahwa…. ini adalah kesempatan
bagus untuk menyatakan kemerdekaan, namun menurut saya tidak perlu berburu buru.
Perencanaan kita harus matang, kita perlu mengadakan sidang terlebih dahulu dengan
PPKI
Soekarno : Tidak ada keinginan apapun dariku kecuali bangsa ini segera merdeka.
Bung Hatta benar, kesempatan ini harus kita manfaatkan sebaik mungkin namun dengan
langkah yang hati hati.
Sutan Syahrir: Tapi Bung …….
Hatta : sudahlah Bung, sampaikan saja kepada kawan-kawan yang lain untuk
menahan diri sampai segala sesuatunya siap
Sutan Syahrir: Baiklah…!!! Saya akan sampaikan kepada kawan-kawan berita hasil
pertemuan yang mengecewakan ini. Tapi Bung… Saya Tidak Setuju!!! (blackout)
- Music perang/tegang

Adegan 3
Wikana : Bung Syahrir memberitahuku, Bung Karno dan Bung Hatta tidak setuju
dengan rencana kita memproklamirkan kemerdekaan secepat mungkin. Ahhh…kedua
orang hebat itu tak mau berjalan cepat.
Chaerul : Ini tak bisa dibiarkan Bung, jika harus menunggu sidang PPKI, sama saja
kemerdekaan kita adalah hadiah dari Jepang… cuihhh
Wikana : Dan besok pagi akan diselenggarakan sidang PPKI, Bung. Kita harus
bertindak nekat dan cepat
Sukarni : Bung………bagaimana……kalau kita culik saja Bung Karno dan Bung Hatta?
(wikana, chaerul terkesiap kaget namun kemudia mengangguk setuju)
- Black out
- Music psikopat tegang
- Narasi singkat

Adegan 4
Sukarni kerumah Sokarno
Sukarni : (suara gedor pintu) Bung Karno… Bung. Bung Karno bangun Bung
Fatmawati : eh…. Ada apa ini? kenapa saudara kemari, ini masih dini hari. Ada perlu
apa?
Sokearno : Maaf Nyonya, ada hal mendesak, saya harus segera memabwa Bung Karno,
dimana dia? (nyelonong masuk)
Fatmawati : hey…..bung…….
(bersamaan dengan Soekarno keluar)
Soekarno : Bung Sukarni, ada apa ini?
Sukarni : Maaf Bung, saya harus bawa Bung Karno ke Rengas Dengklok, kami tak bisa
menunggu lebih lama lagi. Ayo cepat (menarik bahu Bung Karno)
Soekarno : saya sudah katakana pada shahrir unutk menunggu siding PPKI, mohon
bersabar Bung
Sukarni : Tidak bisa bung, kami perlu kemerdekaan yang hakiki, Bung Karno
sebaiknya ikut dengan saya
Soekarno :Tapi ……….
Fatmawati ; Tunggu, Bung boleh membawa suami saya, tapi saya dan Guntur ikut….
- Music
- Black out
Adegan 5
Pemuda Sokarno, Hatta berunding di Rengas Dengklok
- Music biola tegang dan riuh
- Pemain lipsing dan sesekali melempar kertas, mondar-mandir, Guntur
menangis, fatmawati
Fatmawati : Jangan berteriak, Guntur tidak bisa tidur…..
(semua orang terdiam di tempatnya)
- Music lirih untuk mengantar dialog
Soaekarno : Tidak hanya kalian yang ingin segera bebas dari segala penderitaan karena
penjajahan. Saya pun juga begitu. Kita semua tahu bahwa setiap darah dan keringat yang
keluar adalah semata mata unutk kemerdekaan bangsa ini
Hatta : sudah waktunya orang tua mendengarkan aspirasi pemuda Bung, kita
dijalan yang sama. Kita harus segera mengumumkan kemerdekaan
Soekarno : Bung Hatta, mari segera Kembali ke Jakarta
- Black out
- Music biloa perjuangan
Adegan 6
- Music biola lagu perjuangan
- Fatmawati menjahit bendera merah putih
Soekarno menulis kalimat proklamasi , Hatta menemani
Soekarno : Bagaimana jika semua yang hadir turut menandatangani naskah ini
Sukarni : Tidak Bung, tulis saja… Atas Nama Bangsa Indonesia……
- Fatmawati membawa bendera ke depan, semua pemuda berdiri di belakang
sukarno hatta
- Video suasana proklamasi
- Semua pemain berkumpul dan teriak Merdekaaaaaa!!!

Anda mungkin juga menyukai