ANGGOTA:
Delvina Silva Ria Viona Rizky Frabella
Jelly Melysha
Guru Pembimbing:Masrina,S.Pd,M.Pd
"Salah satu pemuda sedang membaca koran sekaligus mendengarkan radio dan pemuda itu
mendengarkan siaran kekalahan Jepang"
Sutan syahrir : (terkejut)"apa benar yang kudengar barusan, aku harus memberi tahu Bung
Karno dan Bung Hatta!" (Berdiri meninggalkan ruangan)
Setelah mendengar berita kekalahan Jepang, Sutan Sjahrir segera pergi ke rumah Moh.
Hatta untuk memberitahukan berita ini.
Soetan Syahrir : "Terima kasih" (duduk) "Bung Hatta, bagaimana soal kemerdekaan kita
Bung?"
Soetan Syahrir : Melalui PPKI? "Tetapi menurut saya, bukankah lebih baik kemerdekaan
segera dilaksanakan tanpa melalui PPKI
Sjahrir : "Saya mendengar dari radio bahwa Jepang telah menyerah pada Sekutu, itu artinya
Indonesia sedang berada dalam kekosongan kekuasaan, Jadi, ini adalah kesempatan yang
baik untuk kita memproklamasikan kemerdekaan sebelum sekutu datang
Moh Hatta : "Saya setuju, tapi apakah Bung Karno sependapat dengan kita? Bagaimana kalau
kita hubungi Bung Karno terlebih dahulu?"
Moh Hatta : (mengambil telepon, dan memencet nomor, menelepon Bung Karno)
"Assalamualaikum"
Moh Hatta : "Apakah saya dan Sjahrir boleh datang ke rumah Bung Karno guna membahas
kemerdekaan kita?"
Soekarno : "Walaikumsalam"
Adegan 3
Soetan Syahrir dan Moh. Hatta menemui Soekarno di rumahnya untuk memberitahukan
tentang kekalahan Jepang. Syahrir mendesak untuk mempercepat proklamasi, tetapi Bung
Karno menolak.
Soekarno : "Duduklah" (hatta dan sjahrir duduk) "Mengapa kalian datang kemari? Ada
masalah apa ?"
Sutan Syahrir : "Saya dengar jepang telah menyerah pada sekutu. Bagaimana jika kesempatan
ini kita gunakan untuk memproklamasikan kemerdekaan agar Indonesia memiliki
kepemimpinan baru?
Soekarno : "Saya tidak berhak bertindak sendiri, semua itu hak PPKI Alangkah janggal bila
saya mengucapkan kemerdekaan tanpa melalui PPKI yang saya ketual."
Soekarno : "Maafkan saya Sjahrir, tapi kita memang tidak boleh gegabah."
Sutan Sjahrir : "Baiklah... kalau begitu kami permisi. Mari Bung.
Setelah mendengar berita kekalahan jepang para pemuda mengadakan rapat dijakarta
Darwis : Beradanya kita disini, untuk melancarkan rencana kita menuju kegerbang
kemerdekaan negara indonesia.
Sutan syahrir: Ya, Jepang telah menyerah terhadap sekutu, Oleh karena itu telah terjadi
kekosongan kekuasaan di Indonesia. Jepang tidak lagi berkuasa terhadap negeri kita karena
telah menyerah terhadap sekutu sedangkan sekutu sepenuhnya belum menguasai Indonesia
Soekarni : benar itu Jepang sudah tidak berwenang lagi di tanah kita kita harus memanfaatkan
situasi ini untuk memproklamir
kan kemerdekaan
Sutan syahrir : tapi! jangan sampai Proklamasi Kemerdekaan diproklamirkan oleh PPKI!
Sutan syahrir : karena PPKI adalah badan pembentukan dari Jepang kita tidak ingin ada
campur tangan Jepang, dalam Proklamasi kemerdekaan kita sendiri
Wikana : maka dari itu Mari kita sepakat untuk menolak berbagai bentuk hadiah dari Jepang
karena kemerdekaan Kitalah yang menyusun sendiri
Soekarni : tepat sekali kalau begitu kita harus membagi tugas wikana dan Chairul Saleh
kalian harus pergi ke kediaman Soekarno, saya dan Darwis akan memerintahkan anggota
Pemuda lainnya untuk merebut kekuasaan dari Jepang
Keesokan harinya. Pada tanggal 15 Agustus 1945, dirumah bung karno berkumpullah
golongan muda yang dipimpin oleh Chairul Shaleh, soekarni, Wikana, dan Darwis. Mereka
mendesak Bung Karno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan indonesia.
Wikana : assalamualaikum!! Bung karno, bung.
Fatmawati : Waalaikumsalam
Wikana : maaf Bu, apakah bung Karno ada?kami ingin bertemu dengannya.
Chairul Shaleh : Begini Bu, ada hal penting yang ingin kami bicarakan padanya.
Fatmawati : Silahkan duduk.. sebentar saya panggil kan kangmas dulu ya.
kangmas... Kangmas...
Ada yang datang mencari.
Soekarno : baiklah, saya akan menumuinya, ada maksud apa saudara saudara kemari ?
Chairul shaleh : "Ayo Bung malam ini juga, kita harus segera merebut kekuasaan Bung"
Wikana : (berdiri) jika Bung Karno tidak bertindak cepat maka akan ada pertumpahan darah
dan pembunuhan besar-besaran esok hari
Soekarno : (Berdiri menghampiri wikana dan menyeretnya ke pojok) potonglah Leherku
sekarang tak usah menunggu esok hari.
Chairul Shaleh : Tapi ini waktu yang tepat Bung, Jepang telah dikalahkan oleh sekutu dan tak
ada kuasa lagi di negeri ini Mengapa kita harus menunggu?
Soekarno: kita tidak bisa begitu saja memproklamasikan kemerdekaan kita harus
membicarakan dalam rapat PPKI.
Wikana : Kita tidak bisa membahas ini dalam rapat PPKI karena PPKI dibentuk oleh Jepang
dan kemerdekaan Indonesia harus dari usaha rakyat Indonesia sendiri bukan dari pemberian
bangsa lain.
Chairul Shaleh : Apakah kita harus menunggu janji Jepang untuk memerdekakan bangsa ini.
Kita bisa bung kita harus bangkit dalam memproklamirkan kemerdekaan sendiri mengapa
harus menunggu menjadi Jepang.
Soekarno: kekuatan segelintir ini tak kan mampu mengalahkan Armada perang Jepang coba
kalian perlihatkan padaku mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu. Apa tindakan kalian
untuk menyelamatkan wanita dan anak-anak jika terjadi pertumpahan darah. Bagaimana cara
kita untuk mempertahankan kemerdekaan bayangkan bagaimana kita akan tegak di atas
kekuatan itu sendiri.
Wikana : Tapi bung semakin cepat kita memproklamasikan kemerdekaan ini semakin cepat
juga kita mengakhiri penderitaan yang telah diderita oleh rakyat selama ini inilah yang sudah
ditunggu-tunggu oleh bangsa kita bung.
Soekarno: baiklah tapi beri saya waktu untuk berunding dengan golongan tua.
Wikana&shaleh : Baiklah kalau begitu kami memohon untuk undur diri dulu.
Soekarno: tapi kita tidak boleh gabah bung kita butuh waktu untuk mempersiapkan semuanya
dengan matang agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Golongan tua : saya setuju menurut saya yang terpenting sekarang adalah menghadapi
sekutu yang hendak kembali berkuasa di negeri ini selain itu masalah kemerdekaan yang
akan dilaksanakan dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus mendatang.
Soekarno: ya, lagi pula mereka masih muda cara berpikir mereka masih pendek. Kita harus
melihat kemasa depan agar kita dapat mempersiapkan dengan matang, kalo tidak bagaimana
nanti jika semuanya berantakan.
Meski berat hati dengan keputusan Soekarno para pemuda yang telah meninggalkan
kediaman Soekarno tetap tidak putus asa. mereka pun menyusul strategi Bagaimana
membujuk Soekarno dan Moh.Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan seswgera
mungkin. akhirnya mereka memutuskan untuk mengasingkan kedua tokoh tersebut ke
Rengasdengklok agar terhindar dari pengaruh Jepang di Jakarta.
Wikana : Begini nampaknya golongan tua tidak menyetujui kita kita harus mencari jalan
keluar untuk semua ini
Wikana : Bagaimana kalau kita mengasingkan insinyur Soekarno dan Moh Hatta keluar dari
Jakarta dengan tujuan agar mereka terjauh dari Jepang.
Chairul Shaleh : Bagaimana cara kita mengasingkan mereka bung?
Darwis : Saya akan menghubungi subeno untuk hal ini (menelpon subeno) Assalamualaikum
Subeno : waalaikumsalam
Darwis : kami akan menculik Bung Karno dan Bung Hatta untuk mendesak mereka agar
segera melaksanakan proklamasi
Darwis :" Iya, dan kami sepakat untuk membawa mereka ke Rengasdengklok. Bisakah kau
memberikan keamanan kepada kami Dan mencarikan kami tempat untuk menyembunyikan
Soekarno Hatta."
Subeno : "Tentu saya akan mengamankan anda semua untuk tempat nanti kita pakai rumah
jiaw kie song."
Subeno : "sama-sama"
(Menutup telepon)
Darwis : "subeno setuju dan kita akan ditempatkan di rumah Jiao song."
Pemuda : setuju
Keesokan harinya, 16 Agustus 1945 pukul 04.00 rombongan Pemuda menculik Bung Hatta
untuk dibawa ke Rengasdengklok tanpa sepengetahuan golongan tua.
Moh Hatta : "akan dibawa kemana aku ini? lagi pula mengapa kita harus pergi"
Soekarni : "Rengasdengklok ini sudah menjadi keputusan para pemuda Selain itu rakyat akan
menyerbu kota"
Moh Hatta : "apa yang anda bicarakan? jika itu benar kita tidak akan bisa melawan karena ini
sudah jadi kesepakatan kami Bung dan Anda harus tetap ikut kami ke tentara Jepang di jawa
masih utuh"
Darwis : "ini sudah jadi kesepakatan kami Bung dan Anda harus tetap ikut kami ke
Rengasdengklok"
Rombongan Pemuda juga menculik Soekarno Soekarno bersedia ikut dengan rombongan
pemuda ke Rengasdengklok jika anak dan istrinya diajak pula
Wikana : ini sudah jadi kesepakatan para pemuda Bung, Kami akan membawa anda dan
Bung Hatta ke Rengasdengklok.
Soekarno : Tak sadarkah kalian jika aku memiliki istri dan anak yang masih kecil bagaimana
dengan mereka.
Fatmawati : Ada apa ini kang Mas, Mengapa banyak orang? Guntur sangat takut mendengar
suara kalian.
Fatmawati : "lalu Bagaimana denganku dan Guntur kalian akan meninggalkan kamu."
Soekarno : "benar aku tidak mau berpisah dengan istri dan anakku jika kalian membawaku
Kasihan juga kalian juga harus membawa mereka."
Wikana : "Baiklah Bung kami akan membawa anda dan anda istri anda tetapi kita harus pergi
sekarang."
Soekarno : "baiklah."
Para pemuda pun menyetujui ide Darwis tersebut pada malam hari insinyur Soekarno dan
Moh Hatta dibawa oleh sekelompok pemuda menuju Rengasdengklok. Rombongan ini
berangkat dari kediaman Soekarno yang dikawal oleh pasukan PETA di bawah pimpinan
Darwis. Dan keduanya dibawa ke sebuah ruangan didalam rumah jiaw kie song
(MC) rombongan insinyur Soekarno dan Moh Hatta tiba di Rengasdengklok dengan selamat
pada waktu subuh tanggal 16 Agustus 1945 Soekarno Hatta berada sehari penuh di sana.
Soekarni : "Maaf atas kelancangan ini bung, Kami ingin anda dan Bung Karno segera
melaksanakan proklamasi. (melepaskan tali yang mengikat kedua tangan Hatta)."
Moh Hatta : "Iya mereka membawaku kemari, mereka membawa Pama dan Guntur juga."
Soekarno : "Iya Hatta, benar. soekarni Ada apa sebenarnya?"
Soekarni : "begini Bung. Kami ingin Anda berdua segera memproklamasikan kemerdekaan
kita, Jepang sudah menyerah Bung ini saat yang tepat untuk kita memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia."
Soekarno : Mengapa kau begitu mudah percaya kabar itu Karni, Jepang pasti akan
memerdekakan kita, tapi bukan sekarang."
Wikana : "Saya tidak setuju dengan itu bung Kami para pemuda ingin kemerdekaan atas jerih
payah kami sendiri, bukan karena hadiah dari Jepang."
Soekarni : "itu benar Bung bila kita merdeka atas hadiah Jepang maka kita adalah bentukan
Jepang, kita bisa dijajah lagi."
Moh Hatta : bukankah Soekarno sudah katakan masalah ini akan dibahas di sidang PPKI.
Soekarni : Mengapa harus menunggu PPKI, PPKI itu buatan Jepang kami ingin
memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang.
Soekarno: pendapat ini benar namun kita masih terlalu dini untuk memproklamasikan
kemerdekaan, karena kita masih membutuhkan bantuan Jepang.
Darwis : Bagaimana jika perkataan Jepang hanya janji manis belaka apa yang akan Anda
lakukan.
Wikana : Apa akan selamanya kita menunggu menjadi Jepang kita harus memproklamasikan
kemerdekaan itu sekarang juga demi rakyat-rakyat kita yang telah bertahun-tahun
terbelenggu oleh penjajahan di tanah mereka sendiri!! Mereka berhak bebas dan sekaranglah
saatnya!!!
Wikana : "Baiklah aku akan keluar untuk menemuinya." (keluar bersama Saleh)
Soebardjo : "rapat PPKI batal karena mereka tak ada jadi aku kemari ingin menjemput."
Shaleh : "tidak bisa anda tidak berhak membawa pulang Mereka Bung."
Soebardjo : "Mengapa?"
Wikana : "Karena kami para pemuda sudah sepakat untuk mendesak mereka agar segera
memproklamasikan kemerdekaan."
Soebardjo : "Rapat PPKI batal, selain itu saya ingin menyampaikan bahwa Jepang telah
menyerah kepada sekutu."
Soekarno : "jadi berita tersebut benar adanya?"
Soebardjo : "Iya benar Bung"
Hatta : "Bukankah saya dan Syahrir sudah memberitahukan kepada anda Bung?"
Wikana : "Kalau begitu Tunggu apa lagi? Mari kita proklamasikan kemerdekaan kita."
Fatmawati : "Bolehkah kami pulang? Lihatlah Guntur dari tadi menangis terus."
Soebardjo : "Benar Bolehkah saya membawa pulang Bung Karno dan Bung Hatta wikana?"
Wikana : "Tidak!"
Soebardjo : "Saya berjanji akan menjaga mereka dengan taruhan nyawa saya."
Soebardjo : "Syukurlah kalian semua baik baik saja,jadi gimana keputusannya. "
Shaleh : "Kami setuju, jika besok pasukan jakarta sudah siap. "
Soebardjo : "Jika mungkin, iya kita akan melaksanakannya besok pagi. "
Shaleh : "Baiklah
Bagaimana kita membicarakan naskah proklamasi untuk kemerdekaan kita. "
Shaleh : "Jepang tak akan mengizinkan kita sekarang apalagi jika dia tau bahwa kita akan
merumuskan proklamasi. "
Soebardjo : "Saya punya ide,kita akan meminjam rumah perwira angkatan laut jepang
(laksamana maeda). "
Sesampainya di Jakarta 16 Agustus 1945 pukul 04.00 Soekarno mengantarkan anak dan
istrinya pulang terlebih dahulu sebelum beliau merumuskan naskah Proklamasi bersama para
pemuda
Soebardjo : "Kita sudah sampai di Jakarta Bung Mari kita ke rumah laksana Maeda untuk
membahas proklamasi."
Soekarno : "Baiklah, tapi tunggu aku ingin mengantarkan anak dan istriku pulang terlebih
dahulu."
Soebardjo : "Maaf kami mengganggu anda malam malam begini, kami perlu tempat untuk
membicarakan rencana kemerdekaan yang akan dilaksanakan pada esok hari. "
Soebardjo : "Sebenarnya saya turut gembira mendengar kabar itu, silahkan pergunakan
ruangan yang anda butuhkan. "
Hatta : "lanjutnya Bung, hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain
dilaksanakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya."
Soekarno : (Menulis sambil mengeja)" Jakarta 17-8-05. wakil bangsa Indonesia. yak, sudah
selesai, Apakah anda semua setuju?"
Pemuda : "Setuju"
Soekarni : "Saya rasa jangan terlalu banyak. menurut saya Lebih Baik Bung Karno dan Bung
Hatta saja yang menandatanganinya atas nama bangsa Indonesia."
Semuanya : "setuju."
Soekarno : " Menurut saya, tanggal 17 adalah tanggal baik. Sebagaimana al-qur'an diturunkan
tanggal 17, selain itu dalam sehari semalam orang islam shalat sebanyak 17 rakaat. Jadi,
bagaimana kalau hari ini, jum'at legi, tanggal 17 agustus ?"
Soekarni : Setuju bung, lebih cepat lebih baik. Pukul berapa kita akan melakukannya?"
Semuanya : Setuju
Soekarno : Saya akan menyuruh Fatmawati untuk menjahit bendera merah putih, tolong
siapkan tiangnya.
(sayuti masuk membawa naskah yang sudah diketik, memberikannya lada soekarnl)
Hatta : Diah, tolong perbanyak naskah ini dan sebarkan keseluruh indonesia
Soekarno : "Terima kasih ibu, telah menemani saya di masa masa yang sulit ini."
Fatmawati : "Ya, terimakasih kepada gusti allah yang telah memberikan kita jalan untuk
memproklamasikan kemerdekaan bangsa kita. Oh ya, apakah kalian sudah merencanakan
bagaimana PROKLAMASi berlangsung ?"
Soekarno : "Sudah, Kita akan melaksnakan upacara bendera, dan diiringi lagu indonesia raya
karya wr supratman."
Fatmawati : "Oh ya, bukankah kita belum punya bendera? Lantas bagaimana ?"
Soekarno : "Oh ya bapak lupa, bagaimana kalau ibu saja yang menjahitkan benderanya?"
Fatmawati : "Tapi ibu tidak punya kain pak, yang ada hanya kain merah dan putih, apa tidak
apapa?"
Fatmawati : "Baiklah pak, ibu punya ide! kita namakan saja benderanya sangsaka merah
putih, bagaimana?"
Jumat pagi pukul 11.00 semua orang telah berkumpul di halaman depan rumah Ir.Soekarno di
Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta untuk mendengarkan pelaksanaan proklamasi.
Bung Karno, Bung Karno, Hatta keluar ke serambi depan rumah diikuti Ibu Fatmawati Bung
Karno mendekati mikrofon sebelum membacakan Proklamasi dan mengucapkan pidato
pendahuluan
Soekarno : "Trimurti tolong kau Kibarkan Bendera ini, sebagai tanda kejayaan bangsa ini
Trimurti : Siap bung, saya akan menyuruh anak didik saya untuk mengubarkan bendera ini
PROKLAMASI
Soekarno Hatta
Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka ! Tidak ada satu ikatan lagi yang
mengikat tanah air kita dan bangsa kita. Mulai saat ini kita menyusun negara kita. Negara
merdeka, Negara Republik Indonesia merdeka. Kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan
memberkati kemerdekaan kita ini.
( Pengibaran Bendera Merah Putih oleh Suhud dan Latief Hendraningrat diiringi lagu
Indonesia Raya oleh semua orang yang hadir)