ADEGAN :1
Berita tentang kekalahan jepang Telah terdengar berita tentang pengeboman dua kota besar di
Jepang yaitu Hirosima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 yang menyebabkan
Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Setelah mendengar berita kekalahan Jepang, Chairul Shaleh segera merencanakan pertemuan
dengan anggota golongan muda lainnya untuk membicarakan masalah proklamasi
kemerdekaan. Pertemuan ini dilangsungkan di Jalan Pegangsaan Tinur No. 17 Jakarta pukul
20.00 WIB.
Kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta pukul 22.00 WIB. Terjadi
Perdebatan serius antara golongan pemuda dengan Soekarno
Kemudian para anggota golongan tua yang berada di kediaman Soekarno langsung
membicarakan permasalahan tersebut.
Setelah selesai berunding, para golongan tua segera menemui para anggota golongan muda
yang menunggu di luar ruangan.
Moh. Hatta : Setelah kami berunding tadi, kami memutuskan untuk tidak tergesa-gesa
mengenai hal proklamasi kemerdekaan. Hal ini masih akan dibicarakan lagi
dalam sidang PPKI.
Pemuda : Siap bung!!!
ADEGAN: 2
Penculikkan Soekarno dan Moh. Hatta oleh para pemuda.
Dengan berat hati mendengar keputusan tersebut, para pemuda pun meninggalkan kediaman
Soekarno. Tetapi mereka tidak putus asa. Mereka pun menyusun strategi bagaimana
membujuk Soekarno dan Moh. Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan sesegera
mungkin.
Chairul S : Bagaimana jika kita mengasingkan Soekarno Hatta agar tidak mendapat
pengaruh jepang.
Darwis : Ide bagus. Tapi dimana wilayah yang cocok?
Wikana : Rengasdengklok! Bagaimana jika disana?
Darwis : Apakah disana jauh dari jangkauan Jepang?
Wikana : Sangat aman. Bahkan disana juga dijaga ketat oleh pasukan peta.
Chairul S : Baiklah.
Chairul S : Assalamualaikum..
M. Hatta : Waalaikumsalam. Ada apa Saudara datang sepagi ini?
Darwis : Kami bermaksud membawa Anda dan Soekarno untuk ikut kami menuju
tempat pengasingan.
Soekarno : Apa yang Saudara maksudkan ?
Chairul S : Ya, kami akan membawa kalian untuk diasingkan agar terhindar dari
ancaman antara rakyat dan Jepang.
Moh. Hatta : Baiklah, kami akan ikut.
Darwis : Sebaiknya Ibu Fatmawati dan anak Anda turut serta, Bung. Untuk menjamin
keselamatan mereka.
Soekarno : Baiklah, saya akan mengajak mereka.
Hilangnya Soekarno dan Moh. Hatta secara misterius pagi itu, menimbulkan kepanikan di
kalangan para pemimpin di Jakarta. Peristiwa ini baru diketahui oleh Mr. Ahmad Soebardjo
pukul 08.00 pagi.
Soekarno : Nah, jelaskan sekarang mengapa Saudara sekalian membawa kami kesini.
Chairul S : Maafkan kelancangan kami Bung. Ini demi keselamatan Anda.
Darwis : Kami ingin membicarakan masalah proklamasi kembali.
Moh. Hatta : Bukankah sudah kami katakan kepada kalian, masalah kemerdekaan masih
akan dibicarakan dalam sidang PPKI?
Chairul S : Memang benar adanya. Tetapi kami semua berpendapat, Mengapa
menunggu untuk di merdekakan oleh Jepang ? Mengapa menunggu hasil
sidang PPKI, kalau kita bisa bergerak dengan kekuatan sendiri?
Soekarno : Pendapat itu benar. Namun, Selain itu kita belum siap dan masih
membutuhkan bantuan dari Jepang untuk merdeka.
Darwis : Bagaimana bila perkataan Jepang tentang kemerdekaan bangsa kita hanya
janji manis belaka?
Sukarni : Apakah akan selamanya menunggu janji itu, Bung?
Syodanco S. : Tenang Saudara sekalian. Mari bicarakan semuanya dengan kepala dingin.
(Syodanco Singgih membawa Soekarno dan Moh. Hatta menjauh dari perdebatan itu,
kemudian mereka berunding)
Syodanco S : Saya mengerti perhitungan Anda berdua mengenai masalah proklamasi ini,
kita memang belum mempertimbangkan semuanya dengan matang. Tapi
saya percaya kita dapat bangkit dan memanfaatkan situasi ini. Kesempatan
tidak akan datang dua kali, Bung. Apa yang mereka katakan benar adanya
dan saya mendukung mereka.
Moh. Hatta : Tetapi, apakah kita bisa? Akankah ini semua mungkin dilakukan?
Syodanco S : Tentu mungkin, Bung. Asal kita berusaha tentu akan kita temukan jalan
keluarnya. Lagipula, para pemuda di Jakarta sedang menyusun strategi
pertahanan untuk mencegah serangan dari Jepang ataupun sekutu
Soekarno : Baiklah, saya setuju. Kita akan memproklamasikan kemerdekaan tanpa ada
campur tangan Jepang.
Pada pukul 17.30 WIB, rombongan dari Jakarta tiba di Rengasdengklok untuk menjemput
Soekarno dan Moh. Hatta.
(Rombongan kemudian berangkat ke rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No.1)
Perumusan Teks Proklamasi dilakukan di rumah makan Maeda. Tiga eksponen pemuda yaitu
Sukarni, Sudiro, dan B.M Diah ikut menyaksikan.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB, dibacakanlah rumusan naskah proklamasi
untuk yang pertama kalinya di depan para hadirin yang berada di rumah Maeda yang
langsung disetujui. Namun kemudian timbullah persoalan tentang siapa saja yang akan
menandatangani naskah proklamasi.
Soekarno : Adakah dari kalian yang punya pendapat untuk menyelesaikan masalah ini?
Sukarni : Bagaimana jika naskah ini ditandatangani oleh hadirin yang datang saat ini?
Seperti Amerika ketika menandatangani teks deklarasinya.
Moh.Hatta : Jangan, kita tidak boleh meniru. Kita harus berbeda dari bangsa lain.
Wikana : Lalu bagaimana, Bung Karno?
Soekarno : Karena ini semua berkat jasa-jusa Indonesia berarti "Atas nama bangsa Indonesia"
Sukarni : Saya setuju, dan saya punya usul. Yang menandatangani teks cukup dua
orang saja yaitu Anda dan Bung Hatta sebagai wakil dari bangsa Indonesia.
Bagaimana?
Soekarno : Usul yang bagus. Bagaimana hadirin?
Hadirin : Kami setuju !!!
Setelah semuanya setuju, Soekarno memerintahkan Sayuti Melik untuk mengetik teks
proklamasi
Soekarno : Tolong kau ketik teks proklamasi ini. Jagalah teks ini baik-baik.
Sayuti M. : Baik. Bung.
Sayuti Melik pun mengetik teks tersebut. Semua persiapan proklamasi rampung pada pukul
04.30 WIB. Kemudian para pemuda mengirimkan kurir kurir untuk menyampaikan bahwa
saat proklamasi telah tiba. Mereka juga mengatur pelaksanaan penyiaran berita proklamasi
kemerdekaan. Menyebarkan beberapa pamfleet ke penjuru Jakarta dan sekitarnya.
Sayuti Melik : Hei nak,tolong sebarkan berita tentang proklamasi dan atur tentang
penyiaran berita ini di radio.
Kurir : Baiklah.
Sayuti Melik : Sebarkan juga pamphlet tentang berita proklamasi hingga ke penjuru Jakarta.
Kurir : Siap,laksanakan!
Pada saat yang sama, Soekarno dan Ibu Fatmawati sampai di kediaman mereka dan
berbincang sejenak.
Saat ibu Fatmawati sedang menjahit sedangkan Soekarno sibuk menyusun pidato yang akan
disampaikan.
ADEGAN:4
Hari Jum'at pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jl. Pegangsaan Timur No.56,
dilangsungkan proklamasi kemerdekaan Indonesia,Sesaat sebelum upacara dimulai.
Soekarno :Trimurti, tolong Anda kibarkan bendera Merah Putih ini sebagai tanda awal
kejayaan bangsa ini.
Trimurti : Siap, Bung. Saya akan menyuruh anak didik saya untuk mengibarkannya.
(memanggil Suhud dan Latief) Hei, kalian! Jaga baik-baik bendera ini.
Kalian mendapat kehormatan untuk mengibarkan bendera ini untuk pertama
kalinya dalam sejarah Indonesia.
Latif&Suhud : Siap, Komandan! Kami tak akan mengecewakan Anda.
Pidato Soekarno:
Saudara-saudara sekalian! Saya telah minta Saudara hadir disini, untuk menyaksikan
peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa
Indonesia telah berjuang umtuk merdeka. Bahkan telah beratus-ratus tahun lamanya,
gelombang aksi kita tidak putus dalam berjuang untuk memerdekakan negeri ini. Kita jatuh
bangun menyusun kekuatan untuk menggapai cita-cita Indonesia bebas dari penjajahan
bangsa lain. Semalam, kami para pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari berbagai penjuru
bergabung untuk memusyawarahkan dan permusyawaratan itu seiya-sekata berkata: inilah
saatnya bagi kita untuk mengobarkan api revolusi kemerdekaan Indonesia. Saudara sekalian!
Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami: (member
pidato dengan tegas untuk membangkitkan nasionalisme rakyat.
Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal-hal yang
mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan
dalam tempo yang sesingkat- singkatnya
Soekarno-Hatta
Kemudian di kibarkanlah bendera Sang Saka Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya.
Hadirin turut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.
Peristiwa Proklamasi ini memang hanya berlangsung sebentar. Namun,Peristiwa itu telah
megubah segala sendi kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan telah
menjadi momentum puncak perjuangan Bangsa Indonesia.