Sutan Syahrir : Dari yang kudengar, Sekutu telah menjatuhkan bom di kota
Hiroshima dan Nagasaki. Oleh sebab itulah, Jepang melakukan genjatan senjata.
Chairul Shaleh : Kalau begitu, berarti kita harus segera memproklamirkan
kemerdekaan.
Sukarni : Benar itu, Jepang sudah tak ada wewenang lagi di negeri
kita. Kita harus memanfaatkan momen ini !
Dengan berat hati mendengar keputusan tersebut, para pemuda pun meninggalkan
kediaman Soekarno. Tetapi mereka tidak putus asa. Mereka pun menyusun strategi
bagaimana membujuk Soekarno dan Moh. Hatta untuk memproklamasikan
kemerdekaan sesegera mungkin. Akhirnya mereka memutuskan untuk
mengasingkan kedua tokoh itu ke Rengasdengklok agar terhindar dari desakan
pemuda dan pengaruh Jepang di Jakarta.
Yusuf Kunto : Maaf, saya, Pak ? Baik, kalau begitu naiklah (Mr. Soebardjo
naik ke mobil beserta Wikana dan Sudiro kemudian berangkat menuju
Rengasdengklok)