Anda di halaman 1dari 3

Balqis Hanifah Hendrianto

(06) IX – D

 Judul drama : Detik – detik Proklamasi


 Tema : Perjuangan
 Tokoh :
 Soekarno
 Moh. Hatta
 M. Soebarjdo
 Yusuf Kunto
 Trimurti
 Sudiro
 Sutan Syahrir
 Sukarni
 Chairul Shaleh
 Darwis
 Wikana
 Latief
 Suhud
 Latar :
 Tempat : Laboratorium Mikrologi, Rengasdengklok, Jakarta,
Halaman rumah Soekarno.
 Waktu : Pagi hari, Sore hari.
 Sinopsis :
Selepas menyerahnya Jepang pada Sekutu dalam Perang Dunia II
pada 15 Agustus 1945 para pemuda dipimpin Chairul Shaleh mengadakan
rapat di laboratorium Mikrologi.

Babak 1 :
Sutan Syahrir : Apakah kalian sudah mendengar berita kekalahan Jepang ?
Sukarni : Belum, Bung. Benarkah itu ? Apa yang terjadi dengan Jepang ?
Sutan Syahrir : Dari yang kudengar, Sekutu telah menjatuhkan bom di kota
Hiroshima dan Nagasaki. Oleh sebab itulah, Jepang melakukan
genjatan senjata.
Chairul Shaleh: Kalau begitu, berarti kita harus segera memproklamirkan
kemerdekaan.
Sukarni : Benar itu, Jepang sudah tak ada wewenang lagi di negeri kita. Kita
harus memanfaatkan momen ini ! Penculikkan Soekarno dan
Moh. Hatta oleh para pemuda.
Babak 2 :
Saat sore hari 16 Agustus 1945 perwakilan golongan muda sampai dikediaman Soekarno
dan Hatta.
Chairul Shaleh: Assalamualaikum ..
Moh. Hatta : Waalaikumsalam. Ada apa Saudara datang sepagi ini ?
Darwis : Kami bermaksud membawa Anda dan Soekarno untuk ikut kami
menuju tempat pengasingan.
Soekarno : Tempat pengasingan ? Apa yang Saudara maksudkan ?
Chairul Shaleh: Ya, kami akan membawa kalian untuk diasingkan agar terhindar dari
ancaman bentrok antara rakyat dan Jepang.
Moh. Hatta : Baiklah, kami akan ikut.
Darwis : Sebaiknya Ibu Fatmawati dan anak Anda turut serta, Bung. Untuk
menjamin keselamatan mereka.
Soekarno : Baiklah, saya akan mengajak mereka.

Babak 3 :
Soekarno – Hatta dan rombongannya tiba di Rengasdengklok pada pukul 07.30. Tiba -
tiba datang Mr. Soebardjo di tempat para pemuda.
Mr. Soebardjo : Apakah Saudara tahu keberadaan Soekarno dan Bung Hatta ?
Wikana : Maaf, saya tidak tahu, Bung.
Mr. Soebardjo : Katakanlah kepadaku dimana mereka sekarang, dan aku akan
menjamin keselamatan mereka ketika kembali ke Jakarta, dan aku
akan menjamin kemerdekaan untuk kalian esok harinya.
Sudiro : Akankah Anda bersumpah untuk itu ?
Mr. Soebardjo : Kau bisa percaya padaku, Nak.
Wikana : Baiklah, kami akan menunjukkan tempatnya, di Rengasdengklok.
Mr. Soebardjo : (memanggil salah seorang pemuda) Hei, Nak ! Tolong antarkan kami
ke Rengasdengklok.
Yusuf Kunto : Maaf, saya Pak ? Baik, kalau begitu naiklah (Mr. Soebardjo naik ke
mobil beserta Wikana dan Sudiro kemudian berangkat menuju
Rengasdengklok)

Babak 4 :
Setelah Soebardjo sampai di Rengasdengklok.
Mr. Soebardjo : Syukurlah kalian semua baik-baik saja. Jadi bagaimana
keputusannya ?
Moh. Hatta : Kami setuju kemerdekaan akan dilaksanakan tanpa campur tangan
Jepang.
Mr. Soebardjo : Lalu, Kapan kita akan melaksanakannya? Menurut saya, bagaimana
jika besok ? Pasukan pemuda di Jakarta sudah bersiap.
Soekarno : Jika mungkin, ya kita akan melaksanakannya esok pagi. Sesaat
sebelum upacara dimulai…

Babak 5 :
Saat pagi hari tiba pada tanggal 17 Agustus 1945 dihalaman rumah Soekarno dengan
suasana yang sangat berbahagia karena perjuangan mereka selama ini tidak sia – sia dan semua
mimpi rakyat Indonesia terwujudkan.
Soekarno : Trimurti, tolong Anda kibarkan bendera Merah Putih ini sebagai
tanda awal kejayaan bangsa ini. (sambil menyerahkan bendera)
Trimurti : Siap, Bung. Saya akan menyuruh anak didik saya untuk
mengibarkan. nya. (memanggil Suhud dan Latief) Hei, kalian ! Jaga
baik-baik bendera ini. Kalian mendapat kehormatan untuk
mengibarkan bendera ini untuk pertama kalinya dalam sejarah
Indonesia.
Latief dan Suhud : Siap, Komandan ! Kami tak akan mengecewakan Anda.
Pidato Soekarno : Saudara-saudara sekalian ! Saya telah minta Saudara hadir disini,
untuk menyaksikan peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa
kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang
untuk merdeka. Bahkan telah beratus-ratus tahun lamanya,
gelombang aksi kita tidak putus dalam berjuang untuk
memerdekakan negeri ini. Kita jatuh bangun menyusun kekuatan
untuk menggapai cita-cita Indonesia bebas dari penjajahan bangsa
lain. Semalam, kami para pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari
berbagai penjuru bergabung untuk memusyawarahkan dan
permusyawaratan itu seiya-.
sekata berkata : inilah saatnya bagi kita untuk mengobarkan api revolusi
kemerdekaan Indonesia. Saudara sekalian ! Dengan ini kami
menyatakaN kebulatan tekad itu.
Dengarkanlah proklamasi kami :
PROKLAMASI Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan bangsa
Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan
cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya Jakarta, hari tanggal 17 bulan 8 tahun
45 “Atas nama bangsa Indonesia” Soekarno-Hatta Kemudian di kibarkanlah bendera Sang Saka
Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya. Hadirin turut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
tersebut. Peristiwa Proklamasi ini memang hanya berlangsung sebentar. Namun. Peristiwa itu
telah megubah segala sendi kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
telah menjadi momentum puncak perjuangan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai
generasi penerus bangsa harus berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan tersebut, bukan
malah menodainya. Kita harus bisa membalas budi para pejuang Tanah Air jaman dahulu dengan
cara mempertahankan kemerdekaan ini !

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai