Tetapi,
Hasil perundingan golongan tua,
Membuat golongan muda,
Merasa kecewa,
Dan melakukan rencana rahasia,
Untuk mengasingkan Soekarno dan Mohammad Hatta,
Ke Rengasdengklok, kota kecil jauh dari jalan raya,
Agar mereka,
Tidak terpengaruh oleh Jepang di Jakarta.
Dengan tujuan, keduanya,
Membuat Indonesia cepat merdeka,
SCENE III
Jumat,
Di bulan ramadhan penuh hikmat,
Jam 10 pagi 17 Agustus 1945,
Di jalan pegangsaan timur no. 56 Jakarta
Upacara berlangsung sederhana,
Semua pemuda,
Berdiri dengan gagah,
Siap mendengarkan Sukarno berbicara,
Di damping oleh Moh. Hatta.
(Sukarno maju mendekati mikrofon)
Saudara-saudara sekalian ! Saya telah minta Saudara hadir disini, untuk
menyaksikan peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-
puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang umtuk merdeka. Bahkan telah
beratus-ratus tahun lamanya, gelombang aksi kita tidak putus dalam berjuang
untuk memerdekakan negeri ini. Kita jatuh bangun menyusun kekuatan untuk
menggapai cita-cita Indonesia bebas dari penjajahan bangsa lain. Semalam,
kami para pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari berbagai penjuru bergabung
untuk memusyawarahkan dan permusyawaratan itu seiya-sekata berkata :
inilah saatnya bagi kita untuk mengobarkan api revolusi kemerdekaan
Indonesia. Saudara sekalian ! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu.
Dengarkanlah proklamasi kami :
PROKLAMASI
Soekarno-Hatta
Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu
ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita
menyusun Negara kita! Negara Merdeka. Negara Republik Indonesia merdeka,
kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.
Para pemuda : Merdeka! Merdeka!Merdeka!
(semua maju dan menyanyikan lagu hari merdeka dan api kemerdekaan)
Pemeran :
Soekarno (Egar) Hatta (Dewa) Chairul Saleh (Reza) Sutan Sjahrir (Abi)
Sukarni (Rasya) Wikana (Abdullah) Darwis (Shaka) Ahmad Soebardjo (Rafi)
Narrators (Mima, Wulan, Thifa, Uma, Sophia,Cinta dan Kirana)