Anda di halaman 1dari 5

Naskah Drama DETIK DETIK MENGGAPAI KEMERDEKAAN

(Dimainkan oleh anak anak-ku tercinta Grade 4 Nizamia Andalusia


School, 10 Agustus 2012, Ramadhan Activity)

SCENE I : Berita Kekalahan Jepang

Tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada sekutu,


setelah sebelumnya kota Hiroshima dan Nagasaki jatuh,
karena bom atom di tembakan di kota itu,
Pada masa itu, Indonesia ada dibawah kekuasaan Jepang. Kekalahan
Jepang menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk lepas dari tangan
penjajah,
ini membuat golongan muda,
seperti Sutan Sjahrir, Sukarni,Chairul Saleh dan wikana,
mendesak golongan tua,
diantaranya Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta,
untuk menggunakan kesempatan,
untuk segera memproklamirkan kemerdekaan.
(Sutan Syahrir masuk panggung sambil menempelkan radio ke telinga)
Sutan Syahrir : Teman teman ada berita penting dari saluran BBC, Jepang
menyerah kepada sekutu!
Wikana : Benarkah?
Sutan Syahrir : Ya, sekutu telah menjatuhkan bom di kota Hiroshima dan
Nagasaki.
Chairul Shaleh : Inilah saat yang tepat untuk memproklamirkan kemerdekaan
kita!
SS dan Wikana : Setuju!
SCENE II
Tanggal 15 Agustus 1945,
Di Jalan Pegangsaan Timur No.17, Jakarta,
Berkumpulah para pemuda,
Dan juga beberapa golongan tua,
Antara lain Ir.Sukarno dan Drs. Moh Hatta,
Untuk membicarakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Chairul Shaleh : Sekarang Bung, sekarang! Kita proklamirkan
kemerdekaan!
Sukarni : Kita harus segera merebut kekuasaan!
CS dan Sukarni : Kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami!
Soekarno : Mengapa sekarang? Kekuatan kita belum cukup untuk
melawan kekuatan Jepang!
Chairul Shaleh : Ini saat yang tepat, Bung. Jepang sudah kalah oleh Sekutu
dan tak ada kuasa lagi di negeri ini.
Sukarni : Benar Bung! Ini saat yang tepat!
Soekarno : Baiklah! Beri saya waktu untuk berunding dengan yang lainnya.
Ir.Sukarno akhirnya,
Dengan beberapa tokoh golongan tua lainnya,
Salah satunya drs. Mohammad Hatta,
Dan juga Soebardja,
Melakukan perundingan,
Untuk menghasilkan kesepakatan.

Tetapi,
Hasil perundingan golongan tua,
Membuat golongan muda,
Merasa kecewa,
Dan melakukan rencana rahasia,
Untuk mengasingkan Soekarno dan Mohammad Hatta,
Ke Rengasdengklok, kota kecil jauh dari jalan raya,
Agar mereka,
Tidak terpengaruh oleh Jepang di Jakarta.
Dengan tujuan, keduanya,
Membuat Indonesia cepat merdeka,
SCENE III

Tanggal 16 Agustus 1945


Di pagi pagi buta,
Datanglah beberapa pemuda,
Ke rumah Ir.Soekarno dan mohammad Hatta,
Untuk diam diam membawa mereka,
Ke Rengasdengklok seperti rencana semula.
Chairul Shaleh : Assalamualaikum ..
Moh. Hatta : Waalaikumsalam. Ada apa Saudara datang sepagi ini ?
Darwis : Kami bermaksud membawa Anda dan Soekarno untuk ikut
kami menuju tempat pengasingan.
Soekarno : Tempat pengasingan ? Apa yang Saudara maksudkan ?
Chairul Shaleh : Ya, kami akan membawa kalian untuk diasingkan agar
terhindar dari ancaman bentrok antara rakyat dan Jepang.
Moh. Hatta : Baiklah, kami akan ikut.
Darwis : Sebaiknya Ibu Fatmawati dan anak Anda turut serta, Bung.
Untuk menjamin keselamatan mereka.
Soekarno : Baiklah.
SCENE IV

Hilangnya Soekarno dan Moh. Hatta,


secara misterius di pagi buta,
menimbulkan kepanikan di kalangan para pemimpin di Jakarta,
Suatuperistiwa,
Yang baru diketahui oleh Mr. Ahmad Soebardjo pukul 08.00 paginya.
Mr. Soebardjo : Apakah Saudara tahu keberadaan Soekarno dan Bung Hatta ?
Wikana : Maaf, saya tidak tahu, Bung.
Mr. Soebardj : Katakanlah kepadaku dimana mereka sekarang, dan aku akan
menjamin keselamatan mereka ketika kembali ke Jakarta, dan aku akan
menjamin kemerdekaan untuk kalian esok harinya.
Sudiro : Akankah Anda bersumpah untuk itu ?
Mr. Soebardjo : Kau bisa percaya padaku, Nak
Wikana : Baiklah, mereka ada di Rengasdengklok.
Akhirnya,
Salah satu pemuda bernama Yusuf Kunto,
Mengantarkan Mr. Ahmad Subardjo,
Beserta sekertaris pribadinya, Sudiro,
Menjemput Bung Hatta dan Bung Karno,
Di kota Rengasdengklok.
Sementara itu,
Perdebatan berlangsung seru,
Rengasdengklok menjadi saksi bisu,
Perundingan antara pemuda,
Dan golongan tua,
Untuk memproklamirkan segera,
Kemerdekaan Negara tercinta.
SCENE V Perundingan dengan Soekarno di Rengasdengklok
Soekarno : Nah , jelaskan sekarang mengapa kalian membawa kami kesini.
Chairul Shaleh : Maafkan kelancangan kami, Bung . Ini demi keselamatan
Anda.
Darwis : Kami ingin membicarakan masalah proklamasi kembali.
Moh. Hatta : kami sudah katakan kepada kalian, masalah kemerdekaan akan
dibicarakan dalam sidang PPKI
Darwis : Mengapa menunggu hasil sidang PPKI, kalau kita bisa bergerak
dengan kekuatan sendiri ?
Sukarni :PPKI itu bentukan Jepang, Bung. Kami ingin memproklamasikan
kemerdekaan tanpa campur tangan dari Jepang.
Darwis : Kita pasti bisa, Bung!
Di Rengasdengklok selesailah perundingan,
Akan kembali ke Jakarta semua golongan,
Dengan satu kesepakatan,
Tanggal 17 Agustus akan diproklamirkan kemerdekaan,
Di bulan suci,bulan ramadhan.

Di rumah Laksamana Tadashi Maeda seorang perwira tinggi,


Dirumuskan teks proklamasi,
Disaksikan tiga pemuda Sudiro, BM Diah dan Sukarni,
Sukarno, Moh.Hatta dan Ahmad Subardjo merumuskan dengan sepenuh
hati,
Naskah diketik,
Oleh Sayuti Melik,
Dan bendera merah putih,
Di jahit oleh ibu Fatmawati,
Saatnya nanti,
Setelah pembacaan teks proklamasi,
Diambil oleh Suhud dari baki,
Dikibarkan oleh Latief, seorang prajurit laki laki,
Dan lagu Indonesia raya mengiringi.

Jumat,
Di bulan ramadhan penuh hikmat,
Jam 10 pagi 17 Agustus 1945,
Di jalan pegangsaan timur no. 56 Jakarta
Upacara berlangsung sederhana,
Semua pemuda,
Berdiri dengan gagah,
Siap mendengarkan Sukarno berbicara,
Di damping oleh Moh. Hatta.
(Sukarno maju mendekati mikrofon)
Saudara-saudara sekalian ! Saya telah minta Saudara hadir disini, untuk
menyaksikan peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-
puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang umtuk merdeka. Bahkan telah
beratus-ratus tahun lamanya, gelombang aksi kita tidak putus dalam berjuang
untuk memerdekakan negeri ini. Kita jatuh bangun menyusun kekuatan untuk
menggapai cita-cita Indonesia bebas dari penjajahan bangsa lain. Semalam,
kami para pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari berbagai penjuru bergabung
untuk memusyawarahkan dan permusyawaratan itu seiya-sekata berkata :
inilah saatnya bagi kita untuk mengobarkan api revolusi kemerdekaan
Indonesia. Saudara sekalian ! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu.
Dengarkanlah proklamasi kami :

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan bangsa


Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain,
diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-
singkatnya

Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 45


Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno-Hatta
Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu
ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita
menyusun Negara kita! Negara Merdeka. Negara Republik Indonesia merdeka,
kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.
Para pemuda : Merdeka! Merdeka!Merdeka!
(semua maju dan menyanyikan lagu hari merdeka dan api kemerdekaan)
Pemeran :
Soekarno (Egar) Hatta (Dewa) Chairul Saleh (Reza) Sutan Sjahrir (Abi)
Sukarni (Rasya) Wikana (Abdullah) Darwis (Shaka) Ahmad Soebardjo (Rafi)
Narrators (Mima, Wulan, Thifa, Uma, Sophia,Cinta dan Kirana)

Anda mungkin juga menyukai