Anda di halaman 1dari 4

BABAK I

Latar di ruangan perkumpulan para golongan muda. Bom atom yang dijatuhkan oleh
Amerika Serikat dan Sekutunya panda tanggal 6 & 9 Agustus 1945 di kota Hiroshima dan
Nagasaki menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Berita kekalahan
Jepang terhadap Sekutu tersebut didengar oleh sebagian golongan muda melalui siaran
radio BBC. Sutan Syahrir : Teman teman ada berita penting dari saluran radio BBC, Jepang
menyerah kepada sekutu! : Benarkah? Sutan Syahrir : Ya, sekutu telah menjatuhkan bom
atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Chairul Shaleh : Inilah saat yang tepat untuk
memproklamirkan kemerdekaan kita! Golongan Muda : Setuju! Sutan Syahrir : Saat ini di
Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Kita harus mendesak golongan tua untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan! : Betul sekali kawan. Sutan Syahrir : Tapi jangan sampai
Proklamasi kemerdekaan diproklamirkan oleh PPKI. : Kenapa begitu? Sutan Syahrir :
Karena PPKI adalah badan bentukan Jepang! Chairul Saleh : Benar, kita tak ingin ada
cmpur tangan Jepang dalam Proklamasi Kemerdekaan!

BABAK II
Waktu sepulang dari Dalat, Vietnam Sutan Syahrir menyampaikan berita kekalahan tersebut
kepada Moh. Hatta. Ia sebagai juru bicara para pemuda, mendesak supaya Soekarno dan
Moh. Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, selagi di Indonesia sedang
terjadi Vacuum of Power. Sutan Syahrir : Bung Hatta, Bung Karno, kita harus segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Ini adalah waktu yang sangat tepat.
Pertemuan di Dalat hanyalah tipu muslihat Jepang! Moh. Hatta : Apa maksudmu? Bicaralah
lebih detail!. Sutan Syahrir : Berita kekalahan Jepang atas Sekutu sudah tersebar, sehingga
kita dapat memproklamasikan kemerdekaan!. Moh. Hatta : Apakah sudah ada bukti akurat
tentang berita itu? Sutan Syahrir : Saya sendiri yang mendengar berita tersebut melalui
radio BBC. Ir. Soekarno : Dengar Syahrir! Kita tidak dapat memproklamasikan kemerdekaan
begitu saja! Kita harus membahas hal ini dalam rapat PPKI agar semua menjadi jelas. Moh.
Hatta : Benar, kita harus memastika berita kekalahan ini pada gunseikanbu. Sutan Syahrir :
PPKI itu buatan Jepang. Proklamasi bukanlah hadiah dari Jepang, Bung! Ir. Soekarno :
Tapi, saya tetap pada pendirian saya!.

BABAK III
Latar di ruangan Lembaga Bakteriologi. Setelah itu, golongan muda mengadakan rapat di
salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta. Rapat
dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 1945, pukul 20.30 WIB. Chaerul Saleh : Saat ini,
Indonesia berada dalam kekosongan kekuasaan. Bagaimana jika kita secepatnya
memproklamasikan kemerdekaan? Yusuf Kunto : Namun Soekarno-Hatta bersikeras supaya
hal ini dibicarakan dalam rapat PPKI dulu. Chaerul Saleh : Baik, Inilah keputusan yang saya
ambil. Kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri tak dapat
digantungkan pada orang dan negara lain. Segala ikatan dan hubungan dengan janji
kemerdekaan dan Jepang harus diputuskan dan sebaliknya. Para golongan muda : Setuju
Yusuf Kunto : Lalu siapa yang akan menyampaikan keputusan ini kepada bapak Soekarno
dan bapak Moh.Hatta? : Aku dan akan menyampaikan hal ini pada mereka.

BABAK IV
Pada pukul 22.30 WIB, dan mendatangi rumah Ir. Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur nomor
56 Jakarta. Mereka menyampaikan hasil rapat para pemuda di ruangan Lembaga
Bakteriologi. : Assalamualaikum. Moh. Hatta : Waalaikumussalam. Ya, masuk! : Begini,
Bung. Maksud kedatangan kami adalah menyampaikan hasil rapat para pemuda. Ir.
Soekarno : Apa hasilnya? : Kami ingin agar besok juga anda harus memproklamasikan
kemerdekaan. Ir. Soekarno : Kami tidak bisa. Kami masih belum berhak untuk menjalankan
pemerintahan. : Tidak perlu memperhtikan Jepang. Mereka sudah kalah dari Sekutu. Saat
ini adalah waktu yang tepat untuk meproklamasikan kemerdekaan. Moh. Hatta : Hai
pemuda, kami tidak bisa bertindak sewenang-wenang. Kami harus menurut prosedur PPKI. :
Baiklah, apabila Bung Karno tidak mau segera memproklamasikan kemerdekaan, besok
akan terjadi pembunuhan dan pertumpahan darah. Ir. Soekarno : Ini leher saya, seretlah
saya ke pojok, dan sudahilah nyawa saya saat ini juga, tak perlu menunggu besok. Moh.
Hatta : Dan kami pun tak dapat didesak supaya mengumumkan proklamasi itu. : Baiklah
kalau itu pendirian Anda! Kami para pemuda tidak dapat menanggung sesuatu jika besok
siang proklamasi belum juga diumumkan.

BABAK V
Sekitar pukul 24.00 kedua utusan para pemuda meninggalkan rumah Ir. Sukarno dengan
kesal. Para pemuda mengadakan rapat lagi di Asrama Baperpi, di jalan Cikini 71 Jakarta. :
Setelah kami menyampaikan hasil rapat pemuda, Ir.Soekarno tetap ingin membicarakan
masalah proklamasi dalam rapat PPKI.
Chaerul Saleh : Sekarang apa yang harus kita lakukan? Soekarno dan Moh. Hatta tetap
bersikeras tidak menyetujui usul kita! : Kita tidak boleh putus asa! Yusuf Kunto : Ya, kita
harus menjauhkan Soekarno-Hatta dari pengaruh Jepang! Sudanco Singgih : Kalau begitu,
kita asingkan saja mereka. Chaerul Saleh : Kemana? Sudanco Singgih : Ke
Rengasdengklok. : Ya, benar, Bung! Para pemuda : Ya! Kami setuju! Chaerul Saleh :
Baiklah. Kita setuju untuk menculik mereka besok pagi. Rapat kali ini ditutup.

BABAK VI
Keesokan harinya, 16 Agustus 1945 Pukul 04.00 rombongan pemuda menculik Bung Hatta
untuk dibawa ke Rengasdengklok, tanpa sepengetahuan Golongan Tua. : Assalamuaikum
Moh. Hatta : Waalaikumussalam Sukarno : Mari, Bung Hatta harus ikut kami! Moh. Hatta :
Mau dibawa kemana saya ini? Sudanco Singgih : Ke tempat pengasingan di
Rengasdengklok. Ini sudah menjadi keputusan para pemuda. Selain itu, rakyat akan
menyerbu kota. Moh. Hatta : Apa yang kau bicarakan? Jika mereka menyerbu, kita tidak
akan bisa melawan karena kekuatan tentara Jepang di Jawa masih utuh. Yusuf Kunto : Ini
sudah jadi kesepakatan kami Bung dan Anda harus tetap ikut kami ke Rengasdengklok. : Ini
demi kebaikan anda Bung. Sudanco Singgih : Ayolah Bung, waktu Anda hampir habis. Moh.
Hatta : Baiklah. Rombongan pemuda juga menculik Ir.Soekarno. Soekarno bersedia ikut
dengan rombongan pemuda ke Rengasdengklok jika anak dan istrinya diajak pula. Sudanco
Singgih : Bung Karno! Soekarno : Ya, ada apa? Sudanco Singgih : Anda harus ikut kami! Ir.
Soekarno : Untuk apa aku ikut dengan kalian? Yusuf Kunto : Ini sudah jadi kesepakatan
para pemuda Bung, kami akan membawa anda dan Bung Hatta ke Rengasdengklok Ir.
Soekarno : Lalu bagaimana dengan istri dan anakku? : Baiklah Bung, kami akan membawa
mereka juga, tetapi kita harus pergi sekarang. Ir. Soekarno : Baiklah.

BABAK VII
Rombongan sudah sampai di Rengasdengklok. Sehari penuh Sukarno dan Hatta berada di
Rengasdengklok. Kewibawaan yang besar dari kedua tokoh ini membuat para pemuda
segan melakukan penekanan lebih jauh. Sudanco Singgih : Bung Karno, bagaimana,
apakah Anda berubah pikiran? Ir. Soekarno : (Berfikir cukup lama) Baiklah, saya bersedia
memproklamasikan kemerdekaan setelah kembali ke Jakarta. Sudanco Singgih : Sungguh?
Ir. Soekarno : Ya, tentu saja.

Sudanco Singgih : Baiklah, saya akan ke Jakarta menyampaikan pernyataan Anda kepada
para pemuda. Singgih kembali ke Jakarta untuk menyampaikan rencana proklamasi.
Sementara itu di Jakarta terjadi perundingan antara Mr. Ahmad Soebardjo (mewakili
golongan tua) dengan (mewakili golongan muda) tentang tempat proklamasi kemerdekaan.
Mr. Soebardjo : Menurut saya, proklamasi harus dilaksanakan di Jakarta. Bagaimana? :
Kalau masalah itu saya setuju dengan Anda. Mr. Soebardjo : Laksamana Maeda juga
mengizinkan rumahnya sebagai tempat perumusan teks proklamasi. Ia bahkan menjamin
keselamatan kita semua. Sudanco Singgih : Ir. Soekarno sepakat untuk memroklamasikan
kemerdekaan setelah kembali ke Jakarta. Mr. Soebardjo : Kalau begitu mari kita
menjemputnya. Kalau bung Karno dan bung Hatta dapat kembali saat ini, dapat dijaminkan
bahwa proklamasi kemerdekaan indonesia bisa dilaksanakan pada tanggal 17 agustus
1945. Sudanco Singgih : Apa jaminan Anda? Mr. Soebardjo : Begini saja, kalau sampai
pukul 12.00 tanggal 17 agustus 1945 proklamasi belum terjadi nyawa saya akan jadi
jaminannya, bagaimana?" : Baiklah, kami setuju. Mari kita menjemput mereka. Mr. Ahmad
Subardjo dan menuju Rengasdengklok dengan naik mobil diantar Yusuf Kunto. Mereka
sampai di tempat pada pukul 18.00 WIB untuk menjemput bung hatta dan bung karno
kembali ke jakarta.

BABAK VIII
Rombongan tiba di Jakarta 16 Agustus 1945 pukul 23.30 waktu Jawa dan kembali ke rumah
masing-masing, tak terkecuali Soekarno. Fatmawati : Alhamdulillah, sebentar lagi Indonesia
akan merdeka. Ir. Soekarno : Iya, Bu. Semoga besok berjalan dengan baik Fatmawati :
Apakah sudah ada benderanya? Ir. Soekarno : Belum ada, Bu. Tolong Ibu jahitkan.
Fatmawati : Baik, Pak. Kemudian, rombongan menuju ke rumah Laksamana Maeda, karena
keselamatan mereka disana terjamin. Sebelum mulai merumuskan naskah proklamasi,
Sukarno-Hatta menemui Mayor Jendral Nishimura untuk menjajagi sikapnya mengenai
proklamasi. Mereka ditemani Laksamana Maeda. Ir. Soekarno : Sekarang bagaimana
Nishimura, apakah anda mau membantu kami untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia? Nishimura : Kami tidak bisa. Ir. Soekarno : Mengapa? Nishimura : Dengan
menyerahnya Jepang kepada Sekutu maka tentara Jepang tidak boleh merubah status quo
di Indonesia. Ir. Soekarno : Baiklah, kalua begitu kami akan berusaha sendiri. Nishimura :
Haik, Sayounara. Kemudian mereka ke rumah Laksamana Muda Maeda untuk merumuskan
naskah proklamasi. Ir. Soekarno : Sekarang mari kita mulai rapat. Saya akan menulis
pemikiran saudara tentang isi teks proklamasi. Mr. Subardjo : Saya mengusulkan untuk
mengambil dari rumusan BPUPKI.

Ir. Soekarno : Silakan anda bicara, saya akan menulisnya. Mr. Subardjo : Kami bangsa
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Moh. Hatta : Saya memiliki
usulan tentang pengalihan kekuasaan. Ir. Soekarno : Ya, silakan. Moh. Hatta : Hal-hal yg
mengenai pemindahan kekuasaan, d.l.l. diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya. Ir. Soekarno : Ada lagi? Moh. Hatta : Saya rasa sudah itu
saja. Ir. Soekarno : Kalau begitu, saya meminta semua yang hadir di sini untuk menanda
tangani teks proklamasi ini sebagai wakil-wakil bangsa Indonesia. Chaerul Saleh : Saya
kurang setuju, Pak. Karena, sebagian yang hadir di sini banyak yang menjadi kolaborator
Jepang. : Saya mengusulkan supaya teks proklamasi cukup ditanda tangani oleh Bung
Karno dan Bung Hatta, atas nama bangsa Indonesia Para Hadirin : Setuju Ir. Soekarno :
Sayuti kau ketik naskah ini. Sayuti Melik : Baik, Bung. Dengan senang hati! Ir. Soekarno :
Suhud dan Latif, kalian yang mengibarkan bendera merah putih. Latief : Siap, Bung. Kami
akan melaksanakannya dengan baik! Suhud : Ya, dengan senang hati.

BABAK IX
Pada pukul 05.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpin Indonesia dari golongan
tua dan golongan muda kembali ke rumah masing-masing.

BABAK X
Proklamasi kemerdekaan dilaksanakan di halaman rumah Ir. Soekarno, yaitu Jl.
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Proklamasi tidak jadi dilaksanakan di Lapangan Ikada
karena rupanya Jepang telah mencium kegiatan para pemuda malam itu. Sehingga mereka
berusaha menghalang-halanginya. Menjelang pukul 10.00 WIB hampir semua tokoh-tokoh
pejuang telah hadir di kediaman Soekarno. Para pemuda yang telah menunggu sejak pagi
hari sudah tidak sabar lagi. Mereka mendesak dr. Muwardi untuk mengingatkan Soekarno
bahwa hari sudah siang. dr. Muwardi : Pak Soekarno, hari sudah semakin siang. Kenapa
pembacaan teks proklamasi tidak segera dilakukan? Bukankah lebih cepat lebih baik?
Lagipula orang-orang sudah menunggu sejak tadi pagi. Ir. Soekarno : Karena Bung Hatta
belum datang. Pembacaan proklamasi akan dibacakan kalau Hatta sudah datang. Saya
tidak bisa membacakan proklamasi, kalau Hatta tidak datang mendampingi saya. dr.
Muwardi : Tapi Pak, orang-orang sudah tidak sabar lagi. Ir. Soekarno : Saya tidak akan
membacakan proklamasi kalau Hatta tidak ada. Kalau Mas Muwardi tidak mau menunggu,
silakan membaca proklamasi itu sendiri! dr. Muwardi : Tapi (Serentak dari luar ruangan):
Bung Hatta datang! Ir. Soekarno : Akhirnya kau datang juga, Bung! Moh Hatta : Maaf saya
telah membuat kalian menunggu. Ir. Soekarno : Tidak apa-apa. Kau datang lima menit
sebelum acara dimulai. Moh. Hatta : Kalau begitu, mari kita mulai pembacaan
proklamasinya. Ir. Soekarno : Mari.

Sesuai dengan acara yang telah ditetapkan, di bulan puasa tepatnya hari jumat tanggal 17
Agustus 1945 10:00 WIB, Ir. Soekarno didampingi Moh. Hatta membacakan naskah
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Soekarno : "Bismillahirahmannirahim, saya akan
membacakan naskah proklamasi kemerdekaan indonesia " PROKLAMASI Kami bangsa
Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai
pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 05 Atas nama bangsa
Indonesia Soekarno-Hatta. (Seusai pembacaan naskah proklamasi, kemudian dilanjutkan
dengan pengibaran Bendera Merah Putih diiringi dengan lagu Indonesia Raya. Lalu,
Soewirjo selaku wakil walikota Jakarta dan dr. Muwardi selaku pimpinan barisan pelopor
menyampaikan sambutannya. Dan setelah itu rakyat pun berteriak merdeka dengan
semangat, bahagia, dan suka cita.) Rakyat : "Merdekaaa!" Sutan Syahrir (Violy) Mr.
Soebardjo (Violy) (Fitri) Nishimura (Theta) Chairul Saleh (Indri) (Ayu L) Fatmawati (Nurin)
Sayuti Melik (Nurin) Moh. Hatta Ir. Soekarno Yusuf Kunto (Fatur) (Gilang) (Arifiansyah)
Latief&Suhud (Fitri & Nurin) dr. Muwardi (Indri) Rakyat Indonesia (semua) Sudanco Singgih
(Theta) (Ayu L) Golongan muda (semua) Narator (Annis)

Anda mungkin juga menyukai