Kak PTM 2023
Kak PTM 2023
A. Latar Belakang.
lndonesia mengalami transisi epidemiologi penyakit dan kematian yang disebabkan oleh
pola gaya hidup, meningkatnya sosial ekonomi dan bertambahnya umur harapan hidup
manusia. Pada awalnya, penyakit didominasi oleh penyakit menular, namun saat ini penyakit
tidak rnenular (PTM) terus mengalami peningkatan. Hasil Riskesdas tahun 2007
menunjukkan bahwa 59,5 % penyebab kematian adalah penyakit tidak menular (PTM). Hasil
Riskesdas tahun 2018 menunjukan kecenderungan prevalensi beberapa PTM yang naik
dibandingkan tahun 2013, diantaranya Hipertensi meingkat dari 25,8 menjadi 34,1 per 100
penduduk, prevalensi DM dari 1,1 per 1000 penduduk menjadi 2,1 per 1000 penduduk,
Stroke dari 7 per 1000 penduduk menjadi 10,9 per 1000 penduduk. Demikian juga dengan
faktor risiko PTM terjadi peningkatan dari hasil Riskesdas tahun 2013 dibanding tahun 2018
diantaranya proporsi konsumsi buah dan sayur kurang sebanyak 95 % naik menjadi 95,5 %,
kurang aktifitas fisik naik dari 26,1 %, meniadi 33,5 %, merokok naik dari 28,8 % menjadi
29,3 %. Faktor risiko bersama yang terdiri dari merokok, kurang aktifitas fisik, diet yag tidak
sehat, konsumsi alkohol dan stres, semuanya dapat dikendalikan dengan perilaku dan gaya
hidup sehat. Peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap faktor risiko PTM
sangat penting dalam pencegahan dan pengendalian PTM. Untuk itu diperlukan
pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam pemantauan Faktor Risiko PTM atau yang
biasa disebut dengan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM. Posbindu PTM
merupakan kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat guna melakukan deteksi dini
faKor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan serta memberikan tindak lanjut dini
jika ditemukan faktor risiko di masyarakat. Di puskesmas pondok suguh Posbindu PTM
sudah dilaksanakan di semua Desa, Kecamatan pondok suguh. Jumlah 11 Desa yang
Memiliki Posbindu PTM
B. Dasar Hukum.
Minimal.
Bidang Kesehatan.
C. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Meningkat peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan factor dini resiko
PTM
( penyakit tidak menular).
TUJUAN KHUSUS
1.Terselengara nya pelayanan PTM (penyakit tidak menular) secara
efektif dan efisien.
2. Terkendali nya penyakit tidak menular di masyarakat.
3. Ada nya kemauan masyarakat untuk mengenali kasus PTM dan berupaya
untuk tindakan pencegahan
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Kegiatan Pokok
1.Pemeriksaan tekanan darah.
2.Pengukuran berat badan dan IMT.
3.tinggi badan.
4.Pengukuran lingkar perut.
5.Pemeriksaan Laboratorium sederhana bila di butuh kan.
B. Rincian Kegiatan
1.Deteksi Hipertensi dengan memeriksa tekanan darah.
2.Deteksi kemungkinan kekurangan GIZI dan Obesitas dengan memeriksa
tinggi badan dan berat badan.
3.Deteksi kemungkinan Diabetes mellitus dengan cek Gula darah.
4.Kegiatan konseling.
5.Deteksi dini kanker payudara dan kanker leher Rahim pada pengunjung
wanita 30- 59 tahun.
Cara Melaksanakan Kegiatan
1.Kesepakan menyelenggarakan posbindu PTM.
2.Menetapkan kader dan pembagian peran ,fungsi nya sebagai tenaga
pelaksana posbindu PTM.
3.Menetapkan jadwal pelaksanaan posbindu PTM.
4. Melengkapi sarana dan prasarana.
5. Melaksanakan kegiatan pembinaan posbindu PTM.
1.Pendaftaran
2.Wawancara.
3.Pemeriksaan lab sederhana bila d butuh kan.
4.Pengukuran berat badan dan IMT.
5. tinggi badan.
6. konseling.
E. SASARAN
Sasaran Lokasi Kegiatan Posbindu sebanyak 11 Desa, adalah sbg :
Sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat, dan penyandang PTM yang
ber usia 15 Tahun keatas.
F. JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan posbindu PTM dapat di selengarakan dalam sebulan sekali. Hari
dan waktu yang di pilih sesuai dengan kesepakatan serta dapat di sesuaikan
dengan situasi dan kondisi setempat
H. PENCATATAN , PELAPORAN
Pencatatan kegiatan program penyakit tidak menular dilakukan pada setiap
tahapan kegiatan pada buku register kegiatan, .untuk kemudian dilaporkan kepada kepala
puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten mukomuko.