Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit tidak menular (PTM) terutama penyakit jantung ,kanker,penyakit

pernafasan kronis dan Diabetes. Adalah pembunuh terbesar di dunia dengan 35 juta

kematian pertahun merupakan penyebab dari sector 60 % kematian secara Global. Di

wilayah asia tenggara saat ini, ancaman PTM setiap tahunya diperkirakan 8 juta

kematian atau 22% dari seluruh kematian .

Di Indonesia kematian akibat PTM meningkat sangat pesat, dari 41% tahun

1995 menjadi 59,5 % tahun 2007 dan menunjukkan bahwa dari 10 besar penyakit

terbanyak dan kematian tertinngi di Indonesia

Di Kab Donggala penyakit tidak menular merupakan masalah kursial yang

harus segara untuk ditangani sebab penyakit Hipertensi dan Diabetes Militus

menduduki posisi paling atas dalam 10 penyakit terbanyak di setaip wilayah kerja

olehnya itu dinas kesehatan kab donggala dengan antusias melakukan berbagai

macam program dalam pencegahan serta pengendalian penyakit tidak menular.

Kecamatan Sojol Utara adalah kecamatan yang berbatasan dengan Kab Toil-

Toli dan termasuk daerah terpancil yang sector Kesehatan dinaungi oleh UPTD

Puskesmas Ogoamas sebagai ujung tombak dalam pengendalaian penyakit tidak

menular diantaranya penyakit Hipertensi dan Diabetes Militus dan masih dalam 10

penyakit terbanyak dimana Hipertensi (12,3%) dan Diabetes Militus (9,4%) olehnya

itu perlu segara dilakukan program-program pencegahan dengan melibatkan seluruh

elemen lapisan masyrakat dan penanggulangan serta pengendalian Penyakit Tidak

Menular (PTM).

Pos Bindu PTM merupakan merupakan kegiatan secara terintegrasi untuk


mencegah dan mengedalikan factor resiko PTM berbasis masyrakat sesuai dengan
sumber-sumber daya dan kebiasaaan masyrakat. Kegiatan ini mencakup deteksi dini
dan tindak lanjut terhadap faktor resiko PTM serta upaya promosi kesehatan melalui
berbagai kelompok masyarakat dan pemangku kepentingan.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman Surveilans PTM, adalah sebagai berikut :
a. Surveilans Faktor resiko
b. Surveilans Kasus
Data berbasis Institusi (data agregat)
Registrasi PTM

C. Batasan Operasional
1. Penimbangan berat badan adalah suatu kegiatan pengukuran antropometri untuk
mengetahui berat badan.
2. Pengukuran Tinggi badan adalah suatu kegiatan untuk mengetahui tinggi
badab/panjang badan seseorang dengan menggunakan alat ukur panjang
badan/tinggi badan.
3. Pengukuran tekanan darah
4. Pengukuran lingkar perut
5. Penyuluhan tentang bahaya Merokok
6. Penyuluhan tentang penyakit diabetes melitus
7. Penyuluhan tentang penyakit stroke
8. Penyuluhan tentang penyakit
9. Pencatatan dan pelaporan petugas PTM
D. Landasan Hukum
a. Undang-undang No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah.
b. Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang pertimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan daerah.
c. Undang-undang No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan
d. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
e. Peraturan mentri kesehatan RI No.1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi
dan tata kerja Kementerian Kesehatan.
f. Keputusan Mentri Kesehatan RI No.691 A/Menkes/SK/XII/1980 tentang sistem
pelaporan Rumah sakit.
g. Keputusan mentri Kesehatan RI No.1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang pedoman
Penyelenggaraan Sistem surveilans Epidemiologi Kesehatan.
h. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1479/MENKES/SK/X/2003 tentang
pedoman penyelenggaraan sistem Surveilans epidemiologi Penyakit menular
terpadu.
i. Keputusan menteri kesehatan RI No. 430/MENKES/SK/IV/2007 tentang
pedoman pengendalian penyakit Kanker
j. Keputusan Menteri kesehatan RI No. 1022/Menkes/SK/XI/2008 tentang pedoman
Pengendalian penyajit Paru Obstruktif Kronik.
k. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1023/Menkes/SK/XI/2008 tentang pedoman
pengendalian penyakit asma.
l. Keputusan Menteri kesehatan RI No. 854/Menkes/SK IX/2009 tentang
pengendalian penyakit jantung.
m. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.796/Menkes/SK/VII/2010 tentang Pedoman
teknis pengendalian kanker payudara dan kanker Leher rahim.
n. Rencana program Nasional Pencegahan dan penanggulanngan Penyakit.
BAB II
TUJUAN,KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengedalikan factor resiko penyakit tidak menular melalui posbindu PTM dan

Posbindu Remaja.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan jumlah dan kualityas Posbindu PTM

b. Meningkatnya cakupan deteksi dini (screning)factor resiko PTM

c. Meningkatnya efektifitas rujukan peserta posbindu ptm dengan resiko ke

faskes

d. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentignya deteksi dini resiko

PTM

e. Meningkatnya pengetahuan usia remaja dalam penegndalian PTM malaui

screening

B. Strategi

Untuk mencapai keberhasilan program PTM di uptd puskesmas Ogoamas secara

efektif dan efisien perlu dikembangkan stategi pelaksanaan kegatan, iyaitu:

1. Melaksanakan sosialisasi dan advoaksi masyrakat tentang posbindu PTM pada

pememrintah setempat (camat,kepala desa,kepala dusun)pemangku kepentingan

(stake holder)

2. Meningkatkan jejaring kerja posbindu PTM melibatkan lintas program

(promkes,lansia,kesehatan reproduksi dan KIA)sera sekolah binaan diwilayah

kerja puksesmas ogoamas.

3. Meningkatkan kerja sama dengan kader dan masyrakat dalam membantu

mengedalikan PTM disetiap dusun


4. Meningkatkan kemampuan petugas dan masyrakat dalam mengendaliak penytakit

tidak menular melalui program posbidu ptm,posbindu remaja dan pemeriksaan iva

5. Penyelangaraan posbindu ptm terutaman merupakan bagian dari upaya kesehatan

bersumber dari masyarakat desa dan dusun siga aktif derta kelompok potensial.
BAB III
STANDAR KETENAGAAN DAN FASILITAS

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan

pemberdayaan masyarakat mulai dari Kepala Puskesmas, Penanggung jawab program

PTM dan seluruh karyawan. Penanggung jawab program PTM merupakan coordinator

dalam penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

Ogoamas.

B. Fasilitas Ptm Dalam Gedung Puskesmas


Koordinasi pelaksanaan kegiatan dari program PTM dilakukan oleh

penanggungjawab program PTM. Fasilitas kegiatan PTM yang ada dalam gedung

Puskesmas Ogoamas berupa uapaya pelayanan deteksi dini kanker mulut rahim (Test

IVA) yang bertempat di ruang IVA. Pelaksanaan kegiatan tiap hari kerja mulai pukul

08.00 – 14.00

C. Standar Fasilitas

Standar fasilitas didalam gedung Standar fasilitas diluar gedung


1. Panduan program IVA: 1 buah 1. Tensimeter digital: 1buah
2. Tensimeter: 1buah 2. Stetescope 1 buah
3. Stetoskop: 1buah 3. Timbangan injak 1 buah
4. Meja periksa: 1buah 4. Alat cek gula darah satu set
5. Kursi pemeriksaan IVA: 2 buah 5. Pita meter
6. Flipchart : 1 buah 6. Mikcroteacing 1 buat
7. Buku register/laporan IVA : 1 7. Buku laporan
buah 8. Lancet
8. Instrumen set IVA : 2 set 9. Kapas alcohol
9. Troli : 1 buah 10. Handscoond
10. Handscoon dan kasa
BAB IV
KONSEP DASAR DAN PENYELENGGARAAN

A. Defenisi

1. Defenisi posbindu PTM

Posbindu PTM adalah peran serta masyrakat dalam kegiatan deteksi dini

(screening), pemantauan dan tindak lanjut terhadap resiko yang kemungkinan

dapat terjadi secara mandiri dan berkesinambungan.

2. Pengendalian PTM

Pengendalian PTM ditujukan untuk menurungkan pravalensi penyakit tidak

menular yang dilaksanakan secara terpadu di setiap bulanya dengan pendekatan

pengendalian dan sccrening di masyrakat dan sekolah.

3. Pengendalian PTM melalui pendekatan berbasis masyrakat

Pengendalian ptm dilakukan dengan tujuan untuk mencegah timbulnya factor

resiko PTM seperti strok,gagal ginjal,kanker,PPOK serta mengendalikan factor

resiko yang sudah ada agar harapan hidup lebih besar terutama pada lansia,dalam

rangka menurungkan insiden dan pravalensi PTM,kompilkasi ,kecacatan dan

kematian.terutama pada masyrakat yang memiliki gaya hidup yang tidak sehat

sangat rentang terkena penyakit PTM

B. Penyelengaraan Posbindu Ptm Dan Posbindu Remaja

Pelaksanaan kegiatan posbindu dan tindak lanjut terhadap resiko yang mungkin

terjadi adalah anggota masyrakat itu sendiri, kader posbindu PTM ,petugas

kesehatan . dimana kader kesehatan posbindu PTM adalah kader kesehatan yang

sudah dilatih secara khusus posbindu PTM diwilayah kerja Puskesmas Ogoamas ada

10 pos
1. Desa pesik pos palele dan pos kampong baru

2. Desa lenju pos pos lenju dan pos mapaga

3. Desa ogoamas 2 pos kampong mandar dan pos Labuan

4. Desa ogoamas 1 pos labulang atas dan pos labuan

5. Desa bengkolli pos matugan dan bengkolli

Dalam alur pelaksaana posbindu PTM dimana ada 10 langkah yang dilakukan

1. Kegiatan 1 (Posbindu PTM)

Hal yang pertama dilakukan adalah kunjungan kemasyrakat dengan

menentukan jadwal tempat dan waktu (konrak waktu)sebelumnya dengan anjuran

membawa kartu BPJS atau KTP sebagi bukti kunjungan dalam melakukan

screening dilanjutkan dengan Kegiatan penggalian informasi dengan wawancara

sederhana tentang riwayatpenyakit tidak menular pada keluarag dan dari

peserta/pasien diantaraya, aktifitas fisik,merokok,kurang makan buah dan sayur

riwayat keturunan Hipertensi atau Diabetes Militus atau Kanker.

Setelah dilakukan wawancara dilanjutkan dengan pegukuran IMT dengan

mengukur lingar perut dan barat badan klien sesuai dengan prosedur setelah

ditentukan IMt klien dilanjutkan dengan mengukur takanan darah dan bula darah

sewaktu klien sesuai dengan SOP kegiatan pemeriksaan ini dilakukan oleh

petugas kesehatan setelah dilakukan sceering oleh klien dan ditemukan gejala atau

resiko PTM maka diberikan rujukan intern dari petugas untuk konsul tasi ke tim

medis/dokter yang ada dipuskesmas

Diakhir kegiatan dilakukan konseling dan penyuluhan baik dari petugas

PTM,prokes atau program Gizi kegiatan ini dilakuakan kerena dapat

meningkatkan emampuan masyrakat dalam pengendalian dan pencegahan


penyakit tidak menular sebab jika kegiatan ini tidak dilakukan maka klien tidka

kan mampu mengendalikan penyakit PTM itu sendiri.

2. Kegiatan 2 (Posbindu Remaja disekolah)

Kegiatan posbindu remaja ini dilaksanakn hampir sama dengan posbindu PTM

yang dimana dimulai dengan malakukan persuratan kesekolah tingkat SMP dan

SMA/MA.

Dimana ditingkat SMP hanya siswa yang berumur 15 tahun ketas dilakukan

pemeriksaan atau screening. Dimulai dengan wawancara sederhana terkait pola

hidup yang dijalani dalam kehidupan sehari diantaranya aktifitas fisik/olah raga

rutin/makan buah dan sayur serta tidak merokok, kemudian dilanjutkan dengan

pengukuran TB,BB dan perhitungan IMT setelah itu dialnjutkan dengan

pemeriksaan tekanan darah dan gula darah dilakukan sesuai dengan SOP setelah

semua pemeriksaan dilakukan dilanjutkan dengan konseling bagi yang memiliki

resiko PTM agara dapat mengubah pola hidup yang lebih sehat kemudian

dilakukan penyuluhan kesehatan baik dari petugas program

PTM,Promkes,kesehatan reproduksi dan juga dari program PTM


BAB V
LOGISTIK

A. Pengadaan Barang Logistik

Pengadaan Alat dan bahan program PTM Harus sesuai dengan kebutuhan yang diperoleh

berdasarkan data jumlah sasaran yang dilakukan skrining pada usia 15 tahun

keatas.Pengadaan Strip GDS dianfra langsung kepengelolah P2 Dinas Kesehatan Kabupaten

Donggala.

B. Penyimpanan Barang logistik

Penyimpanan Alat dan bahan Program PTM yang sudah harus ditangani secara cermat

dengan mempertimbangkan :

1. Perputaran pemakaian dengan menggunakan Kaidah

a. Pertama masuk – pertama keluar yaitu bahwa barang yang lebih dulu masuk

persediaan harus digunakan lebih dulu.

b. Masa kadaluarsa pendek dipakai dahulu hal ini adalah untuk menjamin barang tidak

rusak akibat penyimpanan terlalu lama.

2. Tempat penyimpangan Harus bersih Higenis dan dilengkapi dengan lemari

penyimpangan atau rak penyimpangan yang layak.

3. Suhu/ kelembapan

4. Sirkulasi udara
BAB VII
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian

Keselamatan pasien merupakan sistem dimana ruangan dan tempat pelayanan

posbindu PTM harus sesuai standar pelayanan keselamatan pasien sistem tersebut

meliputi diagnosa resiko atau hazar dan identifikasi hal yang berhubungan dengan

resiko pasien pelaporan dan analisis insiden serta tindak lanjut dalam implementasi

solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko hazar atau resiko yang kemungkinan

terjadi pada saat pelaksanaan PTM :

1. Kesalahan mengukur Tekanan Darah dan Hasil GDS

2. Hazar biologis Terpapar cairan tubuh pasien

3. Kesalahan dalan mengukur Berat badan

4. Tertimpah alat microtoice

B. Tujuan

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien dipuskesmas serta pelayanan kesehatan

masyarakat.

2. Meningkatntya akuntabilitas puskesmas terhadap pelayanan pasien dan

masyarakat

3. Menurunnya kejadian yangbtidak diharapkan ( KTD )

4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pemulangan

kejadian yang tidak diharapkan

5. Pelaporan dan tindak lanjut jika terjadi hazar biologis


1. IDENTIFIKASI MASALAH

N KEGIATAN TARGET CAPAIAN


O
1. Belum optimalnya kegiatan Deteksi 80% 24,4%
Dini usia produktif usia 15
keatas(penyakit Hipertensi dan
Diabetes militus)
2. Belum terbentunya posbindu remaja 100% 25,3%
disekolah dan dimasyrakat
3. Belum optimalnya pemeriksaan iva

Penyakit PTM merupakan kedaruratan kesehatan yang segara dilakukan

pengendalian dan pencegahan secara kompherensif dengan didukung penyehatan

lingkungan serat PHBS perilaku hidup sehat dan bersih dengan demikian kegiatan

posbindu PTM dan posbindu remaja merupakan bagian dari komponen kegiatan desa

dan kegiatan UKS disekolah.

Posbidu PTM dan fasilitas layanan kesehtan dasar merupakan jaringan pelayanan

kesehatan yang terkait antar satu sama lainya dalam sisitem pengendalian penyakit

tidak menular

2. Identifikasi isu mengguakan APKL

Beberapa masalah yang di identifikasi maka dilakukan analisis kualitas isu


dengan menggunakan metode APKL sebagai berikut :
No ISU A P K L Total Peringkat
Belum optimalnya kegiatan Deteksi

1. Dini usia produktif usia 15 5 4 4 3 15 1


keatas(penyakit Hipertensi dan
Diabetes militus)

2. Belum terbentunya posbindu remaja 4 3 3 2 12 2


disekolah dan dimasyrakat

Belum optimalnya pemeriksaan iva

3. 2 1 1 4 3

3. ANALISIS MASALAH MENGUNAKAN 5W

MASALAH WHAT WHERE WHEN WHO WHY


Belum Kurangnya Semua Setelah Masyrakat 1. Kurangnya
optimalnya minat/ desa warga yang pengetahuan
kegiatan Deteksi kesadaran wilayah berusia 15berumur masyrakat
Dini usia dalam kerja tahun 15 tahun tentang
produktif usia 15 melakukan UPTD keatas ketas pentingya deteksi
keatas(penyakit pemeriksaan puskesmas dini
Hipertensi dan kesehatan ogoams 2. Menderita
Diabetes militus) riwayat penyakit
HT dan DM
3. Pola hidup yang
tidak sehat
4. Memiliki riwayat
garis keturunan
5. Factor ekonomi
Belum 1. Belum Semua Setelah Siswa 1. Belum ada
terbentunya ada MOU desa dan warga siswi yang koordinasi
posbindu remaja dengan sekolah tk berusia 15 berusia 15 lanjutan dengan
disekolah dan pihak SMP/SMA tahun tahun pihak sekolah
dimasyrakat sekolah sederajat keatas ketatas dalam
2. Kuranya pembuatan MOU
dukungan 2. Pola hidup yang
dari tidak sehat/PHBS
pemerint disekolah kurang
ah 3. Siswa siswi yang
setempat memilii riwayat
dalam HT dan DM
pembent
ukan
posbindu
remaja

4. PRIORITAS MASALAH

NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAH


MASLAH
1 Belum optimalnya kegiatan 1. Masih kurangnya minat 1. Menghayo-hayokan
deteksi dini penyakit masyrakat untuk kembali kepada
Hipertensi dan Diabetes memeriksakan diri(deteksi masyarakat untuk
Militus pada usia 15 tahun dini) baik di posbindu melakukan deteksi dini
keatas maupun di faskes baik di posbindu
2. Belum adanya kader maupun di faskes
posbindu yang terbentuk terdekat
3. Petugas kesehatan PTM 2. Malukan kunjungan
belum mendapatkan rumah (home care)
pelatihan dalam 3. Kerja sama lintas
malakukan sccrening yang program
tepat dari dinkes yang 4. Pembuatan leflet dan
terkait pengusulan pengadaan
4. Keterbatasan alat dan alat (bagian asset)
bahan dalam 5. Koordinasi kembali
malaksanakan kegiatan dengan pemerintah
PTM setempat dalam
5. Jarak tempuh dengan pembentukan kader
faskes dan desa masih ada posbindu
yang sulit untuk dijangkau 6. Pengadaan kendaraan
6. Kuranya dukungan dari roda 2 untuk petugas
pemerintah setempat PTM
dalam pembentukan kader
posbindu

2 Belum terbentuknya 1. Belum ada MOU dengan 1. Pembuatan MOU


posbindu remaja di pihak sekolah dengan pihak sekolah
masyrakat dan sekolah 2. Belum adanya posbindu 2. Pembentukan posbindu
remaja di masyrakat dan remaja disekolah
sekolah 3. Melatih guru uks dalam
3. Petugas UKS sekolah malakukan pengukuran
belum mendaptkan tekanan darah,tinggi
pelatihan screeing PTM badan,berat badan,cek
GDS

5. PEMECAH MASALAH YANG TERPILIH

1. Mengoptimalkan Posbindu PTM di 5 desa


2. Pembentukan dan screening posbindu remaja disekolah
3. Pemeriksaan iva
6. RUK (Rencana Uraian Kegiatan)
Sub kegitan upaya Tujuan Sasaran Target sasaran P. jawab program Vol kegiatan Jadwal kegiatan Lolaksi kegiatan Dana/anggaran
deteksi dini
preventif dan
respon penyakit
Posbindu PTM Meningkatkan angka Msyrk Masyarakat Muh jufri 10kali x2 orang Jan-des 5 Desa 10 kali x 5 desa
Screening kunjungan ke posbindu yang berusia Taming s.kep NS x 2 orang
Hipertensi dan PTM 15 thn ketas
Diabetes Militus
umur 15 thn
ketas
Posbindu Melakukan screening Siswa dan Siswa/siswi Muh jufri 4 kali X 2 Orang Jan,april,agst, 6 sekolah 4 kali x 6 sklh x 2
remaja sejak dini di sekolah dan siswi serta berumur 15 Taming s.kep NS desember orang
masyrakat masyrakat thn keatas
yang
berumur 15
thn keatas
Pemeriksaan iva Untuk melaksanakan msyrkat Pus dan wus Hernawati A.Md 2 kali x 2 orang Agst dan Des 5 Desa 2 Kali x 5 Desx 2
deteksi dini kanker Rahim Keb orang
Penyuluhan Meningkatkan Siswa/siswi Siswa siswi Lisnawati A.md 4 kali x 2 orang feb,april,juli, 6 sekolah 4 kali x 6 sklh x 2
bahaya rokok pengetahuan siswa siswi dan staf Keb oktober orang
tentang bahaya rokok sekolah
bagi kesehatan

7. JADWAL KEGIATAN

N Kegiatan Tahun 2022


o
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER ket
1 Posbindu PTM
Screening Hipertensi
dan Diabetes Militus
2 Posbindu remaja
3 Pemeriksaan iva
4 Penyuluhan bahaya
rokok
8. CAPAIAN PROGRAM DALAM DIAGRAM LABA-LABA

CAPAIAN PROGRAM PTM TW I


TAHUN 2022
Usia produktif

2000

1000
Hipertensi

SASARAN
CAPAIAN
0

Pememriksaan IVA Diabetes Militus

CAPAIAN PROGRAM PTM TW II


TAHUN 2022
Usia produktif

2000

1000
Hipertensi

SASARAN
CAPAIAN
0

Pememriksaan IVA Diabetes Militus


MENGUKUR TEKANAN DARAH
DI POSBINDU PTM
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD
Puskesmas MOH YAMIN, SKM
NIP. 19681005 198911 1 001
Ogoamas

1. Pengertian Mengukur Tekanan Darah pasien adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur tekanan darah pasien melalui permukaan dinding arteri dengan
mengunakan tensimeter digital.
2. Tujuan 1. Mengetahui tekanan darah pasien, menentukan diagnosis dan
menentukan terapi yang akan diberikan pada pasien.
2. Perawat dapat melakukan pengukuran tekanan darah dengan
benar dan mendapatkan hasil yang tepat.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
Mengatur tata cara mengukur tekanan darah pasien.
4. Referensi
5. Prosedur/ 1. Petugas menyapa pasien atau keluarga pasien dengan senyum,salam
Langkah dan sapa
langkah 2. Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
3. Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
4. Atur posisi pasien dengan mempersilahkan pasien untuk duduk
bersandar dengan tenang, lengan dan siku menempel di atas meja.
5. Telapak tangan menghadap ke atas.
6. Buka atau gulung lengan baju pasien,apabila baju tipis usahakan
untuk tidak digulung.
7. Pasang manset tensimeter pada lengan 3 ( tiga ) jari di atas
persendian siku ( arteri brachialis ) dengan pipa karet berada di sisi
luar lengan,
8. Usahakan dalam memasang manset tidak terlalu keras atau terlalu
longgar
9. Tekan tombol START/STOP untuk mengaktifkan alat
10. Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah,peserta sebaiknya
menghindari kegiatan aktivitas fisik seperti olahraga,merokok,dan
makan,minimal 30 menit sebelum pengukuran.Dan juga duduk
beristirahat setidaknya 5-15 menit sebelum pengukuran.
11. Hindari melalukan pengukuran dalam kondisi stress. Pengukuran
sebaiknya dilakukan dalam ruangan yang tenang dan dalam kondisi
tenang dan posisi duduk.
12. Jika pengukuran selesai,manset akan mengempis kembali dan hasil
pengukuran akan muncul.
13. Tekan START/STOP untuk mematikan alat.Jika anda lupa untuk
mematikan alat,maka alat akan mati dengan sendirinya dalam 5
menit.
14. Catat angka sistolik, diastolic dan denyut nadi hasil pengukuran
tersebut pada buku formulir hasil pengukuran dan pemeriksaan.
6. Unit a. Poli IGD
Terkait b. Poli KIA
c. Poli UMUM
d. KB
e. Poli GIGI
7. Dokumen
Terkait
PEMERIKSAAN GULA DARAH DI
POSBINDU PTM
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD
Puskesmas MOH YAMIN, SKM
NIP. 19681005 198911 1 001
Ogoamas

1. Pengertian Pemeriksaan gula darah adalah salah satu jenis pemeriksaan untuk
mengetahui kadar gula darah pasein. Salah satu jenis pemeriksaan
gula darah yaitu tes gula darah sewaktu ( GDS ). Tes ini bias
dilakukan kapan saja dan dimana saja terlepas dari kapan terakhir
mengkomsumsi makanan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui kadar
gula dalam darah pasien dan mengungkap tentang proses penyakit
dan pengobatan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi
5. Alat dan a. Alat pemeriksaan gula darah ( Benecheck )
Bahan b. Jarum khusus/lancet untuk pengukuran gula darah.
c. Kapas alcohol
d. Sarung tangan
e. Kotak limbah benda tajam/safety box
6. Prosedur/ 1. Penilaian Pasien
Langkah a. Petugas menyapa pasien dengan sopan dan ramah
langkah b. Petugas memastikan bahwa pasien sudah memahami
mengapa dianjurkan untuk test gula darah dan sudah
mengerti prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan
a. Petugas mencuci tangan
c. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan,
d. Petugas memakai handscoen
e. Atur posisi pasien senyaman mungkin
f. Masukkan chip yang terdapat pada tabung strip tes alat
gluko-meter
g. Petugas membersihkan area penusukan menggunaan
kapas alkohol
h. Masukkan strip tes bila gambar strip tes telah muncul.
i. Tusukkan jarum khusus/lancet pada ujung jari secara
tegak lurus,cepat dan tidak terlalu dalam.
j. Tekan ujung jari kearah luar
k. Sentuhkan satu/dua tetes darah sampai memenuhi
tengah area/tanda pada strip tes.
l. Menutup bekas tusukan lancet mengunakan kapas
alcohol
m. Alat gluko-meter akan berbunyi dan hasilnya sudah di
baca.
n. Petugas membaca hasil dan menulis di from KMS
o. Petugas memberitahu pasien bahwa tindakan sudah
selesai,
p. Petugas membuang limbah padat pada tempat sampah
infeksius.
q. Petugas merapikan alat dan bahan.
r. Petugas merujuk pasien ke puskesmas/pustu jika hasil
pemeriksaan pada kunjungan berikutnya ( setelah 3
bulan ) kondisi factor resiko tidak mengalami
perubahan ( tetap pada kondisi buruk ), atau sesuai
dengan kriteria rujukan untuk mendapatkan
penanganan/pengobatan yang lebih baik.
7. Unit Terkait Posbindu
8. Dokumen Laporan posbindu
Terkait
MENGUKUR TINGGI BADAN DI
POS BINDU PTM
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD
Puskesmas MOH YAMIN, SKM
NIP. 19681005 198911 1 001
Ogoamas

1. Pengertian Mengukur tinggi badan adalah kegiatan yang bertujuan untuk


mengetahui besaran tinggi badan dengan menggunakan alat ukur tinggi
badan ( Stature Meter )
2. Tujuan Sebagai acuan Pembina/kader dalam mengukur tinggi badan di pos bindu
PTM
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi
5. Alat Dan 1. ATK
Bahan 2. Statur Meter
3. Buku Register
6. Prosedur/ 1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
Langkah 2. Mengimformasikan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur
langkah yang akan dilakukan
3. Minta Pasien untuk berdiri tegak
4. Minta Pasien untuk melepas alas kaki
5. Ukur tinggi badan dengan menggunakan stature meter, tarik alat
sampai menempel pada kepala.
6. Baca skala pada meteran ( dalam Skala cm )
7. Beritahu hasil pengukuran ke pasien
8. Catat di KMS posbindu PTM
7. Unit Terkait a. Program KIA
b. Program GIZI
c. Program Promkes
d. Pelayanan Bidan Desa
8. Dokumen 1. KMS Posbindu PTM
Terkait 2. Buku Kegiatan Harian
MENIMBANG BERAT BADAN DI
POS BINDU PTM
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD
Puskesmas MOH YAMIN, SKM
NIP. 19681005 198911 1 001
Ogoamas

1. Pengertian Melakukan penimbangan berat badan untuk mengetahui berat badan


peserta Posbindu dalam kilogram
2. Tujuan 1. Mengetahui berat badan pasien
2. Memantau perubahan berat badan peserta Posbindu
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi
5. Alat dan 1. ATK
bahan 2. Timbangan berat badan
3. Buku register
6. Prosedur/ 1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
Langkah 2. Mengimformasikan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur
langkah yang akan dilakukan
3. Meminta pasien untuk membuka sepatu/melepas sandal yang
digunakan
4. Meminta pasien untuk naik ke atas timbangan kemudian
membaca hasil timbangan pada angka yang tercantum di
timbangan
5. Menganalisis hasil pemeriksaan
6. Beritahu hasil pengukuran ke pasien
7. Catat di KMS Posbindu PTM
7. Unit Terkait a. Pengelola PTM
b. Bidan Desa
c. Kader
8. Dokumen a. KMS Posbindu PTM
Terkait b. Buku Kegiatan Harian
MENGUKUR LINGKAR PERUT DI
POS BINDU PTM
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD
Puskesmas MOH YAMIN, SKM
NIP. 19681005 198911 1 001
Ogoamas

1. Pengertian Suatu tindakan yang di lakuan untuk mengetahui lingkar perut pasien
dengan menggunakan alat pengukur meteran,untuk menggambarkan
ketebalan lemak di perut.
2. Tujuan 1. Mengetahui lingkar perut dan perkembangannya
2. Untuk mengetahui ada tidaknya obesitas sentral yang sangat
berpengaruh terhadap kejadian penyakit kardiovaskuler dan
diabetes mellitus
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan 1. ATK
Bahan 2. Alat pengukur meteran
3. Tirai pembatas jika perlu
6. Prosedur/ 1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
Langkah 2. Jelaskan pada pasien tujuan tindakan
langkah 3. Dengan cara yang baik, meminta pasien untuk membuka atau
menyingkap pakaian bagaian atas dan raba tulang rusuk
terakhir pasien untuk menetapkan titik pengukuran
4. Tetapkan titik atas tepi tulang rusuk paling bawah
5. Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal paha atau panggul
6. Tetapkan titik tengah yaitu di antara kedua titik yang telah
ditetapkan tersebut
7. Minta pasien untuk berdiri tegak dan bernafas normal.
8. Lakukan pengukuran lingkar perutdiambil dari titik tengah yang
sudahditentukan
9. Apabila pasien memiliki perut yang gendut ke bawah,
pengukuran mengambil bagian yang paling buncit.
10. Catat hasil pemeriksaan.
7. Unit Terkait 1. Pengelola PTM
2. Bidan Desa
3. Kader
SOP DETEKSI DINI KANKER
PAYUDARA (SADANIS)
No. Dokumen : / /SOP/PKM.OGS
/III/ /00202
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 2022
Halaman : 28 / 38

UPTD MOH.YAMIN, SKM


PUSKESMAS NIP. 19681005 198911 1 001
OGOAMAS

1. Pengertian Metode sederhana untuk deteksi Dini Kanker leher rahim


dengan menggunakan asam asetat 3-5 %
2. Tujuan Sebagai acuan bagi dokter dan bidan dalam upaya pencegahan
kanker serviks.
3. Kebijakan SK kepala puskesmas pangkalan balai NO.
Penatalaksanaan pemeriksaan IVA dilaksanakan oleh dokter atau
bidan yang sudah terlatih.
4. Referensi Petunjuk teknis inpeksi Visual asam asetat untuk deteksi dini kanker
leher rahim, pada seksi pengamatan penyakit, Imunisasi dan
kesehatan matra ( Dinas Kesehatan ).
5. Alat dan a. Sabun dan air Mengalir
Bahan b. Spekulum
c. Handscoond
d. Meja obgyn
e. Asam asetat 3-5%
f. Kapas lidi
g. Larutan klorin Untuk dekontaminasi
6. Langkah- 1. Memastikan identitas, Memeriksa status dan kelengkapan
Langkah informasi consent klien.
Prosedur
2. Klien diminta untuk menanggalkan pakaiannya dari pinggang
hingga lutut.
3. Klien diposisikan dalam posisi litotomi

7. Diagram Air Klien


Klien diminta
diposisikan
untuk
dalam posisi
menanggalkan
litotomi
pakaiannya dari
pinggang hingga
lutut

Memeriksa
status dan
kelengkapan
informasi
klien

PJ upaya Perwakilan upaya Diskusi dengan peserta


menerima menghadiri undangan pertemuan yang lain
undangan pertemuan
pertemuan dari
upaya lain
8. UnitTerkait Buku registrasi
Melaporkan hasil PJ upaya penyelenggara
9. Dok.terkait Informed pada
diskusi consent,Rujukan
PJ upaya dana Registrasi
pertemuan melaporkan hasil Dokumentasi hasil
(bila yg hadir bukan PJ pertemuan pada Ka diskusi
10. Rekaman No upaya)
Yang diubah Isi Perubahan PuskesmasTanggal mulai
Histori diberlakukan
Pembagian tugas (bila Pelaksanaan tugas
perubahan perlu tindak lanjut hasil sesuai rencana
pertemuan)
1. Pengertian Deteksi Dini Kanker Payudara adalah Pemeriksaan Payudara
untuk mengidentifikasi kelainan payudara yang dapat mengarah
kearah keganasan (kanker) sehingga dapat segera mendapat
pengobatan dengan harapan pengobatan dengan harapan
pengobatan dapat lebih tuntas dan angka kesembuhan lebih
tinggi.
2.Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Payudara
3.Kebijakan
4.Referensi Buku Acuan Pencegahan kanker payudara dan Kanker leher Rahim
diterbitkan oleh Kementrian kesehatan Republik Indonesia,
Direktorak jenderal PP dan PL,Direktorat Pengendalian Penyakit
Tidak Menular tahun 2010.
5.Alat dan a. Baby oil / Minyak Zaitun
Bahan b. Tissue
6. Langkah- PENILAIAN KLIEN :
Langkah a. Menyapa ibu dengan Sopan dan Ramah
Prosedur
b. Memastikan bahwa ibu sudah memahami mengapa dianjurkan
menjalani pemeriksaan sadanis dan memastikan bahwa ibu tidak
hamil dan menyusui lebih dari 6 bulan.
c. Memastikan bahwa ibu sudah memahami kemungkinan temuan
seperti apa yang dihasilkan dan tindak lanjutatau pengobatan
apa yang mungkin perlu dilakukan.
PERSIAPAN :
a. Memeriksa apakah peralatan dan bahan sudah tersedia.
b. Meminta ibu untuk melepas bra dan meminta ibu menggunakan
kain.
c. Mencuci tangan.
PEMERIKSAAN SADANIS
a. Pada saat Melakukam Pemeriksaan harus diingat untuk selalu
mengajarkan cara melakukan SADARI.
b. Melihat Payudara dan memperhatikan apakah ada perubahan :
- Bentuk
- Ukuran
PJ upaya Perwakilan upaya Diskusi dengan peserta
- Puting atau kulit yang berlipat
menerima menghadiri undangan pertemuan yang lain
undangan pertemuan
- Kulit cekung
pertemuan dari
upaya lain
c. Memeriksa apakah terjadi pembengkakan, suhu tubuh yang
Melaporkan hasil PJ upaya penyelenggara
meningkatkan
diskusi pada PJatau
upaya rasa nyeri padamelaporkan
pertemuan salah hasil
satu atau kedua
Dokumentasi hasil
(bila yg hadir bukan PJ pertemuan pada Ka diskusi
payudara. upaya) Puskesmas
d. Melihat putting payudara dan perhatikan ukuran, bentuk dan
Pembagian tugas (bila Pelaksanaan tugas
arahnya.memeriksa apakah ada ruamsesuai
perlu tindak lanjut hasil ataurencana
luka dan keluar cairan
pertemuan)
dari putting payudara.
e. Meminta ibu mengangkat kedua lengannya keatas kepala dan
lihat kedua payudaranya.memperhatikan apakah ada perbedaan.
Melihat ibu untuk meletakkan kedua tangan dipinggang dan
memperhatikan kembali payudaranya.
f. Meminta ibu/Klien membungkuk untuk melihat apakah kedua
payudaranya menggantung secara seimbang.
g. Meminta ibu/ klien berbaring dimeja periksa.
h. Meletakkan bantal dibawah pundak kiri ibu/klien.meletakkan
7. UnitTer  Unit posbindu PTM
kait  Dokter
 Unit KIA
8. Dokum 1. Form catatan Medis Pemeriksaan
en 2. Lap. Posbindu PTM
3. Lap. Surveilans PTM
9. Rekam No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
an diberlakukan
Histori
peruba
han

PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA


UPTD PUSKESMAS OGOAMAS
KECAMATAN SOJOL UTARA
Alamat : Jl Gunung sojol Desa Ogoamas I Kec. Sojol Utara Kode Pos 94357

e-mail : Puskesmas Ogoamas01@yahoo.com Telp : 081356429980

URAIAN TUGAS PEGAWAI


NAMA : Muh Jufri Taming, S.Kep
NsWIWIN,M

NIP : 19860709 202012 1 009

TTL : Bulukumba 09 juli 1986

PANGKAT : Pengatur Tk I

GOLONGAN : II C
TUGAS POKOK :

1. Melakukan Pengkajian Keperawatan dasar kepada individu


2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat oada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif
3. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera dalam rangka melakukan upaya preventif
4. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (melakukan
pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam rangka upaa
preventif.
5. Memberikan oksigenasi sedehana
6. Melakukan pengukuran antropemetri
7. Malakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
8. Memantau keseimbangan cairan elktronik pasien
9. Melakukan mobilisasi posisi paasien
10. Melakukan fiksasi fisik
11. Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin
12. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan
13. Melakukan Komunikasi Terapentik dalam pemberian asuhan keperawatan
14. Menciptakan suasana lingkunganyang tenang dan aman
15. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
16. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi kesehatan
17. Melksanakan tugas Lapanagan di Bidang Kesehatan
TUGAS INTEGRASI :

1. Melaksanakan Posyandu Balita


2. Memberikan Imunisasi
3. Melakukan Pelayanan di Poli Umum
TUGAS TAMBAHAN :

1. PJ PTM
2. Pengelolah Data Pengawai PKM Ogoamas
Kepala UPTD Puskesmas Ogoamas

MOH. YAMIN, SKM

NIP. 19681005 198911 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA


UPTD PUSKESMAS OGOAMAS
KECAMATAN SOJOL UTARA
Alamat : Jl Gunung sojol Desa Ogoamas I Kec. Sojol Utara Kode Pos 94357
e-mail : Puskesmas Ogoamas01@yahoo.com Telp : 0813 5642 9980

URAIAN TUGAS PEGAWAI


NAMA :HERNAWATI,Amd.Keb,
NIP :-
TTL : Bangkir,18 Januari 1989
PANGKAT :-
GOLONGAN :-
JABATAN : Bidan Desa Ogoamas I
PENDIDIKAN FORMAL : D III Kebidanan
STATUS : Bidan Kontrak Desa
PENDIDIKAN TAMBAHAN
1.
TUGAS POKOK :

1. Melaksanakan ANC Di Poskesdes


2. Melaksanakan Kunujunagan Rumah Didesa Binaan
3. Menolong Di Desa Binaan
4. Kunjungan Rumah Ibu Hamil Risti, Nifas Dan Neonatal
5. Mendeteksi Merujuk Bumil Dan Bayi Risiko Tinggi
TUGAS INTEGRASI :

1. Melakukan koordinasi lintas program terhadap kasus KLB di desa binaan


2. Menghadiri Rapat
3. Membuat laporan bulanan
4. Memberikan penyuluhan pada Ibu hamil,ibu nifas bayi dan balita
TUGAS TAMBAHAN :

1. Operator PTM
Kepala UPTD Puskesmas Ogoamas

MOH. YAMIN, SKM


NIP. 19681005 198911 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA
UPTD PUSKESMAS OGOAMAS
KECAMATAN SOJOL UTARA
Alamat : Jl Gunung sojol Desa Ogoamas I Kec. Sojol Utara Kode Pos 94357

e-mail : Puskesmas Ogoamas01@yahoo.com Telp : 0813 5642 9980


URAIAN TUGAS PEGAWAI
NAMA :LISNAWATI,
Amd.KebWIWIN,
NIP :-
TTL : Ogoamas 20 Juni 1989
PANGKAT :-
GOLONGAN :-
JABATAN :-
PENDIDIKAN FORMAL : D III Kebidanan

STATUS : Bidan Kontrak Desa

PENDIDIKAN TAMBAHAN :
TUGAS POKOK :

1. Mempersiapkan pelayanan kebidanaan


2. Melaksanakan amnnese klen/pasien pada kasus patologis
3. Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kegawat daruratan kebidanan
4. Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan
sedian laboratorium dengan melakukan penambilan urine.
5. Melakukan pemeriksaan urine protein
6. Melakukan pemeriksaan urine reduksi
7. Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
8. Melakukan kaloborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus kegawatdaruratan
kebidanan.
9. Menyusun rencana operasinal asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan
kebidanan.
10. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada kasus kegaewatdaruratan
kebidanan
11. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus kegawatdaruratan kebidanan
12. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisologis tanpa masalah
pada ibu hamil, nifas,bayi baru, KB, Hormonal oral dan suntik.
13. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada kasus kegawatdaruratan
kebidanan.
14. Melakukan KIE klien /pasien secara individu
15. Melakukan konseling pada klien /pasien pada kasus kegawatdaruratan kebidanan
16. Melakuka rujukan klien /pasien pada kasus fisiologis
17. Melakukan rujukan klien / pasien pada kasus patologis
18. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan pada kasus kebidanan
19. Melakukan dokumentasi pada suhan kebidanan pada kasus kebidanan
20. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus keawat daruratan
kebidanan
21. Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien
22. Melksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan musyawara
desa.
TUGAS INTEGRASI :

1. Imunisasi
TUGAS TAMBAHAN :

1. Inventaris
2. Pelaksana kegiatan pemeriksaan IVA dan SADANIS (PTM)

Kepala UPTD Puskesmas Ogoamas

MOH. YAMIN, SKM


NIP. 19681005 198911 1 001

Anda mungkin juga menyukai