Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS HARIAN

ASUHAN GIZI KLINIK PADA PASIEN HEMOFILIA


DI RUANG POLIKLINIK ANAK
RSUP SANGLAH DENPASAR

Oleh :

NURUL HABIBAH
NIM. P07131116036

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
JURUSAN GIZI

2019
LAPORAN KASUS HARIAN

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR

POLIKLINIK ANAK

BAB I
DATA IDENTITAS

1. IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medik : 18016069


Nama pasien : An. IKNS
Tanggal lahir : 15-02-2015
Umur : 4 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Ruang : Poliklinik Anak
Tanggal Pengamatan :16-10-2019

2. PENGKAJIAN GIZI

Kategori Data Data Assesment Standar Pembanding

Antropometri BB: 13 kg Status gizi berdasarkan Z-


Data (AD) TB : 103 cm score (BB/U)
Lila : 20 cm - Gizi buruk : < - 3 SD
BBI (CDC) : 16.5 kg - Gizi kurang : -3 s/d <-
Z-score (BB/U) = 13 – 17.7 2 SD
17.7 – 15.5 - Gizi baik : -2 s/d 2 SD

= - 4.7 - Gizi lebih : >2SD

2.2
= - 2.1 SD (Gizi Kurang)

Biokimia Data Hasil pemeriksaan laboratorium (08/10/2019) Nilai normal :


HGB : 9.87 g/dl (rendah)
(BD) RBC : 3.60 106/µL (rendah) HGB : 12-16 g/dl
HCT : 29.57 % (rendah) RBC : 4.10-5.3 106/µL
MPV : 6.05 fL (rendah) HCT : 36-46 %
WBC : 3.65 103/µL (rendah) MPV : 6.80-10 fL
WBC : 6.0-14.0 103/µL
Data fisik dan TD : -
klinis (PD) Suhu : 36.5 ⁰C (normal) Suhu : 36-37 ⁰C
Nadi : 90x/ menit (normal) Nadi : 60-100x/ menit
RR : 20x/ menit (normal) RR : 12-20x/ menit
Pasien dengan keadaan umum lemas, kesadaran
compos mentis. Mual (-), muntah (-), konstipasi (-),
anoreksia (-), kesulitan mengunyah (-), sesak (-),
hamil/menyusui (-), hipertensi (-).

Riwayat A. Riwayat gizi


terkait gizi Pola makan pasien dilihat menggunakan form Kategori Frekuensi Makan
dan makanan FFQ Sangat sering : >1x/hari
(FH) No Bahan Frekuensi Ket Sering : 1x/hari atau 4-

Makanan 5x/mgg

1 Nasi 3x sehari Sangat Biasa : 3x/mgg

sering Kadang : <3x/mgg

2 Roti - Tidak pernah atau 1- 2x/mgg

3 Mie - Tidak pernah Jarang : <1x/mgg

4 Kentang 2x seminggu Kadang Tidak Pernah : -


Sumber: Suhardjo et all
5 Singkong - Tidak pernah
(1998) dalam Buku Survei
6 Ubi - Tidak pernah
Konsumsi Gizi
7 Ayam 1-2x sehari Sering
9 Telur 2x seminggu Kadang
10 Ikan 3x sehari Sangat
Sering
11 Tahu 2x sehari Sangat
Sering
12 Tempe 2x sehari Sangat
Sering
13 Bayam >1x sehari Sangat
sering
14 Wortel >1x sehari Sangat
sering
15 Kac. 1x sehari Sering
panjang
16 Papaya 1x sehari Sering
17 Jeruk >1x sehari Sangat
sering
20 Minuman - Tidak pernah
manis
21 Minuman - Tidak pernah
alcohol
 Pasien tidak memiliki alergi dan pantangan
makan.
Analisa recall sehari :
No. Waktu Menu Bahan Berat
Makanan (gr)
1. Pagi Bubur Beras 25
Ayam goreng Ayam 25
Minyak 2
Sayur tumis Wortel 25
Buncis 25
Minyak 2
2 Siang Bubur Beras 25
Ayam goreng Ayam 25
goreng
Minyak 2
Sop sayur Wortel 25
Buncis 25
3. Malam Bubur Beras 25
Telur dadar telur 25
Minyak 2
Sayur tumis Wortel 25
Buncis 25
Energi : 772.1 kkal, protein : 22.9 gram, lemak :
29.9 gram, karbohidrat 102.1 gram.
(Analisa zat gizi terlampir)
Perhitungan kebutuhan pasien di rumah
RDA = 90 x BBI
= 90 x 16.5 kg
= 1485 kkal
Protein = 1.5 x BBI
= 1.5 x 16.5 kg
= 24.75 gram x 4 kkal/gram
= 99 kkal
Lemak = 25% x 1485 kkal
= 371.25 kkal : 9 kkal/gram
= 41.25 gram
Karbohidrat = Energi – (kal P + kal L)
= 1485 kkal – (99 + 371.25 kkal)
= 1014.7 kkal : 4 kkal/gram
= 253.6 gram
Tabel tingkat konsumsi:
Asupan E P (gr) L (gr) Kh (gr)
(kkal)
Konsumsi 772.1 22.9 29.9 102.1
Kebutuhan 1485 24.75 41.25 253.6
Kiteria asupan maka
% TK 51.9% 92.5% 72.4% 40.3%
Gibson, 2005
Keterangan Kurang Baik Kurang Kurang
Baik : ≥80%
Kurang : <80%
Analisa tingkat konsumsi diperoleh dengan
membandingkan asupan pasien dirumah dengan
kebutuhan pasien yang dihitung menggunakan
rumus RDA, sehingga diperoleh asupan energi,
lemak dan karbohidrat termasuk dalam kategori
kurang sedangkan untuk asupan protein tergolong
baik atau ≥80%. Berdasarkan wawancara yang
dilakukan, pasien tidak menghabiskan makanannya
karena pasien tidak nafsu makan dan lemas.
Riwayat
 Agama : Hindu
personal
 Pekerjaan : Tidak Bekerja
(CH)
 Aktifitas : ringan
 Pendidikan : Belum Sekolah
 Riwayat penyakit dahulu : pasien dari usia 2
tahun dengan riwayat perdarahan yang sulit
berhenti saat jatuh dan muncul sendiri
 Riwayat penyakit sekarang : lebam dari usia 2
tahun. Lebam di persendian diseluruh sendi
hilang timbul. Lebam hilang timbul, riwayat
lebam muncul sendiri. Riwayat luka sulit
berhenti perdarahan dari usia 2 tahun. Riwayat
muntah darah dari usia 1 minggu yang lalu.
Muntah darah ±5 gelas. Riwayat berak darah
ada warna hitam dari 1 minggu yg lalu. Mimisan
ada dari 1 minggu yang lalu. Mata merah dari 2
minggu yang lalu.
 Riwayat penyakit keluarga : hipertensi
BAB II

DIAGNOSIS

1) Diagnosis medis : Hemofilia


2) Diagnosis gizi :

NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan pasien yang lemas ditandai
dengan tingkat konsumsi energi, lemak dan karbohidrat kurang <80%.
NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan penyakit Hemofilia
ditandai dengan pemeriksaan Hb rendah 9.87 g/dL, RBC rendah 3.60
106/µL, HCT rendah 29.57%, MPV rendah 6.05 fL, dan WBC rendah 3.65
106/µL.
NC. 3.1 Berat badan kurang/underweight berkaitan dengan penyakit pasien
hemophilia ditandai dengan status gizi kurang berdasarkan berat badan
menurut umur dengan Z-Score -2.1 SD (Gizi Kurang)
BAB III
INTERVENSI GIZI

1) INTERVENSI

a. Jenis diet : Diet TKTP


b. Bentuk makanan : Makanan biasa / nasi.
c. Tujuan diet :
 Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi
kebutuhan sehingga tercapai status gizi yang optimal.
 Membantu meningkatkan berat badan sehingga mencapai
berat badan ideal.
 Membantu mencapai nilai lab Hb, RBC, HCT, MPV, dan
WBC mencapai normal
 Meningkatkan asupan makan pasien
d. Prinsip diet :
 Tinggi Protein
 Tinggi Energi
 Tinggi zat besi

e. Syarat diet :
1) Energi tinggi diberikan sesuai kebutuhan dan kondisi pasien dengan
mempertimbangkan umur dan berat badan ideal, berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan pasien sehingga dapat mencapai status gizi optimal.

2) Protein tinggi diberikan sesuai kebutuhan pasien yaitu 1.5 g/kg BBI. Protein
diberikan tinggi untuk mengurangi kerusakan jaringan.

3) Lemak diberikan cukup, yaitu sebesar 25%. Berfungsi sebagai penyumbang


energi terbesar, sebagai komponen pembentuk lemak subkutan dan sebagai
sumber asam-asam lemak esensial.

4) Karbohidrat diberikan dari kebutuhan energi total dikurangi dengan energi


yang berasal dari protein dan lemak. Berfungsi sebagai sumber energi utama,
sumber energi khusus untuk sebagian besar otak, sel darah merah dan sistem
saraf yang tidak bisa digantikan oleh zat gizi lainnya.
5) Tinggi zat besi diberikan diatas AKG yaitu 10 mg untuk meningkatkan kadar
Hb dalam darah.
6) Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
7) Menghindari pemberian makanan yang merangsang seperti pedas dan
masam serta menghindari pemberian makanan yang bergas.

f. Perhitungan zat gizi


RDA = 90 x BBI
= 90 x 16.5 kg
= 1485 kkal
Protein = 1.5 x BBI
= 1.5 x 16.5 kg
= 24.75 gram x 4 kkal/gram
= 99 kkal
Lemak = 25% x 1485 kkal
= 371.25 kkal : 9 kkal/gram
= 41.25 gram
Karbohidrat = Energi – (kal P + kal L)
= 1485 kkal – (99 + 371.25 kkal)
= 1014.7 kkal : 4 kkal/gram
= 253.6 gram

2). IMPLEMENTASI
Diet yang diberikan adalah diet ETPT sesuai dengan kebutuhan pasien, dan
kondisi pasien dengan perhitungan yaitu kebutuhan energi sebesar 1485 kkal, protein
24.75 gram, lemak sebesar 41.25 gram serta karbohidrat sebesar 253.6 gram. Makanan
dapat berbentuk makanan biasa atau nasi dengan 3x makan utaman dan 1-2x selingan.
Contoh menu sehari :
Waktu Menu Berat (gram)
Pagi Nasi 80
Ayam bumbu kecap 40
Telur dadar 30
Sambal goreng tempe 30
Sop sayur 70
Buah pepaya 100
Snack pagi Bolu 35
Siang Nasi 90
Ikan bumbu merah 35
Telur mata sapi 50
Tahu asam manis 30
Sayur bening 85
Pisang 100

Snack siang Bubur Kacang Hijau 30


Malam Nasi 80
Telur orak arik 40
Pepes tempe 25
Capcay 80
Semangka 100

3). KONSELING GIZI


Tempat : Ruang Poliklinik Anak
Waktu : 14.00 – 14.15 WITA
Metode : Ceramah
Media : Leaflet
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Materi :

1) Pengertian penyakit Hemofilia


Hemophilia merupakan suatu penyakit yang menyebabkan gangguan
pendarahan karena kekurangan faktor pembekuan darah. Akibatnya,
pendarahan berlangsung lebih lama saat tubuh mengalami luka. Dalam
keadaan normal, protein yang menjadi faktor pembeku darah membentuk jarring
penahan disekitar platetet sehingga membekukan darah dan pada akhirnya
menghentikan pendarahan. Pada pasien hemophilia, kekurangan protein
menjadi faktor pembeku darah yang mengakibatkan pendarahan terjadi secara
berkepanjangan. Gejala utama hemophilia adalah pendarahan yang sulit
berhenti atau berlangsung lebih lama, termasuk pendarahan pada hidung, otot,
gusi atau sendi. Tingkat keparahan pendarahan tergantung dari jumlah faktor
pembeku dalam darah. Pada hemophilia ringan, jumlah faktor pembekuan
berkisar antara 5-50%, sedang dengan faktor pembekuan berkisar 1-5%, dan
berat dengan jumlah faktor pembekuan <1%.
2) Tujuan diberikan diet ETPT
Tujuan diberikan diet untuk pendeita hemofilia untuk memenuhi
kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh dan meningkatkan berat badan hingga mencapai berat
badan normal.

Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan


Tabel 1. Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber karbohidrat Nasi, roti, mie, macaroni dan
hasil olah tepung-tepungan lain
seperti cake, tarcis, pudding,
karbohidrat sederhana seperti
gula pasir
Sumber protein Daging sapi, ayam, ikan, telur, Dimasak dengan banyak
susu, dan hasil olah seperti keju minyak atau kelapa/santan
dan yogurt kental
Sumber protein Semua jenis kacang-kacangan Dimasak dengan banyak
nabati dan hasil olahannya seperti minyak atau kelapa/santan
tempe, tahu kental
Sayuran Semua jenis sayuran terutama Dimasak dengan banyak
jenis B seperti bayam, buncis, minyak atau kelapa/santan
daun singkong, kacang panjang, kental
labu siam, wortel direbus,
dikukus dan di tumis
Buah-buahan Semua jenis buah segar, buah
kaleng, buah kering dan jus
buah
Lemak dan minyak Minyak goreng, mentega, Santan kental
margarine, santan encer, salad
dressing
Minuman Soft drink, madu, sirup,, the dan Minuman rendah energi
kopi encer
Bumbu Bumbu tidak tajam, seperti Bumbu yang tajam seperti
bawang merah, bawang putih, cabe dan merica
laos, salam dan kecap
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

Pasien Kadek Narendra, berusia 4 tahun. Ny. L melakukan pemeriksaan ke


poliklinik anak di RSUP Sanglah Denpasar. Berdasarkan hasil pengukuran antropometri
diketahui bahwa berat badan pasien yaitu 13 kg dan tinggi badan pasien yaitu 103 cm
kemudian dilakukan pengukuran status gizi menggunakan z-score berdasarkan (BB/U)
yang diperoleh hasil yaitu -2.1 dimana hasil z-score ini tergolong dalam kategori gizi
kurang dengan nilai normal yaitu -2 sampai dengan 2 SD menurut WHO Antropometri
2010.
Pada pemeriksaan biokimia pasien terdapat beberapa nilai lab yang rendah
seperti Hb yang menandakan pasien anemia, kadar HCT, RBC, MCV yang rendah
dikarenakan adanya pendarahan pada pasien. Sedangkan untuk pemeriksaan fisik
pasien terlihat lemah dengan kesadaran compos mentis dan klinis pasien seperti. Untuk
pemeriksaan klinis seperti nadi, respirasi dan suhu pasien dalam kondisi normal.
Berdasarkan asupan makan pasien dengan recall diketahui bahwa asupan
pasien seperti energi, lemak dan karbohidrat <80% sedangkan untuk protein ≥80%.
Pasien tidak bisa menghabiskan makanan karena pasien tidak nafsu makan.
Berdasarkan kasus diatas diperoleh diagnosis yaitu asupan oral pasien tidak adekuat,
berat badan kurang dan perubahan nilai lab terkait gizi, maka dari itu diberikan
intervensi dengan jenis diet yaitu diet ETPT/TKTP dengan prinsip tinggi energi, tinggi
proteindan tinggi zat besi yaitu untuk membantu menormalkan nilai laboratorium terkait
gizi yaitu HGB, HCT. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan zat gizi pasien diperoleh
energi sebesar 1485 kkal, protein 24.75 gram, lemak 41.25 gram dan karbohidrat 253.6
gram.
BAB V
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Pasien didiagnosis menderita penyakit hemofilia dengan status gizi kurang, dan
pasien kurang nafsu makan. Pasien diberikan diet ETPT dengan prinsip tinggi energi,
tinggi protein, tinggi zat besi dengan tujuan mengurangi kerusakan jaringan tubuh,
menormalkan nilai lab terkait gizi serta membantu mencapai status gizi yang optimal.
Bentuk makanan yang diberikan adalah makanan biasa atau nasi dengan kebutuhan
energi sebesar 1485 kkal, protein 24.75 gram, lemak 41.25 gram dan karbohidrat 253.6
gram.

2. SARAN
Perlu dilakukan nya motivasi atau dukungan terhadap pasien dan keluarga
dalam memperhatikan asupan makan pasien dan pemilihan bahan makanan sehingga
proses penyembuhan optimal

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2006, Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Angka Kecukupan Gizi 2013

Anggraeni, Adisty, 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Proces.Yogyakarta: PT. Graha
Ilmu

Wahyuningsih, Retno.2013. Penatalaksanaan Diet pada Pasien. Yogyakarta: PT.Graha


Ilmu.
Nasar, Sri S. 2015. Penuntun Diet Anak. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Analisa recall sehari

Bahan Protein
Waktu Menu Berat Energi Lemak HA Ca Fosfor Fe Na K
Makanan Hewani Nabati
makan
25
pagi nasi putih Beras giling 90.0 0.0 1.7 0.2 19.7 1.5 35.0 0.2 1.3 25.0
Ayam 25 75.5 4.6 0.0 6.3 0.0 3.5 50.0 0.4 25.0 87.5
Minyak kelapa 2 17.4 0.0 0.0 2.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0
sayur tumis Wortel 25 10.5 0.0 0.3 0.1 2.3 9.8 9.3 0.2 17.5 61.3
Buncis 25 8.8 0.0 0.6 0.1 1.9 16.3 11.0 0.3 8.8 19.4
Minyak kelapa 2 17.4 0.0 0.0 2.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0
Sub Total 219.6 4.6 2.6 10.5 24.0 31.1 105.3 1.1 52.6 193.2
selingan
20
pagi biskuit Biscuit 91.6 0.0 1.4 2.9 15.0 12.4 17.4 0.5 100.0 40.0
Sub Total 91.6 0.0 1.4 2.9 15.0 12.4 17.4 0.5 100.0 40.0
Makan
25
Siang bubur Beras giling 90.0 0.0 1.7 0.2 19.7 1.5 35.0 0.2 1.3 25.0
ayam
25
goreng Ayam 75.5 4.6 0.0 6.3 0.0 3.5 50.0 0.4 25.0 87.5
Minyak kelapa 2 17.4 0.0 0.0 2.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0
sop sayur Wortel 25 10.5 0.0 0.3 0.1 2.3 9.8 9.3 0.2 17.5 61.3
Buncis 25 8.8 0.0 0.6 0.1 1.9 16.3 11.0 0.3 8.8 19.4
Sub Total 202.2 4.6 2.6 8.5 24.0 31.1 105.3 1.1 52.6 193.2
selingan
20
siang biskuit Biscuit 91.6 0.0 1.4 2.9 15.0 12.4 17.4 0.5 100.0 40.0
Sub Total 91.6 0.0 1.4 2.9 15.0 12.4 17.4 0.5 100.0 40.0
Makan
25
Malam bubur Beras giling 90.0 0.0 1.7 0.2 19.7 1.5 35.0 0.2 1.3 25.0
telur dadar Telur ayam 25 40.5 3.2 0.0 2.9 0.2 13.5 45.0 0.7 39.5 44.5
Minyak kelapa 2 17.4 0.0 0.0 2.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0
sop sayur Wortel 25 10.5 0.0 0.3 0.1 2.3 9.8 9.3 0.2 17.5 61.3
Buncis 25 8.8 0.0 0.6 0.1 1.9 16.3 11.0 0.3 8.8 19.4
Sub Total 167.2 3.2 2.6 5.1 24.2 41.1 100.3 1.4 67.1 150.2
102. 128.
Total
772.1 22.9 29.9 1 0 345.6 4.5 372.2 616.5

Analisa menu sehari


Protein
Waktu Menu Bahan Makanan Berat Energi Lemak KH Ca Fosfor Fe Vit. C Na K
Hewani Nabati
makan
nasi putih Beras giling 40 144.0 0.0 2.7 0.3 31.6 2.4 56.0 0.3 0.0 2.0 40.0
pagi
ayam bumbu
Ayam 40 120.8 7.3 0.0 10.0 0.0 5.6 80.0 0.6 0.0 40.0 140.0
kecap
Minyak kelapa 2 17.4 0.0 0.0 2.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
telur dadar Telur ayam 30 48.6 3.8 0.0 3.5 0.2 16.2 54.0 0.8 0.0 47.4 53.4
Minyak kelapa 2 17.4 0.0 0.0 2.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
sambal Tempe kedele
30 44.7 0.0 5.5 1.2 3.8 38.7 46.2 3.0 0.0 0.0 0.0
goreng tempe murni
Minyak kelapa 2 17.4 0.0 0.0 2.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
sop sayur Wortel 25 10.5 0.0 0.3 0.1 2.3 9.8 9.3 0.2 1.5 17.5 61.3
Buncis 25 8.8 0.0 0.6 0.1 1.9 16.3 11.0 0.3 4.8 8.8 19.4
Sawi 20 4.4 0.0 0.5 0.1 0.8 44.0 7.6 0.6 20.4 2.3 73.5
pepaya Pepaya 100 46.0 0.0 0.5 0.0 12.2 23.0 12.0 1.7 78.0 4.0 221.0
Sub Total 480.0 11.1 10.1 21.0 52.8 156.1 276.1 7.5 104.7 122.0 608.6
selingan
bolu Tepung terigu 10 36.5 0.0 0.9 0.1 7.7 1.6 10.6 0.1 0.0 0.2 40.0
pagi
Gula pasir 10 36.4 0.0 0.0 0.0 9.4 0.5 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1
Telur ayam 15 24.3 1.9 0.0 1.7 0.1 8.1 27.0 0.4 0.0 23.7 26.7
Sub Total 97.2 1.9 0.9 1.9 17.2 10.2 37.7 0.5 0.0 23.9 66.8
Makan
nasi putih Beras giling 45 162.0 0.0 3.1 0.3 35.5 2.7 63.0 0.4 0.0 2.3 45.0
Siang
ikan bumbu
Ikan segar 35 39.6 6.0 0.0 1.6 0.0 7.0 70.0 0.4 0.0 35.2 105.0
merah
Minyak kelapa 2 17.4 0.0 0.0 2.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
telur mata
Telur ayam 50 81.0 6.4 0.0 5.8 0.4 27.0 90.0 1.4 0.0 79.0 89.0
sapi
Minyak kelapa 1 8.7 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
tahu asam
Tahu 30 20.4 0.0 2.3 1.4 0.5 37.2 18.9 0.2 0.0 3.6 45.3
manis
Wortel 15 6.3 0.0 0.2 0.0 1.4 5.9 5.6 0.1 0.9 10.5 36.8
Jagung segar
sayur bening 30 42.0 0.0 1.4 0.4 9.9 1.8 35.4 0.2 2.4 0.0 0.0
kuning
Labu siam 30 7.8 0.0 0.2 0.0 2.0 4.2 7.5 0.2 5.4 0.0 0.0
Bayam 25 9.0 0.0 0.9 0.1 1.6 66.8 16.8 1.0 20.0 1.0 104.0
pisang Pisang ambon 100 99.0 0.0 1.2 0.2 25.8 8.0 28.0 0.5 3.0 18.0 434.0
Sub Total 493.2 12.4 9.3 12.8 77.1 160.6 335.1 4.3 31.7 149.5 859.1
selingan bubbur
Kacang ijo 10 34.5 0.0 2.2 0.1 6.3 12.5 32.0 0.7 0.6 0.0 0.0
siang kacang hijau
Santan peras,
10 12.2 0.0 0.2 1.0 0.8 2.5 3.0 0.0 0.2 0.4 32.4
dengan air
Gula pasir 10 36.4 0.0 0.0 0.0 9.4 0.5 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1
Sub Total 83.1 0.0 2.4 1.1 16.5 15.5 35.1 0.7 0.8 0.4 32.5
Makan
Nasi putih Beras giling 40 144.0 0.0 2.7 0.3 31.6 2.4 56.0 0.3 0.0 2.0 40.0
Malam
telur orak arik Telur ayam 40 64.8 5.1 0.0 4.6 0.3 21.6 72.0 1.1 0.0 63.2 71.2
Minyak kelapa 2 17.4 0.0 0.0 2.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
Tempe kedele
pepes tempe 25 37.3 0.0 4.6 1.0 3.2 32.3 38.5 2.5 0.0 0.0 0.0
murni
Telur ayam 10 16.2 1.3 0.0 1.2 0.1 5.4 18.0 0.3 0.0 15.8 17.8
capcay Wortel 30 12.6 0.0 0.4 0.1 2.8 11.7 11.1 0.2 1.8 21.0 73.5
Buncis 30 10.5 0.0 0.7 0.1 2.3 19.5 13.2 0.3 5.7 10.6 23.3
Kol merah/putih 20 4.8 0.0 0.3 0.0 1.1 9.2 6.2 0.1 10.0 2.0 47.6
semangka Semangka 100 28.0 0.0 0.5 0.2 6.9 7.0 12.0 0.2 6.0 4.0 60.7
Sub Total 335.6 6.4 9.2 9.4 48.1 109.1 227.0 5.0 23.5 118.6 334.1
Total 1489.0 23.7 42.1 252 451.5 911.0 18.0 160.7 414.5 1900.9

Anda mungkin juga menyukai