Anda di halaman 1dari 11

PERJANJIAN KERJASAMA

PENGADAAN & PEMASANGAN PERLENGKAPAN JALAN

MELALUI KATALOG ELEKTRONIK (E-PURCHASING)

ANTARA

CV. REKAYASA BANGUN INDONESIA

DENGAN

PT. JAVIS TEKNOLOGI ALBAROKAH

NOMOR: 125/SPK/JTA/V/2022

Pada hari Jumat tanggal 27 (dua puluh tujuh) bulan Mei Tahun 2022 (dua ribu dua puluh
dua) di Yogyakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. ENDRO WAHYU MARDIYANTO Direktur CV REKAYASA BANGUN INDONESIA,


bertempat tinggal di Komplek Ardhini I Nomor 27, RT 006, RW 004, Kelurahan
Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. NIK 3275120404610005
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya diatas, dan oleh karenanya sah
mewakili Direksi, untuk dan atas nama CV. REKAYASA BANGUN INDONESIA yang
berkedudukan di Kabupaten Bogor, sesuai Akta Pendirian CV. REKAYASA
BANGUN INDONESIA Nomor Akta Pendirian 01, tertanggal 14 Maret 2019, dibuat
di hadapan Notaris Mira Puspasari, S.H, M.Kn Notaris di Kota Depok, yang telah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor:
AHU-0017891-AH.01.15 Tahun 2019 tertanggal 04 April 2019, dan telah diubah
berdasarkan Akta Perubahan Nomor 25, tanggal 13 Januari 2022 dibuat
dihadapan Notaris Mira Puspasari, S.H, M.Kn, Notaris di Kota Depok yang telah
mendapat pengesahan dari Menteri Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Nomor AHU-0003444-AH.01.16 Tahun 2022, Tanggal 22 Januari 2022, dan oleh
karenanya sah bertindak untuk dan atas nama CV. REKAYASA BANGUN
INDONESIA. Dan berdasarkan Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) bidang Alat Penerangan Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
(APILL), dan Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan.

Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Pembuat/Pelaksana/Aplikator atau


PIHAK PERTAMA.
2. AGUNG SUPRIYANTO, S.T, Direktur Utama PT. Javis Teknologi Albarokah,
bertempat tinggal di Jl. Elang Jawa No 12 Wedomartani, Kecamatan Ngemplak,
Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta, dengan NIK 3310062504840007.
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya diatas, dan oleh karenanya sah
mewakili Direksi, untuk dan atas nama PT. Javis Teknologi Albarokah yang
berkedudukan di Jl. Elang Jawa No 12 Wedomartani, Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta, sesuai Akta Pendirian PT. Javis Teknologi Albarokah Nomor 01,
tertanggal 5 Desember 2017, dibuat di hadapan Notaris Macarius Ariyanto Widi
Purnomo S.H., Notaris di Sleman, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-0056286.AH.01.01. TAHUN 2017,
tertanggal 12 Desember 2017 dan akta tersebut telah diubah berdasarkan Akta
Perubahan Nomor : 06, tanggal 22 Januari 2018 dibuat dihadapan Notaris
Macarius Ariyanto Widi Purnomo, S.H, Notaris di Kabupaten Sleman, yang telah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor:
AHU-0001725.AH.01.02 Tahun 2018 tertanggal 25 Januari 2018, dan oleh
karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT. Javis Teknologi Albarokah. Dan
berdasarkan Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-
BUPBPJ) bidang Alat Penerangan Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL),
dan Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan.

Selanjutnya di dalam perjanjian ini disebut Penyedia Bahan atau PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut


sebagai PARA PIHAK.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:


1. PIHAK PERTAMA adalah Commanditaire Vennootschap (CV) di bidang
Pembuat/Pelaksana/Aplikator Pemasangan Perlengkapan Jalan.
2. PIHAK KEDUA adalah Perseroan Terbatas yang kegiatan usahanya bergerak
pada bidang Penyedia Bahan perlengkapan jalan.
3. PARA PIHAK sepakat perjanjian ini merupakan perjanjian pendahuluan sebagai
rujukan perjanjian-perjanjian pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan
yang akan datang antara PARA PIHAK.
4. PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian Kerjasama ini untuk
pelaksanaan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan.
5. Untuk melaksanakan pekerjaan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan
sebagaimana tersebut pada angka 4, PIHAK PERTAMA membutuhkan supply
barang/bahan perlengkapan jalan dari PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menyanggupi permintaan PIHAK PERTAMA untuk menyediakan supply
barang/bahan perlengkapan jalan yang dibutuhkan oleh PIHAK PERTAMA.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan dengan itikad baik, PARA PIHAK bersepakat
untuk saling mengikatkan diri dalam perjanjian ini dengan syarat dan ketentuan
sebagaimana diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut :
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
1. Perjanjian adalah Perjanjian Kerjasama Pengadaan dan Pemasangan
Perlengkapan Jalan yang akan dijalankan melalui Katalog Elektronik (E-
Purchasing), yang pengaturan lebih lanjut akan dituangkan dalam perjanjian ini,
termasuk lampiran-lampiran dan perubahan-perubahannya (jika ada) yang
tidak terpisah dari perjanjian ini.
2. Katalog Elektronik (E-Purchasing) atau E-Catalog adalah aplikasi belanja online
yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Pemerintah
yang di dalamnya memuat sistem informasi berisi informasi berupa daftar, jenis,
spesifikasi teknis, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Produk dalam
Negeri, produk Standar Nasional Indonesia (SNI) dan informasi lainnya dari
berbagai penyedia bahan mengenai barang yang diperjualbelikan.
3. PPK adalah Pejabat Pembuat Komitmen yang mempunyai tugas pokok dalam
lingkup pengadaan barang pemerintah diantaranya penetapan rencana
pelaksanaan pengadaan barang, penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang
dan Jasa, penyusunan, penandatanganan dan pelaksanaan serta pengendalian
kontrak pengadaan barang.
4. Pesanan Pembelian, selanjutnya disebut Purchase Order (PO) adalah dokumen
yang secara hukum mengikat yang dibuat oleh Pembeli atau Pihak Pemesan dan
dikirimkan kepada Penjual atau Pihak Penyedia bahan, yang berisi infomasi
mengenai keterangan barang apa yang dibeli dengan menyebutkan jenis, jumlah
harga, spesifikasi barang, volume, waktu, metode pembayaran dan metode
pengiriman.
5. Persetujuan Pesanan Pembelian (purchase order approval) adalah dokumen
yang secara hukum mengikat yang dibuat oleh Penjual atau Pihak Penyedia
bahan berupa tanggapan persetujuan atas Purchase Order (PO) yang dikirim
oleh Pembeli atau Pihak Pemesan.
6. Penggantian Pesanan Pembelian (Purchase Order Change Request) adalah
dokumen yang dikirimkan oleh Pembeli atau Pihak Pemesan berisi perubahan
atas Purchase Order (PO) yang telah dikirimkan sebelumnya.
7. Denda adalah konsekuensi yang timbul akibat keterlambatan penyelesaian
pekerjaan atau penyediaan barang dan dikenakan pinalti atau denda sebesar 1
0/00 (satu permil) dari nilai perjanjian atau 1 0/00 (satu permil) dari nilai bagian

perjanjian untuk setiap hari keterlambatan.


8. Keadaan memaksa (Force majeure) adalah peristiwa-peristiwa di luar
kemampuan PARA PIHAK yang dapat mempengaruhi pelaksanaan hak dan
kewajiban dalam perjanjian.
9. Rekening Bersama adalah rekening yang dipilih dan disetujui bersama oleh
PARA PIHAK dan digunakan sebagai metode pembayaran selama masa
perjanjian kerjasama pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan.
10. Standing Instruction adalah mekanisme pembayaran yang mana pelanggan
dapat menerbitkan perintah transfer dana atau uang kepada Bank untuk
mengirimkan atau memindahkan sejumlah dana atau uang pada waktu yang
sudah ditentukan sebelumnya dari akun simpanan pelanggan kepada akun
penerima.

PASAL 2
OBJEK PERJANJIAN
(1) PARA PIHAK sepakat bahwa perjanjian ini dibuat dalam rangka pengadaan dan
pemasangan perlengkapan jalan melalui Katalog Elektronik (E-Purchasing).
(2) PARA PIHAK sepakat bahwa pelaksanaan perjanjian ini tidak terbatas pada
pengadaan melalui system E-Purchasing yang dijalankan oleh PIHAK PERTAMA,
namun juga pada pengadaan barang secara langsung.
(3) PARA PIHAK sepakat bahwa apabila PIHAK PERTAMA ditunjuk oleh PPK
sebagai pihak pembuat/pelaksana/aplikator pengadaan dan pemasangan
barang perlengkapan jalan dengan system E-Purchasing, maka PIHAK
PERTAMA dengan ini menyatakan terikat penuh dan dilarang mengambil atau
membeli supply barang/bahan perlengkapan jalan selain dari PIHAK KEDUA
dan PIHAK KEDUA menyatakan kesanggupannya untuk menyediakan supply
barang/bahan perlengkapan jalan yang dibutuhkan PIHAK PERTAMA.

(4) Perjanjian mencakup kategori:


a. Alat Penerangan Jalan sub kategori Alat Penerangan Jalan Listrik
Konvensional
b. Alat Penerangan Jalan sub kategori Alat Penerangan Jalan Tenaga Surya
c. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) sub ketegori APILL Otonom
Standart,
d. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) sub kategori APILL Otonom Cerdas,
e. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) sub kategori APILL Pejalan Kaki,
f. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) sub kategori Warning Light Listrik
Konvensional,
g. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) sub kategori Warning Light Tenaga
Surya,
h. Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan sub kategori Delineator.

(5) Pengadaan bahan perlengkapan jalan pada sub kategori yang dimaksud pada
ayat (4), sekurang-kurangnya mencakup;
a. Luminer, Peralatan Kontrol, Peralatan Proteksi, Tiang Utama, Tiang
Pengaman, Kabel Catu Daya, Peralatan Smart System (khusus tipe Smart
System) untuk sub kategori Alat Penerangan Jalan Konvensional;
b. Luminer, Peralatan Kontrol, Peralatan Proteksi, Panel Surya, Baterai, Tiang
Utama, Tiang Pengaman, Kabel Catu Daya, Peralatan Smart System (khusus
tipe Smart System) untuk sub kategori Alat Penerangan Jalan Tenaga Surya;
c. Luminer, Perangkat Kendali APILL, Power Backup Catu Daya, Peralatan
Proteksi, Kabel Catu Daya, Tiang Penyangga, Patok Pengaman, Kabel
Instalasi untuk sub kategori APILL Otonom Standard;
d. Luminer, Perangkat Kendali APILL, Power Backup Catu Daya, Peralatan
Proteksi, Kabel Catu Daya, Tiang Penyangga, Patok Pengaman, Kabel
Instalasi, Alat Pendeteksi Kendaraan dan Kamera Pemantau Lalu Lintas
untuk sub kategori APILL Otonom Cerdas;
e. Luminer, Perangkat Kendali APILL, Power Backup Catu Daya, Peralatan
Proteksi, Kabel Catu Daya, Tiang Penyangga, Patok Pengaman, Kabel
Instalasi untuk sub kategori APILL Pejalan Kaki;
f. Luminer, Perangkat Kendali Warning Light, Kabel Catu Daya, Peralatan
Proteksi, Tiang Penyangga, Patok Pengaman, Kabel Instalasi untuk sub
kategori Warning Light Listrik Konvensional;
g. Luminer, Perangkat Kendali Warning Light, Baterai, Kabel Catu Daya, Panel
Surya, Peralatan Proteksi, Tiang Penyangga, Patok Pengaman, Kabel Instalasi
untuk sub kategori Warning Light Tenaga Surya;
h. Delineator dari bahan besi, untuk sub kategori Delineator.

PASAL 3
JANGKA WAKTU
(1) Perjanjian kerjasama pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan ini
dilakukan sejak tanggal 27 Mei Tahun 2022 dan akan berakhir demi hukum pada
tanggal 31 Desember Tahun 2025.
(2) Jangka waktu perjanjian ini dapat diperpanjang atas persetujuan dan kesepakatan
PARA PIHAK dengan ketentuan pihak yang mengajukan perpanjangan jangka
waktu perjanjian memberitahukan kepada pihak lainnya, 3 (tiga) bulan sebelum
jangka waktu perjanjian sebagaimana ayat (1) diatas berakhir.

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) Hak PIHAK PERTAMA:
a. Mendapatkan persetujuan pesanan pembelian (purchase order approval) dari
PIHAK KEDUA atas jumlah pesanan yang dibutuhkan oleh PIHAK PERTAMA;
b. Mendapat penyediaan dan pemenuhan barang pesanan dari PIHAK KEDUA,
sesuai kualitas dan kuantitas barang yang diminta PIHAK PERTAMA;
c. Mendapatkan garansi dan jaminan atas barang yang disediakan oleh PIHAK
KEDUA apabila terdapat ketidaksesuaian kualitas dan kuantitas barang;
d. Melakukan pemasangan perlengkapan jalan sesuai dengan deskripsi
pekerjaan yang dimiliki PIHAK PERTAMA atas persetujuan dan
sepengetahuan PIHAK KEDUA;
e. Berhak atas denda keterlambatan apabila PIHAK KEDUA dinyatakan
mengalami keterlambatan penyediaan barang dan pengiriman barang yang
dibutuhkan PIHAK PERTAMA.
f. Berhak mendapatkan manual book pemasangan dan manual book
pemeliharaan dari PIHAK KEDUA atau mendapatkan pendampingan teknis
dari PIHAK KEDUA pada saat pemasangan atau pengujian.
(2) Kewajiban PIHAK PERTAMA:
a. Menyampaikan/mengirimkan Purchase Order (PO) atas setiap pesanan barang
yang dilakukan melalui aplikasi E-Purchasing secara resmi kepada PIHAK
KEDUA;
b. Melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA atas pesanan barang yang
dilakukan dengan tepat waktu, sesuai besaran dan waktu yang telah
disepakati;
c. Membayar denda kepada PIHAK KEDUA apabila PIHAK PERTAMA
dinyatakan terlambat melaksanakan pembayaran;
d. Menyampaikan dan melampirkan dokumen penunjukan PIHAK PERTAMA
oleh PPK kepada PIHAK KEDUA;
e. Menyampaikan dan melampirkan perjanjian kerjasama ini sebagai bukti
tambahan kepada PPK guna tindak lanjut perjanjian ini;
f. Menjamin legalitas aplikasi yang dipergunakan dan memastikan prosedur
pemesanan yang dijalankan telah sesuai serta tidak menyimpang dari aturan
hukum yang berlaku di Indonesia.
(3) Hak PIHAK KEDUA:
a. Menerima Purchase Order (PO) dari PIHAK PERTAMA atas setiap pemesanan
barang yang dilakukan melalui aplikasi E-Purchasing yang dilaksanakan
PIHAK PERTAMA;
b. Berhak atas pembayaran dari PIHAK PERTAMA atas pesanan barang yang
dilakukan dengan tepat waktu, sesuai besaran dan waktu yang telah
disepakati;
c. Berhak atas pembayaran denda apabila PIHAK PERTAMA dinyatakan
terlambat dalam melakukan pembayaran sebagaimana yang telah disepakati;
d. Berhak atas dokumen penunjukan PIHAK PERTAMA oleh PPK yang
disampaikan dan dilampirkan oleh PIHAK PERTAMA;
(4) Kewajiban PIHAK KEDUA:
a. Memberikan persetujuan pesanan pembelian (purchase order approval)
kepada PIHAK PERTAMA atas jumlah, jenis dan spesifikasi barang yang
dibutuhkan sesuai Purchase Order (PO) dari PIHAK PERTAMA;
b. Menyediakan dan memenuhi setiap pemesanan yang dilakukan melalui
aplikasi E-Purchasing oleh PIHAK PERTAMA;
c. Memberikan garansi kepada PIHAK PERTAMA guna memastikan pesanan
sesuai jumlah dan spesifikasi teknis barang secara tepat;
d. Membayar denda yang telah disepakati apabila PIHAK KEDUA dinyatakan
terlambat melaksanakan pengiriman barang/bahan perlengkapan jalan yang
dipesan PIHAK PERTAMA.
e. PIHAK KEDUA harus menerbitkan manual book pemasangan dan manual
book pemeliharaan atau melakukan pendampingan teknis kepada PIHAK
PERTAMA pada saat pemasangan atau pengujian.

PASAL 5
PERNYATAAN DAN JAMINAN
(1) PIHAK PERTAMA menjamin legalitas penunjukan PPK kepada PIHAK KEDUA,
bahwa PIHAK PERTAMA bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme yang dapat
merugikan PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK PERTAMA menjamin bahwa dalam pelaksanaan pengadaan dan
pemasangan barang yang dipesan dari PIHAK KEDUA mengikuti prosedur yang
berlaku dan tidak menyimpang dari aturan hukum yang berlaku.
(3) PARA PIHAK menjamin bahwa Purchase Order dan Purchase Order Approval
yang diterbitkan atau dikirimkan, dibuat oleh orang yang ditunjuk dan berhak
mewakili perusahaan.
(4) PIHAK PERTAMA menjamin akan menyelesaikan pekerjaan pemasangan
perlengkapan jalan seluruhnya atau 100% (seratus persen) selesai, sehingga
pembayaran kepada PIHAK KEDUA dapat ditagihkan sepenuhnya.
(5) PIHAK KEDUA memberikan jaminan bahwa sanggup untuk memenuhi
permintaan dalam jumlah dan spesifikasi barang sesuai Purchase Order (PO)
yang disampaikan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
(6) PIHAK KEDUA menjamin kualitas, kuantitas dan kelancaran pengiriman barang
yang dipesan oleh PIHAK PERTAMA beserta segala sesuatu yang dibutuhkan
PIHAK PERTAMA.
(7) PIHAK KEDUA memberikan garansi penuh atas kerusakan dan keterlambatan
barang pesanan PIHAK PERTAMA apabila dapat dibuktikan bahwa hal tersebut
merupakan kelalaian dari PIHAK KEDUA.

PASAL 6
TATA CARA PEMESANAN DAN PENYERAHAN
(1) Untuk setiap pemesanan barang dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
wajib didahului dengan mengirimkan Purchase Order kepada PIHAK KEDUA.
(2) Atas setiap Purchase Order yang diterima PIHAK KEDUA dari PIHAK
PERTAMA, PIHAK KEDUA diwajibkan memberikan Purchase order approval
dalam waktu 3x 24 jam sebagai jawaban atas Purchase Order yang disampaikan
PIHAK PERTAMA.
(3) Apabila dalam tenggat waktu sebagaimana tersebut dalam angka (2), PIHAK
KEDUA tidak memberikan Purchase order approval, maka permohonan
sebagaimana tersebut tidak dapat diteruskan oleh PIHAK PERTAMA dan secara
otomatis dibatalkan.
(4) Pesanan akan dikerjakan dan disiapkan oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan
Purchase Order Approval yang telah disepakati bersama.
(5) Penyerahan barang pesanan akan dilaksanakan menurut lokasi dan atau alamat
yang telah ditentukan PARA PIHAK, dan atas penyerahan sebagaimana tersebut
PIHAK PERTAMA wajib membuat berita acara penerimaan barang kepada
PIHAK KEDUA

PASAL 7
TATA CARA PEMBAYARAN
(1) PARA PIHAK sepakat bahwa pembayaran akan dilakukan sekurang-kurangnya
dalam waktu 7 x 24 jam sesuai dengan jadwal dan ketentuan pembayaran yang
telah disepakati dalam Purchase Order Approval;
(2) Bahwa apabila PIHAK PERTAMA tidak melaksanakan kesepakatan mengenai
pembayaran, maka PIHAK KEDUA berhak untuk mengeluarkan surat
pemberitahuan sebanyak 3 (tiga) kali kepada PIHAK PERTAMA.
(3) PARA PIHAK sepakat bahwa pembayaran oleh PIHAK PERTAMA dilakukan
melalui Rekening Bersama di Bank atau Standing Instruction, yang telah ditunjuk
dan disepakati PARA PIHAK.

PASAL 8
SANKSI DAN DENDA
(1) PARA PIHAK sepakat bahwa apabila PIHAK PERTAMA tidak melaksanakan
atau melaksanakan tetapi tidak sesuai ketentuan dalam perjanjian ini meliputi
keterlambatan pembayaran, atau membayar tetapi tidak sesuai dengan
ketentuan dalam perjanjian ini dan telah mendapatkan surat pemberitahuan
dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dinyatakan lalai dan akan
dibebankan denda atas kelalaiannya sebesar 1 0/00 (satu permil) per hari dari
jumlah sisa harga yang belum terbayar, dengan ketentuan bahwa PIHAK
PERTAMA tetap berkewajiban untuk memenuhi kewajibannya.
(2) Apabila PIHAK PERTAMA melanggar larangan mengambil atau membeli
barang/bahan perlengkapan jalan selain dari PIHAK KEDUA sebagaimana
dimaksud pada Pasal 2 ayat (3), maka PIHAK PERTAMA dikenakan sanksi
sebagai berikut :
a. Membayar ganti rugi kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan nilai/harga
pengadaan barang/bahan perlengkapan jalan yang terdapat pada kontrak
antara PIHAK PERTAMA dengan PPK.
b. Pembatalan Perjanjian Kerjasama dengan tembusan kepada PPK.
(3) PARA PIHAK sepakat bahwa apabila PIHAK KEDUA melakukan keterlambatan
dalam penyediaan dan pengiriman barang, maka PIHAK KEDUA akan
dibebankan denda keterlambatan sebesar 1 0/00 (satu permil) per hari dari
jumlah sisa harga barang yang terlambat, dengan ketentuan bahwa PIHAK
KEDUA tetap berkewajiban memenuhi kewajibannya.

PASAL 9
INFORMASI DAN PEMBERITAHUAN
PARA PIHAK sepakat bahwa segala sesuatu berhubungan dengan informasi
komunikasi dan pemberitahuan mengenai pelaksanaan perjanjian ini, disepakati
akan dilakukan melalui kontak person sebagai berikut:
PIHAK PERTAMA : ENDRO WAHYU MARDIYANTO
No. Tlp/Email : 0822-3796-5568/rbi.generalcontractor@gmail.com
PIHAK KEDUA : AGUNG SUPRIYANTO, S.T
No. Tlp/Email : 0813-2768-0313/javis.agung@gmail.com

PASAL 10
KEADAAN MEMAKSA
(FORCE MAJEURE)
(1) PARA PIHAK sepakat bahwa yang masuk dalam kategori keadaan memaksa
dalam perjanjian ini adalah sebagai berikut :
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, badai, banjir, tsunami, gunung
meletus).
b. Keadaan yang bersifat masif seperti perang, revolusi, makar, huru hara,
pemberontakan, kerusuhan, kekacauan, dan kebakaran.
c. Peraturan Perundang-Undangan atau kebijakan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah yang berdampak besar pada Pelaksanaan Perjanjian misalnya
PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sebagai langkah
pencegahan virus corona.
d. Keadaan memaksa yang dinyatakan oleh Pemerintah.
(2) Dalam hal terjadi force majeure yang mengakibatkan tidak terlaksananya
kewajiban atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban berdasarkan PERJANJIAN
ini, maka PARA PIHAK sepakat bahwa pihak yang terkena dampak sebagaimana
tersebut dibebaskan dari tuntutan atas kerugian pihak lainnya.
(3) Force majeure yang dialami oleh salah satu pihak sebagaimana tersebut wajib
diberitahukan kepada pihak lainnya dalam jangka waktu selambat-lambatnya 3
(tiga) hari kalender sejak terjadinya keadaan force majeure, dan dalam hal pihak
yang mengalami force majeure tidak memberitahukannya kepada pihak lainnya
dalam waktu yang telah ditentukan maka keadaan force majeure tersebut
dianggap tidak pernah terjadi.
(4) PARA PIHAK sepakat bahwa apabila terjadi force majeure terhadap salah satu
pihak, perjanjian ini tidak menjadi gugur. PARA PIHAK tetap berkewajiban
untuk memenuhi kewajibannya dengan tenggang waktu yang disepakati PARA
PIHAK dalam suatu addendum perjanjian maupun perjanjian lain yang tidak
terpisah dari perjanjian ini.

PASAL 11
HUKUM YANG BERLAKU
Perjanjian ini tunduk dan ditafsirkan sesuai Hukum Negara Republik Indonesia.

PASAL 12
PENYELESAIAN SENGKETA
(1) Apabila terjadi perselisihan antara PARA PIHAK yang timbul dari perjanjian ini,
maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah.
(2) Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut dan menunjuk domisili hukum di Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Sleman.

PASAL 13
PEMBATALAN PERJANJIAN
Mengesampingkan berlakunya Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
dan PARA PIHAK tetap berkewajiban untuk tetap memenuhi prestasi dan/atau
kewajiban yang telah timbul akibat perjanjian ini.

PASAL 14
PERUBAHAN PERJANJIAN
(ADDENDUM)
Segala sesuatu yang tidak atau belum diatur dalam Perjanjian ini dan atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh PARA PIHAK akan diatur lebih lanjut dalam
suatu addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Anda mungkin juga menyukai