ANTARA
PT PEGADAIAN
DENGAN
PT PESONNA OPTIMA JASA
TENTANG
SEWA MENYEWA SECURITY COMMAND CENTER (SCC)
PT PEGADAIAN KANTOR WILAYAH III PALEMBANG
Nomor : /LOG/00103.04/2022
Nomor : /PKS-POJ/II/2022
(1) PT PEGADAIAN, berkedudukan di Jalan Kramat Raya Nomor 162 Jakarta Pusat,
Perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 01, tanggal 1 April 2012, yang
dibuat dihadapan Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan dan telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusi Republik Indonesia berdasakan
Keputusan Nomor AHU-17525.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 4 April 2012, telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Akta Nomor 25 tanggal 14 Januari 2022, yang
dibuat dihadapan Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan dan telah
diterima pemberitahuan perubahan data Perseroan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia berdasarkan Surat Nomor : AHU-AH.01.03-
0062085 tanggal 27 Januari 2022, dalam hal ini diwakili oleh Mohamad Ihsan Palaloi
selaku Vice President pada Kantor Wilayah III PT PEGADAIAN di Palembang. Oleh
karena itu, sah bertindak untuk dan atas nama PT PEGADAIAN, untuk selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
(2) PT PESONNA OPTIMA JASA, yang berkedudukan di Jakarta, beralamat di Jalan Kra
mat Raya 162 Jakarta Pusat, yang didirikan berdasarkan Anggaran Dasar sebagaima
na termuat dalam Akta Pendirian Nomor 16 tanggal 19 November 2014 yang dibuat
dihadapan Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., Notaris berkedudukan di Jakarta Selatan, t
elah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Ind
onesia tanggal 19 November 2014 dengan Nomor AHU-35439.40.10.2014 Tahun 201
4, yang kemudian diubah terakhir dengan Akta Nomor 15 tanggal 23 Desember 2021
dan telah diterima pemberitahuannya oleh Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Rep
ublik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor : AHU-AH.01.03-0490167 tangg
al 23 Desember 2021, dalam hal ini diwakili oleh Yul Afian selaku Direktur dengan d
emikian sah bertindak untuk dan atas nama PT PESONNA OPTIMA JASA, untuk sela
njutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA
m. Bahwa PIHAK KEDUA bersedia dan setuju untuk melaksanakan Pekerjaan ini
dengan standar tertinggi, integritas, serta keahlian secara professional dan tidak
melanggar peraturan perundang-undangan, kode etika dan/atau etika moral yang
berlaku dalam masyarakat.
Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk membuat Perjanjian Kerja antara PT Pegadaian
dengan PT Pesonna Optima Jasa tentang Sewa Menyewa Security Command Center
(SCC) pada PT Pegadaian Kantor Wilayah III Palembang, yang untuk selanjutnya disebut
“Perjanjian”, yang mengikat PARA PIHAK sesuai dengan ketentuan pasal-pasal sebagai
berikut:
Pasal 1
DEFINISI DAN INTERPRETASI
PIHAK PERTAMA
(2) Interpretasi
(a) Dalam Perjanjian ini, kecuali konteksnya menentukan lain, acuan kepada suatu
ketentuan hukum atau peraturan juga merupakan referensi terhadap ketentuan-
ketentuan tersebut sebagai telah dan/atau akan digantikan, diubah, dimodifikasi
atau dicanangkan kembali dari waktu ke waktu; kata-kata berbentuk tunggal
termasuk jamak dan sebaliknya dan kata-kata mengenai gender termasuk setiap
gender, kecuali jika ditentukan sebaliknya, referensi kepada pasal adalah kepada
pasal-pasal dalam Perjanjian ini.
(b) Penggunaan istilah - istilah asing dalam bidang Informasi dan Teknologi yang
tidak didefinisikan dalam ayat (1) Pasal ini, harus diartikan sesuai dengan
pengertian umum yang diterima PARA PIHAK serta tidak boleh menggunakan
definisi yang dapat merugikan PIHAK PERTAMA.
(c) Judul pasal hanya dimaksudkan untuk referensi dan tidak dimaksudkan dalam
penafsiran Perjanjian ini.
Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN
Perjanjian ini dimaksudkan untuk mengatur dan sebagai perikatan bagi PARA PIHAK
dalam pelaksanaan Pekerjaan, serta bertujuan untuk memberi kepastian tentang
pelaksanaan Pekerjaan sesuai syarat dan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini.
a. Pasal 3
b. OBJEK PERJANJIAN
PIHAK PERTAMA
Pasal 4
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
(1) PIHAK KEDUA bersedia dan menyatakan mampu, dengan keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, menyediakan Barang sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan serta spesifikasi dalam Perjanjian ini kepada PIHAK PERTAMA.
(2) Layanan Maintenance dan Asuransi Barang:
a. PIHAK KEDUA wajib menyediakan garansi dan jaminan purna jual (after sales
service) / agen service / technical support serta perawatan yang diperlukan,
selama Jangka Waktu Sewa Menyewa Barang.
b. PIHAK KEDUA wajib melakukan perbaikan Barang jika ada Barang yang
mengalami kerusakan selama Jangka Waktu Sewa Menyewa Barang.
c. PIHAK KEDUA wajib melakukan penggantian Barang jika ada Barang yang
mengalami kerusakan yang tidak dapat dilakukan perbaikan selama Jangka
Waktu Sewa Menyewa Barang.
d. Perbaikan Barang harus selesai sesuai Service Level Agreement (SLA) yang dis-
epakati PARA PIHAK.
e. PIHAK KEDUA wajib mengasuransikan dan menjamin pemenuhan Barang se-
lama Jangka Waktu Sewa Menyewa Barang, melingkupi kerusakan maupun kehi-
langan karena sebab apapun selama Jangka Waktu Sewa Menyewa Barang.
f. Apabila Barang yang diminta oleh PIHAK PERTAMA sudah tidak diproduksi/
diskontinu, maka PIHAK KEDUA wajib mengganti dengan Barang yang sama
spesifikasinya sebagaimana ayat (4) dan dengan terlebih dahulu mendapat per-
setujuan PIHAK PERTAMA.
(3) Biaya Pekerjaan sudah termasuk :
a. PIHAK PERTAMA diberikan Personil PIHAK KEDUA yang bertugas sebagai
Teknisi Barang, sebanyak 1 (satu) orang, di setiap Kantor Area PIHAK
PERTAMA pada Kantor Wilayah III Palembang PIHAK PERTAMA.
b. PIHAK PERTAMA diberikan alat controller Barang secara bertahap yang akan
dilakukan pembaharuan oleh PIHAK KEDUA;
c. PIHAK KEDUA memastikan notifikasi apabila ada kejadian terhadap aset-aset
PIHAK PERTAMA telah tersampaikan kepada Deputy Bisnis pada Kantor Area,
Kepala Departemen Logistik dan Umum pada Kantor Wilayah, Kepala Bagian
Bangunan dan Pengamanan Korporasi pada Kantor Wilayah, Pemimpin Cabang
dan Pengelola UPC / UPS pada Kantor Wilayah III Palembang PIHAK
PERTAMA.
(4) Uraian spesifikasi Barang sebagai berikut:
a. Aplikasi, dengan spesifikasi:
a) Perangkat Sistem Pengamanan berupa controller yang berbasis mini com-
puter;
PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA
c) Semua perangkat sistem pengamanan pada Barang, client display PIHAK PER-
TAMA di Kantor Wilayah, Kantor Area, Kantor Cabang / Cabang Syariah, dan
UPC / UPS, terkoneksi ke server di Kantor Pusat PIHAK PERTAMA maupun
client display di Kantor Wilayah, menggunakan jaringan komunikasi LAN/WAN/
VPN yang saat ini ada;
d) Barang menggunakan komponen yang tersedia di pasaran bebas, tidak ada
penggunaan barang dan sistem proprietary;
e) Barang dilengkapi dengan buku manual dan pelatihan teknisi (pemasangan).
Pasal 5
HASIL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Laporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan yang harus diserahkan oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA mencakup seluruh penggunaan Barang yang telah ditentukan
dan disepakati oleh PARA PIHAK berdasarkan Perjanjian ini, berupa Laporan
Pelaksanaan pemasangan, aktivasi, dan koneksi Barang, meliputi Aplikasi, Hardware
(Modulator / Controller), dan Server Monitoring (Client Display) di unit-unit Kerja di Kantor
Wilayah III Palembang PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
JANGKA WAKTU SEWA MENYEWA BARANG
Jangka Waktu Sewa Menyewa Barang adalah selama 6 (enam) bulan terhitung sejak
tanggal 1 Maret 2022 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2022.
Pasal 7
BIAYA PEKERJAAN
(1) Biaya Pekerjaan adalah sebesar Rp 323.000,- (tiga ratus dua puluh tiga ribu rupiah),
per unit Barang dan per bulan, sudah termasuk pajak-pajak sesuai ketentuan yang
berlaku.
(2) Total Biaya Pekerjaan untuk 229 unit Barang sebesar Rp 73.967.000,- (tujuh puluh
tiga juta sembilan ratus enam puluh tujuh ribu rupiah) per bulan sudah termasuk
pajak-pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
(3) Jika terjadi perubahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh)
sesuai ketentuan pemerintah maka nilai PPN dan PPh untuk sisa Pekerjaan yang
belum dibayarkan, disesuaikan dengan ketentuan Pemerintah yang berlaku.
(4) Jumlah Biaya Pekerjaan, Per Unit Barang dan Per Bulan, sebagaimana ayat (1),
PIHAK PERTAMA
Pasal 8
ESKALASI JUMLAH BIAYA PEKERJAAN
(1) Jumlah Biaya Pekerjaan bersifat mengikat dan tidak berubah-ubah, sehingga apabila
terdapat perubahan Jumlah Biaya Pekerjaan karena adanya kenaikan harga yang
mungkin terjadi dalam pelaksanaan Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA tidak dapat
meminta klaim perubahan dan tambahan Jumlah Biaya Pekerjaan, kecuali apabila
terdapat perubahan kebijakan/kenaikan pajak yang ditetapkan oleh Pemerintah
beserta petunjuk pelaksanaannya maka PIHAK KEDUA dapat mengajukan
perubahan Jumlah Biaya Pekerjaan, yang disepakati secara tertulis dan dituangkan
dalam suatu Amandemen Perjanjian oleh PARA PIHAK.
(2) PIHAK KEDUA dilarang dengan alasan apapun, menurunkan kualitas dan kuantitas
Barang dan pelaksanaan Pekerjaan.
Pasal 9
TATA CARA PEMBAYARAN
PIHAK PERTAMA
Pasal 10
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
(1) PIHAK PERTAMA berhak memperoleh hasil Pekerjaan sebagaimana dimaksud dala
m Pasal 4 Perjanjian ini dan sesuai dengan Jangka Waktu sebagaimana dimaksud dal
am Pasal 6 Perjanjian ini.
(2) PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan pemeriksaan hasil Pekerjaan untuk
memastikan kecocokannya dengan Ruang Lingkup dan persyaratan yang telah diten-
tukan dalam Perjanjian ini.
(3) PIHAK PERTAMA berhak menerima Layanan Maintenance dan Asuransi Barang se-
bagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 13 Perjanjian ini.
(4) PIHAK PERTAMA wajib melakukan pembayaran Biaya Pekerjaan kepada PIHAK KE
DUA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dengan Tata Cara Pembayaran seba-
gaimana tercantum dalam Pasal 9 Perjanjian ini.
Pasal 11
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
(1) PIHAK KEDUA berhak menerima Biaya Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pa
sal 7 dengan Tata Cara Pembayaran sebagaimana Pasal 9 Perjanjian ini.
(2) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan Ruang Lingkup Pekerj
aan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Perjanjian ini dan sesuai dengan Jangka
Waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Perjanjian ini.
(3) PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga kerja yang cukup agar dapat melak-
sanakan Pekerjaan sesuai ketentuan pada Pasal 4 Perjanjian ini dan sesuai dengan
Jangka Waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Perjanjian ini.
(4) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Pekerjaan dengan segala kemampuan, keahlian
dan pengalaman yang dimilikinya secara maksimal (workman-like-manner), dengan
memperhatikan segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta akan m
enginformasikan mengenai perubahan-perubahan yang mungkin terjadi yang dapat m
empengaruhi penyelesaian Pekerjaan.
(5) PIHAK KEDUA wajib untuk selalu berkoordinasi dengan Departemen Logistik PIHAK
PERTAMA pada Kantor Wilayah III Palembang, terhadap setiap pelaksanaan Peker-
jaan dan apabila terdapat perubahan dalam pelaksanaan Pekerjaan yang harus mend
apatkan approval PIHAK PERTAMA, yaitu dari Departemen Logistik PIHAK PERTAM
A pada Kantor Wilayah III Palembang.
PIHAK PERTAMA
Pasal 12
JAMINAN HASIL PELAKSANAAN PEKERJAAN
(1) PIHAK KEDUA menjamin kualitas Barang yang disewakan kepada PIHAK
PERTAMA dan menyatakan bahwa Barang yang disewakan adalah Barang baru dan
berkualitas baik sesuai spesifikasi yang ditentukan dalam Perjanjian ini.
(2) PIHAK PERTAMA berhak menolak Barang apabila tidak sesuai spesifikasi yang
ditentukan dalam Perjanjian ini.
(3) Apabila Barang tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan dalam Perjanjian ini,
maka PIHAK KEDUA harus segera memenuhi/mengganti dengan Barang yang
sesuai spesifikasi, paling lambat 6 (enam) Hari Kalender sejak Barang dinyatakan
tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan dalam Perjanjian ini oleh PIHAK
PERTAMA.
Pasal 13
LAYANAN MAINTENANCE DAN ASURANSI BARANG
(1) Layanan Maintenance berupa perawatan dan perbaikan Barang, wajib dilakukan oleh
PIHAK KEDUA sejak menerima laporan baik secara tertulis melalui
SMS/Whatsapp/e-mail/surat dari PIHAK PERTAMA, yaitu dengan waktu 1 x 24 jam
pada service center resmi (authorized service) kecuali untuk daerah
PIHAK PERTAMA
Pasal 14
RISIKO
(1) Jika Objek Perjanjian ini, baik sebagian atau seluruhnya rusak ataupun musnah oleh
sebab apapun sebelum diserahkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, maka
PIHAK KEDUA bertanggungjawab sepenuhnya atas segala kerugian yang timbul.
(2) Jika Objek Perjanjian ini, baik sebagian atau seluruhnya rusak ataupun musnah diluar
kemampuan / kesalahan PARA PIHAK atau akibat keadaan memaksa / force majeure
sebelum Pekerjaan diserahkanPIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, maka
segala kerugian yang timbul akibat itu akan ditanggung oleh Asuransi, dimana premi
asuransinya dibayarkan oleh PIHAK KEDUA.
(3) Jika Objek Perjanjian ini, baik sebagian atau seluruhnya rusak ataupun musnah
disebabkan oleh cacat tersembunyi, maka segala kerugian yang timbul ditanggung
oleh PIHAK KEDUA.
(4) Jika hasil Pekerjaan PIHAK KEDUA sebagian atau seluruhnya rusak ataupun musnah
yang disebabkan oleh PIHAK PERTAMA, maka segala kerugian yang timbul akibat
hal tersebut akan ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 15
WANPRESTASI, SANKSI, DAN DENDA
(1) PIHAK KEDUA dinyatakan wanprestasi apabila melakukan perbuatan di bawah ini:
a. Apabila tidak melaksanakan Pekerjaan dan menyediakan Barang sesuai dengan
ketentuan dan Pasal 4 Perjanjian ini;
b. Apabila tidak menyelesaikan atau menyerahkan Pekerjaan dengan menyerahkan
Laporan sebagaimana dimaksud Pasal 5 dan sesuai Jangka Waktu yang diatur
pada Pasal 6 Perjanjian ini;
c. Apabila Barang tidak sesuai, tidak memenuhi spesifikasi dan kualitas
sebagaimana ketentuan Pasal 4 serta kuantitas sebagaimana ketentuan Pasal 7
ayat (2) Perjanjian ini;
d. Apabila PIHAK KEDUA mengabaikan/tidak segera melaksanakan instruksi yang
dikeluarkan PIHAK PERTAMA atas mutu Barang/ mutu Pekerjaan/ mutu Personil
/ Karyawan PIHAK KEDUA, yang harus diganti / diperbaiki, sedangkan instruksi
PIHAK PERTAMA
(2) Apabila PIHAK KEDUA dianggap melakukan wanprestasi, maka akan diberikan
peringatan tertulis yang pertama oleh PIHAK PERTAMA. Apabila dalam jangka
waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diterimanya peringatan tertulis yang pertama
PIHAK KEDUA tidak menanggapi dan tidak melaksanakan/menyelesaikan Pekerjaan
sesuai ketentuan dalam Perjanjian ini, maka akan diberikan peringatan tertulis yang
kedua oleh PIHAK PERTAMA, kemudian apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari
kalender sejak diterimanya peringatan yang kedua, PIHAK KEDUA masih tidak
menanggapi dan tidak melakukan tindakan untuk melanjutkan Pekerjaan sesuai
ketentuan dalam Perjanjian ini, maka kepada PIHAK KEDUA dapat dikenakan sanksi
yaitu :
a. Perjanjian ini dapat diputus secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA tanpa ganti r
ugi dan tanpa proses Pengadilan;
b. PIHAK KEDUA akan di-blacklist dari Daftar Rekanan Mampu PIHAK PERTAMA
serta tidak dapat mengikuti pengadaan yang dilaksanakan oleh PIHAK PERTAM
A selama 2 (dua) tahun sejak SPK Pekerjaan ini diterbitkan.
(3) Apabila PIHAK KEDUA dikenakan sanksi sebagaimana maksud dalam ayat (2) Pasal
ini, maka segala risikonya baik waktu, biaya, klaim Pihak Lain (dibayarkan ke Sub
PIHAK KEDUA dengan paket lain yang terkena akibatnya), dan sebagainya, menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
(4) PIHAK KEDUA akan dikenakan Denda 10/00 (satu per seribu) dari Biaya Pekerjaan
untuk setiap hari keterlambatan dengan maksimum denda 5% (lima persen) dari Biaya
Pekerjaan, apabila :
a. Dengan sengaja menunda-nunda waktu pelaksanaan Pekerjaan; dan atau
b. Pelaksanaan Pekerjaan melebihi dari waktu yang telah ditetapkan/ disepakati.
(5) Dalam hal PIHAK KEDUA terbukti dengan sengaja ataupun tidak sengaja
menurunkan spesifikasi Barang dan/ atau kualitas Pekerjaan yang tidak sesuai
persyaratan/ spesifikasi yang telah ditentukan, maka :
a. PIHAK PERTAMA berhak menolak Barang dan hasil Pekerjaan serta PIHAK
PERTAMA berhak meminta PIHAK KEDUA untuk menggantinya sehingga
sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati dalam Perjanjian ini; atau
b. PIHAK KEDUA wajib membayar ganti rugi sebesar kerugian yang dialami PIHAK
PERTAMA atas tindakan PIHAK KEDUA.
(6) Apabila sampai dengan batas akhir pengenaan denda maksimum tersebut, PIHAK
KEDUA belum memenuhi kewajibannya, maka PIHAK PERTAMA berhak
membatalkan Perjanjian kepada PIHAK KEDUA tanpa syarat dan akibat apapun.
(7) Apabila Perjanjian diputus secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA terhadap PIHAK
KEDUA sewaktu-waktu dikarenakan PIHAK KEDUA tidak melaksanakan
kewajibannya dan/atau tidak memenuhi hak PIHAK PERTAMA dan/atau melanggar
PIHAK PERTAMA
(9) Apabila PIHAK PERTAMA membatalkan / mengakhiri Perjanjian ini bukan karena
kesalahan PIHAK KEDUA, pelanggaran ketentuan dalam Perjanjian ini oleh PIHAK
KEDUA atau wanprestasi PIHAK KEDUA sebagaimana ayat (1), dan PIHAK
PERTAMA mengembalikan Barang sebelum Jangka Waktu Sewa Menyewa berakhir,
maka PIHAK PERTAMA akan dikenakan sanksi Early Termination sebesar 25% (dua
puluh lima persen) dari sisa Biaya Pekerjaan yang belum dijalani.
Pasal 16
PENUNDAAN PERJANJIAN
(1) Dalam hal terjadi penyimpangan yang dilakukan PIHAK KEDUA dan mengakibatkan k
erugian PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA berhak melakukan penundaan s
ementara pelaksanaan Perjanjian (freeze).
(2) Tindakan penyimpangan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah :
a. Adanya indikasi manipulasi Biaya Pekerjaan baik penggelembungan (mark up)
maupun mengurangi (mark down);
b. Adanya indikasi pelaksanaan Pekerjaan fiktif;
c. Adanya indikasi pemalsuan identitas mitra bisnis;
d. Adanya indikasi hasil Pekerjaan atau Barang di bawah standar atau ketentuan
yang disepakati dalam Perjanjian ini.
(3) Penundaan Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA akan dilaku
kan secara tertulis.
(4) Terkait penundaan Perjanjian ini PIHAK KEDUA bersedia untuk diperiksa oleh auditor
yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.
(5) Apabila dalam Perjanjian ini terbukti ditemukan adanya penyimpangan sebagaimana d
imaksud dalam ayat (2), maka Perjanjian ini dapat ditinjau kembali oleh PIHAK PERT
AMA dengan dua opsi :
a. Dilanjutkan, atau;
b. Dibatalkan.
Pasal 17
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
(1) Perjanjian ini berakhir karena salah satu sebab berikut ini:
a. Jangka waktu Perjanjian berakhir;
b. Karena salah satu PIHAK wanprestasi;
c. Salah satu PIHAK dinyatakan bangkrut atau likuidasi;
d. Terselesaikannya semua Pekerjaan dan PARA PIHAK telah melaksanakan serta
menerima hak dan kewajibannya masing-masing;
PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA
Pasal 18
LARANGAN MENGALIHKAN PEKERJAAN
(1) PIHAK KEDUA tidak boleh memborongkan dibawah tangan, sebagian atau seluruh
Pekerjaan kepada Pihak Lain, sebagai sub PIHAK KEDUA tanpa persetujuan tertulis
dari PIHAK PERTAMA, dan apabila persetujuan ini telah diberikan, maka hal tersebut
tidak berarti membebaskan PIHAK KEDUA dari kewajiban-kewajibannya dalam
Perjanjian ini dan segala hal terkait risiko akibat pengalihan tersebut menjadi
tanggung jawab sepenuhnya kepada PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas Pekerjaan dan hal-hal lain yang dihasilkan
oleh Sub PIHAK KEDUA, wakil-wakil dan pekerja-pekerja / karyawan-karyawannya
termasuk jika Sub PIHAK KEDUA melakukan tindakan wanprestasi. Dalam hal ini,
pemberian bagian-bagian Pekerjaan kepada pekerja / karyawan tidak diartikan
sebagai suatu pemberian Pekerjaan PIHAK KEDUA di bawah tangan.
Pasal 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Perjanjian ini dibuat, ditafsirkan dan dilaksanakan berdasarkan Hukum Negara
Republik Indonesia.
(2) Perselisihan yang timbul diantara PARA PIHAK mengenai Perjanjian ini dan/atau
pelaksanaannya akan diselesaikan secara musyawarah mufakat.
(3) Apabila telah dilakukan musyawarah dan tidak tercapai kesepakatan antara PARA
PIHAK dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak perselisihan itu
timbul, maka PARA PIHAK dapat mengajukan penyelesaian perselisihan tersebut di
Pengadilan Negeri Palembang.
(4) PARA PIHAK sepakat untuk memilih domisili hukum yang tetap dan tidak berubah di
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Palembang di Palembang.
(5) Selama perselisihan dalam proses penyelesaian di Pengadilan, PARA PIHAK
diwajibkan untuk tetap melaksanakan kewajibannya masing-masing berdasarkan
Perjanjian ini kecuali Pengadilan menentukan lain.
Pasal 20
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1) Keadaan Memaksa (Force Majeure) merupakan suatu keadaan sebagai akibat diluar
kekuasaan dan kemampuan manusia, serta tidak dapat diperkirakan sebelumnya
sehingga PARA PIHAK sebagai subyek hukum dalam Perjanjian ini terhalang untuk
melakukan prestasi masing-masing, sehingga masing-masing PIHAK harus
menginformasikan adanya keadaan tersebut dan membuktikan kondisi tersebut serta
jika memungkinkan dengan didukung oleh alat bukti berupa surat dari Pejabat /
Instansi yang berwenang yang menyatakan keadaan memaksa / force majeure.
(2) Kondisi force majeure mengakibatkan tidak adanya kewajiban masing-masing PIHAK
untuk melakukan ganti rugi dari dan seolah-olah Perjanjian ini tidak pernah dilakukan.
(3) Ruang lingkup dan kriteria Keadaan Memaksa (Force Majeure) adalah kondisi-kondisi
yang tidak terlindungi oleh Asuransi, antara lain namun tidak terbatas pada : bencana
PIHAK PERTAMA
Pasal 21
PENCORETAN DARI DAFTAR REKANAN/BLACKLIST
(1) PIHAK KEDUA akan dicoret dari Daftar Rekanan Mampu / di-blacklist serta tidak
dapat menjadi Pelaksana Pekerjaan dan mengikuti segala pengadaan pada PIHAK
PERTAMA di Kantor Wilayah III Palembang apabila terjadi salah satu hal-hal dibawah
ini yaitu :
a. Sengaja atau tidak sengaja melaksanakan Pekerjaan tidak sesuai dengan
ketentuan yang telah ditentukan/ disepakati;
b. Terindikasi penipuan, pembohongan dan pemalsuan dokumen administrasi;
c. PIHAK KEDUA yang sudah ditunjuk mengundurkan diri sebagai Pelaksana
Pekerjaan;
d. Mutu dan kualitas hasil Pekerjaan atau Barang tidak sesuai standar yang berlaku/
ketentuan spesifikasi yang telah disepakati.
(2) PIHAK KEDUA yang akan dicoret dari Daftar Rekanan Mampu / di-blacklist adalah
Perusahaan Pelaksana Pekerjaan termasuk pengurus perseroan atau karyawannya
yang tercantum dalam Akta Pendirian dan yang terafiliasi, sehingga tidak dapat
menjadi rekanan PIHAK PERTAMA di Kantor Wilayah III Palembang.
Pasal 22
KERAHASIAAN
PIHAK PERTAMA
Pasal 23
KETERPISAHAN (SEVERABILITY)
(1) Apabila terdapat suatu ketentuan dalam Perjanjian dinyatakan tidak sah atau tidak
dapat diberlakukan secara hukum baik secara keseluruhan maupun sebagian,
ketidaksahan atau ketidakberlakuan tersebut hanya berlaku bagi ketentuan tersebut,
sedangkan ketentuan lainnya dari Perjanjian akan tetap berlaku dan mempunyai
ketentuan hukum secara penuh.
(2) PARA PIHAK sepakat bahwa terhadap ketentuan yang tidak sah atau tidak dapat
diberlakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), akan diganti dengan ketentuan
yang sah menurut hukum dan sedapat mungkin mencerminkan maksud semula dari
PARA PIHAK.
Pasal 24
PIHAK PERTAMA
(1) Semua pemberitahuan dan komunikasi antara PARA PIHAK sehubungan dengan
Perjanjian ini dilakukan secara tertulis dan dianggap telah disampaikan kepada
PIHAK yang bersangkutan bilamana ada tanda terima tertulis dan ditandatangani
PARA PIHAK.
Bilamana di kemudian hari terdapat perubahan alamat korespondensi, maka PIHAK yang
alamatnya berubah wajib segera memberitahukan kepada PIHAK lainnya.
PASAL 25
PENERAPAN ANTI SUAP, PENGENDALIAN GRATIFIKASI DAN ANTI KORUPSI
(1) PARA PIHAK menyatakan bahwa telah mengetahui seluruh peraturan perundang-
undangan tentang anti suap, pengendalian gratifikasi dan anti korupsi ("Peraturan
mengenai Anti Suap, Pengendalian Gratifikasi dan Anti Korupsi") dalam setiap
transaksi yang dilakukan sehubungan dengan Perjanjian ini, dan tidak akan
melakukan tindakan apapun yang mungkin melanggar Peraturan mengenai Anti Suap,
Pengendalian Gratifikasi dan Anti Korupsi.
(2) PARA PIHAK menyatakan bahwa tujuan transaksi dan kegiatan yang dilakukan
sehubungan dengan Perjanjian ini tidak melanggar peraturan perundang-undangan
dan tidak akan melakukan tindakan pidana apapun.
(3) Apabila salah satu PIHAK gagal untuk mematuhi setiap ketentuan dari Pasal ini
(terlepas dari ukuran, sifat atau sifat materiil dari pelanggaran tersebut), kegagalan
tersebut akan dianggap sebagai pelanggaran materiil dari Perjanjian ini dan setelah
kegagalan tersebut, salah satu PIHAK berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini dengan
pemberitahuan tertulis kepada PIHAK lainnya;
(4) Masing-masing PIHAK harus memenuhi, dan harus memastikan bahwa masing-
masing dari pemimpin, pemilik, pemegang saham, pejabat, Direksi, Karyawan dan
agen, mematuhi semua Peraturan mengenai Anti Suap, Pengendalian Gratifikasi dan
Anti Korupsi yang berlaku serta peraturan pelaksana dalam setiap transaksi bisnis
dan kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan Perjanjian ini.
Pasal 26
AMENDEMEN DAN ADENDUM
PIHAK PERTAMA
Pasal 27
PENUTUP
(1) PARA PIHAK setuju untuk melaksanakan Perjanjian ini dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing PIHAK. Jika selama pelaksanaan
Perjanjian, salah satu PIHAK merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
(2) Jika dalam pelaksanaan Perjanjian ditemukan kesulitan yang menghambat
pemenuhan tujuan Perjanjian, maka masing-masing PIHAK berkewajiban untuk tetap
berupaya bertindak wajar tanpa merugikan kepentingan satu sama lain.
(3) Jika salah satu PIHAK menganggap pelaksanaan Perjanjian tidak wajar dan adil,
maka PARA PIHAK harus mengupayakan tindakan yang terbaik secara musyawarah
mufakat untuk mengatasi situasi tersebut.
(4) PARA PIHAK sepakat dan mengakui Perjanjian ini berikut dokumen lain terkait
Perjanjian ini dan lampiran Perjanjian ini, merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dan mengikat PARA PIHAK.
(5) Dokumen lain yang terkait dengan Perjanjian ini dan lampiran Perjanjian ini yang
menjadi satu kesatuan dengan Perjanjian ini dibuat untuk saling menjelaskan satu
sama lain dan jika terjadi pertentangan ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain, maka yang berlaku adalah ketentuan dalam
Perjanjian ini. Namun, apabila masih tetap terjadi kerancuan/ ketidakjelasan, maka
akan ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Maret 2022, dibuat dan ditandatangani PARA
PIHAK, dalam rangkap 2 (dua) asli bermeterai cukup dan masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama dan berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK dengan
peruntukkan 1 (satu) rangkap asli untuk PIHAK PERTAMA, 1 (satu) rangkap asli untuk
PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA
Tanda Tangan
PIHAK PERTAMA