Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJASAMA

TENTANG

PEKERJAAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA KERJA DAN


ANGGARAN BIAYA, DOKUMEN EKSPLORASI, FEASIBILITY STUDY, RENCANA
REKLAMASI, RENCANA PASCATAMBANG DAN DOKUMEN AMDAL
PENAMBANGAN PASIR KUARSA PT. SIGMA PERMATA SILICA
DI KABUPATEN KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pada hari ini, Senin Tanggal Satu Agustus Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (1 Agustus
2022), Perjanjian Kerjasama Pekerjaan Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Dan
Anggaran Biaya, Dokumen Eksplorasi, Feasibility Study, Rencana Reklamasi, Rencana
Pascatambang dan Dokumen AMDAL ini (“Perjanjian Kerjasama”) dibuat dan
ditandatangani oleh dan antara :

1. Sudirman : dalam jabatannya selaku Direktur Utama, demikian


bertindak untuk dan atas nama PT. SIGMA PERMATA
SILICA, yang berkedudukan di Satrio Tower Kuningan,
No 5, Blok C4, Jalan Prof. Dr. Satrio No 7, Kelurahan
Kuningan Timur, Kecamatan Setia Budi, Kota
Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. Agus Sudarsono : Dalam jabatannya selaku Direktur, demikian bertindak


untuk dan atas nama CV. OPTIMA ENVIRO,
berkedudukan di Jl. Parit Haji Husin 2, Komplek Grand
Paris No. B4 Pontianak, selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak” dan masing-masing sebagai “Pihak”.

Para Pihak dengan ini menyatakan telah sepakat membuat Perjanjian Kerjasama, dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:

Pasal 1
OBYEK

PIHAK PERTAMA dalam kedudukannya seperti tersebut di atas memberi tugas kepada
PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut untuk melaksanakan
pekerjaan Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya, Dokumen
Eksplorasi, Feasibility Study, Rencana Reklamasi, Rencana Pascatambang dan Dokumen
AMDAL (“Pekerjaan”) untuk kegiatan Penambangan Pasir Kuarsa PIHAK PERTAMA
yang berlokasi di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Pasal 2
JENIS PEKERJAAN

Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Dan Anggaran
Biaya, Dokumen Eksplorasi, Feasibility Study, Rencana Reklamasi, Rencana
Pascatambang dan Dokumen AMDAL Penambangan Pasir Kuarsa PT. Sigma Permata
Silica yang disusun oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 3
TUJUAN

1. Melakukan perhitungan cadangan terukur untuk ditambang;


2. Merumuskan rencana teknis penambangan;
3. Merencanakan kegiatan reklamasi yang akan dilaksanakan;
4. Merencanakan kegiatan Pascatambang yang akan dilakukan;
5. Mengidentifikasi usaha atau kegiatan Penambangan Pasir Kuarsa yang berpotensi
menimbulkan dampak lingkungan hidup;
6. Memprakirakan dan mengevaluasi dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh
rencana usaha atau kegiatan Penambangan Pasir Kuarsa terhadap lingkungan hidup;
7. Merumuskan saran tindak penanganan dampak negatif dan meningkatkan/
mengembangkan dampak positif yang akan dilaksanakan berupa upaya pengelolaan
dan pemantauan lingkungan sebagai bahan informasi bagi pemrakarsa, pihak-pihak
dan instansi terkait.

Pasal 4
HASIL PEKERJAAN

Hasil akhir pekerjaan terdiri dari :


1. Dokumen Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Final;
2. Dokumen Eksplorasi Final;
3. Dokumen Tekno Ekonomi;
4. Dokumen Feasibility Study Final;
5. Dokumen Rencana Reklamasi Final;
6. Dokumen Rencana Pascatambang Final;
7. Dokumen KA ANDAL Final;
8. Dokumen ANDAL Final;
9. Dokumen RKL RPL Final;
10. Kajian - Kajian Pertek Lingkungan Final;

Pasal 5
TAHAPAN PEKERJAAN

1. Persiapan;
2. Survey Lapangan dan Pengambilan data serta sample tanah, air, udara;
3. Analisa Sample di Laboratorium;
4. Penyusunan Dokumen;
5. Sidang Pembahasan Dokumen ;
6. Revisi Dokumen;
Pasal 6
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Pelaksanaan Pekerjaan dimulai paling lambat dalam waktu 1 (satu) minggu setelah
Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA;
2. Seluruh Pekerjaan ini harus selesai dalam jangka waktu 240 (Dua Ratus Empat Puluh)
hari kerja;
3. Jangka waktu tersebut di atas dapat diperpanjang sesuai dengan permintaan dari
PIHAK KEDUA, dengan mengemukakan alasan-alasan yang dapat disetujui oleh
PIHAK PERTAMA;
4. Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang jika ada masalah atau hambatan diluar
kekuasaan PIHAK KEDUA.

Pasal 7
BIAYA
1. Biaya Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 adalah sebesar Rp. 1.600.000.000,- (Satu
Milyar Enam Ratus Juta Rupiah) dan dibayarkan pada :
Bank : Mandiri Cabang Ahmad Yani Pontianak
Nomor rekening : 146 - 001- 104545 - 2
Atas nama : HENDRIK CHANDRA P

2. Biaya Pekerjaan tersebut di atas adalah biaya untuk penyusunan teknis dokumen
saja;

Pasal 8
CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran biaya pekerjaan sebagaimana yang tercantum dalam pasal 7 dilaksanakan


secara berangsur-angsur dengan tahapan sebagai berikut :
a. Pembayaran pertama ditetapkan sebesar Rp. 480.000.000,- dari harga kontrak
pekerjaan yang dibayar bersamaan dengan ditandatanganinya Perjanjian
Kerjasama ini atau paling lambat 3 (tiga) hari setelah ditandatanganinya Perjanjian
Kerjasama;
b. Pembayaran kedua ditetapkan sebesar Rp. 640.000.000,- dari harga kontrak
pekerjaan yang dibayar setelah penyusunan dokumen telah selesai dan akan
dilakukan pembahasan Dokumen AMDAL di Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat serta Pembahasan dokumen teknis tambang
di Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Kalimantan Barat;
c. Pembayaran ketiga ditetapkan sebesar Rp. 320.000.000,- dari harga kontrak
pekerjaan yang dibayar setelah terbit Persetujuan Dokumen Feasibility Study dan
Persetujuan Lingkungan;
d. Pembayaran keempat ditetapkan sebesar Rp. 160.000.000,- dari harga kontrak
pekerjaan yang dibayar setelah terbit IUP Operasi Produksi;
Pasal 9
HAK DAN KEWAJIBAN

1. PIHAK KEDUA berkewajiban menunjuk tim kerja yang terdiri para pakar dan ahli
dalam bidangnya yang sesuai untuk melaksanakan Pekerjaan sebagaimana dimaksud
dalam Perjanjian Kerjasama ini;
2. PIHAK KEDUA wajib menjaga kerahasiaan PIHAK PERTAMA dan atas hal-hal yang
berkaitan dengan tujuan Perjanjian Kerjasama ini;
3. Untuk dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya PIHAK KEDUA
diwajibkan menyampaikan rencana kerja dan menunjuk seorang penanggung jawab
yang berkuasa penuh untuk dapat mengadakan hubungan dengan PIHAK PERTAMA
dalam pelaksanaan Pekerjaan;
4. Untuk dapat memperlancar pelaksanaan Pekerjaan maka PIHAK PERTAMA wajib
menunjuk seorang wakilnya yang akan melakukan hubungan dengan PIHAK KEDUA
serta membantu PIHAK KEDUA berkaitan dengan Pekerjaan;

Pasal 10
SANKSI

1. Apabila penyelesaian pelaksanaan Pekerjaan tidak dilakukan pada waktu yang telah
ditentukan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6, yang mengakibatkan
keterlambatan Pekerjaan, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu
per mil) dari biaya Pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan dengan jumlah setinggi-
tingginya 5% (lima persen) dari biaya Pekerjaan yang akan dipotong dari sisa
angsuran;
2. Alasan-alasan yang mengakibatkan keterlambatan Pekerjaan di luar kemampuan
PIHAK KEDUA diselesaikan secara musyawarah bersama PIHAK PERTAMA;

Pasal 11
FORCE MAJUERE

1. Apabila terjadi hal-hal yang berada di luar kekuasaan PIHAK KEDUA (Force majuere)
yang segera diberitahukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA untuk
mendapatkan persetujuannya, maka dapat dipertimbangkan kemungkinan adanya
perubahan pelaksanaan Pekerjaan;
2. Yang dianggap Force Majuere ialah
• Bencana alam
• Keadaan keamanan yang tidak mengijinkan bagi PIHAK KEDUA untuk melakukan
tugasnya seperti tersebut dalam Perjanjian Kerjasama ini.
• Ketidaksesuaian perihal perizinan yang dimiliki PIHAK PERTAMA atau terdapat
hambatan yang menyebabkan pekerjaan tidak dapat dilanjutkan;
Pasal 12
PEMBATALAN

1. PIHAK PERTAMA berhak membatalkan Perjanjian Kerjasama ini, apabila ternyata


PIHAK KEDUA telah menyerahkan/melimpahkan pekerjaan secara keseluruhan
ataupun sebagian kepada pihak ketiga, tanpa persetujuan tertulis lebih dahulu dari
PIHAK PERTAMA;
2. Apabila PIHAK KEDUA menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA ternyata dinilai
tidak dapat (tidak mampu) lagi melaksanakan/menyelesaikan Pekerjaan seperti
tersebut pada pasal 1, maka PIHAK PERTAMA dapat membatalkan Perjanjian
Kerjasama ini;
3. Penjanjian Kerjasama ini dianggap batal atau berakhir jika terdapat hambatan atau
masalah diluar kekuasaan PIHAK KEDUA sehingga Pekerjaan tidak dapat
dilanjutkan;
4. Penyelesaian akibat berakhirnya Perjanjian kerjasama seperti tersebut pada ayat 3
diatas, akan diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan;

Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan atau perbedaan yang timbul terhadap isi Perjanjian
Kerjasama ini, termasuk mengenai perbedaan anggapan oleh salah satu pihak,
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat;
2. Apabila musyawarah dan mufakat tidak dapat menyelesaikan perselisihan, maka Para
Pihak sepakat untuk menunjuk Pengadilan Negeri Pontianak, sebagai tempat untuk
menyelesaikan perselisihan;

Pasal 14
LAIN-LAIN

1. Para Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin pihak-pihak yang menandatangani
Perjanjian Kerjasama ini dan/atau lampiran/surat-surat lainnya merupakan pihak-
pihak yang berwenang mewakili masing-masing Pihak sesuai dengan ketentuan
dalam Anggaran Dasar dan atau keputusan/ketentuan yang berlaku pada masing-
masing Pihak;
2. Perjanjian Kerjasama ini dan pelaksanaannya dibuat dan diinterpretasikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia;
3. Untuk maksud pembatalan dan/atau pengakhiran Perjanjian Kerjasama ini, Para
Pihak menyetujui untuk mengesampingkan ketentuan-ketentuan dimaksud dalam
Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;
4. Jika, salah satu atau lebih dari ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini menjadi
tidak berlaku, tidak sah atau tidak dapat dilaksanakan dalam hal apapun
berdasarkan hukum yang berlaku, maka keberlakuan, keabsahan atau dapat
dilaksanakannya ketentuan lain dalam Perjanjian Kerjasama ini tidak akan
terpengaruh atau berkurang;

Anda mungkin juga menyukai