Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KERJASAMA JASA PEMASARAN

GALLERY WEST RESIDENCES DAN AKR TOWER


Antara
PT. AKR LAND DEVELOPMENT
Dengan
PT. NATA CONNEXINDO DIGITAL
Nomor: 030/PRJ-AKRL/LGL/XI/2019

Pada hari ini, Kamis, tanggal Empatbelas bulan November tahun Dua Ribu Sembilanbelas (14-11-
2019) di Jakarta, telah dibuat Perjanjian Kerjasama Pemasaran Gallery West Residences dan AKR
Tower, selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian”, oleh dan antara:

I. PT. AKR LAND DEVELOPMENT, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk
pada hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Wisma AKR Lantai 5, Jl. Panjang No.
5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, yang dalam hal ini diwakili oleh Fenessa Adikoesoemo
dan Aloysius Yuwono Widiasta Pribadi, SE., MM., dalam kedudukannya masing-masing selaku
Direktur dari PT. AKR LAND DEVELOPMENT dan oleh karenanya sah serta berwenang
bertindak untuk dan atas nama PT. AKR LAND DEVELOPMENT, untuk selanjutnya disebut
“PIHAK PERTAMA”;

II. PT. NATA CONNEXINDO DIGITAL, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk
pada hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Kota Tangerang, yang dalam hal ini
diwakili oleh Sandra Vandhi, dalam kedudukannya selaku Direktur dari PT. NATA
CONNEXINDO DIGITAL, dan oleh karenanya sah serta berwenang bertindak untuk dan atas
nama PT. NATA CONNEXINDO DIGITAL, untuk selanjutnya disebut ”PIHAK KEDUA”.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama-sama disebut “PARA PIHAK” dan masing-masing
disebut “PIHAK”, termasuk didalamnya semua pihak yang secara hukum dengan sah menggantikan
pihak - pihak dari PARA PIHAK.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal–hal sebagai berikut:

1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Pemilik dan Pengelola Gedung dari kawasan “AKR Gallery
West”, yang terdiri dari Area Apartemen “Gallery West Residences” dan Area Perkantoran “AKR
Tower” beserta fasilitasnya, untuk selanjutnya akan disebut “AKR Gallery West”, yang terletak di
Jalan Panjang No. 5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, untuk selanjutnya disebut “Unit
Properti”;

2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pemasaran properti
yang memiliki informasi dan data mengenai badan hukum maupun perorangan yang memiliki
ketertarikan dan minat dalam kepemilikan atau berinvestasi pada bidang properti, dimana
keahlian dan jaringan tersebut dibutuhkan oleh PIHAK PERTAMA dalam upaya pemasaran atas
Unit Properti.

3. Bahwa PIHAK PERTAMA dengan ini hendak menunjuk PIHAK KEDUA untuk melakukan
Pemasaran kepada badan hukum maupun perorangan yang berminat untuk memiliki atau
berinvestasi Unit Properti.

Maka berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat, memberlakukan,
menandatangani dan mengikatkan diri dalam Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
DEFINISI

Istilah-istilah berikut ini, sepanjang konteks dalam Perjanjian ini tidak bertentangan atau dinyatakan
lain, maka memiliki arti sebagai berikut:
a. “Biaya Jasa” adalah nilai yang disepakati sebagai imbal jasa PIHAK KEDUA dalam melakukan
Pemasaran yang diperhitungkan mengacu pada Harga Jual setelah dikurangi PPN;
b. “Calon Pembeli” adalah badan hukum dan/atau pihak-pihak perorangan yang memiliki
ketertarikan dan minat dalam membeli Unit Properti berdasarkan rujukan dan/atau jasa dari
PIHAK KEDUA;
c. “Harga Jual” adalah nilai atas penjualan atau transaksi yang disepakati antara Pemesan dengan
Surat Pemesanan Unit terkait dengan Unit Properti, termasuk di dalamnya PPN atas Unit
Properti. Untuk mencegah kerancuan Harga Jual yang dipergunakan dalam perhitungan Biaya
Jasa merupakan Harga Jual yang pertama kali disepakati antara SPU dengan Pemesan pada
saat Transaksi;
d. “Jangka Waktu Perjanjian” adalah sebagaimana ditentukan dalam Pasal 3 Perjanjian ini;
e. “Pemasaran” adalah tindakan atau cara atau strategi tertentu yang tidak bertentangan dengan
hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia serta ketentuan dan aturan-aturan
yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA untuk mewujudkan tujuan penjualan atas Unit Properti
pada Gallery West, termasuk namun tidak terbatas pada penawaran, sosialisasi, dan pengenalan
Proyek kepada Calon Pemesan;
f. “Pemesan” adalah calon pembeli yang telah menandatangani Surat Pemesanan Unit untuk Unit
Properti, yang dibuktikan dengan pembayaran uang tanda jadi atau Booking Fee, berdasarkan
rujukan dan/atau jasa dari PIHAK KEDUA terkait Perjanjian ini;
g. “Perjanjian” adalah Perjanjian Kerjasama Jasa Pemasaran ini;
h. ”Perjanjian Kredit” adalah perjanjian yang dibuat antara Pihak Bank dan Pemesan Unit Properti
yang mengatur lebih lanjut tentang pemberian Fasilitas Kredit, berikut setiap perubahan,
tambahan, perpanjangan, penegasan dan/atau pembaharuannya atas pembelian Unit Properti;
i. “Perjanjian Pengikatan Jual Beli” adalah Perjanjian yang dibuat antara PIHAK PERTAMA
dengan Pemesan untuk melakukan jual beli atas Unit Properti setelah seluruh syarat yang
ditetapkan dalam PPJB dipenuhi (“PPJB”);
j. “Surat Pemesanan Unit” adalah surat keterangan atas unit tertentu yang menjadi bukti oleh
badan hukum dan/atau pihak-pihak perorangan atas pemesanan terhadap Unit Properti (“SPU”);
k. “Transaksi” adalah kegiatan Calon Pembeli menandatangani SPU disertai dengan pembayaran
uang tanda jadi atau Booking Fee yang menandakan Calon Pembeli telah melakukan
pemesanan Unit Properti;
l. “Unit Properti” adalah satuan unit Apartemen dan/atau Office yang terletak dibangunan Gallery
West Residences dan AKR Tower;

PASAL 2
PENUNJUKAN

1. PIHAK PERTAMA dengan ini menunjuk dan memberi pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA dengan ini menerima penunjukan dan pekerjaan dari PIHAK PERTAMA untuk
melakukan Pemasaran unit Properti.

2. Penunjukan ini tidak menghilangkan hak PIHAK PERTAMA untuk menunjuk pihak lain atau
membatasi kewenangan PIHAK PERTAMA sendiri untuk melakukan Pemasaran.

3. PIHAK PERTAMA dengan ini menegaskan dan PIHAK KEDUA mengakui bahwa PIHAK
PERTAMA tidak membatasi lingkup kerja, jumlah, dan cara kerja PIHAK KEDUA dalam
melaksanakan pekerjaan berdasarkan kewenangannya, dimana tidak tertutup kemungkinan
terjadinya persaingan antara PIHAK KEDUA dengan Pihak Lain. PIHAK KEDUA dengan ini
melepaskan PIHAK PERTAMA dari segala perselisihan yang timbul akibat terjadinya persaingan
tersebut.

PASAL 3
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. PARA PIHAK sepakat untuk pertama kalinya Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 14 November
2019 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.
2. Perjanjian ini dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK dengan syarat–syarat dan
peraturan yang akan ditentukan kemudian, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum
Perjanjian ini berakhir.

3. Perjanjian ini dapat diakhiri lebih dahulu dari Jangka Waktu Perjanjian dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Salah satu PIHAK cidera janji;
b. Perjanjian diakhiri secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA apabila berdasarkan hasil
penilaian, PIHAK PERTAMA berpendapat bahwa PIHAK KEDUA tidak memiliki kinerja
Pemasaran yang memadai, dengan pemberitahuan tertulis sebelumnya kepada PIHAK
KEDUA selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum tanggal pengakhiran
Perjanjian ini;
c. Perjanjian berakhir akibat kesepakatan PARA PIHAK.

4. Terkait dengan pengakhiran Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan
ketentuan terkait pengakhiran perjanjian yang tercantum dalam Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer).

5. Setelah Perjanjian ini berakhir maka PARA PIHAK sudah tidak ada keterikatan lagi kecuali
terhadap transaksi-transaksi yang telah terjadi pada Jangka Waktu Perjanjian tersebut dalam ayat
1 Pasal ini, yang perlu ditindak lanjuti proses administrasinya oleh PARA PIHAK sampai tuntas
termasuk namun tidak terbatas pada transaksi yang telah diikat dengan Booking Fee atau sudah
menandatangani SPU.

PASAL 4
WEWENANG DAN KEWAJIBAN

1. Disamping wewenang yang diatur dalam Pasal lain, berikut ini merupakan wewenang dan hak
dari PIHAK PERTAMA:
a. sewaktu-waktu merubah spesifikasi, luasan, tipe, jenis, denah lokasi, letak/posisi dari Unit
Properti yang berkenaan dengan Unit Properti yang dipasarkan, semata-mata untuk
penyempurnaan;
b. sewaktu-waktu merubah Harga Penjualan Unit Properti (Price List) dan cara pembayaran
terhadap penjualan tersebut, kecuali terhadap Unit Properti yang telah dibayarkan Booking
Fee oleh Pemesan;
c. menerima pembayaran dari Pemesan dan Penyewa termasuk namun tidak terbatas pada
Booking Fee, pembayaran Harga Jual, denda, biaya administrasi, dan biaya-biaya transaksi
lain terkait pemesanan atas Unit Properti;
d. meminta pertanggungjawaban dari PIHAK KEDUA terkait dengan terbukanya Informasi
Rahasia sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 10 Perjanjian ini.

2. Disamping kewajiban yang diatur dalam Pasal lain, berikut ini merupakan kewajiban dari PIHAK
PERTAMA:
a. membayar Biaya Jasa Pemasaran kepada PIHAK KEDUA yang perhitungan dan cara
pembayarannya sebagaimana diatur pada Lampiran I Perjanjian ini;
b. memberikan informasi tentang Unit Properti dengan lengkap atau mengadakan product
knowledge kepada PIHAK KEDUA;
c. menyediakan Marketing Tools untuk dipergunakan oleh PIHAK KEDUA seperti, brosur,
leaflet, daftar harga, flyer, site plan, dan lain sebagainya.

3. Disamping wewenang yang diatur dalam Pasal lain, berikut ini merupakan wewenang dan hak dari
PIHAK KEDUA:
a. mendapatkan product knowledge tentang Proyek dari PIHAK PERTAMA;
b. melakukan pemasaran secara optimal, profesional dan beretika untuk mendapatkan calon
Pembeli yang potensial.
4. Disamping kewajiban yang diatur dalam Pasal lain, berikut ini merupakan kewajiban dari PIHAK
KEDUA:
a. wajib untuk mengikuti harga penjualan, tata cara pembayaran dan jadwal
pembayaran sesuai dengan kebijakan harga yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA
dalam melakukan pemasaran Unit Properti;
b. memberikan laporan data Calon Pembeli kepada PIHAK PERTAMA dengan cara-
cara pemberian laporan yang ditentukan secara khusus oleh PIHAK PERTAMA sebelum
Calon Pembeli melakukan penandatanganan dokumen pemesanan secara tertulis atau
melakukan pembayaran dengan cara apapun, dengan sekurang-kurangnya memuat informasi
sebagai berikut:
i. Identitas Calon Pembeli;
ii. Jenis dan Tipe Unit Properti yang diminati oleh Calon Pembeli;
c. dalam hal pemasaran untuk Unit Properti, PIHAK KEDUA dapat mempublikasikan
secara terbuka dalam media massa (media cetak, media elektronik, media sosial apapun
seperti facebook, twitter, rumah123, dan lain sebagainya), namun PIHAK PERTAMA berhak
untuk meminta PIHAK KEDUA untuk menghapus atau menarik kembali publikasi dalam
media massa tersebut, jika dianggap tidak sesuai dan/atau tidak diperlukan.
d. mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dari Pemesan sehubungan
dengan transaksi pengikatan jual beli antara PIHAK PERTAMA dengan Pemesan;
e. membantu PIHAK PERTAMA dalam menanyakan kepada Pemesan atas
perkembangan status pembayaran Harga Jual dalam hal pembayaran Pemesan belum
mencapai 15% (lima belas persen) dari Harga Jual atau Pemesan tidak atau belum
melakukan pembayaran Harga Jual secara penuh, dan juga Pemesan yang metode
pembayarannya adalah Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) atau Kredit Pemilikan Office (KPO)
yang belum menandatangani Perjanjian Kredit dengan Pihak Bank;
f. dilarang menjanjikan baik secara lisan maupun tertulis kepada Calon Pembeli
segala sesuatu di luar wewenangnya, maupun menjanjikan segala sesuatu yang tidak
diperjanjikan dalam promosi resmi, SPU dan PPJB yang bertujuan untuk menarik minat Calon
Pembeli, semua akibat hukum dan kerugian yang terjadi menjadi beban dan tanggung jawab
PIHAK KEDUA sepenuhnya, dan atas perbuatan ini PIHAK PERTAMA dapat memutuskan
perjanjian ini secara sepihak tanpa ganti rugi apapun kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 5
BIAYA JASA PEMASARAN

1. Hak atas imbal jasa yang akan diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA terkait
tindakan PIHAK KEDUA melakukan Pemasaran khusus terkait penjualan baru akan diberikan
apabila Calon Pembeli telah melakukan Transaksi sebagai Pemesan serta menandatangani SPU
dan/atau PPJB berikut dengan Pembayaran Booking Fee dan Angsuran Pertama.

2. PARA PIHAK sepakat bahwa Biaya Jasa Pemasaran berupa komisi yang menjadi hak PIHAK
KEDUA atas adanya penjualan Unit Properti yang dipasarkan oleh PIHAK KEDUA berdasarkan
perhitungan dan tata cara pembayaran Biaya Jasa Pemasaran pada Lampiran I Perjanjian ini.

3. Atas seluruh Biaya Jasa Pemasaran yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) yang ditanggung oleh PIHAK KEDUA sesuai
peraturan yang berlaku.

4. PIHAK PERTAMA berhak merubah syarat dan ketentuan Biaya Jasa Pemasaran, dengan
pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KEDUA yang akan berlaku efektif 14 (empat) hari kalender
setelah pemberitahuan tertulis maupun surat elektronik dikirimkan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA. Perubahan ketentuan atas Biaya Jasa Pemasaran tidak berlaku terhadap Biaya
Jasa Pemasaran atas transaksi yang telah dibayarkan Booking Fee oleh Pemesan sebelum
tanggal berlaku efektif perubahan ketentuan Biaya Jasa Pemasaran.

5. PARA PIHAK sepakat bahwa perhitungan Biaya Jasa Pemasaran terkait Pemesan yang
membatalkan Transaksi terhadap Unit Properti akan mengacu kepada pemenuhan syarat
pembayaran yang tercantum pada Pasal 2 Lampiran I Perjanjian ini. Apabila tidak memenuhi
syarat yang dimaksud dalam Pasal 2 Lampiran I Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA tidak berhak
untuk menerima pembayaran Biaya Jasa Pemasaran.

PASAL 6
PEMBAYARAN ATAS TRANSAKSI PENJUALAN UNIT

1. PIHAK PERTAMA tidak memberikan otorisasi apapun kepada


PIHAK KEDUA untuk menerima Booking Fee, Down Payment, dan pembayaran-pembayaran
lainnya dari Pemesan. Segala pembayaran terkait transaksi pemesanan dan/atau penjualan yang
diterima oleh PIHAK KEDUA tidak akan dianggap sebagai pembayaran resmi oleh PIHAK
PERTAMA dan karenanya PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari tuntutan dalam
bentuk apapun, dari pihak manapun.

2. Pembayaran Booking Fee dan pembayaran-pembayaran yang


berkaitan dengan transaksi penjualan Unit Properti akan dibayarkan ke rekening PIHAK
PERTAMA sebagai berikut:

Nama Rekening : PT. AKR Land Development


Nama Bank : Bank Central Asia
Kantor Cabang : Menara BCA
Nomor Rekening : 2050085859

PASAL 7
FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa atau Force Majeure adalah suatu peristiwa atau
keadaan yang terjadi di luar kekuasaan atau kemampuan salah satu dan/atau PARA PIHAK, yang
mengakibatkan salah satu dan/atau PARA PIHAK tidak dapat melaksanakan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian ini, termasuk dikarenakan
kebakaran, bencana alam, kematian, peperangan, aksi militer, huru-hara, malapetaka, pemogokan,
epidemi, dan kebijakan maupun peraturan pemerintah atau penguasa setempat yang secara
langsung dapat mempengaruhi pemenuhan pelaksanaan Perjanjian ini.

2. PARA PIHAK dianggap tidak melalaikan kewajiban melaksanakan isi Perjanjian ini, apabila
pelaksanaan Perjanjian ini tidak dimungkinkan karena keadaan dan sebab-sebab di luar
kemampuan masing-masing pihak atau karena adanya keadaan memaksa atau Force Majeure,
yang oleh karenanya masing-masing pihak dalam Perjanjian ini tidak dapat menuntut pihak lainnya
untuk melaksanakan atau memenuhi ketentuan-ketentuan Perjanjian ini atau menganggap pihak
lainnya telah melanggar Perjanjian ini karena adanya Force Majeure tersebut.

3. Dalam hal terjadi keadaan memaksa atau Force Majeure sebagaimana tersebut diatas, maka
pihak yang mengalami Force Majeure tersebut wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak
lainnya dalam Perjanjian ini disertai dengan bukti-bukti yang layak dari pihak atau instansi yang
berwenang, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah terjadinya keadaan memaksa dimaksud.
Keterlambatan dan kelalaian untuk memberitahukan adanya Force Majeure mengakibatkan tidak
diakuinya peristiwa tersebut sebagai Force Majeure.

4. Apabila terjadi keadaan memaksa atau Force Majeure, maka PARA PIHAK setuju bahwa pihak
yang terkena Force Majeure tersebut akan dibebaskan dari segala kewajiban-kewajiban yang
timbul dari Perjanjian ini untuk sementara waktu hingga dapat diatasi keadaan memaksa yang
terjadi. Setelah berakhirnya atau dapat diatasinya keadaan memaksa atau Force Majeure, maka
Pihak yang mengalami Force Majeure wajib dengan itikad baik segera melaksanakan
kewajibannya yang tertunda dimaksud.

PASAL 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Sebagian dan semua perselisihan, pertentangan, atau persengketaan yang timbul dari dan
sehubungan dengan Perjanjian ini, sedapat mungkin, akan diselesaikan secara musyawarah
antara PARA PIHAK.

2. Apabila tidak terjadi kesepakatan antara PARA PIHAK dalam musyawarah, maka semua sengketa
yang timbul dari Perjanjian ini akan diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (“BANI”) menurut peraturan-peraturan administrasi dan peraturan-peraturan prosedur
arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat PARA PIHAK yang bersengketa sebagai keputusan
tingkat pertama dan terakhir.

PASAL 9
PERNYATAAN ATAS PAKTA INTEGRITAS PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA menyadari praktik suap merupakan praktik bisnis yang tidak sehat dan melanggar
hukum.

2. PIHAK KEDUA tidak akan melakukan praktek Suap, Kolusi dan Nepotisme, berupa Pemberian
sesuatu (uang dan Barang) kepada karyawan/perwakilan PIHAK PERTAMA.

3. PIHAK KEDUA tidak akan melakukan praktik Suap yang diartikan sebagai pemberian dalam
bentuk apapun, baik uang atau yang disetarakan atau hadiah, yang diberikan atau diminta oleh
karyawan PIHAK PERTAMA, sebagai kompensasi secara langsung maupun tidak langsung, atas
perlakuan istimewa atau sikap memihak yang bertentangan dengan kewajiban dalam batas
wewenang dan jabatan yang bersangkutan di PIHAK PERTAMA, dan/atau yang dia tahu atau
patut dapat mengira, bahwa yang meminta, atau yang akan diberi mempunyai hal yang
bersangkutan atau mungkin berkaitan dengan jabatan dia atau pekerjaan dia.

4. PIHAK KEDUA tidak akan menawarkan atau membayarkan biaya, komisi, potongan apapun atau
sesuatu yang berharga kepada atau untuk keuntungan Karyawan PIHAK PERTAMA atau
keluarganya atau setiap perwakilan dari PIHAK PERTAMA lainnya.

5. PIHAK KEDUA akan mengungkapkan kepada PIHAK PERTAMA setiap hubungan usaha antara
PIHAK KEDUA dan setiap Karyawan PIHAK PERTAMA atau keluarganya atau setiap perwakilan
dari PIHAK PERTAMA lainnya, apabila mengetahui ada indikasi kegiatan atau upaya-upaya yang
dianggap melanggar hukum dan peraturan PIHAK PERTAMA di dalam proses pengadaan ini.
Untuk tujuan ketentuan ini, setiap rujukan terhadap PIHAK KEDUA juga termasuk para
pejabatnya, karyawannya, agennya, dan kontraktornya.

6. PIHAK KEDUA akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional
untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan
PIHAK PERTAMA serta perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

7. PIHAK PERTAMA berhak memutus perjanjian PIHAK KEDUA secara seketika apabila PIHAK
KEDUA melanggar ketentuan ini, tanpa ganti rugi dalam bentuk apapun, dan PIHAK KEDUA
membebaskan PIHAK PERTAMA dari tuntutan hukum dalam bentuk apapun dan dari pihak
manapun.

8. PIHAK KEDUA bersedia dituntut secara hukum dan bersedia untuk memberikan ganti rugi kepada
PIHAK PERTAMA sebesar 100 (seratus) kali dari uang/barang yang telah diberikan atau 10%
(sepuluh persen) dari nilai perjanjian, jika tindakan dan perbuatan PIHAK KEDUA secara nyata
dapat dan telah mengakibatkan kerugian PIHAK PERTAMA baik secara materi dan non material
(salah satunya adalah pencemaran nama baik PIHAK PERTAMA, membuat moral karyawan
PIHAK PERTAMA menjadi tercela) baik secara langsung atau tidak langsung.

9. Jika ada hal-hal yang berkaitan dengan karyawan PIHAK PERTAMA untuk membuat dan/atau
memaksa PIHAK KEDUA melakukan hal-hal tersebut diatas, PIHAK KEDUA akan segera
melaporkan kepada Nomor Telepon Kantor 021-5311555.
PASAL 10
KERAHASIAAN

1. PARA PIHAK berkewajiban untuk saling menjaga kerahasiaan sehubungan dengan Perjanjian ini
dengan ketentuan Pihak yang menerima informasi wajib menjaga kerahasiaan atas segala rahasia
yang berkaitan dengan Pihak yang memberi informasi dan afiliasinya yang diperolehnya baik
selama berlakunya maupun setelah selesainya Perjanjian ini dan sepakat serta menjamin untuk
memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang dan
perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu dan peraturan perundang-undangan lainnya
tentang kerahasiaan informasi yang berlaku di Indonesia.

2. PARA PIHAK berkewajiban untuk meminta persetujuan penggunaan data dan informasi untuk
keperluan pribadi maupun publik. Permohonan penggunaan data dapat diajukan melalui kontak
yang tertera pada Perjanjian ini. PARA PIHAK berhak untuk tidak menyetujui permohonan
tersebut.

3. PARA PIHAK setuju dan sepakat bahwa segala data dan informasi yang terkait, mengikat PARA
PIHAK yang terkait dalam Perjanjian ini.

PASAL 11
PEMBERITAHUAN

1. Setiap pemberitahuan, surat-menyurat, permohonan, permintaan, dan sebagainya sehubungan


dengan pelaksanaan Perjanjian ini (selanjutnya disebut “Pemberitahuan”) harus dilakukan secara
tertulis dan disampaikan secara (a) diantar langsung, (b) pos tercatat atau (c) melalui faksimili
disusul dengan konfirmasi melalui surat, sebagaimana dipilih oleh Pihak yang akan menyampaikan
Pemberitahuan, yang ditujukan ke alamat atau nomor faksimili tersebut di bawah ini :

PIHAK PERTAMA
PT. AKR LAND DEVELOPMENT
Alamat : Wisma AKR lantai 5, Jl. Panjang No.5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11530
Nomor Telepon : (021) 5311555
Nomor Faksimili : (021) 5311228
U.P : Tarida Merry Madona Pardosi

PIHAK KEDUA
PT. NATA CONNEXINDO DIGITAL
Alamat : Jl. Jalur Sutera Kav. 30D No. 12-15, Alam Sutera, Pakualam, Serpong Utara,
Tangerang Selatan 15320
Nomor Telepon : (021) 30030660
Nomor Faksimili : -
E-mail : info@prime360.id
U.P : Sandra Vandhi/ Wika (Admin)

2. Pemberitahuan dianggap telah diterima pada (a) tanggal penerimaan jika diantar langsung, (b)
tanggal hari ketiga setelah dikirim melalui pos tercatat atau (c) tanggal pengiriman jika dikirim
melalui faksimili, yang mana yang lebih dulu.

3. Dalam hal terjadi perubahan alamat, nomor telepon dan/atau nomor fax, Pihak yang mengalami
perubahan wajib memberitahukan perihal perubahan tersebut kepada Pihak lainnya secara
tertulis dengan menggunakan cara sebagaimana diatur dalam ayat 1 Pasal ini yaitu dalam waktu
paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum adanya perubahan dimaksud. Jika perubahan tersebut
tidak diberitahukan kepada Pihak lainnya, maka Pemberitahuan ke alamat, nomor telepon
dan/atau nomor faksimili yang terakhir dianggap berlaku.

PASAL 12
KETENTUAN LAIN
1. Perjanjian ini dibuat dan dilaksanakan dengan tunduk pada peraturan hukum, perundang-
undangan dan peraturan pemerintah lainnya yang berlaku di Indonesia.

2. Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan diatur kemudian
dalam suatu Perjanjian perubahan atau perjanjian tambahan (Addendum) dan ditandatangani
oleh PARA PIHAK dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan
Perjanjian ini.

3. Semua Lampiran yang telah ada dan/atau yang akan dilampirkan dikemudian hari setelah
tanggal Perjanjian ini adalah bagian dari dan karenanya merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dengan Perjanjian ini, termasuk tanda-tanda bukti penerimaan pembayaran yang sah
berdasarkan Perjanjian ini.

4. Jika terdapat perubahan untuk perbaikan dan penyempurnaan sewaktu-waktu terhadap isi
Perjanjian ini dikemudian hari, maka perubahan tersebut merupakan satu kesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

5. Judul dari Perjanjian ini dan judul pasal-pasal dalam Perjanjian ini semata-mata hanyalah
sebagai referensi saja bagi PARA PIHAK dan tidak dapat digunakan untuk menafsirkan isi dari
Perjanjian ini dan pasal-pasal dalam Perjanjian ini.

6. Segala hak dan kewajiban untuk PARA PIHAK dalam Perjanjian ini tidak dapat dialihkan kepada
pihak lainnya dalam bentuk apapun juga, baik sebagian maupun seluruhnya, tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari pihak lainnya.

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, PARA PIHAK menegaskan dan memberlakukan


Perjanjian ini, yang dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli yang semuanya mempunyai kekuatan
pembuktian yang sama, 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan 1 (satu) rangkap untuk PIHAK
KEDUA, sejak hari dan tanggal sebagaimana tersebut pada awal Perjanjian ini dan telah
ditandatangani oleh PARA PIHAK yang mempunyai wewenang untuk itu tanpa adanya paksaan
dan/atau tekanan dari pihak manapun dan dalam bentuk yang bagaimanapun.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. AKR LAND DEVELOPMENT PT. NATA CONNEXINDO DIGITAL

Fenessa Adikoesoemo Aloysius Yuwono Widiasta Pribadi, SE., MM. Sandra Vandhi
Direktur Direktur Direktur
LAMPIRAN I
Ketentuan Biaya Jasa Pemasaran
(Periode : Januari 2019 – Desember 2019)

PARA PIHAK sepakat bahwa Biaya Jasa Pemasaran berupa komisi dan closing fee yang menjadi
hak PIHAK KEDUA atas adanya penjualan Unit Properti yang dipasarkan oleh PIHAK KEDUA
berdasarkan perhitungan dan tata cara pembayaran sebagai berikut :

1. Komisi yang menjadi hak PIHAK KEDUA atas adanya penjualan adalah sebesar 3% (tiga
persen) (seluruhnya belum termasuk PPN dan sudah termasuk PPh) dari Harga Jual. Untuk
mencegah kerancuan, Harga Jual yang diakui dan dijadikan acuan dalam memperhitungkan
besaran Biaya Jasa Pemasaran adalah Harga Jual setelah dikurangi PPN atas Unit Properti
yang dipesan oleh keseluruhan Pemesan sepanjang Jangka Waktu Perjanjian, yang
ditindaklanjuti dengan Transaksi atas Unit tersebut.

2. Komisi akan dicairkan kepada PIHAK KEDUA secara bertahap sebagai berikut:
a. Tahap I: sebesar 50% (lima puluh persen) dari Biaya Jasa Pemasaran dapat ditagihkan oleh
PIHAK KEDUA setelah Pemesan melakukan pembayaran kumulatif sebesar 10% (sepuluh
persen) dari Harga Jual Unit Properti dan telah menandatangani SPU;
b. Tahap II: sebesar 50% (lima puluh persen) dari Biaya Jasa Pemasaran dapat ditagihkan oleh
PIHAK KEDUA setelah Pemesan melakukan pembayaran kumulatif sebesar 20% (dua puluh
persen) dari Harga Jual Unit Properti dan telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual
Beli, dan untuk Pemesan yang melakukan pembayaran dengan cara Kredit Pemilikan
Apartemen atau Kredit Pemilikan Office harus sudah melakukan Akad Kredit dengan Pihak
Bank.

3. Selain Komisi yang disebutkan diatas, PIHAK KEDUA berhak untuk mendapatkan Closing Fee
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk penjualan 1 (satu) Unit Apartemen Gallery West Residences, PIHAK KEDUA
akan mendapatkan Closing Fee sebesar Rp 25.000.000,- dan untuk penjualan 2 (dua) atau
lebih Unit Apartemen Gallery West Residences, PIHAK KEDUA akan mendapatkan Closing
Fee sebesar Rp 25.000.000,-/per Unit Apartemen dan hadiah perjalanan yang mana syarat
dan ketentuannya akan ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
b. Untuk penjualan 1 (satu) Unit Office AKR Tower, PIHAK KEDUA akan mendapatkan
Closing Fee sebesar Rp 30.000.000,- dan untuk penjualan 2 (dua) atau lebih Unit Office AKR
Tower, PIHAK KEDUA akan mendapatkan Closing Fee sebesar Rp 100.000.000,-.
c. Closing Fee akan dibayarkan setelah Pemesan sudah melakukan pembayaran lunas
Cicilan Pertama atau Down Payment Pertama dan Surat Pemesanan Unit (SPU) sudah
ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan Pemesan serta dokumen persyaratan sudah
terpenuhi.

4. PIHAK KEDUA dapat mengajukan tagihan atau invoice untuk penagihan Biaya Jasa Pemasaran
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Invoice disusun mengacu pada Rekap Penjualan;
b. Invoice memuat nomor rekening tujuan sebagai acuan pembayaran Biaya Jasa Pemasaran;
dan
c. Invoice melampirkan kwitansi bermeterai, faktur pajak (e-NOFA), NPWP, SPPKP (atau
pernyataan belum menjadi Perusahaan Kena Pajak bila tidak memiliki SPPKP), dan Surat
Keterangan Bebas Pajak (untuk perusahaan sebagai wajib pajak dengan peredaran bruto
tertentu yang dikenakan PPh final sebesar 0,5% (nol koma lima persen) atas peredaran
bruto, sesuai dengan ketentuan PP Nomor 23 Tahun 2018 atau sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku).

5. Pembayaran Biaya Jasa Pemasaran akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA melalui transfer
dana ke rekening milik PIHAK KEDUA yang tercantum dalam tagihan atau invoice Biaya Jasa
Pemasaran selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya
tagihan atau invoice tersebut oleh PIHAK PERTAMA dari PIHAK KEDUA secara lengkap dan
benar.

6. Ketentuan Biaya Jasa Pemasaran berlaku sampai dengan 31 Desember 2019, dan apabila ada
perubahan ketentuan atau program Biaya Jasa Pemasaran, maka PIHAK PERTAMA akan
memberitahukan kepada PIHAK KEDUA paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sebelum
ketentuan yang baru diberlakukan.
7. Atas seluruh Biaya Jasa Pemasaran yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) yang ditanggung oleh PIHAK KEDUA sesuai
peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai