Anda di halaman 1dari 21

PRIVATE & CONFIDENTIAL

PERJANJIAN SEWA – MENYEWA


MAL ARTHA GADING
No: 015 A/PSM-MAG/I/2010

Perjanjian Sewa Menyewa Mal Artha Gading (selanjutnya disingkat “Perjanjian”) ini, dibuat dan
ditandatangani di Jakarta, pada hari ini Selasa, tanggal dua belas, bulan Januari, tahun dua ribu
sepuluh (12-1-2010), oleh dan antara:

I. Ir. YAN MOGI, swasta, bertempat tinggal di Jakarta, dalam hal ini bertindak dalam
jabatannya selaku Direktur, yang mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas
nama perseroan terbatas PT. SWADAYA PANDUARTHA, pemegang NPWP Nomor:
01.738.727.5.073.000, berkedudukan di Jakarta, Komplek Rukan Artha Gading Niaga Blok
C No.31-32, Kawasan Sentra Bisnis Artha Gading, Jalan Boulevard Artha Gading, Jakarta
Utara, untuk selanjutnya disebut “Pihak Pertama”.

II. BENNY HADISURJO, bertempat tinggal di Jakarta, dalam hal ini bertindak dalam
jabatannya selaku Direktur, yang mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas
nama CV. SARI RASA NUSANTARA, pemegang NPWP Nomor: 01.760.177.4.012.000,
berkedudukan di Jakarta, Jalan Paku Buwono VI, No. 6, Jakarta Selatan, untuk
selanjutnya disebut “Pihak Kedua”.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.

Para Pihak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut diatas menerangkan terlebih dahulu
sebagai berikut :

 Bahwa Pihak Pertama adalah pihak yang memiliki gedung pusat pertokoan dan
perbelanjaan (selanjutnya disebut "Gedung"), terletak di Jalan Boulevard Artha Gading
Selatan No. 1, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara,
setempat dikenal sebagai "MAL ARTHA GADING”.

 Bahwa Pihak Pertama bermaksud untuk menyewakan kepada Pihak Kedua dan Pihak
Kedua bermaksud untuk menyewa dari Pihak Pertama sebagian ruangan di dalam Gedung
untuk menjalankan usaha Pihak Kedua dengan nama outlet : “ SATAY KHAS SENAYAN ”

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Para Pihak telah sepakat dan setuju untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian ini, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

PASAL 1
DEFINISI-DEFINISI

Dalam Perjanjian ini, yang dimaksud dengan:

1.1.Gedung adalah suatu bangunan pusat pertokoan dan perbelanjaan, yang terbagi dalam bagian-
bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal,
terletak di Jalan Boulevard Artha Gading Selatan No. 1, Kelurahan Kelapa Gading Barat,
Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

1.2. Badan Pengelola adalah suatu badan yang melaksanakan pengelolaan Gedung yaitu Pihak
Pertama atau pihak lain yang ditunjuk oleh Pihak Pertama.
1.3.Biaya Pengelolaan (Service Charge) adalah biaya yang digunakan untuk melakukan
pengelolaan / pengoperasian Gedung, termasuk biaya perawatan peralatan dan sarana
serta fasilitas penunjang antara lain pemakaian listrik dan air untuk area bersama,
kebersihan, keamanan, perbaikan - perbaikan kecil tetapi tidak termasuk biaya

1
penyambungan dan pemakaian listrik, air, telepon, dan gas yang digunakan oleh Pihak
Kedua.

1.4.Perjanjian adalah Perjanjian Sewa Menyewa ini beserta semua lampiran, perubahan,
pengurangan dan penambahan yang akan dibuat oleh Para Pihak dikemudian hari (jika
ada).

1.5. Ruang Sewa adalah ruangan tertentu dari Gedung yang disewa oleh Pihak Kedua dari Pihak
Pertama, yang letak dan luasnya adalah sesuai yang tercantum dalam angka 3 Lampiran I
Perjanjian ini, sebagaimana tertera dalam denah lokasi pada Lampiran III Perjanjian ini.

1.6. Tanggal Buka Outlet adalah tanggal dimana Pihak Kedua wajib membuka atau
mengoperasikan Ruang Sewa sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan dalam angka 12
Lampiran I Perjanjian, sesuai dengan jenis usaha dan nama outlet yang telah ditetapkan
dalam angka 5 Lampiran I Perjanjian ini.

1.7.Tanggal Awal Sewa adalah tanggal dimulainya Masa Sewa atas Ruang Sewa sesuai angka 13
Lampiran I Perjanjian ini.

1.8.Tanggal Akhir Sewa adalah tanggal berakhirnya Masa Sewa sesuai angka 14 Lampiran I
Perjanjian ini.

PASAL 2
POKOK PERJANJIAN

Pihak Pertama dengan ini setuju dan mengikatkan diri kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua
dengan ini setuju dan mengikatkan diri untuk menyewa dari Pihak Pertama atas Ruang Sewa yang
letak dan luasnya sesuai yang tercantum dalam angka 3 Lampiran I Perjanjian, sebagaimana
tertera dalam denah lokasi pada Lampiran III Perjanjian ini.

PASAL 3
MASA SEWA

3.1. Sewa - menyewa ini dilangsungkan untuk jangka waktu sebagaimana tercantum pada
angka 4 Lampiran I Perjanjian, dengan ketentuan bahwa Masa Sewa dimulai pada Tanggal
Awal Sewa sesuai angka 13 lampiran I Perjanjian, dan Masa Sewa akan berakhir pada
Tanggal Akhir Sewa sesuai angka 14 Lampiran I Perjanjian.

3.2. Apabila pada Tanggal Buka Outlet sebagaimana ditetapkan dalam angka 12 Lampiran I
Perjanjian, Pihak Kedua tidak membuka / mengoperasikan Ruang Sewa sesuai jenis usaha
dan nama outlet yang telah ditentukan, maka Pihak Kedua dikenakan denda yang
besarnya sesuai yang ditetapkan dalam angka 12 Lampiran I Perjanjian ini.

3.3. Apabila selama Masa Sewa tidak terjadi pelanggaran atau kelalaian atas ketentuan-
ketentuan dalam Perjanjian ini oleh Pihak Kedua, maka atas permintaan tertulis dari
Pihak Kedua yang harus diajukan kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 12 (dua
belas) bulan sebelum Tanggal Akhir Sewa, Pihak Pertama dapat memprioritaskan Pihak
Kedua untuk memperpanjang Masa Sewa, dimana ketentuan dan syarat-syarat
perpanjangan Masa Sewa antara lain : Pihak Kedua wajib untuk melakukan renovasi ruang
sewa sedangkan harga sewa, biaya pengelolaan (service charge) dan utilitas akan
ditentukan kemudian.

3.4. Apabila Pihak Kedua tidak mengajukan permintaan perpanjangan Masa Sewa dalam waktu
yang ditentukan diatas, maka opsi dan prioritas atas perpanjangan Masa Sewa
sebagaimana tercantum pada ayat 3.3 Pasal ini menjadi gugur dan tidak berlaku lagi, dan
Pihak Pertama berhak untuk memakai, meminjampakaikan, menawarkan dan

2
menyewakan Ruang Sewa kepada pihak manapun juga, tanpa diperlukan persetujuan
terlebih dahulu dari Pihak Kedua.

PASAL 4
HARGA SEWA, BIAYA PENGELOLAAN (SERVICE CHARGE), UANG JAMINAN
DAN BIAYA-BIAYA LAIN

4.1. HARGA SEWA

Harga Sewa yang disepakati Para Pihak adalah sesuai angka 6 Lampiran I Perjanjian,
sehingga dengan demikian Total Harga Sewa yang harus dibayar oleh Pihak Kedua kepada
Pihak Pertama adalah sesuai angka 7 Lampiran I Perjanjian ini.

4.2. BIAYA PENGELOLAAN (SERVICE CHARGE)

4.2.1. Pihak Kedua berkewajiban untuk membayar kepada Pihak Pertama, Biaya
Pengelolaan (Service Charge) pada tanggal 15 setiap bulannya, yang mana
besarnya Service Charge yang harus dibayar oleh Pihak Kedua adalah sesuai yang
ditetapkan dalam angka 8 Lampiran I Perjanjian ini, dan wajib dibayar oleh Pihak
Kedua terhitung sejak Tanggal Buka Outlet.

4.2.2. Pihak Pertama sewaktu-waktu berhak meninjau kembali besarnya Biaya


Pengelolaan (Service Charge) tersebut untuk disesuaikan, apabila terjadi antara
lain pengaruh perkembangan laju inflasi, perubahan kebijakan moneter atau
kebijakan lain yang dilakukan Pemerintah, dan bilamana terjadi kenaikan Biaya
Pengelolaan (Service Charge), akan diberitahukan secara tertulis oleh Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua, 1 (satu) bulan sebelum diberlakukannya kenaikan
tarif Biaya Pengelolaan (service charge) tersebut.

4.3. BIAYA PEMAKAIAN UTILITAS, BEA MATERAI DAN BIAYA ADMINISTRASI

4.3.1. Biaya-biaya penambahan sambungan, pemasangan dan pemeliharaan pemakaian


utilitas seperti: listrik, air, gas, telepon (jika ada) dan peralatan komunikasi
lainnya, serta segala perijinan ke instansi yang berwenang untuk kepentingan
usaha Pihak Kedua wajib dibayar serta diurus/diproses sendiri oleh Pihak Kedua.

4.3.2. Biaya pemakaian utilitas tersebut, bea materai dan biaya administrasi yang
berkaitan dengan pemakaian utilitas setiap bulannya wajib dibayar oleh Pihak
Kedua kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya pada tanggal 15 setiap
bulannya, kecuali biaya pemakaian telepon, wajib dibayar langsung oleh Pihak
Kedua kepada perusahaan penyedia jasa telepon yang bersangkutan.
Besarnya biaya pemakaian utilitas yang dikenakan oleh Pihak Pertama kepada
Pihak Kedua, sesuai tarif yang berlaku di Mal Artha Gading. Pihak Pertama
sewaktu-waktu berhak meninjau kembali biaya utilitas tersebut, dan apabila
terjadi kenaikan, Pihak Pertama akan memberitahukan secara tertulis kepada
Pihak Kedua dengan menyebutkan biaya yang berlaku dan mulai berlaku sesuai
ketentuan dari instansi yang berwenang.

4.4. UANG JAMINAN/DEPOSIT

4.4.1. Uang Jaminan (Deposit) dipergunakan untuk menjamin kepastian pembayaran


maupun ketepatan pembayaran angsuran Harga Sewa, Biaya Pengelolaan (Service
Charge), biaya pemakaian utilitas, biaya-biaya maupun tagihan-tagihan yang ada,
yang mana Uang Jaminan (Deposit) tersebut terdiri atas uang jaminan (deposit)
sewa, uang jaminan (deposit) Service Charge dan uang jaminan (deposit) Telepon.
4.4.2. Pihak Kedua setuju untuk membayar uang jaminan (deposit) sewa ,uang jaminan
(deposit) Service Charge dan uang jaminan (deposit) Telepon, yang besarnya

3
sesuai yang ditetapkan dalam angka 16 Lampiran I Perjanjian ini, selambat-
lambatnya pada Tanggal Serah Terima Ruang Sewa.
4.4.3. Selama berlangsungnya Perjanjian ini, uang jaminan (deposit ) sewa ,uang
jaminan (deposit) Service Charge dan uang jaminan (deposit) Telepon
sebagaimana tersebut diatas disimpan dan tetap dipegang oleh Pihak Pertama
dan Para Pihak setuju bahwa seluruh uang jaminan (deposit) tersebut akan
diserahkan kembali kepada Pihak Kedua oleh Pihak Pertama tanpa adanya
kewajiban membayar bunga, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak
Tanggal Akhir Sewa atau sejak Perjanjian diakhiri oleh salah satu pihak
sesuai ketentuan ayat 19.1., 19.3., dan 19.4. pasal 19 Perjanjian ini, setelah
diperhitungkan terlebih dahulu dengan semua kewajiban pembayaran Pihak Kedua
yang terhutang (jika ada).

4.5. BIAYA PROMOSI (PROMOTION LEVY)

Untuk penyelenggaraan promosi, Pihak Kedua setuju membayar biaya promosi (promotion
levy) kepada Pihak Pertama sesuai jumlah yang ditetapkan oleh Pihak Pertama dalam
angka 8 Lampiran I Perjanjian ini.

PASAL 5
CARA PEMBAYARAN HARGA SEWA DAN BIAYA – BIAYA LAIN

5.1. Pembayaran semua kewajiban (angsuran sewa, biaya pengelolaan/service charge, tagihan
listrik, tagihan gas, dan air) wajib dilakukan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama
berdasarkan angka 8 Lampiran I Perjanjian untuk Biaya Pengelolaan (Service Charge),
angka 15 Lampiran I Perjanjian untuk angsuran sewa dan lembaran tagihan yang akan
dikirimkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua setiap bulannya (listrik, air dan gas)
jika ada dan Pihak Kedua wajib melunasi seluruh kewajiban tersebut sesuai waktu /
tanggal yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama.

5.2. Pembayaran dengan uang tunai wajib dilakukan di loket pembayaran Pihak Pertama di
Lantai 5 Gedung, dan Pihak Pertama akan memberikan kwitansi sebagai bukti pembayaran
yang sah.

5.3. Pembayaran dengan Cek/Bilyet Giro wajib mencantumkan nomor rekening bank Pihak
Pertama, dan penyerahan Cek / Bilyet Giro tersebut wajib dilakukan di loket pembayaran
Pihak Pertama di Lantai 5 Gedung.

5.4. Pembayaran melalui transfer wajib mencantumkan nama Pihak Kedua dan keterangan
mengenai jenis pembayaran dan ditujukan kepada rekening Pihak Pertama dan Pihak
Kedua wajib mengirimkan copy nota transfer yang bersangkutan kepada Pihak Pertama
untuk dibuatkan kwitansinya. Semua biaya yang timbul sebagai akibat dilakukannya
pembayaran melalui transfer / penyetoran bank menjadi beban dan tanggung jawab Pihak
Kedua.

5.5. Pembayaran dengan Cek/Bilyet Giro/Bank Tansfer baru dianggap sah setelah jumlah uang
yang tertera pada Cek/Bilyet Giro dan bukti transfer sudah masuk ke rekening bank Pihak
Pertama.

PASAL 6
PENYERAHAN RUANG SEWA DAN PEKERJAAN RENOVASI

6.1. Ruang Sewa sebagaimana dimaksud pada angka 3 Lampiran I Perjanjian ini, telah
diserahkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua pada tanggal sebagaimana tercantum
pada angka 10 Lampiran I Perjanjian ini.

4
6.2. Serah terima Ruang Sewa sebagaimana dimaksud pada ayat 6.1. diatas, dinyatakan dalam
suatu Berita Acara Serah Terima yang ditandatangani oleh Para Pihak dan merupakan satu
kesatuan dengan Perjanjian ini.
6.3. Terhitung sejak tanggal serah terima Ruang Sewa, maka setiap dan seluruh resiko yang
menyangkut penguasaan satuan Ruang Sewa telah beralih kepada Pihak Kedua dan Pihak
Pertama tidak lagi bertanggung jawab sepanjang mengenai hal tersebut.
6.4. Pihak Kedua wajib membayar uang jaminan pelaksanaan renovasi yang besarnya sesuai
yang ditetapkan oleh Pihak Pertama, sebelum Pihak Kedua melaksanakan pekerjaan
renovasi tersebut sesuai dengan desain Gedung, pemeliharaan, keamanan dan sesuai
dengan semua sistem yang ada di dalam Gedung.

6.5. Uang jaminan pelaksanaan pekerjaan renovasi akan dikembalikan oleh Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua setelah selesainya pekerjaan renovasi, yang akan diperhitungkan
terlebih dahulu dengan kewajiban pembayaran yang terhutang oleh Pihak Kedua selama
dilakukan pekerjaan renovasi di Ruang Sewa (jika ada).

6.6. Pihak Kedua wajib memberikan rancangan gambar-gambar / sketsa-sketsa dan spesifikasi-
spesifikasi tata Ruang Sewa dan / atau interior yang dipergunakan. Setelah rancangan
gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi tata Ruang Sewa dan / atau interior tersebut
disetujui oleh Pihak Pertama maka Pihak Kedua baru dapat melaksanakan pekerjaan
renovasi atas Ruang Sewa.

6.7. Selama dilakukan pekerjaan renovasi Ruang Sewa sesuai jadual yang telah dirincikan oleh
Pihak Pertama sampai dengan Tanggal Awal Sewa sebagaimana ditetapkan dalam angka
13 Lampiran I Perjanjian ini, Pihak Kedua dibebaskan dari kewajiban membayar Harga
Sewa dan Service Charge (sesuai grace period yang ditetapkan oleh Pihak Pertama),
kecuali biaya pemakaian utilitas (listrik, air, dan gas,) wajib dibayar oleh Pihak Kedua
sesuai dengan tarif yang berlaku di Mal Artha Gading.

6.8. Apabila ternyata pekerjaan renovasi atas Ruang Sewa berbeda dengan gambar-gambar dan
spesifikasi-spesifikasi yang telah disetujui oleh Pihak Pertama, maka Pihak Kedua setuju
untuk melakukan perbaikan atau pembongkaran atas penyimpangan pekerjaan tersebut
dan apabila Pihak Kedua tidak melaksanakannya, maka Pihak Pertama berhak untuk
memperbaiki dan membongkar hal-hal yang menyimpang dari rencana dan spesifikasi yang
disetujui, atas biaya dan beban Pihak Kedua sepenuhnya.

6.9. Semua pelaksanaan pekerjaan renovasi yang berhubungan dengan atau mempengaruhi
sistem dan/atau fasilitas-fasilitas struktur Gedung harus dikerjakan oleh kontraktor Pihak
Pertama atas biaya dan beban Pihak Kedua sepenuhnya.

PASAL 7
DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN

7.1. Pihak Kedua wajib membayar Harga Sewa, Biaya Pengelolaan (Service Charge), biaya
pemakaian utilitas seperti : listrik, air, dan gas serta biaya - biaya lain yang menjadi
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini tepat pada waktunya, sesuai tanggal jatuh
tempo yang tertera dalam tagihan (invoice) yang dikirimkan oleh Pihak Pertama kepada
Pihak Kedua.
7.2. Apabila Pihak Kedua dengan alasan apapun tidak dapat atau terlambat membayar Harga
Sewa, Biaya Pengelolaan (Service Charge), biaya pemakaian utilitas tersebut serta biaya-
biaya lainnya yang menjadi kewajiban Pihak Kedua berdasarkan Perjanjian ini, maka
Pihak Kedua dianggap lalai, kelalaian mana cukup dibuktikan dengan lampaunya waktu
yang telah ditentukan sehingga tidak diperlukan teguran dengan surat jurusita atau surat-
surat lainnya. Atas kelalaian atau keterlambatan tersebut, Pihak Kedua dikenakan denda

5
keterlambatan sebesar 1 ‰ (satu permil) dari jumlah pembayaran yang tertunggak untuk
setiap hari keterlambatan, terhitung sejak pembayaran itu jatuh tempo sesuai tanggal
yang tertera dalam tagihan (invoice) yang dikirimkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua, sampai seluruh pembayaran yang tertunggak dilunasi sebagaimana mestinya oleh
Pihak Kedua, dengan seketika dan sekaligus lunas.

7.3. Jika keterlambatan pembayaran Harga Sewa dan Biaya Pengelolaan (Service Charge)
melampaui 14 (empat belas) hari kalender atau terjadi keterlambatan pembayaran biaya
pemakaian utilitas (listrik, air, gas) jika ada melampaui 10 (sepuluh) hari kalender
terhitung sejak pembayaran tersebut seharusnya dilakukan, maka Pihak Pertama berhak
menonaktifkan utilitas yang disambungkan di Ruang Sewa (listrik, air, gas) jika ada
dengan pemberitahuan tertulis dari Pihak Pertama, dan Pihak Pertama hanya setuju
untuk mengaktifkan kembali utilitas tersebut ke dalam Ruang Sewa setelah jumlah uang
yang tertunggak (terhutang) dilunasi sebagaimana mestinya oleh Pihak Kedua. Dalam hal
demikian, Pihak Kedua wajib membayar biaya yang timbul sebagai akibat dari
penonaktifan dan biaya pengaktifan kembali utilitas tersebut.

7.4. Tanpa mengurangi ketentuan pengenaan denda sebagaimana tercantum dalam ayat 7.2.
Pasal ini, maka apabila telah terjadi keterlambatan pembayaran oleh Pihak Kedua selama
90 (sembilan puluh) hari kalender sejak pembayaran tersebut jatuh tempo, dan Pihak
Kedua belum juga melakukan pembayaran sebagaimana mestinya, maka Pihak Pertama
berhak memutuskan utilitas dalam Ruang Sewa, membatalkan Perjanjian sesuai
ketentuan ayat 19.1. pasal 19 Perjanjian ini, dan selanjutnya melakukan penyegelan
serta mengambil alih Ruang Sewa sesuai ketentuan pasal 20 ayat 20.2 sub b , c, d, e
dan ayat 20.3
7.5 Pihak Kedua dilarang mengeluarkan barang-barang milik Pihak Kedua apabila segala
kewajiban Pihak Kedua yang terhutang sehubungan dengan pasal 7 ini belum dilunasi
sebagaimana mestinya.

PASAL 8
KETERLAMBATAN PENYERAHAN RUANG SEWA

8.1. Pihak Pertama wajib menyerahkan Ruang Sewa kepada Pihak Kedua pada tanggal
sebagaimana ditetapkan dalam angka 10 Lampiran I Perjanjian ini.
8.2. Apabila keterlambatan penyerahan Ruang Sewa kepada Pihak Kedua disebabkan oleh
ketidaksiapan dari Pihak Kedua, maka keterlambatan tersebut tidak mengurangi semua
kewajiban Pihak Kedua yang tercantum dalam Perjanjian ini.

PASAL 9
FASILITAS-FASILITAS RUANG SEWA

Pihak Pertama akan menyediakan fasilitas-fasilitas atas Ruang Sewa kepada Pihak Kedua,
sebagaimana diuraikan lebih lanjut dalam Lampiran II Perjanjian ini, yang merupakan satu
kesatuan dengan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 10
PEMAKAIAN SARANA DAN FASILITAS BERSAMA

10.1. Pihak Kedua mengikat diri dan bertanggung jawab bahwa Pihak Kedua termasuk para
karyawannya, wakilnya dan para tamunya akan mematuhi semua ketentuan Tata Tertib
Mal Artha Gading yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.

6
10.2. Pihak Pertama berhak untuk setiap waktu meninjau dan mengadakan perubahan dan
penambahan atas Tata Tertib Mal Artha Gading tersebut dengan maksud untuk menjamin
pemakaian yang layak bagi fasilitas-fasilitas umum tersebut, untuk mengatur
pemeliharaan, kebersihan dan keamanan Gedung sebagaimana mestinya, atau agar
Gedung dipakai/dipergunakan dengan cara yang semestinya, teratur dan aman.
10.3. Jam operasional adalah waktu beroperasinya Gedung sebagaimana yang ditentukan oleh
Pihak Pertama didalam Tata Tertib Mal Artha Gading yaitu pukul 10.00 - 22.00 WIB pada
setiap harinya.

10.4. Jika Pihak Kedua melakukan pelanggaran terhadap ketentuan ayat 10.1., ayat 10.2., dan
ayat 10.3. Pasal ini, maka Pihak Kedua akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan ayat
13.15. Pasal 13 Perjanjian ini.

PASAL 11
TANGGUNG JAWAB KERUGIAN

11.1. Pihak Kedua wajib mengganti segala kerugian Pihak Pertama atau pihak lain karena
kesengajaan atau kelalaian Pihak Kedua yang menyebabkan kerusakan atau tidak
berfungsinya fasilitas-fasilitas di Ruang Sewa dan/atau Gedung sebagai akibat :

11.1.1. Tindakan-tindakan/kelalaian-kelalaian Pihak Kedua.

11.1.2. Kerusakan-kerusakan apapun karena pekerjaan-pekerjaan untuk melepaskan


peralatan-peralatan dan perlengkapan milik Pihak Kedua.

11.1.3. Penyalahgunaan sarana air, listrik, gas, air conditioning, penerangan atau sarana –
sarana lainnya.

11.1.4. Kebocoran air, gas, listrik di dalam atau dari Ruang Sewa yang disebabkan
tindakan kesengajaan atau kelalaian Pihak Kedua.

11.2. Apabila terjadi kelalaian sebagaimana tercantum dalam ayat 11.1. Pasal ini dan Pihak
Kedua tidak melakukan perbaikan atas kerusakan-kerusakan yang terjadi, maka Pihak
Pertama berhak untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sedangkan
biayanya menjadi tanggungan Pihak Kedua sepenuhnya dan Pihak Pertama berhak untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 19 dan Pasal 20 Perjanjian ini.

PASAL 12
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

12.1. Apabila Pihak Kedua melakukan pembayaran Harga Sewa, Biaya Pengelolaan (Service
Charge) dan lain-lain yang wajib dibayar oleh Pihak Kedua sesuai waktu pembayaran yang
ditetapkan menurut Perjanjian ini, maka Pihak Pertama dengan ini mengijinkan Pihak
Kedua untuk menguasai dan menggunakan Ruang Sewa tanpa mendapat gangguan dari
Pihak Pertama atau pihak lain.

12.2. Pihak Pertama mengikat diri untuk mengurus dan mengusahakan Gedung menurut standar-
standar yang layak termasuk pemeliharaan, pengurusan dan perbaikan Gedung dan semua
sistem didalamnya.

12.3. Mengatur fasilitas-fasilitas dan sarana-sarana yang dibiayai dari Biaya Pengelolaan
(Service Charge), termasuk penjagaan keamanan Gedung, dengan ketentuan bahwa Pihak
Pertama tidak bertanggung jawab atas kehilangan, kecurian, kebakaran, kerusakan atau
cidera pada barang milik Pihak Kedua, karyawan-karyawan, pembantu, dan tamu-tamu
Pihak Kedua yang berada di dalam Ruang Sewa.

7
PASAL 13
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

13.1. Tidak menggunakan seluruh atau sebagian dari Ruang Sewa untuk jenis usaha dan nama
outlet selain dari jenis usaha dan nama outlet yang telah ditentukan sebagaimana
ditetapkan dalam angka 5 Lampiran I Perjanjian ini.

13.2. Memberikan fotocopy Anggaran Dasar Perseroan beserta perubahan-perubahannya,


perijinan, dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan yang berkaitan dengan Perjanjian
ini.

13.3. Tidak menggunakan Ruang Sewa atau bagian dari Ruang Sewa atau mengijinkan untuk
digunakan untuk suatu maksud yang melanggar hukum, kesusilaan dan ketertiban umum.

13.4. Mematuhi Tata Tertib Mal Artha Gading baik yang telah ada maupun yang akan ditetapkan
kemudian oleh Pihak Pertama.

13.5. Mematuhi seluruh ketentuan perundang-undangan yang berlaku yang berhubungan dengan
jenis usaha yang dijalankan oleh Pihak Kedua.

13.6. Tidak menggunakan/memasang mesin-mesin, sound sistem dan peralatan-peralatan


melebihi 250 kg/m2 (dua ratus lima puluh kilogram per-meter persegi) dalam Ruang Sewa.

13.7. Khusus bagi penyewa yang jenis usahanya berupa Food & Beverage, tidak memakai /
menggunakan tabung gas sendiri.

13.8. Mengijinkan Pihak Pertama dan/atau pihak yang ditunjuk oleh Pihak Pertama untuk setiap
saat dapat memasuki Ruang Sewa untuk memeriksa perlengkapan dan peralatan milik
Pihak Pertama, tanpa dikenakan biaya apapun oleh Pihak Kedua.

13.9. Menjaga dan memelihara Ruang Sewa, serta perlengkapan milik Pihak Pertama seperti
jendela, instalasi air conditioning, instalasi listrik dan instalasi pemadam kebakaran atas
biaya Pihak Kedua. Apabila terjadi kerusakan atas perlengkapan-perlengkapan tersebut
sebagai akibat kelalaian Pihak Kedua maka Pihak Pertama akan memberitahukan secara
tertulis atau lisan kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua wajib memperbaiki kerusakan
tersebut dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak diterimanya pemberitahuan
tersebut. Apabila Pihak Kedua tidak memperbaiki kerusakan-kerusakan tersebut, maka
Pihak Pertama berhak untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan tersebut dengan biaya
dari Pihak Kedua sepenuhnya.

Pihak Kedua dalam hal ini khusus menyetujui :

(i). Melakukan semua perbaikan dan/atau penggantian pada Ruang Sewa sesuai
persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh pihak yang berwenang atau suatu
peraturan perundang-undangan, khususnya : semua instalasi kabel listrik, air, gas,
telepon, air conditioning dan perlengkapan penanggulangan bahaya kebakaran
atau perlengkapan lainnya.

(ii). Bertanggung jawab sepenuhnya atas :

(a). Segala kerugian yang diderita oleh pihak lain karena kerusakan barang
atau cidera yang terjadi didalam Ruang Sewa sebagai akibat
kelalaian/kealpaan Pihak Kedua.

(b). Kerugian yang diderita pihak lain karena suatu peristiwa terjadi di dalam
Gedung di luar Ruang Sewa, yang disebabkan secara langsung atau tidak
langsung karena perbuatan, kelalaian Pihak Kedua atau pihak yang
ditunjuk oleh Pihak Kedua atau pihak lain yang mempunyai hubungan
kerja dalam bentuk apapun dengan Pihak Kedua.

8
Apabila kejadian-kejadian tersebut mengakibatkan tuntutan dan/atau
gugatan dari pihak lain, maka hal tersebut adalah merupakan beban dan
tanggung jawab Pihak Kedua dan Pihak Pertama dibebaskan dari tuntutan
dan/atau gugatan tersebut.

(iii). Untuk membayar kembali biaya perbaikan dan penggantian kerusakan atas
peralatan-peralatan di dalam Ruang Sewa milik Pihak Pertama atau pihak lainnya,
bilamana kerusakan tersebut disebabkan oleh kelalaian/kealpaan Pihak Kedua
atau para karyawan / pegawai, pembantu, tamu atau kontraktor Pihak Kedua.

13.10. Tidak melakukan atau mengijinkan untuk dilakukan sesuatu perbuatan atau hal-hal lain
yang dapat menyebabkan polis asuransi Gedung menjadi batal atau dibatalkan atau yang
menyebabkan kenaikan tarif premi asuransi.

13.11. Memberi ganti rugi terhadap semua tuntutan dan/atau gugatan, tagihan, tindakan dan
perkara di depan pengadilan yang diajukan oleh pihak lain sehubungan dengan kerusakan
Ruang Sewa, Gedung, harta atau cidera pada siapapun juga atau bagaimanapun juga yang
disebabkan oleh kelalaian/kealpaan Pihak Kedua.

13.12. Tidak mengagunkan, tidak meminjamkan, tidak menyewakan, tidak mengalihkan dan
tidak menyerahkan pengelolaan atas Ruang Sewa baik sebagian maupun seluruhnya
kepada pihak lain, dan / atau menggunakan Ruang Sewa secara bersama dengan pihak
lain, dan khusus bagi penyewa yang berbentuk badan hukum, telah terjadi perubahan
pemegang saham, kepemilikan saham, sehingga menyebabkan perubahan mayoritas hak
suara atau dengan cara lain melepaskan Ruang Sewa, tanpa persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Pihak Pertama.

13.13. Secara berkala melakukan penataan kembali atas Ruang Sewa, termasuk pengecatan ulang
pada Ruang Sewa, dengan biaya ditanggung sepenuhnya oleh Pihak Kedua. Penataan
kembali Ruang Sewa tersebut dilakukan dengan persetujuan secara tertulis terlebih
dahulu dari Pihak Pertama.

13.14. Pihak Kedua wajib mengijinkan Pihak Pertama atau pihak yang ditunjuk oleh Pihak
Pertama, untuk memasuki Ruang Sewa sehubungan adanya laporan atau ancaman adanya
alat/ bahan peledak atau bom atau sejenisnya pada atau disekitar Ruang Sewa dan/atau
pada Gedung dan untuk itu Pihak Pertama atau pihak yang ditunjuk oleh Pihak Pertama
berhak memerintahkan dan menginstruksikan Pihak Kedua, atau pihak-pihak lain yang
berada di dalam Ruang Sewa dan / atau Gedung untuk segera mengosongkan,
meninggalkan atau menjauhi Ruang Sewa dan / atau Gedung atau melakukan tindakan
lainnya yang dianggap penting dan perlu demi mencegah terjadinya korban, kemungkinan
terjadinya kecelakaan/cidera pada Pihak Kedua atau pihak lain.

Selama dilakukan pemeriksaan dan pengamanan Ruang Sewa, Pihak Pertama


bagaimanapun juga tidak bertanggung jawab atas pemecahan kaca atau barang-barang
yang dilakukan dalam keadaan darurat, kerusakan dan atau kerugian ekonomis lainnya
pada Pihak Kedua atau pihak lain yang berada di Ruang Sewa.

13.15. Jika Pihak Kedua tidak melaksanakan perbaikan-perbaikan, kewajiban-kewajiban termasuk


tetapi tidak terbatas pada pelunasan kewajiban pembayaran menurut Perjanjian ini,
pelanggaran ketentuan Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 13 Perjanjian ini, maka Pihak
Pertama berhak untuk melakukan penonaktifan maupun pemutusan utilitas (aliran listrik,
air, dan gas) pada Ruang Sewa sampai dilakukannya pelunasan kewajiban oleh Pihak
Kedua dan selanjutnya Pihak Pertama berhak untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 dan
Pasal 20 Perjanjian ini.

9
PASAL 14
HAK KHUSUS PIHAK PERTAMA

14.1. Pihak Pertama berhak untuk menjual, atau dengan cara lain memindahtangankan atau
mengagunkan tanah berikut bangunan Gedung, sepanjang tidak mengurangi hak-hak Pihak
Kedua sebagai penyewa menurut Perjanjian ini.

14.2. Pihak Pertama berhak untuk mengadakan perubahan-perubahan, penambahan-


penambahan, penyesuaian-penyesuaian fasilitas-fasilitas umum yang tersedia dalam
Gedung.

14.3. Apabila diperlukan, maka untuk penataan ulang Ruang Sewa dan/atau Gedung atau untuk
lebih meningkatkan pelayanan kepada para pengunjung, Pihak Pertama dapat melakukan
relokasi/pemindahan Ruang Sewa, dengan ketentuan Pihak Pertama akan memberikan
pemberitahuan terlebih dahulu baik secara lisan atau tertulis selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari kalender sebelum relokasi dilaksanakan, dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan relokasi tersebut akan dimusyawarahkan oleh Para Pihak serta segala biaya
pemindahan, pengangkatan dan pengangkutan, biaya iklan, brosur atau biaya-biaya lain
sehubungan dengan pemindahan Ruang Sewa menjadi tanggungan Pihak Pertama, sesuai
standar dari Pihak Pertama.

14.4. Pihak Pertama berhak untuk memasuki Ruang Sewa untuk melakukan penyambungan alat
listrik, air, air conditioning, atau sistem-sistem saluran yang serupa dari atau ke dalam
Ruang Sewa.

PASAL 15
PENGALIHAN HAK SEWA DAN PERUBAHAN NAMA OUTLET

15 .1. PENGALIHAN HAK SEWA

15.1.1. Selama masa sewa Pihak Kedua dilarang untuk mengalihkan dan memberikan
kesempatan kepada Pihak lain untuk mempergunakan baik sebagian maupun
seluruh haknya atas Ruang Sewa kepada pihak lain, kecuali dengan persetujuan
tertulis dari Pihak Pertama.

15.1.2. Untuk pengalihan hak sewa, Pihak Kedua harus mengajukan permohonan tertulis
kepada Pihak Pertama secara tertulis 1 (satu) bulan sebelum pengalihan hak sewa
dilakukan.

15.1.3. Pihak Pertama berhak menolak/menerima permohonan tertulis dari Pihak Kedua
untuk mengalihkan hak sewanya kepada Pihak lain.

15.1.4. Apabila pengalihan hak sewa disetujui secara tertulis oleh Pihak Pertama maka ;
- Pihak Kedua wajib membayar biaya administrasi pengalihan hak sewa sebesar
3 % (tiga persen) dari Total Harga Sewa atau sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh
juta rupiah) mana yang lebih kecil,
- Pihak Kedua dan Pihak yang menerima pengalihan hak sewa harus
menandatangani surat persetujuan pengalihan sewa bermaterai cukup
dihadapan Pihak Pertama.
- Pihak yang menerima pengalihan hak sewa harus tunduk terhadap semua
ketentuan dan syarat-syarat yang diatur didalam Perjanjian Sewa Menyewa
yang telah ditandatangani oleh Pihak Kedua dan Pihak Pertama.

15.1.5. Apabila terjadi pengalihan sewa tanpa persetujuan Pihak Pertama maka Pihak
Pertama berhak membatalkan Perjanjian secara sepihak. Atas tindakan Pihak
Pertama tersebut Pihak Kedua atau Pihak Ketiga tidak dapat menuntut Pihak
Pertama baik secara pidana maupun perdata.

10
15.2 PERUBAHAN NAMA OUTLET

15.2.1. Apabila Pihak Kedua bermaksud untuk mengganti nama outlet, maka Pihak Kedua
wajib mengajukan permohonan tertulis kepada Pihak Pertama 1 (satu) bulan
sebelum merubah nama Outlet untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis
dari Pihak Pertama.

15.2.2. Pihak Pertama berhak menolak/menerima permohonan tertulis dari Pihak Kedua
untuk merubah nama Outletnya dengan pemberitahuan secara tertulis.

15.2.3. Apabila penggantian nama outlet tersebut disetujui secara tertulis oleh Pihak
Pertama, maka Pihak Kedua dikenakan biaya administrasi sebesar 3 % (tiga persen)
dari Total Harga Sewa atau sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah), mana
yang lebih kecil.

15.2.4. Atas perubahan nama outlet tersebut, maka Pihak Kedua harus menandatangani
Addendum Perjanjian.

15.2.5 Apabila terjadi perubahan nama outlet tanpa persetujuan Pihak Pertama, maka
Pihak Pertama berhak memberikan sanksi kepada Pihak Kedua dengan
pemberitahuan/peringatan secara tertulis, apabila Pihak Kedua tidak
mengindahkan pemberitahuan / peringatan tersebut, maka Pihak Pertama berhak
untuk membatalkan Perjanjian secara sepihak dan atas tindakan Pihak Pertama
tersebut Pihak Kedua tidak dapat menuntut Pihak Pertama baik secara Hukum
Pidana maupun Perdata.

PASAL 16
ASURANSI

16.1. Selama Masa Sewa berlangsung, Pihak Pertama akan mengasuransikan Gedung, termasuk
Ruang Sewa dari bahaya kebakaran, kecuali barang-barang milik Pihak Kedua yang berada
di dalam Ruang Sewa menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya.

16.2. Pihak Kedua diwajibkan untuk mengasuransikan barang-barang miliknya yang berada di
Ruang Sewa dari bahaya atau kerugian yang mungkin timbul, atas biaya Pihak Kedua.

PASAL 17
PAJAK-PAJAK

17.1. Semua pajak, dan pungutan lain yang sewaktu-waktu dikenakan oleh instansi yang
berwenang berkaitan dengan usaha yang dijalankan oleh Pihak Kedua dalam Ruang Sewa
dan pemakaian atau sewa-menyewa Ruang Sewa, menjadi tanggungan serta harus dibayar
oleh Pihak Kedua, sedang pajak-pajak yang menjadi kewajiban Pihak Pertama,
ditanggung dan dibayar oleh Pihak Pertama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.

17.2. Semua pajak yang telah disetor oleh Pihak Kedua tidak dapat ditarik atau diminta kembali
oleh Pihak Kedua karena alasan apapun.

PASAL 18
PERNYATAAN DAN JAMINAN

18.1 Pihak Pertama dengan ini menjamin Pihak Kedua bahwa Gedung adalah milik Pihak
Pertama sepenuhnya, tidak dalam keadaan sengketa dan Pihak Kedua tidak akan

11
mendapat tuntutan dari pihak manapun juga yang menyatakan mempunyai hak terlebih
dahulu atau turut mempunyai hak atas Gedung.

18.2Pihak Kedua dengan ini menjamin Pihak Pertama bahwa Pihak Kedua akan melaksanakan
seluruh kewajiban-kewajiban yang timbul berdasarkan Perjanjian ini dan karenanya Pihak
Kedua tidak akan menuntut dan/atau menggugat Pihak Pertama sehubungan dengan
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Pihak Pertama sebagai akibat dari kelalaian Pihak
Kedua dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya.

PASAL 19
PEMBATALAN

19.1. Pihak Pertama berhak untuk membatalkan Perjanjian ini sebelum Tanggal Akhir Sewa yang
akan diberitahukan secara tertulis kepada Pihak Kedua, bilamana :
19.1.1. Pihak Kedua tidak melaksanakan pembayaran Harga Sewa, atau Biaya
Pengelolaan (Service Charge) dan / atau biaya pemakaian utilitas dalam
tenggang waktu 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak dilakukannya
penonaktifan utilitas (listrik, air dan gas) yang disambungkan dalam Ruang Sewa
oleh Pihak Pertama, atau telah terjadi keterlambatan pembayaran Harga Sewa
atau Biaya Pengelolaan (Service Charge) dan / atau utilitas (listrik, air, dan gas)
oleh Pihak Kedua melampaui 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak
pembayaran tersebut jatuh tempo sesuai tanggal yang tertera dalam tagihan
(invoice) yang dikirimkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.

19.1.2. Pihak Kedua menyewakan Ruang Sewa, mengalihkan hak sewanya,


memperkenankan pihak lain menempati Ruang Sewa atau jika Pihak Kedua
berbentuk badan hukum, telah terjadi perubahan pemegang saham
yang mempengaruhi mayoritas hak suara untuk memakai atau turut memakai
baik sebagian ataupun seluruh Ruang Sewa, tanpa persetujuan tertulis dari Pihak
Pertama.

19.1.3. Pihak Kedua tidak mentaati dan/atau lalai memenuhi salah satu ketentuan yang
ditetapkan dalam Perjanjian ini.

19.2 Apabila Pihak Pertama membatalkan Perjanjian ini sesuai ketentuan Pasal 19.1. diatas
maka berlaku ketentuan :

19.2.1. Seluruh uang pembayaran Harga Sewa (uang tanda jadi, uang muka, angsuran
sewa,) Biaya pengelolaan (Service Charge), dan Biaya Promosi yang telah
dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama menjadi hak dan milik Pihak
Pertama sepenuhnya.
19.2.2. Pihak Kedua wajib melunasi seluruh kewajiban pembayaran Harga Sewa, Biaya
Pengelolaan (Service Charge), Biaya Promosi dan biaya pemakaian utilitas, berikut
denda-denda, dan biaya-biaya lain yang terhutang oleh Pihak Kedua sampai
dengan tanggal terjadinya pembatalan Perjanjian ini.
19.2.3. Uang Jaminan (Deposit) sebagaimana tercantum dalam ayat 4.4. Pasal 4
Perjanjian ini, akan dikembalikan kepada Pihak Kedua setelah diperhitungkan
terlebih dahulu dengan seluruh kewajiban pembayaran yang belum dilunasi oleh
Pihak Kedua.
19.3. Pihak Kedua berhak untuk membatalkan Perjanjian ini sebelum Tanggal Akhir Sewa,
dengan ketentuan :
19.3.1. Pihak Kedua wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pihak Pertama 3 (tiga)
bulan sebelumnya dengan maksud untuk memberi kesempatan kepada Pihak
Pertama untuk mencari calon penyewa lainnya.

12
19.3.2. Seluruh uang pembayaran Harga Sewa (uang tanda jadi, uang muka, angsuran
sewa) Biaya Pengelolaan (Service Charge), dan Biaya Promosi yang telah
dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak pertama menjadi hak dan milik Pihak
Pertama, dan Pihak Kedua dikenakan Penalty pembatalan sebesar 6 (enam) bulan
sewa rata-rata yang harus dibayarkan selambat-lambatnya pada tanggal
pembatalan Perjanjian.
19.3.3 Pihak Kedua wajib melunasi seluruh kewajiban pembayaran yang terhutang sampai
dengan tanggal pembatalan Perjanjian ini (jika ada) selambat-lambatnya pada
tanggal pembatalan Perjanjian.

19.4 Pihak Kedua berhak membatalkan Perjanjian ini, bilamana Pihak Pertama tidak dapat
menyerahkan Ruang Sewa kepada Pihak Kedua selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak
Tanggal Serah Terima Ruang Sewa sesuai ketentuan ayat 8.1. pasal 8 Perjanjian ini,
kecuali apabila serah terima Ruang Sewa tidak dapat dilakukan karena ketidaksiapan Pihak
Kedua, maka Pihak Kedua tidak berhak untuk membatalkan Perjanjian ini.
19.5. Apabila Pihak Kedua membatalkan Perjanjian ini sesuai ketentuan Pasal 19.4. diatas maka
Pihak Pertama wajib mengembalikan seluruh Harga Sewa yang telah dibayarkan oleh Pihak
Kedua kepada Pihak Pertama, tanpa adanya kewajiban pembayaran bunga atau denda.

19.6 Apabila Pihak Kedua tidak memperpanjang Masa Sewa atau antara Pihak Pertama dan
Pihak Kedua tidak mencapai kesepakatan atas syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
untuk perpanjangan Masa Sewa sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum
Tanggal Akhir Sewa, maka Masa Sewa berakhir sesuai dengan Tanggal Akhir Sewa dan
selanjutnya Pihak Kedua wajib menyerahkan kembali Ruang Sewa kepada Pihak Pertama
sesuai ketentuan ayat 20.1. Pasal 20 Perjanjian ini.

19.7 Sehubungan dengan berakhirnya Perjanjian sesuai Tanggal Akhir Sewa atau terjadinya
pembatalan Perjanjian oleh salah satu pihak sesuai ketentuan ayat 19.1., 19.3., atau ayat
19.4. Pasal ini, maka Pihak Pertama berhak sepenuhnya untuk memakai, meminjamkan,
atau menawarkan dan /atau menyewakan Ruang Sewa kepada pihak lain tanpa diperlukan
persetujuan apapun dari Pihak Kedua.

19.8. Mengenai pembatalan Perjanjian ini, Para Pihak sepakat mengesampingkan ketentuan
Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sepanjang disyaratkan
adanya putusan hakim terlebih dahulu untuk melakukan pembatalan Perjanjian sebelum
Tanggal Akhir Sewa.

PASAL 20
PENYERAHAN, PENGOSONGAN DAN PENGAMBILALIHAN RUANG SEWA

20.1 Apabila Perjanjian ini berakhir sesuai Tanggal Akhir Sewa atau terjadi pembatalan
Perjanjian secara sepihak oleh salah satu pihak sesuai ketentuan ayat 19.1, 19.3., atau
19.4. Pasal 19 Perjanjian ini, maka dalam jangka waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kalender terhitung sejak Tanggal Akhir Sewa atau sejak tanggal dibatalkannya Perjanjian
ini salah satu pihak, Pihak Kedua wajib menyerahkan kembali Ruang Sewa kepada Pihak
Pertama dalam keadaan baik, bersih dan kosong dari semua barang - barang dan
perlengkapan milik Pihak Kedua atau milik siapapun juga yang berada (disimpan)
dalam Ruang Sewa, serta tidak ditempati atau dikuasai oleh siapapun juga, dikembalikan
kepada Pihak Pertama sesuai kondisi semula seperti pada waktu dilakukan serah terima
Ruang Sewa oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, dan selanjutnya Pihak Pertama
berhak mengambil alih Ruang Sewa.
20 .2. a. Apabila dalam jangka waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender terhitung
sejak tanggal Pihak Kedua seharusnya menyerahkan Ruang Sewa, akan tetapi Pihak
Kedua belum juga menyerahkan Ruang Sewa, maka Pihak Kedua dengan ini sekarang
dan untuk kemudian pada waktunya memberi kuasa dan wewenang penuh kepada
Pihak Pertama yang tidak dapat dicabut kembali untuk mengambil alih Ruang Sewa,

13
melakukan semua tindakan dan langkah-langkah yang dianggap baik oleh Pihak
Pertama guna membongkar kunci-kunci Ruang Sewa dan mengosongkan sendiri atau
suruh mengosongkan Ruang Sewa yang bersangkutan dari siapapun juga yang
memakai / menguasai serta memindahkan semua dan setiap barang-barang milik /
kepunyaan Pihak Kedua atau siapapun juga yang berada / disimpan dalam Ruang
Sewa itu ke tempat lain yang ditentukan sendiri oleh Pihak Pertama, dengan
ketentuan bahwa semua biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tersebut menjadi
tanggung jawab Pihak Kedua, dan segala tanggung jawab / resiko terhadap barang –
barang dan peralatan-peralatan milik Pihak Kedua atau milik siapapun juga yang
dipindahkan dari Ruang Sewa oleh Pihak Pertama atau pihak yang ditunjuk oleh Pihak
Pertama, menjadi tanggung jawab Pihak Kedua. Pihak Kedua dengan ini
membebaskan Pihak Pertama dari segala resiko sehubungan dengan pengambilalihan
Ruang Sewa, pengosongan dan pemindahan barang-barang tersebut dari Ruang Sewa.

b. Apabila Pihak Kedua mempunyai kewajiban pembayaran yang terhutang kepada


Pihak Pertama antara lain berupa Harga Sewa, Biaya Pengelolaan (Service Charge),
biaya pemakaian utilitas dan denda keterlambatan sesuai yang diatur dalam
pasal 7 ayat 7.4 , maka Pihak Kedua dengan ini sekarang dan untuk kemudian
pada waktunya paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penyegelan
memberi kuasa dan wewenang penuh kepada Pihak Pertama yang tidak dapat
dicabut kembali untuk kemudian menjual barang-barang tersebut dengan
harga dan syarat-syarat yang ditetapkan oleh Pihak Pertama, sesuai dengan
harga dan kondisi yang berlaku pada saat dilaksanakannya penjualan barang-
barang tersebut. Untuk selanjutnya Pihak Pertama berhak mempergunakan hasil dari
penjualan barang-barang tersebut untuk melunasi semua kewajiban pembayaran
yang terhutang oleh Pihak Kedua berdasarkan Perjanjian ini. Apabila dari hasil
penjualan barang – barang tersebut tidak mencukupi untuk melunasi kewajiban
pembayaran yang terhutang oleh Pihak Kedua, maka Pihak Kedua wajib membayar
kekurangannya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak
diperolehnya hasil penjualan sebagaimana ditetapkan diatas.

c. Pihak Pertama berhak untuk minta bantuan dari instansi yang berwenang, pihak
ketiga atau instansi lain dan melakukan upaya hukum lainnya tanpa kecuali, apabila
Pihak Kedua tidak memenuhi kewajiban pembayaran yang terhutang sesuai ayat 20.2
sub b diatas.

d. Dalam kejadian sebagaimana diuraikan dalam ayat 20.2 sub a dan b diatas, Pihak
Kedua membebaskan Pihak Pertama untuk memberikan pertanggungjawaban
sebagai seorang pemegang kuasa dan Pihak Pertama juga tidak dapat diwajibkan
untuk membayar suatu ganti rugi berupa apapun, baik kepada Pihak Kedua maupun
kepada pihak lain yang mendalihkan berhak atas seluruh atau sebagian barang dalam
Ruang Sewa.

e. Pihak Kedua dengan ini secara tegas membebaskan (vrijwaring) Pihak Pertama
terhadap tuntutan pihak lain dan berjanji untuk membayar suatu ganti rugi kepada
Pihak Pertama, jika Pihak Pertama, karena sebab apapun dirugikan oleh pihak lain
dalam rangka pelaksanaan ketentuan ayat 20.2 sub a dan b diatas.

20.3. Pihak Kedua dengan ini sekarang untuk dikemudian hari, melepaskan semua dan setiap
haknya untuk mengajukan tuntutan atau gugatan berupa apapun juga terhadap Pihak
Pertama baik mengenai pengambilan dan pengosongan atas Ruang Sewa maupun
pemindahan, penjualan barang-barang termaksud di atas, yang dilakukan atau suruh
dilakukan oleh Pihak Pertama dengan cara yang diuraikan di atas, maupun mengenai
segala akibat yang timbul sehubungan dengan pemindahan dan penjualan barang-barang
tersebut, pengosongan dan pengambilalihan Ruang Sewa.

14
PASAL 21
FORCE MAJEURE (KEADAAN KAHAR)

21.1. Apabila selama Masa Sewa terjadi kondisi-kondisi yang berada diluar kemampuan para
pihak untuk mencegahnya seperti kebakaran, banjir, angin ribut, gempa bumi, huru-hara
yang bersifat massal, yang mengakibatkan kerusakan pada Gedung/Ruang Sewa sehingga
Ruang Sewa tidak dapat dipergunakan, maka Pihak Pertama akan memperbaiki kembali
Ruang Sewa sehingga Ruang Sewa berada dalam keadaan seperti semula saat diserahkan
oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua. Dalam hal demikian, Pihak Pertama tidak
bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan yang dialami pada interior dan dekorasi
serta barang-barang bukan milik Pihak Pertama yang disimpan/berada di dalam Ruang
Sewa.

21.2. Waktu yang diperlukan oleh Pihak Pertama untuk melakukan perbaikan-perbaikan sebagai
akibat kondisi force majeure (keadaan kahar) tidak mengurangi Masa Sewa yang telah
disepakati menurut Perjanjian ini, dan oleh karenanya Masa Sewa akan diperhitungkan
kembali sesuai dengan waktu yang diperlukan oleh Pihak Pertama dalam melakukan
perbaikan-perbaikan tersebut.

21.3. Apabila Ruang Sewa tidak dapat digunakan oleh Pihak Kedua, maka Pihak Pertama
berhak untuk membatalkan Perjanjian ini, dan Pihak Pertama wajib mengembalikan 50%
(lima puluh persen) dari Harga Sewa yang sudah dibayar oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama untuk Masa Sewa yang belum dijalani oleh Pihak Kedua, berikut uang jaminan
sebagaimana tercantum dalam ayat 4.4. Pasal 4 Perjanjian ini, tanpa kewajiban
membayar bunga dan ganti rugi dalam bentuk apapun. Dalam hal demikian Pihak Pertama
tidak diharuskan untuk mengembalikan bangunan Gedung dalam keadaan seperti semula.

PASAL 22
PEMBERITAHUAN

22.1. Setiap pemberitahuan dan / atau korespondensi akan dilakukan melalui dan kepada
masing-masing pihak sesuai alamat yang tercantum pada awal Perjanjian ini.
22.2. Setiap pemberitahuan, surat-menyurat, permintaan, persetujuan dan lain sebagainya
sehubungan dengan Perjanjian ini (selanjutnya disebut sebagai “Pemberitahuan”) akan
dilakukan secara tertulis dan pelaksanaannya wajib dilaksanakan secara langsung, dengan
tele-fax atau dengan pos tercatat khusus yang seluruh biayanya telah dibayar terlebih
dahulu oleh pengirim. Pemberitahuan sepenuhnya kepada alamat sebagaimana tercantum
pada awal Perjanjian ini, atau alamat lain yang telah diberitahukan oleh pihak yang
berkepentingan kepada pihak yang lain sesuai dengan Perjanjian ini.
22.3. Segala pemberitahuan menurut Perjanjian ini dianggap telah dikirim dan diterima oleh
Para Pihak bila disampaikan ke alamat seperti yang tercantum dalam ketentuan sewa
menyewa. Setiap perpindahan alamat wajib diberitahukan secara tertulis kepada pihak
lainnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak saat kepindahan tersebut.
Segala akibat yang timbul karena perubahan alamat yang tidak diberitahukan kepada
pihak lainnya sepenuhnya menjadi resiko dan tanggungan pihak yang merubah alamat
yang bersangkutan.

PASAL 23
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

23.1. Setiap perselisihan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian ini akan
diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat oleh Para Pihak.

23.2 Apabila penyelesaian secara musyawarah mufakat tidak tercapai, maka Para Pihak
sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut di Kantor Panitera Pengadilan Negeri
Jakarta Utara.

15
PASAL 24
KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

24.1. Pihak Pertama berhak dari waktu ke waktu untuk merubah, menambah, membatalkan
atau menangguhkan Tata Tertib Mal Artha Gading.
24.2. Apabila diperlukan, Pihak Pertama dapat melakukan perubahan, penambahan dan/atau
penyempurnaan atas bentuk/disain dan penggunaan dari seluruh dan/atau sebagian dari
Gedung.
24.3. Hal-hal yang belum diatur di dalam Perjanjian ini akan ditentukan secara musyawarah
oleh Para Pihak dan untuk perubahannya akan dituangkan dalam bentuk Perjanjian
Tambahan (Addendum) yang merupakan satu kesatuan dengan dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

24.4. Semua kuasa dan wewenang yang diberikan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dalam
Perjanjian ini, tidak dapat ditarik kembali dan tidak akan berakhir karena sebab apapun,
termasuk tetapi tidak terbatas pada sebab-sebab yang tersebut dalam Pasal 1813, 1814,
dan Pasal 1816 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Pihak Kedua setuju untuk
mengesampingkan ketentuan-ketentuan tersebut.

PASAL 25
CONFIDENTIAL

Semua syarat dan ketentuan di dalam Perjanjian Sewa Menyewa ini adalah confidential. Jika
syarat dan ketentuan tersebut menjadi diketahui oleh umum, maka kami mempunyai hak dan
wewenang untuk menarik kembali dan merubah syarat dan ketentuan – ketentuan tersebut.

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), bermaterai cukup yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama, sah dan mengikat setelah ditandatangani.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. SWADAYA PANDUARTHA CV. SARI RASA NUSANTARA

Ir. YAN MOGI BENNY HADISURJO


Direktur Direktur

16
Lampiran I
Perjanjian Sewa Menyewa Mal Artha Gading
No. 015 A/PSM –MAG/I/2010

SYARAT-SYARAT DAN KETENTUAN DARI PERJANJIAN SEWA MENYEWA


MAL ARTHA GADING

1. PIHAK PERTAMA : PT. SWADAYA PANDUARTHA


Nama : Ir. YAN MOGI
Jabatan : Direktur
Alamat : Komplek Rukan Artha Gading Niaga Blok C No.31-32,
Jalan Boulevard Artha Gading, Jakarta Utara.

2. PIHAK KEDUA : CV. SARI RASA NUSANTARA


Nama : BENNY HADISURJO
Jabatan : Direktur
Alamat : Jln. Pakubuwono VI, No.6
Jakarta Selatan

3. Ruang Sewa : UNIT


Lantai / Blok / Nomor : 1 F /A.1 /002, 003, 005, 006 & 007
Luas : 213,80 m2 (dua ratus tiga belas koma delapan puluh
meter persegi)

4. Masa Sewa : 3 (tiga) tahun


5. Jenis Usaha : Restaurant
: “SATAY KHAS SENAYAN”
Nama Outlet
Jika Pihak Kedua merubah jenis usaha dan/ atau nama
outlet, maka perubahan tersebut harus mendapatkan
Persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama.

6 (i) Harga Sewa (Excl. PPN 10%) : Tahun I- III = Rp.440.112,25 /m2/bulan

(ii) Harga Sewa (Incl. PPN 10%) : Tahun I-III = Rp.484.123,- /m2/bulan

7. Total Harga Sewa (Incl. PPN : Rp.3.726.197.892,- ( tiga milyar tujuh ratus dua puluh
10%) enam juta seratus sembilan puluh tujuh ribu delapan
ratus sembilan puluh dua rupiah ).

8. Biaya Pengelolaan (Service : Sesuai yang berlaku di Mal Artha Gading, dengan
Charge) ketentuan sebagai berikut :

- Pada saat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani


tarif Service Charge yang berlaku adalah sebesar
Rp. 75.000./M2/bulan (Excl. PPN 10%).

- Mulai tanggal 1 April 2010 tarif Service Charge yang


berlaku adalah sebesar Rp.80.000,-/m2/bulan(Excl
PPN 10%).

- Mulai tanggal 1 Oktober 2010 tarif Service Charge


yang berlaku adalah sebesar Rp.85.000,/m2/bulan
(Excl PPN 10%).

17
- Bilamana terjadi kenaikan tarif service charge, akan
diberitahukan secara tertulis kepada Pihak Kedua.

- Service Charge dibayar sejak Tanggal Buka Outlet


atau Tanggal Awal Sewa mana yang lebih dulu.

Biaya Promosi (Promotion Levy) : - Mulai 1 April 2010 Biaya Promosi dikenakan kepada
Pihak Kedua sebesar Rp. 2.000,-/m2/bulan (Excl PPN
10 % ).

- Bilamana terjadi kenaikan Biaya Promosi, akan


diberitahukan secara tertulis kepada Pihak Kedua.

9. Biaya-biaya lain : Biaya-biaya bulanan seperti listrik, gas, dan air termasuk
administrasi dan materai untuk tagihan setiap bulannya
menjadi tanggungan Pihak Kedua, sesuai dengan tarif
yang berlaku di Mal Artha Gading, kecuali biaya
pemakaian telepon wajib dibayar langsung oleh Pihak
Kedua kepada perusahaan penyedia jasa telepon yang
bersangkutan.

10. Tanggal Serah Terima Ruang : 31 Januari 2010


Sewa Apabila keterlambatan penyerahan Ruang Sewa kepada
Pihak Kedua disebabkan oleh ketidaksiapan Pihak Kedua
maka keterlambatan tersebut tidak mengurangi semua
kewajiban Pihak Kedua yang tercantum dalam perjanjian.

11. Renovasi Period (Renewal) : - Pihak Kedua wajib melakukan Renovasi Ruang Sewa
dengan biaya dan beban pihak kedua sepenuhnya.

- Waktu Pelaksaanan renovasi Ruang Sewa tersebut


akan ditentukan oleh Pihak Pertama dan akan
diberitahukan secara tertulis kepada Pihak Kedua 1
(satu) bulan sebelum pekerjaan renovasi harus
dilaksanakan oleh Pihak Kedua.

- Apabila Pihak Kedua melakukan pekerjaan renovasi


Ruang Sewa selama ± 1 (satu) bulan, dan Outlet tidak
beroperasional maka jangka waktu untuk pekerjaan
renovasi tidak diperhitungkan sebagai masa sewa, dan
selama perkerjaan renovasi Pihak Kedua dibebaskan
dari kewajiban membayar Harga Sewa dan Service
Charge sedangkan biaya pemakaian Utility wajib
dibayar oleh pihak Kedua.

- Apabila Pihak Kedua melakukan perkerjaan renovasi


Ruang Sewa selama ± 1 (satu) bulan, dan Outlet
beroperasional maka jangka waktu untuk pekerjaan
renovasi tetap diperhitungkan sebagai masa sewa, dan
selama renovasi pihak Kedua wajib membayar Harga
Sewa dan Service Charge, dan biaya pemakaian Utilty.

12. Tanggal Buka Outlet : 1 Pebruari 2010

13. Tanggal Awal Sewa : 1 Pebruari 2010

18
14. Tanggal Akhir Sewa : 31 Januari 2013

15. Cara Pembayaran Uang Sewa :


a. Uang Tanda Jadi : Rp. 0,-

b. Uang Muka : 20% dari Total Harga Sewa Incl PPN 10 % atau sebesar
Rp.745.239.578,- (tujuh ratus empat puluh lima juta
dua ratus tiga puluh sembilan ribu lima ratus tujuh puluh
sembilan rupiah ), dibayar sebelum Tanggal Awal Sewa.

c. Sisa : 80% dari Total Harga Sewa (Incl PPN 10 %) atau sebesar
Rp.2.980.958.314- ( dua milyar sembilan ratus delapan
puluh juta sembilan ratus lima puluh delapan ribu tiga
ratus empat belas rupiah ) diangsur selama 24 (dua
puluh empat) bulan @ Rp.124.206.596,- (seratus dua
puluh empat juta dua ratus enam ribu lima ratus
sembilan puluh enam ribu rupiah ) per bulan, dibayar
mulai bulan Pebruari 2010 sampai dengan bulan
Januari 2012, sesuai dengan tanggal jatuh tempo
pembayaran.

Pembayaran dapat dilakukan dengan giro/cek/transfer


dan dianggap sah setelah cek/giro tersebut dapat
dicairkan/diuangkan oleh Pihak Pertama, dan selanjutnya
akan dikeluarkan kwitansi dari Pihak Pertama.

Denda atas keterlambatan pembayaran harga sewa,


service charge dan utilitas ditetapkan sebesar 1 ‰ (satu
permil) per hari. Jika keterlambatan pembayaran
tersebut melampaui 90 (sembilan puluh) hari kalender,
maka Pihak Pertama sepihak sesuai ayat 19.1. Pasal 19
Perjanjian Sewa-Menyewa, dan seluruh uang yang sudah
diterima oleh Pihak Pertama (termasuk uang muka) tidak
dikembalikan dan menjadi hak dan milik Pihak Pertama.

16. Uang Jaminan (Deposit) terdiri : (i) Uang Jaminan (Deposit) Sewa sebesar 2 (dua)
dari : bulan sewa atau sebesar Rp.207.010.994,- (dua ratus
tujuh juta sepuluh ribu sembilan ratus sembilan puluh
empat rupiah ), harus dibayar sebelum Tanggal Awal
Sewa.
(ii) Uang Jaminan (Deposit) Service Charge sebesar 3
(tiga) bulan Service Charge atau sebesar
Rp. 48.105.000,- (empat puluh delapan juta seratus
lima ribu Rupiah), harus dibayar sebelum Tanggal
Awal Sewa.
(iii) Uang Jaminan (Deposit) Telepon sebesar
Rp.3.000.000,- (tiga juta Rupiah) untuk 2 (dua) line
telepon, harus dibayar sebelum Tanggal Awal Sewa.

Uang jaminan (Deposit) akan dikembalikan oleh Pihak


Pertama kepada Pihak Kedua tanpa adanya kewajiban
pembayaran bunga, setelah diperhitungkan dengan
kewajiban pembayaran yang terhutang oleh Pihak Kedua,
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah Masa Sewa
berakhir.
17. Biaya Perijinan dan Administrasi : Seluruh biaya perijinan dan administrasi terhadap jenis

19
usaha yang dijalankan oleh Pihak Kedua menjadi
tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya.
18. Sanksi-Sanksi : Sanksi-sanksi atas pelanggaran ketentuan dan syarat
Perjanjian Sewa – Menyewa telah diatur secara jelas di
dalam pasal-pasal Perjanjian Sewa Menyewa ini.
19. Lain-lain : Pihak Kedua menyatakan dengan tegas telah membaca
dan mengerti serta memahami isi Perjanjian Sewa-
Menyewa ini secara keseluruhan.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. SWADAYA PANDUARTHA CV.SARI RASA NUSANTARA

Ir. YAN MOGI BENNY HADISURJO


Direktur Direktur

20
Lampiran II
Perjanjian Sewa Menyewa Mal Artha Gading
No. 015 A/PSM-MAG/I/2010

FASILITAS-FASILITAS YANG DISEDIAKAN OLEH PIHAK PERTAMA

Pihak Pertama akan menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut :

1. Lantai : Sesuai dengan existing condition

2. Dinding : Sesuai dengan existing condition

3. Plafon : Sesuai dengan existing condition

4. Shopfront : Sesuai dengan existing condition

5. Fire Protector : Sesuai dengan existing condition

6. Penerangan : Sesuai dengan existing condition

7. Listrik : Sesuai dengan existing condition 50.000 VA.


(Biaya abodemen dan pemakaian listrik setiap bulan ditanggung oleh
Pihak Kedua)

8. Telepon : 2 (dua) line


(Biaya abodemen dan pemakaian telepon wajib dibayar oleh Pihak
Kedua).
9. AC : Sentral, ducting sudah sampai di Ruang sewa.

10. Lain – Lain : -

Pihak Kedua akan dikenakan biaya sesuai standard Mal Artha Gading terhadap setiap perubahan
(penambahan/pengurangan) dari fasilitas yang sudah disediakan oleh Pihak Pertama.

21

Anda mungkin juga menyukai