Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PENANAMAN NILAI KEJUJURAN PADA ANAK USIA

5-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA PONTIANAK BARAT

Friska Vinallia Adriani , Marmawi R, Annisa Amalia


Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Untan Pontianak
Email: friskavinllia13@gmail.com

Abstract

This study aims to describe the strategy of cultivating the value of honesty in
children aged 5-6 years at TK Negeri Pembina West Pontianak. The research
method used is a descriptive method of qualitative research form. The subjects
in the study were 2 class B teachers at the TK Negeri Pembina West Pontianak.
The research location is in the TK Negeri Pembina West Pontianak. The data
collection techniques used in this study are observation, interview and
recording. The results showed that the strategy of cultivating the value of
honesty in children at TK Negeri Pembina West Pontianak, namely: 1.Inquiry
Elerning Strategy (increasing the potential for children's thinking), the teacher
uses storytelling to instill the value of honesty in children after telling the story
the teacher asks questions and answers with children to explore knowledge
child. 2. Exemplary strategy, the teacher provides exemplary through
habituation to children by teaching children to behave and say good and to
accustom children to admit when they are guilty. 3. Strategies to meet the needs
of play, the games used by the teacher to instill the value of honesty in children,
namely games of hide and seek and snakes and ladders.

Keywords: Strategy Inculcating The Value of Honesty

PENDAHULUAN

Pendemi Covid-19 berpengaruh pada diperlukan strategi dan keterampilan bagi


semua aktivitas kehidupan manusia untuk guru untuk mengajar, guru diharapkan
berinteraksi secara langsung yang dapat menciptakan strategi-strategi untuk
mengakibatkan perkumpulan banyak penanaman nilai kejujuran pada anak usia
orang. Salah satunya aktivitas pendidikan dini selama pembelajaran di rumah.
yang melibatkan interaksi banyak orang Menurut Masitoh (2018) “Strategi
antara pendidik dengan peserta didik, oleh adalah segaka usaha guru dalam
karena itu interaksi belajar secara langsung menerapkan berbagai metode pembelajaran
dihentikan (social distancing) dan diganti untuk mencapai tujuan yang diharapkan,
dengan aktivitas pembelajaran jarak jauh dengan demikian strategi pembelajaran
(daring) dengan memanfaatkan media menekankan kepada bagaimana guru
internet. Dengan situasi ini maka guru merencanakan aktivitas anak belajar”
harus merancang strategi untuk (h.6.3). Terkait dengan proses belajar
pembelajran dirumah. Tentu saja sangatlah mengajar, strategi dapat diartikan sebagai

1
pola umum aktivitas guru dalam kegiatan anak tersebut tidak mau mengakui tetapi
belajar mengajar yang mencapai tujuan menyangkal dan menyatakan bahwa anak
yang telah digariskan. Sehingga strategi lain yang mengambilnya bukan anak
merupakan suatu upaya yang dilakukan tersebut, tidak meminta izin saat mau
oleh seseorang atau organisasi untuk mengambil mainan, dan tidak mengakui
sampai pada tujuan. Dalam penanaman kesalahannya ketika anak tersebut bersalah.
nilai kejujuran strategi sangat penting bagi Berdasarkan latar belakang diatas maka
guru, karena perlu adanya cara atau usaha peneliti tertarik untuk mengetahui “Strategi
yang harus dilakukan guru agar tujuan Penanaman Nilai Kejujuran Pada Anak
pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Usia 5-6 Tahun Di TK Negeri Pembina
Nilai kejujuran adalah nilai dasar Pontianak Barat”
kehidupan yang harus diajarkan kepada Pertanyaan umum dalam penelitian ini
anak sejak dini, dengan mengajarkan adalah "Bagaimana strategi menanamkan
kepada mereka bahwa bertindak dan nilai kejujuran pada anak TK Negeri
bertindak jujur akan bermanfaat bagi Pembina Pontianak Barat usia 5-6 tahun?"
kehidupan mereka di masa depan. Dari pertanyaan umum tersebut, yang
Menurut Kurniawan Syamsul (2016) menjadi pertanyaan khususnya adalah (a)
“Kejujuran adalah perilaku yang Bagaimanakah penanaman nilai kejujran
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya melalui strategi meningkatkan potensis
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya berfikir pada anak usia 5-6 tahun di TK
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan Negeri Pembina Pontianak Barat? (b)
(h.41). Pentingnya nilai kejujuran Bagaiamanakah penanaman nilai kejujuran
ditanamkan pada anak sejak dini yaitu agar melalui strategi keteladanan pada anak usia
anak selalu terbiasa untuk bersikap jujur 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Pontianak
dalam perkataan dan perbuatan yang Barat? (c) Bagaimanakah penanaman nilai
dilakukan serta kejujuran juga akan kejujran melalui strategi memenuhi
membuat anak lebih dipercaya oleh orang kebutuhan bermain pada anak usia 5-6
lain. Menurut Yasbiati (2019) “Nilai tahun di TK Negeri Pembina Pontianak
kejujuran penting ditanamakan sejak masa Barat?
anak-anak karena anak merupakan pribadi Menurut Djamarah (2010)
yang masih bersih dan peka terhadap menyatakan “Secara umum strategi
rangsangan dari lingkungan luar” (h.3). menguraikan arah upaya pencapaian
Penanaman nilai kejujuran pada anak usia tujuan yang telah ditetapkan” (h.5).
dini dapat ditanamkan melalui strategi yang Terkait dengan proses belajar mengajar,
efektif, seperti keteladanan dengan strategi dapat diartikan sebagai pola
memberikan pembiasaan kepada anak umum kegiatan guru-siswa dalam
dapat menanamkan karakter yang positif mencapai tujuan yang dituangkan dalam
serta berperilaku yang baik sejak usia dini. kegiatan belajar mengajar. Joni (dalam
Sependapat dengan Cyrus dan Kartini Hamdani, 2011) “Strategi adalah suatu
(2017) “Keteladanan sangat penting dalam prosedur yang digunakan untuk
rangka penanaman nilai kejujuran pada memberikan suasana yang kondusif kepada
anak, keteladanan merupakan sebuah peserta didik dalam rangka mencapai suatu
metode atau cara untuk mempelajarkan tujuan pembelajaran” (h.18).
sesuatu bagi anak atau seseorang” (h.83). Menurut asti Inawati (2017) strategi
Berdasarkan observasi awal yang penanaman nilai kejujuran pada anak yaitu:
dilakukan peneliti di TK Negeri Pembina (a) Strategi meningkatkan Potensi Berfikir
Pontianak Barat, terdapat anak yang masih anak adalah dengan cerita atau dongeng.
menunjukan perilaku belum jujur, seperti Anak-anak sangat menyukai dongeng,
terdapat anak yang mengambil kerayon dan atau cerita yang dibacakan oleh guru,
buku temannya, ketika ditanya oleh guru orang tua, atau anak dekat mereka. Dalam

2
hal ini, pilihlah cerita yang berhubungan integritas dan aristokrasi, seperti
dengan cerita kenabian atau orang yang integritas, kejujuran dan keadilan, tanpa
saleh. Karena dari cerita tokoh-tokoh berbohong, menipu atau mencuri”
tersebut, pasti ada nilai-nilai positif yang (halaman 12).
berguna bagi anak-anak. Cerita dapat Dari berbagai sudut pandang di atas,
meningkatkan kesadaran dan dapat disimpulkan bahwa kejujuran adalah
mempengaruhi cara berpikir, serta dapat sikap atau karakter seseorang, orang
menghasilkan nilai positif di dalamnya. tersebut dengan jujur menyatakan dan
Cerita atau dongeng akan meningkatkan menyatakan sesuatu, tanpa bertambah atau
daya imaginasi seorang anak (h.60). (b) berkurang.
Strategi keteladanan dalam penanaman Menurut Yasbiati (2019:106)
nilai kejujuran adalah “Dengan “Indikator kejujuran pada anak usia dini
memberikan teladan yang baik. Anak sebagai berikut : (a) Anak tidak menuduh
membutuhkan role model dalam proses orang lain atau mengatakan hal yang tidak
pengamatan atau proses perkembangannya, benar terkait orang lain. (b) Anak tidak
keteladanan yang baik dapat diperoleh menutupi kesalahan yang dilakukannya. (c)
melalui lingkungan keluarga, sekolah dan Anak menjelaskan peristiwa sesuai fakta.
lingkungan sekitar temapt tinggalnya” (d) Anak dapat mematuhi aturan. (e) Anak
(h.61). (c) memenuhi kebutuhan Bermain tidak mengambil sesuatu yang bukan
adalah “Proses pembelajaran atau miliknya. (f) Anak meminta izin saat
penanaman nilai kejujuran bagi anak dapat menggunakan/mengambil barang yang
dilakukan dengan kegiatan bermain” bukan miliknya. (g) Anak mengembalikan
(h.62). Menurut Fadhilah (dalam Asti barang yang dipinjam. (h) Anak
2017) menyatakan Proses pembelajaran mengetahui perbuatan yang tepat dan tidak
atau penanaman nilai kejujuran bagi anak tepat. (i) Menyadari dan mengakui
dapat dilakukan dengan kegiatan bermain. kesalahannya.
Bermain merangsang perkembangan otak Menurut Aidh (dalam Daviq
atau tubuh. Permainan tersebut dapat Chairilsyah 2016:10) ada beberapa macam
dikemas menjadi permainan edukatif yang kejujuran diantaranya: (a) Jujur dalam
menyenangkan. Bermain merupakan ucapan wajib bagi manusia untuk menjaga
kebutuhan jasmani atau biologis. Dengan lisanya tidak berkata kecuali benar dan
kata lain, permainan merupakan jujur. (b) Untuk menyelesaikan dan
kebutuhan dasar anak yang harus memenuhi janji dengan jujur, manusia
dipenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan harus menepati janji karena mereka adalah
ini anak akan merasa senang, nyaman dan hutang. (c) Jujur keseimbangan antara
selalu dalam kebahagiaan (h.62). eksternal dan psikologis. (d) Kejujuran
Menurut Kelly (dalam Daviq dalam posisi agama adalah yang tertinggi,
Chairilsyah 2016) “Kejujuran adalah dasar karena kejujuran dalam ketakutan,
dari komunikasi yang efektif dan hubungan harapan, cinta dan kepercayaan. Jika
yang sehat” ini membuktikan bahwa seseorang menjadi sempurna karena
kejujuran sangat penting, supaya hubungan kejujuran, maka orang tersebut benar dan
anak dan keluarga dapat terjalin dengan jujur.
harmonis” (h.11). Menurut Lazuardi (dikutip dalam
Nurul Zuriah (2015) "Kejujuran manfaat berkata jujur) dalam Daviq
didasarkan pada perilaku berusaha Chairilsyah (2016:10) ada beberapa macam
menjadikan diri sendiri sebagai orang manfaat dari kejujuran diantaranya: (a)
yang dapat dipercaya dalam perkataan, Perasaan dan hati tenang jujur akan
perilaku, dan pekerjaan" (halaman 40). membuat pelakunya menjadi tenang dan
Mustari (2014) “Kejujuran adalah Tidak ada beban, karena dia tidak takut
sejenis karakter moral, dengan ciri kebohongannya akan terbongkar.

3
(b) Mendapatkan pahala jujur akan Pontianak Barat.
membuat pelaku mendapatkan pahala dari Teknik pemeriksaan keabsahan data
tuhan. (c) Karena semua orang yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menghargai kejujuran, mereka akan Ttiangulasi dan member check. (1)
dihormati oleh rekan senegaranya. (d) Triangulasi menurut Sugiyono (2018)
Mendapatkan keberkahan dalam usahanya “Triangulasi ada tiga jenis yaitu triangulasi
jika kita bersikap jujur maka akan sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi
diberikan keberkahan dan kenikmatan dari waktu” (h.125). Penguji kebsahan data
tuhan. (e) Selamat dari bahaya dalam penelitian ini menggunakan
kejujurannya akan membawa manusia ke triangulasi teknik dan triangulasi waktu.
jalan yang benar. (f) Banyak teman karena Menurut Sugiyono (2018),
kejujuran membuat orang-orang disekitar “Triangulasi teknis untuk menguji
kita akan senang berteman dengan kredibilitas data dilakukan dengan cara
kita. Mereka mengira kami adalah orang mengecek data terhadap sumber yang sama
yang bisa dipercaya. (g) Jika kita selalu dengan menggunakan teknik yang
jujur, kita memiliki reputasi yang baik, berbeda” (halaman 127). Untuk menguji
yang akan diketahui banyak orang. Jika kredibilitas data tentang strategi penanaman
banyak orang menemukannya di luar, nilai kejujuran pada anak usia 5-6 tahun di
mereka akan membicarakan kejujuran TK Negeri Pembina Pontianak Barat, maka
kita. pengumpulan data menggunakan teknik
yang berbeda yaitu dengan wawancara, lalu
METODE PENELITIAN dicek dengan observasi dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini peneliti Menurut Sugiyono (2017) Triangulasi
menggunakan jenis penelitian waktu sering mempengaruhi kreadibilitas
kualitatif. Menurut Hamid Darmadi (2014) data, data yang dikumpulkan dengan teknik
mengatakan bahwa, “Pendekatan kualitatif wawancara di pagi hari pada saat
adalah suatu proses penelitian dan narasumber masih segar, belum banyak
pemahaman yang berdasarkan pada masalah, akan memberikan data yang valid
metodologi yang menyelidiki sesuatu sehingga lebih kredibel (h.374). Didapatkan
fenomena sosial dan masalah manusia” bahwa guru yang diwawancara
(h.287). mengungkapkan jawaban yang sama,
Metode penelitian yang digunakan wawancara ini dilakukan sebanyak dua kali
peneliti adalah metode deskriptif, menurut dengan jawaban yang sama sehingga data
Sudarto (dalam Rahmawati, 2014) yang diperoleh dapat dinyatakan jenuh dan
mengatakan bahwa, Metode deskriptif data tersebut sesuai dengan data
merupakan data yang dikumpulkan berupa dokumentasi berupa foto kegiatan belajar
kata-kata, gambar dan bukan angka. Semua dan buku cerita. (2). Member check adalah
konten yang terkumpul menjadi kunci proses pengecekan data yang diperoleh
objek yang diteliti. Data-data tersebut peneliti dari penyedia data. Menurut
bersumber dari wawancara, catatan Sugiyono (2018): “Tujuan pemeriksaan
lapangan, dokumen, dan lain-lain, anggota adalah untuk mengetahui sejauh
kemudian dideskripsikan sehingga dapat mana data yang diperoleh dari data yang
memperjelas kenyataan (halaman 33). diberikan oleh penyedia data, dan untuk
Peneliti mendeskripsikan atau melakukan pemeriksaan anggota setelah
menggambarkan hasil pengamatan dan pendataan selesai atau setelah dapat
wawancara. Jadi, yang akan diteliti adalah kesimpulan (h.276).
segala aktivitas yang berlangsung di Taman Setelah itu peneliti datang memberi
Kanak-kanak seperti pelaksanaan serta data, setelah data disepakati bersama, maka
aktivitas lain yang sedang berlangsung di pemberi data diminta untuk mendatangani
Taman Kanak-kanak Negeri Pembina supaya lebih otentik data yang telah

4
didapatkan setelah melakukan penelitian di saja untuk satu anak maka kami memilih
TK Negeri Pembina Pontianak Barat. cerita yang pendek agar mempersingkat
waktunya. Selain itu ada pun kegiatan yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat dilakukan guru adalah mengajarkan
PENELITIAN anak menulis huruf, menulis angka,
mewarnai dan melipat, kegiatan tersebut
Hasil Penelitian dilakakuan sesuai tema pada hari itu. ada
Penelitian tentang strategi penanamna pun kegiatan bercerita yang dilakukan guru
nilai kejujuran pada anak usia 5-6 tahun tidak berjalan secara maksimal karena
telah dilakukan pada saat pandemi Covid- waktu yang singkat hanya 30 menit saja
19, kegiatan pembelajaran yang dilakukan selain bercerita ada juga kegiatan lainnya
di rumah masing-masing dengan pantauan yaitu mewarnai dan mencari jejak. (b).
para guru melalui grup kelas (via whatsaap) Penanaman nilai kejujuran melalui strategi
dengan orang tua anak dan untuk tugas keteladanan yaitu : Guru membiasakan
diwakili oleh orang tua untuk mengambil ke anak saat belajar dan bermain sebagai
sekolah satu minggu sekali, anak-anak contohnya ketika saat belajar, anak
belajar dibimbing oleh orang tua sebagai diarahkan untuk mengambil buku, pensil
pengganti guru. Namun beberapa kali juga dan kerayon masing-masing. Pada saat itu
guru mengunjungi rumah anak” untuk ada anak yang mengambil buku, pensil dan
melakukan pembelajaran langsung bersama kerayon yang bukan miliknya jadi kami
anak-anak. membiasakan anak ketika tidak sengaja
Hasil penelitian tentang strategi atau sengaja mengambil buku, pensil dan
penanaman nilai kejujuran pada anak usia kerayon yang bukan miliknya harap
5-6 tahun yang telah peneliti lakukan antara dikembalikan, membiasakan anak untuk
lain: (a) Penanaman nilai kejujuran melalui mengakui ketika melakukan kesalahan
strategi meningkatkan potensi berfikir anak biasanya pada saat bermain. Karena
yaitu melalui strategi ini dapat kegiatan pembelajaran di rumah, untuk
meningkatkan imajinasi anak lewat cerita- strategi keteladanan guru mengajarkan anak
cerita dengan memberikan tanya jawab tidak hanya di sekolah saja tetapi dirumah
dengan anak mengenai cerita yang telah juga untuk selalu bersikap dan berkata yang
disampaikan. Guru bercerita dengan baik dan membiasakan anak untuk
menggunakan media buku gambar dan mengakui ketika bersalah, untuk melihat
cerita bergambar. Sebelum memulai kejujuran anak mengakui kesalahannnya ini
bercerita guru menyiapkan media yang guru melihat dari tugas yang anak kerjakan.
akan digunakan yaitu buku cerita atau cerita Apakah tugas tersebut anak selesaikan
bergambar dan memberikan arahan kepada sendiri atau dibantu oleh orangnya, melalui
anak-anak dengan mengatur tempat duduk sharing tentang kegiatan belajar yang
agar nanti dapat mendengarkan cerita dilakukan anak dirumah, ada orang tua yang
dengan tertip, selanjutnya setelah bercerita menyatakan bahwa anaknya menyelesaikan
kami memberikan pertanyaan kepada anak- sendiri tuganya dan ada juga orang tua yang
anak tentang cerita yang telah disampaikan menyatakan membantu menyelesaikan
tersebut mengenai karakter tokoh-tokoh tugas anaknya. Setelah mendengarkan
dalam cerita, contoh pertanyaannya seperti sharing dari orang tua tersebut, ketika
: siapa yang tidak jujur?, Kenapa dia bertemu dan berjumpa langsung guru
berbohong? dan kalau berbuat yang tidak menanyakan lagi kepada anak kenapa
jujur apakah ada yang mau berteman? dan tugasnya tidak diselesaikan dan kenapa
yang berbuat jujur mendapatkan teman mamanya yang menyelesaikan? Dari situ
yang banyak sertai disukai banyak orang. guru mendapatkan jawaban anak yang
Karena kegiatan pembelajaran dirumah berbeda-beda seperti ada anak yang asyik
dengan waktu yang singkat hanya 30 menit bermain sehingga tidak mau belajar dan ada

5
juga ada anak yang mau belajarnya dengan diganti dengan kegiatan lainnya yaitu
guru saja. (c). Penanaman nilai kejujuran kegiatan mewarnai, menulis, mencari jejak
melalui strategi memenuhi kebutuhan dan menyusun huruf.
bermain yaitu : melalui permainan petak
umpet guru biasanya mainkan dengan cara Pembahasan
menyembunyikan barang, pada saat Pada bagian ini akan dibahas hasil
menghitung angka satu hingga sepuluh wawancara dan observasi yang telah
anak harus memejamkan mata disaat itu dilakukan peneliti mengenai penanaman nilai
bisa saja ada anak yang mengintip menutup kejujuran melalui strategi meningkatkan
mata tapi tidak memejamkan mata sehingga potensi berfikir pada anak usia 5-6 tahun,
bisa melihat barang yang disembunyikan. penanaman nilai kejujuran melalui strategi
Sebelum permainan dimulai guru keteladanan pada anak usia 5-6 tahun,
memberikan arahan kepada anak-anak penanaman nilai kejujuran melalui strategi
menjelaskan cara bermain petak umpet memenuhi kebutuhan bermain pada anak
tersebut agar permainannya berjalan usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina
dengan lancar, media yang digunakan guru Pontianak Barat. (a). Penanaman nilai
dalam permaianan petak umpet ini hanya kejujuran melalui strategi meningkatkan
barang berupa pensil, penghapus, buku, petensi berfikir yaitu guru bercerita, cerita
atau kerayon sebagai barang yang akan di yang disampaikan guru mengandung nilai-
sembunyikan. Selanjutnya permainan ular nilai positif salah satunya nilai kejujuran,
tangga biasanya dimainkan dengan bercerita merupakan salah satu kegiatan
membuat dua kelompok yang bertanding untuk menanamkan pesan-pesan atau nilai-
bermain. Setiap pemain mulai di kotak nilai moral dan agama yang terkandung
pertama (biasanya kotak di sudut kiri dalam cerita tersebut. Cerita yang
bawah) dan secara bergiliran disampaikan dapat mempengaruhi cara
melemparkan dadu. Kemudian berpindah berfikir dan cara berperilaku anak karena
sesuai jumlah mata dadu yang muncul. Jika anak-anak cenderung senang mendengarkan
anak mendarat di ujung bawah sebuah cerita dan dapat pula memberikan
tangga, maka dapat langsung pergi ke ujung pemahaman kepada anak atas apa yang
tangga yang lain, tetapi jika anak mendarat diucapkan/dirasakan tokoh dalam cerita
di kotak dengan ular, maka anak harus turun tersebut. Guru memberikan pertanyaan
ke kotak di ujung bawah. Dalam permainan kepada anak-anak tentang cerita yang telah
ini anak sering melakukan kecurangan kecil disampaikan tersebut mengenai tokoh-tokoh
atau tidak jujur bertujuan agar mereka dalam cerita, siapa yang tidak jujur dan kalau
menjadi pemenang dengan cepat berbuat yang tidak jujur apakah ada yang
menyelesaikan permainan ini. Seperti, pada mau berteman dan yang berbuat jujur
saat berpindah dari kotak satu ke kotak yang mendapatkan teman yang banyak serta
lainnya apakah anak berpindah sesuai disukai banyak orang. Kegiatan tanya jawab
dengan jumlah angka pada buah dadu atau ini dilakukan untuk menggali pengetahuan
tidak untuk menghindar dari kotak ular, jika dan imajinasi anak tentang kejujuran.
berhenti dikotak ular maka anak harus turun Adapun strategi yang digunakan guru di TK
ke kotak di ujung bawah sehingga mereka Negeri Pembina Pontianak Barat untuk
ketinggalan dari kelompok lainnya untuk penanaman nilai kejujuran pada anak usia 5-
menyekesaikan permainan. Karena 6 tahun yaitu meningkatkan potensi berfikir
kegiatan pembelajaran dilaksanakan di melalui bercerita. Lewat bercerita dapat
rumah sehingga permainan ini tidak bisa mempengaruhi cara berfikir dan cara
dimainkan dan juga membutukan banyak berperilaku anak karena anak-anak
anak dalam bermain, tujuannya agar cenderung senang mendengarkan cerita dan
menghidupkan suasana permainan menjadi dapat menggali pengetahuan dan imajinasi
menarik dan asyik bagi anak. Permainan ini anak tentang kejujuran. Sehingga strategi

6
yang dilakukan guru untuk menanamkan maksimal. Inilah mengapa dapat dikatakan
nilai kejujuran pada anak melalui strategi bahwa game adalah dunia anak-anak.
potensi berfikir yaitu dengan memberikan Bermain merupakan suatu kegiatan yang
tanya jawab dengan anak mengenai cerita menyenangkan bagi anak-anak. Bermain
yang sudah disampaikan dengan tanya jawab bagi anak usia dini tidak hanya suatu
ini dapat meningkatkan potensi berfikir anak kegiatan yang menyenangkan akan tetapi
tentang kejujuran. (b) Strategi keteladanan merupakan kegiatan yang memiliki tujuan
untuk penanaman nilai kejujuran pada anak untuk aspek perkembangan anak yaitu dalam
usia 5-6 tahun adalah memberikan penanaman nilai kejujuran. Strategi
pembiasaan kepada anak dalam kegiatan penanaman nilai kejujuran pada anak usia 5-
sehari-hari yang dilaksanakan secara terus 6 tahun di TK Negeri Pembina Pontianak
menerus. Seperti, guru juga membiasakan Barat melalui yaitu menggunakan strategi
anak saat menemukan barang yang bukan memenuhi kebutuhan bermain adapun
miliknya (contoh: buku, pensil dan kerayon) permainan yang digunakan adalah permainan
agar mengembalikannya dan membiasakan petak umpet dan ular tangga.
anak untuk mengakui jika anak tersebut
bersalah atau mengakui bahwa anak tersebut SIMPULAN DAN SARAN
mengganggu temannya agar meminta maaf.
Strategi yang dilakukan tersebut merupakan Simpulan
sikap dan perilaku yang guru ajarkan dalam Berdasarkan hasil penelitian dan
mempersiapkan dan membentuk moral yang pembahasan yang peneliti lakukan
baik dalam diri anak. Kebiasaan sangat mengenai strategi penanaman nilai
efektif dalam mengembangkan sikap, kejujuran pada anak usia 5-6 tahun di TK
karena mengembangkan kebiasaan baik Negeri Pembina Pontianak Barat, secara
sejak usia dini. Penanaman nilai kejujuran umum dapat disimpulkan bahwa strategi
pada anak melalui keteladanan dangan penanaman nilai kejujuran pada anak usia
memberikan pembiasaan untuk melakukan 5-6 tahun yaitu melalui strategi bercerita,
hal-hal yang positif yang ditampilkan guru. keteladanan dan memenuhi kebutuhan
Pembiasaan inilah yang kemudian akan bermain anak. sudah terlaksana, adapun
menjadi suatu karakter yang membekas dan kesimpulan secara khusus yang telah
tertanam dalam diri anak. Untuk strategi peneliti peroleh dari hasil penelitian ini
keteladanan dalam penanaman nilai antara lain: (a) Strategi meningkatkan
kejujuran pada anak usia 5-6 tahun di TK potensi berfikir untuk penanaman nilai
Negeri Pembina Pontianak Barat adalah guru kejujuran pada anak usia dini sudah
memberikan pembiasaan kepada anak dalam dilaksanakan guru melalui bercerita, karena
belajar maupun bermain. (c) Strategi melalui bercerita merupakan salah satu
memenuhi kebutuhan bermain untuk kegiatan untuk menanamkan pesan-pesan
penanaman nilai kejujuran pada anak usia 5- positif atau nilai-nilai moral yang
6 tahun yaitu kebutuhan utama bagi seorang terkandung dalam cerita tersebut salah
anak adalah bermain. Bermain sangat satunya menanamkan nilai kejujuran pada
penting bagi anak kecil, dan bahkan anak. Tetapi strategi meningkatkan potensi
dikatakan bahwa anak-anak belajar melalui berfikir ini tidak terlaksana secara
permainan. Bermain sangat besar maksimal dikarenakan Covid-19 sehingga
manfaatnya bagi anak untuk mereka kegiatan pembelajaran dilakukan
memperhatikan, mengamati, melakukan, dirumah.(b) Strategi keteladanan yang
berekspresi, menilai, mengeksplorasikan, dilakukan guru untuk penanaman nilai
dan menguasai sesuatu dalam batas kejujuran yaitu guru memberikan
kemampuan mereka. Oleh karena itu, pembiasaan kepada anak-anak untuk
melalui permainan, anak-anak dapat belajar bersikap dan berperilaku jujur pada saat
dan mengembangkan potensi dirinya secara belajar maupun bermain, seperti tidak

7
mengambil barang yang bukan miliknya, kejujuran agar anak menjadi lebih baik lagi
mengakui saat anak bersalah dan meminta dalam perkataan dan berperilaku. (c)
maaf, karena melalui pembiasaan akan Diharapkan bagi orang tua meningkatkan
melatih kebiasaan-kebiasaan baik kepada kerjasama untuk penanaman nilai kejujuran
anak sejak usia dini. Tetapi strategi pada anak dengan menggunakan strategi
keteladanan ini tidak terlaksana secara meningkatkan potensi berfikir, strategi
maksimal dikarenakan Covid-19 sehingga keteladanan dan memenuhi kebutuhan
kegiatan pembelajaran dilakukan dirumah. bermain. (d) Bagi peneliti selanjutnya, hasil
(c) Strategi memenuhi kebutuhan bermain penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan
untuk penanaman nilai kejujuran pada anak perbandingan dan referensi untuk penelitian
usia 5-6 tahun melalui permainan petak tentang penanaman nilai kejujuran pada
umpet dan permainan ular tangga. Bermain anak usia 5-6 tahun.
tidak hanya memberikan kesenangan
kepada anak tetapi melalui bermain dapat DAFTAR RUJUKAN
menanamkan nilai kejujuran pada anak,
seperti pada saat bermain guru memberikan Cyrus T dan Ester, K. L. (2017). Metode
arahan dan aturan bermain serta pengertian Pengembangan Moral Dan Nilai-
kepada anak. Tetapi strategi memenuhi Nilai Agama Anak Muda. Jakarta: PT
kebutuhan bermain ini tidak terlaksana Grasindo
secara maksimal dikarenakan Covid-19
sehingga kegiatan pembelajaran dilakukan Chairilsyah, D. (2016). Metode Dan Teknik
dirumah. Mengajarkan Kejujuran Pada Anak
Usia Dini. Prodi PG PAUD FKIP
SARAN Universitas Riau. EDUCHILD Vol. 5
Berdasarkan hasil penelitian dan No. 1 Tahun 2016 Diunduh di
kesimpulan yang telah peneliti uraikan https://scholar.google.co.id/scholar?hl
tentang strategi penanaman nilai kejujuran =id&as_sdt=0%2C5&q=daviq+chairil
pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri syah&oq=daviq diakses pada tanggal
Pembina Pontianak Barat, maka ada 21 November 2019.
beberapa saran dari peneliti yang dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi Darmadi, H. (2014). Metode Penelitian
pihak-pihak yang berkepentingan terkait Pendidikan dan Sosial teori konsep
strategi penanaman nilai kejujuran pada dasar dan implementasi. Bandung:
anak usia 5-6 tahun. Saran yang dapat Alfabeta.
peneliti berikan adalah: a) Guru diharapkan
alam menerapkan strategi meningkatkan Djamarah, B. S dan Aswan Z. (2010).
potensi berfikir pada anak melalui bercerita Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
tidak hanya menggunakan buku gambar Rineka Cipta.
saja tetapi mengunakan media yang lainnya
seperti boneka jari dan video agar cerita Hamdani. (2011). Strategi Belajar
yang disampaikan menarik dan dapat Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
dipahami oleh anak dan guru hendaknya
selain memberikan pembiasaan kepada Inawati, A. (2017). Strategi Pengembangan
anak, guru juga sesekali memberikan Nilai Moral Dan Agama Anak. Al-
penghargaan/pujian kepada anak yang Athfal: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 3
berbuat jujur agar memberikan apresiasi (1), 2017 Available online on.
atas keberanian anak untuk mengakui Diunduh dihttp://ejournal.uin-
kesalahannya. (b) Bagi anak diharapkan suka.ac.id/tarbiyah/alathfal diakses
dengan adanya strategi tersebut dapat tanggal 29 Februari 2020.
membantu dalam penanamkan nilai

8
Kurniawan, S. (2016). Pendidikan karakter Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
konseptual dan implementasinya Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
dalam lingkungan rumah, sekolah, Bandung: Alfabeta.
perguruan tinggi dan masyarakat
yang terintegrasi. Yogyakarta: AR- Zuriah, N. (2015). Pendidikan Moral Dan
RUZZ Media Karakter Dari Perspektif
Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara.
Masitoh. (2018). Strategi pembelajaran TK.
Jakarta: universitas Terbuka. Yasbiati, dan Edi, H.M dkk. (2019). Profil
Integritas Anak Usia 5-6 Tahun Di
Rahmawati, D. (2014). Strategi Guru RA-At-Taufiq, Kota Tasikmalaya.
Dalam Meningkatkan Kemampuan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas
Membaca Permulaan Pada Anak Usia Pendidikan, Universitas Pendidikan
5-6 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Indonesia. Profil Integritas Anak Usia
Gemilang Pontianak Kota. Pontianak: 5-6 Tahun Di RA-At-Taufiq Kota
FKIP Universitas Tanjungpura. Tasikmalaya. Pendidikan Anak Usia
Dini, Fakultas Pendidikan,
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Universitas Pendidikan
Pendidikan (Metode Kuantitatif, Indonesia..Available.
Metode Kualitatif Dan Metode R&D), https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa
Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai