I. Pendahuluan
Kemajuan pembangunan yang digerakkan oleh modernisasi industrialis serta peningkatan
teknologi memberikan pengaruh positif dan pengaruh negative terhadap kebutuhan dan
pemanfaatan air, peningkatan jumlah penduduk juga mempengaruhi bukan saja jumlah
kebutuhan air yang semakin meningkat, tetapi limbah yang dihasilkanpun akan meningkat, diera
globalisasi masyarakat kota khususnya DKI mayoritas sumber air minumnya berasal dari air
kemasan dan depo air minum .
Depo Air Minum tumbuh menjamur dimana mana, kebanyakan masyarakat dengan status
sosial menengah kebawah yang mengkonsumsi air minum yang belum terjamin hygiene sanitasi
dan kualitas air minumnya. Hygiene sanitasi dan kualitas air minum di Depo Air Minum perlu
menjadi perhatian, sebab banyak penyakit yang dapat ditimbulkan secara langsung atau tidak
langsung diakibatkan oleh air yang tidak sehat. Dengan demikian perlu adanya pengawasan dan
pembinaan tentang hygiene dan sanitasi Depo Air Minum di Lingkungan Kecamatan Ciracas
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/Per/IX/1990.
Program kegiatan pemeriksaan sampel Depo Air Minum ini dilaksanakan untuk
mendukung visi dan misi Puskesmas Kecamatan Ciracas, dimana visi dari Puskesmas Kecamatan
Ciracas adalah Menuju Kecamatan Ciracas Sehat Tahun 2022. Untuk mewujudkan visi tersebut
pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu cara pengaplikasian misi puskesmas Kecamatan
Ciracas yaitu berkoordinasi dengan lintas sektor dalam upaya mendorong pemberdayaan dan
kemandirian kesehatan masyarakat. Program ini tata nilai dari Puskesmas Kecamatan Ciracas
adalah BISA (Bersahabat : Terbuka dan peduli kepada rekan kerja, Inovatif: Keinginan untuk
berkembang lebih baik, Santun: Lembut dan baik dalam berbahasa maupun bersikap, dan
Amanah: Bertanggungjawab dan menjaga kepercayaan).
II. Latarbelakang
Pemeriksaan derajat pencemaran air secara mikrobiologi umumnya ditunjukkan
dengan kehadiran bakteri indikator seperti coliform dan fecal. Ciri-ciri coliform yaitu bentuk
batang, merupakan bakteri gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik atau anaerobik
fakultatif yang memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48
jam dan suhu 350 C. Adanya bakteri coliform didalam makanan atau minuman menunjukkan
adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik yang berbahaya bagi kesehatan. Bakteri coliform
dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu coliform fecal misalnya Escherichia coli dan coliform
nonfecal misalnya Enterobacter aerogenes. E. Coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran
hewan atau manusia, sedangkan E. aerogenes ditemukan pada hewan atau tumbuhan yang
telah mati. Adanya E.coli pada air minum menandakan air tersebut telah terkontaminasi feses
manusia dan mungkin juga mengandung patogen usus. Uji kualitatif coliform secara lengkap
terdiri dari tiga tahap yaitu uji dugaan (Presumtive test), uji penetapan (confirmed test), dan uji
pelengkap (completed test).
1
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
1. Membuat jadwal dan lokasi pengambilan sampel depo air minum
2. Pengambilan sampel depo air minum sesuai SOP yang sudah ditetapkan
3. Pengiriman sampel depo air minum ke Laboratorium yang terakreditasi KAN
4. Membuat analisis dari hasil pemeriksaan
V. Caramelaksanakankegiatan
1. Membuat perencanaan di Puskesmas Kecamatan
2. Menentukan lokasi tempat pengambilan sampel
3. Mempersiapkan botol-botol steril untuk pemeriksaan mikrobiologi dan jerigen untuk
pemeriksaan kimia
4. Melaksanakan pengambilan sampel depo air minum (air minum), sesuai dengan jenis
pemeriksaan sampel dan wilayah yang akan diperiksa
5. Mengirim sample air bersih ke Laboratorium yang terakreditasi KAN
VI. Sasaran
Depo Air Minum yang ada di wilayah Kecamatan Ciracas
Jakarta,2018
Mengetahui, Penanggung Jawab Program Kesehatan Lingkungan
Kepala Puskesmas Kecamatan Ciracas Puskesmas Kecamatan Ciracas